Network : tvN Netflix
Lampu kamar
di matikan. Dan Se Ri pun bersiap untuk tidur di lantai seperti biasa. Melihat
itu, Jung Hyuk menawarkan Se Ri untuk tidur di atas tempat tidur nya karena
tidur di lantai pasti sangat dingin dalam cuaca sekarang. Dan Se Ri pun
berpikir sejenak, lalu dia mengiyakan dengan senang.
Ketika Se Ri
naik ke atas tempat tidur, Jung Hyuk turun dari tempat tidur. Karena dia akan
gantian tidur di lantai. Dan Se Ri pun langsung menahan Jung Hyuk, sebab
sekarang Jung Hyuk adalah seorang pasien. Dengan bingung, Jung Hyuk bertanya,
apakah itu berarti mereka harus tidur seranjang.
Dan Se Ri mengiyakan, kemudian
dia pun berbaring. Jung Hyuk juga ikut berbaring di atas tempat tidur, dan dia
mengerang kesakitan sedikit karena lengannya yang terluka.
Mereka
berdua saling berdiam diri. Lalu karena tidak bisa tidur, Se Ri pun bertanya,
apakah Jung Hyuk sudah tidur. Dan Jung Hyuk diam.
“Sudah? Cih,
bisa-bisanya tidur di situasi begini?” keluh Se Ri.
Saat
merasakan kalau Se Ri sudah tidur, Jung Hyuk pun turun dari atas tempat tidur.
Dan dengan perhatian dia menyelimuti Se Ri supaya tidak kedinginan. Lalu dia
memperhatikan wajah Se Ri yang sedang tertidur nyenyak. Dia merapikan poni Se
Ri yang menutupi wajah Se Ri dan terus memandangi nya untuk waktu yang lama.
Bagian
komunikasi akhirnya berhasil menemukan dimana Jung Hyuk dirawat.
Petugas
melaporkan hal tersebut kepada Cheol Gang langsung. Dan Cheol Gang pun
memerintahkan si petugas untuk menelpon rumah sakit tersebut kembali dan
mengawasi Jung Hyuk. Lalu dia bergerak bersama para bawahannya untuk ke sana.
Se Ri pergi
ke telpon umum dan menelpon nomor Seung Jung yang di catat nya di kertas.
Seung Jung
mengangkat dengan ragu telpon dari nomor yang tidak dikenalnya. Namun saat dia
mendengar suara Se Ri di telpon, dia merasa lega dan menanyakan, apakah Se Ri
baik- baik saja. Dan Se Ri tidak menjawab itu.
“Aku meminta
bantuanmu kali terakhir. Aku memintamu sampaikan salamku ke Ayahku. Bagaimana? Sudah
kamu lakukan?” tanya Se Ri dengan cepat.
“Karena itu
aku menghubungi Pak Ri. Mari kita bicara langsung. Kamu ada dimana? Aku akan ke
sana,” balas Seung Jung sambil bersiap- siap untuk pergi menemui Se Ri.
Se Ri ingin
kembali masuk ke dalam rumah sakit, tapi dia tidak jadi masuk ke sana saat
melihat Cheol Gang datang. Dia bersembunyi dan memperhatikan nya dari jauh.
Cheol Gang
masuk ke dalam ruangan rawat Jung Hyuk. Dan memberitahu kalau dia telah
mencari- cari Jung Hyuk dari kemarin. Dan Jung Hyuk pun menjelaskan bahwa dia
sedang menjalani operasi, jadi dia pun terlambat melapor.
Cheol Gang
kemudian menyuruh semua bawahan nya untuk keluar. Dan ketika mereka semua sudah
keluar dari dalam kamar, Cheol Gang langsung menunjukan surat daftar
pengambilan senjata kompi lima. Dan Cheol Gang menuduh kalau Jung Hyuk sengaja
mengambil semua senjata itu untuk menyerang pasukan Brigadir Teknisi di dekat
Sariwon, untuk melindungi mata- mata dari Selatan.
