Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 11-2


Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 11-2

Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF





Yeo Rin bangun pagi dengan kepala sakit karna mabuk kemarin malam. Dia tidak ingat apapun yang terjadi kemarin dan bahkan tidak ingat bagaimana caranya dia pulang ke rumah. Teman sekamarnya berkomentar kalau pasti Kang Bae yang mengantar Yeo Rin pulang. Tapi, pas tahu Yeo Rin minum sendirian, temannya jadi mengira Yeo Rin bertengkar dengan Kang Bae. Apa sesuatu terjadi?
“Tidak,” jawab Yeo Rin, singkat.
--



Begitu tiba di kantor, Yeo Rin tanpa sengaja berpas-pasan dengan Kang Bae. Mereka berdua sama-sama canggung. Yeo Rin akhirnya memutuskan untuk jujur pada Kang Bae. Dia merasa kalau dia mengalami trauma sehingga masih agak takut untuk bersentuhan. Karna itu juga, dia akan mengambil cuti setengah hari untuk melakukan konsultasi.



“Mau kutemani? Tidak usah, lebih baik aku sendiri,” tolak Yeo Rin.
“Kalau begitu, telepon aku setelah selesai. Aku akan pulang cepat. Aku hanya ingin bersamamu sebentar saja.”
“Baiklah. Bagaimanapun, jangan salah paham atas kejadian kemarin.”
“Apa maksudmu salah paham? Mari kita bergerak perlahan. Aku akan menunggu sampai kau bisa menerimaku sepenuhnya. Sebelum bertemu denganmu, aku sudah menunggu selama 27 tahun. Menunggu sedikit lagi tak masalah bagiku,” jawabnya menggombal.


Yeo Rin kemudian teringat sesuatu. Dia meminta Kang Bae menyampaikan rasa terimakasihnya kepada agent Weol Ju jika bertemu. Yeo Rin menceritakan mengenai dirinya yang tanpa sengaja mampir ke kedai Weol Ju dan minum sampai mabuk. Dan sepertinya, Weol Ju yang mengantarnya pulang.
“Kalau begitu, apa kau minum alkohol dari botol berbentuk seperti ini?” tanya Kang Bae.




“Ternyata karena alkohol itu. Pantas rasanya sangat kuat. Hanya sekali minum, aku langsung tak sadar.”
--



Weol Ju di kedai memikirkan masa lalu. Dia masih ingat jelas saat bertemu Won Hyung di malam kematian Ibunya, Won Hyung memakai pakaian serba hitam dan ada luka di tangannya. Tapi, waktu itu, Won Hyung bilang kalau luka itu terjadi saat dia bertarung di area rumah Weol Ju dan saat dia berhasil kabur dari pengejaran, rumah Weol Ju sudah habis di bakar dan ibu Weol Ju sudah terbunuh.
Sangat aneh. Won Hyung bilang ada perkelahian di sekitar rumahnya, tapi dari cerita Sinabar, Won Hyung lah yang membakar dan membunuh ibunya.
Kedua cerita itu sangat bertolak belakang. Dan jika di simpulkan dari cerita Sinabar, berarti Won Hyung merencanakan kudeta melawan Putra Mahkota yang adalah teman-nya sendiri? Apa yang sebenarnya terjadi?
--



 Gwi pergi ke kuil untuk memberikan penghormatan terakhir pada Ji Hye yang abunya di simpan di sana.
Setelah memberi penghormatan dan hendak pulang, dia melihat Weol Ju yang sudah menunggunya di depan kuil.
--

Mereka bicara di sebuah tempat di dekat kuil. Awalnya, keduanya saling terdiam, tidak tahu harus memulai darimana. Weol Ju yang pertama kali membuka suara, menanyakan apa yang terjadi pada Ji Hye? Dia tahu Ji Hye meninggal saat ingin menemuinya di butik.
 “Aku tahu saat sedang mencari Ji-hye. Bagaimana ini terjadi? Aku tak tahu harus berkata apa,” ujar Weol Ju.
“Baik. Terima kasih... karena sudah datang.”

