Original
Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
=Rahasia Lili Merah=
Qiao Man datang ke gedung pameran He Ping dan menarik tangan
Hanson untuk ikut pergi dengannya. Dan setelah mereka berdua pergi, Zhuo Yang
sok- sok kan berani dengan baru melangkah maju dan mengomeli Hanson yang telah
pergi jauh.
“Baik, hajar dia,” kata He Ping, setuju sambil mendorong Zhuo
Yang. “
“Tidak, Direkur Lin,” kata Zhuo Yang, menolak langsung.
“Serang, serang,” paksa He Ping.
“Menurut saya, lukisannya cukup bagus. Lukisannya cukup bagus,
ya kan?” kata Zhuo Yang, mengalihkan pembicaraan sambil melangkah mundur.
Qiao Man mengomeli Hanson karena masih bersikap seperti anak
kecil. Dan Hanson bersikeras kalau itu bukanlah salahnya, tapi salah He Ping
karena tidak mau menjual lukisan barusan kepadanya. Dan dengan sabar, Qiao Man
menjelaskan bahwa dia sudah menanda tangani kontrak dengan He Ping dan menerima
bayaran nya, jadi mau He Ping jual atau tidak, itu semua adalah haknya. Jadi
sikap Hanson ini, menurutnya tidak berbeda dengan merampok.
“Apa maksudnya? Di setiap kata malah membelanya. Kamu sekarang
berdiri di pihaknya?” tanya Hanson, mengeluh.
“Saya tidak berdiri di pihak orang lain, saya hanya mengatakan
faktanya. Bisakah kamu tidak begitu kekanak-kanakan?” balas Qiao Man.
Dengan kesal, Hanson mengakui kalau sikap nya memang kekanak-
kanakan. Karena seperti orang bodoh dia pergi untuk merebut kembali lukisan
Qiao Man. Dan Qiao Man membenarkan, kemudian dia melemparkan uang Hanson dan
bertanya, darimana asal uang tersebut. Dan Hanson langsung terdiam, tidak bisa
menjawab.
“Saya sedang bertanya padamu,” bentak Qiao Man, tegas. “Dari
mana uang ini? Apakah melakukan transaksi yang ilegal lagi?” tanyanya curiga.
“Transaksi ilegal? Memangnya di dalam hatimu saya adalah orang
seperti itu?” keluh Hanson, tidak senang. “Uang ini sangat bersih.”
“Kalau begitu katakan pada saya, dari mana asalnya?” paksa Qiao
Man. Dan Hanson menolak untuk memberitahu.
Tepat disaat itu, An Kailun datang. Dan dia memberitahu Qiao Man
bahwa uang tersebut adalah darinya. Karena Hanson adalah adik nya, walaupun
adik tiri. Mengetahui itu, Qiao Man terkejut dan tidak menyangka.
“Dia selama ini selalu tidak puas dengan saya sebagai kakaknya. Tentu
saja, temperamen saya juga sangat keras kepala. Saya juga tidak pernah mengalah
padanya. Walaupun saudara tiri, tapi bagaimanapun juga kita tetap sekeluarga. Jika
dia ditahan di kepolisian, saya juga tidak bisa tidak memedulikannya, benar
kan?” jelas An Kailun.
“Kalian berdua…” gumam Qiao Man, kesulitan untuk berkata- kata.
“Bersekongkol membohongi saya ya?” tanyanya, kecewa. “Saya malah masih menjadi pendamai
di antara kalian berdua. Kenapa saya begitu bodoh?” keluhnya. Lalu diapun
pergi.
Hanson terkejut dan menatap kesal pada An Kailun. Lalu dia
mengikuti Qiao Man.
An Kailun dan Istrinya datang ke pameran seni He Ping. Disana He
Ping menyambut mereka dengan ramah, namun Istri An Kailun malah memotret benda-
benda seni disana secara diam-diam. Dan melihat itu, Yang Lan pun menegur nya.
