Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 07-2
Images by : TvN
Kepala dapur TK mencoba
menghubungi Yu Ri, tapi nomor Yu Ri tidak aktif. Dia kesal karna Yu Ri kan baru
saja mulai bekerja tapi sudah masuk tanpa kabar.
--
Pil Seung sedang makan. Dia
sangat menikmati makanan itu dan memuji rasanya yang sangat enak. Arwah Ibu
jadi sedih. Dia merasa walaupun Pil Seung tegar seperti ini, tapi pasti
membenci mereka. Hidup sendiri di dunia yang kejam ini. Kasihan sekali.
Ibu ingin menyentuhnya, tapi
tidak bisa.
Pil Seung yang sudah siap makan, akhirnya mau mandi. Young Shim segera memberitahu Yu Ri untuk pergi sebentar lagi saat Pil Seung mandi. Yu Ri pun mulai bersiap. Dia melepas ikatan rambutnya dan akan memperbaiki ikatanya. Tapi, ikat rambutnya malah jatuh dan Yu Ri tidak tahu jatuhnya dimana. Ikat rambut itu jatuh di dekat rok Yu Ri.
Pil Seung mau mandi saja, lama
banget bersiapnya. Ngaca dulu. Pas udah masuk kamar mandi, Young Shim langsung
memberitahu Yu Ri untuk keluar.
Yu Ri pun keluar dan tanpa
sengaja menendang ikat rambutnya keluar lemari. Baru juga keluar, terdengar teriakan
ayah Pil Seung agar segera bersembunyi kembali. Kenapa? karena Pil Seung
kembali keluar dari kamar mandi. Akhirnya, Yu Ri kembali masuk ke dalam lemari.
Pil Seung balik karena lupa
bawa boxer-nya. Eh, dia malah nyium boxer-nya dulu untuk memastikan kotor atau
tidak. Young Shim sampai kesal dan menyebutnya jorok. Pas mau balik ke kamar
mandi, Pil Seung malah melihat ada ikat rambut wanita di depan lemari. Wah,
kacau!
Pil Seung pergi mengambil senjata untuk menangkap maling. Arwah keluarga Pil Seung udah panik. Yu Ri apalagi. Yu Ri yang tidak tahu apa yang terjadi, membuka pintu tanpa sengaja dan plak!!! Kepalanya kena pukul senjata Pil Seung. Dan akhirnya, dia mimisan.
Pil Seun kaget karena ada Yu Ri
di rumahnya.
--
Min Jeong membawa Seo Woo lagi ke tempat psikolog itu. Ada juga orang tua lainnya yang sambil menggerutu karena suaminya memarahinya terkait masalah anak. Min Jeong hanya bisa diam karena Gang Hwa sama sekali tidak marah dan malah menyuruhnya tidak cemas.
--
Gang Hwa bilang pada para suster kalau dia ingin mengambil cuti. Alasannya karena istrinya terlihat lelah, jadi dia ingin membantunya. Daripada menyewa bibi pengasuh, lebih baik dia yang merawat. Para suster langsung bilang kalau tidak pernah ada dokter yang kena hukuman malah minta cuti. Itu sama saja seperti meminta di pecat.
Gang Hwa jadi khawatir.
Sepertinya, dia mengurungkan niatnya.
--
Yu Ri di interogasi oleh Pil Seung (dia mengenakan kapas di hidungnya). Yu Ri bohong kalau dia adalah orang yang di sewa pemilik apartemen untuk membersihkan rumah. Pil Seung percaya tapi heran kenapa Yu Ri malah bersembunyi di lemari? Dan juga, dia merasa dunia begitu sempit karena dari sekian banyak rumah, Yu Ri yang mendapat rumahnya. Dan juga, Yu Ri terus saja mimisan.
Yu Ri jelas kesal dengan nada bicara Pil Seung yang mengejeknya. Arwah keluarga Pil Seung merasa bersalah, karena tidak terpikirkan alasan itu dari awal. Mereka hanya bisa meminta maaf pada Yu Ri.
Yu Ri memilih pergi saja karena
urusannya sudah selesai. Sebelum keluar, dia menyuruh Pil Seung untuk hidup
dengan bersih! Dasar jorok!
“Itu… Apa kau akan datang lagi?
Aku akan bilang pemilik apartemen untuk menaikkan bayaranmu,” ujar Pil Seung.
Waktu
Yu Ri masak, arwah Ibu Pil Seung yang memberikan arahan mengenai apa yang harus
di tambahkan dan sebagainya. Ibu Pil Seung menyuruh Yu Ri masak dengan madu karena
Pil Seung sangat suka rasa manis yang di hasilkan oleh madu. Saat mencincang
sayuran, ibu menyuruh agar bawang bombai di cincang sangat halus karena Pil
Seung tidak suka bawang bombai. Saat menggoreng, ibu Pil Seung yang memberikan
instruksi kapan harus membaliknya juga.
