Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 9 part 2





Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 9 part 2
Original Network : tvN

Didalam mobil. Hee Sung dengan perhatian memakaikan sabuk pengaman pada Ji Won. Lalu dia meminta maaf, karena dia tidak ada memberitahu tentang Moo Jin. Dan Ji Won berpura- pura tidak terlalu peduli dengan mengatakan tidak apa- apa. Dan mendengar itu, Hee Sung mengucapkan terima kasih.


“Aku juga tidak memberitahumu semuanya,” kata Ji Won tiba- tiba dengan sikap serius. Dan sebelum Hee Sung sempat memikirkan apa maksud nya. Ji Won langsung menyuruh Hee Sung untuk berangkat, karena dia sudah pergi terlalu lama dari kantor.


Dengan perhatian, Moo Jin menanyai, apakah Hae Su sungguh akan memberitahu Ji Won semuanya. Dan Hae Su mengabaikan itu. Lalu dia memberitahu Moo Jin bahwa dia ingin mencoba hinoptis, karena dia ada melihat komplotan Do Min Seok dengan jelas, jadi dia ingin coba mengingatnya menggunakan cara hinoptis. Dia sangat ingin membantu Hee Sung.


“Bagaimana jika Hyun Su tidak membutuhkan bantuanmu lagi? Apa yang akan kamu lakukan?” tanya Moo Jin dengan pelan. “Mau menghabiskan waktu denganku? Seperti dahulu?” tanyanya dengan sikap malu- malu.

“Kalau Hyun Su tidak membutuhkanku lagi, aku akan melakukan apa yang harus kulakukan. Sesuatu yang seharusnya kulakukan, tapi tidak kulakukan,” balas Hae Su dengan serius.


“Apa?” kata Moo Jin, terkejut.

“Sampai jumpa,” kata Hae Su. Lalu diapun masuk ke dalam lift.


Didalam mobil, Ji Won memikirkan kasus Do Min Seok dan perkataan Detektif Choi yang sebelumnya kepadanya. “Itu berarti Do Min Seok dan komplotannya bertemu dua kali. Mereka harus bertukar kunci mobil dua kali. Berarti Do Hyun Su pasti melihat komplotannya.”


“Katakanlah kamu Do Min Seok. Bagaimana kamu akan memberikan kunci mobil kepada komplotanmu?” tanya Ji Won kepada Hee Sung. “Aku sudah lama memikirkan ini. Do Hyun Su terbiasa menyusun alibi Do Min Seok, dan ada orang lain yang memakai mobil Do Min Seok untuk menculik para korban. Dia pasti menyerahkan kunci mobil kepada komplotannya. Itu kesimpulan kami,” katanya, menjelaskan.

“Teruskan. Itu menarik,” balas Hee Sung, singkat. Sambil mendengarkan penjelasan Ji Won, Hee Sung mengingat kembali kejadian dulu.

Flash back. Menurut pernyataan Do Hyun Su yang tertulis di surat pernyataan.

» Tanggal 11/05/2002 » Do Min Seok pergi ke beberapa tempat di mana dia bisa bertemu banyak orang. Do Min Seok dan Do Hyun Su memarkir kan mobil di garasi motel.

» Pukul 15 : 40 » Mereka tiba di galeri dan pergi ke pameran seniman tidak terkenal.

» Pukul 19.00 » Mereka makan malam di sebuah restoran keluarga yang populer.


» Pukul 20.30 » Mereka pergi ke bar dan Do Min Seok minum-minum.

» Pukul 00.45 » Mereka memasuki bioskop lewat tengah malam.

» Pukul 03.10 » Mereka meninggalkan bioskop setelah waktu terjadinya insiden itu.

Flash back end

“Do Min Seok bisa saja menghubungi komplotannya dari galeri ke bioskop. Apakah menurutmu Do Hyun Su melihat komplotannya?” tanya Ji Won, setelah menjelaskan analisis nya.


Saking fokus nya mendengarkan Ji Won dan mengingat kembali kejadian dulu, Hee Sung jadi tidak sadar bahwa di depan nya ada orang- orang yang sedang menyebrang. Untungnya, Ji Won berhasil menyadarkan nya tepat waktu.


“Maaf. Kamu baik-baik saja?” tanya Hee Sung, cemas. Dan Ji Won mengiyakan. Lalu Hee Sung menyadari sesuatu yang aneh. “Hei. Di mana cincinmu?” tanyanya, curiga.

“Di kantor. Aku melepasnya di kamar mandi untuk cuci tangan dan melupakannya,” jawab Ji Won, berbohong. Dia menutup jarinya dengan gugup dan tidak berani untuk menatap Hee Sung.


“Kamu belum pernah melakukan itu. Kamu bilang rasanya tidak nyaman dan aneh jika melepasnya,” komentar Hee Sung.

“Benar, tapi aku langsung terbiasa setelah melepasnya,” balas Ji Won. Lalu dia mengingatkan Hee Sung bahwa lampu sudah hijau.



