Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 11-2
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN
KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF
Yeo Rin bangun pagi dengan kepala
sakit karna mabuk kemarin malam. Dia tidak ingat apapun yang terjadi kemarin
dan bahkan tidak ingat bagaimana caranya dia pulang ke rumah. Teman sekamarnya
berkomentar kalau pasti Kang Bae yang mengantar Yeo Rin pulang. Tapi, pas tahu
Yeo Rin minum sendirian, temannya jadi mengira Yeo Rin bertengkar dengan Kang
Bae. Apa sesuatu terjadi?
“Tidak,” jawab Yeo Rin, singkat.
--
Begitu tiba di kantor, Yeo Rin
tanpa sengaja berpas-pasan dengan Kang Bae. Mereka berdua sama-sama canggung.
Yeo Rin akhirnya memutuskan untuk jujur pada Kang Bae. Dia merasa kalau dia
mengalami trauma sehingga masih agak takut untuk bersentuhan. Karna itu juga,
dia akan mengambil cuti setengah hari untuk melakukan konsultasi.
“Mau kutemani? Tidak usah, lebih
baik aku sendiri,” tolak Yeo Rin.
“Kalau begitu, telepon aku
setelah selesai. Aku akan pulang cepat. Aku hanya ingin bersamamu sebentar
saja.”
“Baiklah. Bagaimanapun, jangan
salah paham atas kejadian kemarin.”
“Apa maksudmu salah paham? Mari
kita bergerak perlahan. Aku akan menunggu sampai kau bisa menerimaku
sepenuhnya. Sebelum bertemu denganmu, aku sudah menunggu selama 27 tahun. Menunggu
sedikit lagi tak masalah bagiku,” jawabnya menggombal.
Yeo Rin kemudian teringat
sesuatu. Dia meminta Kang Bae menyampaikan rasa terimakasihnya kepada agent Weol Ju jika bertemu. Yeo Rin
menceritakan mengenai dirinya yang tanpa sengaja mampir ke kedai Weol Ju dan
minum sampai mabuk. Dan sepertinya, Weol Ju yang mengantarnya pulang.
“Kalau begitu, apa kau minum
alkohol dari botol berbentuk seperti ini?” tanya Kang Bae.
“Ternyata karena alkohol itu. Pantas
rasanya sangat kuat. Hanya sekali minum, aku langsung tak sadar.”
--
Weol Ju di kedai memikirkan masa
lalu. Dia masih ingat jelas saat bertemu Won Hyung di malam kematian Ibunya,
Won Hyung memakai pakaian serba hitam dan ada luka di tangannya. Tapi, waktu
itu, Won Hyung bilang kalau luka itu terjadi saat dia bertarung di area rumah
Weol Ju dan saat dia berhasil kabur dari pengejaran, rumah Weol Ju sudah habis
di bakar dan ibu Weol Ju sudah terbunuh.
Sangat aneh. Won Hyung bilang ada
perkelahian di sekitar rumahnya, tapi dari cerita Sinabar, Won Hyung lah yang
membakar dan membunuh ibunya.
Kedua cerita itu sangat bertolak
belakang. Dan jika di simpulkan dari cerita Sinabar, berarti Won Hyung
merencanakan kudeta melawan Putra Mahkota yang adalah teman-nya sendiri? Apa
yang sebenarnya terjadi?
--
Gwi pergi ke kuil untuk
memberikan penghormatan terakhir pada Ji Hye yang abunya di simpan di sana.
Setelah memberi penghormatan dan
hendak pulang, dia melihat Weol Ju yang sudah menunggunya di depan kuil.
--
Mereka bicara di sebuah tempat di
dekat kuil. Awalnya, keduanya saling terdiam, tidak tahu harus memulai
darimana. Weol Ju yang pertama kali membuka suara, menanyakan apa yang terjadi
pada Ji Hye? Dia tahu Ji Hye meninggal saat ingin menemuinya di butik.
“Aku tahu saat sedang mencari Ji-hye. Bagaimana
ini terjadi? Aku tak tahu harus berkata apa,” ujar Weol Ju.
“Baik. Terima kasih... karena
sudah datang.”
Weol Ju kemudian memberitahu
keinginannya yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu. Itu karna
dia tanpa sengaja masuk ke Dunia Mimpi Yeo Rin dan bertemu Sinabar. Dan ada hal
aneh yang Sinabar katakan. Mengenai Kim Won Hyung. Apa benar Won Hyung
merencanakan kudeta dan membunuh ibunya?
