Sinopsis C- Drama : Beautiful Reborn Flower Episode 2 part 1


Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
=Rahasia Lili Merah=


Qiao Man membagikan souvernir kepara para tamu yang akan pulang. Dan lalu He Ping datang mendekatinya. Dengan malu- malu, Qiao Man menjelaskan bahwa dia jarang sekali mengikuti acara seperti ini, sehingga dia tidak memiliki pakaian yang cocok di pakai, jadi diapun memakai dress pemberian He Ping ini. Dia merasa malu sebab sebelum nya dia bilang tidak akan memakai dress ini, tapi ternyata sekarang dia malah memakainya.
He Ping mengerti. Dan menurutnya itu tidak memalukan, sebab itu berarti dia tidak sia-sia membeli dress ini. Serta menurutnya Qiao Man cukup bagus. Dengan narsis, Qiao Man membalas bahwa dia memang sudah cantik.

He Ping kemudian melepaskan jas yang dipakainya dan memakai kan itu kepada Qiao Man, sebab saat sudah malam, kilang anggur akan lumayan dingin. Dan Qiao Man menerima itu dengan senang hati, lalu dia meminta bantuan He Ping untuk mengeluarkan rambutnya dari jas. Dan He Ping pun melakukannya. Dan Qiao Man lalu berterima kasih banyak dengan sikap manis.

He Ping tiba- tiba teringat dengan masalahnya, dan dia bertanya, apakah Qiao Man ada mendengar tentang masalahnya dari Zhuo Yang. Dia ingin Qiao Man untuk menemani nya ke bea cukai dan menjadi penerjemahnya selama satu hari. Dan mendengar itu, Qiao Man langsung tahu, dia menjelaskan bahwa sebenarnya dia juga tidak ingin pergi ke bea cukai, karena dia juga takut akan menghadapi masalah. Tapi dia akan membantu He Ping. Mendengar itu, He Ping merasa senang.

“Bagaimana kalau begini, sekarang saya pergi menyapa orang di dalam, kamu tunggu saya disini sebentar, lalu beritahukan semua kejadiannya, setelah saya kembali,” jelas Qiao Man. “Ok?”
“Baik. Maaf sudah merepotkan Anda,” balas He Ping. Lalu diapun menunggu diluar.

Ketika Hanson pulang dan melihat Peter sedang minum- minum bersama dengan dua orang gadis ditempatnya, diapun langsung menegur Peter dan mengusir kedua gadis tersebut.

“Menurutmu, kita ini sudah lama berkenalan, apa tidak boleh meminjam tempat ini untuk sobat mu bersenang- senang?” keluh Peter, bertanya.
“Kamu sudah lama mengenal saya, apa kamu tidak mengerti aturan saya?” balas Hanson dengan tegas. “Apa kamu masih menganggap saya sebagai kakak di matamu itu?”
“Saya ini memang menganggap dirimu sebagai kakak, tapi kamu harus melihat rupamu saat ini,” keluh Peter. “Kilang anggur tidak terurus baik, para saudara juga akan sulit dinafkahi. Sekarang Qiao Man juga akan direbut oleh orang lain,” jelasnya, melistkan semua yang ada di pikiran Hanson sekarang ini.

Hanson merasa kesal dan mengambil botol untuk memukul Peter. Dan dengan cepat, Peter pun menghentikannya. Lalu dia memberitahu tentang Lin He Ping yang sudah di selidiki nya. Mendengar itu, Hanson pun melepaskan botol di tangannya.

“Lin He Ping ya?” gumam Hanson. “Saya beritahu kamu nanti kalau kamu bertemu dengan Qiao Man, saya pasti akan membuatmu memanggil dia kakak ipar,” jelasnya dengan bangga. Lalu diapun pergi untuk menemui Qiao Man.
Hanson : “Hanson, kalau kamu tidak dapat menaklukkan Qiao Man, maka kamu bukan seorang laki-laki.”
Hanson menarik tangan Qiao Man secara tiba- tiba dan menahan nya di dekat dinding. Dan hal itu membuat Qiao Man merasa terkejut serta kesal.
“Apa yang kamu lakukan larut malam seperti ini? Apakah kamu bersama dengan Lin He Ping itu?” tanya Hanson, cemburu.
“Kamu mengikuti saya, ya?” balas Qiao Man.

