Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 02-1
Images by : TvN
Setelah kematian Yu Ri, Gang
Hwa datang ke rumah orang tua Yu Ri dengan membawa Seo Woo yang masih bayi.
Tujuannya datang adalah meminta agar orang tua Yu Ri mengasuh Seo Woo. Gang Hwa
sampai berlutut dan meneteskan air mata dalam diam. Ibu Yu Ri menolak mengasuh
Seo Woo, walaupun ayah berusaha membujuknya dengan alasan kalau Gang Hwa kan
bekerja dan orang tua Gang Hwa tinggal di Amerika. Ibu tetap tidak mau dan
bahkan menyuruh Ayah untuk tidak membela Gang Hwa. Ibu bahkan menyuruh Gang Hwa
untuk menitipkan Yu Ri di tempat penitipan anak atau menyewa pengasuh. Gang Hwa
harus merawat anaknya seorang diri.
Ibu bukannya bersikap kejam dan
tidak mau merawat cucunya sendiri. Itu dilakukannya karena dia tahu kalau Gang
Hwa menitipkan Seo Woo pada mereka, agar Gang Hwa bisa bunuh diri dan menyusul
Yu Ri. Gang Hwa menjawab kalau dia tidak bisa hidup satu haripun tanpa Yu Ri.
Dia tidak bisa bernapas.
“Jangan sempat bernapas sekali
pun. Teruslah bekerja, dan rawat anakmu. Hidup sesibuk mungkin hanya demi hari
ini. Saat esok tiba, hidup hanya demi hari esok. Kau akan bertahan, jika terus
seperti ini. Bertahanlah,” nasehat Ibu, agar Gang Hwa tidak menyerah untuk
hidup dan tetap hidup demi Seo Woo.
Ayah membenarkan apa yang Ibu
katakan. Ayah bahkan menjelaskan kalau ibu seperti itu karna ibu khawatir kalau
Gang Hwa akan mencoba bunuh diri lagi. Itu sebabnya, Gang Hwa butuh Seo Woo
agar bisa tetap hidup.
Gang Hwa terus menangis
terisak-isak dan pilu.
--
Dan di mulailah hari-hari Gang Hwa merawat Seo Woo. Dia sangat kesulitan harus membesarkan Seo Woo seorang diri. Saat bekerja, dia akan menitipkan Seo Woo di tempat penitipan anak. Hari-hari Gang Hwa begitu sibuk.
Siapa pun pasti pernah melewati masa kelam dalam
hidupnya. Seolah-olah cahaya tak pernah terlihat dalam terowongan panjang.
Waktu berlalu begitu cepat. Rutinitas Gang Hwa setiap harinya selalu sama. Mengantarkan Seo Woo ke tempat penitipan anak dan menjemputnya. Dari Seo Woo masih harus di gendong, menggunakan stroller, dan akhirnya bisa berjalan. Dia selalu berjalan bersama Seo Woo, berdua.
Hingga suatu hari, Gang Hwa
memiliki Min Jeong di sisinya. Kini, dia menjemput Seo Woo bersama dengan Min
Jeong dan tampak seperti keluarga bahagia.
Seperti terowongan yang selalu ada pintu keluar,
di dunia ini, tidak ada cinta dan luka yang abadi.
Musim yang terlupakan
Gang Hwa yang sudah mulai bisa
beradptasi dalam hari-harinya tanpa Yu Ri, malam ini, kembali melihat sosok Yu
Ri. Dia melihat seorang wanita yang begitu mirip dengan Yu Ri.
Ya, yang di lihat oleh Gang Hwa
memang adalah arwah Yu Ri yang telah menjadi manusia kembali. Yu Ri juga begitu
terkejut saat melihat tatapan dan ekspresi Gang Hwa yang bisa melihatnya. Di
tambah lagi, Yu Ri baru sadar kalau salju yang turun tidak menembus dirinya.
Dia nyata. Dia menjadi manusia kembali, bukan lagi arwah. Semua orang yang
berada di sekitarnya, bisa melihat dan menyentuhnya.
Min Jeong heran melihat Gang
Hwa yang terus melihat ke belakang, dan bertanya ada apa? Tapi, Gang Hwa yang
masih ragu dengan penglihatannya hanya menjawab tidak ada apapun.
