ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 10 - 1
Images by : Channel 7
Lisa beneran cemas dan khawatir.
Don tersenyum menenangkannya.
“Putraku tidak bersalah. Dia
tidak akan pernah membunuh orang! Seseorang telah memfitnahnya!” tegas Orn.
Karna stress dengan yang terjadi,
Orn sampai pusing dan hampir terjatuh. Nenek sangat panik dan menyuruh Rin dan
Lisa membawa Orn ke kamar untuk beristirahat.
Gigi kesal karna di pojokkin
padahal dia kan hanya berspekulasi.
--
--
“Dan Mae berpikir Don yang melakukannya?” tanya Pit.
“Sejujurnya, aku juga tidak
yakin. Tapi, kita tidak pernah tahu kan bagaimana isi pikiran Don, benar? Mae beneran bingung sekarang ini.”
--
“Apa aku orang lain bagimu? Di
mataku, kau selamanya adalah adik kecil yang ku sayangi,” ujar Mor. “Kau bisa
menangis di depanku.”
--
--
--
--
--
--
Untuk mendapatkan botol itu tanpa
kecurigaan Jade, Mor berpura-pura menabraknya hingga botol itu terjatuh.
Meminta maaf dan menggantikan minumnya dengan botol air baru. Berhasil!
Botol air itu segera di plastikin
dan di bawa ke kantor polisi (oleh Lisa dan Rin). Dan ternyata, Jade sadar dengan
apa yang mereka lakukan.
Ko keluar dari gudang dengan
wajah ketakutan dan berjalan cepat. Paula dan yang lain, mengejarnya,
menanyakan dia hendak kemana begitu terburu-buru?
Di saat itu, Paula mendapat
telepon dari kantor polisi yang menyuruhnya datang untuk memberikan pernyataan.
Lisa dan Rin dalam perjalanan ke
kantor polisi. Dan anehnya, ada sebuah mobil hitam yang mengikuti mereka sedari
tadi. Lisa jadi cemas, jadi dia berbelok untuk melihat apakah mobil itu masih
mengikutinya. Dan tidak, mobil itu terus berjalan lurus. Rin lega dan merasa
kalau mereka hanya terlalu cemas saja.
Ko ikut ke kantor polisi bersama
Paula. Dia memberikan keterangannya kepada pihak polisi. Kemarin malam, sekitar
jam 11 malam, dia baru saja pulang ke perternakan.
Lisa dan Rin sudah lega kalau
mobil hitam yang mengikuti mereka tidak ada dan mengira mereka hanya salah
paham. Karena itu, mereka kembali ke jalan besar. Tapi, mobil hitam itu
mendadak muncul dan menghalangi jalan mobil mereka.
Dan yang ada di dalam mobil itu
adalah Jade! Mereka jelas takut. Lisa menyuruh Rin untuk segera menelpon polisi
sementara dia akan berusaha mengulur waktu.
Pengacara memberitahu kalau Don
sudah bilang karna Jell dan Paula sudah bersaksi kalau Don ada di rumah saat
jam kejadian. Dan yang paling penting, ada saksi yang melihat orang yang membunuh
Kuam.
Tidak lama, polisi datang
memberitahu Don kalau istrinya dalam masalah sekarang ini. Itu dari laporan
Rin.
Begitu Lisa keluar dari mobil,
Jade langsung meninju wajahnya. Lisa hendak mengeluarkan jurus bela dirinya,
tapi Jade ternyata membawa pistol. Dia mengarakan pistolnya pada Lisa sembari
berteriak menyuruh Rin untuk keluar dari dalam mobil.
Lisa berteriak menyuruhnya tidak
keluar, tapi Jade membuka paksa pintu mobil dan menarik Rin keluar. kemudian, dia
mengambil botol minumnya tadi dan menyuruh mereka untuk tidak mengganggu
pekerjaannya.
