Sinopsis C-Drama
: I Don’t Want to Be Friends with You Episode 06
Qingtong mendaftarkan Jinbu masuk kelas balet. Tapi, udah di
daftarin mahal, Jinbu malah nggak mau belajar sama sekali. Qingtong jadinya
kesal karna dia sudah mendaftarkan Qingtong ke berbagai les, tapi dia tidak mau
belajar. Sebenarnya apa yang ingin Qingtong pelajari?
--
Jinbu mengajak Qingtong ke lapangan basket. Dia ingin belajar
bermain basket. Qingtong menyuruhnya pulang karna hari sedang hujan, tapi Jinbu
tidak mau dan terus mengajak Qingtong bermain.
Episode
06
-Atas
nama bola basket-
Qingtong
menatap Junhe dengan sengit, “Bukankah kita telah damai?” ungkitnya.
Junhe
masih merasa nggak enak sejak Qingtong menampar pipi sendiri pakai sepatunya,
karna itu Junhe tidak mau terlibat masalah lagi dengannya. Dia mengajak Xiaohuo
untuk pergi saja. Xiaohuo sangat marah karna Junhe bersikap baik pada mereka
padahal ini bukan di sekolah.
--
Alasan
Xiaohuo begitu marah, bukan karna Junhe tidak memihaknya, tapi karna mereka
menghancurkan boneka salju yang di buatnya untuk Junhe. Junhe yang merasa
bersalahpun mengajaknya untuk makan BBQ. Dia yang akan mentraktir.
--
Qingtong
dkk masih terus bermain. Kali ini, mereka bermain lempar bola salju. Duan Xiao
langsung menggunakan tubuhnya untuk melindungi Jinbu dari lemparan bola salju.
Semuanya bermain begitu gembira.
--
Sementara
semua sibuk menikmati liburannya, Wu Zhixun tetap berada di rumahnya dan terus
belajar.
--
tn.
Chen pergi mencari Junhe ke game center. Junhe yang melihat pamannya datang
mencarinya, langsung kabur.
--
Puas
bermain bola salju, kini Jinbu di ajak Qingtong dan Fan Pang untuk mengambil
foto box. Jinbu sangat bahagia menikmati hal ini. Di dalam hatinya, dia merasa
kalau selama 17 tahun hidupnya, inilah saat yang paling membahagiakan. Setelah
melihat bagaimana Qingtong hidup, dia merasa iri. Ini pertama kalinya, dia
punya teman sebanyak ini.
--
Dan
tidak terasa, imlek pun tiba.
Sesuai
adat, di malam imlek, keluarga Li mengadakan makan malam besar. Saat mau mulai
makan, tn. Li mendapat telepon. Dan setelah selesai menerima telepon itu,
wajahnya berubah sedikit murung. Saat ny. Li menanyakan siapa yang menelpon,
tn. Li menjawab kalau itu telepon dari orang pabrik yang mengucapkan Selamat
Tahun Baru.
--
Begitu
makan malam selesai, Ny. Li serius menanyakan siapa yang sebenarnya menelpon
tadi. Dari raut wajah suaminya, dia bisa tahu kalau ada hal serius yang
terjadi. tn. Li jujur kalau yang menelpon adalah bosnya untuk memecatnya karna
pabrik sudah bangkrut. Ny. Li shock. Jika seperti ini, mereka akan mengalami
masalah keuangan apalagi Qingtong sebentar lagi akan kuliah. tn. Li menyuruhnya
untuk tenang karna dia akan berusaha mencari uang. Dan juga, dia meminta ny. Li
tidak memberitahukan masalah ini pada anak-anak.
--
Esok
harinya, tn. Li pergi ke tempat orang-orang berkumpul untuk menawarkan jasa
mereka. tn. Li ke sana untuk melakukan riset mengenai pendapatan yang bisa di
dapatkan dengan menawarkan jasa.