“Maaf. Aku terlambat mengetahui
semua ini,” ujar Gwi, menyesal.
“Begitu rupanya. Namun,
mengapa...”
“Setelah kau pergi, saat aku
menyelidikinya, dia bahkan berencana menikahkan adiknya denganku untuk menjadi
anggota keluarga kerajaan.”
“Aku pasti menghalangi
rencananya,” sadar Weol Ju.
“Karena aku ingin segera menikahimu,
Won-hyung pun menjadi panik. Hari saat Won-hyung menyerang rumahmu adalah hari
saat aku ingin melamarmu. Aku ingin membalas semuanya. Pada hari paling
bahagia, aku ingin dia kehilangan orang yang paling berharga... Tidak. Rasa
saat kehilangan segalanya. Aku ingin dia merasakan hal yang sama,” ujar Gwi,
penuh kemarahan di matanya dan juga kesedihan.
Flashback
Di
hari pernikahan Yi Hon dengan putra Kim Jin (adik dari Won Hyung), Yi Hon
tiba-tiba menghentikan prosesi pernikahan di tengah acara, padahal saat itu Won
Hyung sudah tersenyum bahagia.
Yi
Hon berteriak pada prajuritnya untuk segera menyeret dan menangkap orang-orang
yang merencanakan kudeta. Dan salah satu orang yang di seret adalah Won Hyung.
Kim Jin (Yeom) terkejut saat tahu anaknya hendak melakukan kudeta.
Semua
pedang mengarah pada Won Hyung, tapi tidak ada rasa takut sama sekali di dalam
diri Won Hyung. Dia malah menyombongkan diri kalau dia adalah Kakak dari calon
istri Putra Mahkota, jadi menyingkir!!!
Yi
Hon turun dari tahta, berdiri di hadapan Won Hyung yang berpura-pura bodoh dan
sok bersikap setia. Dia bahkan membahas hubungan mereka yang adalah sahabat. Yi
Hon menatapnya penuh amarah. Won Hyung tahu kalau dia tidak bisa mengelak lagi.
Walau begitu, dia tidak merasa melakukan kesalahan. Menurutnya, dia hanya
berusaha menjaga kemakmuran dan kekuatan militer.
“Kau
membeli kesetiaan dengan uang dan membangun tentaramu? Apa itu setia? Kau
menjual keluargamu untuk menjadi keluarga kerajaan, serta membunuh gadis dan
ibunya yang tak bersalah. Apa itu bentuk kesetiaanmu?” teriak Yi Hon,
menyebutkan semua kesalahannya.
“Apa
aku harus diam saja? Melihat Yang Mulia terpesona oleh putri dukun itu siang
dan malam, bagaimana aku bisa diam saja?” balas Won Hyung.
“Tutup
mulutmu!” teriak Yi Hon. “Kau adalah pengkhianat dan pembunuh.”
“Kau
harus berterima kasih padaku. Menyingkirkan Weol-ju adalah bentuk kesetiaanku untuk
menjaga kestabilan negara ini,” ujarnya, penuh penekanan dan tanpa rasa
bersalah.
Ucapannya
membuat amarah Yi Hon memuncak. Dia menarik pedang dan memenggal kepala Won
Hyung, tepat di depan mata Kim Jin. Won Hyung meninggal di hadapan semua orang.
Tepat, di saat dia hampir mencapai impiannya.
Darah
Won Hyung memuncrat ke tubuh Yi Hon. Dalam keadaan penuh kesedihan, Yi Hon
berjalan gontai sambil menyeret pedangnya yang penuh darah.
Dia
tiba di depan Pohon Keramat yang semua daunnya telah gugur.
“Pada
akhirnya, aku tak bisa melindungimu, Weol-ju. Bila ada kehidupan selanjutnya,
aku pasti akan mencarimu. Saat itu terjadi, walau harus mengorbankan rohku, aku
akan melindungimu,” janji Yi Hon, menangis dan menatap cincin yang tak sempat
di berikannya pada Weol Ju.
Tangisannya
begitu pilu. Cintanya akan Weol Ju, telah membuat gadis itu menderita.
End
Weol Ju menangis saat tahu semua
kebenaran itu. Saat sadar kalau selama ini dia telah membenci orang yang salah.
