Sinopsis C-Drama : Poisoned
Love Episode 12
Ying Jun mengantarkan Yao Yao
dan Zuo You pulang. Zuo You sudah ketiduran dan Ying Jun yang menggendongnya
dan membawanya ke dalam kamar. Bukan hanya mengantarkan, Ying Jun bahkan
meminta handuk basah pada Yao Yao untuk membersihkan tubuh Zuo You karna Zuo
You kan sudah bermain seharian tadi. Yao Yao jadi nggak enak hati dan
berterimakasih padanya.
“Untuk apa bilang terimakasih.
Ku kasih tahu ya, jika Zuo You bahagia, aku juga bahagia. Dan juga, aku
menyadari sesuatu hari ini. Aku sangat akrab dengannya. Kami berteman
sekarang,” ujar Ying Jun.
“Aku mengerti. Terimakasih
untuk hari ini. Namun, kau tidak perlu datang kemari lagi.”
Ying Jun tidak mengerti dengan
sikap dingin Yao Yao. Tadi, Yao Yao sudah membantu membalut lukanya dan Zuo You
juga menyukainya, tapi kenapa begini? Yao Yao menjawab kalau dia hanya tidak
mau harapan palsu. Semakin besar harapan, akau semakin besar kekecewaannya.
Ying Jun tetap tidak bisa
menerimanya karna Yao Yao belum memberikan kesempatan apapun padanya.
“Aku akan memberitahumu kenapa
aku tidak bisa memberimu kesempatan. Aku menunggu ayah Zuo You kembali. Aku
mencintainya. Apakah itu jelas?”
Ying Jun terkejut mendengar
jawaban itu dan dia pun langsung pamit pulang. Walau mengatakan hal seperti
itu, entah kenapa wajah Yao Yao terlihat sedih.
--
Usai melihat api unggun, Fang
Yan membawa Shi Meng ke sebuah danau untuk melihat bintang. Shi Meng heran
kenapa harus ke danau untuk melihat bintang? Dengan semangat, Fang Yan
menjelaskan kalau ada danau. Jadi, jika langit penuh bintang, akan terpantul di
air danau dan akan sangat romantis.
Sayangnya, langit sangat gelap
sekarang. Dan suasana tempat jadi seperti tempat pembuangan mayat. Padahal
kalau ada bintang dan salju yang turun, pasti akan sangat indah. Shi Meng
tertawa mendengarnya karna itu tidak mungkin bisa ada bintang dan salju.
“Kau yang nggak mengerti. Salju
pertama memiliki makna berbeda bagiku. Ayahku menyatakan cintanya kepada ibuku
saat salju pertama turun. Kemudian mereka pacaran. Setiap tahun, selama salju
pertama, mereka pergi keluar dan berkencan. Mereka meninggalkanku sendirian di
rumah. Tidak ada orang yang menemaniku. Itu sangat sepi,” cerita Fang Yan.
“Begini saja, kita bawa Ang Sa keluar selama salju pertama. Dia akan terlihat
sangat lucu di salju.”
Shi Meng tersenyum mendengar
rencana Fang Yan. Fang Yan mengira Shi Meng akan menolak karna Shi Meng kan
sibuk dan tidak punya waktu. Siapa sangka, Shi Meng bilang kalau nanti, di
salju pertama, mereka bisa kemari lagi. Fang Yan sangat senang mendengarnya
tapi kemudian mengatakan tidak jadi. Shi Meng bingung, tapi Fang Yan tidak mau
menjelaskan maksudnya.
“Kau tahu nggak, jika kau
membuat permohonan kepada danau ini, itu akan terwujud jika Dewi Danau
mendengar permohonanmu. Kenapa tidak mencobanya?” beritahu Fang Yan.
“Kedengarannya konyol. Tidak
mungkin.”
“Kau itu seorang produser dan
tidak mempercayai skenariomu sendiri? Bagaimana kua bisa menyakinkan orang?
Tidak ada yang melihat juga sekarang. Coba saja sekali.”
“Tidak mau,” tolak Shi Meng.
“Kau nggak mau? Kalau begitu,
aku saja yang melakukannya.”
Fang Yan berlari ke pinggir
danau dan berteriak kalau nanti, lain
kali, dia akan datang kemari di saat salju pertama dan langit penuh bintang.
