Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 9 part 1


Hi, semuanya! Dalam sinopsis yang aku tulis ini, aku akan tetap menyebut Hyun Su dengan nama Hee Sung. Karena bagaimanapun namanya masih Hee Sung. Lalu untuk Hee Sung yang asli, aku akan menyebut nya sebagai Hee Sung asli. Bila kalian ada yang tidak mengerti, silahkan berkomentar dan bertanya :D Happy Reading ya, Guys.


Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 9 part 1
Original Network : tvN

Hee Sung membuat Ji Won untuk menutup matanya sendiri. Lalu dia menuntun Ji Won masuk ke dalam kamar yang indah untuk memberi nya kejutan.



“Aku boleh melihat sekarang?” tanya Ji Won, ketika mereka sudah berhenti berjalan. Dan Hee Sung mengiyakan. Lalu Ji Won pun membuka matanya dan dia terpesona saat melihat rumah baru mereka. “Ini indah. Ini luar biasa. Kapan kamu melakukan semua ini?” tanyanya kepada Hee Sung. Lalu dia berbicara kepada Eun Ha yang masih berada di dalam kandungan nya. “Kamu juga menyukainya, bukan? Ah, Dia menendang. Rasakan sendiri,” katanya sambil menaruh tangan Hee Sung di perutnya.

“Aneh memikirkan bahwa ada makhluk hidup yang tumbuh dalam dirimu,” komentar Hee Sung dengan sikap kaku. Dan Ji Won tertawa.
 

Hee Sung kemudian berlutut dan berdehem jauh dari perut Ji Won. Melihat itu, Ji Won mengomentari bahwa Hee Sung tidak perlu berdehem. Tapi dengan serius, Hee Sung menjelaskan alasannya. “Ini saatnya organ pendengaran bayi kita berkembang, jadi, aku ingin berhati-hati,” jelasnya.
“Baiklah, kapan pun kamu siap,” balas Ji Won, senang.


Hee Sung lalu dengan lembut menyentuh perut Ji Won dan berbicara dengan Eun Ha yang masih berada di dalam kandungan. “Kita pindah ke rumah baru. Ayah memasang kertas dinding kuning di kamarmu. Ayah harap kamu menyukainya,” katanya dengan sikap serius.

“Dia akan menyukainya,” balas Ji Won dengan yakin.

Hee Sung kemudian dengan perhatian mengajak Ji Won untuk makan Bossam tiram, makanan kesukaan Ji Won yang sudah di siapkan nya. Dan Ji Won merasa senang sekaligus tidak enak.

“Aku merasa seperti selalu menjadi orang yang menerima sesuatu darimu. Ada yang kamu inginkan dariku, Sayang?” tanya Ji Won sambil tersenyum manis.
“Ya, ada,” jawab Hee Sung.

***
 

Hee Sung bersikap biasa ketika bertemu dengan Ji Won. Dengan tenang, dia menanyai, kenapa Ji Won datang ke tempat Moo Jin. Lalu dia menjelaskan bahwa dirinya sendiri ada di tempat Moo Jin, karena dia sedang membantu Moo Jin dengan sesuatu, terkait kasus Do Min Seok.

“Pak Kim, ada apa denganmu? Kenapa kamu berusaha menyembunyikan bahwa kamu bersama suamiku? Lagi pula dia pasti akan memberitahuku,” kata Ji Won, berpura- pura bersikap biasa dengan menyalahkan Moo Jin. Dan Moo Jin merasa sangat gugup.


“Pak Kim, apa ini rapat rahasia?” tanya Hee Sung dengan santai.

“Entah kenapa aku mencoba menyembunyikannya,” kata Moo Jin, membantu Hee Sung.

Didalam apatermen. Hae Su mendengarkan pembicaraan mereka bertiga dengan perasaan gugup. Lalu ketika Ji Won masuk ke dalam, dia semakin bertambah gugup. Tapi dengan ramah, dia langsung menyapa Ji Won dan menanyakan kabar Ji Won.


“Apa aku mengenalmu?” tanya Ji Won, berpura- pura tidak ingat siapa Hae Su. Mendengar pertanyaan itu, Moo Jin dan Hee Sung menatap Hae Su dengan gugup.

