Original Network : tvN
"Semua karakter, organisasi, tempat, dan
peristiwa adalah fiktif"
Ye Rim berhasil
keluar dari dalam lubang bawah tanah. Namun saat dia baru saja merasa lega,
seseorang datang dan membawa palu kayu besar. Melihat itu, Ye Rim meneteskan
air mata putus asa.
Dong Baek
berhasil menemukan ‘babi merah’ di sebuah bendera. Melihat itu, dia langsung
menelpon Kyung Tan dan Se Hoong.
Ban mobil
Kyung Tan serta Se Hoong rusak, jadi mereka keluar untuk memperbaikinya. Oleh
karena itu, mereka tidak mendengar suara hp mereka yang berbunyi di dalam
mobil.
Karena tidak
berhasil menghubungi mereka berdua, maka Dong Baek pun menfoto alamat nya
berada dan mengirimkan pesan. “Aku
menemukan babi merah.”
Ketika Dong
Baek bersiap untuk pergi, orang- orang dari kejaksaan datang untuk
menangkapnya. Mereka menendang dan memukul nya sebelum dia sempat bereaksi sama
sekali.
“Beri dia
pelajaran,” perintah Jaksa Oh pada anak buahnya, setelah dia puas menendang
Dong Baek yang sedang berada dalam kondisi tidak berdaya. Kemudian dia menyuruh
anak buahnya untuk membawa Dong Baek masuk ke dalam mobil.
Sun Mi pergi
ke jalan simpang tiga yang di ceritakan oleh para siswa SMA yang di tangkapnya.
Sun Mi
berhenti di depan sebuah rumah yang berada di ujung jalan. Dan dia memeriksa
dari luar rumah tersebut. “Dari jalan
menuju gerbang, kamera akan menangkap siapa pun yang berjalan ke sini. Siapa
pun yang datang dan pergi akan tertangkap kamera. Gerbangnya seperti pagar
tinggi.”
Sun Mi
membuka pagar rumah dan masuk ke dalamnya. Didalam sana ada pertenakan sapi
yang lumayan besar. Dia memeriksa setiap tempat dengan hati- hati. “Kenapa tidak ada orang? Peternakan sebesar
ini seharusnya penuh pekerja saat siang. Mungkin kah hanya samaran? Mungkin kah
peternakan ini ada di sini untuk menyamarkan operasi lainnya?”
Sun Mi
merasa curiga akan sesuatu, jadi diapun berjalan semakin ke dalam. Lalu dia
menemukan sebuah gudang yang ditutupi kain tebal. Dia masuk ke sana dan
menemukan mobil yang dicari nya. Melihat mobil tersebut, Sun Mi langsung
bersikap waspada.
Dengan
sangat berhati- hati, Sun Mi masuk ke dalam gudang tersebut dan memeriksa nya.
Lalu dia menemukan jejak darah di tanah jerami. Melihat itu, dengan segera Sun
Mi ingin menghubungi rekannya. Tapi tiba- tiba dia mendengar suara wanita
menjerit.
Sun Mi
terkejut dan memeriksa lantai jerami dengan hati- hati. Lalu dia menemukan
sebuah pintu tersembunyi. Dan di sudut pintu tersebut juga terdapat jejak
darah. Melihat itu, Sun Mi mengeluarkan pistolnya dan turun ke bawah tanah
dengan perlahan.
Dibawah
tanah cukup gelap, hanya ada sedikit cahaya saja. Jadi Sun Mi berjalan dengan
sangat berhati-hati dan pelan supaya tidak menimbulkan suara. Lalu tiba- tiba
saja ada bayangan seseorang lewat di dekat nya. Melihat itu, Sun Mi terkejut
dan ingin segera mengejar nya. Namun dia tetap bersikap hati- hati dengan tidak
mau terburu-buru untuk mengejar nya.
Sun Mi
memeriksa setiap ruangan menggunakan cahaya senter yang dibawanya. Tapi
kemudian tiba- tiba semua lampu yang berada di bawah tanah mati. Dan Tersangka
gemuk yang berada di atas atap jatuh di hadapan Sun Mi, lalu kabur darisana.
Sun Mi
terkejut dan terjatuh. Namun dia segera bangkit dan mengejar Tersangka gemuk.
Sayangnya, Tersangka gemuk berhasil kabur dari pandangan nya. Sehingga Sun Mi
merasa kebingungan.
“Aku harus pintar,” pikir Sun Mi dengan tenang sambil
mempersiapkan peluru didalam pistolnya. Kemudian dia menembak apa yang ada di
depannya. “Sekarang, perlihatkan dirimu.”