Shi Meng tersenyum simpul melihatnya yang di lakukannya. Fang Yan menyuruhnya untuk
ikut melakukannya. Dan akhirnya, Shi Meng mau. Dia berteriak keras berharap
filmnya akan laris.
Usai itu, Shi Meng mengajak
Fang Yan untuk pulang. Fang Yan berjalan di belakangnya sambil melihat jam di
ponselnya. 23:59
“SHI MENG!” teriaknya dan
membuat Shi Meng berbalik. “5… 4… 3… 2…. Shi Meng! Selamat ulang tahun!”
Dan secara tiba-tiba, kembang
api meledak di langit dan lampu-lampu di sisi jembatan menyala di sertai dengan
percikan-percikan kembang api. Sangat indah. Shi Meng sangat terharu dengan apa
yang Fang Yan lakukan untuknya.
--
Mereka pulang bersama. Shi Meng
sangat berterimakasih dengan kejutan yang Fang Yan berikan. Fang Yan
menyuruhnya untuk tidak berterimakasih karna dia hanya ingin membuat Shi Meng
bahagia.
“Bagaimana kau bisa tahu ulang
tahunku hari ini?”
“Itu… hatiku memberitahuku
begitu,” jawab Fang Yan dan menghentikan langkahnya.
“Ayo.”
“Aku hanya bisa mengantarmu
sampai di sini. Aku tidak akan masuk. Kemarin, Zuo Yao sudah memindahkan
barang-barangku yang ku kemas. Terimakasih untuk selama ini. Aku tidak akan
menganggumu lagi. Sampai jumpa,” ujarnya, mengucapkan perpisahan dan langsung berbalik.
Begitu membalikkan badan, Fang
Yan menangis. Dan Shi Meng tidak menyadari hal itu sama sekali. Dia hanya
berdiri, menatap punggung Fang Yan yang semakin jauh dan kemudian hilang dari
pandangannya.
--
Fang Yan pulang ke rumah Yao
Yao. Begitu melihat Yao Yao, dia menangis. Yao Yao beneran terkejut dan
menanyakan apa yang terjadi?
“Apa yang harus ku lakukan?
Sakit rasanya melepaskan dia,” tangis Fang Yan, terisak-isak.
--
Begitu tiba di rumah, Shi Meng
mulai merasakan kesunyian. Di papan tulis yang berisi aturan rumah, sudah
berganti dengan gambar dua ekor angsa dan tulisan : Ia akan menemanimu mulai sekarang.
--
Esok harinya,
Shi Meng masih belum bangun.
Dan dia merasa ada suara orang mengetuk pintu kamarnya dan suara Fang Yan
menyuruhnya bangun. Refleks, Shi Meng bangkit. Dan semua itu hanyalah
khayalannya saja. Tidak ada suara apapun. Sangat sunyi.
Shi Meng pergi ke dapur. Dan
saat membuka pintu kulkas, sudah ada banyak stok makanan beserta memo yang Fang
Yan tinggalkan. Shi Meng terlihat makin sedih.
Hari-harinya kembali seperti
normal, tapi perasaannya tidak. Rasa kehilangan dan rindu itu kini tinggal di
hatinya. Semua sudut rumahnya, mengingatkannya akan Fang Yan.
Dia pun mengumpulkan semua
barang-barang Fang Yan yang tersisa. Dia ingin membuangnya, tapi dia
mengurungkan niatnya dan malah menyimpannya di dalam kamar khususnya.
--
Fang Yan pun demikian. Dia
merindukan Shi Meng. Ketika berada di toko kaset Yao Yao, dia berdiri di depan
jendela yang menghadap ke jendela. Di dalam hatinya, dia bertekad, jika dia
sudah menghitung hingga 100 orang yang lewat, dia akan melupakan Shi Meng.
Yao Yao yang melihat hal itu,
merasa kasihan. Tapi, tidak tahu harus bagaimana menghiburnya.
Fang Yan sudah menghitung
hingga 99, dan tiba-tiba, Shi Yi muncul di sampingnya dan membuatnya berhenti
menghitung. Shi Yi datang karna Fang Yan sudah menghilang selama beberapa hari
dan tidak membalas pesannya. Jadi, dia khawatir. Fang Yan meminta maaf dan
menjelaskan kalau beberapa hari ini, dia ada masalah pribadi.
“Fang Yan. Kau baik-baik saja?”
