Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 03-2
Images by : TvN
Gang Hwa ke resepsionis dengan
panik karena Yu Ri tidak ada di dalam kamar hotel lagi. Resepsionis memberitahu
kalau Yu Ri baru saja pergi. Gang Hwa tambah panik dan bertanya kapan?
Bagaimana? Apa menghilang begitu saja? Menghilang di depan mata?
“Dia menitipkan kunci, dan
berjalan keluar menggunakan pintu itu. Berjalan keluar,” jawab resepsionis
sambil menunjuk ke pintu keluar.
Gang Hwa sangat lega
mendengarnya. Tapi, dia tetap bingung Yu Ri menghilang kemana.
--
Yu Ri di taman bersama arwah
keluarga Jang. Dia menjelaskan kalau sedang di adili selama 49 hari di dunia
dan bisa hidup kembali. Dia juga memberitahu kalau alasannya di adili adalah
karena sudah mengutuk dewa. Arwah keluarga Jang kaget dan berujar kalau mereka
pasti sudah di kirim langsung ke neraka jika melakukan hal itu, tapi kenapa Yu
Ri di selamatkan? Dan juga, sulit bagi Yu Ri untuk mendapatkan kembali
tempatnya karena suami Yu Ri kan sudah menikah lagi.
Mereka mulai menggosipi Gang
Hwa yang begitu mudah menikah lagi, padahal waktu pertama kali Yu Ri meninggal,
Gang Hwa selalu datang ke rumah duka dan menangis. Dan setelah menikah, Gang
Hwa tidak pernah datang berkunjung ke rumah duka lagi.
Dan karena Yu Ri punya waktu 49
hari menjadi manusia, mereka ingin meminta tolong dan berjanji akan menjaga
rahasia Yu Ri ini.
“Tidak bisa. Aku tak punya
waktu. Aku harus membuat Seo-woo kembali seperti semula. Jika aku terus
membantu arwah lain, waktuku akan habis terbuang. Bukan. Kalian akan terus
meminta tolong tanpa henti. Tidak bisa. Tidak akan!” tegas Yu Ri dengan suara
keras.
Suaranya menarik perhatian
semua arwah yang ada di sekitar taman. Dalam sekejap, semua sudah
mengelilinginya dan meminta bantuan ini itu padanya.
Yu Ri berusaha menutup
telinganya dan langsung kabur. Tapi, semua arwah terus berlari mengejarnya. Yu
Ri mau tidak mau, jadi lari kencang.
--
Di kediamannya, Midongdaek sedang melakukan ritual pengusiran setan. Banyak orang yang datang untuk memberikan persembahan dan meminta doa.
Dan di sekitar Midongdaek, para
arwah berkumpul menonton sekaligus menunggu saat untuk bisa memakan semua
makanan ritual yang tersaji.
--
Yu Ri masih terus berlari
menghindari kejaran para arwah. Dia sampai kabur ke dalam pasar. Dan akhirnya,
dia bisa kabur dari kejaran para arwah itu setelah mengecoh mereka dengan
bersembunyi.
Di saat mau pergi, dia malah
melihat ibunya yang sedang berbelanja di pasar. Yu Ri langsung bersembunyi dan
melihat dari jauh. Wajahnya berubah sedih.
Dia terus mengikuti diam-diam
dari belakang. Dia juga melihat ibunya yang merasa kesakitan saat berdiri
karena lututnya merasa sakit.
--
Gang Hwa masih ada di hotel,
memikirkan kemana Yu Ri pergi. Saat itu, dia mendapat notifikasi SMS di
ponselnya mengenai pemakaian kartu kredit untuk membeli suplemen kesehatan.
Melihat itu, Gang Hwa terpikir satu hal.
--
Gang Hwa menelpon Yeon Ji, adik Yu Ri. Dia menyuruh Yeon Ji agar memberikan obat penenang pada kedua orang tuanya dan Yeon Ji juga harus minum karena akan ada hal gila yang menanti mereka. Walau bingung, Yeon Ji menuruti.
Yeon Ji memberikan-nya pada kedua orang tuanya. Saat tahu kalau Gang Hwa yang menyuruh, ibu langsung memarahinya karena menerima telepon dari Gang Hwa. Hidup Gang Hwa sudah bahagia dan kenapa Yeon Ji malah mengusiknya?! Yeon Ji menjelaskan kalau bukan dia yang menelpon, tapi Gang Hwa yang menelpon dan bilang akan kemari. Ibu langsung menyuruhnya menelpon Gang Hwa dan melarangnya datang. Kalau datang, Gang Hwa akan mati di tangannya.
