Sinopsis C- Drama : Beautiful Reborn Flower Episode 3 part 1



Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi

=Rahasia Lili Merah=

Zhuo Yang bertemu dengan Xiaozhi dan dia menceritakan kepada Xiaozhi tentang orang yang mencuri barang milik He Ping. Orang itu adalah Peter. Dan Xiaozhi merasa itu tidak mungkin, sebab teman Hanson itu biasanya hanya bisa jual beli barang saja. Jadi Peter di suruh mencuri, dia merasa kalau Peter tidak mungkin punya nyali sebesar itu. Dan Zhuo Yang pun menunjukkan video yang direkamnya barusan. Tapi sayangnya, video tersebut kurang jelas.



“Menurutku ya, sebaiknya kamu tidak perlu terlalu mengurusinya. Bagaimana kalau itu bukan Hanson?” komentar Xiaozhi. “Baiklah, anggap saja kalau memang Hanson yang melakukannya, kamu juga tidak bisa berbuat apa-apa,” jelasnya. Dan Zhuo Yang mengerti.




Dengan bangga, Xiaozhi mengajak Zhuo Yang untuk lebih baik menemaninya pergi melihat rumah saja nanti. Sebab dia ada mendengar dari Tony kalau ada rumah yang lokasinya sangat bagus, dan pemiliknya terburu- buru ingin menjual itu. Lalu karena dirinya adalah karyawan, maka dia bisa mendapatkan harga lebih murah. Jadi dia ingin ke sana untuk melihat.

“Apaan? Dari mana kamu punya uang?” tanya Zhuo Yang, heran.

“Uang ini bukannya sehari-hari dikumpulkan sedikit demi sedikit?” balas Xiaozhi dengan bangga. “Kamu? Menunggu uangmu yang sedikit itu, kapan akan cukup untuk membeli sebuah rumah?” tanyanya.

“Jadi maksudmu, uang yang kamu kumpulkan sekarang sudah cukup untuk beli rumah?” tanya Zhuo Yang. Dan Xiaozhi mengiyakan dengan bangga. Dan Zhuo Yang merasa senang untuknya.



Qiao Man mengikuti Hanson secara diam- diam. Hanson sebenarnya datang ke sana untuk mencari Peter. Tapi Qiao Man salah paham, ketika dia melihat apa yang disimpan disana. Dia mengaku kecewa, sebab dia mengira semua ini adalah perbuatan Hanson. Lalu dia menyuruh Hanson untuk segera mengembalikan barang- barang ini kepada He Ping.

“Lagi-lagi Lin Heping itu. Saya benar-benar sudah muak,” keluh Hanson, marah. Lalu tiba- tiba dia teringat sesuatu. “Tunggu dulu. Siapa kamu berani menyuruhku? Kamu siapa? Pacarku? Istriku?” tanyanya dengan sinis. “Jawab saya. Kamu tidak bisa jawab kan?”




Mendengar itu, Qiao Man hanya diam saja. Jadi Hanson pun mengajukan sebuah syarat, jika Qiao Man berjanji akan menikahinya, maka dia akan mendengar kan semua perkataan Qiao Man. Jika Qiao Man tidak mau, maka jangan ikut campur.

“Kamu bodoh ya?” tanya Qiao Man sambil mendengus geli. “Apa kamu tahu sekarang kamu ini melanggar hukum? Kamu percaya atau tidak, saya akan lapor polisi sekarang,” tantang nya.

“Astaga. Saya tidak percaya ini,” keluh Hanson sambil tertawa. “Lapor polisi? Baiklah, saya mau lihat, demi si Lin He Ping itu, kamu akan sekejam apa terhadapku,” tantang nya balik. Dan dengan sikap sangat kekanak- kanakan, dia duduk dan menunggu.



Dengan kesal, Qiao Man mengeluh. Sebab Hanson pasti tahu kalau dia tidak akan tega untuk melapor ke polisi. Dan dengan tegas, dia sekali lagi menyuruh Hanson untuk segera mengembalikan barang-barang ini kepada He Ping.

