Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 11

 

Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 11

Shi Meng kelihatannya khawatir dengan Fang Yan yang keluar larut malam. Soalnya, dia menunggu di ruang tamu sampai Fang Yan pulang. Setelah Fang Yan pulang, dia langsung masuk ke kamarnya. Tapi, Fang Yan jadi sedih melihatnya seperti itu.

Fang Yan mulai merasa, apakah seharusnya dia menyerah saja? Apalagi, Yao Yao tadi menyuruhnya untuk bersikap realistis. Lebih baik fokus menyembuhkan penyakitnya. Di tambah lagi, tadi Shi Meng bilang kalau menjalani hubungan hanyalah membuang waktu dan tenaganya.

Fang Yan berusaha keras untuk tidak menangis.

--


Shi Meng tidak bisa tidur. Dia suka pada Fang Yan, tapi melihat Shi Yi memeluk Fang Yan dengan erat tadi, membuatnya cemburu. Dia juga mengira Fang Yan bilang mau pindah, makanya dia langsung bilang akan menyuruh Ying Jun mencarikannya rumah.

--


Fang Yan akhirnya memutuskan menyerah, jadi dia ingin melakukan hal nekat untuk terakhir kalinya. Untuk dirinya dan Shi Meng. Dia hanya punya waktu 2 hari lagi hingga pindah.

--



Esok harinya,

Shi Meng bangun dan ke dapur. Di atas meja makan sudah ada banyak hidangan terhidang. Ada juga telur goreng yang di goreng bentuk hati. Fang Yan juga meninggalkan memo : “Ini akan menjadi hari yang menyenangkan!”

--


Begitu tiba di kantor, Ying Jun menunjukkan foto-foto apartemen yang sudah di carinya. Dia menunjukkan dua apartemen terbaik yang pasti akan di sukai Fang Yan. Apartemen bernuansa Eropa. Shi Meng tidak melihat sama sekali foto apartemen itu dan langsung menolak dengan alasan terlalu berlebihan. Ying Jun menunjukkan apartemen lain, tapi terus menerus menolak dengan berbagai alasan.

--



Zuo You sedang mengisi formulir pendaftaran aktivitas sekolah. Sementara Yao Yao menerima paket peralatan kemah yang baru tiba. Yao Yao sangat bersemangat dan yakin kalau putranya akan menjadi yang paling keren di acara perkemahan sekolah ini.


Zuo You tampak tidak bersemangat. Itu karna nanti di acara itu, semua teman-temannya akan membawa orang tua mereka. Yao Yao berusaha menghibur dengan bilang kalau mereka bisa membawa Wei Lin (kayaknya, dia adik Yao Yao). Zuo Yao tidak mau karna Wei Lin bukan ayahnya. Dia malah ingin Ying Jun yang ikut.

“Kau boleh mengajak siapapun yang kau suka, kecuali dia,” larang Yao Yao.

“Kenapa?”

“Karna dia tidak bisa di andalkan.”

“Apa dia ayahku?”

“Bukan.”


“Bisakah dia menjadi ayahku?”

“Tidak!”


Zuo You jadi marah. Dia tidak mau ikut perkemahan musim dingin kali ini. Yao Yao jadi kesal karna Zuo You tiba-tiba menjadi pemarah seperti ini.

--



Malam hari,

Saat pulang ke rumah, Shi Meng melihat di papan tulis yang berisi peraturan rumah, Fang Yan sudah menuliskan : Hitung mundur.  Pindah 2 hari lagi.


Saat mendengar suara Shi Meng pulang, Fang Yan langsung keluar kamar menyambutnya. Dia membahas kepindahannya dua hari lagi, jadi dia ingin menyelesaikan dendanya hari ini. Mereka pun mulai duduk di meja makan dan membahsa perhitungan denda.


Waktu pertama kali tiba, Fang Yan sudah kena denda 5.000 RMB. Kemudian, di tambah 5.000 RMB untuk krim penghilang bulu. Namun, dia membantu Shi Meng dengan masalah Lin Lin di lift, dan Shi Meng setuju untuk menganggap hutang sebelumnya lunas. Terus, dia harus membayar 55.000 RMB karna membuat pesta, 25.000 karna sesi live. Jadi totalnya adalah 80.000 RMB.

“Kau cukup jujur. Bayar aku sekarang,” ujar Shi Meng.


