Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 5 part 1








Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 5 part 1
Original Network : tvN
"Musim dingin 2006"

Ji Won merasa senang, ketika Hee Sung datang membeli bir di tempatnya. Lalu tiba- tiba lampu di toko padam, dan Ji Won pun langsung mengambil lilin, tapi dia tidak bisa menemukan dimana pematik. Dan Hee Sung pun menggunakan pematik nya. Lalu setelah itu, dia mengambil bir nya dan berniat untuk pergi.



“Permisi. Kali terakhir ada pemadaman listrik, toko buah di seberang dirampok, dan pelakunya tidak pernah ditemukan,” kata Ji Won, memberitahu. Tapi mendengar itu, Hee Sung malah hanya diam saja, sehingga Ji Won merasa agak canggung. “Lupakan perkataanku. Selamat malam,” katanya dengan ramah.

Dan dengan sopan, Hee Sung menganggukkan kepalanya. Lalu diapun pergi.


Setelah Hee Sung pergi, Ji Won segera menutup jendela toko. Lalu ketika dia kembali ke tempat nya, dia merasa heran, karena melihat Hee Sung berdiri di luar toko nya.


“Apa-apaan ini? Kenapa dia belum pergi?” gumam Ji Won, heran.


Hee Sung berdiri cukup lama di luar toko. Sambil berdiri disana, dia menikmati salju yang mulai turun. Lalu ketika lampu menyala, dia pun pergi darisana.


Ji Won memperhatikan itu. Dan ketika Hee Sung berjalan pergi, dia keluar dari dalam toko dan menatap kepergiaan nya.


“Musim semi 2008”
“Kamu yang lebih dahulu menggodaku! Teman-temanku bilang kamu melakukan itu karena kamu menyukaiku. Karena berhati baik, aku mengakui perasaanku lebih dahulu. Tapi kamu berani merespons dengan menjual mahal? Aku benci itu,” keluh Ji Won, kesal.

“Berdirilah. Ini sudah malam. Kamu harus pulang,” balas Hee Sung dengan sikap seolah acuh dan tidak peduli. Dan dengan keras kepala, Ji Won pun menolak untuk pulang.

Dengan sabar, Hee Sung membujuk Ji Won untuk mau pulang. Sebab setiap kali Ji Won tidak pulang, Ibu Ji Won selalu datang mencarinya. Dan dengan manja, Ji Won meminta untuk di gendong, karena dia terlalu untuk berjalan pulang. Mendengar itu, Hee Sung menatap Ji Won dengan kaget. Dan melihat tatapan itu, Ji Won merasa kesal dan mengusir Hee Sung untuk pergi saja. Dan Hee Sung pun beneran berjalan pergi.

“Tapi kamu menyukaiku,” kata Ji Won dengan keras. Menghentikan langkah Hee Sung. “Aku tahu itu. Aku bisa melihat semuanya. Itu sudah jelas bagiku,” katanya dengan yakin.


“Apa yang kamu ketahui? Kamu tahu apa tentang aku?” tanya Hee Sung dengan nada tajam sambil berjalan mendekati Ji Won. Dan Ji Won terdiam. “Haruskah kuberi tahu orang seperti apa aku?” tanyanya, menawarkan.

***


Ji Won terkejut, saat mengetahui kalau jam tangan Hee Sung ditemukan didalam gudang, tempat nya bertarung dengan Hyun Su barusan.

Kyung Choon datang menjemput Hee Sung ke penginapan.


Pemilik penginapan masuk ke dalam kamar Hee Sung, dan menanyai, apakah Hee Sung ada memesan taksi. Dan Hee Sung langsung menjawab tidak.
“Lalu apa yang dilakukan taksi itu di penginapanku tanpa alasan?” tanya pemilik dengan heran.

“Aku memang butuh taksi, mungkin aku akan menanyakannya,” balas Hee Sung, tanpa melepas kan pandangan nya dari taksi Kyung Choon.


Hee Sung keluar dari penginapan dan mendekati taksi Kyung Choon. Lalu dengan sikap santai, Kyung Choon mempersilahkan Hee Sung untuk masuk ke dalam taksi nya.


“Detektif Cha?” panggil si polisi yang menemukan jam didalam gudang. “Haruskah kukirim ke Forensik?” tanyanya. Dan Ji Won diam.



Didalam taksi. Kyung Choon memakan cemilannya dengan santai sambil menatap Hee Sung. Lalu dia menanyai, bagaimana cara Hee Sung bisa bersembunyi dengan baik sampai sekarang. Dan malas menjawab itu, Hee Sung langsung menanyai, apa yang Kyung Choon inginkan. Dan Kyung Choon menyebutkan nama Jung Mi Sook.