End
Pil Seung mengira Yu Ri membeli
makanan itu, tapi dia sudah mencari panekuk seperti itu, tidak ada. Yu Ri tidak
bisa menjawab apa-apa. Dia langsung pergi saja.
--
Keluarga Pil Seung masih terus mengikuti Yu Ri, membuat Yu Ri sangat kesal. Dia memperingati mereka untuk tidak mengikutinya atau dia akan memberitahu Pil Seung kalau ibunya yang memasak untuknya. Mereka tentu tidak mau karena Pil Seung bisa ketakutan. Karena itu, mereka langsung pamit pergi.
Walau kesal, Yu Ri juga kasihan.
Saat
membersihkan rumah Pil Seung, Yu Ri sempat bertanya kenapa mereka hanya diam
saja di rumah Pil Seung padahal mereka sangat terobsesi pada Pil Seung. Jika
dia, dia pasti akan mengikutinya kemanapun.
“Anakku
seorang pilot. Dia mengemudikan pesawat,” ujar arwah ayah Pil Seung.
“Lalu?”
“Bagaimana
jika kami dipanggil naik karena mengikutinya terbang di pesawat? Keluar
stratosfer itu berbahaya. Itu aturan kami,” ujar arwah Young Shim.
“Sekian
banyak pekerjaan, kenapa dia harus menjadi pilot? Membuat kita takut saja,”
gerutu Ibu Pil Seung.
“Benar.
Andai saja nilainya bagus, dia pasti sudah menjadi dokter, hakim, atau
pengacara.”
“Benar.
Dia bisa bekerja di darat.”
“Benar.
Aku juga berharap seperti itu.”
Yu Ri pun lanjut membereskan kamar Pil Seung. Saat itu, dia menemukan majalah penerbangan yang memuat interview Pil Seung, dimana Pil Seung bilang : “Karena keluargaku yang terkasih sudah tidak ada di dunia ini, aku akan terbang menuju mereka.”
Melihat
itu, Yu Ri jadi kasihan pada keluarga Pil Seung.
End
--
Gang Hwa ternyata pergi ke hotel untuk menemui Yu Ri. Dia tampak cemas saat melihat Yu Ri memakai kapas di hidung. Apa Yu Ri terluka? Yu Ri langsung melepas kapasnya dan bilang kalau dia tadi ada janji. Eh, perutnya malah berbunyi dengan keras.
Gang Hwa langsung membawanya
makan ke restoran. Dia khawatir karena Yu Ri belum makan padahal hari sudah
larut. Sambil makan, Yu Ri menjawab kalau ada yang meminta bantuannya jadi dia
menolongnya. Gang Hwa benar-benar khawatir apalagi Yu Ri tadi mimisan.
--
Geun Sang bicara dengan Hyeon Jeong, memberitahu kalau Yu Ri ingin menjadi pengasuh Seo Woo. Dia khawatir pada Gang Hwa jadinya. Dia senang Yu Ri hidup kembali, tapi Yu Ri harusnya jujur pada semuanya dan kembali ke kehidupan sebelumnya. Meskipun harus berkelahi untuk merebutkan Seo Woo, Min Jeong tetap harus kebenarannya.
“Yu-ri tidak ada niat untuk
kembali dengan Gang-hwa, atau menjadi ibunya Seo-woo.”
“Apa? Lalu, kenapa mau menjadi
bibi pengasuh?” tanya Geun Sang.
--
Gang Hwa mengantar Yu Ri
pulang. Yu Ri meminta Gang Hwa untuk tidak khawatir padanya dan fokus saja pada
pekerjaannya.
“Sampai kapan aku harus diam? Bukankah
kau merindukan ibumu dan anakmu? Kau pasti merindukan ibumu dan Seo-woo. Kenapa
kau selalu melihat mereka dengan sembunyi-sembunyi? Ayo ceritakan semua ke
ibumu, dan Min-jeong. Mereka pasti terkejut saat tahu kebenarannya. Semua pasti
gempar, tapi... Tetap saja, Yu-ri, pasti ada jalan keluarnya.”
“Ya.”
--
Hyeon Jeong membela Yu Ri di depan Geun Sang. Yu Ri melakukan itu karena ingin menemani anaknya. Bisakah biarkan saja Yu Ri?
“Noona. Jika Yu-ri sampai menjadi bibi pengasuh, Gang-hwa akan mati
karena stres, coba pikirkan. Dia tinggal dengan istrinya. Yu-ri tak seharusnya
di sana. Pria gila mana yang begitu? Mustahil.”
--
Sebenarnya, Gang Hwa berat,
tapi dia teringat saat Yu Ri menangis sambil memeluk Seo Woo. “Ya. Silakan
saja. Kau bisa melakukannya.”
--
Hyeon Jeong marah mendengar
ucapan Geun Sang. Dia merasa Geun Sang hanya memikirkan Gang Hwa, lalu
bagaimana dengan Yu Ri? Geun Sang berkata bukan itu maksudnya. Dia ini pria dan
dia lebih bisa memahami posisi Gang Hwa, itu saja. Tentu saja dia kasihan pada
Yu Ri.