Bahwa selama ini, dia sudah salah paham. Gwi juga menjelaskan alasannya tidak
memberitahu Weol Ju selama ini adalah karna dia sadar bahwa kata-katanya tidak
akan bisa mengobati rasa sakit dan benci Weol Ju. Dia juga tahu bahwa Weol Ju
akan mengiranya berbohong dan tidak mengizinkannya ada di sisi Weol Ju. Bila tak
bisa berada di sisi Weol Ju dan melindunginya, semua tidak ada gunannya. Kali
ini, dia hanya ingin menunjukkan perasaannya pada Weol Ju melalui tindakan. Bukan
sebagai putra mahkota lemah yang berjanji palsu, tapi sebagai Gwibanjang. Walau
terlambat, tapi dia tetap ingin menepati janjinya.
Gwi mengeluarkan cincin yang
selama 500 tahun ini tidak bisa di berikannya pada Weol Ju. Sekarang, dia
meletakkan cincin itu di hadapan Weol Ju. Weol Ju mengulurkan tangannya,
membiarkan Gwi memakaikan cincin itu padanya.
Cinta selama 500 tahun mereka.
Kini, bisa di genapi. Keduanya bertatapan, penuh cinta dan juga senyum
kesedihan. Kita seolah melihat Yi Hon dan Weol Ju muda. Kisah cinta yang penuh
rasa sakit itu, akhirnya bisa terselsaikan.
--
Yeom lagi-lagi datang ke
swalayan, menemui Kang Bae. Kang Bae sampai mengira Kang Bae datang untuk
mencabut nyawa salah satu pekerja. Yeom langsung menjawab tidak dan datang
karna kedai mistis tutup. Apa Weol Ju sedang pergi? Kang Bae juga tidak tahu
karna dia tidak bisa menghubungi Weol Ju. Tapi, apa Yeom ada mendengar mengenai
Weol Ju yang masuk ke dunia mimpi Yeo Rin?
“Aku nggak tahu. Tapi… siapa Yeo
Rin?”
“Dia pacarku,” pamer Kang Bae. “Kau
pernah bertemu dengannya di gudang. Dia petugas keamanan di sini.”
Yeom yang di rasuki Won Hyung,
mana ingat siapa Yeo Rin. Tapi, dia ber-oohh saja, seolah ingat.
--
Karena penasaran dengan sosok Yeo
Rin, Yeom mulai mengikutinya. Eit, bukan penasaran. Dia ingin membunuh Yeo Rin
yang dia yakin adalah target selanjutnya Weol Ju (karena Weol Ju masuk ke dunia
mimpinya). Tujuannya adalah membuat Weol Ju gagal menyelesaikan misinya.
Tapi, sebelum dia menyelesaikan
misinya, Gwi mendadak muncul. Yeom langsung mengurungkan niatnya dan berbicara
dengan Gwi. Gwi menanyakan tujuan Yeom di sini. Yeom berbohong kalau ada arwah
yang harus di bereskannya di dekat sini.
Gwi datang ke sana juga untuk
mencari Yeo Rin. Karna Weol Ju juga sudah menelpon, Gwi bergegas mencari Yeo
Rin.
“Kau sudah berbaikan dengan Weol
Ju?”
“Ya. Tersisa satu kasus bila
Yeo-rin bisa tuntas. Kami harus fokus.”
Mendengar itu, Won Hyung merasa
kesal karna Weol Ju akan segera menuntaskan misinya. Tapi, dia tidak bisa
berbuat apa-apa sekarang karena Gwi malah mengajaknya menemaninya berbelanja.
--
Setelah memastikan dari Gwi kalau
Yeo Rin ada di swalayan, maka Weol Ju segera bergegas ke sana. Dan untungnya
dia bertemu Yeo Rin yang mau pergi konsultasi. Dengan ramah, Weol Ju menyuruh
Yeo Rin masuk ke dalam mobilnya dan dia akan mengantarnya.
Di dalam mobil, Weol Ju sudah
menyediakan sebotol kopi yang di campur dengan ssangapju. Tanpa ragu, Yeo Rin meminumnya. Dia merasa rasa kopinya
agak aneh, dan tidak berapa lama kemudian, dia sudah mengantuk dan tertidur.
Begitu Yeo Rin tidur, Sinabar
langsung keluar. Dia mengomel karena Weol Ju datang menemuinya lagi.
“Kesalahpahaman selama 500 tahun akhirnya
selesai karenamu. Karena itu, aku akan bantu mengobati luka dalam hatimu.”
“Ada-ada saja. Apa kau pikir itu
selesai hanya dengan seteguk alkohol? Kau juga sudah melihatnya.”
“Kau... tak punya teman, 'kan?”
“Teman? Teman….”
