Original
Network : tvN
Saat hujan turun, Ji A mendapatkan payung merah milik Lee Yeon. Dan melihat payung tersebut, dia berlari untuk mencari siapa pemiliknya.
Disaat itu, Ji A dan Lee Yeon akhirnya
bertemu. Tapi mereka terpisah oleh jalanan.
“Yeon.
Benarkah ini kamu?” tanya Ji A dengan ragu. “Kamu tidak menyamar. Ini bukan mimpi?
Benarkah ini kamu?” tanyanya. Dan Lee Yeon menganggukkan
kepalanya. “Lalu kenapa kamu berdiri di sana? Kenapa kamu
tidak mendatangiku?” tanya Ji
A, heran.
“Aku bukan
orang yang sama seperti dahulu. Aku bahkan tidak bisa terbang,” jawab Lee Yeon. “Meski kamu jatuh dari tempat tinggi, aku
tidak akan bisa menangkapmu. Meski
jalanmu gelap, aku tidak bisa mengirim kunang-kunang. Sakit jika aku dipukul.
Aku terluka jika ditikam. Tidak ada yang bisa kulakukan untukmu,” jelasnya.
“Itu tidak
penting,” balas Ji A sambil berlari mendekati Lee Yeon
dan memeluknya dengan erat.
“Aku sudah
menjadi manusia,” kata Lee Yeon, memberitahu. Dan Ji A merasa
senang untuknya, asalkan mereka bisa bersama.
Mendengar itu, Lee Yeon merasa sangat bahagia
dan balas memeluk Ji A. “Aku
sangat merindukan mu. Sangat merindukanmu, sampai kukira aku akan gila.”
Ji A dan Lee
Yeon menghabiskan waktu dengan bahagia.
Lee Yeon
kemudian melihat video- video yang direkam oleh Ji A untuk dirinya.
Lee Yeon
lalu mendatangi Shin Joo. Dan Shin Joo merasa sangat senang sekali, ketika
bertemu dengannya. Dan dari Shin Joo, Lee Yeon mendapatkan ponsel milik Lee
Rang yang tertinggal.
Lee Yeon
melihat- lihat isi ponsel Lee Rang. Dan menemukan video yang direkam oleh Lee
Rang untuk dirinya.
“Omong-omong,
ini balasan untuk pesan terakhirmu untukku. Kukira rasanya akan berbeda saat
menghadapi kematian, tapi mungkin kamu benar soal aku mudah menyerah. Aku
sedih, tapi sekaligus lega. Jadi, jangan bodoh dan menangisi kematianku. Aku
tidak pernah menangis sekali pun saat kamu tiada. Aku hanya mabuk,” kata Lee Rang, bercerita didalam video
rekamannya sendiri.
“Dasar
pembohong,” gerutu Lee Yeon.
“Aku sudah
menyusahkanmu selama bertahun-tahun, tapi aku tidak akan minta maaf karena kamu
lebih berengsek. Setiap kali kita berbagi buah, kamu selalu memberiku potongan
besar. Terlepas dari obsesimu dengan telur, kamu selalu membiarkanku mengambil
milikmu. Jadi, bagaimana mungkin aku tidak membencimu karena memilih wanita itu
setelah aku mulai terbiasa denganmu?” kata Lee
Rang, penuh pengertian. Lalu dia
tertawa. “Aku
akan terlahir kembali sebagai udang, jadi, jangan memakannya untuk berjaga-jaga,” katanya, mengingatkan. “Semoga
kamu juga akan bereinkarnasi, Semoga wajahmu jelek. Tetap saja… jika kita bisa bertemu lagi, mari bertemu
lagi. Kakak ku.”
Lee Rang
mengakhiri itu sambil tersenyum dan menangis. Dan melihat video tersebut, Lee
Yeon juga ikut menangis dengan sedih.
Soo Ho
diejek, karena tidak punya orang tua dan tinggal dirumah kumuh. Disaat itu, Yoo
Ri datang dan mengajaknya pulang.
“Kami bukan pengemis,”
kata Yoo Ri kepada para pembully Soo Ho. Lalu dia bertos tangan dengan Soo Ho
sambil tersenyum.
Lee Yeon
memperhatikan itu dari jauh sambil tersenyum.
Lee Yeon : “Secara tidak terduga, Rang
melakukan perbuatan baik dan itu diwariskan secara tidak terduga.”
Lee Yeon
datang berkunjung ke makam Lee Rang.
Lee Yeon : “Tetap saja, dengan cara yang
agak aneh, cinta diwariskan.”