Weol Ju kemudian memberitahu keinginannya yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu. Itu karna dia tanpa sengaja masuk ke Dunia Mimpi Yeo Rin dan bertemu Sinabar. Dan ada hal aneh yang Sinabar katakan. Mengenai Kim Won Hyung. Apa benar Won Hyung merencanakan kudeta dan membunuh ibunya?
“Maaf. Aku terlambat mengetahui semua ini,” ujar Gwi, menyesal.
“Begitu rupanya. Namun, mengapa...”
“Setelah kau pergi, saat aku menyelidikinya, dia bahkan berencana menikahkan adiknya denganku untuk menjadi anggota keluarga kerajaan.”
“Aku pasti menghalangi rencananya,” sadar Weol Ju.
“Karena aku ingin segera menikahimu, Won-hyung pun menjadi panik. Hari saat Won-hyung menyerang rumahmu adalah hari saat aku ingin melamarmu. Aku ingin membalas semuanya. Pada hari paling bahagia, aku ingin dia kehilangan orang yang paling berharga... Tidak. Rasa saat kehilangan segalanya. Aku ingin dia merasakan hal yang sama,” ujar Gwi, penuh kemarahan di matanya dan juga kesedihan.

Flashback
Di hari pernikahan Yi Hon dengan putra Kim Jin (adik dari Won Hyung), Yi Hon tiba-tiba menghentikan prosesi pernikahan di tengah acara, padahal saat itu Won Hyung sudah tersenyum bahagia.
Yi Hon berteriak pada prajuritnya untuk segera menyeret dan menangkap orang-orang yang merencanakan kudeta. Dan salah satu orang yang di seret adalah Won Hyung. Kim Jin (Yeom) terkejut saat tahu anaknya hendak melakukan kudeta.
Semua pedang mengarah pada Won Hyung, tapi tidak ada rasa takut sama sekali di dalam diri Won Hyung. Dia malah menyombongkan diri kalau dia adalah Kakak dari calon istri Putra Mahkota, jadi menyingkir!!!

Yi Hon turun dari tahta, berdiri di hadapan Won Hyung yang berpura-pura bodoh dan sok bersikap setia. Dia bahkan membahas hubungan mereka yang adalah sahabat. Yi Hon menatapnya penuh amarah. Won Hyung tahu kalau dia tidak bisa mengelak lagi. Walau begitu, dia tidak merasa melakukan kesalahan. Menurutnya, dia hanya berusaha menjaga kemakmuran dan kekuatan militer.
“Kau membeli kesetiaan dengan uang dan membangun tentaramu? Apa itu setia? Kau menjual keluargamu untuk menjadi keluarga kerajaan, serta membunuh gadis dan ibunya yang tak bersalah. Apa itu bentuk kesetiaanmu?” teriak Yi Hon, menyebutkan semua kesalahannya.
“Apa aku harus diam saja? Melihat Yang Mulia terpesona oleh putri dukun itu siang dan malam, bagaimana aku bisa diam saja?” balas Won Hyung.
“Tutup mulutmu!” teriak Yi Hon. “Kau adalah pengkhianat dan pembunuh.”
“Kau harus berterima kasih padaku. Menyingkirkan Weol-ju adalah bentuk kesetiaanku untuk menjaga kestabilan negara ini,” ujarnya, penuh penekanan dan tanpa rasa bersalah.



Ucapannya membuat amarah Yi Hon memuncak. Dia menarik pedang dan memenggal kepala Won Hyung, tepat di depan mata Kim Jin. Won Hyung meninggal di hadapan semua orang. Tepat, di saat dia hampir mencapai impiannya.
Darah Won Hyung memuncrat ke tubuh Yi Hon. Dalam keadaan penuh kesedihan, Yi Hon berjalan gontai sambil menyeret pedangnya yang penuh darah.

Dia tiba di depan Pohon Keramat yang semua daunnya telah gugur.
“Pada akhirnya, aku tak bisa melindungimu, Weol-ju. Bila ada kehidupan selanjutnya, aku pasti akan mencarimu. Saat itu terjadi, walau harus mengorbankan rohku, aku akan melindungimu,” janji Yi Hon, menangis dan menatap cincin yang tak sempat di berikannya pada Weol Ju.
Tangisannya begitu pilu. Cintanya akan Weol Ju, telah membuat gadis itu menderita.
End


Weol Ju menangis saat tahu semua kebenaran itu. Saat sadar kalau selama ini dia telah membenci orang yang salah. Bahwa selama ini, dia sudah salah paham. Gwi juga menjelaskan alasannya tidak memberitahu Weol Ju selama ini adalah karna dia sadar bahwa kata-katanya tidak akan bisa mengobati rasa sakit dan benci Weol Ju. Dia juga tahu bahwa Weol Ju akan mengiranya berbohong dan tidak mengizinkannya ada di sisi Weol Ju. Bila tak bisa berada di sisi Weol Ju dan melindunginya, semua tidak ada gunannya. Kali ini, dia hanya ingin menunjukkan perasaannya pada Weol Ju melalui tindakan. Bukan sebagai putra mahkota lemah yang berjanji palsu, tapi sebagai Gwibanjang. Walau terlambat, tapi dia tetap ingin menepati janjinya.