Yu Ri masih antara yakin dan tidak yakin telah menjadi manusia lagi. Dia sampai terus memegangi salju yang jatuh ke tangannya. Yu Ri yang kembali hidup, bahkan senang saat segerombolan siswi berandalan bisa melihatnya dan memakinya gila.
--
Yu Ri berjalan begitu jauh dan
kelelahan. Dia duduk di kursi yang ada di pinggir jalan dan menghela nafas
panjang. Dia baru terpikir, kenapa tiba-tiba dia menjadi manusia? Kenapa? Pasti
ada alasannya!
Yu Ri merasa sangat lelah. Awalnya, dia bingung kenapa bisa merasa begitu lelah, tapi kemudian teringat kalau dari tadi dia berlarian ke sana kemari, bertanya sana-sini pada semua orang apakah bisa melihatnya? Yu Ri tertawa begitu riang dan gembira saat bisa melihat dirinya di cermin, saat bisa memegang ini itu. Bahkan saat bisa merasakan angin dan salju yang mengenai tubuhnya.
Dan karena sudah yakin kalau
dirinya kembali menjadi manusia, Yu Ri baru sadar kalau dia merasa kedinginan
dan juga kelaparan. Sudah lama dia tidak merasakan hal itu.
Dan di saat itu, Midongdaek
menemukannya. Yu Ri begitu senang bisa bertemu dengannya hingga memeluk
Midondaek begitu erat.
--
Midongdaek membawa Yu Ri ke tempatnya. Dia memberitahu kalau Yu Ri berubah menjadi manusia kembali karena telah melawan yang ‘di atas’. Yu Ri menyangkal hal itu dan ngotot tidak pernah melawan. Tapi, sekelebat ingatan saat kemarin dia menangis begitu putus asa dan bahkan memaki yang ‘di atas’, terlintas. Midongdaek bisa tahu kalau Yu Ri pasti ingat sudah melawan.
“Jadi, aku berubah menjadi
manusia karena semua itu?” tanya Yu Ri memastikan. “Dewa memang berselera unik.
Karena aku wanita pertama yang melawan Dewa, jadi diberikan penghargaan?”
“Bukan penghargaan. Pengadilan.
Dalam 49 hari, semua orang akan diadili sebelum mereka reinkarnasi, kau tahu
itu?”
“Tentu saja. Itu menentukan
kita akan terlahir menjadi manusia atau hewan 'kan?”
“Benar! Tapi kau akan menerima pengadilan
itu sekarang, di dunia ini.”
“Di sini? Bagaimana?”
“Waktumu 49 hari. Dalam 49
hari, jika kau menemukan tempatmu yang seharusnya, kau bisa terus berada di
dunia ini. Jika gagal, aku juga tidak tahu kau akan terlahir menjadi apa,”
jelas Midongdaek. “Jika kau tidak mati, tempat seharusnya kau berada. Istri dari
suamimu. Ibu dari anakmu.”
“Kau sudah gila? Bagaimana aku
bisa menemukannya? Gang-hwa sudah menikah lagi!”
“Itu yang kukhawatirkan. Aku
juga tidak mengerti maksud dari semua ini.”
“Seharusnya kau tidak melawan jika
akan pergi ke atas!”omel Midongdaek. “Sudah terlambat. Selama 49 hari, kau tak
bisa pergi.”
Yu Ri jadi bingung harus
bagaimana. Dia tidak mungkin mengganggu kehidupan Gang Hwa dengan Min Jeong.
Jadi, dia harus bagaimana?
Midongdaek juga bingung dan
khawatir mengenai hal itu.
--
Di rumah, Min Jeong diam-diam mengambil sebuah amplop dari laci lemari bawah yang di bawah tumpukan barang. Amplop itu memiliki kop bertuliskan : “Firma Hukum JW – Pengadilan Keluarga.” Dan di dalam amplop itu, ada dokumen ‘Surat Gugatan Cerai’ Oh Min Jeong.
Min Jeong sedang melihat
dokumen itu, tapi tiba-tiba terdengar suara gedebuk dari luar, jadi Min Jeong
segera menyimpan kembali dokumen itu.