Tapi karena He Ping mengenal An Kailun serta Istrinya, maka dia pun membiarkan
mereka lepas kali ini tanpa perlu menghapus foto yang barusan sudah diambil.
Setelah itu, mereka pergi meninggalkan mereka berdua.
“Ada apa denganmu? Di sini tidak boleh memotret,” tegur An
Kailun, merasa malu.
“Saya hanya merasa bagus, saya kan tidak tahu,” kata si Istri,
beralasan. Lalu dia merangkul An Kailun dengan mesra. “Sudahlah, ayo pergi.”
He Ping melihat ke sekeliling dan bertanya, apakah Qiao Man
sudah datang. Mendengar itu, Yang Lan memutar matanya karena tidak senang.
Sebab He Ping bertingkah tidak seperti biasanya, dan dia khawatir He Ping
terpesona oleh Qiao Man.
Dengan tajam, He Ping menatap Yang Lan sebagai peringatan. Dan
Yang Lan pun langsung diam serta pergi menjauhi nya darisana.
Xiaozhi datang dan menyapa He Ping. Dan melihat kedatangannya,
He Ping menanyakan, dimana Qiao Man. Dan Xiaozhi memberitahu kalau sekarang
suasana hati Qiao Man sedang tidak baik,
karena Qiao Man baru saja di pecat. Jadi Qiao Man mungkin tidak akan bisa
datang.
“Dipecat?”
“Tenang saja, dia seharusnya tidak apa-apa. Sebentar lagi juga
akan baik-baik saja,” kata Xiaozhi menenangkan. Lalu diapun pamit dan pergi
untuk melihat ke sekeliling.
Hanson datang menemui An Kailun dan protes padanya, karena telah
memberitahukan hubungan mereka berdua kepada Qiao Man. Karena sekarang, Qiao
Man jadi merasa kalau dia sedang membohongi nya. Dan dengan tenang, An Kailun
menjelaskan bahwa mereka tidak sedang membohongi Qiao Man, hanya saja mereka
tidak pernah memberitahu Qiao Man, itu saja menurutnya.
“Bukankah kamu selalu merasa punya adik seperti saya ini sangat
memalukan? Lalu kenapa hari ini kamu katakan?” keluh Hanson.
“Bagaimana pun juga kita adalah kakak adik, sekeluarga,” balas
An Kailun. “Memangnya kamu ingin terus-terusan bermusuhan dengan saya?”
tanyanya. “Dengarkan perkataan saya, kembalilah ke An Group. Dalam bisnis
keluarga, Bagaimana pun juga kamu adalah bagian darinya. Kamu kembali, kita
sebagai saudara bekerja sama, buat An Group menjadi sukses,” katanya,
menawarkan.
Dengan sinis, Hanson mempertanyakan, apa ada yang salah dengan
otak An Kailun, karena An Kailun menawarkan orang yang salah. Sebab dia malah
ingin sekali An Group segera bangkrut. Mendengar itu, An Kailun menjelaskan
dengan tegas bahwa walaupun Hanson membencinya, namun Hanson tidak seharusnya
membawa rasa kebencian itu ke dalam masalah bisnis keluarga. Lalu walaupun
Hanson tidak setuju dengan penawarannya, dia tidak masalah, karena selama nya
Hanson tetap bagian dari keluarga mereka.
“Kamu sekarang mengatakan lagi bahwa saya adalah bagian dari
keluarga. Kalau begitu saat kamu merusak bisnis saya, menempati rumah saya, kenapa
tidak berpikir seperti itu? Kamu anggap saya apa? Apa kamu mengganggap saya
seperti seekor anjing, yang datang ketika disuruh, pergi ketika disuruh?”
protes Hanson, marah.
“Itu adalah cara saya dalam berbisnis. Kamu selalu melawan saya.
Saya demi mempertahankan bisnis keluarga, saya tidak akan bersikap lunak
terhadap siapa pun,” balas An Kailun, membela dirinya dengan jawaban yang masuk
di akal.