“Dia bukan
mata- mata,” jelas Jung Hyuk dengan tegas. “Demi melindungi tunanganku, aku
menembak orang yang sengaja menyebabkan kecelakaan mobil.”
“Sengaja?
Kenapa kamu begitu yakin? Kamu punya bukti?”
“Lalu bukti
apa yang kamu punya kalau dia mata-mata?” tanya Jung Hyuk, balik. “Dari Kepala
Seksi Tiga Departemen Front Bersatu?”
Flash back
Dihotel. Myeong
Seok memberitahu Jung Hyuk tentang informasi yang Jung Hyuk minta beberapa hari
lalu. Choi mengenalkan Cheol Gang kepada sepupu nya yang merupakan Kepala Seksi
Tiga Departemen Front Bersatu. Dan Cheol Gang meminta infomasi Divisi 11 dari
sepupu Choi.
“Semua
baik-baik saja?” tanya Myeong Seok, perhatian.
Flash back
end
“Menurut
Pasal Tiga, Ayat Dua, peraturan manajemen mengenai agen rahasia, proposal harus
diajukan untuk mendapatkan informasi pribadi agen khusus dari Divisi 11. Kamu
yang melakukannya? Tidak apa-apa jika aku meminta investigasi?” tanya Jung
Hyuk, mengancam.
Cheol Gang
merasa kesal, tapi dia masih bersikap dengan tenang. “Kamerad Ri Jung Hyuk.
Tampaknya kau mau banyak bicara,” jelas nya. “Letnan!” panggilnya.
Ayah Jung
Hyuk datang dan mempertanyakan, kenapa Cheol Gang membesar- besarkan masalah
sampai menyeret pasien luka tembak. Dan dengan takut, Cheol Gang langsung
memberikan hormat kepada Ayah Jung Hyuk.
Para suster
dirumah sakit membicarakan tentang kejadian tersebut. Mereka merasa sangat
bersemangat, sebab mereka mendengar kalau anak Direktur Biro Politik Umum di
rawat dirumah sakit mereka. Dan dia adalah Jung Hyuk.
Se Ri tidak
terlalu mendengarkan pembicaraan mereka. Jadi dia pun tidak terlalu mengerti.
Namun tepat disaat itu, Se Ri melihat kedatangan Seo Dan, jadi dia pun langsung
mendorong salah satu pasien yang duduk dikursi roda sebagai kamuflase untuk
menjauh darisana.
Si pasien
merasa panik dan bertanya, siapa Se Ri. Dan Se Ri tidak memberitahukan namanya,
dia hanya menyebutkan nama BTS sebab dia melihat si pasien menonton video musik
BTS barusan. Dan Se Ri lalu meminta kerjasama si pasien untuk pergi bersama nya
secara diam- diam.
Ayah Jung
Hyuk marah, sebab dia telah membantu Jung Hyuk untuk memulangkan Se Ri, tapi
sekarang Jung Hyuk malah terlibat masalah dengan Badan keamanan. Dan Ibu Jung
Hyuk meminta Ayah untuk berhenti memarahi Jung Hyuk dan tenang. Tapi Ayah tidak
mau.
“Masalah apa
yang ingin kamu buat? Jika kamu salah bertindak, banyak orang akan
memanfaatkannya untuk menjatuhkan ayah. Kamu anak ayah satu-satunya …”
“Jangan
menyuruhku untuk tidak ikut campur dalam urusan anak ku! Dia ditembak. Dia
hampir mati. Dia anak kita satu-satunya. Kita seharusnya bersyukur dipanggil ke
rumah sakit, bukan rumah duka. Kita seharusnya bangga dia masih hidup! Kamu
seharusnya tanyakan soal lukanya dan hibur dia. Kenapa terus memojokkannya? Kamu
seharusnya mendukungnya, bukan Badan Keamanan,” teriak Ibu yang sudah tidak
tahan lagi. Dan Ayah pun diam.