Jade terlebih dahulu
menghancurkan botol minumnya kemudian menendangnya jauh. Di saat dia lengah,
Lisa langsung menyerang dan merebut pistolnya. Tapi, Lisa malah terpeleset dan
terjatuh.Jade juga menamparnya dengan kuat. Rin tidak hanya diam saja, dia
merebut pistol yang ada di tanah dan mengarahkannya pada Jade. Walau takut, Rin
memerintahkan Jade untuk tidak mendekat.
Jade tetap mendekat. Rin
ketakutan dan menembakan pistol ke atas. Tekanan dari pistol membuat Rin
terjatuh. Jade segera merebut pistol tersebut, sementara Lisa segera menarik
Rin lari bersamanya. Jade berusaha menembak mereka, namun tembakannya terus
meleset.
Tapi, pada akhirnya, Rin dan Lisa
terpojok juga. Walau begitu, Lisa tetap tidak takut pada Jade karena dia yakin
Jade akan tertangkap pada akhirnya. Dengan Rin, mereka bekerja sama berusaha
menjatuhkan Jade.
Dan untungnya juga, Don tiba di
sana dengan motornya. Jade berusaha menembaknya, tapi tembakannya terus saja
meleset. Noob!
Lisa yang berusaha menahan Don
dan membiarkan polisi yang mengurus sisanya. Jade masih tidak menyerah dan
memanfaatkan moment untuk mengambil pistol dan menembakkannya pada
Don. Tapi, belum sempat dia melakukannya, tembakan pistol dari polisi yang tiba
sudah mengenai tangannya. Jade ketakutan dan langsung lari ke dalam hutan.
Mor juga tiba bersama polisi. Dia
lega karena semuanya baik-baik saja. Karena Lisa sudah di perhatikan oleh Don,
maka Mor memperhatikan Rin yang shock dan
sedikit terluka juga.
Semua sudah kembali ke rumah. Don
mendapatkan laporan polisi kalau Jade berhasil kabur dan menjadi DPO. Mendengar
itu, Orn khawatir. Don menyuruhnya tidak khawatir karna untuk keamanan mereka,
dia sudah meminta polisi untuk mengirim anggotanya berjaga sementara di sekitar
perternakan.
Ko ketakutan saat tahu Jade
berhasil kabur. Dia takut kalau Jade akan kembali dan membunuhnya karna sudah
memberikan kesaksian. Saking takutnya, Ko malah sudah meninggalkan wasiat pada
Waen untuk langsung mengkremasi tubuhnya saat dia meninggal. Cukup 3 hari
pemakaman sudah cukup.
“Lebih baik memang langsung
kremasi. Apapun yang mau makan, katakan padaku sekarang. Aku akan sembahyangkan
untukmu,” ikutan Panom.
Gigi sok takut dan mencuri
kesempatan untuk memeluk lengan Pat, tapi tentu saja, Waen tidak memberikan
kesempatan.
Pat juga melaporkan pada Ratda
bahwa pembunuhnya adalah Supervisor Jade dan sekarang sudah menjadi DPO. Ratda
lebih kaget saat tahu Jade pembunuh daripada saat Don yang di tuduh. Dia merasa
kalau Jade adalah orang yang baik (ckckck, tante apaan ini).
“Aku tidak tahu. Tadi, dia pergi
terburu-buru,” jawab Ratda. “Aku jadi khawatir. Pat, bisa kau telepon Pit dan
suruh dia pulang?”
Pit pergi menemui seseorang untuk
mendapatkan list nama pemilik rumah di sekitar perternakan. Huft, dia akan
melakukan perintah Sia. Orang itu, sepertinya, Kepala Desa (?) menyuruh Pit
untuk tidak berharap banyak karena sudah banyak investor yang ingin membeli
tanah di sekitar sini, tapi para warga asli tidak ingin menjualnya sama sekali.