“Shi Yi. Pernahkah kau
mengalami situasi seperti ini, sangat ingin beranjak dari masa lalu, tetapi kau
tidak tahu apa cara terbaik untuk beranjak.”
“Aku tahu bagaimana rasanya.
Namun, kemudian aku menemukan solusi. Itu berhasil menjadi pengalih yang baik.
Saat teralihkan, kau tak punya waktu untuk bersedih.”
“Bagaimana kau melakukannya?”
Dan karna itu, Shi Yi
mengajaknya besok pergi.
--
Ying Jun melaporkan proposal
yang di ajukan penulis. Ada film “Ruang Patah Hati” dan drama “Jangan
Tinggalkan Aku, serta drama web “Selamat Tinggal, Teman Serumahku.” Selama Ying
Jun menjelaskan, Shi Meng hanya diam. Dia tidak fokus dan malah menyuruh Ying
Jun yang mengambil keputusan karna dia percaya pada penilaiannya. Shi Meng
beranjak keluar ruangan dengan alasan mau rapat.
“Hari ini kau nggak ada rapat,”
seru Ying Jun.
--
Esok hari,
Shi Yi mengajak Fang Yan
bertemu di jalan yang cukup rame. Hal pertama yang di berikan Fang Yan adalah cou tofu (tahu busuk). Fang Yan langsung
menggodanya yang walau artis terkenal tapi ternyata menyukai makanan bau
seperti ini. Shi Yi pun mengemukakan pemikirannya bahwa untuk menyenangkan hati
adalah dengan mengenyangkan perut karna letak perut dekat dengan hati.
Selama Shi Yi menjelaskan, dia
menarik turun maskernya. Dan itu membuat Fang Yan khawatir kalau orang-orang
yang ada di sekitar mereka akan mengenali Shi Yi. Dan benar saja, beberapa
gadis ternyata menyadarinya dan mulai mengerubunginya. Refleks, Shi Yi langsung
menarik tangan Fang Yan kabur dan bersembunyi.
--
Shi Meng tampaknya merindukan
Fang Yan dan dia mulai mencari cara untuk bisa melihat Fang Yan. Ying Jun sadar
hal itu dan bilang kalau ada pertemuan hari ini dengan Fang Yan untuk membahas
publisitas dan promosi Vitality Studio (milik Fang Yan dan Yao Yao). Shi Meng
langsung bilang mau ikut dengan alibi dia ingin mendengarkan pembahasannya.
Shi Meng udah semangat, tapi
Ying Jun langsung berseru kaget seolah lupa. Dia baru ingat kalau Fang Yan
tidak akan datang hari ini karna kerjaannya sudah selesai beberapa hari yang
lalu. Jadi, tidak ada alasan Fang Yan datang ke kantor untuk syuting. Shi Meng
jadi kesal dan menggerutu kalau tidak ada kerja bukan berarti tidak harus ke
kantor. Saking kesalnya, dia menyuruh Ying Jun menyampaikan pada Fang Yan untuk
tidak usah datang lagi seterusnya.
“Hmph. Perkataan pria adalah
kebohongan sejati,” gumam Ying Jun setelah Shi Meng pergi
--
Para penggemar Shi Yi masuk ke
bar terdekat dan menanyakan apakah Shi Yi ada masuk ke sana? Pemilik bir
menyuruh mereka untuk membayar minuman dulu, baru dia akan menjawab. Setelah di
bayar, pemilik bilang kalau Shi Yi tidak ada masuk kemari. Tentu saja, para
penggemar itu protes karna merasa tertipu.
Padahal, sebenarnya, Shi Yi dan
Fang Yan ada di sana dan bersembunyi di balik salah satu meja. Setelah para
penggemar pergi, Fang Yan dan Shi Yi baru bisa menghela nafas lega. Tidak lupa,
mereka berterimakasih atas bantuan pemilik bar.
“Bos, aku ingin memesan tempat
ini sore ini,” ujar Shi Yi, memutuskan.
Pemilik bar setuju dan langsung
menutup pintu bar, tanda kalau bar sudah tutup.
--
Shi Meng mulai bekerja dengan
melihat proposal – proposal film. Dia tampak lelah. Tapi, rasa lelahnya
mendadak menguap ketika tiba-tiba saja di layar komputer, muncul animasi Ang Sa
dengan penyulih suara Fang Yan. Ang Sa yang ada di dekstop benar-benar
menggemaskan hingga bisa membuat Shi Meng tersenyum.