Gwi mengeluarkan cincin yang selama 500 tahun ini tidak bisa di berikannya pada Weol Ju. Sekarang, dia meletakkan cincin itu di hadapan Weol Ju. Weol Ju mengulurkan tangannya, membiarkan Gwi memakaikan cincin itu padanya.




Cinta selama 500 tahun mereka. Kini, bisa di genapi. Keduanya bertatapan, penuh cinta dan juga senyum kesedihan. Kita seolah melihat Yi Hon dan Weol Ju muda. Kisah cinta yang penuh rasa sakit itu, akhirnya bisa terselsaikan.


--

Yeom lagi-lagi datang ke swalayan, menemui Kang Bae. Kang Bae sampai mengira Kang Bae datang untuk mencabut nyawa salah satu pekerja. Yeom langsung menjawab tidak dan datang karna kedai mistis tutup. Apa Weol Ju sedang pergi? Kang Bae juga tidak tahu karna dia tidak bisa menghubungi Weol Ju. Tapi, apa Yeom ada mendengar mengenai Weol Ju yang masuk ke dunia mimpi Yeo Rin?
“Aku nggak tahu. Tapi… siapa Yeo Rin?”
“Dia pacarku,” pamer Kang Bae. “Kau pernah bertemu dengannya di gudang. Dia petugas keamanan di sini.”
Yeom yang di rasuki Won Hyung, mana ingat siapa Yeo Rin. Tapi, dia ber-oohh saja, seolah ingat.
--

Karena penasaran dengan sosok Yeo Rin, Yeom mulai mengikutinya. Eit, bukan penasaran. Dia ingin membunuh Yeo Rin yang dia yakin adalah target selanjutnya Weol Ju (karena Weol Ju masuk ke dunia mimpinya). Tujuannya adalah membuat Weol Ju gagal menyelesaikan misinya.

Tapi, sebelum dia menyelesaikan misinya, Gwi mendadak muncul. Yeom langsung mengurungkan niatnya dan berbicara dengan Gwi. Gwi menanyakan tujuan Yeom di sini. Yeom berbohong kalau ada arwah yang harus di bereskannya di dekat sini.
Gwi datang ke sana juga untuk mencari Yeo Rin. Karna Weol Ju juga sudah menelpon, Gwi bergegas mencari Yeo Rin.
“Kau sudah berbaikan dengan Weol Ju?”
“Ya. Tersisa satu kasus bila Yeo-rin bisa tuntas. Kami harus fokus.”
Mendengar itu, Won Hyung merasa kesal karna Weol Ju akan segera menuntaskan misinya. Tapi, dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang karena Gwi malah mengajaknya menemaninya berbelanja.
--

Setelah memastikan dari Gwi kalau Yeo Rin ada di swalayan, maka Weol Ju segera bergegas ke sana. Dan untungnya dia bertemu Yeo Rin yang mau pergi konsultasi. Dengan ramah, Weol Ju menyuruh Yeo Rin masuk ke dalam mobilnya dan dia akan mengantarnya.

Di dalam mobil, Weol Ju sudah menyediakan sebotol kopi yang di campur dengan ssangapju. Tanpa ragu, Yeo Rin meminumnya. Dia merasa rasa kopinya agak aneh, dan tidak berapa lama kemudian, dia sudah mengantuk dan tertidur.

