Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 12-1
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN
KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF
Kang Bae terbangun di dalam
gedung kosong yang berantakan dan kosong. Di depannya ada botol ssanggapju yang sudah pecah. Melihat
botol itu, Kang Bae mulai menangis terisak-isak penuh kepiluan.
Apa yang telah terjadi????
Episode 12
Gwi menemui Yeomraedaewang.
Tujuan Yeomraedaewang memanggilnya adalah membahas mengenai Yeom yang janji
akan menangkap roh jahat, namun sekarang tidak bisa di hubungi dan tidak
memberikan laporan sama sekali.
Gwi bingung karna yang dia dengar
roh jahat itu sudah tertangkap.
“Siapa yang bilang? Kim Won
Hyung, si brengsek itu, sungguh menyebalkan!!” umpat Yeomaraedaewang.
“Kim Won Hyung belum tertangkap?”
tanya Gwi terkejut.
--
Gwi berlari kencang menuju kedai
mistis. Sadar kalau sesuatu yang buruk akan terjadi karna Won Hyung masih
berkeliaran.
--
Kang Bae dalam keadaan tidak
sadar dan yang ada di dalam dirinya adalah roh Pohon Keramat. Dengan suara
penuh perintah, dia menyuruh Won Hyung untuk keluar dari tubuh Yeom. Won Hyung
ketakutan dan menyerang Kang Bae dengan kekuatannya, tapi semua kekuatan itu
bisa di tepis dan tidak ada artinya bagi Kang Bae.
Kang Bae terus berjalan ke
hadapan Won Hyung hingga dia tersudut. Dengan kekuatannya, dia membuat tubuh
Yeom tidak bisa bergerak. Wustth!!! Dengan satu gerakan tangan, Kang Bae bisa
mendorong keluar roh Won Hyung dari tubuh Yeom.
Dan di saat yang sama, Gwi tiba.
Won Hyung yang terluka dan sadar akan kalah, segera kabur dengan mengubah tubuh
menjadi abu.
Kang Bae berbalik. Dari tatapan
matanya, Gwi bisa tahu kalau itu adalah roh Pohon Keramat. Setelah itu, Kang
Bae pingsan begitu saja. Membuat Weol Ju dan Gwi panik.
--
Mereka mengantar pulang Kang Bae.
Gwi menjaga Kang Bae dan mengompres tubuhnya. Weol Ju mulai teringat pesan
ibunya di masa lalu (di episode 01) : “Kau
takkan sendiri. Ketika kau kesepian, pegang erat tusuk konde ini. Ia akan
mengantarkanmu kepada orang yang kau cari.”
Dan ucapan itu terbukti benar.
Pertemuannya dengan Kang Bae (di akhir episode 01) adalah lewat tusuk konde
itu. Dan saat itu, Weol Ju berkata membutuhkan tubuh Kang Bae.
“Ternyata kau, Kang Bae. Kaulah
orang yang selama ini ku cari,” gumam Weol Ju dengan mata berkaca-kaca.
Gwi baru saja kembali dari
membeli obat dan mengantarkan Yeom ke rumah sakit Alam Baka. Dia tidak
mendengar ucapan Weol Ju tadi.
--
Setelah agak malam, Weol Ju pergi
ke luar untuk menenangkan dirinya. Gwi mengikutinya.
“Ada sesuatu yang belum
kuceritakan padamu. Saat itu... Saat itu kita punya anak,” cerita Weol Ju,
memberitahu kebenarannya.
“Apa? Apa maksudmu dengan itu?”
“Aku juga tak tahu. Aku baru tahu
setelah wafat. Saat itu pun aku tahu, nasib buruk Pohon Keramat masuk ke tubuh
anak kita. Karena itu, anak ini terkena kutukan untuk reinkarnasi dan terus
hidup dalam kesusahan. Aku tak punya pilihan. Aku harus tuntaskan 100.000
dendam agar anak kita bisa hidup tenang.”