Myeong Eun
datang menjenguk, dan hal pertama yang di periksanya adalah apakah semua
anggota tubuh Jung Hyuk masih utuh. Lalu setelah memastikan semuanya baik- baik
saja, dia pun menyarankan Jung Hyuk untuk berganti pekerjaan dengan pekerjaan
yang lebih aman seperti seni. Serta dia menjelaskan bahwa inilah alasan nya
dulu mau setuju putrinya di jodohkan dengan putra kedua bukan nya putra
pertama.
“Ibu!”
bentak Seo Dan. “Aku minta maaf. Ibu seperti ini karena masih syok,” jelas Seo
Dan dengan sikap menyesal kepada semuanya.
“Benar. Aku
sangat terkejut,” kata Myeong Eun dengan cepat.
Jung Hyuk
meminta maaf kepada semuanya, karena dia telah membuat mereka semua nya
khawatir. Dan dia menyakinkan semuanya untuk tidak perlu khawatir, karena
operasi nya berjalan dengan lancar. Dan semuanya pun diam.
Seo Dan
kemudian tidak sengaja melihat jahitan ‘hati’ di baju seragam milik Jung Hyuk.
Cheol Gang
pulang dengan semua bawahannya. Dia pulang dengan perasaan kesal.
Setelah melihat
kalau Cheol Gang beneran sudah pergi, Se Ri pun turun dari kursi roda si pasien
dan berterima kasih padanya. Lalu dia mempersilahkan si pasien untuk duduk
kembali.
Si pasien
yang merupakan penggemar BTS, bertanya- tanya kenapa aksen Seoul Se Ri sangat
bagus. Dan Se Ri menjawab bahwa dia bisa karena dia sering mendengar serta
menggunakannya.
“Aku ARMY
Pyongyang terbesar, Hyun Min Ji. Senang bisa bertemu,” kata Min Ji
memperkenalkan dirinya dengan bersemangat sambil mengulurkan tangannya.
Dan Se Ri
pun menyalami tangan Min Ji sekilas. “Senang bertemu denganmu,” katanya dengan
tidak fokus. Karena dia sedang menantikan kedatangan Seung Jung.
“Siapa
anggota favoritmu? Kalau aku, Jungkook. Dia begitu menawan! Kamu sendiri? Siapa
favoritmu?” kata Min Ji dengan riang.
“Bagiku, Ri
Jung Hyuk. Dia begitu menawan. Dia favoritku,” jawab Se Ri sambil tersenyum
sendiri. Sementara Min Ji merasa bingung.
Tepat disaat
itu, Seung Jung datang. Dan Se Ri pun langsung pamit kepada Min Ji dan masuk
kedalam mobil bersama dengan Seung Jung yang membuka kan pintu baginya.
“Dia keren
sekali,” gumam Min Ji, merasa kagum.
Seo Dan
mempertanyakan, siapakah orang yang menjaga Jung Hyuk selama dirawat disini.
Dan Jung Hyuk menjawab dengan jujur bahwa orang itu adalah Se Ri. Kemudian dia
mengakui perasaan sebenar nya kepada Seo Dan. “Aku suka dia. Aku ada rasa
padanya.”
“Kamu pikir
bisa menipuku? Tidak. Aku tidak tertipu, kamu tidak bisa bilang begitu. Aku tidak
pernah tertipu,” balas Seo Dan, tidak bisa menerima kenyataan.
“Kukira bisa
menikahimu walau tidak punya perasaan kepadamu, tapi kurasa kita tidak bisa
menikah jika aku menyukai orang lain.”
