Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 6 part 4




Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 6 part 4
Original Network : tvN
Melihat obat dan jarum suntik yang Hee Sung bawa, Kyung Choon yakin Hee Sung datang untuk membunuh nya, dan dia sudah pasrah. Namun dia ingin tahu dimana Mi Sook di kubur.

“Aku sama seperti kalian. Aku mengetahuinya saat menonton TV bahwa ayahku adalah pembunuh berantai. Apakah itu sulit dipercaya?” tanya Hee Sung.

“Kupikir kamu akan mengatakan yang sebenarnya saat kamu membunuhku,” balas Kyung Choon, tidak percaya sama sekali.

Hee Sung menjelaskan bahwa ntah Kyung Choon mau mempercayai atau tidak, dia tidak berniat untuk menyelamatkan Kyung Choon, karena Kyung Choon mau menghancurkan hidupnya. Dan Kyung Choon mengerti. Sebab saat dia berada disini, dia sadar kalau semua yang dia ketahui tentang Hee Sung adalah rumor dan mungkin dia salah. Dia membunuh orang tidak bersalah dan menyiksa Hee Sung dengan kejam. Jadi Hee Sung, tidak perlu ragu untuk membunuhnya.


Kyung Choon benar- benar sudah pasrah. Dan Hee Sung pun bersiap untuk menyuntik Kyung Choon.


Setelah menyemprot seluruh ruangan menggunakan cairan luminol. Ji Won mematikan lampu. Dan nampak lah bekas jejak darah di lantai.

Itu adalah darah saat Hee Sung dan Moo Jin berkelahi.


Ji Won kemudian menemukan kabel T yang memiliki bekas darah. Itu adalah tali yang mengikat tangan Moo Jin.
Ji Won kemudian teringat perkataan Host diberita.

Hee Sung ragu untuk membunuh Kyung Choon. “Aku punya pertanyaan,” katanya. Dan Kyung Choon membuka mata. “Bagaimana rasanya saat kamu mendapati bahwa Jung Mi Sook tewas? Bagaimana rasanya saat istrimu tewas?” tanyanya.

“Itu… itu… Itu yang ingin kamu ketahui? Kenapa kamu ingin tahu itu? Kenapa?” tanya Kyung Choon, heran. “Kenapa kamu ingin tahu?”



Hee Sung mengingat keluhan Ji Won padanya. Dan dia ingin tahu. Kenapa Ji Won merasa begitu.

Kyung Choon menjawab bahwa dia ingin mati. Tapi dia tidak mati, karena ada yang harus dilakukannya. Dia ingin membawa Mi Sook ke tempat yang lebih aman dan nyaman. Mendengar itu, Ji Won merasa heran, karena dia masih belum mengerti perasaan itu seperti apa.


“Kalau begitu, sampai jumpa,” kata Hee Sung. Lalu dia menyuntik cairan obat yang dibawanya ke dalam cairan infus Kyung Choon.


Polisi berjaga yang keluar dari kamar rawat Kyung Choon. Ketika dia mengambil minuman, dia tidak sengaja mendengar dua orang perawat yang sedang berbicara. Mereka membicarakan betapa ngeri nya mereka, ketika mereka mengganti perban Kyung Choon.
“Permisi. Anda mengganti pembalut luka Park Kyung Choon dua kali sehari?” tanya Polisi kepada dua orang perawat tersebut. “Aku detektif dalam kasusnya.”

“Sekali sehari,” jawab si perawat.


Mendengar itu, si Polisi merasa terkejut dan segera berlari ke ruangan Kyung Choon. Dan pada saat dia berlari, dia berpapasan dengan Hee Sung yang memakai pakaian pasien.


Ketika si Polisi masuk ke dalam ruangan, Kyung Choon masih hidup.

“Jadi, soal pertanyaanmu tempo hari. Gantungan kunci kayu dengan ikan. Seseorang memberikannya kepada kakakku di pemakaman. Kakakku memberikannya kepadaku,” kata Hee Sung, memberitahu, ketika dia sudah menyuntikkan obat untuk Kyung Choon.

“Dan kamu memberitahuku ini sekarang?” tanya Kyung Choon, terkejut.


“Akankah kamu memercayaiku saat itu?” balas Hee Sung. “Kamu mungkin akan menculik kakakku dan menenggelamkannya juga. Siapa dia? Seseorang sengaja memberikannya kepadanya. Kenapa?”
“Jadi, maksudmu …”
“Saksi yang melihat istrimu diculik dan aku yang memastikan keberadaan ayahku. Bagaimana jika saksinya dan aku berkata jujur?” jelas Hee Sung.

“Do Min Seok benar-benar punya rekan?” tebak Kyung Choon.
“Kamu bilang sisa waktumu hanya dua bulan. Bagaimana jika kamu memakai waktu itu untuk mengejar pelaku sebenarnya dan bukan hantu yang bernama Do Hyun Su? Pilihannya ada padamu.”


Ketika mendengar itu, Kyung Choon langsung ingin melepaskan infus di tangannya. Karena dia tidak mau mati. Dan dia meminta Hee Sung untuk membantunya.
“Infusnya ditutup. Kamu tidak sekarat,” jelas Hee Sung, memberitahu.
“Kamu sengaja melakukan itu? Kenapa?” tanya Kyung Choon, heran.