“Kenapa kau harus minta maaf
padaku? Kau kan juga berada dalam masalah tadi. Ngomong-ngomong, saat kau naik
sepeda motor untuk menyelematkanku, kau terlihat keren. Aku tidak pernah
melihatmu seperti itu sebelumnya.”
Don memanfaatkan moment untuk menyombongkan diri dan merayu Lisa.
Tidak hanya itu, Don juga bilang ngantuk dan langsung baring di tempat tidur.
Haahha.
Tapi, Lisa sangat tegas. Dia
tidak memberikan kesempatan sama sekali dan menyuruh Don untuk tidur di sofa.
Walau Don memohon, masang wajah melas dan merayu, itu tidak mempan sama sekali.
--
“Bibi Waen bilang kalau Khun Don
di tangkap. Aku akan menolongnya!”
--
--
Ko
baru saja pulang dan sialnya motornya mogok. Jadi, dia berjalan sambil
mendorong. Dan saat itulah, dia melihat Kuam yang di cekik kemudian mayatnya di
seret. Ko begitu ketakutan hingga tidak berani bersuara sedikitpun.
End
“Aku takut…. Kalau dia akan
membunuhku untuk membungkamku. Jadi, aku bersembunyi di gudang hingga pagi
ini.”
Ko
sembunyi di gudang dan tidak berani keluar sama sekali. Karena itu, dia tidak
tahu apa yang terjadi di perternakan. Dia sangat ketakutan.
Kemudian,
dia mendengar obrolan Waen, Paula dan Panom yang bergosip di depan gudang.
End
Dan keterangan Ko membuat
tersangka beralih pada Jade.
--
Lisa keluar dari dalam mobil
untuk menghadapi Jade, sementara Rin menundukkan kepala di dalam mobil dan
menelpon polisi. Rin menundukkan kepala, agar Jade tidak bisa melihatnya sedang
menelpon.
--
“Siapa orangnya?”
“Supervisor Jade.”
--
“Tapi pekerjaanmu adalah membuat
Khun Don masuk penjara.”
“Aku tidak bisa melakukan apapun.
Itu karna dia ingin melawan…”
“Melawan siapa?” tanya Lisa.
Don tiba dan langsung menyerang
Jade. Jade belum sempat mengambil kembali pistolnya yang terjatuh di tanah. Jadinya
dia hanya bisa bertarung tangan kosong. Kekuatannya tidak sebanding dengan
kekuatan dan ilmu bela diri Don. Don beneran marah dan terus menendang tubuh
Jade.
--
Pat ada di sana juga. Dan Don
meminta Pat menyampaikan semua kejadian ini pada yang lain.
--
“Aku minta maaf.”
“Untuk apa?” bingung Rin.
“Jika aku pergi denganmu dan
Lisa, maka aku pasti bisa melindungi kalian.”
“Ini bukan salahmu karna juga
tidak ada yang tau hal ini akan terjadi,” ujar Rin.
Mor sedikit lega mendengarnya.
Sementara Rin semakin menyukai Mor.
--
“Aku rasa 1 hari sudah cukup,”
komentar Waen.
“Menurutku, langsung kremasi
saja,” pendapat Paula.
Hahhaha. Ko malah marah karena
mereka bukannya menenangkannya malah bercanda. Pat menyuruh Ko untuk tidak
khawatir karena anggota kepolisian akan berpatroli di sekitar perternakan. Dan
jika mereka menemukan orang yang mencurigakan, segera laporkan.
--
“Dimana P’Pit?” tanya Pat.
“Baiklah.”
Pat langsung menelpon Pit, tapi
teleponnya tidak di angkat sama sekali.
--
“Aku yakin kalau mereka akan
menjualnya padaku,” ujar Pit, penuh percaya diri.
--
“Sedikit,” jawab Lisa.
“Aku minta maaf karena hampir
tidak bisa tempat waktu menolongmu.”
Tags:
Sapai Import