Mendengar pertanyaan itu, Hanson jadi merasa yakin bahwa kecurigaannya adalah benar. Dan dia jadi merasa benci kepada He Ping. Dengan kesal, Qiao Man meminta Hanson untuk jangan kurang kerjaan seperti ini, karena He Ping hanyalah sebatas kliennya saja. Namun Hanson tidak percaya, sebab menurutnya tindakan He Ping sudah melewati batas seorang klien.
“Qiao Man, kamu itu pacar saya, kamu seharusnya bisa menjaga reputasi saya,” tegas Hanson.
“Bisakah kamu jangan kekanak- kanakan seperti ini? Ini adalah hak saya,” keluh Qiao Man.
“Apakah kamu bisa mempunyai sedikit nurani?” tanya Hanson, kesal. Lalu dia mulai mengungkit sesuatu. “Kamu tahu kalau kamu itu berhutang pada saya.”

Dulu ketika Qiao Man terdampar di tepi laut dan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Disaat itu, Peter menemukannya. Lalu dia memanggil Hanson untuk membantu.
Namun sesampainya Hanson disana, Qiao Man telah menghilang. Dan Peter juga merasa bingung, namun dia yakin dengan apa yang dilihatnya. Lalu diapun bersama dengan Hanson mencari- cari dimana Qiao Man berada.

“Apakah kamu ingat warna pakaian yang dia pakai?” tanya Hanson.
“Saya ingat dia mengenakan gaun merah.”
Tepat disaat mereka berdua berbicara, mereka melihat beberapa orang barat membawa Qiao Man masuk ke dalam mobil. Dan Hanson pun segera berteriak, menyuruh mereka untuk berhenti. Tapi sayangnya, mereka sudah keburu pergi duluan.
“Ya sudahlah. Mereka juga sudah melarikan diri,” kata Peter.
“Tidak bisa. Saya tahu apa yang mereka lakukan, biasanya saya tidak ikut campur, tapi kali ini orang yang mereka culik adalah orang sebangsa kita, tidak boleh dibiarkan begitu saja,” jelas Hanson. Lalu dia menyuruh Peter untuk pergi melapor ke kantor polisi. Sementara dia akan memanggil teman yang lain untuk pergi menyelamatkan Qiao Man. Karena dia tahu dimana mereka.
“Baik.”


Hanson masuk secara diam- diam ke tempat persembunyian para penculik. Disana dia melihat para penculik mengikat Qiao Man di kursi dan seperti ingin melecehkannya. Dan dia juga mendengar suara teriakan Qiao Man meminta tolong.
Mendengar itu, Hanson diam dan bersembunyi. Dia menunggu saat yang tepat untuk menyelamat kan Qiao Man. Yaitu saat para penculik pergi untuk bersiap- siap.


Ketika para penculik pergi untuk sesaat, Hanson masuk ke dalam ruangan, dan dengan perhatian dia bertanya, apakah Qiao Man baik- baik saja. Lalu karena Qiao Man tampak ketakutan, dia pun segera memperkenalkan dirinya dan menjelaskan bahwa dia akan membantu Qiao Man. Dan diapun membantu Qiao Man.

Tapi sebelum mereka berdua sempat melarikan diri, seorang penculik kembali ke dalam ruangan. Dan Hanson pun segera menghajarnya. Lalu dia mengendong Qiao Man dan kabur darisana.

Qiao Man meminta Hanson untuk jangan memaksanya. Dan Hanson tahu, dia juga tidak ingin menggunakan cara ini untuk memaksa Qiao Man. Lalu dia menyentuh lengan Qiao Man dan menahannya supaya tidak bisa melarikan diri.
“Perasaan saya padamu tidak pernah berubah dari dulu. Saya hanya berharap, kamu bisa berada dalam pelukan saya selamanya, kamu hanya perlu melihat saya sekilas dengan baik,” pinta Hanson dengan lembut. “Sekilas saja.”