Begitu Yeo Rin tidur, Sinabar langsung keluar. Dia mengomel karena Weol Ju datang menemuinya lagi.
“Kesalahpahaman selama 500 tahun akhirnya selesai karenamu. Karena itu, aku akan bantu mengobati luka dalam hatimu.”
“Ada-ada saja. Apa kau pikir itu selesai hanya dengan seteguk alkohol? Kau juga sudah melihatnya.”
“Kau... tak punya teman, 'kan?”
“Teman? Teman….”
“Sudah kuduga. Ketika bermasalah dengan pria, kau harus melampiaskannya dengan wanita lain. Kalau tidak, kau akan sakit selama 500 tahun sepertiku. Pertama, kau percaya saja dan ikut denganku. Sudah kusiapkan tiga cara untuk melewati patah hatimu,” ujar Weol Ju, bersemangat.
--


Weol Ju membawa Sinabar ke tempat karaoke yang sudah di siapkan oleh Samsin. Mereka bertiga mulai bersenang-senang, meluapkan perasaan terpendam mereka. Dengan bersemangat dan penuh perasaan mereka menyanyikan lagu Tears – by Chan Whee. Bahkan di tengah lagu, Chan Whee penyanyi aslinya juga ikut bergabung dan bernyanyi bersama mereka.


Begitu selesai karaoke hingga suara habis, mereka duduk bercengkerama dengan meja yang penuh kudapan. Samsin juga merasa bangga dengan dirinya sendiri karena sebelum Chan Whee lahir, dia sudah memberkatinya. Di mimpi sebelum lahir Chan Whee, ada macan yang menggigit habis mikrofon.
Ketiganya berbicara dengan penuh tawa.
“Namun, bukankah kau berkata ada tiga cara untuk mengatasi patah hati?”

“Semuanya ada di sini. Karaoke, makanan manis, juga teman. Tiga cara, 'kan?” ujar Weol Ju, tersenyum dengan Samsin.
“Benar juga. Semua ada di sini.”
“Lebih baik bila sejak dulu ada orang yang bisa mendengarkan ceritamu dan memaki orang tersebut bersamamu. Memendam rasa sakit sendiri seperti itu adalah hal yang sangat melelahkan,” ujar Samsin.
“Mulai sekarang, buang saja manusia sampah seperti itu. Itu tak adil untukmu yang sudah bereinkarnasi. Mulai hari ini, jam ini, detik ini, hiduplah bahagia dan berpacaranlah dengan bebas. Bila patah hati lagi, kau bisa datang dan bermain dengan kita lagi,” tambahi Weol Ju.
“Benarkah? Kalian mau bermain bersamaku?” tanya Sinabar, senang.
“Tentu saja. Namun, jangan sengaja memecahkan hubunganmu sendiri. Kang-bae benar-benar pria yang sangat baik.”
Sinabar mengangguk bahagia. Dia akan membuka hatinya untuk Kang Bae.
--


Kang Bae dan Yeo Rin bertemu di taman. Yeo Rin memberitahu kalau dia tidak jadi ke dokter. Tadi, dia di antar Weol Ju dengan mobilnya, tapi dia tertidur pulas dan akhirnya melewatkan waktu janji temunya.
Yeo Rin melihat baju kemeja Kang Bae yang tidak terkancing dengan benar, jadi dia refleks mengancingkannya. Apa yang Yeo Rin berbuat, membuat Kang Bae sangat senang.



Yeo Rin tiba-tiba menyadari kalau dia tidak mendengar suara apapun lagi. Untuk membuktikannya, dia memeluk Kang Bae dengan erat. Tidak ada suara apapun lagi. Dia bisa menyentuh Kang Bae kapanpun hingga puas.
Keduanya berpelukan dengan penuh bahagia. Akhirnya, mereka bisa saling bersentuhan.
--
Weol Ju sudah kembali ke kedai dan menceritakan apa yang di lakukannya bersama Sinabar dan Samsin. Mendengar ceritanya, Gwi sangat bersyukur tidak jadi ikut dengan mereka tadi, kalau tidak, entah apa yang akan terjadi.
Dan karena dendam Sinabar sudah terobati, mereka berhasil menyelesaikan 99999 kasus. Kini, hanya tersisa 1 kasus lagi saja. Wooaww!!
Karna bahagia, Weol Ju mengajak Gwi untuk lunch di sebuah restoran.
--

Selama makan, Weol Ju memperlakukan Gwi dengan baik. Hubungan keduanya jauh lebih dekat daripada sebelumnya.