Suara gedebuk itu berasal dari Seo Woo yang jatuh ke lantai. Dan itu karena perbuatan arwah pria itu. Min Jeon memarahi Seo Woo untuk tidak melompat dari atas sofa. Seo Woo hanya diam dan tersenyum ke arah arwah pria itu. Sayangnya, Min Jeong tidak menyadari hal tersebut.
--
Gang Hwa sedang mandi. Dan dia terus teringat mengenai wanita mirip Yu Ri yang di lihatnya. Dan ingatan saat kematian Yu Ri kembali terbesit.
--
Yu Ri sudah di depan rumahnya. Dia mau pulang, tapi ragu. Itu karena dia ingat kalau jantung ibunya lemah. Bisa-bisa ibunya pingsan karena melihatnya.
Di saat itu, dia mendengar suara Ibu, Ayah dan Yeo Jin bersama anjing keluarga mereka. Mereka baru pulang dari suatu tempat sambil bercerita. Melihat mereka, Yu Ri langsung bersembunyi di balik sebuah mobil.
Tapi, anjing mereka Popo, tampaknya bisa menyadari ada Yu Ri sehingga terus menggonggong. Yu Ri sudah cemas akan ketahuan, tapi, untunglah, ayah dan ibu segera menarik Popo masuk ke dalam rumah.
--
Hantu nenek menasehati hantu
wanita muda untuk tidak terus menangis karena bagaimanapun, mereka sudah tidak
mempunyai tempat di dunia ini. Mereka sudah bukan lagi manusia. Jadi, wanita
muda itu harus berhenti mengikuti pacarnya dan ikhlas. Wanita muda itu masih
terus menangis karena pacarnya tidak bisa melihatnya, tapi dia masih bisa
melihatnya.
Yahh… mereka para arwah masih
mempunyai penyesalan hingga tidak mau pergi ke ‘atas’ dan reinkrenasi.
Setelah berbincang panjang
lebar, mereka baru sadar kalau Yu Ri tidak kelihatan dari kemarin.
--
Yu Ri pergi ke toko Misaeng. Dia tahu dimana Hyeon Jeong menyimpan kunci, yaitu di bawah pot bunga. Dan dengan kunci itu, Yu Ri jadinya bisa masuk dengan begitu mudah. Setelah masuk, Yu Ri menggerutu kalau Hyeon Jeong tidak berubah juga. Apa perlu dia berpura-pura menjadi maling agar Hyeon Jeong bisa lebih berhati-hati?
Yu Ri berkeliling di setiap toko. Dia melihat foto di dinding yang bertumpuk dan tidak rapi. Yu Ri langsung menggerutu kalau sudah sejak lama dia ingin merapikan foto-foto itu. Dan karena itu, Yu Ri langsung merapikannya. Di antara banyaknya foto, ada fotonya dengan Gang Hwa juga. Melihat itu, Yu Ri menjadi sedih karena teringat akan misi 49 harinya.
--
Hyeon Jeong masuk ke Misaeng
dan Yu Ri sudah tidak ada lagi. Begitu masuk, perhatian Hyeon Jeong langsung
tertuju pada foto di dinding yang sudah rapi. Seseorang sudah merapikannya.
Hyeon Jeong segera memeriksa mesin kasir dan menghitung uang yang ada di dalam.
--
Tikus yang di tuduh adalah Geun
Sang, suaminya sendiri. Dia segera menelponnya dan memarahinya karena sudah
mencuri uangnya 10.000 won. Geun Sang jelas kesal karena Hyeon Jeong menyebut
suami sendiri tikus. Dan juga, untuk apa dia mencuri 10.000 won dari Hyeon
Jeong? Uang segitu, di pakai beli seekor ayam pun tidak cukup.
--
Wkwkw, yang mencuri uang Hyeon Jeong, jelas adalah Yu Ri. Dan dengan uang 10.000 won itu, Yu Ri bisa makan kue ikan dengan puas. Dia makan begitu lahap hingga penjual menasehatinya untuk makan pelan-pelan saja. Penjual menyebut Yu Ri makan seperti di rasuki arwah saja.
Yu Ri yang adalah mantan arwah,
langsung protes kalau para arwah walaupun kelaparan, tidak semuanya merasuki manusia.