Seo Dan
merasa terluka, dan mempertanyakan, bukankah Se Ri akan segera pergi. Dan Jung
Hyuk membenarkan. Seo Dan pun menjelaskan bahwa karena alasan itulah Jung Hyuk
merasa sedih, sebab Se Ri akan segera pergi, dan Jung Hyuk merasa takut tidak
akan bisa menemui Se Ri sehingga karena itulah jantung Jung Hyuk menjadi
berdebar- debar. Intinya Jung Hyuk sedang menipu diri sendiri dengan menganggap
itu cinta.
“Bukan
menipu diri sendiri …”
“Tanggalnya
sudah ditetapkan, kamu jadi ragu. Aku tidak membuat mu jatuh hati. Inilah
akibat perjodohan,” keluh Seo Dan. Dan Jung Hyuk merasa tidak mengerti maksud
Seo Dan. “Jadi … pernikahan kita tidak akan berubah. Kamu menyukainya? Tentu,
silahkan saja. Saat dia pergi ‘perasaan’ itu akan menghilang,” jelas Seo Dan.
Kemudian dia pun pergi.
“Perasaan bodoh itu akan menghilang,” pikir Seo Dan, menyakinkan diri sendiri.
Seo Dan
menghampiri Myeong Eun yang menunggu diruang tunggu. Dia mengajaknya untuk
segera pergi mencari gaun pernikahannya dan membeli nya. Dan Myeong Eun pun
mengiyakan.
Se Ri
mengucapkan terima kasih karena Seung Jung telah menjemput nya, sebab dia tidak
bisa tetap disana tadi. Itu karena ada masalah kecil. Kemudian dia menanyakan,
kemana Seung Jung ingin membawan nya. Dan Seung Jung menjawab bahwa itu adalah
tempat tinggal nya selama disini.
“Tempat apa
ini?” tanya Se Ri.
“Kamu akan
lihat.”
Se Ri kagum
dengan rumah mewah Seung Jung. Dan Seung Jung mempertanyakan, kenapa Se Ri
begitu kagum kepadahal Se Ri adalah putri kaya.
“Duduklah
dahulu,” kata Seung Jung sambil tersenyum ramah. “Tidak bisa hubungi nomor
Korea. Tapi tampaknya mendesak, jadi, kuhubungi mereka lewat temanku di luar
negeri.”
“Lalu?”
“Menurutmu? Mereka
senang mengetahui kau masih hidup,” jelas Seung Jung, berbohong.
Se Ri senang, dan mempertanyakan siapa orang yang senang mendengar dia masih hidup, Ayahnya atau Ibunya. Dan Seung Jung menjawab semuanya. Mendengar itu, Se Ri langsung tahu bahwa Seung Jung berbohong, karena kedua kakak nya tidak akan senang mendengar dia masih hidup.
“Walau
kalian selalu bertengkar, kalian tetap keluarga. Mereka masih lebih peduli
daripada orang lain,” jelas Seung Jung, beralasan. “Kudengar kamu menghilang setelah
kecelakaan paralayang,” kata Seung Jung untuk menyakinkan.
“Jadi, kau
memang menghubungi keluargaku,” balas Se Ri, tidak menyangka.
Se Ri
kemudian menceritakan tentang kejadian paralayang yang membuatnya sampai ke
sini, dan kenapa dia tidak bisa pulang ke Selatan. Dan Seung Jung bersikap
seolah- olah peduli dengan mengatakan bahwa pantas saja Se Ri tidak bisa di
temukan, bahkan sampai kakak- kakak Se Ri memperkerjakan detektif swasta untuk
mencari Se Ri. Dan Se Ri diam, karena dia masih tidak bisa percaya tentang itu.
“Mereka bilang kamu tidak perlu khawatir karena mereka sudah tahu. Kamu tidak harus buru-buru kembali. Banyak hal politis terjadi, dan kamu juga selebritas. Mereka bilang akan mencari cara diam-diam agar kamu kembali,” jelas Seung Jung, menenangkan. “Benar, mereka bahkan menunda rapat pemegang saham. Itu tidak ada artinya tanpamu.”