“Kalau ini orang lain, tidak masalah. Tapi Lin He Ping, tidak akan pernah, sayang,” tegas Hanson.

“Bajingan. Benar-benar keras kepala,” umpat Qiao Man sambil menendang apa yang ada di depannya. Lalu diapun pergi darisana.



Hanson mengingat masa lalu. Dokter memberitahu Hanson kondisi Qiao Man sekarang. Qiao Man masih koma dan keadaan nya tidak terlalu baik, kepala nya dipukul, jadi kemungkinan besar dia akan amnesia. Untuk kesembuhan Qiao Man, Dokter juga tidak terlalu yakin, sebab segalanya bisa saja terjadi, Qiao Man bisa ingat atau terus amnesia selamanya.

Mengetahui itu, Hanson mengerti dan berterima kasih kepada Dokter. Lalu dia memperhatikan Qiao Man yang masih belum sadarkan diri.




Qiao Man akhirnya terbangun. Dan ketika dia melihat Hanson berada disampingnya, dia bertanya, siapa Hanson. Dan Hanson menyuruh Qiao Man untuk jangan cemas, karena dia bukanlah orang jahat. Lalu dia menanyakan, bagaimana Qiao Man bisa berada di pantai. Dan Qiao Man juga tidak tahu. Dia tidak ingat apapun, bahkan nama nya sendiri dia juga tidak ingat.

“Dokter bilang padaku bahwa kamu amnesia. Jadi, untuk sementara waktu kamu akan seperti ini,” jelas Hanson dengan hati- hati.



“Amnesia?” gumam Qiao Man. Lalu dia mulai merasa panik, karena dia tidak ingat apapun dan dia ingin pulang. Dia memukul- mukul kepalanya sendiri. Dan Hanson menghentikannya.

Dokter datang dan melihat apa yang terjadi. Dengan tegas, dia menyuruh Qiao Man untuk tenang. Dan akhirnya, Qiao Man pun tenang. Lalu Hanson meminta izin Dokter untuk membawa Qiao Man keluar dari rumah sakit. Dan Dokter mengizinkan, namun menurutnya kalau lebih baik Qiao Man pulang ke rumahnya sendiri.

Hanson mengerti dan dia menatap ke arah Qiao Man. “Kamu boleh pulang.”



He Ping menghubungi A Li dan menceritakan tentang petunjuk yang di temukannya, tapi sayang nya pencuri tersebut berhasil melarikan diri. Dan dengan khawatir, A Li bertanya, apa yang harus dilakukan sekarang, karena pameran akan segera di buka. Dan pameran ini sangat penting, jadi mereka tidak mungkin memamerkan tembok kosong disana.

“Kakak A Li, jangan panik dulu. Kita sudah lapor polisi. Mereka juga bilang mereka akan membantu kita sekuat tenaga,” jelas He Ping, menenangkan. “Kalau tidak, begini saja, kita pindahkan dulu sebagian karyanya.  Kita cari sambil mempersiapkan pamerannya.”

“Baiklah, sekarang saya akan minta Yang Lan untuk mencari pengurus bagian gudang. Sesegera mungkin,” balas A Li dengan serius.



A Li memanggil Yang Lan dan menyuruhnya untuk segera menghubungi rekan dibagian gudang. Kemudian segera bawa barang yang ada ke Barcelona. Dia ingin barang itu di letakkan terlebih dahulu di pertunjukan seni. Sebab pameran kali ini akan mempengaruhi reputasi perusahaan mereka, jadi mereka harus bisa mempersiapkan seni yang bagus.

“Baiklah, saya mengerti, direktur,” jawab Yang Lan. “Tapi, direktur, bagaimana dengan He Jianfeng?” tanyanya.

“Kamu tidak perlu mengurus masalah ini. Serahkan saja padaku.”



A Li kemudian menanyakan, apakah Yang Lan sudah menemukan penulis "Mercusuar Dunia Lain" yang He Ping minta hubungi. Dan Yang Lan menjawab bahwa masalah ini belum ada solusinya. Sebab dia belum ada menerima jawaban dari pihak lain. Dan pihak lain juga tiba- tiba menghilang seperti ditelan bumi.