“Tunggu, jadi... Kau bilang...”
“Benar. Roh anak kita sepertinya
adalah Kang-bae,” ujar Weol Ju, penuh kesedihan. “Mengapa aku tak sadar? Dia
meminta tolong padaku karena hidupnya sangat berat. Mengapa aku tak
mengenalinya? Dia dibuang oleh keluarga dan dijauhi teman-temannya. Orang-orang
akan mengerubunginya dan mengeluh. Semua karena aku. Kenyataan bahwa aku justru
mencoba memanfaatkannya membuatku sangat...,” tangis Weol Ju, penuh penyesalan.
Gwi sangat terkejut dengan
kenyataan itu.
--
Mereka masuk kembali dan menatap
wajah Kang Bae dengan lekat. Di hadapan Kang Bae yang belum sadar, mereka
berjanji akan bertanggung jawab. Dan juga, jika kekuatan Kang Bae adalah karna
Pohon Keramat dan bukan Pintu Penglihatan Spiritual, maka ciuman dengan Sinabar
pun takkan berguna. Satu-satunya cara untuk menolong Kang Bae adalah
membereskan 100.000 kasus. Hanya itu caranya. Mereka harus mencapai targetnya.
--
Won Hyung berada di gedung
kosong, memulihkan diri. Dia juga menyadari kalau Kang Bae adalah anak dari Yi
Hon dan Weol Ju. Karena itu, dia sudah memikirkan rencana baru.
--
Weol Ju masih di rumah Kang Bae,
sementara Gwi sudah pergi dari pagi untuk mencari kasus ke 100.000. Weol Ju
berusaha menyuruh Kang Bae untuk beristirahat di rumah, tapi Kang Bae tidak mau
karna waktu yang tersisa untuk Weol Ju adalah besok. Jadi, dia ingin membantu.
“Tapi, apa yang terjadi setelah
itu? Apa roh jahat berhasil keluar dari tubuh Yeombujang?” tanya Kang Bae,
tidak mengingat kejadian kemarin.
“Ya. Roh jahat itu bisa saja
menyerangmu lagi, jadi, jangan ikut campur jika terasa aneh. Ya?”
“Baik. Aku hanya akan menyentuh pelanggan
di swalayan dan membawa mereka yang masih mendendam. Pastikan nona Weol Ju
tetap di sisi Gwibanjang ya.”
--
Dalam perjalanan ke swalayan,
kepala Kang Bae tiba-tiba terasa sakit. Dia mendapatkan sedikit penglihatan
masa lalu mengenai Pohon Keramat, termasuk saat Weol Ju gantung diri di pohon.
Karna ingatan itu, Kang Bae
merasa tidak enak badan dan memutuskan untuk mampir ke apotek membeli obat.
Bahaya!!! Hanya dengan bertatapan
mata dengan dokter rumah sakit, tanpa menyentuh sama sekali, dokter itu sudah
menceritakan permasalahannya.
Begitu juga saat dia berjumpa
dengan Yeo Rin dan temannya, Kim Da Bin (setelah 12 episode aku baru tahu
namanya. Wkwkwk). Dan begitu Da Bin melihat mata Kang Bae, dia mulai meluapkan
perasaannya. Dia kesal karna hubungan Yeo Rin dan Kang Bae berjalan lama. Dia
bahkan menyuruh Kang Bae untuk bersikap gercep karna Yeo Rin juga tinggal
sendirian. hahhaha
Yeo Rin yang malu segera membekap
mulut temannya dan meminta maaf pada Kang Bae.
--
Kang Bae merasa khawatir dan
sadar kalau kekuatannya semakin kuat. Ucapan Gwi dulu kalau kekuatannya semakin
kuat, hanya dengan tatapan mata, orang akan bercerita, mulai teringat lagi.