“Jung Mi Sook?” gumam Hee Sung, tidak kenal.


Diruang rawat. Moo Jin terus memikirkan tentang nama Jung Mi Sook, karena dia merasa pernah mendengar nama itu. Dan mendengar Moo Jin terus menggumamkan nama itu, Dokter yang mengobati Moo Jin berbicara. Dia mengenal Jung Mi Sook.
“Wanita yang jasadnya tidak pernah ditemukan,” kata si Dokter, memberitahu. “Astaga, aku bahkan takut membicarakannya.”
“Anda benar. Korban terakhir yang dibunuh oleh Do Min Seok,” kata Moo Jin, ingat.

“Astaga, jangan bergerak,” keluh si Dokter sambil memukul Moo Jin yang bergerak, ketika dia sedang ingin mengobatinya.


Dengan jujur, Hee Sung mengatakan bahwa dia tidak mengenal Kyung Choon ataupun Jung Mi Sook. Lalu tepat disaat itu, Moo Jin menelpon. Dan Kyung Choon dengan santai mempersilahkan Hee Sung untuk menjawab telpon tersebut.


“Hei, aku tahu siapa Jung Mi Sook. Dia korban terakhir yang dibunuh Do Min Seok,” kata Moo Jin, memberitahu. Dan Hee Sung terkejut. “Kamu tidak mengerti? Pelakunya adalah suaminya,” jelas Moo Jin. Lalu dia menanyai, dimana Hee Sung.


Mengetahui itu, Hee Sung menatap Kyung Choon. Dan Kyung Choon yang sudah menghabiskan semua cemilan nya, dia menunjukkan foto Hyun Su yang di curinya tadi. Lalu dia memberikan tanda supaya Hee Sung jangan memberitahu Moo Jin.
“Di mana kamu?” tanya Moo Jin, lagi. Karena Hee Sung tidak menjawab.

“Kamu tidak perlu tahu. Kututup teleponnya,” balas Hee Sung, singkat.



Dengan sikap santai, seolah mereka adalah teman, Kyung Choon menanyai, apakah bayi Hee Sung sudah besar, dan apakah itu bayi laki- laki atau perempuang. Tanpa menjawab, Hee Sung merebut foto yang Kyung Choon pegang dan merobek nya menjadi serpihan kecil. Melihat itu, Kyung Choon tertawa geli dan mengambil cemilan nya yang lain.
“Kamu buron karena membunuh, tapi sudah menikah dan punya anak?” komentar Kyung Choon sambil tertawa.

“Aku tidak berhubungan dengan pembunuhan Do Min Seok,” tegas Hee Sung. “Tapi beri tahu aku jika kamu menginginkan kompensasi.”


“Entahlah. Kita mungkin bisa berkompromi …” balas Kyung Choon. Lalu dia mengambil sapu tangan dengan obat bius yang di sembunyikan nya di dalam kaleng cemilan. Dan membekap mulut Hee Sung menggunakan itu.


Dengan bersusah payah, Hee Sung mencoba untuk melawan Kyung Choon. Dia mengambil kaca yang di bawanya dan menusuk paha Kyung Choon. Kemudian dia keluar dari dalam taksi dan berjalan dengan sedikit kesusahan. Dia mendekati tempat pemanas diluar penginapan dan membakar foto dirinya.



Kyung Choon berhasil mencabut kaca yang Hee Sung tusuk kan di pahanya. Lalu dia keluar dari taksi dan berjalan mendekati Hee Sung.
Hee Sung mencoba untuk kabur, tapi tubuhnya terasa sangat lemas, akibat efek obat bius yang Kyung Choon berikan padanya. Dan karena itu, Kyung Choon berhasil menangkap dirinya.


Kyung Choon menangkap Hee Sung dan memukuli nya. Dan Hee Sung balas memukul. Lalu dia merangkak untuk kabur. Tapi sekali lagi, Kyung Choon berhasil menangkapnya. Kyung Choon menutupi mulut Hee Sung menggunakan sapu tangan bius dan menahan tubuh Hee Sung yang memberontak dengan kuat.
Akhirnya, Hee Sung pun pingsan, tidak sadarkan diri.


Pemilik penginapan melihat itu dan merasa terkejut serta takut.

Ji Won memberitahu si polisi bahwa ini adalah jam tangan milik nya yang tidak sengaja terjatuh, ketika dia berada di dalam gudang. Dan si polisi pun percaya.
Lalu tiba- tiba, dari alat komunikasi si polisi, terdengar berita penting. “Seorang sopir taksi menyerang penumpang di depan penginapan dekat tempat memancing. Kami butuh bantuan.”

