Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 12-1
Images by : JTBC
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN
KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKTIF
Apa yang telah terjadi????
Episode 12
Gwi bingung karna yang dia dengar
roh jahat itu sudah tertangkap.
“Kim Won Hyung belum tertangkap?”
tanya Gwi terkejut.
--
Gwi berlari kencang menuju kedai
mistis. Sadar kalau sesuatu yang buruk akan terjadi karna Won Hyung masih
berkeliaran.
--
Dan di saat yang sama, Gwi tiba.
Won Hyung yang terluka dan sadar akan kalah, segera kabur dengan mengubah tubuh
menjadi abu.
--
“Ternyata kau, Kang Bae. Kaulah
orang yang selama ini ku cari,” gumam Weol Ju dengan mata berkaca-kaca.
--
“Ada sesuatu yang belum
kuceritakan padamu. Saat itu... Saat itu kita punya anak,” cerita Weol Ju,
memberitahu kebenarannya.
“Apa? Apa maksudmu dengan itu?”
“Aku juga tak tahu. Aku baru tahu
setelah wafat. Saat itu pun aku tahu, nasib buruk Pohon Keramat masuk ke tubuh
anak kita. Karena itu, anak ini terkena kutukan untuk reinkarnasi dan terus
hidup dalam kesusahan. Aku tak punya pilihan. Aku harus tuntaskan 100.000
dendam agar anak kita bisa hidup tenang.”
“Benar. Roh anak kita sepertinya
adalah Kang-bae,” ujar Weol Ju, penuh kesedihan. “Mengapa aku tak sadar? Dia
meminta tolong padaku karena hidupnya sangat berat. Mengapa aku tak
mengenalinya? Dia dibuang oleh keluarga dan dijauhi teman-temannya. Orang-orang
akan mengerubunginya dan mengeluh. Semua karena aku. Kenyataan bahwa aku justru
mencoba memanfaatkannya membuatku sangat...,” tangis Weol Ju, penuh penyesalan.
--
--
--
“Tapi, apa yang terjadi setelah
itu? Apa roh jahat berhasil keluar dari tubuh Yeombujang?” tanya Kang Bae,
tidak mengingat kejadian kemarin.
“Ya. Roh jahat itu bisa saja
menyerangmu lagi, jadi, jangan ikut campur jika terasa aneh. Ya?”
“Baik. Aku hanya akan menyentuh pelanggan
di swalayan dan membawa mereka yang masih mendendam. Pastikan nona Weol Ju
tetap di sisi Gwibanjang ya.”
--
Karna ingatan itu, Kang Bae
merasa tidak enak badan dan memutuskan untuk mampir ke apotek membeli obat.
--
--
Gwi berjalan di sepanjang
jembatan sungai Han, mencari orang yang mempunyai masalah dan mungkin akan
bunuh diri. Tapi, tidak ada ketemu.
Sementara Weol Ju pergi ke
stasiun bawah tanah dan berusaha membuat pengemis di sana untuk menceritakan
masalahnya. Tapi, tidak berhasil dan malah kena bentak untuk pergi.
--
Gwi pergi ke taman untuk cari
target, tapi baru juga mau ngajak bicara, dia malah udah di kira sebagai sales.
Weol Ju berkeliaran di jalan. Pas
ketemu anak yang kena bully, dia
segera menolong sambil memaki si pembully.
Anak yang kena bully juga jadi takut
dan kabur dari Weol Ju.
--
Jrengg!
Pas masuk ke dalam kedai, sudah
ada banyak orang yang mengerubungi Kang Bae yang mengenakan kacamata hitam.
Kang Bae langsung meminta tolong pada Gwi dan Weol Ju untuk mengusir semua
orang itu.
Akhirnya, semua berhasil di usir.
Kang Bae juga memberitahu mengenai kekuatannya yang semakin parah, hanya dengan
tatapan mata, orang sudah bercerita.
“Kau harusnya melarikan diri. Mengapa
kau bawa ke sini?”
“Jadi? Dari tadi kau mendengarkan
cerita mereka semua?”
“Benar. Namun, tak ada yang
benar-benar menderita,” ujar Kang Bae, dan menundukan kepala.
Weol Ju dan Gwi cemas. Dan pas di
pegang dahinya, Kang Bae ternyata sakit demam. Mereka segera menyuruhnya untuk
makan obat dan beristirahat. Tidak usah mencemaskan mereka.
--
--
Sementara itu, Weol
Ju dan Gwi menjenguk Yeom yang di rawat di RS Alam Baka. Yeom meminta maaf atas
yang terjadi dan menanyakan mengenai pelanggan terakhir mereka. Mereka belum
menemukannya karna mereka cemas dengan Won Hyung yang akan muncul lagi, karna
kecemasan itu mereka tidak bisa mendengarkan pelanggan mereka. Tapi, mereka
juga tidak punya waktu untuk menangkap Won Hyung. Jadi, tidak ada yang bisa
mereka lakukan dengan benar karna tidak fokus.
“Apa terkesan tak
tahu malu bila aku meminta kalian membantuku karena aku gagal membesarkan
putraku dengan baik? Aku terlalu sibuk mengajarkan berbagai hal kepada Putra
Mahkota, hingga akhirnya aku tak mengurus putraku sendiri,” sesal Yeom.