--
Shi Yi memainkan piano yang ada
di bar. Dia pun mulai bercerita pada Fang Yan. Penampilan pertamanya dalam
menyanyi adalah di bar ini. Saat itu, ketika berdiri di atas panggung,
pikirannya benar-benar kosong. Setelah pertunjukkan usai, dia bahkan tidak tahu
bagaimana reaksi penonton.
Fang Yan berseru kalau tidak
menyangka bintang besar seperti Shi Yi bisa merasa gugup juga. Shi Yi tersenyum
dan mulai memainkan piano serta bernyanyi untuk Fang Yan. Fang Yan terbuai
mendengar nyanyiannya.
Dan yang di pikirkan Fang Yan
adalah Shi Meng.
Shi Yi selesai bernyanyi dan
mendapati Fang Yan yang melamun. Dia menghampirinya dan menanyakan bagaimana
penampilannya? Dia sedikit menyesal karna menyanyikan lagu melakonlis begitu
padahal harusnya dia menghibur Fang Yan.
“Tidak. Kau telah melakukan
banyak hal untukku. Ini masalahku sendiri.”
“Fang Yan. Apakah kau tahu cara
terbaik untuk menghilangkan kesedihan?”
“Apa?”
“Hubungan yang penuh gairah,”
jawab Shi Yi.
Shi Yi masih ingin bicara, tapi
Fang Yan menutup telinganya dan meminta Shi Yi berhenti membahas hubungan.
Percakapan ini hanya akan membuatnya semakin sedih.
--
Tidak ada lagi yang bisa di
lakukan, Shi Yi pun mengantarkan Fang Yan kembali ke toko kaset. Yang menyetir
adalah Xiao K. Selama perjalanan, Shi Yi menyadari kalau dia masih belum
berhasil menghibur Fang Yan.
“Apa kau ingin merasakan api
yang berkobar?” tanya Shi Yi.
--
Shi Meng terus berada di depan
komputernya dan menatap layar dekstop dengan tersenyum. Itu karna animasi yang
di buat Fang Yan benar-benar menyenangkan. Animasi Ang Sa nya bisa mengajak
main, nyanyi dan masih banyak lagi.
Ying Jun yang masuk saja sampai
heran melihat senyum di wajah Shi Meng. Dan dia kaget karna mendengar suara
Fang Yan. Shi Meng lebih kaget dan langsung mematikan layar komputer.
“Zaman sekarang, virus ada
dimana-mana,” omel Shi Meng.
Ying Jun sok mengerti dan
langsung pamit keluar. Begitu Ying Jun keluar, Shi Meng menyalakan kembali
layar komputernya, tapi animasi Ang Sa sudah menghilang. Shi Meng panik dan
menekan semua tombol asal-asalan, tapi tetap saja animasi Ang Sa tidak muncul.
Shi Meng akhirnya menelpon
staff IT dan menyuruh untuk segera mengirim orang ke ruangannya secepatnya.
Belum sempat Shi Meng menutup telepon, animasi Ang Sa kembali muncul. Shi Meng
langsung membatalkan perintahnya kepada staff IT tersebut.
Animasi Ang Sa beneran menarik.
Dia bisa menunjukkan berita terkini. Yang sialnya, berita terkini sekarang
adalah gosip mengenai “Shi Yi dan Yin
Jiang (nama akun weibo Fang Yan) meresmikan hubungan mereka?”
Raut tersenyum di wajah Shi
Meng menghilang.
--
Xiao K juga melihat berita
tersebut dan memberitahu pada Shi Yi (jalan-jalannya dengan Fang Yan udah
selesai). Karena berita itu, Shi Yi kehilangan banyak penggemar. Dan mereka
harus mulai membuat klarifikasi. Shi Yi tidak peduli dan tidak mau membuat
klarifikasi. Xiao K benar-benar jengkel.
“Fang
Yan… ini satu-satunya cara agar aku bisa lebih dekat denganmu,” ini yang Shi Yi pikirkan. Yang artinya, dia
lah yang menyebarkan gosip tersebut.
💞💞💞💞💞💞
ReplyDeleteLanjut
💞💞💞💞💞💞
Semangat🔛🔥