“Sudah kuduga. Ketika bermasalah
dengan pria, kau harus melampiaskannya dengan wanita lain. Kalau tidak, kau
akan sakit selama 500 tahun sepertiku. Pertama, kau percaya saja dan ikut
denganku. Sudah kusiapkan tiga cara untuk melewati patah hatimu,” ujar Weol Ju,
bersemangat.
--
Weol Ju membawa Sinabar ke tempat
karaoke yang sudah di siapkan oleh Samsin. Mereka bertiga mulai
bersenang-senang, meluapkan perasaan terpendam mereka. Dengan bersemangat dan
penuh perasaan mereka menyanyikan lagu Tears
– by Chan Whee. Bahkan di tengah lagu, Chan Whee penyanyi aslinya juga ikut
bergabung dan bernyanyi bersama mereka.
Begitu selesai karaoke hingga
suara habis, mereka duduk bercengkerama dengan meja yang penuh kudapan. Samsin juga
merasa bangga dengan dirinya sendiri karena sebelum Chan Whee lahir, dia sudah
memberkatinya. Di mimpi sebelum lahir Chan Whee, ada macan yang menggigit habis
mikrofon.
Ketiganya berbicara dengan penuh
tawa.
“Namun, bukankah kau berkata ada
tiga cara untuk mengatasi patah hati?”
“Semuanya ada di sini. Karaoke,
makanan manis, juga teman. Tiga cara, 'kan?” ujar Weol Ju, tersenyum dengan
Samsin.
“Benar juga. Semua ada di sini.”
“Lebih baik bila sejak dulu ada
orang yang bisa mendengarkan ceritamu dan memaki orang tersebut bersamamu. Memendam
rasa sakit sendiri seperti itu adalah hal yang sangat melelahkan,” ujar Samsin.
“Mulai sekarang, buang saja manusia
sampah seperti itu. Itu tak adil untukmu yang sudah bereinkarnasi. Mulai hari
ini, jam ini, detik ini, hiduplah bahagia dan berpacaranlah dengan bebas. Bila
patah hati lagi, kau bisa datang dan bermain dengan kita lagi,” tambahi Weol
Ju.
“Benarkah? Kalian mau bermain
bersamaku?” tanya Sinabar, senang.
“Tentu saja. Namun, jangan
sengaja memecahkan hubunganmu sendiri. Kang-bae benar-benar pria yang sangat
baik.”
Sinabar mengangguk bahagia. Dia akan
membuka hatinya untuk Kang Bae.
--
Kang Bae dan Yeo Rin bertemu di
taman. Yeo Rin memberitahu kalau dia tidak jadi ke dokter. Tadi, dia di antar
Weol Ju dengan mobilnya, tapi dia tertidur pulas dan akhirnya melewatkan waktu janji
temunya.
Yeo Rin melihat baju kemeja Kang
Bae yang tidak terkancing dengan benar, jadi dia refleks mengancingkannya. Apa yang
Yeo Rin berbuat, membuat Kang Bae sangat senang.
Yeo Rin tiba-tiba menyadari kalau
dia tidak mendengar suara apapun lagi. Untuk membuktikannya, dia memeluk Kang
Bae dengan erat. Tidak ada suara apapun lagi. Dia bisa menyentuh Kang Bae
kapanpun hingga puas.
Keduanya berpelukan dengan penuh
bahagia. Akhirnya, mereka bisa saling bersentuhan.
--
Weol Ju sudah kembali ke kedai
dan menceritakan apa yang di lakukannya bersama Sinabar dan Samsin. Mendengar ceritanya,
Gwi sangat bersyukur tidak jadi ikut dengan mereka tadi, kalau tidak, entah apa
yang akan terjadi.
Dan karena dendam Sinabar sudah
terobati, mereka berhasil menyelesaikan 99999 kasus. Kini, hanya tersisa 1
kasus lagi saja. Wooaww!!
Karna bahagia, Weol Ju mengajak
Gwi untuk lunch di sebuah restoran.
--
Selama makan, Weol Ju
memperlakukan Gwi dengan baik. Hubungan keduanya jauh lebih dekat daripada
sebelumnya.
Kebetulan, salah satu pelanggan
yang baru masuk, menggendong anak. Refleks, Gwi bergumam memuji anak itu yang
sangat manis. Weol Ju jadi sedih.
“Bila kau punya anak, apa kau
bisa menjadi ayah yang baik untuknya?”
“Tentu saja. Kau tak perlu
tanyakan itu.”