Kebetulan, salah satu pelanggan yang baru masuk, menggendong anak. Refleks, Gwi bergumam memuji anak itu yang sangat manis. Weol Ju jadi sedih.
“Bila kau punya anak, apa kau bisa menjadi ayah yang baik untuknya?”
“Tentu saja. Kau tak perlu tanyakan itu.”
“Sebenarnya...,” ujar Weol Ju, hendak memberitahu semua kebenarannya.
“Namun, kau tak bisa.”
“Apa? Aku? Mengapa?”
“Bukankah sudah jelas? "Bangun awal. Belajar giat. Berhenti bermain gim. Mengapa bajumu sangat kotor?" Kau pasti akan terus mengomelinya. Membayangkannya saja aku sudah pusing.”
“Tidak! Aku pasti akan baik pada anakku.”
“Ya. Kau bisa lakukan itu di kehidupan selanjutnya.”
“Apa kau tak ingin reinkarnasi? Bukankah lebih baik kau menikah dan punya anak di sana?” tanya Weol Ju.

“Benar juga. Mengapa aku tak meninggalkanmu saja?” balas Gwi, tapi kemudian tertawa saat melihat ekspresi Weol Ju. “Aku hanya perlu menjaga dengan baik orang yang ada di depanku. Untuk apa membayangkan yang tak ada?”
Weol Ju merasa tersentuh dengan perkataan itu.
--

Kang Bae datang bekerja di kedai mistis seperti biasa. Dia melihat tanda pencapaian sudah 99999 dan itu membuatnya mengerti kenapa Yeo Rin kini bisa menyentuhnya, yang artinya, masalahnya sudah terselesaikan.

Tapi, yang membuat Kang Bae terkejut adalah sikap Gwi dan Weol Ju. Yang begitu dekat dan romantis. Aneh! Beneran aneh dan membuat geli. Ada apa? Dan semakin aneh saat dia melihat cincin yang biasa di pakai Gwi sebagai kalung, kini ada di jari manis Weol Ju.


Weol Ju dan Gwi berusaha menyembunyikan hubungan mereka dari Kang Bae, tapi Kang Bae sudah tidak sepolos dulu. Dia mengancam akan berhenti kerja jika mereka tidak memberitahu sebenarnya.


 Jreng!!!
Begitu tahu kalau Gwi dan Weol Ju dulu pacaran di kehidupan sebelumnya, Kang Bae shock. Apalagi membayangkan kata-kata rayuan yang Gwi ajarkan padanya, di gunakan pada Weol Ju, dulunya. Membuatnya merinding. Mengingat sifat Weol Ju yang pemarah, dia tidak bisa membayangkan bagaimana mereka dulunya.

Karena merasa geli dan merinding, Kang Bae pamit keluar untuk menyebarkan kupon dulu. Pas dia keluar, pas dengan Yeom yang masuk ke dalam kedai. Yeom bingung melihat Kang Bae, tapi tidak ada yang menjelaskan apa yang terjadi. Gwi juga pergi mengikuti Kang Bae.

Yeom (yang di rasuki Won Hyung) cemas saat melihat papan pencapaian Weol Ju. Tinggal 1 kasus lagi.
Gwi mengajak Kang Bae bicara dan menyuruhnya untuk tidak sekaget itu. Semua itu terjadi di masa lalu dan karna takdir itu mereka bisa ada seperti ini sekarang. Dan juga, Weol Ju di masa lalu, tidak temperamental seperti sekarang. Kalau dulu begitu, dia mungkin tidak akan berpacaran dengannya.
“Bukankah kau datang untuk melindunginya? Kau bekerja keras untuk itu,” komentar Kang Bae.
“Apa itu terlihat jelas?” tanya Gwi balik. “Apa yang dia bisa tanpaku? Dia orang yang butuh dibantu.”
“Namun, tak ada orang yang punya tanggung jawab sebesar Weol-ju.”
“Tanggung jawab? Apa maksudmu? Apa ada tanggung jawab lain selain 100.000 orang?” tanya Gwi.

Kang Bae terdiam sesaat menyadari kalau Gwi belum tahu mengenai anaknya dan Weol Ju yang mati di dalam kandungan karna Weol Ju bunuh diri. Karena itu, Kang Bae membuat alasan kalau yang dia maksud adalah tanggung jawab Weol Ju terhadap janjinya padanya, untuk menyembuhkannya.