Hee Sung dengan perhatian mengingatkan Ji Won untuk jangan lupa makan malam hari ini. Sebab Eun Ha sudah sangat antusias. Jadi dia ingin Ji Won jangan terlambat. Dan dengan suara pelan, Ji Won mengiyakan.


Bibi pembantu memberikan semangat kepada Mi Ja yang tampak stress. Dan menerima semangat itu, Mi Ja tertawa pelan. Lalu dia diam kembali. (Tampaknya Bibi Pembantu tidak bisa berbicara, karena dia berkomunikasi menggunakan isyarat tangan).

Dikamar. Man Woo mengurus Hee Sung asli yang sudah sadarkan diri. Sambil mengurusnya, Man Woo menjelaskan bahwa Hee Sung asli tidak perlu mengkhawatirkan tentang Hyun Su, sebab dia sudah mengurus semuanya.
“Hari itu…  Kenapa Ayah tidak menjawab telepon hari itu? Aku menelepon berkali-kali,” tanya Hee Sung asli dengan pelan.
“Ayah sibuk,” jawab Man Woo, singkat.
“Apakah lebih penting daripada putra Ayah?”
“Tidak ada hal seperti itu di dunia ini.”
“Bisakah aku berjalan kembali?”


“Bukan itu saja. Kamu akan bisa mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan, menikahi wanita yang baik, menjadi ayah bagi gadis cantik, dan meraih kehidupan yang bahagia selamanya. Kehidupan itu juga bisa menjadi milikmu,” jawab Man Woo sambil tertawa dengan penuh percaya diri. Dan Hee Sung asli tampak senang mendengar itu.



Saat Ji Won sampai dirumah. Dia berdiri diam di depan rumah dan menatap rumah yang selama ini di tinggalin nya. Lalu ketika Eun Ha memanggilnya, dia tersenyum dan melambaikan tangannya.


Seperti biasa, Hee Sung yang bekerja menyiapkan semuanya. Sementara Eun Ha dan Ji Won, mereka berdua duduk menunggu Hee Sung menyiapkan semua makanan.


“Apa ini tidak memuaskanmu lagi? Dahulu kamu lebih antusias,” komentar Hee Sung, saat melihat Ji Won hanya diam saja.
“Tidak, ini luar biasa,” jawab Ji Won sambil tersenyum dengan terpaksa. “Aku sangat senang, tapi tiba-tiba aku menyadari betapa banyak pekerjaan yang harus kamu lakukan.”

“Bagaimana mungkin itu pekerjaan jika aku menikmatinya?” balas Hee Sung dengan perhatian. Lalu dia sibuk menyuapi Eun Ha.


“Pasti tidak mudah hanya memperlihatkan apa yang ingin kulihat,” komentar Ji Won, saat melihat itu. “Aku berterima kasih, itu saja,” tambahnya, ketika Hee Sung tampak curiga.


Hee Sung dan Eun Ha kemudian sibuk bermain- main bersama sambil tertawa gembira. Dan Ji Won memperhatikan itu sambil mengingat jawaban Hee Sung, saat Hae Su bertanya, apakah Hee Sung mencintai Ji Won. Dan mengingat itu, dia merasa sedih.


Lalu tepat disaat itu, Ji Won mendapatkan telpon dari Pak Kim. “Analisis suara sudah selesai?”
“Aku menghapus gelombang statisnya dan memperkuat gelombang suaranya,” jawab Pak Kim.

“Baik. Begitu sudah selesai menganalisis, kirimi aku laporan lewat surel,” pinta Ji Won.


Mendengar itu, Hee Sung tersenyum dan memperhatikan Ji Won. Lalu setelah Ji Won selesai bertelponan, dia bertanya, apa hasil nya. Dan Ji Won memberikan hasil nya kepada Hee Sung untuk di dengarkan. Kemudian dia bertanya, apakah Hee Sung mengenali suara siapa itu, yang berada di belakang latar suara Pelaku yang merupakan komplotan Do Min Seok.

“Asbak… Asbak? Kamu mau asbak? … Asbaknya…”


Flash back

Mendengar suara itu, Hyun Su teringat sesuatu. Saat dia dan Do Min Seok sedang berada di bar, Do Min Seok mengobrol dengan bartender disana.
“Kamu mau asbak?” tanya si Bartender.
“Asbaknya. Aku akan mengambilnya untuk saat ini,” jawab Do Min Seok.


Mendengar obrolan biasa itu, Hyun Su hanya diam saja dan dengan tenang meminum minuman nya. Lalu dia memperhatikan saat si Bartender memecahkan es batu. (Itulah suara yang dia dengar di latar suara Pelaku dalam rekaman suara).