“Sebenarnya...,” ujar Weol Ju,
hendak memberitahu semua kebenarannya.
“Namun, kau tak bisa.”
“Apa? Aku? Mengapa?”
“Bukankah sudah jelas? "Bangun awal. Belajar giat. Berhenti
bermain gim. Mengapa bajumu sangat kotor?" Kau pasti akan terus
mengomelinya. Membayangkannya saja aku sudah pusing.”
“Tidak! Aku pasti akan baik pada
anakku.”
“Ya. Kau bisa lakukan itu di
kehidupan selanjutnya.”
“Apa kau tak ingin reinkarnasi? Bukankah
lebih baik kau menikah dan punya anak di sana?” tanya Weol Ju.
“Benar juga. Mengapa aku tak
meninggalkanmu saja?” balas Gwi, tapi kemudian tertawa saat melihat ekspresi
Weol Ju. “Aku hanya perlu menjaga dengan baik orang yang ada di depanku. Untuk
apa membayangkan yang tak ada?”
Weol Ju merasa tersentuh dengan
perkataan itu.
--
Kang Bae datang bekerja di kedai
mistis seperti biasa. Dia melihat tanda pencapaian sudah 99999 dan itu
membuatnya mengerti kenapa Yeo Rin kini bisa menyentuhnya, yang artinya,
masalahnya sudah terselesaikan.
Tapi, yang membuat Kang Bae
terkejut adalah sikap Gwi dan Weol Ju. Yang begitu dekat dan romantis. Aneh! Beneran
aneh dan membuat geli. Ada apa? Dan semakin aneh saat dia melihat cincin yang
biasa di pakai Gwi sebagai kalung, kini ada di jari manis Weol Ju.
Weol Ju dan Gwi berusaha
menyembunyikan hubungan mereka dari Kang Bae, tapi Kang Bae sudah tidak sepolos
dulu. Dia mengancam akan berhenti kerja jika mereka tidak memberitahu
sebenarnya.
Jreng!!!
Begitu tahu kalau Gwi dan Weol Ju
dulu pacaran di kehidupan sebelumnya, Kang Bae shock. Apalagi membayangkan kata-kata rayuan yang Gwi ajarkan padanya,
di gunakan pada Weol Ju, dulunya. Membuatnya merinding. Mengingat sifat Weol Ju
yang pemarah, dia tidak bisa membayangkan bagaimana mereka dulunya.
Karena merasa geli dan merinding,
Kang Bae pamit keluar untuk menyebarkan kupon dulu. Pas dia keluar, pas dengan
Yeom yang masuk ke dalam kedai. Yeom bingung melihat Kang Bae, tapi tidak ada
yang menjelaskan apa yang terjadi. Gwi juga pergi mengikuti Kang Bae.
Yeom (yang di rasuki Won Hyung)
cemas saat melihat papan pencapaian Weol Ju. Tinggal 1 kasus lagi.
Gwi mengajak Kang Bae bicara dan
menyuruhnya untuk tidak sekaget itu. Semua itu terjadi di masa lalu dan karna
takdir itu mereka bisa ada seperti ini sekarang. Dan juga, Weol Ju di masa
lalu, tidak temperamental seperti sekarang. Kalau dulu begitu, dia mungkin
tidak akan berpacaran dengannya.
“Bukankah kau datang untuk
melindunginya? Kau bekerja keras untuk itu,” komentar Kang Bae.
“Apa itu terlihat jelas?” tanya
Gwi balik. “Apa yang dia bisa tanpaku? Dia orang yang butuh dibantu.”
“Namun, tak ada orang yang punya tanggung
jawab sebesar Weol-ju.”
“Tanggung jawab? Apa maksudmu? Apa
ada tanggung jawab lain selain 100.000 orang?” tanya Gwi.
Kang Bae terdiam sesaat menyadari
kalau Gwi belum tahu mengenai anaknya dan Weol Ju yang mati di dalam kandungan
karna Weol Ju bunuh diri. Karena itu, Kang Bae membuat alasan kalau yang dia
maksud adalah tanggung jawab Weol Ju terhadap janjinya padanya, untuk
menyembuhkannya.
Dan karena itu, dengan sisa waktu
2 hari, mereka harus bisa menyelesaikan 1 kasus terakhir! Harus bisa!
Mereka memutuskan untuk kembali
ke kedai. Tiba-tiba, Gwi mendapat telepon dari Yeomraedaewang yang menyuruhnya
menghadap, jadi Gwi menyuruh Kang Bae untuk membagikan kupon sendirian.