Semua lampu
dibawah tanah kembali hidup dan Tersangka gemuk keluar dari persembunyian nya.
“Jangan bergerak,” perintah Sun Mi kepadanya. Tapi Tersangka gemuk tidak mendengarkan
dan berjalan mendekat. Sehingga Sun Mi pun langsung menembak nya.
Dengan
kesakitan, Tersangka gemuk memegang dadanya dan berusaha untuk berdiri. Lalu
dia mendekati Sun Mi sambil mengangkat palu besi besar di tangan nya.
Sun Mi diam
di tempat dengan raut wajah panik.
“Kamu yang
di sana!” teriak Dong Baek dari belakang. Mendengar itu, Tersangka gemuk tidak
jadi untuk memukul Sun Mi dan berbalik untuk menatap Dong Baek.
Dong Baek
menghela nafas capek, lalu dia tersenyum. “Mau bicara denganku?” tanyanya
dengan ramah. Dan Sun Mi memandang nya dengan pandangan terkejut.
"Memorist: Episode 3, Dibaptis dalam
Darah"
"32 menit lalu"
Didalam
mobil kejaksaan. Dong Baek berpura- pura mengantuk. Dia menggoyang- goyangkan
tubuhnya ke kiri dan ke kanan untuk menyentuh para anak buah Jaksa Oh dengan
sengaja. Kemudian setelah itu, dia memberitahu rahasia yang di lihat nya.
“Dia
melaporkanmu. Dia yang melaporkanmu ke Urusan Dalam. Suap yang kamu ambil dia
laporkan,” kata Dong Baek sambil tersenyum geli. Dia mengadu bawahan A dengan
bawahan B.
“Bukan aku!”
kata bawahan B, menyangkal. Tapi bahawan A tidak percaya dan marah.
“Pemilik bar
itu menyuapmu untuk menghentikan penyelidikan. Kamu menjual kolegamu senilai
30.000 dolar?” kata Dong Baek, menjelaskan. Mendengar itu, bawahan A semakin
marah kepada bawahan B.
Jaksa Oh
tidak tahan mendengarkan Dong Baek, jadi dia menyuruh bawahan A dan B untuk
segera membungkam Dong Baek. Dan dengan tenang, Dong Baek menjelaskan bahwa dia
juga melihat sesuatu dari Jaksa Oh, saat dia sengaja menabrakan tubuhnya kepada
Jaksa Oh. Mendengar itu, Jaksa Oh langsung melihat Dong Baek.
“Apakah
mengkhianati rekan sedang tren di kantormu?” tanya Dong Baek dengan geli. Lalu
dia menatap bawahan C yang menyetir didepan. “Tahukah kamu dia menggoda banyak
wanita?”
“Bungkam
dia!” bentak Jaksa Oh.
“Tetap saja,
seharusnya kamu sopan. Bagaimana kamu bisa mengejar pacar rekan termuda dalam
timmu?” kata Dong Baek. Dan mendengar itu, bawahan C terkejut dan langsung
menatap Jaksa Oh. Sehingga karena itu, mobil sedikit tidak fokus dan hampir
saja mau menabrak.
“Bodoh,
tetap perhatikan jalan!” bentak Jaksa Oh, kesal.
“Bukankah
pacarmu baru-baru ini mendapat tas desainer? Pria ini menghadiahkannya
untuknya,” kata Dong Baek, memberitahu. Dan mendengar itu, bawahan C merasa
marah kepada Jaksa Oh, tapi dia tidak bisa melakukan apapun karena sedang
menyetir.
Jaksa Oh
menatap ke belakang dan membentak Dong Baek. Lalu dia menyuruh para bawahannya
yang duduk di bagian paling belakang untuk menyentrum Dong Baek. Tapi Dong Baek
berhasil menghindar dengan lincah. Dan dia menggunakan alat setrum tersebut
untuk menyetrum dua orang yang duduk di samping nya. Kemudian saat dua orang
dibelakang memegang bahu dan leher nya, dia menyetrum mereka berdua juga.
Setelah itu,
Dong Baek menyetrum bawahan C yang sedang menyetir. Lalu karena bawahan C
pingsan, maka mobil pun melaju tidak tentu arah dan menabrak galon air yang
berada di pinggir jalan.
Dong Baek
datang tepat waktu, disaat Tersangka gemuk ingin memukul Sun Mi. “Jangan mencoba-coba
membunuhnya. Aku harus menangkapnya dan membaca ingatannya sebanyak mungkin,”
jelas nya, memberitahu Sun Mi.
