Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 14 part 4

 


Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 14 part 4

Original Network : tvN

“Kenapa kamu bertindak sejauh ini untuk Yeom Sang Cheol?” tanya Man Woo, ketika memberikan uang banyak kepada Hee Sung asli.

“Aku harus memberinya apa yang dia minta jika kita ingin dia meninggalkan Korea,” jawab Hee Sung asli.

Mi Ja berkomentar. Dia sangat yakin bahwa Sang Cheol tidak akan pernah berhenti memeras mereka. Dan Man Woo setuju. Lalu tepat disaat itu, Ketua Polisi yaitu Kepala Kang, dia menelpon.


Man Woo : “Jadi, kamu sudah menangkap Do Hyun Su? … Ah, begitu rupanya.”

Kepala Kang : “Ini informasi rahasia bahwa Detektif Cha telah kembali. Tolong berhati-hatilah.”

Man Woo : “Tentu saja. Terima kasih sudah menelepon.”


Setelah Man Woo selesai bertelponan, Hee Sung asli bertanya dengan rasa penasaran. Dan Man Woo pun menjawab. Ji Won ditemukan di dalam kamar hotel dan mereka (para polisi) kehilangan Do Hyun Su. Kondisi Ji Won baik- baik saja. Dan Ji Won menyatakan bahwa Hyun Su tidak membunuh Soon Young.

“Kenapa?” tanya Hee Sung asli, heran. Dan Man Woo juga tidak tahu jelas bagaimana detailnya.

“Apa dia mengetahui sesuatu?” gumam Mi Ja, cemas.



Ketika Hae Su pulang, dia terkejut melihat ada seseorang yang mengintip ke dalam rumahnya. Dan diapun langsung ingin menangkap orang tersebut. Tapi orang tersebut berhasil melarikan diri.



Ketika orang tersebut berlari kabur, dia ditangkap oleh Detektif Im dan Detektif Choi yang sudah menunggu dibawah. Mereka berdua menangkapnya, karena mereka mengira dia adalah Hyun Su.

“Kalian tidak boleh kehilangan dia! Dia si komplotan!” teriak Hae Su yang baru saja sampai. Namun dia terkejut, karena ternyata orang tersebut adalah wartawan yang selalu membuntuti nya. Begitu juga dengan Detektif Im dan Detektif Choi, mereka berdua juga merasa terkejut.

Si Wartawan dibawa ke ruangan introgasi. Dan si Wartawan pun protes, tapi dia tidak bisa melakukan apapun.

Woo Cheol mengembalikan ponsel Ji Won yang di temukannya. Dan Ji Won menerima ponsel itu, lalu dia menanyai, Woo Cheol pasti sangat kecewa padanya, karena dia telah menipu tim. Dan Woo Cheol menjawab bahwa dia tidak sempat untuk merasa kecewa, karena dia terlalu sibuk mencemaskan Ji Won.


Kemudian disaat itu, Detektif Im dan Detektif Choi datang. Mereka berdua merasa senang., karena Ji Won baik- baik saja. Dan sebelum Ji Won sempat mengatakan apapun, dia terkejut melihat Hae Su juga ada datang.

Dengan perhatian, Ji Won memakaikan jas nya kepada Hae Su yang  baju nya robek. “Apa yang terjadi?” tanyanya, perhatian.


Si wartawan menjelaskan bahwa dia berada di rumah Hae Su, karena dia ingin menangkap Hyun Su. Mendengar itu, Ji Won yang berada di ruang sebelah menyuruh Detektif Im yang berada diruang introgasi untuk menanyai, dimana si Wartawan semalam pada pukul 02. 30. Dan Detektif Im pun melakukannya.

“Aku bersama rekan-rekanku dari pukul 21.00 hingga 03.00 semalam,” jawab si Wartawan.

Detektif Choi merasa heran, kenapa Ji Won ingin menanyai itu. Dan Ji Won pun menjelaskan. Semalam pada pukul 02.30, Hyun Su ada menerima telpon dari telpon umum di Makmun- dong. Telpon itu dari si Komplotan. Itulah sebabnya Hyun Su pergi ke Makmun- dong.

Tepat disaat itu, seorang polisi masuk ke dalam ruangan dengan membawa Eun Ha. Dan melihat itu, Ji Won merasa terkejut. “Sedang apa kamu di sini? Di mana Nenek?” tanyanya.



“Maaf kami tidak bisa memberitahumu, tapi ibumu ada di rumah sakit” jawab Woo Cheol, menjelaskan.