“Ah, Kamu pernah datang menemuiku untuk menanyakan tentang kasus Park Kyung Choon,” jawab Hae Su, berusaha untuk bersikap jujur.



Setelah Hae Su menjelaskan, Ji Won berpura- pura baru teringat siapa Hae Su. Lalu dia mengomentari bahwa dia tidak bisa mengingat Hae Su, karena Hae Su berbeda dari hari itu. Ketika dia menemui Hae Su dulu, Hae Su bersikap sangat dingin padanya dan tidak mau di ajak untuk bekerja sama. Dan Hae Su meminta maaf, sebab dia tidak tahu harus membela diri bagaimana.

“Tidak, tidak perlu minta maaf,” kata Ji Won dengan sikap baik. “Pak Kim, artikel berikutnya pasti mengenai sesuatu yang penting. Kamu mendapat bantuan dari suamiku dan Nona Do,” komentar Ji Won dengan penuh maksud kepada Moo Jin.


“Hari ini adalah pertemuan pertamaku dengan Pak Baek,” kata Hae Su segera menjelaskan. Lalu saat Ji Won menatap nya dengan aneh, dia langsung menambahkan. “Dan Moo… Pak Kim dan aku sudah saling mengenal. Kami berteman sejak kecil. Kukira aku bisa membantunya menemukan komplotannya,” jelas nya dengan gugup. Bahkan Hee Sung dan Moo Jin juga merasa gugup.

“Aku kemari bukan untuk menyelidiki. Kamu tidak perlu menjelaskan,” balas Ji Won.

Ji Won kemudian melihat- lihat hasil diskusi Moo Jin, Hae Su, dan Hee Sung. Yang tertulis di kaca rumah.

“Beri Ji Won secangkir kopi. Beri dia sesuatu yang manis seperti Einspanner,” bisik Hee Sung kepada Moo Jin. Dan Moo Jin pun mengiyakan.

Didapur. Moo Jin membuat kopi dengan perasaan gugup. Dengan waspada dia terus memperhatikan Ji Won yang sedang membaca hasil diskusi mereka.

“Perangkap”. Membaca kata itu, Ji Won merasa heran, apa artinya itu.
“Ji Won,” panggil Hee Sung sambil mendekatinya. “Apa aku mengganggu penyelidikanmu dengan membantu Pak Kim?” tanyanya dengan sikap hati- hati.
“Tidak, dia hanya melakukan tugasnya sebagai wartawan,” jawab Ji Won.

Moo Jin kemudian keluar dari dapur dan memanggil mereka semua untuk minum kopi yang sudah dibuat nya. Dia membagi- bagikan kopi kepada mereka. Dan saat Ji Won akan minum, Hee Sung memperhatikan nya dengan serius sambil tersenyum.


“Bagaimana jika kita saling membantu? Lagi pula, kamu juga mencoba menemukan komplotannya,” tanya Ji Won. Dan semuanya merasa terkejut serta gugup. “Di sini. Apa maksudmu dengan ‘perangkap’?”
“Bukan apa-apa,” jawab Moo Jin. “Tampaknya, Do Min Seok suka menyiapkan perangkap. Jadi, kudengar dia mungkin juga menyiapkan perangkap saat dia menculik para korban,” jelas nya dengan jujur, ketika Ji Won menatap nya dengan tajam. “Itu ide Hae Su,” tambahnya.

“Ya, itu ideku,” jawab Hae Su, mengakui.


Hee Sung kemudian menyuruh Moo Jin untuk bertanya kepada Ji Won mengenai rekaman suara. Dan Moo Jin pun melakukannya.

Man Woo memeriksa kondisi Hee Sung asli yang telah tersadar. Dan Mi Ja memperhatikan itu dengan perasaan deg- degan.
“Ibu,” panggil Hee Sung asli dengan pelan.
“Sedang apa kamu? Hee Sung memanggilmu,” kata Man Woo, menyadarkan Mi Ja yang masih saja berdiri berdiam di belakang nya. Dan Mi Ja pun tersadar.


Mi Ja mendekati Hee Sung asli dengan perasaan penuh semangat. “Hee Sung, ini Ibu. Ibu disini. Ini aku, ibumu. Bisakah kamu mengenali ibu?”

“Ibu. Itu bukan salah Ibu.”