Kenyataan. Rapat Umum Pemegang Saham ke 36 tetap diadakan. Pimpinan Yoon memberitahu kepada semua orang bahwa Se Ri, putrinya, telah menghilang dalam kecelakaan sebulan yang lalu. Dan mereka telah mencarinya, tapi tidak menemukannya. Jadi dia mengumumkan kalau Se Ri resmi di nyatakan meninggal dunia. Dan mereka telah mendaftarkan kematian Se Ri.
Mendengar
itu, Chang Sik merasa sangat kaget.
Menonton berita tersebut, orang- orang mulai bergosip. Su Chan belum tahu, dan saat Chang Sik menelponnya barulah dia tahu dan dia merasa sangat kaget. Lalu dia melihat berita nya.
“Su Chan.
Kamu pingsan?” tanya Chang Sik, khawatir.
Pengambilan suara dilakukan. Dan Se Hyung pun di tunjuk sebagai pengambil alih hak manajemen. Yaitu pewaris perusahaan.
Myeong Eun membawa Seo Dan ke sebuah tempat rahasia yang sepi. Itu adalah tempat untuk memesan gaun pernikahan. Namun memang sengaja dia buat rahasia dan tersembunyi, sebab semua barang- barang di sana di bawa secara rahasia dari Selatan. Dan dia menunjuk kan sebuah majalah fashion kepada mereka untuk memilih gaun. Dan Seo Dan pun melihat- lihat nya.
Ketika Seo Dan melihat- lihat majalah, dan menemukan foto Se Ri disana. Serta berita menghilang nya Se Ri. Dia merasa sangat terkejut.
“Jadi? Ada
yang kamu suka?” tanya Myeong Eun. “Ibu menyuruhmu memilih gaun. Kenapa membaca
artikel ini?” keluh Ibu saat melihat apa yang sedang di lihat oleh Seo Dan.
Para Dokter berkumpul semua, karena Jung Hyuk menghubungin mereka dan meminta bantuan mereka. Dan mereka merasa kalau inilah saat nya mereka menarik perhatian Jung Hyuk yang merupakan putra dari Direktur Biro Politik Umum.
“Kamu bisa
panggil kami, jika butuh sesuatu. Kami akan buat salinannya agar kamu bisa
tonton rekamannya di tempat tidurmu,” jelas Seorang Dokter dengan ramah.
“Tidak
masalah. Terima kasih atas bantuanmu,” balas Jung Hyuk. Lalu dia mempersilahkan
semuanya untuk pergi, karena dia yakin mereka semua pasti sibuk.
“Kami punya
banyak waktu. Kami tidak ada kegiatan, jadi, silahkan melihat.”
Letnan Park menemukan Se Ri yang pergi bersama dengan Seung Jung. Dan melihat itu, Jung Hyuk pun meminjam hp para Dokter.
“Astaga, tidak
perlu bertanya. Gunakan fasilitas rumah sakit ini seolah-olah semuanya
milikmu,” kata para Dokter dengan sangat ramah.
Jung Hyuk menghubungin Myeong Seok dan meminta bantuannya untuk melacak nomor plat mobil milik Seung Jung. Dan Myeong Seok pun telah selesai melakukannya. Itu adalah mobil milik Kementerian Keamanan Rakyat, tapi nomor plat nya palsu.
“Aku sudah
mencari lagi, tampaknya, Badan Keamanan menggunakan kendaraan itu. Tampaknya,
mobilnya digunakan untuk acara di pondok tamu. Tapi sepengetahuanku, pondok
tamu ditutup sejak dahulu. Aku pun penasaran,” jelas Myeong Seok.
“Sesuai
peta, lokasinya tertulis di Bongdeok-dong, Kaesong. Koordinatnya, 35, 129. Tidak
akan mudah mencarinya,” jawab Myeong Seok.