--
Semester
baru sekolah sudah di mulai. Dan kali ini, Guru Wu mengumumkan kalau sekolah
menargetkan semua siswa kelas 2 dan 3 untuk menaikkan nilai. Jadi, setiap
bulannya akan di lakukan ulangan. Demi membantu para siswa yang kurang pintar
untuk belajar, maka dia membuat program, murid yang pintar duduk dengan yang
kurang pintar. Dan untuk penentuan teman sekolompok belajar, dia memberikan
para murid yang menentukan sendiri.
Qingtong
merasa tenang karna dia yakin Jinbu akan sekelompok dengannya. Sayangnya, Jinbu
menolak.
--
Jinbu
sudah memikirkan teman sekolompok yang cocok untuk Qingtong, yaitu Wu Zhixun. Dia
berusaha membujuk Zhixun, tapi Zhixun tetap tidak mau. Dia bahkan bilang sama
ketua kelas kalau dia tidak mau sekelompok dengan siapapun.
--
Saat
pulang sekolah, Zhixun melewati lapangan basket dan melihat sekelompok anak
yang asyik bermain. Dari raut di wajahnya, kelihatan kalau dia iri dengan
mereka.
--
Entah
berapa lama waktu telah berlalu dan kini mereka mengadakan ulangan. Bisa di
tebak, selama ulangan ada saja siswa yang sibuk meminta jawaban dari murid
lain. Dan orang itu adalah Ba Dan dengan Qingtong.
Ba
Dan meminta contekan dari Duanxiao. Karna sifatnya yang baik, Duan Xiao mau
memberikannya contekan. Setelah menyalin kertas contekan dari Duan Xiao, Ba Dan
melemparkannya pada Qingtong. Sayang sekali, lemparannya malah meleset dan
mendarat di meja Lin Xuewei.
Hal
itu ketahuan sama Guru Wu. Begitu ulangan selesai, Ba Dan di suruh ke depan dan
di minta memberitahu dari siapa dia mendapatkan contekan. Ba Dan kali ini tidak
berkhianat dan menutup rapat mulutnya. Xuewei yang kesal, memberitau kalau Ba
Dan mau memberikan contekan itu pada Qingtong. Qingtong nggak terima di tuduh
dan menyangkalnya. Fan Pang ikutan mengadu kalau Xuewei memberikan contekan
pada Bai Ling’er. Ling’er tidak terima. Akhirnya, kelas jadi rusuh.
Guru
Wu semakin marah. Jika tidak ada yang mau mengaku siapa yang bersengkokol
dengan Ba Ban, maka Ba Dan bisa di keluarkan dari sekolah. Mendengar ucapan
guru Wu, Duan Xiao akhirnya berdiri dan mengaku sebagai orang yang memberikan
contekan. Qingtong juga berdiri dan mengaku sebagai orang yang ingin diberikan
contekan sama Ba Dan.
Nah saatnya menentukan hukuman. Xuewei malah
ikut campur dan menyarankan agar mereka di hukum lari lapangan. Guru Wu setuju
dengan hukuman itu.
Jadilah
mereka berlari keliling lapangan dengan di awasi oleh Xuewei. Junhe yang lewat
sempat mengganggu Qingtong, tapi mendapat dorongan dari Junhe.
Begitu
hukuman selesai, mereka masih harus mendapat amarah dari Jinbu. Jinbu memarahi
Duan Xiao karna sudah membantu Qingtong. (Aish, kenapa jadi jengkelin sih si
Jinbu). Ba Dan aja sampai berkomentar karna heran kenapa mereka sangat takut
sama Jinbu? Fan Pang menjawab, alasannya karna Jinbu udah berani melawan Yang
Ailing dan Junhe.
--
Qingtong
masih dendam sama Xuewei, makanya, pas berpas-pasan dengan Xuewei di tangga,
dia sedikit menyenggolnya. Dan saat Xuewei marah, Qingtong mencibir kalau
Xuewei, iri samanya. Xuewei membalik perkataan tersebut karna Qingtong bodoh
dan tidak cantik, jadi, untuk apa dia iri.
