Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 06 - 2




ATTENTION :
Menurut saya pribadi, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====


Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 06 - 2
Images by : Channel 7
Don nggak nyerah untuk masuk ke dalam kamar. Dia meminta bantuan Ko untuk membawa tangga dan memeganginya sementara dia akan memanjat masuk kamar dengan tangga itu. Semua tampaknya berjalan lancar. Tapi, begitu Don membuka jendela kamar, sudah ada Lisa yang menanti dengan memakai masker.

Lisa tidak membiarkan Don untuk masuk. Dia mengelus tangga yang Don panjati. Don jadi cemas dan bisa tahu apa yang Lisa pikirkan, jadi dia memohon agar Lisa tidak melakukannya. Lisa malah jadi makin semangat karena dilarang.
Lisa mendorong tangga ke belakang. Untung ada Ko di bawah yang memegang dan bisa menahan agar tangga nggak jatuh. Tapi, Lisa nggak nyerah dan mendorong tangga lagi. Ko sudah nggak tahan lagi memegang tangga.



Dan seperti yang di bayangkan… tangga jatuh dan Don tercebur ke dalam kolam renang yang ada di bawah. Lisa sangat puas melihatnya. Dengan santai dia melambaikan tangan dan menutup jendela dengan rapat.
--

Akhirnya, Don nyerah. Dia memilih bermalam di tenda. Ko kasihan, tapi mau gimana lagi, dia juga nggak bisa bantu.
--


Waen dan Panom lagi kumpul. Ko segera menghampiri mereka untuk gosip mengenai Don yang kena usir Lisa dari kamar. Tapi, belum juga cerita, Paula udah muncul sambil teriak kalau Don dan Lisa bertengkar. Dan dia melihat Don tidur di tenda yang ada di samping kandang kuda. Dia juga dengar kalau Khun Don mencoba naik tangga masuk ke kamar, tapi Lisa mendorong tangga-nya dan membuat Don tercebur ke kolam renang. 
“Oi, Paula! Kau bicara seolah kau yang ada di sana! Aku yang beneran ada di sana!! Aku yang memegangi tangga-nya,” kesal Ko. Soalnya, dia mau gosip tapi malah keduluan Paula.

Mendengar cerita itu, Waen jadi panik. Jika Khun Don dan Lisa bertengkar, bisa – bisa mereka kalah taruhan dari Gigi.
Mereka nggak sadar kalau Gigi ada di sana dari tadi dan menguping semua pembicaraan.
--

Entah apa yang Gigi rencanakan, dia segera berteriak kalau ada masalah. Teriakannya terdengar oleh Don. Gigi sok nggak tahu kalau di sana ada Don. Dia kemudian sok panik melapor kalau Khun Ratree pingsan di rumah nenek. Nenek lagi nggak ada di rumah pula. Untungnya, dia menemukannya. Jadi, tolong segera ke sana untuk membantu.
“Apa kau sudah menelpon ambulans?”
“Sudah, tapi belum tiba. Tolong Khun Don segera ke sana untuk memeriksa. Kondisinya parah,” ujar Gigi, sok panik.
--
Don akhirnya mau mengikuti Gigi ke kamar Ratree. Ratree beneran masih pingsan. Don jadinya nyuruh Gigi untuk menelpon ambulans lagi, nanyain udah dimana. Gigi segera bergegas keluar untuk menelpon.
Eit! Dia mengunci pintu kamar Ratree dari luar. Kemudian, tertawa begitu senang karena rencananya berhasil.