“Ibu! Di mana Ayah? Di mana Ayah?” tanya Eun Ha sambil menangis keras. Dan Ji Won pun berusaha untuk menenangkan nya.

Ji Won menghubungi Ibunya untuk memastikan Ibunya baik- baik saja. Dan untuk memberitahu bahwa dirinya juga baik- baik saja.

Sementara Eun Ha, dia duduk di ruang tunggu bersama dengan Hae Su.


“Omong-omong, Anda siapa?” tanya Eun Ha dengan polos.

“Aku?” balas Hae Su. Dan Eun Ha mengangguk. “Aku…”

Ji Won menitipkan Eun Ha kepada Hae Su untuk di jaga, karena dia tidak tahu harus menitipkan Eun Ha kepada siapa lagi. Dan hanya Hae Su yang bisa dia percayai sekarang. Dan Hae Su menyanggupi itu.


“Eun Ha, Nona Do akan mengajarimu melukis dan menggambar, jadi, jadilah anak baik dan akrabkan dirimu dengannya,” kata Ji Won, memberitahu Eun Ha.



“Baiklah,” jawab Eun Ha dengan patuh. “Nona Do, aku suka menggambar.”

Mendengar itu, Hae Su tersenyum dan memegang tangan Eun Ha dengan erat.


Ji Won berjanji akan menangkap si Komplotan, tidak peduli bagaimanapun caranya. Jadi dia menyarankan Hae Su untuk tidak perlu khawatir. Dan Hae Su mengiyakan.

“Ibu, di mana Ayah?” tanya Eun Ha.

“Ayah berjanji akan segera kembali, dan ibu yakin Ayah akan menepatinya,” jawab Ji Won dengan lembut.


Didalam bus. Hyun Su tiba- tiba merasakan Do Min Seok duduk di sebelahnya dan berbicara kepadanya.

“Kenapa tidak menghilang saja? Berpura-pura menjadi seperti Cha Ji Won tidak akan menjadikanmu detektif,” kata Do Min Seok, berkomentar. “Tidak sampai kita menghadapi pilihan itu barulah kita bisa melihat siapa jati diri kita sebenarnya.”

Mendengar itu, Hyun Su hanya diam saja dan menatap keluar jendela.

Didalam taksi. Dengan lembut, Hae Su membelai wajah Eun Ha yang duduk di sebelahnya. Lalu dia merasa ada sesuatu di kantong jas Ji Won. Itu adalah kartu tanda pengenal miik Ji Won sebagai polisi. Kemudian tiba- tiba Moo Jin menelponnya.


Moo Jin berada didepan rumah Hae Su. Ketika Hae Su mengangkat telponnya, dia menanyai dengan cemas dimana Hae Su sekarang, karena dia hanya menemukan koper Hae Su saja.

“Aku bersama Eun Ha saat ini,” kata Hae Su, memberitahu. “Aku akan mengambil beberapa barangnya dan datang ke tempatmu,” jelasnya.

“Benar. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku akan menjemputmu,” balas Moo Jin, perhatian.

“Tidak perlu. Asal kamu tahu, si tukang intip sudah tertangkap,” kata Hae Su. “Omong-omong, maaf soal tadi. Aku mengatakan hal-hal kasar kepadamu.”

“Ah. Aku sudah melupakannya. Tidak apa-apa.”


Hae Su memegang kalung yang dipakainya. “Moo Jin-ah. Bagaimana kalung ini bisa tetap sama? Masih tetap berkilau,” komentarnya. Dan mendengar itu, Moo Jin merasa senang.

“Kamu memakai kalung pemberianku? Sejak kapan?” tanya Moo Jin, penasaran.

“Sampai jumpa di rumahmu,” balas Hae Su. Lalu dia mematikan telponnya.

Dengan senang, Moo Jin memeluk koper Hae Su dan membawa itu bersamanya.



Sesampainya Hae Su dan Eun Ha dirumah, seseorang mengawasi mereka. Dan disebelahnya terdapat pegangan pintu yang sudah di lepas.




Hae Su bingung melihat pegangan pintu tidak ada. Dan dia mengira bahwa mungkin saja polisi membongkar itu secara paksa sebelumnya. Lalu diapun menyuruh Eun Ha untuk cepat berkemas. Tapi ketika mereka masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampu, seluruh rumah tampak sangat berantakan. Dan Hae Su pun  merasa aneh serta cemas.