Kemudian seseorang lewat di belakang Hyun Su. Orang itu sengaja menjatuhkan jaketnya. Lalu Do Min Seok berpura- pura membantunya memungut jaket itu. Setelah itu, orang tersebut pun pergi. Tampak nya orang tersebut adalah Pelaku yang menjadi komplotan Do Min Seok.

Flash back end


Mengingat hal itu, Hee Sung langsung bangkit berdiri. Dan dengan heran, Ji Won menanyai nya. Dan Hee Sung tidak mau memberitahu. Dengan tenang, dia duduk kembali dan menyuapi Eun Ha kembali.

Melihat itu, Ji Won merasa sangat heran dan penasaran sekali.


Didapur. Saat mencuci piring bersama, Hee Sung mengomentari bahwa akhir- akhir ini Ji Won tampak seperti terpaksa tertawa, dan dia ingin tahu ada apa. Tapi Ji Won hanya diam saja, tidak menjawab. Dan Hee Sung merasa bingung.


“Perasaanku padamu pasti sudah tidak sama lagi,” kata Ji Won. Dan Hee Sung langsung berhenti membilas piring yang di pegang nya.
“Apa maksudmu?” tanya Hee Sung dengan serius.
“Kita sudah bersama selama 14 tahun. Perasaanku padamu tidak bisa tetap sama.”
“Bagaimana kamu bisa tiba-tiba berubah?” tanya Hee Sung, tidak menyangka.


“Lalu bagaimana denganmu? Kamu merasakan hal yang sama padaku seperti bertahun-tahun lalu?” tanya Ji Won sambil menatap Hee Sung dengan serius. Dan melihat ekpresi Hee Sung yang tampak kaku serta gugup, Ji Won mengerti. “Begitu rupanya. Kurasa begitulah perasaanmu.”

Hee Sung tidak mau membahas hal itu lagi. Dia menyangka Ji Won seperti ini, hanya karena Ji Won sedang terlalu stress saja. Tapi Ji Won malah tiba- tiba membahas tentang perpisahan.



“Ji Won.”

“Jangan bicara seolah-olah kamu tahu segalanya tentangku. Aku yang paling mengenal diriku, bukan kamu,” kata Ji Won dengan tajam. “Adakah ada alasan kenapa aku mulai menyukaimu? Tidak ada. Jadi, tidak ada alasan kenapa cintaku memudar. Aku tidak menyukaimu. Aku tidak menyukaimu lagi. Aku tidak menyukai apa pun tentang dirimu. Aku bahkan benci melihatmu berusaha keras memuaskanku,” katanya, bersikap kejam. “Kurasa aku membencimu karena tidak mencintaimu lagi.”
Mendengar perkataan itu, Hee Sung merasa sedikit terguncang. “Kamu bilang membenciku, tapi kenapa kamu menangis?” tanyanya, memperhatika ekspresi Ji Won. “Aku tidak paham. Aku tidak memahamimu sekarang,” jelas nya.



“Aku akan berpisah denganmu. Aku tidak suka melihatmu tidur di sampingku, dan aku bahkan benci melihatmu makan,” balas Ji Won.

Hee Sung merasa bertambah terguncang. Dia tidak tahu, apa kesalahannya, dan apa yang harus dilakukan nya untuk memperbaiki situasi. Jadi diapun bertanya. Dan Ji Won menjawab bahwa Hee Sung tidak perlu melakukan apapun. Lalu diapun pergi menjauhi Hee Sung.

Hee Sung mengikuti Ji Won ke kamar dan mengajaknya untuk membicarakan masalah mereka sampai selesai. Tapi Ji Won tidak mau. Dan Hee Sung memohon.


“Kamu tahu apa yang kulakukan setibanya di kantor? Aku melihat semua korban yang dibunuh oleh Do Min Seok,” kata Ji Won. “Kamu tahu bagaimana perasaanku setiap kali aku melihat mereka? Aku merasa bersalah,” katanya lagi.
“Kenapa? Kamu tidak melakukan kesalahan,” kata Hee Sung, tidak mengerti.
“Karena aku tidak tahu apa-apa. Aku perlu tahu apa yang terjadi, tapi aku tidak tahu apa-apa. Aku bahkan tidak tahu bagaimana Min Seok mencari korbannya. Ini mungkin kesempatan terakhir bagi mereka. Mereka semua mengandalkanku. Tapi aku tidak tahu apa-apa,” jelas Ji Won dengan sikap sangat tertekan.



“Ji Won, ini hanya pekerjaan. Kamu tidak perlu terlalu berempati dengan para korban,” komentar Hee Sung.
“Akhirnya aku mengerti bagaimana aku bisa bertahan melalui semua kasus mengerikan itu,” kata Ji Won dengan sinis. Sambil mengingat semua kebaikan Hee Sung selama ini. “Itu karena kamu. Kamu membantuku melupakan. Aku bisa melupakan semuanya saat bersamamu. Tapi tidak lagi,” tegasnya. Lalu diapun pergi.

1 Comments

Previous Post Next Post