Lagi asyik makan, eh, Gang Hwa malah datang ke kedai itu juga. Dia ke sana untuk membeli kopi. Refleks, Yu Ri langsung bersembunyi. Gang Hwa malah lama sekali baru pergi. Gang Hwa menanyakan harga tteokbokki dan ini itu. Penjualn sudah mengeluarkan kantong untuk membungkus pesanan Gang Hwa, tapi Gang Hwa ternyata hanya bertanya basa basi dan mengambil segelas kaldu kue ikan, kemudian pergi begitu saja. Penjual sampai jengkel melihatnya.
Yu Ri yang dari tadi
bersembunyi, menghela nafas lega setelah Gang Hwa pergi. Dan dia menemukan
Kartu Identitas Pegawai Rumah Sakit milik Gang Hwa yang tertinggal.
--
Gang Hwa sudah tiba di rumah sakit dan memeriksa pasiennya. Dia benar-benar tidak fokus karna bilang kalau pasiennya itu sudah tua dan terlalu sering merokok. Padahal, pasiennya adalah anak kecil. Hahaaha. Gang Hwa salah membaca grafik pasien.
--
Saat mengambil makan siang di kantin, Gang Hwa juga tidak fokus dan mengambil terlalu banyak nasi. Untung Geung Sang melihat hal itu dan menegurnya.
Di saat mereka kumpul untuk makan bersama, semua sibuk membicarakan Geun Sang yang kecanduan SNS dan sudah memiliki followers lebih dari 100.000 orang. Geun Sang juga pamer kalau konten di SNS-nya adalah mengenai OOTD (Outfit of the Day). Mereka berbincang sambil tertawa-tawa. Hanya Gang Hwa yang diam saja.
Tentu saja, semua jadi heran
melihatnya. Apa Gang Hwa ada masalah? Dari tadi pagi, Gang Hwa sudah mengalami
banyak masalah dan tidak fokus. Mulai dari kartu akses hilang, bilang ke pasien
anak kecil sudah tua, mengambil banyak nasi dan sekarang.
“Di dunia ini, pasti ada orang
yang terlihat sama seperti kembar, bukan?” tanya Gang Hwa, tiba-tiba pada
mereka.
“Bisa ada orang yang terlihat
mirip. Bukan kembar, tapi jika mirip seperti kembar itu mustahil,” jawab
seorang suster.
“Kenapa bilang begitu? Mungkin
saja terjadi. Kenapa mustahil? Jangan berpikir begitu. Mereka mungkin mirip…,”
marah Gang Hwa dan kemudian menghentikan ucapannya saat semua menatapnya dengan
bingung.
Gang Hwa juga memutuskan untuk
menyudahi makanannya. Tapi… baru juga pergi, dia tiba-tiba balik lagi dan
bertanya dengan serius : “Pernahkah kalian melihat doppelgänger?”
Tapi, Geun Sang menanggapinya
dengan bercanda. Gang Hwa tidak jadi bertanya dan memilih kembali ke ruangannya
saja.
--
Yu Ri membawa kartu akses milik Gang Hwa yang tertinggal. Dia tampaknya, ingin mengembalikan kartu itu. Yu Ri tampaknya masih suka lupa kalau dia bukan lagi arwah, hingga dia berjalan begitu santai di jalur sepeda. Dan tentu saja, dia jadi kena marah sama pengendara sepeda.
Yu Ri naik ke dalam bus dan membayar dengan sisa uang setelah makan kue ikan. Begitu naik, dia melihat arwah seorang ibu tua duduk di sebuah kursi kosong di sebelah pria tua. Yu Ri kaget, tapi teringat ucapan Midongdaek kalau dia harus berpura-pura tidak bisa melihat arwah, karna kalau ketahuan dia adalah arwah yang kembali menjadi manusia, hal itu akan berbahaya.
Yu Ri memilih duduku di dekat kursi belakang dan bersikap seolah tidak melihat arwah ibu tua itu. Yu Ri juga membuka jendela dan menikmati sepoian angin yang mengenai wajah dan tangannya.
--
Gang Hwa masih kepikiran mengenai wanita mirip Yu Ri yang di lihatnya kemarin malam. Itulah alasannya tidak bisa fokus bekerja hari ini. Gang Hwa bahkan melihat kotak cincin yang berisi cincin pernikahannya bersama Yu Ri yang di simpannya di laci bawah meja kerjanya. Gang Hwa mengeluarkan cincin itu dan teringat masa lalu.