Se Ri terbangun. Dan saat turun, dia melihat kalau Seung Jung dan menyiapkan makan malam untuk nya. Dan dia pun mempertanyakan, kenapa Seung Jung tidak membangunkannya. Seung Jung menjelaskan bahwa Se Ri tampak kelelahan.
Se Ri
kemudian meminjam hp Seung Jung. Namun Seung Jung tidak menanggapi, dan
menyuruh Se Ri untuk duduk saja dan makan.
“Siapa? Si
pengawal itu?” tanya Seung Jung. Dan Se Ri mengiyakan. “Tapi kamu tidak butuh
dia lagi. Kubilang, kamu tidak butuh dia lagi,” jelas Seung Jung, menegaskan.
Jung Hyuk bersiap. Dia ingin pergi untuk mencari Se Ri. Tapi tepat disaat itu, Seo Dan datang menemui nya. “Apakah Yoon Se Ri? Namanya.”
“Sekarang
ada aku. Kamu bisa tetap bersamaku dan pulang. Kenapa mau bersamanya? Katamu tidak
bisa di sana. Itu sebabnya kau kabur,” jelas Seung Jung.
“Situasi
tadi…”
“Bukankah bahaya juga baginya, tidak hanya bagi dirimu? Mari jujur. Kamu bisa pergi. Tapi bagaimana dengannya? Dia harus tinggal di sini seumur hidup. Kamu seharusnya tidak melakukan itu, 'kan? Dengarlah, dia bisa mati karenamu,” tegas Seung Jung. Dan Se Ri pun merasa takut serta cemas kepada Jung Hyuk.
Seo Dan menunjukkan selembar majalah yang di robeknya kepada Jung Hyuk. Dan dia meminta penjelasan dari Jung Hyuk.
“Jawab aku. Kamu
sungguh tahu siapa dia sebenarnya?” tanya Seo Dan.
“Ya, aku
tahu. Dia di sini karena kecelakaan, kami kebetulan bertemu. Dia akan pulang.”
Seo Dan mengingatkan bahwa Se Ri bisa membuat Jung Hyuk terbunuh. Lalu dia bertanya, apakah dengan itu Jung Hyuk masih bisa menyukai Se Ri. Dan Jung Hyuk diam.
Disaat
kencan bersama Sang U. Se Ri melihat sebuah piano di dekat mereka, dan dia
bertanya, bukankah Sang U mempelajari musik klasik di sekolah. Lalu Se Ri pun
memainkan sebuah musik dan bertanya, apakah Sang U tahu lagu apa ini.
“Lagu apa
itu?”
“Aku tidak tahu. Aku kebetulan pernah mendengar ini dulu, tapi aku tidak tahu lagu siapa. Aku mencari semua lagu yang terpikir olehku yang dan menanyakan kenalanku yang tahu banyak soal musik, tapi tidak ada yang tahu,” jelas Se Ri.
Sang U meminta Se Ri untuk memainkan lagu itu lagi. Dan Se Ri pun memainkannya. Namun Sang U masih juga tidak tahu lagu siapa itu. “Kamu dengar darimana?” tanyanya.
“Beberapa
tahun lalu aku pergi ke Swiss.”
Se Ri menaiki sebuah kapal dan menikmati pemandangan disana. “Pada saat itu, aku tidak mau hidup lagi. Kukira pasti menyenangkan menghabiskan masa-masa terakhir hidupku di tempat dengan pemandangan indah. Tapi selama perjalanan itu, aku sadar bahwa aku tidak mau mati. Aku hanya tidak ingin hidup. Aku hanya butuh penghiburan. Aku tidak pernah menjalani hidup yang dicintai mereka yang kucintai, tapi aku tetap ingin mendengar seseorang bilang aku bisa hidup dan harus tetap hidup. Dan saat itulah, melodi itu muncul seolah-olah itu jawaban doaku. "Kamu bisa hidup. Kamu harus melalui semua ini." Melodi itu menghiburku.”
Tags:
Crash Landing On You