Mendengar itu, Ji Won menatap ke arah Detektif Im.

Detektif Yoon memarahi Woo Cheol, saat mengetahui kalau ada alat penyadap di dalam kantor polisi. Karena ini adalah hal yang sangat memalukan. Dengan tenang, Woo Cheol mendengarkan kritikan tersebut. Lalu setelah Detektif Yoon selesai, dia mengingatkan Detektif Yoon supaya mereka segera menangkap Park Kyung Choon.


“Bagaimana dengan media?” tanya Detektif Yoon sambil berjalan terburu- buru.
“Kita harus menghadapi mereka,” jawab Woo Cheol.

“Choi Jae Seop, bedebah itu,” keluh Detektif Yoon, kesal.


Ketika sampai didalam ruangan, Detektif Yoon langsung ingin menendang Detektif Choi. Dan dengan cepat, Detektif Choi menghindar serta membela dirinya. Dia sudah menyelesaikan banyak kasus juga, dan hanya karena satu kesalahan saja, dia langsung disalahkan. Dan dia tidak terima. Mendengar itu, Detektif Yoon semakin bertambah kesal. Dan semua Detektif yang berada di dalam ruangan langsung mencoba untuk menghentikan mereka berdua.
“Kamu tidak boleh membuat kesalahan! Kamu polisi!” teriak Detektif Yoon, memarahi Detektif Choi. “Baik, lepaskan aku. Aku akan berhenti, jadi, lepaskan aku,” pintanya dengan sikap tenang. Dan mereka yang menahannya pun melepaskan nya.



Setelah mereka melepaskannya, Detektif Yoon langsung berlari ke arah Detektif Choi dan mencambak rambutnya dengan kesal. “Kenapa kamu mempermalukan seluruh kepolisian seperti ini? Bagaimana bisa kamu diperdaya oleh pelaku?”
“Rambutku sensitif! Lepaskan aku! Lepaskan atau kulakukan yang sama,” balas Detektif Choi. Kemudian dia langsung beneran mencambak rambut Detektif Yoon.

Suasana menjadi sangat kacau. Para Detektif di dalam ruangan mencoba menghentikan Detektif Choi dan Detektif Yoon. Dengan tidak perdaya, Woo Cheol menmperhatikan mereka semua. Kemudian saat akhirnya dia sudah tidak tahan lagi, dia langsung berteriak untuk menghentikan mereka semua. Dan Detektif Yoon serta Detektif Choi pun langsung melepaskan rambut satu sama lain. Dan suasana menjadi tenang kembali.


“Kita harus menangkap Park Kyung Choon malam ini. Besok pagi, kita akan masuk berita. Jika ingin menyelamatkan harga diri, setidaknya kita harus menangkap pelakunya,” jelas Woo Cheol.
“Jadi, apa rencanamu?” tanya Detektif Yoon dengan tenang.

“Park Kyung Choon mengemudikan taksi panggilan. Perusahaan perangkat lunak kuminta memberikan catatan kendaraan. Kita sudah punya catatan panggilan dan laporan kartu kreditnya. Tim Lima saat ini menyelidiki keluarga tersangka dan status keuangannya,” jawab Woo Cheol dengan terperinci.



“Dengarkan aku. Apa pun yang terjadi, kita harus menangkapnya. Jika dia ditangkap oleh seseorang dari kantor polisi lain, atau kalian gagal membawanya kepadaku malam ini, aku akan mencukur rambut kalian mulai darimu,” ancam Detektif Yoon dengan tegas. Khusus nya kepada Detektif Choi. “Jangan beri tahu siapa pun bahwa kita disadap.”

“Baik,” jawab semuanya.


Ketika Woo Cheol menelpon, Detektif Im melaporkan tentang seorang supir taksi yang mencuri seseorang. Jadi mereka akan kesana untuk memeriksanya. Dan Woo Cheol mengerti.


Ji Won yang duduk disebelah Detektif Im, dia hanya diam saja dan merenung. Dia memikirkan tentang Hyun Su yang di kejarnya, dan jam tangan Hee Sung yang ditemukan di dalam gudang. Lalu ketika Detektif Im memanggilnya, dia pun tersadar.
“Sejak kapan kamu membawa jam tangan tambahan?” tanya Detektif Im, ingin tahu.

“Aku membawanya untuk memperbaiki talinya, tapi aku lupa itu ada di sakuku,” jawab Ji Won dengan sikap tenang, walaupun sebenarnya dia sangat gugup.

“Aku belum pernah melihatnya. Kapan kamu membelinya? Kelihatannya cukup mahal.”
“Itu milik suamiku. Kuminta agar bisa kubawa ke tempat perbaikan dalam perjalanan ke kantor,” jawab Ji Won, beralasan.