Didalam kamar Eun Ha. Hae Su membawa Eun Ha untuk mengemasi seluruh pakaiannya. Lalu tiba- tiba saja terdengar suara dari luar. “Eun Ha, tetap di sini. Aku akan memeriksanya,” katanya, memberitahu Eun Ha. Lalu diapun keluar dari dalam kamar.


Ketika Hae Su keluar dari dalam kamar Eun Ha, seluruh lampu di ruang tamu mati, dan dia merasa sangat heran. Lalu ketika dia mau menyalakan lampu, dia terkejut melihat ada seseorang duduk di sofa ruang tamu.

“Detektif Cha Ji Won?” tanya Hee Sung asli.



Eun Ha mengira itu adalah Hyun Su. Jadi diapun berteriak memanggil ‘Ayah’ dan keluar dari dalam kamar. Tapi dengan cepat, Hae Su langsung menghentikannya dan menutup pintu kamarnya. “Eun Ha- ah, kunci pintunya. Berjanjilah kepadaku. Jangan buka pintu untuk siapa pun kecuali ibumu. Bisakah kamu melakukan itu untukku?” tanyanya dengan gugup.

“Ya,” jawab Eun Ha dengan patuh. Dan diapun langsung mengunci pintu kamar nya dari dalam.

Kemudian Hae Su memakai tanda pengenal milik Ji Won untuk berpura- pura menjadi Ji Won. Lalu dia mendekati Hee Sung asli.


Hee Sung asli menatap Hae Su dengan tajam. Lalu dia membuka masker dan topi yang di pakainya untuk menunjukkan wajahnya. Dan melihat itu, Hae Su langsung teringat dengan si Komplotan yang pernah di lihatnya di pemakaman Do Min Seok dulu. Hae Su merasa ngeri dan ketakutan, hingga tangannya pun bergetar. Tapi dia berusaha untuk tetap tampak setenang mungkin.


Hee Sung asli mengikat rambutnya dengan rapi. “Aku tidak ingin melakukan ini, tapi kamu membuatku gelisah. Kamu variabel yang tidak bisa kukendalikan. Itu sebabnya aku harus menyingkirkanmu,” jelas nya sambil berjalan mendekati Hae Su. Lalu dia melihat tanda pengenal yang Hae Su pakai. Karena tanda pengenal itu sedikit retak, hingga foto disana tidak terlihat, maka Hee Sung asli pun tidak mencurigai identitas Hae Su.

Mendengar itu, Hae Su tetap menundukkan kepalanya dan menatap ke bawah. “Tolong jangan sakiti putriku. Kumohon padamu,” pintanya.


“Akan kulakukan jika kamu menjawab pertanyaanku,” balas Hee Sung asli. “Kenapa kamu meyakini Do Hyun Su tidak bersalah? Aku ingin tahu kesalahan yang kulakukan saat menyingkirkan Park Soon Young. Kamu pasti punya alasan,” tanyanya, ingin tahu.

Mendengar itu, Hae Su menjawab dengan sangat tegas dan yakin sambil menatap mata Hee Sung asli. “Karena mustahil bagi Hyun Su untuk membunuh orang. Dia tidak mampu membenci orang lain.”

Mendengar jawaban itu, Hee Sung asli tersenyum kejam. Dan dia mengeluarkan pisau yang di bawanya.


Hyun Su dan Sang Cheol bertemu secara rahasia di dalam mobil. Dengan tegas, Sang Cheol menjelaskan bahwa tugas pertama adalah memastikan dirinya mendapatkan uang. Dan Hyun Su mengerti.




Hee Sung asli menusuk perut Hae Su. Lalu dia mengambil tanda pengenal yang Hae Su pakai. Dan dia membawa itu pergi bersama nya. Tanpa bisa melakukan apapun, Hae Su hanya bisa memperhatikan Hee Sung asli berjalan pergi dengan perasaan tidak berdaya dan depresi.


Flash back

Di sungai. Hae Su dan Moo Jin bermain air bersama dengan riang. Sedangkan Hyun Su hanya duduk menyendiri di pinggiran sungai sampai membaca buku.


Melihat itu, Hae Su memanggil Hyun Su untuk bergabung. Dan lalu mereka bertiga pun bermain air bersama sambil tertawa dengan riang dan bersenang- senang.

Flash back end


Hae Su merindukan kenangan indah tersebut. Lalu dia menutup matanya.

Post a Comment

Previous Post Next Post