--
Gwi berjalan di sepanjang
jembatan sungai Han, mencari orang yang mempunyai masalah dan mungkin akan
bunuh diri. Tapi, tidak ada ketemu.
Sementara Weol Ju pergi ke
stasiun bawah tanah dan berusaha membuat pengemis di sana untuk menceritakan
masalahnya. Tapi, tidak berhasil dan malah kena bentak untuk pergi.
--
Gwi pergi ke taman untuk cari
target, tapi baru juga mau ngajak bicara, dia malah udah di kira sebagai sales.
Weol Ju berkeliaran di jalan. Pas
ketemu anak yang kena bully, dia
segera menolong sambil memaki si pembully.
Anak yang kena bully juga jadi takut
dan kabur dari Weol Ju.
--
Mereka akhirnya kembali ke kedai
mistis dengan tangan hampa.
Jrengg!
Pas masuk ke dalam kedai, sudah
ada banyak orang yang mengerubungi Kang Bae yang mengenakan kacamata hitam.
Kang Bae langsung meminta tolong pada Gwi dan Weol Ju untuk mengusir semua
orang itu.
Akhirnya, semua berhasil di usir.
Kang Bae juga memberitahu mengenai kekuatannya yang semakin parah, hanya dengan
tatapan mata, orang sudah bercerita.
“Kau harusnya melarikan diri. Mengapa
kau bawa ke sini?”
“Kukira salah satu dari mereka punya
dendam untuk dituntaskan.”
“Jadi? Dari tadi kau mendengarkan
cerita mereka semua?”
“Benar. Namun, tak ada yang
benar-benar menderita,” ujar Kang Bae, dan menundukan kepala.
Weol Ju dan Gwi cemas. Dan pas di
pegang dahinya, Kang Bae ternyata sakit demam. Mereka segera menyuruhnya untuk
makan obat dan beristirahat. Tidak usah mencemaskan mereka.
--
Kekuatan Won Hyung sudah pulih
dan kini, dia siap melakukan rencananya.
--
Sementara itu, Weol
Ju dan Gwi menjenguk Yeom yang di rawat di RS Alam Baka. Yeom meminta maaf atas
yang terjadi dan menanyakan mengenai pelanggan terakhir mereka. Mereka belum
menemukannya karna mereka cemas dengan Won Hyung yang akan muncul lagi, karna
kecemasan itu mereka tidak bisa mendengarkan pelanggan mereka. Tapi, mereka
juga tidak punya waktu untuk menangkap Won Hyung. Jadi, tidak ada yang bisa
mereka lakukan dengan benar karna tidak fokus.
Yeom jadi menyesal
karna putranya, jadi menambah beban mereka. Tapi, dia punya satu cara untuk
menyelesaikan 2 masalah ini. Yaitu, dia akan menjadi pelanggan terakhir Weol Ju
dan Gwi.
“Apa terkesan tak
tahu malu bila aku meminta kalian membantuku karena aku gagal membesarkan
putraku dengan baik? Aku terlalu sibuk mengajarkan berbagai hal kepada Putra
Mahkota, hingga akhirnya aku tak mengurus putraku sendiri,” sesal Yeom.
Di masa lalu, Kim Jin bekerja sebagai Kepala Kasim yang selalu
menemani dan melayani Putra Mahkota. Dia terlalu fokus dan hanya mengajarkan
pada Won Hyung kalau Putra Mahkota harus menjadi Raja, dan bagaimana mereka
harus melayaninya. Sampai akhirnya, dia tidak pernah menanyakan apa yang Won
Hyung sukai dan apa yang dia inginkan.
Won Hyung selalu melihat dengan iri pada ayahnya yang tertawa
bersama Putra Mahkota.
End
"Won-hyung
adalah anak yang baik. Aku yang terlalu tak acuh. Perbuatan jahatnya padamu dan
Weol-ju mungkin didasari rasa dendam kepada ayahnya sendiri.”
“Jadi, bagaimana
cara menuntaskannya?” tanya Weol Ju.