Pertengkaran mereka terhenti karena Geun Sang mendapat telepon dari bibinya yang adalah dukun. Geun Sang tadi menelponnya untuk menanyakan mengenai dukun Midong. Tapi, bibinya tidak kenal, tapi juga penasaran apakah dukun itu begitu hebat? Geun Sang menjawab ya dan bahkan memberitahu tempat tinggal dukun itu yang ada di rumah duka.
Bibi kemudian memarahi Geun
Sang karena menemui dukun lain. Dia sudah melarang Geun Sang menemui dukun lain
karena energi Geun Sang sangat bagus untuk menarik arwah. Geun Sang malah tidak
takut karena ada Hyeon Jeong yang jauh lebih menyeramkan daripada arwah.
--
Arwah Pimpinan Baek melihat berita yang ada di TV mengenai perusahaannya “Grup MI” yang mengalami banyak skandal sejak kematiannya. Anak-anak dan saudara kandungnya terus memperebutkan harta mengenai pembagian saham. Bukan hanya itu, mereka mengalami banyak masalah hukum.
Para manusia yang melihat hidup itu, tertawa menyebut hidup pimpinan Baek sungguh sia-sia. Hanya supir Kim yang merasa kasihan padanya.
--
Hari hujan,
Min Jeong baru saja keluar dari sebuah gedung dan tidak membawa payung. Jadi, dia menerobos hujan dengan hanya mengenakan hoodie-nya. Eh, dia malah bertemu dengan Yu Ri yang menawarkan payung nya dan mengajaknya berbagi payung. Kebetulan arah mereka juga sama. Min Jeong sedikit terkejut tapi menerima ajakan Yu Ri untuk berbagi payung.
--
Pil Seung ada di mini market. Dia juga terjebak hujan. Eh, pas sekali dia melihat Gang Hwa yang membawa payung dan malah mau ikut numpang. Gang Hwa jelas heran melihat orang asing yang tiba-tiba datang ke bawah payungnya. Tanpa malu, Pil Seung malah minta numpang sampai depan apartemen Gang Hwa karena dia tidak mau membuang uang dengan membeli payung. Nanti, dia akan menumpang di payung orang lain lagi, terus begitu sampai tiba di rumahnya.
Walau bingung, Gang Hwa
akhirnya mau memberikan tumpangan payung.
--
Min Jeong dan Yu Ri berjalan
dengan canggung. Min Jeong membuka pembicaraan dengan membahas Yu Ri yang
sangat peduli pada orang lain. Yu Ri membantah hal itu dan bilang kalau dia
sangat cuek. Min Jeong tidak merasa demikian.
“Kau tahu?”
“Bahwa aku sombong?”
“Bukan. Soal julukanmu, Oh
Man-jeong.”
“Tentu saja. Aku disebut Oh Man-jeong
karena hanya bisa merusak suasana. Sungguh kekanak-kanakan. Tak apa. Aku tak
peduli soal itu.”
“Mereka sangat kejam.’
"Ya.”
“Ya, aku tak membiarkan itu memengaruhi
pikiranku.”
“Kau terus membohongi dirimu
sendiri. Wajar saja terpikirkan saat orang lain menghinamu. Semua orang pasti
membela diri. Jangan diam saja saat disakiti orang lain.”
“Begitu?”
“Tentu saja! Dewa saja marah
saat dihina. Haruskah kita hadapi, lalu hajar mereka?”
“Tak perlu, aku tak berminat.”
“Hanya kau yang mengatakan aku
baik. Kau tidak pintar menilai orang.”
“Astaga. Aku juga baru kali ini
dihina setelah memuji orang.”
Mereka jadi sedikit akrab.
Tapi, kemudian membahas mengenai payung yang kekecilan dan hujan mengenai bahu
mereka. Hahaha.
====
Tahun
2013,
Gang Hwa lagi di marahi Yu Ri di dalam tenda. Kenapa? karena Gang Hwa lupa membawa pemanas badan. Alasannya karena dia kemarin malam nonton episode terakhir Reply 1994. Dia begitu penasaran dengan siapa suaminya Na Jeong, jadi tidak mendengar Yu Ri yang menyuruhnya untuk membawa pemanas badan.
Yu
Ri jelas kesal apalagi Gang Hwa malah menyalahkan drama.
Tidak
hanya mereka yang bertengkar, tapi juga Hyeon Jeong dan Geun Sang. Itu karena
Geun Sang hanya membawa barang-barang untuk selfie.
Gang
Hwa menenangkan Yu Ri yang kedinginan kalau mereka bisa tidur sambil berpelukan
untuk saling menghangatkan.
--
Tidak ada
bunga di dunia ini yang mekar tanpa arti. Di tempatku mekar dan gugur, bungaku
yang lain sedang bermekaran.
Tags:
Hi Bye Mama