Tersangka
gemuk marah dan berlari ke arah Dong Baek serta ingin menyerang nya. Dan Dong
Baek pun bertarung melawannya. Tapi sayangnya, Dong Baek kalah.
Setelah
berhasil mengalahkan Dong Baek, Tersangka gemuk berjalan kembali ke arah Sun
Mi. Dengan ketakutan, Sun Mi berusaha untuk menghentikan Tersangka gemuk, tapi
sayang nya dia kurang kuat dibandingkan Tersangka gemuk.
Dengan
mudah, Tersangka gemuk menangkap tangan Sun Mi yang ingin memukulnya. Kemudian
dia mengangkat palu besi di tangannya untuk memukul. Dan Sun Mi pun memejamkan
matanya dengan erat.
Dong Baek
bangkit berdiri dan menusuk bahu Tersangka gemuk dengan kayu, sebelum Tersangka
gemuk berhasil memukul. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya. Dan Sun Mi diam karena
masih ketakutan.
Tersangka
gemuk menggunakan kesempatan itu dan kabur.
Dong Baek
menahan tubuh Sun Mi yang akan terjatuh karena ketakutan.
Dong Baek
dan Sun Mi masuk semakin ke dalam. Mereka memeriksa setiap terowongan yang ada.
Kemudian mereka mendengar suara pengajaran sesat di dalam sebuah ruangan. Dan
dengan waspada mereka masuk ke dalam nya. Dan mereka menemukan Tersangka gemuk
sedang berdoa.
Tersangka
gemuk tidak menyadari keberadaan mereka berdua, karena dia sedang sibuk berdoa.
Dan Sun Mi serta Dong Baek memperhatikan nya dengan kebingungan.
“Berlututlah,”
perintah Sun Mi.
Tersangka
gemuk berhenti berdoa. Dia membuka matanya menatap mereka berdua, kemudian dia
menjatuhkan dirinya sendiri ke belakang. Melihat itu, Sun Mi dan Dong Baek
terkejut, mereka segera mendekat. Dan mereka menemukan bahwa dibelakang
Tersangka gemuk ada sebuah lubang yang sangat dalam. Dan Tersangka gemuk
meninggal disana.
Tiba- tiba
terdengar suara tangisan wanita. Mendengar itu, Sun Mi dan Dong Baek segera
meninggalkan terowongan tersebut dan mencari sumber suara. Lalu mereka
menemukan ruangan CCTV. Dilayar monitor, mereka melihat seorang wanita terkunci
di dalam sel dan menangis.
Sun Mi
membuka pintu sel dan menemukan Bo Yun yang sedang menangis. Sedangkan Dong
Baek diam menatap layar monitor.
Dong Baek
tampak seperti terkejut. Dia berjalan perlahan ke arah sel lain dan membuka
pintu nya. Didalam sana, dia menemukan seorang wanita berpakaian putih terbaring
di atas tempat tidur. Wanita tersebut telah meninggal dengan banyak darah di
tubuhnya.
Jaksa Oh dan
para anak buahnya datang untuk menangkap Dong Baek. Mereka merasa kebingungan
dengan rumit nya terowongan bawah tanah yang mereka lewati. Dan saat mereka
menemukan Dong Baek, mereka langsung menangkap nya.
Dong Baek
tidak melawan sama sekali. Dia diam menatap mayat wanita yang berada didalam
sel.
Dong Baek tampak
sedih menatap mayat wanita tersebut. Dia menangis dalam diam.
Didepan kamar jenazah. Ibu pembersih satu duduk dengan lemas dan tubuh yang gemetar. Para polisi yang berada di sekitar nya hanya bisa diam, karena tidak tahu harus mengatakan apa.
Kyung Tan dan Se Hoong memeriksa mayat wanita yang di temukan. Dan mereka menangis melihat mayat wanita tersebut.
“Bu. Kami
menunggu autopsi…” kata Kyung Tan, menjelaskan.
“Bayangkan
berapa lama dia menungguku. Aku tidak mau membuatnya menunggu lebih lama lagi,”
kata Ibu pembersih satu dengan nada yang sangat sedih. “Aku harus
memberitahunya aku di sini dan menenangkannya. Anakku yang malang. Dia pasti
sangat ketakutan.”
“Aku akan
jujur. Kondisi Ye Rim sangat buruk sekarang. Sebaiknya Anda mengingat
penampilannya sebelumnya… “ kata Kyung Tan, memberitahu.
“Aku harus melihat momen terakhir anakku!” teriak Ibu pembersih satu, marah. “Minggir. Menyingkirlah. Putriku. Aku harus melihat putriku, jadi, menyingkirlah!”