“Tangkap Won-hyung dan
bawa dia ke hadapanku. Biarkan aku meminta maaf padanya agar aku bisa menebus
kesalahannya bersama dengannya. Aku mohon mengertilah perasaanku sebagai ayah
tak berguna,” mohonya dengan mata berkaca-kaca.
“Baiklah. Kami akan
melakukannya,” setuju Weol Ju dan Gwi.
Yeom menangis,
berterimakasih karena mereka mau menolongnya.
--
Kang Bae tertidur. Dan dalam
tidurnya, dia berjalan di jalan yang gelap. Di ujung jalan itu adalah Pohon
Keramat dan di bawah pohon ada tusuk konde Weol Ju. Kang Bae berjongkok hendak
mengambil tusuk tersebut.
Tapi, sebelum dia menyentuhnya,
sebuah suara ketukan pintu sudah membangunkannya dari tidur. Kang Bae terbangun
dengan keringat membasahi tubuhnya. Dari luar pintu, terdengar suara Gwi dan
Weol Ju yang memanggilnya sambil mengetuk pintu.
Weol Ju dan Gwi datang dengan
membawa banyak sekali makanan untuk Kang Bae. Kang Bae mencobanya satu persatu
dan memuji rasanya yang sangat enak. Sambil makan, mereka memberitahu mengenai
kasus terakhir yang harus di selesaikan adalah menangkap putra Yeombujang, Won
Hyung. Kang Bae ingin ikut membantu, tapi Weol Ju dan Gwi dengan tegas menolak.
“Kalau begitu, hari ini…,” tanya
Kang Bae, sedih.
“Pesta perpisahan. Aku ingin membuatkan
makanan untukmu terakhir kali. Kasus spesialmu itu, kemungkinan akan hilang
dalam beberapa hari. Jangan khawatir,” ujar Weol Ju.
Gwi tampak sedih karna harus
berpisah dengan Kang Bae, roh putranya di masa lalu. Dia memuji Kang Bae karna
sudah bekerja keras dan kalau bukan karna Kang Bae mereka mungkin tidak akan
bisa sejauh ini.
“Tak perlu berterima kasih. Aku
hanya satu bulan. Nona Weol-ju sudah melakukannya selama 500 tahun. Ini semua
untuk melindungi orang yang kau sayangi, 'kan? Aku yakin orang itu akan
menghargai semua perbuatanmu,” ujar Kang Bae, tulus.
Mata Weol Ju berkaca-kaca
mendengar perkataan tersebut, begitu juga dengan Gwi. Kang Bae melanjutkan
makannya dengan mata berkaca-kaca juga masih belum siap berpisah darn Weol Ju
dan Gwi. Dia bahkan yakin akan sangat merindukan mereka nantinya.
Malam itu, berlalu dengan
kesedihan akan perpisahan.
Kang Bae terbangun di atas meja belajar. Di balik pintunya
tergantung seragam SMA. Kang Bae tertidur saat sedang belajar untuk ujian.
Di ruang tamu, Gwi sedang menonton reality show : Knowing
Brothers sambil tertawa ngakak. Weol Ju sampai kesal dan mematikan tv sembari
menyuruh Gwi untuk mengecilkan suara karna akan mengganggu Kang Bae yang
belajar. Putra mereka itu sekarang kelas 12.
Gwi tidak terima karna yang kelas 12 kan Kang Bae, bukan
dirinya. Weol Ju emosi dan berteriak memarahi Gwi. Gwi langsung mengingatkan
balik kalau suara Weol Ju itu yang lebih mengganggu Kang Bae.
“Diamlah. Bawa saja ini untuknya. Berikan saja dan langsung
keluar,” perintah Weol Ju menyerahkan potongan buah di atas piring.