“Saya benar-benar tidak tahu apa yang salah denganmu akhir-akhir ini. Semua urusan yang diserahkan padamu, tidak ada satu pun yang beres,” keluh A Li, tidak senang. “Saya dengar orang yang menjemput pak Lin di Barcelona kA Li ini juga adalah orang yang kamu kenalkan.”

“Dia adalah temanku,” jawab Yang Lan dengan pelan.

“Apa kamu tahu betapa banyak masalah yang dia timbulkan di Barcelona?” tanya A Li dengan tegas. “Tidak rajin bekerja. Bahkan di bea cukai pun dia tidak bersedia menemani. Kalau saja dia bukan temanmu, saya sudah mengusirnya dari awal.”

“Maaf, direktur. Jangan marah. Masalah ini adalah tanggung jawabku. Setelah saya tiba di Barcelona, saya akan meminta maaf pada Pak Lin secara langsung. Saya juga akan memarahi orang itu,” jelas Yang Lan, merasa bersalah.



Xiaozhi menemui Qiao Man yang sedang sibuk mewarnai dinding dengan raut wajah bad mood. Dan dia pun bertanya, karena dia akan membantu. Dengan ragu, Qiao Man memandang Xiaozhi dan menjawab bahwa dia baik- baik saja.

“Begini saja, saya beri tahu kamu satu berita bagus yang akan membuatmu senang. Apa kamu tahu, saya pergi lihat rumah dengan Zhuo Yang hari ini. Pencahayaannya bagus, rumahnya besar. Yang paling penting adalah Tony membantu kami mendapatkan harga lebih murah. Saya sudah menghitung tabunganku, ditambah dengan hipoteknya, jumlahnya pas. Jadi saya berencana untuk membelinya,” kata Xiaozhi, bercerita dengan senang dan bersemangat.

“Woah… Senang sekali ya,” puji Qiao Man tanpa semangat sama sekali. Sebab dia sedang sangat bad mood, dan ini karena karya seni milik He Ping ada hubungannya dengan Hanson.



Mengetahui permasalahan Qiao Man, Xiaozhi langsung bergumam tanpa sadar, dia mengatakan kalau ternyata masalah ini memang berhubungan dengan Hanson. Mendengar itu, Qiao Man langsung memarahi Xiaozhi karena tidak memberitahu nya. Dan Xiaozhi pun menceritakan apa yang diberitahu oleh Zhuo Yang  dua hari lalu.

“Kamu ya, hanya takut menyinggung Hanson ya. Saya tahu lah. Tapi posisiku benar-benar sulit. Saya sendirian terjepit di tengah. Apa kamu tahu betapa lelahnya?” tanya Qiao Man, mengeluh. “Saya juga tidak ingin pameran seni Lin He Ping memamerkan tembok putih. Saya juga tidak ingin Hanson masuk penjara. Kalau bukan karena Hanson pernah menyelamatkanku, dari awal saya sudah lapor polisi,” jelas nya.



Xiaozhi terpikirkan sebuah ide bagus. Tidak ada guna nya berkonfrontasi langsung dengan Hanson, jadi mereka bisa menyerang nya secara diam- diam saja, yaitu dengan mencuri barang itu kembali. Dan Qiao Man merasa sangat senang serta memuji kepintaran Xiaozhi.

“Kita berdua sekarang pergi sewa mobil, kemudian kita pindahkan barangnya,” ajak Qiao Man langsung. Dan Xiaozhi menghentikannya dengan panik.

“Tidak, tidak, tidak. Sekarang, kita berdua ini, apa tidak membuat kesalahan? Kita berdua hanyalah dua gadis lemah,” keluh Xiaozhi, masuk akal. “Tapi di tempat Hanson mungkin semuanya pria gagah,” jelas nya.