“Karena kamu tidak memberi tahu siapa pun tentangku meskipun kamu bisa,” jawab Hee Sung. Dan Kyung Choon tertegun. “Itu mengingatkanku pada sesuatu. Polisi bertanya-tanya kenapa kamu menyiksaku. Jadi, dengarkan aku baik-baik,” tegasnya.


Hee Sung lanjut berjalan ke kamar nya.


Ji Won duduk disudut ruangan sambil memeluk lututnya. Dia mengingat tentang apa yang orang- orang katakan mengenai Hyun Su. Lalu dia mengingat tentang Hee Sung.


Hee Sung selalu sabar merawat dan menjaga Eun Ha, dari sejak Eun Ha masih kecil.


Mengingat kenangan itu, Ji Won menangis.



Host Radio : “Park Kyung Choon, tersangka dalam kasus pembunuhan restoran Tiongkok Hoesin-dong dikirim ke kejaksaan. Menurut polisi, Park mengakui pembunuhan Pak Nam dan penculikan Pak Baek saat diinterogasi oleh para detektif. Dia mengakui dendam yang dia pendam terkait penyelidikan polisi atas pembunuhan berantai di Kota Yeonju dan kini mengklaim bahwa mereka membuka kembali kasus itu. Sementara itu, pembunuhan berantai di Kota Yeonju …”

Hee Sung bekerja seperti biasa. Tapi ketika dia melihat ketangan nya untuk memeriksa waktu. Dia sadar jam tangan nya menghilang. Jam itu menghilang pada saat dia bertarung dengan Ji Won di gudang.

Moo Jin memulai wawancara nya dengan Young Hee. Dia berterima kasih atas keberanian Young Hee. Dan Young Hee membalas bahwa sebenarnya, dia menyalahkan Moo Jin. Sebab dia bisa melanjutkan hidupnya dan melupakan kalau itu pernah terjadi, tapi karena Moo Jin, dia jadi terus teringat akan wajah Jung Mi Sook.



“Aku akan memastikan kamu tidak menyesali keputusan ini,” kata Moo Jin, berjanji. “Jadi, mari kita kembali ke tahun 2002. Bu Jang, kamu melihat Jung Mi Sook, korban terakhir Do Min Seok, diculik. Lalu kamu melaporkannya. Tapi kemudian, kamu mengubah seluruh pernyataanmu. Kenapa?”


Tanpa menjawab, Young Hee memberikan kaset rekaman yang dibawanya. Dulu dirumahnya, mereka memiliki mesin penjawab, dan itu adalah buktinya.

 


Hee Sung menjemput Eun Ha di sekolah. Mereka pulang sambil bergadengan tangan dan menikmati pemandangan di langit.

 


Ji Won datang ke restoran Soon Kil. Dia mengambil tas milik Hyung Su. Gang Ok menjelaskan bahwa dia menemukan tas itu pada saat bersih- bersih, tampaknya Suami nya yang menyimpan itu.

Ji Won membuka tas tersebut dan melihat isinya. “Aku pasti akan menangkapnya. 


Isi kaset rekaman Young Hee. “Bu. Jangan ikut campur di tempat yang tidak seharusnya. Bukan hanya kamu yang melihatku. Aku juga melihatmu. Kamu mengendarai mobil merah yang mungil, dan aku juga tahu di mana tempat tinggal dan bekerjamu. Kamu harus berhati-hati demi anak-anakmu. Omong-omong, Bu, kamu mendengar soal Pembunuhan Mandor Desa Gakyeongri? Kamu tahu kenapa dia tewas? Karena dia ikut campur. Pria tua tidak berguna itu tidak tahu diri.”


Gang Ok mengakui kalau dia merasa ngeri saat mengetahui penjahat keji seperti Hyun Su masih bebas di jalanan. Dan Ji Won menjawab bahwa kejadian itu tidak ada saksi matanya.
“Apa?”
“Aku sudah memeriksa laporan investigasi kriminal, dan tidak ada yang melihat Do Hyun Su melakukan perbuatan tidak terbayangkan itu,” jelas Ji Won.

“Tapi suamiku bilang dia tidak seperti orang lain. Dia bilang dia tidak normal dan bisa melakukan apa pun. Karena itulah dia takut,” balas Gang Ok.

Mendengar itu, Ji Won teringat tentang Hee Sung yang merawat Eun Ha. “Psikopat tidak mampu merawat kehidupan yang lebih lemah daripada mereka. Tapi Do Hyun Su punya anjing selama sekitar 10 tahun, dan dia bahkan merawat anak anjingnya. Itu fakta.”


“Dia pembunuh. Itu fakta,” balas Gang Ok.

“Ya, itu juga fakta. Tapi aku ingin tahu lebih banyak. Orang harus dihukum atas kejahatan yang mereka lakukan. Entah itu hukuman pidana atau dendam pribadi. Jadi, aku harus mengumpulkan lebih banyak fakta untuk memberikan Do Hyun Su hukuman yang layak dia terima. Aku hanya memercayai apa yang kulihat,” jelas Ji Won dengan tegas.


Hee Sung menikmati indahnya sinar matahari di langit.

Post a Comment

Previous Post Next Post