--
Pada akhirnya, Gwi malah tidak keluar dari kamar Kang Bae dan
malah asyik bermain game sepak bola di komputer Kang Bae. Kang Bae juga ada di
samping Gwi memberikan arahan dengan semangat. Dan…. Gol!!!!
Teriakan heboh itu membuat Weol Ju masuk ke dalam kamar. Tentu
saja, dia memarahi mereka berdua. Dan mereka berdua malah saling melemparkan
kesalahan.
Tapi, kemarahan Weol Ju tidak lama karna hasil ujian simulasi
terakhir Kang Bae sangat bagus. Peringkat 1 untuk semua mata pelajaran.
“Dia sepertiku, sangat baik, tampan, juga pintar!” puji Weol Ju,
senag.
“Bicara yang benar. Kau harus sebut faktanya. Apa kau tak lihat
kami sama? Kami sama persis. Entah dengan hal lain, tapi wajahnya persis
denganku. Kau tak lihat wajah kami sama persis?” ujar Gwi.
“Yang benar saja. Kang-bae, beri tahu kami. Kau mirip siapa?”
desak Weol Ju dan Gwi.
Pertanyaan sulit. Saking sulitnya, Kang Bae langsung kabur
dengan alasan sakit perut.
Itu adalah mimpi yang teramat indah bagi Kang
Bae, Weol Ju dan Gwi. Andai saja, mimpi itu bisa terwujud.
Won Hyung masih berada di dalam
gudang. Dan salah satu anak buahnya, yang bekerja di Alam Baka dan sudah di
kuasainya dengan ilmu hitam, menghadap. Won Hyung menatapnya dan tersenyum
sinis.
--
Anak buah Won Hyung pergi menemui
Weol Ju dan Gwi. Dia memberikan tabletnya dan memberitahu posisi Won Hyung ada
di mana. Dia berbohong kalau dia mendapatkan informasi itu dari sumber
terpercaya.
Tanpa curiga, mereka segera
mengikutinya. Hm, bukan mereka, tapi hanya Gwi karna Gwi menyuruh Weol Ju untuk
tetap di kedai. Gwi takut kalau di sana ada perangkap. Dia janji akan menangkap
Won Hyung dan membawanya pada Weol Ju.
Untuk jaga-jaga, Gwi juga
memberikan sebilah pisau kecil pada Weol Ju.
“Jangan terluka!” perintah Weol
Ju pada Gwi.
--
Kang Bae menelpon Yeo Rin untuk
memberi kabar kalau dia tidak masuk kerja hari ini lagi karena matanya masih
sakit.
Usai teleponan, Kang Bae pergi ke
depan kulkas. Dan dia menemukan note dari Weol Ju yang di tempel di depan pintu
kulkas : Di rak pertama kulkas ada sayur
berbumbu dan telur dadar. Itu cepat basi, jadi, cepat habiskan. Rak berikutnya
bisa tahan lebih lama, tapi habiskan dalam dua pekan. Kuah tulang di lemari
beku harus kau cairkan di kulkas bawah sehari sebelum kau makan.
Dan begitu di buka, di dalam
lemari sudah penuh dengan beraneka makanan yang di simpan dalam wadah kedap
udara.
--
Weol Ju menanti dengan cemas. Dia
juga memegang pisau pemberian dari Gwi.
Syaat! Di hadapannya telah muncul Won Hyung. Weol
Ju begitu takut dan melonjak kaget.
“Kau tak perlu cemas. Jika ingin
membunuhmu, sudah kulakukan dari dulu. Namun, tak menyenangkan bila kau mati
mudah. Kau selalu beruntung, bahkan di kehidupanmu sebelumnya. Banyak orang
yang bersedia mati untukmu. Ibu yang benar-benar hebat. Siapa yang tahu dia
berdandan sepertimu dan menggantikanmu?”
Ucapan itu, membuat Weol Ju
sangat marah. Dia sangat ingin membunuh Won Hyung sekarang juga, tapi
permohonan Yeom, terngiang di kepalanya. Yeom memintanya untuk menangkap Won
Hyung dan membawanya ke hadapannya.