Hanson kemudian mendekatkan wajahnya dan berniat untuk mencium Qiao Man. Dan Qiao Man langsung mengalihkan wajahnya. “Pilihan saya hanyalah menikahimu atau tidak menikah dengan siapapun. Bisa?” tanyanya.
“Jangan sakiti diri saya,” pinta Hanson merasa terluka. Lalu diapun pergi.

Seorang pelayan wanita bernama Qiao Fang. Dia melayani setiap tamu dengan baik dan mendapatkan uang tip juga. Tapi kemudian dia bertemu dengan seorang tamu menyebalkan yang mengenalnya. Si tamu memegang tangannya dengan erat dan tidak mau melepaskannya. Bahkan dia juga menyuruh wanita untuk keluar serta menutup gorden, sehingga orang luar tidak bisa melihat apa yang terjadi didalam.

“Kamu berpikir, kalau kamu punya seorang adik yang hebat, jadi saya takut denganmu bukan?” tanya Si tamu menyebalkan. “Saya sama sekali tidak peduli, saya adalah suamimu.”
“Jangan mengatakan omong kosong di sini. Kita ini sudah bercerai,” balas Qiao Fang dengan tegas. Dan Si tamu tidak terima, serta dia juga menuduh Qiao Fang yang masih terus teringat mantan setiap saat, setiap hari, dan setiap tahun. Sehingga dia tidak tahan.


Nama Si tamu menyebalkan adalah Anthony, dia adalah seorang penipu. Karena itulah, Qiao Fang tidak mau bersamanya. Setelah mengatakan itu, diapun pamit karena dia masih harus bekerja. Tapi Anthony tidak mau membiarkannya untuk pergi.
“Baiklah saya menipumu. Kalau begitu saya bilang padamu. Berikan kepada saya biaya perceraian sebesar 200.000,” peras Anthony, tidak sadar diri. “Saya langsung menghilang, setelah kamu memberikannya.”
“Saya tidak punya uang sebanyak itu sekarang.”

Anthony dengan sangat memalukan ingin melecehkan Qiao Fang, hanya karena Qiao Fang tidak mempunyai uang, dia menganggap kalau  mereka berdua masih berhubungan. Dan Qiao Fang langsung mendorongnya.
“Kalau begitu berikan uangnya,” teriak Anthony, memaksa.
“Saya tidak punya uang. Lepaskan, lepaskan tanganmu, lepaskan tanganmu!” teriak Qiao Fang, melawan. Lalu dia berteriak memanggil pertolongan.

Mendengar teriakan itu, dua pelayan masuk ke dalam ruangan dan menanyakan apa yang terjadi. Dan karena itu, Anthony pun langsung berhenti dan duduk diam di tempatnya. Dengan benci, Qiao Fang menatap Anthony.


Qiao Man segera menemui Qiao Fang, setelah mendapatkan kabar. Dengan perhatian, dia bertanya, apakah Qiao Fang baik- baik saja. Dan Qiao Fang menjelaskan bahwa dia baik- baik saja dan tidak ada terluka, jadi Qiao Man tidak perlu khawatir.
“Orang brengsek itu harus di beri pelajaran. Kalau tidak dia akan kembali mengganggumu lagi,” kata Qiao Man, menyarankan.
“Dia tidak berani melakukan apapun pada saya, saat itu ada banyak orang,” jelas Qiao Fang, menenangkan. Tapi tepat disaat itu, Anthony datang.

Dengan marah, Qiao Man memarahi Anthony yang ingin melecehkan kakaknya, Qiao Fang. Kepadahal mereka berdua sudah tidak ada hubungan apapun lagi. Dan dengan sikap memalukan, Anthony bertanya, siapa yang bilang kalau mereka sudah tidak ada hubungan lagi. Karena menurut pepatah Tiongkok, sehari bersama sebagai suami istri berarti pengabdian tanpa akhir. Lalu setelah mengatakan itu, dia ingin menyentuh Qiao Fang. Tapi Qiao Man langsung menghentikannya.

