Sinopsis
K- Drama : Flower Of Evil episode 15 part 2
Original
Network : tvN
Hee Sung asli sampai dirumah Do Min Seok dan bertemu dengan Sang Cheol yang sudah menunggu nya. Melihat koper yang Hee Sung asli bawa, Sang Cheol merasa sangat puas. Lalu dia pun mengajak Hee Sung asli untuk mengikutinya.
Ketika masuk
ke dalam rubanah, Hee Sung asli menghirup nafas dengan perasaan puas. Karena
akhirnya, dia kembali lagi ke tempat ini. Lalu dia mendekati Mi Sook dan
menyapa nya dengan sikap pura- pura ramah. Dengan ngeri, Mi Sook menatap Hee
Sung asli dengan penuh kebencian. Dan Hee Sung asli merasa senang.
Hee Sung
asli kemudian memberikan uang yang dibawanya. Dan menerima uang sebanyak itu,
Sang Cheol merasa senang. Dia menghirup aroma uang tersebut dengan bersemangat.
Flash back
Di apotek.
Hee Sung asli menaburkan racun tikus di atas semua lembaran uang.
Flash back
end
Sang Cheol
merasa puas dan menyerahkan kunci kerangkai kepada Hee Sung asli. Lalu diapun
mengucapkan selamat tinggal. Tapi sebelum dia sempat pergi, hidung nya tiba-
tiba saja berdarah sangat banyak. Dan dia merasa sangat bingung. Tapi dia tidak
berpikiran terlalu jauh dan keluar dari dalam rubanah.
Melihat hal
itu, Hee Sung asli tersenyum dibelakang nya.
“Kenapa kita
selalu bertemu seperti ini?” tanya Hee Sung asli sambil menatap Mi Sook yang
meringkuk di sudut. “Kurasa kamu tidak bisa lari dariku sekeras apa pun
usahamu. Ini pasti takdirmu.”
Dibelakang dinding,
Hyun Su sudah bersiap untuk menyerang Hee Sung asli menggunakan kalung anjing
yang ada disana. Dan Mi Sook menyadari hal tersebut.
Ji Won
akhirnya mengerti dengan maksud Detektif Im, ketika dia melihat rekaman CCTV di
dekat rumahnya. Si komplotan ingin membunuh dirinya, bukan Hae Su. Tapi
anehnya, kenapa si Komplotan tidak mengetahui rupanya, kepadahal si Komplotan
bisa mendapatkan sidik jari milik suami nya dan bahkan meletakkan rambut korban
di bagasi mobil mereka. Dan Ji Won merasa sangat heran dengan hal itu.
“Bagaimana
jika ada lebih dari satu pembunuh?” tanya Woo Cheol, menduga.
Detektif
Choi bertanya- tanya kepada kurir dan pemilik restoran. Apakah ada hal yang
aneh, ketika si kurir mengantarkan makanan, karena korban Soon Young ada
menderita gangguan pendengaran dan biasanya berbicara menggunakan bahasa
isyarat. Dan si kurir merasa tidak ada yang aneh, serta dia tidak melihat jelas
rupa pelanggan nya tersebut. Tapi lalu dia teringat akan sesuatu.
“Sebenarnya,
orang itu tidak menderita gangguan pendengaran,” kata si kurir. Dan Detektif
Choi merasa heran. “Ada bel di samping pintu depan,” jelasnya.
“Ah, itu
lampu pintu. Jika Anda membunyikan bel, cahayanya menyala,” kata Detektif Choi.
“Bukan
begitu. Saat tiba di sana, aku tidak membunyikan belnya.”
Flash back
Si kurir
mengetuk pintu. Dan lalu pelanggan didalam kamar keluar dan mengambil pesanan
darinya.
Flash back
end
“Ada banyak
keluarga dengan bayi di area itu, jadi, aku mengetuk karena terbiasa,” kata si
kurir.
Mengetahui
itu, Detektif Choi merasa sangat heran dan diapun berpikir keras.
Disaat Woo
Cheol, Ji Won, dan Detektif Im sedang berpikir keras, Detektif Choi menelpon
mereka. “Periksa laporan autopsi Bu Park untuk isi perutnya.”