“Tapi tadi, kamu bilang itu milikmu,” komentar Detektif Im, heran.


“Aku hanya mengatakannya karena itu milik suamiku. Kenapa kamu terobsesi dengan hal sepele seperti itu? Sekarang bukan saatnya untuk itu,” balas Ji Won, tidak ingin melanjutkan pembicaraan. Lalu saat Detektif Im memanggilnya, dia pun merasa emosi. “Bisakah kamu berhenti? Ada apa? Apa masalahmu? Kenapa kamu sangat penasaran tentang jam tangan itu?” bentaknya, marah. Dan Detektif Im merasa ngeri.

Detektif Im memanggil hanya untuk mengingatkan, kalau Ji Won belum ada memakai sabuk pengaman. Dan mendengar itu, Ji Won pun langsung memakainya dengan perasaan bersalah.


Dokter memukul kepala Moo Jin dan menasehatinya untuk jangan terluka lagi. Dan Moo Jin membela diri dengan bangga, dia terluka karena mencoba untuk menangkap pembunuh, bukan terluka karena dia terjatuh seperti ketika kecil dulu.



Dokter lalu menyuruh Moo Jin untuk segera menangkap Hyun Su, supaya mereka bisa tahu dimana mayat Mi Sook, karena Hyun Su ada membunuh bersama dengan Ayahnya. Dan Moo Jin membela Hyun Su. Setahunya, Hyun Su bukanlah pembunuh berantai, Hyun Su hanya pembunuh biasa. Dan kita tidak boleh menghukum keluarga penjahat. Mendengar itu, Dokter menggerutui Moo Jin dengan kesal.



“Kamu benar-benar tidak tahu?” tanya si Dokter. Dan itu membuat Moo Jin merasa penasaran. “Itu … Ah, kamu sangat menyebalkan,” keluhnya, karena sulit untuk menjelaskan.

“Aku yang frustrasi,” balas Moo Jin, mengeluh. “Apa? Apa yang tidak kuketahui? Apa?”


Detektif Im menunjukkan foto Kyung Choon. Dan pemilik penginapan membenarkan. Mengetahui itu, Detektif Im segera menelpon Woo Cheol untuk melapor.
“Anda mengenal korbannya?” tanya Ji Won dengan gugup, kepada pemilik penginapan.
“Tidak. Dia tampak seperti orang luar. Dia bilang kemari hanya untuk menyingkir,” jawab pemilik penginapan.
“Bagaimana caranya membayar?”
“Dengan uang tunai.”
“Dia meminta tanda terima?”
“Tidak.”

Mengetahui itu, Ji Won diam dan berpikir keras.


Tiba- tiba disaat itu, ada ponsel yang berbunyi keras. Dan itu adalah ponsel milik Hee Sung. Ponsel itu berada didekat tempat pemanas. Dan ketika melihat layar depan ponsel tersebut, Ji Won merasa sangat terkejut. Lalu Pemilik penginapan mendekati nya, dan mengatakan kalau ini adalah ponsel dari tamu yang diculik. Dan Ji Won semakin terkejut.


“Ada apa?” tanya Detektif Im, mendekati Ji Won.
“Apa yang harus kulakukan sekarang? Kurasa korban penculikan ini adalah suamiku,” kata Ji Won dengan panik. Lalu dia memperlihatkan foto Hee Sung kepada pemilik penginapan. “Inikah orang yang diculik?”

“Ya, itu dia. Aku yakin,” jawab Pemilik penginapan.


Tepat disaat itu, Detektif Choi menelpon. Dan Ji Won pun segera merebut ponsel Detektif Im. Dia menanyai, apakah Detektif Choi bisa menemukan dimana taksi Kyung Choon.

“Tunggu apa lagi? Masuk ke mobilmu!” jawab Detektif Choi, memerintah.


Mendengar jawaban itu, Ji Won dan Detektif Im langsung berlari masuk ke dalam mobil. Namun mereka tidak menaiki mobil mereka sendiri, malahan menaiki mobil polisi supaya lebih memudahkan. Dan Ji Won menyentir dengan ngebut.


Dikantor. Detektif Choi memberikan pengarahan. Dan dengan arahan darinya, Ji Won semakin mengebutkan laju mobilnya. Detektif Im yang duduk disebelah  Ji Won merasa ngeri dan memegang pegangan mobil dengan erat.




Ji Won akhirnya berhasil menemukan taksi Kyung Choon. Tapi jalan mereka bersebrangan.
Kyung Choon mengemudi dengan tenang. Dan didalam bagasi taksi, disanalah Hee Sung di kurung. Hee Sung berada dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Post a Comment

Previous Post Next Post