Flashback
Gigi menemui Ratree untuk memberitahu mengenai Don yang bertengkar dengan Lisa. Dan Don di usir dari dalam kamar. Dan sekarang adalah kesempatan Ratree untuk menarik perhatian Don agar beralih dari Lisa. Apalagi nenek nggak ada di rumah dan akan pulang larut.
Begitulah mereka mulai membuat semua rencana ini.
End
Don memeriksa keadaan Ratree dan memanggil namanya. Ratree masih terus berpura-pura pingsan. Don memutuskan keluar dari kamar Ratree, tapi pintu terkunci. Dia memanggil-manggil nama Gigi, tapi tidak ada respon.
“Percuma saja memanggil Gigi,” ujar Ratree.
Dan Ratree kemudian mulai menggoda Don. Dia juga memeluk dan menyatakan cintanya pada Don. Dia bahkan bilang bersedia menjadi simpanan bagi Don. Don menolaknya dan menyingkirkannya, tapi Ratree terus berusaha.
Hingga… Don mendekatkan wajahnya ke Ratree. Ratree mulai memenjamkan matanya.
--
Gigi pergi ke kediaman Orn sambil berteriak-teriak memanggil nama Lisa. Teriakannya membangunkan Orn, Rin dan Lisa.
“Ada masalah. Aku melihat Khun Don diam-diam masuk ke kamar Khun Ratree. Dan Khun Thun (nenek) juga tidak ada di rumah sekarang,” bohong Gigi. “Aku tidak bohong. Aku melihat dengan kedua mataku sendiri. Sekarang, aku nggak tahu mereka sudah sejauh apa.”
Lisa tampak marah dan segera ke tempat Ratree. Orn dan Rin panik dan mengikuti Lisa. Sementara, Gigi tertawa puas.
--
Mereka tiba di kamar Ratree tapi pintu kamar Ratree terkunci dari luar. Melihat itu, Orn tahu kalau pasti ada seseorang yang membantu Ratree membawa Don ke kamar kemudian mengunci pintu dari luar. Lisa menyarankan agar pintu di dobrak saja.
“Khun, tenang. Aku ingat harusnya ada kunci di sekitar sini,” ujar Gigi.
“Tidak perlu. Buang waktu saja. Ayo kita dobrak,” saran Rin.
“Khun Rin, aku ingat kalau Waen menyimpan kunci cadangan di dekat sini. Sebentar. Aku periksa,” panik Gigi, takut pintu di dobrak.
Gigi segera akting meriksa di atas lemari, padahal kunci udah ada di tangannya. Lisa segera membuka pintu.
Jreengg!!!
Don duduk di atas ranjang. Sementara Ratree, di ikat di atas kursi dengan wajah di tutupi kain dan mulut di lakban. Gigi panik karena semua di luar rencana.
Lisa tersenyum puas. Dia mengejek Ratree karena mereka tidak akan jatuh pada perangkapnya.
Flashback
Waen dkk ternyata sempat melihat Gigi yang pergi setelah menguping. Karena itu Ko segera mengikuti dan menguping rencana Gigi dengan Ratree. Dia segera pergi melapor pada Don mengenai rencana itu.
“Dengan orang-orang seperti itu, kita harus ikuti permainannya dan membuat mereka malu,” ujar Don. “Suruh semuanya untuk berakting seolah mereka tidak tahu apapun.”
Don juga langsung menelpon Orn. Dia memberitahu rencana Ratree dan rencananya.
--
Karena itu, ketika Ratree merayunya, Don berpura-pura terayu. Saat dia mendekatkan wajahnya pada Ratree, dia tidak menciumnya melainkan memanfaatkan kesempatan untuk melakban tangan Ratree kemudian melakbannya ke kursi. 
“Don, kenapa mengikatku?”
“Kau ingin bersenang-senang denganku kan? Aku sekarang bermain denganmu,” jawab Don.
Don kemudian melakban mulut Ratree dan menutupi wajahnya dengan kain.
End
Karna semua sudah berkumpul, Don melepaskan lakban dari mulut Ratree.
“Ratree, kau kira aku akan percaya kalau kau bilang kau sakit? Kau sudah terlalu sering berbohong. Aku tidak percaya padamu lagi. Berhenti melakukan ini. Kau harus menyerah karna aku dan Lisa sudah menikah. Dan kami tidak akan pernah cerai.”
Ucapan Don, membuat hati Lisa menjadi doki-doki. Sementara, Orn dan Rin sangat puas.

Ratree membela diri kalau semuanya adalah rencana Gigi. Lisa tetap menyalahkan Ratree karna Ratree mau ikut dalam rencana tersebut.
“Ingat ini dalam kepalamu yang tebal itu! Jangan menyentuh suamiku!” peringati Lisa.
“Itu baru menantuku!” puji Orn.
Lisa memanasi dengan memeluk Don mesra dan mengajaknya pulang. Ratree langsung menggila. Dia berteriak-teriak dan meronta-ronta di atas kursinya. Semua sampai takut. Gigi juga panik dan segera melepaskan ikatan Ratree.
Begitu lepas, Ratree segera berlari menyerang Lisa. Don segera melindungi Lisa.
“Kau melindunginya?!”
“Tentu saja! Lisa adalah istriku!!” teriak Don.
Ratree semakin kesurupan. Berteriak-teriak seperti orang gila. Tapi, dia tidak terima di sebut gila. Don sampai harus melempar tubuh Ratree ke kursi. Bukannya sadar, dia malah semakin berteriak.
Teriakannya terdengar oleh nenek yang baru pulang. “Apa yang kalian semua lakukan pada Ratree?!”
Nenek segera ke sisi Ratree dan menenangkannya. Menanyakan siapa yang melakukan ini pada Ratree. Ratree menunjuk pada Lisa. Kemudian menjerit dan pingsan! (benar-benar gila!!).
--


