Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 05 - 2


Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 05 - 2
Images by : Tencent TV

Hari udah gelap.
Untungnya mereka mempunyai sebuah lilin (Tonghao ada bawa tas) dan menggunakannya sebagai penerang. Qianyu sangat cemas karena hari sudah malam dan Jinzhi serta Shengzhe pasti sangat mengkhawtirkan mereka.
“Setelah besok langit terang, kita lihat situasi lubang runtuhan, baru kita cari jalan keluar lagi,” ujar Tonghao, menenangkan.
Qianyu masih merasa pesimis dan dia jujur memberitahu Tonghao kalau dia sebenarnya merasa ptuus asa. Mendengar itu, Tonghao jadi ingin menceritakan sebuah kisah.
Pada zaman dahulu, ada seorang kodok yang di landa kekeringan. Dia menggali sumur untuk minum air. Diia menggali dan menggali.  Ternyata yang di temukan adalah batu. Lalu. kodok itu menyerah begitu saja. Dan akhirnya, mati kehausan. Sebenarnya, di bawah batu ada sebuah mata air. Jika kodok itu memindahkan batu, air akan mengalir keluar.
Dan amanat yang bisa di ambil dari cerita itu adalah : “Sangat penting untuk tidak menyerah. Putus asa akan menjadi harapan.”
Qianyu tersenyum mendengar cerita itu. Dia juga memuji Tonghao yang sangat pandai bicara.
“Percayalah padaku. Kita akan dengan aman meninggalkan tempat ini,” yakinkan Tonghao.

Tonghao kemudian melihat ke langit dan menyuruh Qianyu juga melihatnya. Ada banyak bintang bergemelapan, dan itu membuat Qianyu cukup senang. Tonghao tiba-tiba menanyakan zodiak Qianyu dan Qianyu memnberitahu : Taurus.
Tonghao tersenyum dan meminta tangan Qianyu. Dia mengarahkan telunjuk Qianyu ke atas dan menunjuk ke arah 5 bintang yang bersinar terang. Tonghao memberitahu bintang itu adalah rasi bintang Taurus dan kebetulan bisa terlihat di musim ini. Qianyu berdecak kagum.
“Lalu, apa zodiakmu?” tanya Qianyu antusias.
Dan baru tersadar kalau Tonghao tidak ingat apapun. Dia meminta maaf karena sudah menanyakan itu.
“Tidak apa-apa. Aku bisa menulis ulang kehidupan. Ini keberuntungan yang orang lain tidak bisa punya. Mulai dari sekarang, aku bisa memilih ulang waktu kelahiranku. Memilih zodiakku. Memilih temanku. Memilih keluargaku. Qianyu, kau orang pertama yang ku temui setelah amnesia. Kau adalah temanku, keluargaku, orang terpenting untukku,” ujar Tonghao, tulus.
Qianyu terpaku mendengar ucapan Tonghao. Dan semakin terpaku saat Tonghao melepas jaketnya dan memasangkannya pada tubuh Qianyu.
“Aku pasti akan melindungi temanku, keluargaku.”
Ucapan dan hal sederhana yang membuat Qianyu tersenyum, tulus.
--