Ayah sepertinya senang Gang Hwa
datang dan bertanya apa Gang Hwa datang sendirian? Apa membawa Seo Woo? Ayah
sepertinya ingin bertemu dengan cucunya.
--
Gang Hwa tiba di rumah keluarga Yu Ri. Yeon Ji yang membukakan pintu. Gang Hwa langsung bertanya apa ada sesuatu? Yeon Ji bingung. Tapi, mereka malah menemukan di depan pintu pagar ada sebuah kantong kertas berisi suplemen kesehatan untuk lutut. Yeon Ji mengira kalau Gang Hwa yang membelikan. Gang Hwa sadar kalau Yu Ri tidak ke sana.
Yeon Ji semakin penasaran, tapi
Gang Hwa tidak menjelaskan lebih lanjut dan menyuruh Yeon Ji untuk masuk ke
dalam rumah saja.
--
Yu Ri pergi ke TK Seo Woo. Dia melihat ke dalam TK dan terlihat oleh guru TK yang waktu itu mengira Yu Ri adalah bibi pengasuh. Yu Ri ke sana untuk menemui arwah anak-anak itu. Dia berhasil menemukannya dan bahkan hampir berhasil membawa arwah anak itu pergi, jika saja, guru TK itu tidak keluar dan memanggilnya. Akibatnya, arwah anak itu berhasil kabur dan masuk kembali ke dalam TK.
Eh, pas sekali, Yu Ri melihat
ada pengumumam mencari asisten dapur TK. Yu Ri langsung melamar kerja di sana.
Dia mudah di terima, karna guru TK mengira Yu Ri adalah teman dari ayah Seo
Woo. Yu Ri harus di wawancara oleh kepsek dulu, tapi kepsek sedang bertemu wali
murid, jadi Yu Ri di minta menunggu sebentar. Yu Ri tidak masalah dengan hal
itu.
Orang tua murid yang datang menemui kepsek, adalah orang tua yang suka bergosip itu. Yu Ri yang di tinggal sendirian, hendak mencari arwah anak-anak itu, tapi dia malah mendengar pembicaraan orang tua murid tersebut dengan kepsek. Jadinya, Yu Ri menguping.
Orang tua itu mengadukan
mengenai Seo Woo yang aneh dan menyeramkan. Seo Woo anak yang murung dan suka
bicara di pojokkan. Tidak hanya Seo Woo, mereka juga membicarakan Min Jeong
sampai ke kehidupan pribadi kalau Min Jeong menikahi ayah Seo Woo karena
mengincar harta.
Seo Woo ternyata masih ada di TK. Dia melhiat Yu Ri dan menggenggam tangannya. Yu Ri jelas sedih dan mengajak Seo Woo bermain agar Seo Woo tidak mendengarkan ucapan para orangtua itu.
--
Min Jeong ada di kantor advokat
Ko Seok Won yang mengurus mengenai perceraian, perwalian dan warisan. Wajah Min
Jeong terlihat murung saat keluar dari sana. Itu karena pengacara berkata kalau
alasan perceraiannya sangat lemah dan alasan pembebasannya juga.
Malam
itu, Min Jeong ke rumah sakit. Suster di sana mengira Min Jeong datang untuk
menemui Gang Hwa karena khawatir. Min Jeong bingung karena dia datang hanya
untuk menemui teman, apa ada sesuatu? Suster memberitahu kalau Gang Hwa
mengoperasi pasien. Perut pasien sudah di buka, tapi Gang Hwa keluar tanpa
melakukan operasi. Hal ini pasti sudah sampai ke komite dan Gang Hwa bisa di
pecat.
End
--
Gang Hwa pergi ke TK Seo Woo, menduga Yu Ri akan ke sana. Dan benar, dia melihat dari luar jendela, Yu Ri ada di salah satu kelas kosong dan sedang bermain bersama Seo Woo. Dia jadi teringat saat Yu Ri memeluk Seo Woo dan menangis terisak-isak meminta maaf. Dia juga ingat saat Yu Ri meminta maaf padanya karena sudah membawa Seo Woo.
Rasa bersalah itu, kembali
menyelimuti Gang Hwa. Apalagi, saat melihat wajah gembira Yu Ri bermain bersama
dengan Seo Woo. Gang Hwa tidak jadi menemuinya dan berbalik pergi dari TK.