Dan karena itu, dengan sisa waktu 2 hari, mereka harus bisa menyelesaikan 1 kasus terakhir! Harus bisa!
Mereka memutuskan untuk kembali ke kedai. Tiba-tiba, Gwi mendapat telepon dari Yeomraedaewang yang menyuruhnya menghadap, jadi Gwi menyuruh Kang Bae untuk membagikan kupon sendirian.
--

Di dalam kedai, Weol Ju menghindangkan semangkuk udon untuk Yeom. Dia sudah mendengar semuanya dari Gwi bahwa Yeom adalah ayah dari Won Hyung. Dan juga kalau Yeom sudah berhasil menangkap Won Hyung yang kabur.
“Kudengar kau membantuku karena merasa bertanggung jawab dengan kejadian di kehidupan sebelumnya.”
“Bukankah kesalahan anak adalah kesalahan orang tua juga?”
“Benar. Lucu sekali orang tua merasa begitu. Aku mengerti perasaan Yeombujang. Sebenarnya, aku juga melakukan ini karena anakku,” ujar Weol Ju, mulai bercerita.
Sementara itu, kupon yang di bagikan Kang Bae sudah habis, jadi dia bergegas kembali ke kedai.

Yeom (Won Hyung) sekarang mengerti alasan Weol Ju di hukum karna roh Pohon Keramat masuk ke dalam tubuh anak Weol Ju. Dan karena itu, anak itu harus hidup menderita setiap kali reinkarnasi.
“Apa kau juga bekerja sebagai Kematian untuk menebus kesalahan putramu?” tanya Weol Ju.
“Bagaimana bila ya?”
“Apa Won-hyung pantas mendapat pengorbananmu? Pembunuhan, konspirasi, kabur dari neraka, kini menjadi roh jahat. Dengan semua itu, kesalahannya bahkan tak bisa ditebus dalam 5.000 tahun.”
“Aku bisa apa? Aku harus hidup dengan itu.”
“Mengapa pria hebat sepertimu memiliki anak berengsek sepertinya?” ujar Weol Ju, tanpa sadar kalau yang sedang bicara dengannya adalah Won Hyung.

“Berengsek? Anak berengsek katamu?”
“Aku berkata ini karena kasihan padamu.”
“Apa Won-hyung sungguh layak dimaki seperti itu?”
“Tentu saja. Bila kau pikirkan, ini semua terjadi karena dia. Aku, Guibanjang, ibuku, bahkan kau. Dia merusak hidup kita semua,” ujar Weol Ju, tanpa sungkan.

Won Hyung tidak bisa menyembunyikan kemarahannya lagi. Dia memaki Weol Ju yang menjadi penyebabnya. Weol Ju yang bersalah karena gantung diri. Weol Ju terkejut dengan ucapan Yeom, dia sadar kalau yang di hadapannya bukanlah Yeom.
Won Hyung melampiaskan kemarahannya dengan mencekik Weol Ju. Dia akan membunuh Weol Ju. Dia menyalahkan semua hal yang terjadi padanya adalah salah Weol Ju. Jika saja Weol Ju tidak ada, dia pasti sudah bisa mendapatkan semuanya!!! Semua dunia bisa menjadi miliknya!!!
Di saat itu, Kang Bae tiba. Dia terkejut melihat Yeom yang mencekik Weol Ju dan berusaha menolong.
--

Gwi juga berlari dengan sangat – sangat kencang, bergegas kembali ke kedai Mistis. Wajahnya tampak penuh ketakutan dan khawatir.
--

Kang Bae memohon agar Yeom berhenti mencekik Weol Ju, tapi Won Hyung menggunakan kekuatan mistisnya untuk melempar Kang Bae. Tubuh Kang Bae terlempar ke sudut toko dengan kuat, dan membuatnya jatuh pingsan.
“Lepas!!! Lepaskan dia!!!!” terdengar suara teriakan Kang Bae yang menggelegar.


Teriakan itu membuat seluruh kedai berguncang dan lampu menjadi padam serta mati. Won Hyung begitu terkejut hingga melepaskan cengkeramannya dari tubuh Weol Ju.



Kang Bae bangkit berdiri. Auranya dan tatapannya terlihat berbeda. Sinar api menyinari tubuhnya, sama seperti sinar yang ada pada pohon Keramat. Dari tatapan mata Kang Bae, Weol Ju bisa melihat kenangan Pohon Keramat!!




 Kang Bae adalah roh Pohon Keramat!
 



2 Comments

  1. Makin seru,,lanjutkan kaka,,1 episode lg😁

    ReplyDelete
  2. Lakorn leh bunpakarn lanjutin dong kaka,,,cara penulisannya bagus banget jd makin seru bacanya.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post