Ibu Junhao membuka album foto dan melihat semua foto Junhao. Dia merasa kehilangan. Yunyi menemuinya dan memintanya untuk makan sedikit agar mempunyai kekuatan.
Tidak lama, Ziqian datang. Dia datang untuk memberikan 2 lampu tidur untuk Yunyi dan ibu. Dia dengar mereka berdua sulit untuk tidur. Yunyi berterimakasih padanya.
Ibu menyuruh Ziqian untuk tidak pulang ke apartemen dan menginap saja di rumah ini. Kamar Ziqian masih ada dan selalu di bersihkan setiap hari. Ziqian setuju untuk menginap. Dia bahkan menawarkan diri untuk memasangkan lampu tidur.
Dan selesai itupun, Ziqian tidak langsung tidur melainkan mempelajari dokumen kerjaan.
--
Tonghao dan Qianyu tertidur pulang berselimutkan jaket Tonghao. Qianyu yang kedinginan, menyadarkan kepalanya semakin rapat ke dada Tonghao.
--
Jinzhi sangat cemas karena Qianyu tidak bisa di hubungi padahal hari sudah sangat larut.
--
Yunyi di dalam kamr tidak bisa tidur sama sekali.
--
Tonghao mendekap tubuh Qianyu semkain dekat padanya. Agar Qianyu tidak kedinginan.
---
Dan pagi pun tiba,
Qianyu yang terbangun lebih dulu. Dia terkejut karena posisinya sangat rapat dengan Tonghao dan langsung menjauh. Dia bahkan memaki Tonghao yang mencari keuntungan darinya saat dia tidur. Menjauhlan darinya! Dia harus menikah dengan orang kaya. Jadi, tolong jaga jarak.
Tonghao tidak terima. Dia berujar kalau kemarin malam, Qianyu lah yang memeluknya. Qianyu terus bilang, ‘dingin sekali’ dan masuk ke pelukannya. Dia dengan terpaksa menerimanya.
Qianyu tidak terima. Dia beralasan punya kebiasaan tidur yang buruk. Mulai sekarang, Tonghao harus jaga jarak darinya. Tonghao langsung nurut dan menjauh dari Qianyu. Karena hari sudah cukup terang, mereka jadi bisa melihat ada lubang gua di sana. Tonghao mengajak Qianyu masuk ke lubang itu, mana tahu itu mengarah ke pintu keluar. Qianyu setuju.
Qianyu kesulitan untuk berdiri karena kondisi kakinya. Dia meminta tolong Tonghao untuk membantunya. Tonghao langsung mengingatkan kalau Qianyu kan yang menyuruhnya menjaga jarak. Tapi, begitu melihat wajah kesal Qianyu, Tonghao langsung mendekat dan membantunya.
Mereka memasuki lubang gua yang kecil dan sempit itu. Tonghao membantu Qianyu untuk berjalan. Dan ternyata, gua itu mengarah ke tepian laut. Tonghao dan Qianyu terpukau melihat pemandangan laut yang indah di depan mata mereka.
--
Jinzhi dan Shengzhe pagi-pagi sudah mau pergi. Pas sekali, Taichu datang ke kedai untuk mencari Qianyu. Jinzhi langsung memberitahu dengan panik kalau dari kemarin Tonghao dan Qianyu belum kembali juga dari mengantarkan barang untuk nenek Huazi. Ponsel juga tidak aktif. Di hutan Monster banyak reruntuhan dan takut mereka mengalami kecelakaan. Jadi, dia dan Shenzhe sekarang mau ke sana untuk mencari mereka.
Mendengar itu, Taichu menawarkan diri untuk ke hutan monster. Shengzhe berkata dia yang akan menunjukkan arahnya. Taichu menyuruh Jinzhi menunggu di rumah saja, mana tahu nantii ada telepon. Jika Qianyu udah kembali, telepon saja dia. Jinzhi setuju.
--

Tonghao dan Qianyu beristirahat sejenak memandang pantai. Tidak hanya itu, mereka juga melihat sepasang lumba-lumba putih! Qianyu sangat senang karena desa Guanmei ternyata benar-benar memiliki lumba-lumba putih.

Melihat Qianyu yang kesulitan berdiri, Tonghao langsung menawarkan Qianyu untuk naik ke punggungnya. Qianyu tampak bahagia melihat lumba-lumba putih itu dan terus berteriak.
--
Taichu dan Shengzhe tiba di hutan Monster dan menemukan mobil Qianyu. Mereka segera berlari memasuki hutan untuk mencari mereka.
--

Tonghao dan Qianyu baru melihat sekeliling. Posisi mereka ada di bawah tebing dan tidak mungkin untuk memanjat ke atas. Jadi, lebih baik kembali ke tempat pertama saja. Karna hari sudah cukup terang, mungkin mereka bisa menemukan celah untuk memanjat naik.
“Sebenarnya, kau bisa saja meninggalkanku dan pergi sendirian,” ujar Qianyu.
“Bukankah aku sudah bilang. Setelah aku amnesia, orang yang ku temui pertama kalinya adalah kamu. Kamu adalah temanku, keluargaku. Aku akan melindungimu. Tidak ada orang yang akan meninggalkan keluarganya, benarkan?”
Qianyu hanya tersenyum.
--
Taichu dan Shengzhen beteriak mencari Qianyu. Dan teriakan mereka terdengarn oleh Qianyu dan Tonghao. Akhirnya, mereka berhasil keluar dari lubang itu. Keduanya amat sangat senang.
--

Jinzhi sangat senang karena Qianyu selamat. Dia mengajak Taichu untuk makan bersama mereka dan memberikan banyak dagi iga ke mangkuk mie Taichu. Sementara Tonghao hanya mendapat mie polos tanpa daging.


Tonghao ingin mengambil daging itu, tapi Jinzhi malah memarahinya. Qianyu langsung mengambilkan daging dan meletakkanya di piring Tonghao. Dia bahkan bilang pada Jinzhi kalau Tonghao sudah menyelamatkannya.
Jinzhi tidak terima dan menegaskan kalau Taichu yang sudah menyelamatkan Qianyu, jadi seharusnya, Qianyu berterimakasih padanya. Qianyu berterimakasih padanya.
Tonghao makan dengan lahap. Taichu terus memperhatikannya. Dan akhirnya bertanya, apa yang dulu Tonghao kerjakan? Orang mana?
Semua terkejut dengan pertanyaan itu. Jinzhi langsung memutar cepat otaknya, mencari jawaban. Dia berbohong kalau Tonghao adalah anak dari kerabat jauhnya. Sepupu dari Qianyu. Dan Tonghao bekerja dengan mereka untuk melunaskan hutangnya.
“Mereka berdua (Tonghao dan Qianyu) tidak punya hubungan apapun,” tegas Jinzhi.
“Oh, ternyata begitu,” ujar Taichu.


Post a Comment

Previous Post Next Post