“Masalah ini dari awal merekalah yang bersalah. Dan juga merekalah yang merebut barangnya. Tidak mungkin Hanson akan berbuat sesuatu padaku,” kata Qiao Man dengan yakin.

Xiaozhi berpikir. Lalu dia menyarankan supaya mereka menghubungi He Ping saja dan meminta He Ping untuk datang dan membantu. Tapi Qiao Man menolak, karena bila ini diketahui oleh banyak orang, maka ini tidak akan baik untuk Hanson.

“Bu, bukan. Apa kamu bisa dipercaya?” tanya Xiaozhi, panik.

“Percayalah padaku. Kalau ada masalah, saya akan bertanggung jawab. Ayo pergi,” kata Qiao Man dengan sangat percaya diri.



Tepat ketika Xiaozhi dan Qiao Man akan masuk ke dalam mobil, Hanson datang dan menghalangi. Dengan kesal, Qiao Man pun mengeluh.

“Jangan naik mobil,” perintah Hanson. “Naik mobil laki-laki lain itu berarti banyak hal. Kamu tidak boleh sembarangan begitu,” jelasnya, cemburu.

“Saya ada urusan mendesak sekarang. Lin He Ping meminjamkan mobil ini agar bisa saya gunakan untuk menyelesaikan urusan. Hal seperti ini saja kamu tidak mengerti ya?” tanya Qiao Man, mengeluhkan sikap kenakak- kanakan Hanson.



Hanson merasa cemburu. Karena Qiao Man tidak memiliki hubungan apapun dengan He Ping, tapi Qiao Man dengan baik hati mau membantu He Ping. Sementara dia, pabrik anggur nya di tutup dan dia kehilangan semua uang nya, tapi Qiao Man tidak pernah membantunya nya, bahkan Qiao Man juga tidak memerdulikannya. Lebih parahnya, Qiao Man bergabung dengan An Kailun untuk melawannya.

“Pabrik anggurmu bangkrut itu adalah masalahmu sendiri. Kamu masih menyuruh orang untuk pindah dalam waktu tiga hari, apa maksudmu sebenarnya?” tanya Qiao Man.

“Apa maksudmu? Sebenarnya kamu berada di pihak mana?” keluh Hanson. “Anggap saja kamu tidak mengakuinya. Tapi kita berdua ini adalah sepasang kekasih. Saya pernah menyelamatkanmu. Saya ini penyelamatmu,” katanya, mengungkit.


Mendengar Hanson terus mengungkit masa lalu, membuat Qiao Man sangat kesal dan tidak tahan lagi. Dia berniat untuk membunuh dirinya sendiri sebagai bayaran. Dan dengan ketakutan, Hanson langsung memintanya untuk tenang.

“Saya beri tahu kamu, jangan selalu terus-terusan bilang saya berhutang nyawa padamu. Seharian membicarakan moral, buat apa? Saya hutang padamu, saya akan mengembalikannya. Kamu juga bisa mencekikku!” bentak Qiao Man, tegas.

“Cukuplah, cukup. Baiklah, saya takut padamu. Saya pergi, oke? Saya pergi,” kata Hanson mengalah. Kemudian diapun pergi.



Peter dan teman- temannya masuk ke dalam ruang bawah tanah. Mengawasi hal tersebut, Qiao Man langsung menyuruh Xiaozhi untuk menghubungi Zhuo Yang. Tapi Xiaozhi menolak, sebab menurutnya Zhuo Yang tidak akan berguna. Karena selama mereka pacaran, dia belum pernah melihat Zhuo Yang begitu berani memarahi orang lain, apalagi bertengkar. Biasanya, malah dia yang turun tangan.

“Bukan menyuruhnya berkelahi,” jelas Qiao Man. “Kamu panggil dia datang. Akan lebih baik kalau jumlah kita bertambah satu. Saya yakin Hanson tidak akan berani berbuat sesuatu.”

“Kalau begitu coba telepon saja,” kata Xiaozhi, setuju.