Ah, Gang Hwa pasti ingat
bagaimana sulitnya Yu Ri saat mengandung Seo Woo, namun harus meninggal tanpa
bisa melihat Seo Woo.
Blaar! Gang Hwa menjadi panik saat mendapat pesan dari Min Jeong kalau dia akan menjemput Seo Woo. Gang Hwa langsung menelpon dengan panik dan berkata kalau dia yang akan menjemput Seo Woo. Min Jeong bingung karena Gang Hwa kan ada di rumah sakit. Gang Hwa berbohong kalau dia kena skors jadi tidak ada di rumah sakit. Eh, bukan di skors, tapi sejenis itu.
“Aku sudah tiba di depan TK. Kau
pulang saja,” ujar Min Jeong dan mematikan telepon.
Gang Hwa panik.
Dulu,
Min Jeong pernah menemukan foto Yu Ri yang terjatuh dari selipan bukunya.
End
--
Yu Ri masih asyik bermain
dengan Seo Woo. Dia berujar pada Seo Woo, kalau dia berjanji akan membuat Seo
Woo tidak bisa melihat arwah lagi.
Para orang tua sudah selesai membuat laporan pada kepsek dan pergi dengan langkah ringan. Mereka sangat terkejut saat berjumpa dengan Min Jeong di depan gerbang TK.
Gang Hwa berlari dengan nafas
ngos-ngosan menuju TK Seo Woo. Sayangnya, Min Jeong sudah terlebih dahulu tiba
di sana.
Seo Woo yang sedang bermain dengan Yu Ri, langsung lari ke depan saat mendengar suara langkah Min Jeong. Dia memeluk Min Jeong. Yu Ri mengejarnya.
Gang Hwa tiba. Mereka bertiga
di sana.
==
Hyeon
Jeong duduk dengan sedih di dalam kedai yang sudah kosong. Di hadapannya, ada
sepiring ayam goreng dan segelas bir. Geun Sang yang ada di sebelahnya, berujar
kalau Hyeon Jeong tidak pernah lupa. Hyeon Jeong dengan sedih berujar walau Yu
Ri tidak bisa menerima hadiah, setidaknya, Yu Ri tidak kesepian.
--
Ibu masuk ke dalam kamar Yu Ri. Dia menatap kamar itu dengan sedih. Ibu mengeluarkan baterai yang ada di dalam jam alarm di kamar dan menggantinya dengan baterai baru. Dia juga mengganti bulan di kalendar. Kemudian, membuka lampu meja dan menatap foto Yu Ri.
“Anakku.
Anakku tercinta. Kau mendengar ibu?” ujar Ibu dengan suara sedih. Dia memeluk
foto Yu Ri.
Arwah
Yu Ri ada di sebelah ibu dan memeluk ibu dengan erat. “Aku juga menyanyangi
ibu. Ibu medengarku?”
Mungkin
hal terindah yang bisa kita rasakan saat masih hidup adalah mengungkap perasaan
kita kepada orang terkasih, juga mengungkap rasa terima kasih kepada mereka.
Dan
karena itu, saat kembali menjadi manusia, Yu Ri membelikan suplemen kesehatan
lutut untuk ibunya dan meletakkannya di depan pagar rumah.
Dia juga membelikan sebungkus belut goreng dan meletakkannya di depan kedai Misaeng. Hyeon Jeong yang melihat itu, sangat senang menerimanya. Walau tidak tahu siapa yang meninggalkannya, dia berteriak berterimakasih.
Memberi
adalah suatu kebahagian, dan hanya terus menerima bisa membuat merasa bersalah.
Aku baru menyadarinya setelah aku meninggal.
Tags:
Hi Bye Mama
Do you understand there's a 12 word phrase you can speak to your man... that will trigger deep feelings of love and instinctual appeal for you deep inside his heart?
ReplyDeleteThat's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, admire and guard you with his entire heart...
12 Words Will Fuel A Man's Love Instinct
This impulse is so hardwired into a man's brain that it will drive him to try harder than ever before to make your relationship the best part of both of your lives.
In fact, fueling this powerful impulse is so essential to achieving the best possible relationship with your man that the second you send your man one of these "Secret Signals"...
...You'll instantly find him expose his heart and mind to you in a way he haven't expressed before and he'll recognize you as the only woman in the universe who has ever truly fascinated him.