“Daging
babi, kimchi, dan sedikit tahu,” kata Detektif Im, membacakan.
“Sup kami
tidak mengandung tahu,” jawab Pemilik restoran.
“Park Soon
Young tidak meninggal setelah makan malam. Itu makan siangnya di perutnya,”
jelas Detektif Choi, menyimpulkan.
Akhirnya
misteri pun terpecahkan. Wanita yang terekam di kamera CCTV pada pukul 19.30,
itu adalah Mi Ja. Ibu si Komplotan. Dan si Komplotan adalah Baek Hee Sung asli.
Karena Baek Hee Sung asli sudah sadar.
Hee Sung
asli mencoba membuka borgol di kerangkai, tapi kunci yang di milikinya tidak
bisa membuka gembok tersebut. Dan dengan kesal, dia pun meneriaki Mi Sook untuk
mendekat kepadanya. Dan dengan ngeri, Mi Sook mengacungkan pisau yang di miliki
nya.
“Apa yang
kamu miliki itu? Permainan apa yang kalian mainkan?” tanya Hee Sung asli,
marah. Dan Mi Sook diam. “Apa yang kamu lihat?” tanyanya, merasakan tatapan Mi
Sook mengarah di belakang nya.
Merasakan
tatapan itu, Hee Sung asli langsung mengeluarkan pisaunya dan menyerang Hyun
Su. Tapi Hyun Su berhasil menjatuhkan pisau tersebut. Dan lalu dia mencekik Hee
Sung asli dengan kuat menggunakan tali anjing. Kemudian dia memukuli Hee Sung
asli dengan kesal.
“Berhenti. Aku kalah, mengerti? Kamu menyiksaku. Berhentilah memukuliku. Sakit!” teriak Hee Sung asli, memohon. “Bukankah seharusnya kamu tahu siapa aku sebelum menghabisiku?” teriaknya. Lalu dia menenangkan dirinya. “Hai, senang bertemu denganmu,” sapanya. “Aku yakin kamu sangat ingin tahu siapa aku. Bagaimana rasanya? Kamu tampak terkejut,” katanya sambil tertawa dengan senang.
Dikediaman
Baek. Moo Jin menceritakan tentang penikaman Hae Su, dan mendengar itu Mi Ja
serta Man Woo merasa terkejut dan tidak berdaya. Namun mereka berdua tetap
mencoba untuk tetap terlihat tenang.
“Nona Do
tidak siuman, jadi, apa gunanya daftar itu?” tanya Mi Ja.
“Kami bisa
memeriksa alibi semua orang di daftar itu. Aku berlari kemari karena kupikir
akan lebih mudah mendapatkan daftar itu dari Anda daripada melalui yayasan,”
jelas Moo Jin.
“Pikiranmu
benar. Sebenarnya aku sudah menyiapkan daftarnya, jadi, tunggulah di sini,”
kata Man Woo. Lalu diapun pergi untuk mengambilkan daftarnya.
Tepat disaat
itu, Ji Won menelpon Moo Jin. Dan mendengar nama Ji Won, Mi Ja merasa sangat
terkejut.
“Pak Kim,
jawab aku dengan ya atau tidak,” kata Ji Won dengan serius. Dan Moo Jin
mengiyakan. “Apa kamu di rumah Direktur Baek?”
“Ya.”
“Ada yang
bersamamu sekarang?” tanya Ji Won.
“Ya.”
“Tolong
keluar,” perintah Ji Won. “Kami punya identitas komplotan Do Min Seok dan
penyerang Nona Do. Putra Baek Man Woo dan Gong Mi Ja, Baek Hee Sung,” katanya,
memberitahu. “Jangan menunjukkan reaksi apa pun. Kami menganggap Baek Man Woo
dan Gong Mi Ja sebagai komplotan. Kami akan segera ke sana begitu mendapatkan
surat perintah, jadi, pergilah dari kediaman ini dengan tenang.”
Mengetahui
hal itu, Moo Jin sama sekali tidak bisa bersikap tenang. Dia menatap Mi Ja
dengan tajam dan menanyai dimana Hee Sung asli berada. Dengan panik, Ji Won
memanggil- manggil Moo Jin. Tapi Moo Jin tidak menjawab.