Nenek benar-benar sudah di butakan oleh Ratree. Dia bukannya merasa ada yang aneh dengan Ratree, malah menyalahkan Lisa dan Don. Dia menyebut Don yang terlalu memihak Lisa hingga membuat Lisa bertindak sesuka hati.
Orn membela Lisa dan menyuruh Nenek sebagai tetua di rumah ini, maka Nenek seharusnya menyelidiki masalah ini terlebih dahulu sebelum memutuskan. Nenek dengan sombong berkata kalau dia tidak perlu menyelidiki karena dia tahu yang mana benar dan salah.
“Aku tidak mengerti Ibu. Don sudah memutuskan untuk menikahi Lisa, harusnya Ibu menerimanya. Tapi, apaan ini? Ibu selalu berusaha memisahkan mereka,” protes Orn.
“Kau tidak berbeda dariku. Aku tahu yang sebenarnya. Kau menggunakan penyakitmu untuk memaksa Don melakukan yang kau inginkan. Jika kau tidak sakit dan hampir mati, Don tidak akan pernah menikahi wanita tanpa apapun sepertinya. Wajahnya menunjukkan kalau dia selalu berusaha menghisap harta Don. Kau bodoh. Dia menipumu.”
Lisa sangat kesal mendengar hinaan Nenek. Don sadar hal itu hingga dia menggenggam erat tangan Lisa. Orn juga sama kesalnya dan menyebut ibunya satu-satunya orang yang menganggap Ratree sebagai malaikat padahal sebenarnya dia adalah iblis.
Agar perdebatan tidak bertambah panjang, Don menyuruh agar masalah di akhiri sampai di sini saja. Nenek tidak mau dan malah menyuruh Lisa untuk meminta maaf pada Ratree.
“Tapi, aku tidak melakukan hal yang salah,” ujar Lisa.
“Kau masih keras kepala? Lalu kenapa Ratree berteriak di ruangan tadi? Apa artinya kalau bukan dia di kasari?!”
“Nenek, aku dapat menjamin kalau Lisa tidak bersalah. Siapa yang akan Nenek percayai? Cucu kandungmu atau cucu adopsi? Nenek harus memikirkan itu,” tegas Don.
--
Gigi menjagai Ratree di dalam kamar. Tapi, dia juga masih sempat-sempatnya mau nguping apa yang di bicarakan Nenek dengan yang lain. Dan tidak kedengaran.
Eh, Ratree ternyata nggak pingsan. Gigi sampai kaget.
“Aku hanya berpura-pura pingsa. Kalau tidak, tante Orn tidak akan berhenti,” ujar Ratree. “Semua adalah salahmu. Kau membuat image ku semakin buruk di mata Don. Sekarang, bagaimana Don akan jatuh padaku lagi? Kau harus bertanggung jawab!”
“Khun Ratree, mau bagaimana aku tanggung jawab?”
“Ganggu Lisa. Buat dia ketakutan dan meninggalkan tempat ini,” perintah Ratree. “Jika kau tidak bisa melakukannya, aku akan memberitahu Nenek untuk memecatmu.”
Gigi ketakutan karena dia masih mempunyai banyak tanggungan hutang yang harus di bayar. Dan karena itu, dia bersedia melakukan apapun yang Ratree perintahkan.
Lagi berbincang, Nenek masuk. Ratree langsung akting seolah baru sadar. Nenek menyuruh Gigi untuk keluar. Nenek menanyakan keadaan Ratree. Ratree bersikap sangat baik dan manis di depan nenek. Tapi, nenek terus kepikiran ucapan Don.
“Apa ada hal yang mau kau katakan padaku?” tanya nenek.
“Tidak ada. Nenek, mau bilang sesuatu padaku?”
“Tidak ada. Tidurlah, sayang. Dan ingatlah, jika tidak ada yang mencintaimu, tapi aku mencintaimu. Istirahatlah,” ujar nenek dan beranjak keluar.
Setelah nenek pergi, Ratree menunjukkan wajah jahatnya. Dia takut kalau nenek tidak akan membantunya mendapatkan Don lagi.
--

Don akhirnya kembali ke kamarnya dan Lisa kembali tidur ke sofa.
“Jadi, malam ini, aku bisa kembali dan tidur di kamarku sendiri, kan?”
“Aku bukannya tidak tahu berterimakasih. Karena kau sudah melindungiku, aku akan membayarmu dengan mengembalikan kamarmu,” balas Lisa.
Eh, mereka malah jadi saling berdebat dan menggoda satu sama lain lagi. Don bilang kalau Lisa menggodanya. Lisa tidak terima dan menutup mulut Don agar berhenti mengatakan hal itu.
Dan itu malah membuat Lisa jatuh ke atas badan Don dan bibir mereka jadi saling bertabrakan. Keduanya langsung canggung. Lisa langsung tiduran di sofa dan menutupi wajahnya dengan selimut.
Don juga langsung ke kamar mandi. Dia tampak shock.
Ah, mungkin mereka mulai menyadari perasaan satu sama lain. Tapi, masih ragu mengungkapkannya. Buktinya, mereka berdua, sama-sama menyentuh bibir mereka yang bersentuhan tadi.
--

Esok hari,
Lisa bangun lebih awal dari Don. Dan dia masih memikirkan ciuman kemarin. Eh, dia malah mendekat ke tempat tidur dan hendak menyentuh wajah Don. Untung otaknya masih jalan, jadi dia berhenti sebelum menyentuh. Dia juga memukul tangannya sendiri agar sadar.
Don ternyata sudah bangun. Dan dia juga masih sama gugup dan canggungnya seperti Lisa.
--

Saat sarapan, Don dan Lisa saling diam. Orn sampai mengira mereka bertengkar. Tapi, Lisa dan Don langsung membantah. Keduanya, beneran tampak canggung.


1 Comments

Previous Post Next Post