“Tenanglah,”
pinta Se Hoong, menghentikannya.
Ibu
pembersih satu pingsan, dan Se Hoong pun segera mengendong nya.
Di tempat kejadian. Para wartawan berkumpul untuk memberitakan kasus tersebut. Termaksud dengan Ji Eun dan rekannya.
“Tersangka
berusia 30 tahun, Han Man Pyeong, yang bunuh diri, tampaknya menculik dan
mengurung wanita di bawah peternakannya lalu membunuh mereka. Terowongan bawah
tanah tersebut diduga telah dibangun selama masa penjajahan Jepang. Tersangka
Han tampaknya menggunakan terowongan tersebut sebagai persembunyian selama
lebih dari 15 tahun setelah kematian orang tuanya.”
Saat Young Soo datang ke dalam camp. Sun Mi meminta bantuannya untuk mencari Pelaku Utama. Sebab menurutnya, Han Man Pyeong bukanlah tipe orang yang akan memamerkan pembunuhan. Jadi dia yakin kalau Pelaku Utama dalam kasus ini adalah orang lain.
“Pelaku utama? Kamu mempertahankan data profil utamamu? Kemungkinan besar pelakunya dari kelas atas?” tanya Young Soo. Dan Sun Mi menjelaskan. “Izinkan aku menasihatimu. Itu hanya prasangkamu. Rendah hatilah dan terima hasil,” katanya seperti menasehati.
“Karena itu
dengan rendah hati aku meminta bantuanmu,” balas Sun Mi. “Selidikilah secara
mendetail untuk melihat apakah ada komplotan. Aku tidak akan meminta hal lain,”
pintanya.
“Aku tidak
bisa membantumu,” kata Young Soo. Mendengar itu, semua anggota tim merasa
kecewa. “Kamu harus melakukannya sendiri,” lanjutnya.
“Tapi aku
dipecat dari jabatanku,” kata Sun Mi, mengingatkan dengan pelan.
“Inspektur
Han akan menjadi wakil direktur departemen investigasi khusus,” kata Young Soo,
memberitahu semua nya. Dan semuanya merasa terkejut. Termaksud Sun Mi.
“Jadikan dia bintang. Tekankan fakta bahwa dia menemukan pelakunya dahulu. Bahwa dia menemukan nya sebelum Dong Baek,” kata Shin Woong. Ini adalah apa yang Shin Woong dan Young Soo di telpon barusan.
‘Kamu juga akan memimpin pengarahannya. Itu tugasmu sebagai bintang yang menangkap si pelaku,” tegas Young Soo. Dan Sun Mi mengerti.
Didalam
penjara. Dong Baek meremas rambut nya dengan frustasi dan sedih.
Jaksa Oh memuji betapa beruntungnya Kepala Im. Sebab dengan adanya kasus pembunuhan berantai yang berakhir bunuh diri ini, maka tidak akan ada yang tertarik dengan skandal seks Kepala Im. Tapi Kepala Im tidak berpikiran demikian, karena pelaku pembunuhan berantai itu telah mati, jadi otomatis media akan berusaha melakukan segala cara untuk menemukan seseorang yang bisa di salahkan. Mendengar itu, Jaksa Oh mengerti maksud Kepala Im.
“Jangan lupa
apa yang harus kamu lakukan agar tidak menjadi kambing hitam,” kata Kepala Im.
“Aku akan
bicara dengan media, Pak,” balas Jaksa Oh sambil tersenyum menyakinkan.
Penyelidikan lanjutan di mulai. Sun Mi memberikan pengarahan kepada para rekan timnya. “12 jam sebelum hasilnya keluar. Selama itu, kita harus memeriksa apakah ada komplotan atau tidak. Periksa setiap orang yang pernah dia hubungi agar kita bisa mengidentifikasi orang itu begitu hasilnya keluar.”
Para rekan
tim Sun Mi dan anggota tim forensik. Mereka menyelidiki setiap sudut, tempat,
dan orang yang berada di lingkungan sekitar tempat kejadian. Dan lalu
memberikan hasil nya kepada Sun Mi.
Sun Mi berdiri dengan gugup di atas panggung. “Kami memeriksa bukti untuk melihat apakah ada komplotannya… ,” katanya kepada para wartawan yang berkumpul.
Young Soo
memperhatikannya dari jauh.
“Tapi kami
tidak menemukan apa pun,” lanjut Sun Mi, menjelaskan. Dan Young Soo tampak
lega.