Lee Yeon
kemudian datang mengunjungi Taluipa dan Hyeonuiong sambil membawakan makanan
untuk mereka berdua. Dan mereka menghabiskan waktu sambil makan dan mengobrol
bersama untuk terakhir kalinya. Karena sekarang Lee Yeon telah menjadi manusia,
jadi dia tidak mungkin bisa datang lagi.
Lee Yeon : ‘Seperti biasanya, Nenek masih
gila kerja. Hanya satu hal yang berubah. Sekarang, pasangan suami istri ini
terkadang bergadang membicarakan mendiang putra mereka. Selain itu, tteokbokki
dengan tingkat kepedasan medium ternyata juga bisa dinikmati.”
Lee Yeon dan
Ji A menikah.
Taluipa dan
Hyeonuiong merasa bahagia untuk kebahagiaan Lee Yeon dan Ji A.
Hari- hari
berjalan dengan baik dan berlalu seperti biasa. Dengan berbagai hal- hal
menarik, permasalahan- permasalahan baru, dan kebahagiaan.
Suatu hari,
ditaman. Lee Yeon bertemu dengan seorang anak kecil yang sangat mirip sekali
dengan Lee Rang. Dan dia merasa senang, melihat Lee Rang tampak disayangi oleh
Ibunya.
Lee Yeon : “Dia tidak terlahir kembali
sebagai udang.”
Didalam
mobil. Ji A menceritakan kepada Lee Yeon bahwa barusan dia melihat orang aneh
di kantor polisi. Orang itu adalah pria tua yang memakai topeng Hahoe. Anehnya,
topeng itu tidak bisa di lepas dari wajahnya.
“Omong-omong,
kamu menginjak kotoran burung hari ini?” tanya Lee
Yeon.
“Bukan
kotoran burung. Tapi aku menginjak permen karet,”
jawab Ji A. Dan Lee Yeon langsung tahu siapa pria tua itu.
Pria tua itu
adalah roh kemalangan. Dan Ji A merasa tidak menyangka.
Ji A : “Mungkin ada makhluk yang tidak
kita sadari yang hidup berdampingan dengan kita di dunia ini. Mungkin begitu
banyak legenda urban yang beredar hanyalah kisah tentang mereka. Aku tidak
sengaja mendengar rahasia dari dunia itu.”
Malam hari.
Lee Yeon berdiri di balkon apatermennya.
Lee Yeon : “Hidup sebagai manusia berarti
hidup ini penuh pengalaman pertama dan terakhir. Salju pertama. Langkah
pertama. Piknik pertama. Saluran akar pertama. Serta cinta pertama abadiku.”
Ji A
kemudian datang menemani Lee Yeon untuk menikmati pemandangan kota dimalam
hari.
Saat Ji A
sudah tidur. Lee Yeon membawa payung merahnya dan pergi menemui pria tua dengan
topeng Hahoe.
“Apa kamu
roh kemalangan?” tanya Lee Yeon sambil tersenyum. Dan lalu matanya berubah menjadi
mata rubah. Lalu payungnya berubah menjadi pedang.
Pendapat ku pribadi : Cerita drama “Tale
of Nine Tailed” ini terlalu berbelit- belit. Dari awal, terlalu banyak misteri
nya. Tapi ga semua misteri terselesaikan. Contoh, kalian ingat Pyung Hee? Wanita
yang berada di pulau. Sampai sekarang aku masih bertanya- tanya, kenapa ketika
semua penduduk di pulau menghilang, dia tidak ikut menghilang. Dan kabarnya
setelah itu gimana?
Kedua aku ingin tahu juga, apa sih yang
membuat Imoogi tidak menyukai manusia. Seharusnya adakan kilas baliknya, supaya
orang- orang tahu alasannya. Tapi sepanjang drama ini, yang diceritakan hanya
kilas balik tentang kisah antara Ji A dan Lee Yeon saja.
Juga aku kurang suka endingnya.
Menurutku, Lee Rang pantas berbahagia. Tapi kenapa akhirnya, dia yang harus
berkorban. Walaupun alasannya jelas, karena dia sayang dengan Lee Yeon. Tapi Lee
Yeon aja lebih milih Ji A dulunya.
Lalu akhirnya ini, Lee Yeon sudah jadi
manusia atau masih rubah ekor sembilan sih? Hmm… bingung aku.
Sekian pendapatku, jika kalian ada yang
berbeda pendapat, silahkan komentar saja. Terima kasih telah membaca sinopsis
disini. Dan Happy Reading, guys.