Sinopsis
K- Drama : Flower Of Evil episode 15 part 3
Original
Network : tvN
Walaupun Hee Sung asli sudah kalah, tapi dia tetap saja bersikap bangga. Dia menyarankan Hyun Su untuk jangan angkuh, karena Hyun Su selalu bersembunyi di balik bayangan nya. Mendengar itu, Hyun Su mengabaikan Hee Sung asli dan menatap ke arah Mi Sook. Dan dengan ngeri, Mi Sook menggelengkan kepalanya dan semakin meringkuk.
“Kenapa kamu
melakukan itu?” tanya Mi Sook, setelah memberanikan dirinya. “Kenapa kamu
melakukan itu kepadaku?” tanyanya, menuntut jawaban.
“Aku tidak
menyesali perbuatanku. Lagi pula, aku akan dihukum seumur hidup,” jawab Hee
Sung asli tanpa rasa bersalah sedikitpun atas tindakannya.
Hyun Su
merasa agak malas mendengarkan Hee Sung asli. Dia meminta ponsel yang Hee Sung
asli gunakan untuk menelpon Sang Cheol. Dan Hee Sung asli tidak mau memberikan,
serta dia mencoba untuk mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa dia
ingin menulis tentang pertumbuhan nya. Tentang kegiatan yang dia dan Do Min
Seok lakukan untuk bersenang- senang. Dan bagaimana mereka mengubah pembunuhan
menjadi seni. Dia yakin orang- orang pasti akan sangat penasaran.
“Jangan
berusaha terlalu keras. Kamu tidak bisa melakukan apa pun untuk
memprovokasiku,” kata Hyun Su, menasehati, karena dia tahu niat Hee Sung asli.
“Ponselku
ada di sakuku,” jawab Hee Sung asli. “Omong-omong, minta mereka mengirim
ambulans. Kurasa aku akan membutuhkannya,” katanya sambil tertawa kecil.
Flash back
Hee Sung
asli dan Do Min Seok memancing ikan bersama- sama di pinggir sungai. Sambil
menunggu ikan memakan umpannya, mereka mengobrol.
“Hyun Su
berbeda. Ternyata dia gagal meskipun aku sudah bekerja keras,” kata Do Min
Seok. Lalu dia menatap ke arah Hee Sung asli yang duduk disebelahnya. “Kenapa
ekspresimu begitu? Kamu berhak bahagia. Kamu karya terbaik yang pernah
kucapai,” puji nya.
Flash back
end
Ketika Hyun
Su mengambil ponsel didalam saku Hee Sung asli, dia menemukan tanda pengenal
milik Ji Won. Melihat reaksi terkejut Hyun Su itu, Hee Sung asli merasa sangat
puas.
“Kenapa kamu
menyimpan ini?” tanya Hyun Su dengan suara bergetar.
“Menurutmu
kenapa?” balas Hee Sung asli sambil cekikan. “Rumahmu bagus. Omong-omong, siapa
yang membeli kapal model di belakang TV itu? Aku menyukainya.”
Mendengar
itu, Hyun Su mencengkram kerah Hee Sung asli dan menyuruhnya untuk jangan
berbohong. Dan Hee Sung asli hanya diam saja. Dengan cemas, Hyun Su memohon
supaya Hee Sung asli mengatakan bahwa itu bohong.
“Do Min Seok
mengubahku menjadi pembunuh. Jadi, aku akan melakukan hal yang sama kepadamu.
Itu baru adil,” kata Hee Sung asli dengan kejam.
Mendengar
pembicaraan mereka berdua, Mi Sook menyarankan Hyun Su untuk segera menghubungi
polisi. Tapi Hyun Su tidak mendengar itu. Karena dia sedang merasa sangat panik
dan cemas.
“Eun Ha. Berjanjilah padaku. Jangan buka
pintu untuk siapa pun kecuali ibumu. Bisakah kamu melakukan itu untukku?” kata Hee Sung asli mengulangi perkataan Hae
Su kepada Eun Ha. “Ah. Itu mengharukan. Aku hampir menangis,” komentarnya.
Hyun Su asli
merasa sangat terguncang. Dengan segera, diapun menghubungi Ji Won untuk
memastikan. “Kumohon. Kumohon jawab teleponnya,” pintanya, berharap.
Ji Won
mengabaikan telpon masuk dari nomor tidak dikenal di ponselnya.
Karena tidak
bisa menghubungi Ji Won, maka Hyun Su pun segera menelpon ke kantor polisi
tempat Ji Won bekerja. “Apakah korbannya Detektif Cha Ji Won?”
“Benar,”
jawab Polisi ditelpon.
“Bagaimana
kondisinya?”
“Dia tewas.”
“Bagaimana
kondisi anaknya?”
“Anak itu
aman.”
Mendengar
kabar itu, Hyun Su menangis dengan sangat sedih. Dan Mi Sook merasa bersimpati
padanya. Sementara Hee Sung asli, dia merasa sangat senang.
“Aku ditakdirkan
untuk menang. Aku menang meski kamu menyerahkan aku ke polisi, dan aku menang
meski kamu membunuhku. Kamu tidak bisa menang dalam permainan ini,” komentar
Hee Sung asli, memancing emosi Hyun Su.