Cincin itu terjatuh dari
tangannya dan menggelinding ke bawah sudut meja.
--
Geun Sang datang ke ruang kerja
Gang Hwa. Sebelum menemui Gang Hwa, dia berbincang terlebih dahulu dengan para
suster. Para suster itu sedang murung karena baru saja di marahi dr. Jang
karena Gang Hwa hanya terus menerima pasien rawat jalan. Mereka juga khawatir
kalau seperti ini terus, Gang Hwa bisa di pecat. Bagaimanapun, Gang Hwa adalah
dokter bedah toraks, tapi hanya melayani pasien rawat jalan. Bukankah Gang Hwa
sudah lebih baik?
“Tak seperti yang kita lihat. Dia
masih sakit. Dia terluka,” jawab Geun Sang.
Usai berbincang dengan para suster, Geun Sang masuk ke ruang kerja Gang Hwa. Dia kaget saat melihat Gang Hwa ada di bawah meja dan mencoba mengambil cincin pernikahannya dengan Yu Ri yang jatuh. Geun Sang langsung mengambilkannya. Gang Hwa segera mengambilnya kembali dan menyimpannya.
Gang Hwa akhirnya memberitahu
kalau dia melihat orang yang mirip Yu Ri kemarin malam. Sangat mirip
seolah-olah Yu Ri hidup kembali. Dan setelah itu, Gang Hwa mengusir Geun Sang
keluar dari ruangannya dan jangan menganggunya lagi.
--
Yu Ri datang ke rumah sakit tempat Gang Hwa bekerja. Dia memberikan kartu akses milik Gang Hwa pada resepsionis dan berbohong kalau dia menemukan kartu akses itu di jalan.
Pas sekali, Geun Sang lewat.
Matanya langsung membelalak melihat seorang wanita yang sangat mirip seperti Yu
Ri, seperti yang Gang Hwa katakan. Saking tidak percayanya, Geun Sang sampai
menutup rapat matanya.
Dan saat dia membuka matanya
lagi, Yu Ri tidak ada lagi. Geun Sang saking takut dan terkejutnya sampai
menjerit keras.
Yu Ri bukannya tidak ada lagi,
tapi dia bersembunyi begitu melihat Geun Sang. Dia lega saat Geun Sang mengira
sudah salah lihat. Yu Ri bergumam kalau Geun Sang adalah seorang pengadu.
Pas mau keluar rumah sakit, dia malah melihat arwah ayah ibu dan anak SMA yang satu rumah abu dengannya. Para keluarga arwah itu jelas terkejut melihat manusia yang begitu mirip dengan Yu Ri. Mereka langsung mengelilinginya dan mengajaknya bicara. Tapi, Yu Ri terus berpura-pura tidak melihat dan mendengar mereka. Keluarga arwah itu tidak menyerah karena yakin dia adalah Yu Ri dan terus mengganggunya.
--
Gang Sang Bong lagi bertanya mengenai keluarga arwah itu. Bukankah keluarga itu mati sekeluarg? Kenapa mereka tidak mau naik ke atas? Arwah wanita yang bunuh diri, menjelaskan kalau Keluarga Pil Seung tidak naik karena anak laki-laki mereka. Mereka bertiga meninggal saat anak laki-lakinya masih berusia 9 tahun.
Keluarga Pil Seung janji akan naik setelah anak laki-lakinya dewasa, tapi walau sudah dewasa pun, mereka masih menganggapnya sebagai anak-anak. Mereka terus mengikuti anak mereka itu bahkan saat anak mereka itu ke hotel bersama seorang wanita. Dan akhirnya sadar kalau anak nya sudah dewasa.
“Kau harus berhati-hati dengan
keluarga itu. Sekali di gigit, tidak akan di lepas,” beritahu arwah wanita
bunuh diri itu.
--
Dan benar saja, keluarga Pil
Seung terus mengejar Yu Ri. Untungnya, Yu Ri adalah pelari andal. Para
masyarakat sekitar sampai heran melihat Yu Ri yang berlari seolah di kejar,
padahal tidak ada siapapun di sana.
Tags:
Hi Bye Mama