Hanson masih menolak tawaran An Kailun. Dengan curiga, dia malah
mempertanyakan, kenapa sekarang An Kailun berubah pikiran dan menyuruhnya untuk
kembali. Dan dengan tegas, dia mengatakan bahwa An Group sama sekali tidak ada
hubungan dengannya. Dengan sabar, An Kailun berbicara dan menghadapi Hanson
yang keras kepala, dia menjelaskan kalau dia tulus. Lalu dia menyebut Qiao Man,
dia tahu kalau Hanson suka pada Qiao Man, dan dia bertanya realitis, bagaimana
caranya Hanson memberikan kebahagiaan kepada Qiao Man bila tidak berhasil.
Mendengar itu, Hanson pun diam dan berpikir sambil menenangkan
dirinya. “Baik, kalau saya kembali, kamu mau saya bertanggung jawab dalam
bagian apa?” tanyanya.
“Pasar anggur merah dalam negeri, luas bagaikan laut. Saya harap
kamu kembali untuk memimpinnya, memperluas pasar,” jawab An Kailun dengan
senang.
“Baik, saya berjanji padamu.”
Hanson kemudian mengajukan satu syarat, karena An Kailun yang
menginginkannya kembali, maka dia ingin menjadi orang yang membuat keputusan
disana, dan dia tidak mau mendengar perintah dari siapaun disana. Dan An Kailun
setuju dengan mudah.
Lalu setelah negosiasi mereka selesai, Hanson pun pergi
darisana.
Hanson menemui Qiao Man ditempat biasa Qiao Man sering
menggambar. Disana dia meminta maaf kepada Qiao Man dan memberitahu Qiao Man
bahwa dia sudah memutuskan untuk bergabung dalam bisnis dengan An Kailun. Dan
Qiao Man tidak peduli.
Hanson pun kehabisan akal. Dia mengeluarkan tongkat yang sering
di gunakannya, dan membuang nya. Dia menjelaskan bahwa dia membuang tongkat
itu, karena dia mau membuka lembaran baru. Dia akan kembali ke Tiongkok untuk
menciptakan pasar bisnis mencicip anggur disana. Mengetahui itu, Qiao Man
bertambah kesal dan menyuruh Hanson untuk pergi saja. Sebab Hanson barusaja
membohongi nya, tapi sekarang malah mau ke Tiongkok.
Hanson merasa panik, ketika Qiao Man ingin pergi. Jadi diapun
langsung menahan nya. “Saya hanya ingin bertanya padamu, bisakah pergi bersama
saya?”
“Candaan apa ini, saya pergi bersamamu?” keluh Qiao Man.
“Apa kamu masih ingat saat di gudang bawah tanah saya menyatakan
cinta padamu? Saya ingin memakaikan cincin ini di jarimu hari ini,” jelas
Hanson sambil menunjukkan cincin lamaran nya.
Melihat cincin tersebut, Qiao Man diam dan merasa canggung. Dia
meminta Hanson untuk mencari orang lain saja, orang yang lebih cocok dengan
Hanson daripada dirinya. Mendengar itu, Hanson merasa sedih, sebab dia
mencintai Qiao Man. Tapi Qiao Man sama sekali tetap tidak bisa menerima
perasaan Hanson.
Dengan sedih, Hanson menegaskan bahwa dia akan selalu menunggu
Qiao Man. Dan cincin ditangan nya juga akan menunggu Qiao Man. Setelah mengatkan
itu, Hanson pun berjalan pergi.
“Hanson,” teriak Qiao Man, memanggilnnya. “jaga dirimu dengan
baik, perbaiki temperamenmu, jangan berkelahi terus. Saya menunggumu kembali. Saya
menunggumu kembali, dengar tidak?” teriaknya.
“Tunggu saya kembali. Saya akan membuat kerajaan milik saya
sendiri. Tunggu saya kembali,” balas Hanson sambil menahan air matanya.