“Benar. Orang tua akan mati demi
anaknya jika itu bisa menyelamatkan nyawa mereka. Kau yang beruntung di sini. Bahkan
sampah sepertimu punya orang tua seperti itu. Aku dengar tentangmu dari ayahmu.
Kau dulu... lembut dan baik,” balas Weol Ju.
Bukannya tersentuh, Won Hyung
malah bersikap sinis dan berkomentar kalau Yeom tidak tahu apapun mengenainya.
“Dia anggap semua yang terjadi
padamu adalah kesalahannya. Dia ingin bertemu dan minta maaf padamu. Itulah...
keinginan Yeombujang sejak lama,” beritahu Weol Ju.
--
Gwi di bawa oleh anak buah Won
Hyung ke gudang yang kosong. Gwi sadar kalau dia sudah tertipu. Apalagi, anak
buah Won Hyung tertawa sambil berkata kalau Gwi sudah kalah karna mengikutinya
kemari.
--
Emosi Won Hyung memuncak. Dia
menganggap bahwa ayahnya menjualnya pada Weol Ju dan Yi Hon sampai akhir. Weol
Ju berusaha menjelaskan bahwa bukan seperti itu, tapi Won Hyung tidak mau
mendengarkan.
“Jangan khawatir. Kau tak akan
kubunuh. Kau juga harus merasakan keputusasaanku karena semua yang diinginkan
hilang di depanmu. Lihat baik-baik!” peringati Won Hyung.
“Apa kau tetap ingin menghalangi
kami memenuhi target?”
“Target 100.000 itu? Apakah itu
yang terpenting bagimu?” tawa Won Hyung.
Tawa itu membuat Weol Ju
menyadari sesuatu. Dia berteriak memperingati Won Hyung untuk tidak mengganggu
Kang Bae.
--
Saat ini, Kang Bae sedang
mengikuti Weol Ju karna Gwi terluka parah ketika melawan roh jahat. Dia
menyuruh Kang Bae untuk bergegas. Dan Kang Bae mengikuti Weol Ju palsu tanpa
curiga sedikitpun.
--
Begitu pulang kerja, Yeo Rin
pergi ke rumah Kang Bae, untuk menjenguknya. Tapi, di panggil berulang kalipun,
tidak ada jawaban dari Kang Bae. Di telepon pun nggak aktif.
--
Weol Ju palsu membawa Kang Bae ke
gudang kosong. Dan begitu Kang Bae masuk ke dalamnya, Won Hyung baru
menampakkan wujud aslinya.
--
Yeo Rin pergi ke kedai mistis
untuk mencari Kang Bae. Tapi, yang di temukannya di sana adalah Weol Ju yang
tidak sadarkan diri. Gwi juga tiba saat itu dan segera menolongnya.
“Ada apa dengannya?”
“Keparat itu tadi datang. Kang
Bae dalam bahaya!” beritahu Weol Ju.
--
Jangan tanya aku, entah bagaimana
mereka bisa tahu Kang Bae di culik kemana. Tapi, di depan gudang, ada banyak
preman berpakaian hitam. Gwi menyuruh Weol Ju untuk berhati-hati karna semua
orang itu sudah di rasuki roh jahat.
Masalahnya, musuh terlalu banyak
sementara mereka harus segera menyelamatkan Kang Bae. Untungnya, Yeo Rin
mengikuti mereka karna khawatir dengan Kang Bae. Karna dia sangat ahli bela
diri, Yeo Rin menyuruh Gwi dan Weol Ju untuk masuk ke dalam gudang
menyelematkan Kang Bae sementara dia menghajar para penjahat itu.
Yeo Rin adalah reinkarnasi dari
Sinabar, jadi para manusia yang di rasuki roh jahat itu, baginya hanya manusia
lemah dan bisa di atasinya seorang diri.