Di masa lalu, Kim Jin bekerja sebagai Kepala Kasim yang selalu
menemani dan melayani Putra Mahkota. Dia terlalu fokus dan hanya mengajarkan
pada Won Hyung kalau Putra Mahkota harus menjadi Raja, dan bagaimana mereka
harus melayaninya. Sampai akhirnya, dia tidak pernah menanyakan apa yang Won
Hyung sukai dan apa yang dia inginkan.
Won Hyung selalu melihat dengan iri pada ayahnya yang tertawa
bersama Putra Mahkota.
End
"Won-hyung
adalah anak yang baik. Aku yang terlalu tak acuh. Perbuatan jahatnya padamu dan
Weol-ju mungkin didasari rasa dendam kepada ayahnya sendiri.”
“Tangkap Won-hyung dan
bawa dia ke hadapanku. Biarkan aku meminta maaf padanya agar aku bisa menebus
kesalahannya bersama dengannya. Aku mohon mengertilah perasaanku sebagai ayah
tak berguna,” mohonya dengan mata berkaca-kaca.
Yeom menangis,
berterimakasih karena mereka mau menolongnya.
--
“Kalau begitu, hari ini…,” tanya
Kang Bae, sedih.
“Pesta perpisahan. Aku ingin membuatkan
makanan untukmu terakhir kali. Kasus spesialmu itu, kemungkinan akan hilang
dalam beberapa hari. Jangan khawatir,” ujar Weol Ju.
“Tak perlu berterima kasih. Aku
hanya satu bulan. Nona Weol-ju sudah melakukannya selama 500 tahun. Ini semua
untuk melindungi orang yang kau sayangi, 'kan? Aku yakin orang itu akan
menghargai semua perbuatanmu,” ujar Kang Bae, tulus.
Malam itu, berlalu dengan
kesedihan akan perpisahan.
“Diamlah. Bawa saja ini untuknya. Berikan saja dan langsung
keluar,” perintah Weol Ju menyerahkan potongan buah di atas piring.
--
Tapi, kemarahan Weol Ju tidak lama karna hasil ujian simulasi
terakhir Kang Bae sangat bagus. Peringkat 1 untuk semua mata pelajaran.
“Bicara yang benar. Kau harus sebut faktanya. Apa kau tak lihat
kami sama? Kami sama persis. Entah dengan hal lain, tapi wajahnya persis
denganku. Kau tak lihat wajah kami sama persis?” ujar Gwi.
“Yang benar saja. Kang-bae, beri tahu kami. Kau mirip siapa?”
desak Weol Ju dan Gwi.
Won Hyung masih berada di dalam
gudang. Dan salah satu anak buahnya, yang bekerja di Alam Baka dan sudah di
kuasainya dengan ilmu hitam, menghadap. Won Hyung menatapnya dan tersenyum
sinis.
--
Untuk jaga-jaga, Gwi juga
memberikan sebilah pisau kecil pada Weol Ju.
“Jangan terluka!” perintah Weol
Ju pada Gwi.
--
Dan begitu di buka, di dalam
lemari sudah penuh dengan beraneka makanan yang di simpan dalam wadah kedap
udara.
--
Syaat! Di hadapannya telah muncul Won Hyung. Weol
Ju begitu takut dan melonjak kaget.
“Kau tak perlu cemas. Jika ingin
membunuhmu, sudah kulakukan dari dulu. Namun, tak menyenangkan bila kau mati
mudah. Kau selalu beruntung, bahkan di kehidupanmu sebelumnya. Banyak orang
yang bersedia mati untukmu. Ibu yang benar-benar hebat. Siapa yang tahu dia
berdandan sepertimu dan menggantikanmu?”
“Benar. Orang tua akan mati demi
anaknya jika itu bisa menyelamatkan nyawa mereka. Kau yang beruntung di sini. Bahkan
sampah sepertimu punya orang tua seperti itu. Aku dengar tentangmu dari ayahmu.
Kau dulu... lembut dan baik,” balas Weol Ju.
Bukannya tersentuh, Won Hyung
malah bersikap sinis dan berkomentar kalau Yeom tidak tahu apapun mengenainya.
“Dia anggap semua yang terjadi
padamu adalah kesalahannya. Dia ingin bertemu dan minta maaf padamu. Itulah...
keinginan Yeombujang sejak lama,” beritahu Weol Ju.
--
--
Emosi Won Hyung memuncak. Dia
menganggap bahwa ayahnya menjualnya pada Weol Ju dan Yi Hon sampai akhir. Weol
Ju berusaha menjelaskan bahwa bukan seperti itu, tapi Won Hyung tidak mau
mendengarkan.
Tawa itu membuat Weol Ju
menyadari sesuatu. Dia berteriak memperingati Won Hyung untuk tidak mengganggu
Kang Bae.
--
Saat ini, Kang Bae sedang
mengikuti Weol Ju karna Gwi terluka parah ketika melawan roh jahat. Dia
menyuruh Kang Bae untuk bergegas. Dan Kang Bae mengikuti Weol Ju palsu tanpa
curiga sedikitpun.
--
--
--
Yeo Rin pergi ke kedai mistis
untuk mencari Kang Bae. Tapi, yang di temukannya di sana adalah Weol Ju yang
tidak sadarkan diri. Gwi juga tiba saat itu dan segera menolongnya.
“Ada apa dengannya?”
“Keparat itu tadi datang. Kang
Bae dalam bahaya!” beritahu Weol Ju.
--
Yeo Rin adalah reinkarnasi dari
Sinabar, jadi para manusia yang di rasuki roh jahat itu, baginya hanya manusia
lemah dan bisa di atasinya seorang diri.
Tags:
Mystic Pop-up Bar