Qiao Man :
“Melihat bayangan Hanson yang semakin menjauh, hati saya tiba-tiba terasa
kosong. Seperti kehilangan sesuatu. Keluarga, teman, atau pasangan? Saya
sendiri juga tidak tahu. Mungkin selama ini, saya sudah terbiasa Hanson berada
di samping saya tanpa kenal lelah.”
Zhuo Yang mengajak Yang Lan datang ke rumahnya. Untuk
memperlihatkan dirinya yang baru. Dan Yang Lan merasa terkesan melihat rumah
Zhuo Yang. Dengan bangga, Zhuo Yang mengatakan kalau dia berhasil membeli rumah
ini karena bekerja keras dan berusaha keras, sedikit demi sedikit dia menabung
dan terbelilah rumah ini.
“Kamu yang dulu jika ada sepuluh persen dari upaya kamu yang
sekarang, kita berdua juga tidak mungkin putus,” keluh Yang Lan.
“Jangan berkata begitu. Kalau bukan karena saat itu kamu memberi
saya pukulan, mana ada saya yang sekarang?” balas Zhuo Yang.
Zhuo Yang membuka sebotol anggur merah bagus yang dimilikinya,
dan minum bersama dengan Yang Lan. Sambil minum, mereka membahas tentang
hubungan mereka berdua dulu. Lalu suasana menjadi romantis, ketika Yang Lan
mencium pipi Zhuo Yang. Secara perlahan Zhuo Yang dan Yang Lan semakin mendekat
untuk berciuman.
Tapi sebelum bibir mereka saling bersentuhan, Xiaozhi pulang.
Dan melihat itu, dengan marah dia ingin mengusir mereka berdua untuk keluar
dari rumahnya.
“Memangnya kenapa kalau membawa saya kemari?” tanya Yang Lan,
kesal. Sambil mendorong bahu Xiaozhi dengan kuat. Saat Xiaozhi mengusirnya.
“Saya beri tahu kamu, memangnya kenapa kalau dibawa ke sini. Ini
adalah rumah saya. Apa kamu sekarang sudah tahu kenapa tidak boleh datang ke
sini?” teriak Xiaozhi.
Dengan panik, Zhuo Yang mencoba untuk menengahi mereka berdua.
Tapi ketika mereka berdua meminta penjelasan darinya, dia tidak sanggup untuk
menjelaskan.
“Saya beri tahu kamu, dia adalah seorang pembohong,” kata Xiozhi
sambil mendorong Zhuo Yang. “Saat dia baru datang ke Barcelona, jika saya tidak
membiarkannya tinggal, kamu tanya padanya akan berada di mana dia sekarang? Kamu
beri tahu padanya, kamu akan berada di mana sekarang?” teriak nya kepada Zhuo
Yang.
“Saya mau kamu katakan. Ayo katakan!” teriak Yang Lan juga
kepada Zhuo Yang.
“Xiaozhi, tolong jaga harga diri saya,” pinta Zhuo Yang, pelan.
Dan Xiaozhi tidak peduli.
Xiaozhi kemudian meminta Zhuo Yang untuk menjelaskan siapa Yang
Lan. Dan Yang Lan juga ingin Zhuo Yang menjelaskan siapa dirinya kepada
Xiaozhi. Dan Zhuo Yang menjelaskan bahwa Yang Lan hanyalah teman sekelasnya.
Mendengar itu, Yang Lan merasa marah dan menampar langsung Zhuo Yang, lalu
diapun pergi. Setelah Yang Lan pergi, Xiaozhi meminta putus dan memaksa Zhuo
Yang untuk pergi dari rumahnya.
Dengan kesal, Zhuo Yang menendang karpet yang ada di depannya.
Dan pergi darisana.
Narator :
“Malam itu Xiaozhi menangis sangat lama. Dia bilang dia sangat gagal. Tadinya
mengira bahwa itu adalah sebuah cinta yang tak terpisahkan, tidak tahunya
hancur dalam semalam. Dalam
percintaan memang harus ada batasannya. Kalau sudah terluka lebih baik putus
saja.”
Tags:
Beautiful Reborn Flower