“Kita harus
pergi tanpa surat perintah,” ajak Ji Won kepada Woo Cheol.
Moo Jin
memeriksa rumah Mi Ja untuk mencari dimana Hee Sung asli. Dan Mi Ja pun
berusaha untuk menghentikan nya. Dia mengajak Moo Jin untuk duduk kembali dan
berbicara dengan tenang. Tapi Moo Jin sama sekali tidak bisa tenang.
Man Woo yang
berada diruang kerja tidak tahu apapun. Dia merobek data Hee Sung asli yang
berada didalam daftar sukarelawan. Lalu dia membuang itu.
Mi Ja terus
berusaha untuk menghentikan Moo Jin. Tapi pada akhirnya, Moo Jin tetap berhasil
menemukan kamar rawat Hee Sung asli yang berada dibelakang lemari. Dan ketika
Man Woo keluar dari ruang kerja nya serta melihat itu, dia merasa sangat
terkejut.
“Dia tidak
ada di sini. Bukankah putra kalian seharusnya
tidak sadarkan diri di ranjang itu?” tanya Moo Jin dengan kesal kepada Man Woo
dan Mi Ja. Dan mereka berdua hanya diam saja.
Setelah Moo
Jin berjalan pergi, Man Woo mengambil jarum suntik yang berada di laci. Dan Mi
Ja memperhatikan itu dengan perasaan tidak berdaya.
Man Woo
mengancam Moo Jin untuk tidak boleh pergi dengan mengancungkan jarum suntik ke
arahnya. Dan dengan kesal, Moo Jin pun menasehatinya bahwa ini semua tidak
berarti. Tapi Man Woo tidak peduli.
“Kenapa
tidak berarti saat aku hanya perlu membunuhmu? Aku akan membunuhmu dan
menyerahkan diri,” kata Man Woo, keras kepala.
“Apa
bedanya?” tanya Moo Jin, tenang.
“Putraku
mungkin akhirnya akan berubah! Jika aku berkorban untuknya, dia akhirnya akan
berubah. Dia tidak selalu seperti ini. Jika tidak bertemu dengan Do Min Seok,
dia akan baik-baik saja. Yang kuinginkan hanyalah memberinya satu kesempatan terakhir,”
balas Man Woo.
Mendengar
perkataannya, Moo Jin merasa geli. Lalu dia menceritakan pengalamannya. Sewaktu
dulu dia pernah menemukan sebuah karung besar di rubanah Do Min Seok. Hingga
kini dia terus menyakinkan dirinya sendiri bahwa isi karung itu benar adalah
rusa besar. Karena jika tidak, maka itu akan terlalu menakutkan bagi nya. Tapi
sekeras apapun dia berusaha untuk menyakinkan dirinya, itu tidak mengubah fakta
bahwa isi karung tersebut adalah manusia, bukan rusa besar. Jadi Man Woo juga
harusnya tahu, Hee Sung asli memang sudah seperti itu sejak awal. Dan Man Woo
pasti sangat takut hingga mengabaikan kenyataan tersebut, karena itu Man Woo
terus berharap agar Hee Sung asli tetap baik- baik saja dan membaik.
Mendengar
itu, Man Woo menangis putus asa. Dan Moo Jin pun berjalan melewatinya.
Man Woo
kemudian berniat untuk membunuh dirinya sendiri. Tapi Moo Jin langsung
menghentikannya. Dia merebut jarum suntik yang Man Woo pegang dan membuangnya
jauh- jauh.
“Kita wajib
mengungkapkan yang sebenarnya. Anda harus tetap hidup sampai tugas Anda
selesai,” kata Moo Jin dengan tegas. Lalu diapun pergi.
Setelah Moo
Jin pergi, Mi Ja mendekati Man Woo dan berlutut bersama- sama dengannya. “Ini
aneh. Kita berdua tahu semuanya akan berakhir seperti ini,” komentarnya. “Entah
kenapa kita memilih untuk bertindak sejauh ini.”
Mendengar
itu, Man Woo menangis tidak berdaya.