--
Di dalam kedai, Weol Ju
menghindangkan semangkuk udon untuk Yeom. Dia sudah mendengar semuanya dari Gwi
bahwa Yeom adalah ayah dari Won Hyung. Dan juga kalau Yeom sudah berhasil
menangkap Won Hyung yang kabur.
“Kudengar kau membantuku karena
merasa bertanggung jawab dengan kejadian di kehidupan sebelumnya.”
“Bukankah kesalahan anak adalah
kesalahan orang tua juga?”
“Benar. Lucu sekali orang tua
merasa begitu. Aku mengerti perasaan Yeombujang. Sebenarnya, aku juga melakukan
ini karena anakku,” ujar Weol Ju, mulai bercerita.
Sementara itu, kupon yang di
bagikan Kang Bae sudah habis, jadi dia bergegas kembali ke kedai.
Yeom (Won Hyung) sekarang
mengerti alasan Weol Ju di hukum karna roh Pohon Keramat masuk ke dalam tubuh
anak Weol Ju. Dan karena itu, anak itu harus hidup menderita setiap kali
reinkarnasi.
“Apa kau juga bekerja sebagai
Kematian untuk menebus kesalahan putramu?” tanya Weol Ju.
“Bagaimana bila ya?”
“Apa Won-hyung pantas mendapat
pengorbananmu? Pembunuhan, konspirasi, kabur dari neraka, kini menjadi roh
jahat. Dengan semua itu, kesalahannya bahkan tak bisa ditebus dalam 5.000
tahun.”
“Aku bisa apa? Aku harus hidup
dengan itu.”
“Mengapa pria hebat sepertimu memiliki
anak berengsek sepertinya?” ujar Weol Ju, tanpa sadar kalau yang sedang bicara
dengannya adalah Won Hyung.
“Berengsek? Anak berengsek
katamu?”
“Aku berkata ini karena kasihan
padamu.”
“Apa Won-hyung sungguh layak dimaki
seperti itu?”
“Tentu saja. Bila kau pikirkan, ini
semua terjadi karena dia. Aku, Guibanjang, ibuku, bahkan kau. Dia merusak hidup
kita semua,” ujar Weol Ju, tanpa sungkan.
Won Hyung tidak bisa menyembunyikan
kemarahannya lagi. Dia memaki Weol Ju yang menjadi penyebabnya. Weol Ju yang
bersalah karena gantung diri. Weol Ju terkejut dengan ucapan Yeom, dia sadar
kalau yang di hadapannya bukanlah Yeom.
Won Hyung melampiaskan
kemarahannya dengan mencekik Weol Ju. Dia akan membunuh Weol Ju. Dia menyalahkan
semua hal yang terjadi padanya adalah salah Weol Ju. Jika saja Weol Ju tidak
ada, dia pasti sudah bisa mendapatkan semuanya!!! Semua dunia bisa menjadi
miliknya!!!
Di saat itu, Kang Bae tiba. Dia terkejut
melihat Yeom yang mencekik Weol Ju dan berusaha menolong.
--
Gwi juga berlari dengan sangat –
sangat kencang, bergegas kembali ke kedai Mistis. Wajahnya tampak penuh
ketakutan dan khawatir.
--
Kang Bae memohon agar Yeom
berhenti mencekik Weol Ju, tapi Won Hyung menggunakan kekuatan mistisnya untuk
melempar Kang Bae. Tubuh Kang Bae terlempar ke sudut toko dengan kuat, dan
membuatnya jatuh pingsan.
“Lepas!!! Lepaskan dia!!!!”
terdengar suara teriakan Kang Bae yang menggelegar.
Teriakan itu membuat seluruh
kedai berguncang dan lampu menjadi padam serta mati. Won Hyung begitu terkejut hingga
melepaskan cengkeramannya dari tubuh Weol Ju.
Kang Bae bangkit berdiri. Auranya
dan tatapannya terlihat berbeda. Sinar api menyinari tubuhnya, sama seperti
sinar yang ada pada pohon Keramat. Dari tatapan mata Kang Bae, Weol Ju bisa
melihat kenangan Pohon Keramat!!
Kang Bae adalah roh Pohon
Keramat!
Tags:
Mystic Pop-up Bar
Makin seru,,lanjutkan kaka,,1 episode lg😁
ReplyDeleteLakorn leh bunpakarn lanjutin dong kaka,,,cara penulisannya bagus banget jd makin seru bacanya.
ReplyDelete