“Tunggu. Aku belum selesai. Apa kau masih ingat tentang luka di tanganku? Kau bilang kepadaku, selama aku tetap memakai perbanku, kau setuju untuk menganggap utangku lunas. Jika bisa memakainya lebih lama, aku bisa mendapatkan uang tambahan. Aku memakainya tiga hari lebih lama dari seharusnya. Artinya, aku telah mendapatkan 15.000 RMB. Tentu saja, aku akan memberimu diskon. Kau hanya perlu membayarku sebanyak 10.000 RMB. Jadi, akhirnya kau berutang 10.000 RMB kepadaku.”


Wkwkwk. Shi Meng speechless. Udah Fang Yan yang tinggal di rumahnya dan dia yang harus membayarnya. Dengan santai, Fang Yan menjawab kalau dia kan hanya mengikuti aturan Shi Meng. Shi Meng tidak mau berdebat lagi, jadi dia mengeluarkan dompetnya dan akan membayar Fang Yan.

“Kau sungguh akan membayarku?” kaget Fang Yan.

“Apa lagi maumu?”


“Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Aku tak menginginkan uangmu. Aku menginginkan waktumu. Aku ingin kau menghabiskan 24 jam bersamaku,” ujar Fang Yan.


Shi Meng curiga, apa yang Fang Yan rencanakan? Tapi, karna ini permintaan Fang Yan, maka dia setuju. Dia akan menghabiskan 24jam bersamanya. Dia penasaran dengan apa yang Fang Yan ingin lakukan.


Setelah Shi Meng pergi, Fang Yan menunjukkan ekspresi bahagiannya.

--


Esok harinya,

Karna ini hari terakhir Fang Yan dan sesuai janji Shi Meng kemarin, dia harus menghabiskan waktu 24 jam dengan Fang Yan. Pagi-pagi, Fang Yan sudah menelpon dan menyuruhnya bangun karna dia sudah menunggu di depan gerbang. Dia memberi waktu 10 menit untuk Shi Meng bersiap-siap.

Shi Meng masih sangat mengantuk. Tapi, karna sudah janji, dia pun bangun dan segera bersiap.

--



Fang Yan sudah menunggunya dengan cantik di samping sebuah mobi merah. Begitu Shi Meng tiba, dia membukakan pintu dan menyuruh Shi Meng untuk masuk. Fang Yan yang menyetir mobil dan bilang akan membawa Shi Meng jalan-jalan. Shi Meng mau tahu dimana, tapi Fang Yan bilang nanti juga tahu.



Belum mulai nyetir, Fang Yan udah bingung, pedal kiri untuk apa dan pedal kanan untuk apa? Yang gas sebelah kiri atau kanan. Shi Meng yang duduk di sebelah, jadi takut. Dengan pede, Fang Yan menyuruhnya untuk tenang karena dia hanya udah lama nggak mengemudi aja.

Baru mulai jalan, Fang Yan udah panik dan menginjak rem. Shi Meng tambah takut dan menawarkan agar dia yang menyetir saja. Fang Yan tetap ngotot kalau itu hanya kesalahan kecil dan tenang saja. Shi Meng tidak bisa tenang dan memegang erat pegangan yang ada.

--



Yao Yao tetap membawa Zuo You ke perkemahan. Guru menghampirinya dan menyuruhnya mengisi formulir keikutsertaan kegiatan. Ada beberapa kegiatan yang di sarankan guru untuk tidak di ikuti karna butuh ayah yang ikut. Yao Yao baru menyadari kalau semua anak memang datang bersama ayah dan ibunya. Walau begitu, Yao Yao bilang sama guru kalau dia tetap bisa mengikuti kegiatan ini karna staminanya kuat.

--



Fang Yan mengemudi dengan tidak stabil. Dan begitu turun dari mobil, Shi Meng merasa sangat mual. Dang yang membuatnya lebih terkejut, Fang Yan membawanya ke taman, dimana anak-anak bermain sepatu roda. Shi Meng heran karna Fang Yan membawanya sejauh ini padahal di kota juga banyak tempat untuk main sepatu roda.