“Jangan sentuh dirinya. Saya peringati ya, jangan lecehkan kakak saya lagi. Kalau kamu masih berani melecehkan kakak saya, jangan harap saya akan membiarkanmu begitu saja. Hutang nya saya yang ganti,” jelas Qiao Man dengan tegas. Dan Anthony pun pergi dengan kesal.
He Ping memarahi karyawannya, karena sebelumnya Si karyawan mengaku bisa berhasa spanyol, makanya dia membawanya. Tapi kenapa sesampainya disini Si karyawan jadi tidak bisa sama sekali. Dan dia juga kesal, karena Si karyawan mempekerjakan pemandu seperti Zhuo Yang.
“Pak Lin, tunggu sebentar, dengarkan saya dulu. Pemandu ini bukan saya yang mencarikan nya, Yang Lan yang mencarinya,” jelas Si karyawan, membela diri. Tapi He Ping tidak peduli.


He Ping kemudian menemui petugas bea cukai dan menanyakan tentang barangnya. Namun aneh nya, barang nya sama sekali tidak ada di bea cukai. Intinya He Ping telah di tipu dan barangnya telah di curi. Tapi Si karyawan tidak percaya, sebab dia sangat yakin.
“Bahkan polisi juga harus mengikuti prosedur, apakah mereka memberikan kalian dokumen?” tanya Penyelidik dari Dirjen Bea dan Cukai.
“Tidak,” jawab Si karyawan dengan lemah.

Mengetahui kebenaran tersebut, He Ping meminta Mo Hui (Si karyawan) untuk memberikan penjelasan kepadanya, apa yang sebenarnya terjadi. Dan Mo Hui merasa bersalah. Karena ini berarti mereka telah benar terkena tipu.


Qiao Man kemudian datang, dan menanyakan bagaimana kondisinya. Dan Mo Hui menjelaskan dengan suara pelan kalau barangnya telah menghilang.
“Ayo pergi, kita buat laporan,” ajak He Ping.

Ketika A Li mendapatkan kabar mengenai apa yang terjadi di Barcelona, dia merasa pusing. Sebab masalah He Jianfeng sudah cukup sulit untuk di tangani nya, sekarang malah ada masalah di Barcelona. Dan dia ingin tahu, apa yang terjadi kepada He Ping disana.
“Mo Hui bilang mereka sudah melaporkan kasus ini.”
“Baiklah. Saya sekarang akan menghubungi He Ping.”

Setelah selesai mengajukan pelaporan ke kantor polisi, Qiao Man berkomentar bahwa dia lama dia di Barcelona, belum pernah dia mengalami masalah seperti ini. Dan dengan rasa bersalah, Mo Hui mengakui kalau ini adalah salahnya.

A Li menelpon He Ping dan menanyakan tentang insiden pencurian di Barcelona, dia ingin tahu apakah itu benar. Dan He Ping membenarkan. Dengan kesal, A Li mengeluh kenapa He Ping tidak memberitahunya dan malah dia yang menelpon duluan untuk mengetahuinya. Dan He Ping diam, kemudian dia menjelaskan bahwa dia sudah melapor ke polisi, tapi masih belum ada petunjuk.
“He Ping, kamu harus berusaha semaksimal mungkin mengurus masalah ini, kalau sampai terpapar berita ini oleh media, uang yang rugi adalah masalah kecil. Tapi hal ini bisa mempengaruhi perusahaan kita untuk masuk bursa,” jelas A Li dengan serius. Dan He Ping mengerti.

Mo Hui semakin merasa bersalah, sebab semua ini adalah salahnya, karena dialah yang menghubungi A Li dan memberitahunya. Dan He Ping menenang kan nya bahwa ini tidak apa- apa dan memang A Li harus di beritahu. Namun dia hanya merasa kalau memberitahu  A Li juga sama saja, karena tidak ada cara untuk menolong mereka, jadi diapun tidak memberitahu A Li.
He Ping kemudian diam untuk sesaat dan berpikir. Lalu dia menjelaskan bahwa tampaknya pencuri menginginkan uang. Dan satu-satunya cara untuk menghasilkan uang dari benda seni adalah dengan cara menjualnya. Jadi mereka harus pergi ke pasar kerajinan seni untuk mencari barang-barang tersebut sekarang. Hanya dengan menemukan satu benda saja, baru mereka bisa mendapat kan petunjuk.