--
Udah
sampai di rumah,Qingtong memohon pada Jinbu untuk tidak memberitahu ibunya
mengenai nilai ulanggan. Jinbu menyuruhnya tenang karna dia bukan orang yang
suka mengadu. Dan juga, dia sudah menyerah pada Jinbu, jadi dia tidak akan
mengajarinya lagi. Bukannya sedih, Qingtong malah bahagia.
--
Pas
besok datang ke sekolah, Jinbu mendapati kalau Duan Xiao menulis namanya
sebagai teman sekelompoknya. Duan Xiao udah cemas kalau Jinbu akan menolak.
Tapi, ternyata, Jinbu mau menjadi teman kelompok belajarnya.
Selain
Duan Xiao dan Jinbu yang sudah sekelompok, Da Mao juga sudah mendapat teman
kelompoknya yaitu Xuewei. Ba Dan jadi galau karna dia jadi nggak punya teman
kelompok. Duan Xiao menyarankannya untuk sekelompok sama Fan Pang aja. Dengan
tegas, Ba Dan menolak. Duan Xiao yang kasihan menawarkan akan membantu Ba Dan mendapatkan
kelompok. Tanpa tahu diri, Ba Dan meminta dipasangkan dengan Xuewei. Woah,
kalau itu, Duan Xiao pun nyerah.
--
Saat
jam pelajaran, Jinbu masih berusaha bicara dengan Zhixun. Tapi, tentu saja
hasilnya tetap sia-sia!
Di
jam pelajaran olahraga, kelas Zhixun ternyata kekurangan anggota untuk
pertandingan tim basket. Guru olahraga menyuruh ketua tim basket untuk
menambahkan satu orang lag, tapi ketua tim bilang kalau di kelasnya, pria yang
tinggi kurang. Guru memperhatikan sekeliling dan menyarankan Zhixun untuk
bergabung karna Zhixun cukup tinggi.
Belum
juga Zhixun mengiyakan, Ba Dan malah nyeletuk kalau Zhixun bisanya cuma
belajar. Ketua tim setuju dengan Ba Dan dan meremehkan Zhixun. Menurutnya,
membuat Zhixun bergabung dengan tim basket hanya akan memalukan timnya.
Zhixun
tidak terima di remehkan. Dia angkat bicara kalau dia bisa bermain basket,
hanya saja, dia tidak mau bermain.
Guru
tidak ingin ada perdebatan, jadi dia menyudahi masalah dan menyuruh tim untuk
memikirkan anggtao yang akan bergabung.
Dan
hal itu tidak luput dari perhatian Jinbu. Makanya, pas jam pelajaran kosong,
dia menghampiri Zhixun yang berdiri di pinggir lapangan basket. Kali ini, dia
langsung menawarkan kesepakatan. Dalam satu bulan, dia akan mengajari Zhixun
caranya bermain basket. Zhixun menolak. Tapi, Jinbu ternyata tahu kalau Zhixun
tidak suka diremehkan. Jadi, dia membujuk Zhixun untuk menerima bantuannya dan
dia akan membuat Zhixun bisa bermain basket dalam 1 bulan. Jadi, Zhixun bisa
menantang orang yang meremehkannya, menang dan merebut kembai kepercayaan
dirinya.
“Kenapa?
Kenapa kau mau membantuku?”
“Aku
punya syarat.”
“Apa?”
“Kau
sekelompok dengan Li Qingtong. Ajarkan dia belajar,” jawab Jinbu.
Zhixun
tidak mengenali Qingtong, jadi dia tidak bisa asal menerima tawaran Jinbu. Dia
akan memikirkan terlebih dahulu tawaran tersebut. Jinbu memberitahu kalau dia
akan menunggu Zhixun, jam 8 malam nanti, di lapangan basket yang ada di
belakang pabrik bessi.
--
Jinbu
nggak datang sendiri ke lapangan basket. Dia mengajak Qingtong ikut dengannya.
Tapi, karna takut Zhixun akan marah, dia menyuruh Qingtong bersembunyi begitu
Zhixun datang.