Mendengar
itu, Hyun Su mengambil pisau yang berada didekatnya. Dia berencana untuk
membunuh Hee Sung asli. Dan Hee Sung asli merasa sangat puas.
Dengan
perhatian, Mi Sook menyarankan Hyun Su untuk jangan melakukan itu. Tapi Hyun Su
sama sekali tidak mau mendengarkan saran itu. Dia merasa sudah gila dan kehilangan
akal nya. Dia sanagt ingin menyiksa dan membunuh Hee Sung asli. Dia ingin
membalas kan dendam padanya. Dan Hyun Su menyuruh Mi Sook untuk melaporkan
tindakannya ini kepada polisi.
Awalnya Hee
Sung asli merasa sangat puas. Tapi ketika Hyun Su berjalan mendekatinya, dia
mulai merasa ngeri dan ketakutan, sehingga diapun langsung mundur dan menendang
Hyun Su.
“Lari
sekarang! Lari! Lari sekarang! Lari!” teriak Mi Sook kepada Hee Sung asli
sambil menahan Hyun Su untuk jangan lepas dan kehilangan kendali.
Dan dengan
panik, Hee Sung asli segera melepaskan dirinya dari ikatan di kursi. Lalu dia
berlari kabur darisana untuk menyelamatkan hidup nya.
Hyun Su
sudah kehilangan akalnya. Dalam pikirannya, dia hanya ingin menyiksa dan
membunuh Hee Sung asli. Dengan cemas, Mi Sook menangis dan memohon supaya Hyun
Su jangan melakukan itu. Tapi Hyun Su sama sekali tidak mau mendengarkannya dan
pergi untuk mengejar Hee Sung asli.
Ketika Hee
Sung asli keluar dari dalam rubanah, dia bertemu mayat Sang Cheol yang terkapar
didekat depan pintu. Dan melihat itu, dia mengumpat dengan kesal. Lalu dia
segera berlari ke dalam hutan untuk menyelamatkan hidupnya.
Hyun Su
segera menyusulnya. Dengan tenang, dia mengikuti Hee Sung asli yang berlari
panik.
Ji Won
merasa sangat emosi ketika mengintrogasi Man Woo dan Mi Ja. Karena dia sangat
mengkhawatirkan Hyun Su. Dan Man Woo hanya diam saja, dia tampak tidak fokus
sama sekali. Jadi Mi Ja lah yang menjawab semua pertanyaan Ji Won, dia tampak
sangat tenang, seperti sudah menerima kenyataan.
“Kondisinya
tidak baik. Dia tidak akan bisa menyakiti Hyun Su,” kata Mi Ja dengan sangat
yakin.
“Apa pelat
nomor mobil yang dibawa Baek Hee Sung?” tanya Woo Cheol.
“54G706,”
jawab Mi Ja.
Detektif Im
masuk ke dalam ruangan dan melapor kepada Woo Cheol bahwa barusan ada orang
yang menelpon ke kantor polisi untuk memastikan keadaan Ji Won serta Eun Ha.
Dan Woo Cheol pun memperlihatkan nomor tersebut kepada Mi Ja, dan bertanya
nomor siapa itu.
“Aku tidak
tahu nomornya, tapi dia punya ponsel lama yang dia gunakan untuk menghubungi
Yeom Sang Cheol,” jawab Mi Ja dengan jujur.
Mendengar
itu, Ji Won langsung merebut buku catatan yang Woo Cheol pegang dan memeriksa
nomor tersebut. Lalu dia mencocok kan nomor tersebut dengan nomor yang
menghubungi nya barusan.
“Astaga. Itu
pasti dia,” gumam Ji Won dengan yakin.
Ponsel Hee
Sung asli berbunyi, dan mendengar itu, Mi Sook merasa ragu. Tapi kemudian dia
memberanikan dirinya untuk keluar dari dalam kerangkai. Dan dia menjawab telpon
tersebut dengan buru- buru.
“Ini
Detektif Cha Ji Won dari Stasiun Gangsu,” kata Ji Won, memperkenalkan dirinya.
Mendengar
nama itu, Mi Sook merasa senang dan lega. “Siapa ini? Anda bilang Detektif Cha
Ji Won?”
“Apakah Anda
adalah Bu Jung Mi Sook?” tanya Ji Won, memastikan. Dan setiap orang terkejut
mendengar itu.
“Ya,
cepatlah datang. Tolong selamatkan Do Hyun Su. Kumohon padamu,” teriak Mi Sook,
memohon.
Moo Jin berdiri didepan ruang intensif yang
merawat Hae Su. Lalu ketika seorang perawat keluar dari dalam sana, dia
langsung menghampiri si perawat dan menanyai bagaimana keadaan Hae Su.
“Apa
hubungan kalian?” tanya si Perawat.
“Teman...
Aku temannya,” jawab Moo Jin.
“Aku tidak
bisa mengatakan apa pun kecuali Anda wali sahnya,” balas si Perawat, menolak
dengan halus.
“Bagaimana
bisa dia punya wali sah jika dia sendirian seumur hidupnya?” keluh Moo Jin,
emosi. “Tolong beri tahu aku sekali ini saja,” pintanya.
“Maaf, tapi
aku harus mematuhi peraturan.”
Hae Su berada dalam keadaan koma.