Para wartawan mulai bertanya. Mereka menanyakan tentang, Dong Baek yang kabarnya juga berada di tempat kejadian. Dan mereka ingin tahu kenapa Dong Baek berada disana serta siapa yang sampai duluan disana. Dan Sun Mi menjawab bahwa itu tidak penting menurut nya.
Young Soo
mengambil mic dan berbicara. “Inspektur Han. Dia tiba lebih dahulu dan menahan
pelakunya,” katanya, memberitahu wartawan. Dan Sun Mi diam menatapnya
“Itu tidak
berkaitan dengan kasusnya. Silakan bertanya pada jaksa,” jawab Sun Mi.
Menonton
berita tersebut, Jaksa Oh merasa sangat senang dan puas. “Bagus.”
Wartawan A : “Peternakan itu hanya berjarak 1 km dari tempat Yoon Ye Rim menghilang. Kenapa Anda tidak mulai mencari di peternakan?”
“Kami adakan
pencarian menyeluruh,” jawab Sun Mi.
Wartawan B :
“Dia berada tepat di depan Anda, tapi Anda membuang-buang waktu mencari di
tempat lain.”
“Sayangnya,
pelakunya bersikap impulsif dengan Yoon Ye Rim. Karena itu, sangat sulit
mengetahui keberadaannya,” jawab Sun Mi.
Wartawan C :
“Bukankah itu termasuk kegagalan?”
“Sekali lagi, aku ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada korban dan keluarga mereka,” kata Sun Mi untuk mengakhiri sesi tanya jawab. Tapi para wartawan masih belum mau berhenti bertanya.
Ji Eun
menatap heran para wartawan yang bertanya semakin memojokkan.
“Orang lemah
itu,” komentar Shin Woong, kecewa pada penampilan Sun Mi.
“Aku ingin
menekankan fakta bahwa dia berusaha maksimal untuk menangkap pelaku dan
berhasil menyelamatkan penyintas,” kata Young Soo, membantu Sun Mi yang
terdiam.
Wartawan D bertanya. Menurut kabar, Dong Baek ada memberikan informasi tapi kenapa Sun Mi tidak bekerja sama dengannya. Dan Sun Mi menjelaskan bahwa Dong Baek sedang di skors. Namun para wartawan tidak mau tahu itu, sebab menurut mereka, jika Sun Mi mau bekerja sama dengan Dong Baek, maka penyelidikan akan berjalan lebih baik.
Wartawan E
bertanya. Sun Mi telah gagal menyelidiki dengan baik, jadi bagaimana Sun Mi
akan bertanggung jawab. Akankah Sun Mi meminta maaf secara terbuka.
Semakin
banyak pertanyaan yang diajukan, Sun Mi semakin merasa gugup dan panik, dia
mundur selangkah ke belakang. Tapi walau begitu, dia tetap menunjukkan wajah
tenang nya.
Kepala Im tertawa menonton wawancara Sun Mi tersebut. Sepertinya dia dan Jaksa Oh sengaja menjadikan Sun Mi sebagai kambing hitam untuk di salahkan oleh publik. Sehingga skandal Kepala Im akan tenggelam.
Saat Sun Mi berjalan kembali ke kantor. Seul Bi datang menghampirinya dan melapor dengan panik, kantor pusat baru saja memutuskan untuk membubarkan tim mereka. Dan itu akan dilakukan dalam waktu 72 jam.
Lim sedang
membaca artikel buruk tentang Sun Mi. Dan saat Sun Mi menelpon, dia langsung
mengangkat nya. Judul artikel : "Polisi bertanggung jawab atas banyak
korban", "Inspektur Han Sun Mi".
“Sudah
bicara dengan penyintas itu?” tanya Sun Mi.
“Mereka
tidak mengizinkanku masuk. Dokter melarangku masuk, tapi walinya juga membuat
keributan,” jawab Lim. “Itu karena tagihan rumah sakit.”
“Akan
kucoba.”
“Waktunya
tidak banyak sebelum tim kita bubar. Kamu harus bicara dengannya hari ini.”
Didalam kamar. Bon Yu meremas selimut dengan erat untuk menahan emosinya. Lalu saat sudah tidak tahan lagi, dia menutup telingannya dan menangis. Dia tampak stress dan tidak tahan mendengarkan suara teriakan Ibunya yang berada di luar kamar.
Kemudian
saat Ibunya masih belum berhenti berteriak. Dia menutup dirinya didalam selimut
dan menjerit kesal.
Tags:
Memorist
lanjut kaka... semangat nyinop nyaa
ReplyDelete