“Arena ini istimewa bagiku. Ketika masih kecil, aku selalu melewati tempat ini sepulang sekolah. Orang tuaku khawatir aku terluka. Jadi, aku tidak mendapat kesempatan untuk bersepatu roda di area ini. Tiga tahun. aku melewati tempat ini setiap hari selama tiga tahun. Namun, aku tak sempat memasuki arena ini. Tidak sekalipun.”

“Apa karna vertigomu?”

“Meskipun itu di besar-besarkan, mereka melakukannya demi kebaikanku. Namun, aku sungguh ingin bersepatu roda meski hanya sekali,” ujarnya dengan wajah memohon pada Shi Meng.




Karena itu, Shi Meng pun mau bermain sepatu roda. Fang Yan kesulitan memakai sepatu rodanya. Shi Meng melihat dan akhirnya membantunya. Diam-diam, Fang Yan memotretnya. Setelah itu, Shi Meng mulai mengajari Fang Yan bersepatu roda.






Saat Fang Yan mencoba sendiri, dia kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh. Untung Shi Meng dengan cepat menangkapnya.

--


Guru menyuruh semua anak berkumpul karna permainan akan di mulai jam 15.00. Rata-rata anak-anak sudah selesai memasang tenda, hanya Zuo You yang masih belum. Teman-temannya menghampiri dan menawarkan agar ayah mereka membantu Zuo You memasang tenda. Dari wajah Zuo You, dia tampak sedih.

--




Permainan sepatu roda masih berlanjut. Karna Fang Yan masih pemula, maka Shi Meng menyewakan helm untuknya. Fang Yan sangat takut hingga dia terus memegang tangan Shi Meng. Shi Meng menyuruhnya untuk melepas tangannya dan mencoba sendiri. Kalau tidak, Fang Yan tidak akan pernah bisa bermain sepatu roda. jangan khawatir, karna dia akan menjaga dan selalu ada di sisi Fang Yan.

“Bisakah kau selalu ada di sisiku?” harap Fang Yan, dalam hati.




Dengan bimbingan dari Shi Meng yang sabar, Fang Yan mulai terbiasa bersepatu roda walaupun beberapa kali dia hampir terjatuh. Mereka berdua benar-benar bersenang-senang.

Terimakasih… karna memberiku cinta pertama yang sempurna.

--




Tenda Zuo You masih belum jadi. Dan tiba-tiba, sebuah mobil mewah muncul di arena perkemahan. Ying Jun datang dengan membawa peralatan kemah. Dan dengan gaya cool dia menghampiri Zuo You dan Yao Yao sambil meminta maaf karna datang terlambat. Berbeda dengan Yao Yao yang tidak menyukai kehadirannya, Zuo You sangat senang.


Yao Yao mengajak Ying Jun bicara. Kenapa Ying Jun masih di sini? Mereka kan sudah melakukan tes DNA, dan terbukti kalau Zuo You bukan anak Ying Jun.


“Zuo Yao, aku tak bisa melepasmu. Aku juga tak bisa melepaskan Zuo You. Saat itu, kau selalu bilang, aku tak bertanggung jawab, dan bahwa aku tak ambisius. Aku di sini hari ini untuk memberitahumu, mulai sekarang… ambisi Zuo You dan ambisimu adalah ambisiku. Sudah kewajibanku untuk membantumu memenuhinya. Aku tahu, kau tak mempercayaiku. Namun, bisakah kau memberiku kesempatan? Beri aku kesempatan,” mohonnya.

“Baiklah. Bahkan jika aku mempercayaimu, akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari anakku,” intimidasi Yao Yao.

Pembicaraan mereka berakhir karna Zuo You menghampiri Ying Jun dengan riang dan memintanya untuk ikut permainan sore ini. Ying Jun menyanggupi dan janji akan menang untuk Zuo You.




Permainan di mulai. Sialnya, baru pertandingan pertama, Ying Jun sudah menghadapi lawan yang sulit. Jadi, permainannya, pinggangnya akan di ikat dengan tali tambang dan terhubung dengan pinggang orang tua lain. Mereka akan saling memunggungi dan ketika peluit di tiup, mereka harus berlari menuju batas garis. Yang melewatinya adalah pemenangnya. Seperti tarik tambang gitu. Nah, masalahnya, lawan yang harus Ying Jun hadapi adalah pria berbadan gemuk.