“Logikanya memang seperti itu, tapi kalian lihat ya, Barcelona ini begitu besar, pasar seperti ini jumlahnya juga tidak jelas. Bagaimana mungkin kita bisa mencarinya sendiri?” komentar Mo Hui, bertanya dengan stress.
“Saya, Qiao Man, meskipun bukan terlahir dan besar disini, tapi saya juga sudah tinggal bertahun- tahun di jalanan 21 ini. Jadi saya bisa memanggil beberapa teman yang bisa di percaya untuk membantu pencarian kalian,” kata Qiao Man, menawarkan bantuan.
Mendengar itu, He Ping merasa senang dan berterima kasih kepada Qiao Man.
Setelah Qiao Man pergi untuk memanggil bantuan, He Ping menyuruh Mo Hui untuk mencetak satu set foto benda- benda seni mereka untuk mempermudah pencarian. Dan Mo Hui mengerti.

Pak Yan datang ke kantor dan menemui A Li, dia sudah tahu apa yang terjadi di Barcelona dan dia merasa marah karena A Li menyembunyikan masalah itu darinya.
“Pak Yan, mohon Anda mendengarkan saya, siapapun tidak menyangka kalau masalah ini bisa terjadi,” kata A Li, menjelaskan.

“Pameran sebesar ini menyuruh kalian untuk mengelolanya. Apa yang kalian lakukan sampai barangnya hilang? Benar- benar sudah mengecewakan saya.”
A Li menenangkan Pak Yan. Dia menjelaskan bahwa saat ini He Ping sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah ini. Dan mereka pasti bisa menemukan benda- benda kesenian itu sebelum pameran dimulai.

Dengan ragu, Pak Yan mempertanyakan, bagaimana bila barang itu tidak bisa di temukan. Dan A Li dengan tegas mengatakan bahwa dia dan He Ping akan bertanggung jawab terhadap masalah ini. Mendengar itu, dengan kesal, Pak Yan pergi. Dan A Li merasa stress.

Peter menunjukkan kepada Hanson barang- barang curiannya dengan bangga. Dan itu adalah barang- barang kesenian milik He Ping. Mengetahui kalau Peter mencuri, Hanson pun menjadi marah kepadanya.
“Ini bukan merampok, ini adalah kepintaran,” kata Peter, membenarkan tindakannya.

“Peter, kamu harus berpikir jernih. Sewaktu kita keluar dulu semua ada batasannya, tapi tidak sama dengan hari ini. Apa kamu tahu kalau hal ini bisa membuat kita di penjara?” tanya Hanson.
“Kita juga bukan anak kecil lagi, dulu apa yang kita lakukan pada akhirnya hanya membuat kita melarat,” keluh Peter dengan sikap keras kepala. “Kilang anggurmu sekarang juga sudah bangkrut. Saya perlu uang. Saya hanya bisa mengambil resiko ini. Hanson, ikutlah satu transaksi ini dengan saya, setelah mendapatkan keuntungan kita bisa melakukan transaksi besar,” bujuknya.


Mendengar perkataan Peter tersebut, Hanson langsung memukulnya dengan keras untuk menyadarkan nya. Sebab dia menganggap peter sebagai saudaranya. Jadi dia tidak bisa membenar kan tindakan Peter yang merampok barang milik orang lain. Dan dia ingin Peter mengembalikan semua barang ini ke pemiliknya.
“Sudah terlambat. Saya sudah menjual barang- barangnya,” teriak Peter, masih keras kepala. “Kesempatan baik seperti ini di letakkan dihadapan saya, saya tidak akan menjadi seperti orang yang tidak berguna,” jelasnya.
“Kamu sudah gila, ya? Apakah kamu tahu sebesar apa akibatnya?” balas Hanson, mengingatkan.

Walaupun Hanson sudah mengatakan itu, tapi Peter masih saja bersikap keras kepala dan menganggap kalau perbuatannya adalah benar. Bahkan Peter juga tidak ingin Hanson untuk ikut campur, kalau tidak dia akan memusuhi Hanson.
“Baik. Ini adalah pilihanmu bukan? Satu hari kelak kamu pasti akan menyesal. Saat itu tidak akan ada orang yang akan menolongmu,” kata Hanson dengan tegas. Lalu diapun pergi darisana.

Post a Comment

Previous Post Next Post