Zhixun
masih ragu dengan kemampuan Jinbu bermain basket, jadi Jinbu memamerkan
kemampuannya. Dia kemudian memberitahu Zhixun untuk berlatih gerakan yang akan
di ajarknya nanti, setiap harinya selama 3 jam.
Zhixun
masih ragu. Jinbu tahu letak keraguannya, jadi dia memberitahu kalau lapangan
yang di pilihnya ini adalah lapangan kosong. Tidak ada siapapun yang ke
lapangan ini waktu malam. Latihan sudah mau di mulai, tapi Zhixun memergoki
Qingtong yang mengintip. Sebelum Zhixun marah, Jinbu memberitau kalau Qingtong
adalah asistennya. Tugas Qingtong adalah mengawasi barangnya, membeli air dan
sejenisnya. Dia jamin Qingtong tidak akan memberitahu orang lain. Qingtong pun
berjanji kalau dia tidak akan bocor.
Dan
di mulailah latihan mereka. Sebelum berlatih, Qingtong menawarkan untuk
memegangkan kacamata Zhixun.
--
Dan
begitulah, setiap harinya, setiap malam, Jinbu akan mengajari Zhixun bermain bola
basket. Sementara Qingtong akan duduk menonton.
--
Sebenarnya,
Qingtong pernah menanyakan alasan Jinbu hanya mengajarkan Zhixun satu gerakan
basket. Jinbu menjelaskan kalau Zhixun hanya punya waktu 1 bulan dan tidak
mungkin dalam 1 bulan langsung bisa menjadi ahli. Dan karna itu, dia hanya
mengajari Zhixun gerakan dasar basket yang bisa membuatnya bisa mencetak point
walaupun tidak ahli.
--
Karna
sudah sering bertemu Qingtong dan Jinbu, Zhixun jadi bisa mengekspresikan
sedikit perasaannya. Saat mendengar pembicaraan Qingtong dan Jinbu, dia bisa
sedikit tertawa.
Sedikit
hal baik, selalu ada saja hal buruk. Tiba-tiba saja, Jinbu terpeleset dan
melukai lututnya.
--
Jinbu
segera di bawa ke rumah sakit. Lututnya sampai harus di rontgen. Untungnya, dokter
bilang kalau kaki Jinbu baik-baik saja dan tidak melukai tulang. Yang penting,
Jinbu harus beristirahat dengan baik dan kembali kontrol minggu depan lagi.
Sialnya,
ayah Zhixun juga ada di rumah sakit itu dan melihat putranya bersama Qingtong
dan Jinbu. Dalam sekejap, nampak ketidaksukaan di wajah ayah Zhixun.
--
Setelah
mengantarkan Qingtong dan Jinbu pulang, Zhixun pamit pulang. Setelah
mendengar penjelasan Qingtong dan Jinbu
mengenai lutut Jinbu yang cedera, tn. Li ingin memanggil temannya yang ahli
akupuntur. Mendengar itu, ny. Li menentang dengan keras. Kenapa? karna teman
tn. Li itu, yang katanya ahli akupuntur, dua hari lalu mengobati istrinya
sendiri yang baru jatuh dari kamar mandi dan sampai sekarang, jari manis dan
kelingking istirinya sampai sekarang tidak bisa di gerakkan. Jinbu dan Qingtong
jadi takut. Qingtong khawatir kalau Jinbu akan jadi pincang seumur hidup. Ny.
Li langsung memarahi Qingtong karna bicara sembarangan.
Qingtong
beneran khawatir. Saking khawatirnya, dia memijit kaki Jinbu. Mendapat
perhatian Qingtong, Jinbu senang. Tapi, di sisi lain, Jinbu heran kenapa sifat
Qingtong menjadi sangat berbeda begitu dewasa.
--
Berbanding
terbalik dengan Qingtong dan Jinbu yang di sambut hangat saat pulang, Zhixun
malah di sambut dengan amukan ayahnya. tn. Wu langsung menanyakan darimana
Zhixun?
“Perpustakaan,”
bohong Zhixun.
“Yakin?”