Mendengar itu, Mi Ja menangis dan meminta maaf. Lalu dia memegang tangan Hee Sung asli yang terulur kepadanya. Lalu saat Hee Sung asli menanyai tentang Hyun Su, pria yang tertabrak mobilnya, Mi Ja dan Man Woo merasa seperti tersambar oleh petir.


Moo Jin mendengarkan rekaman suara Pelaku yang merupakan komplotan Do Min Seok kepada Ji Won. Lalu setelah selesai mendengarkan, dia menanyai apakah Ji Won menyadari suara aneh dilatar suara. Dan Ji Won juga tidak tahu. Tapi ada agensi yang bisa menganalisa fail audio untuk polisi, jadi dia akan bertanya kesana. Dan Moo Jin langsung memuji Ji Won, inilah alasan kenapa semua orang harus punya polisi di keluarga nya. Mendengar itu, Hee Sung langsung menatap Moo Jin dengan tajam.

Setelah selesai berdiskusi, Hae Su pamit untuk pulang duluan. Dan Ji Won menghentikannya dengan bertanya, apakah Hae Su ingin komplotan Do Min Seok tertangkap. Dan Hae Su mengiyakan, karena semua orang pasti juga menginginkan itu.


“Tapi mungkin orang itu adalah Do Hyun Su,” kata Ji Won.

“Tidak, bukan Hyun Su,” balas Hae Su dengan nada sangat yakin. “Karena Hyun Su yang kukenal tidak akan melakukan itu.”


“Aku merasa Do Hyun Su yang kamu kenal sangat berbeda dari Do Hyun Su yang kukenal,” balas Ji Won. “Aku bertemu terapis yang merawatnya saat dia masih kecil. Katanya sementara dia kurang mampu merasakan emosi, kemampuannya untuk berhubungan dengan orang lain sangat baik. Karena itu, terapis itu yakin bahwa setelah dia dewasa, dia akan mahir memanipulasi orang lain demi keuntungannya. Aku menonton video dari sesinya, dan dia mengatakannya sendiri bahwa meskipun dia ingin membunuh seseorang, akan merepotkan menyingkirkan jasadnya, jadi, dia malah membunuh anjingnya,” jelas nya sambil memperhatikan reaksi Hee Sung.

Mendengar itu, Moo Jin percaya dan melirik sedikit ke arah Hee Sung. Sedangkan Hae Su, dengan tegas, dia mengatakan bahwa Hyun Su tidak akan mungkin melakukan itu. Pelaku nya adalah Do Min Seok.


Ji Won kemudian menanyai, jika pelakunya adalah Do Min Seok, kenapa Hyun Su malah mengakui kalau itu perbuatannya. Dan Hae Su membalas bahwa dia juga ingin bertanya kepada Hyun Su, kenapa Hyun Su mau mengakui kejahatan orang lain.
Saat pembicaraan antara Ji Won dan Hae Su mulai dipenuhi dengan emosi, Hee Sung mencolek Moo Jin dan memberikan kode supaya dia menghentikan mereka. Sebab dia takut Hae Su keceplosan dan mengatakan bahwa dirinya lah pembunuh mandor desa.
“Hae Su. Adakah sesuatu yang ingin kamu katakan kepadaku?” tanya Ji Won, curiga.

“Ya. Aku ingin kamu mengetahui apa yang kulakukan, dan bukan Hyun Su,” jawab Hae Su dengan berani, setelah dia menetapkan tekad nya. “Sebenarnya, Galyeongri…”

Sebelum Hae Su selesai berbicara, Hee Sung berpura- pura tidak sengaja menyenggol gelas kopinya. Dan tanpa sengaja kopi itu tumpah ke laptop Moo Jin. Dengan kesal, Moo Jin pun ingin mengeluh, tapi karena takut, dia jadi tidak bisa mengeluh terlalu banyak. Dan lalu Hee Sung berpura- pura meminta maaf kepadanya.


Ji Won menyadari kalau Hee Sung sengaja mau mengalihkan perhatiannya, jadi dia langsung menatap ke arah Hae Su lagi dan menunggunya untuk menyelesaikan pembicaraan barusan. Dan dengan gugup, Hae Su menghindari tatapan Ji Won.


“Aku ingin kalian semua pergi sekarang. Aku ingin menyendiri,” kata Moo Jin dengan lemas.

Post a Comment

Previous Post Next Post