Ketika Zhuo Yang mendapatkan telpon dari Xiaozhi dan mendengarkan apa yang terjadi, dia bertanya- tanya, apakah mereka berdua gila. Dan Xiaozhi segera menjelaskan apa yang di katakan oleh Qiao Man, yaitu Hanson tidak akan berani berbuat apapun kepada mereka, tapi bagaimanapun gudang penyimpananya sangat gelap dan sunyi, serta mereka berdua tidak tahu ada berapa orang disana. Makanya dia menghubungi Zhuo Yang untuk memperbanyak jumlah mereka.

“Saya pergi bantu kalian? Apa gunanya kalau tambah saya?” tanya Zhuo Yang, ragu.

“Bukan, yang penting adalah…”


Qiao Man tidak tahan dan langsung merebut hp Xiaozhi. “Halo, kamu bisa datang tidak? Pengecut sekali. Kamu bukan cowok ya?” bentaknya.

“Bukan, saya, saya cari orang,” jawab Zhuo Yang, tergagap. Dan Qiao Man merasa sangat kesal padanya dan langsung ingin bertindak sendirian saja.

Xiaozhi merasa cemas, karena Qiao Man langsung keluar dari mobil dan pergi begitu saja. Dengan segera, dia langsung mengirimkan lokasinya kepada Zhuo Yang untuk berjaga- jaga.

Zhuo Yang merasa sangat bingung. “Tidak bisa. Di saat seperti ini tidak bisa tidak memberi tahu Lin He Ping,” pikir nya. Lalu dia langsung menghubungi He Ping.


Ketika He Ping mengangkat panggilannya, Zhuo Yang langsung mengakui kesalahan nya. Dia menjelaskan bahwa dia sebenarnya mengenal siapa orang yang mencuri barang He Ping  dan benar dia ada mengambil foto saat kejadian. Lalu tentang mengapa, dia tidak berani menunjukkan nya, itu adalah karena orang- orang yang mencuri tersebut adalah gangster. Dan mereka berani melakukan apa saja di Barcelona. Dan dia takut membuat masalah untuk dirinya sendiri. Serta Bos para gangster, yaitu Hanson, dia sedang mengejar Qiao Man.

“Mengejar Qiao Man?” tanya He Ping, terkejut. “Sepertinya saya pernah bertemu orang itu. Kenapa dia bersama dengan orang itu?” tanyanya, tidak mengerti. “Di mana kamu sekarang? Bawa saya menemuinya.”

“Saya di lobi hotel Anda. Tapi sekarang Xiao Zhi dan Qiao Man sudah pergi ke gudang Hanson. Mereka mau mengambil barang Anda,” jawab Zhuo Yang dengan panik. “Mereka pasti dalam bahaya. Pak Lin, Anda perlu memikirkan cara.”

“Kamu bajingan, Zhuo Yang! Saya tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku,” umpat He Ping, kesal. Lalu dia segera berlari menuju ke lobi.




Qiao Man dan Xiaozhi masuk ke dalam tempat penyimpanan dengan diam-diam, dan memeriksa semua benda seni yang di sembunyikan disana. Tepat disaat mereka melakukan itu, Peter dan teman geng nya datang menaiki motor dan menggelilingi Qiao Man serta Xiaozhi.

“Kalian, kalian menjauhlah dariku. Saya beri tahu kalian ya,” ancam Xiaozhi dengan gugup. “Qiao Man,” panggilnya, panik.




Hanson datang. Dia berjalan dengan gagah sambil membawa sebuket bunga dan menyanyikan sebuah lagu yang indah. Lalu dia berlutut di hadapan Qiao Man.

“Menikahlah denganku, Qiao Man,” pinta Hanson.


“Kalau kamu bersedia menjadi ipar kami, kami akan mengembalikan semua barang ini pada Lin He Ping,” kata Peter, memberikan sebuah penawaran.

“Menikahlah denganku, oke?” tanya Hanson sekali lagi. Dan Qiao Man diam.


Ini lagu yang di nyanyikan oleh Hanson. Dengarkan ya biar lebih seru bacanya :D

Post a Comment

Previous Post Next Post