Sebelum mulai lomba, Ying Jun sudah memikirkan cara mengalahkan pria itu dan betapa bangganya Zuo You dan Yao Yao padanya. Tapi, ketika lomba di mulai, Ying Jun tidak bisa melakukan rencananya dan kalah telak!






Ying Jun sangat merasa bersalah karna sudah kalah. Walau kecewa, Zuo You tidak tampak marah pada Ying Jun. Yao Yao juga memarahi Ying Jun yang berusaha terlalu keras hingga terluka. Dan Ying Jun menyukai perhatian kecil itu.

--



Tanpa terasa malam sudah tiba saja. Fang Yan membawa Shi Meng untuk melihat acara api unggun. Dia juga sudah menyiapkan sup kaki babi untuk Fang Yan. Memang rasanya tidak seenak Shi Meng, tapi dia menggunakan bahan rahasia. Fang Yan memasangkan headphone ke Shi Meng dan terdengar suara seorang wanita. Shi meng tersenyum karna itu suara pemilik restoran di Islandia itu.


“Bagaimana kau bisa menemukan restorannya?”


“Bibi yang memberitahu. Dia bilang, kau dan keluargamu akan selalu pergi ke restoran ini untuk menikmati sup kaki, ketika kau berada di Islandia. Kau juga akan pergi ke sana untuk makan sup babi ketika kau sedang merasa sedih. Jadi, dia memutuskan untuk belajar memasak sup kaki dari pemilik restoran. Cicipi sekarang. Apakah rasanya seperti yang dulu kau rasakan di Islandia.”


Shi Meng pun mencobanya dan tersenyum. Rasanya sangat enak. Dia menyukainya. Melihat senyum Shi Meng, Fang Yan ikutan bahagia.

Meminum sup kaki babi itu, membuat Shi Meng jadi teringat dengan Shi Yi.

“Mengapa kau begitu baik padaku? Aku jahat padamu,” tanya Shi Meng.


“Tidak, kau tak jahat padaku. Kau baik kepadaku. Hanya saja, kau sangat keras. Kau terkadang sangat keras kepadaku.”

“Jika aku tak begitu, kau takkan pernah belajar menjadi lebih baik,” ujar Shi Meng.

“Waktu berlalu dengan cepat. Dua bulan itu akan segera berakhir. Apa kau punya saran untukku agar bisa belajar menjadi lebih baik?” tanya Fang Yan.

“Tidak. Aku hanya merasa, akhirnya kau pergi. Rumahku akan damai kembali.”

“Kau iblis berhati dingin,” ujar Fang Yan, kesal.

“Bagaimana denganmu? Ada yang ingin kau katakan kepadaku?”


“Ya. Aku ingin mengucapkan terimakasih karna kau telah menyiksaku selama dua bulan terakhir. Kau tak hanya membantuku menjadi lebih efisien dalam bekerja, kau juga membantuku meningkatkan stamina. Dua bulan akan segera berakhir. Aku akan mengungkapkan rasa terimakasihku dengan pindah dari rumahmu,” akhirinya dengan sedih.

Shi Meng jadi penasaran dengan apa yang Ibunya berikan hingga Fang Yan begitu setia padanya? Fang Yan berbohong kalau ny. Ling janji akan memberikan hadiah besar jika dia menyelesaikan tugasnya.

“Apa kau sudah menyelesaikan tugasmu?” tanya Shi Meng.

Fang Yan terdiam dan tidak menjawab pertanyaan itu. Dia lebih memilih meminum bir kalengnya.



Dan tiba-tiba saja, tanpa terduga, dia mencium pipi Shi Meng. Shi Meng terkejut. Fang Yan juga ikutan terkejut.

“Sekarang, aku sudah… bibi ingin aku… menguji… untuk memverifikasi,” ujarnya terbata-bata.

“Apa yang dia ingin verifikasi melalui dirimu?”


“Dia ingin aku memverifikasi kecenderungan seksualmu,” jawab Fang Yan.

“Kau tak boleh melakukannya kepada orang lain,” peringati Shi Meng. “Itu tak berhasil.”

Walau bingung, Fang Yan mengiyakan. Dan sebenarnya, dia cukup senang bisa mencium pipi Shi Meng.

 

 

 

 

2 Comments

  1. Lanjut semangat 💞💞💞💞💞💞💞💞💞

    ReplyDelete
  2. 💞💞💞💞💞

    ReplyDelete
Previous Post Next Post