Sinopsis K-Drama : The Uncanny Counter
Episode
06 part 01
“Apa
itu kau? Kau yang menusukku?” tanya Mo Tak.
Tidak
ada jawaban. Mo Tak langsung memukul kaca depan mobil hingga pecah hanya dengan
kepala tangannya. Chang Gyu menjadi lebih ketakutan dan berusaha kabur. Tapi,
Ha Na sudah menunggu di samping pintu sebelah kiri. Chang Gyu keluar lewat
pintu sebelah kanan, tapi di belakang sudah ada So Mun yang berjaga. Dengan
sekali tinju, Chang Gyu langsung pingsan.
Anak
buah yang lain ingin membantu, tapi Jae Cheol segera menarik mereka untuk naik
ke van dan kabur. Dia berteriak pada anggotanya kalau lelaki itu adalah Ga Mo
Tak.
Setelah
membereskan para preman, So Mun menemui Dan O dan menyampaikan kalau mereka
tidak perlu takut lagi. Sementara itu, Ha Na menggunakan kekuatannya untuk
membaca ingatan Chan Gyu. Sayangnya, Chang Gyu dibius terlalu kuat (mungkin
mabuk), jadi ingatannya tercampur aduk dan sulit untuk di baca. Tapi, yang
pasti, Chang Gyu adalah orang yang menusuk Mo Tak.
Eh,
So Mun yang emosi, mau tahu apa alasan Chang Gyu mencoba membunuh Mo Tak. Mo
Tak bertanya pada Ha Na, apakah di ingatan Chang Gyu yang di bacanya, ada
terlihat seorang wanita muda berusia 20 tahunan, Kim Yeong Nim? Apa Chang Gyu
yang membunuhnya? Ha Na menggelengkan kepala, dia tidak melihat Kim Yeong Nim
diingatan Chang Gyu. Dan juga, karna ingatan Chang Gyu yang bercampur aduk, Ha
Na juga tidak begitu yakin.
So
Mun tentu bingung, siapa Kim Yeong Nim yang daritadi mereka bicarakan? Mo Tak
menjawab dengan menunjukkan luka tusukan yang ada di tubuhnya. Setelah melihat
banyaknya bekas luka tusukan tersebut, So Mun tidak bertanya lagi.
Mo
Tak yang sangat marah setelah menemukan orang yang menusuknya, meninju Chang
Gyu yang tidak sadarkan diri. Mereka kemudian menyeret tubuhnya dan
memindahkannya ke gang sepi. So Mun menyarankan agar mereka menyerahkan Chang
Gyu ke polisi karna mereka punya bukti. Ha Na langsung nanya, bukti apa yang
mereka miliki? So Mun menjawab dengan polos, Mo Tak adalah bukti hidup kejadian
itu dan juga Ha Na kan sudah membaca ingatannya.
Mo
Tak merasa hal itu percuma. Dia yakin kalau polisi pun sudah tahu apa yang
Chang Gyu lakukan, mengingat Chang Gyu bisa leluasa keluar masuk kantor polisi
seolah dia adalah tamu meskipun ada poster DPO dirinya di sana. So Mun tidak
percaya dengan ucapan Mo Tak karna baginya, mustahil polisi melakukan hal kotor
seperti itu.
“Itu
masuk akal, setidaknya di Jungjin,” ujar Mo Tak.
Ha
Na menyarankan agar mereka menghapus ingatan Chang Gyu malam ini dan
melepaskannya. Mereka harus menangkap atasan Chang Gyu. Dan akan sangat
berbahaya jika mereka sampai tahu kalau Mo Tak masih hidup. Ternyata, di
ingatan campur aduk Chang Gyu yang Ha Na baca tadi, ada satu ingatan dimana
Chang Gyu mendapat telepon dan di perintahkan untuk membunuh. Dia memanggil
orang di telepon itu dengan sebutan ‘Hyung’. Ha Na menambahkan kalau cara
bicara Chang Gyu seperti bicara kepada kakak kandungnya.
--
Jeong
Yeong baru saja selesai mengumpulkan bukti TKP kasus pembunuhan tn. Jeon dan
langsung mendapat telepon dari Mo Tak. Mo Tak meminta agar Jeong Yeong
memberikannya informasi mengenai Chang Gyu. Apakah dia punya kakak?
“Dia
punya kakak. Namanya, Noh Hang Gyu. Eksekutif di Konstruksi Taesin,” jawab
Jeong Yeong. “Kenapa kau bertanya?”
Mo
Tak tidak menjawab pertanyaannya dan mematikan telepon. Jeong Yeong tentu
kesal.
Mo
Tak memberitahu Ha Na kalau kakak Chang Gyu ternyata adalah eksekutif di Konstruksi
Taesin. So Mun bingung, memang apa hubungannya? Ha Na menyimpulkan, kalau
ingatan yang di bacanya benar, berarti seorang eksekutif memerintahkan adiknya
yang preman untuk membunuh seseorang.
“Kita
jadikan dia umpan. Lalu, kita lihat siapa dan bagaimana mereka bertindak,” ujar
So Mun.
--
Setelah
menghapus ingatan Chang Gyu, mereka memasukkan tubuhnya ke dalam karung dan
kemudian membawanya ke depan gedung Taesin. Dengan alat pemberian Jang Mul,
mereka mematikan CCTV yang ada di depan pintu masuk dan segera meletakkan
karung yang sudah di tulisi : “Untuk Noh Hang Gyu” dan kemudian, bergegas
pergi.
Pas
sekali, tidak lama kemudian, Hang Gyu keluar dari gedung dan melihat karung
tersebut. Tentu saja, dia membuka karung itu dan kaget saat melihat isinya
adalah Chang Gyu yang pingsan.
Dari
jauh, Mo Tak, Ha Na dan So Mun, memperhatikan hal tersebut.
--
Dalam
perjalanan pulang ke kedai, Mo Tak masih membahas Chang Gyu.
“Masuk
akal jika Taesin terlibat. Kasus itu dikubur meski para detektif terbunuh. Itu
bukan ulah preman biasa,” ujar Mo Tak.
“"Para detektif"? Ada orang
lain yang mati?” tanya So Mun, tanpa mengerti kalau yang di bicarakan adalah
orangtuanya.
“Ya,
rekan kerja lamaku,” jawab Mo Tak, canggung.
“Rekan
kerja? Apa detektif ini meninggal saat menangani kasus Kim Yeong-nim bersamamu?”
tanya So Mun, lagi.
Mo
Tak tidak menjawab lagi dan mulai mengalihkan topik dengan berpura-pura bingung
harus belok kanan atau kiri. Untungnya, So Mun nggak bertanya lebih lanjut.
--
Setelah
mengantarkan So Mun pulang, Ha Na protes pada Mo Tak kalau mereka harusnya
memberitahu So Mun yang sebenarnya. Mo Tak tidak mau karna menurutnya, ini
belum waktu yang tepat. Selama ini, So Mun menyalahkan dirinya atas kecelakaan
orang tuanya dan So Mun pasti tidak akan sanggup menerima kenyataan kalau
orangtuanya di bunuh. Mo Tak takut kalau So Mun malah akan mengalami stress
berat.
“Keluarganya
terbunuh, tapi dia tak tahu pelakunya. Kau tahu betapa tersiksanya?” ujar Mo
Tak, tetap pada pendiriannya.
“Aku
tak suka merahasikan sesuatu,” ujar Ha Na, tegas.
“Kata
seseorang yang merahasiakan segalanya (menyindir Ha Na yang menyembunyikan masa
lalunya dari mereka). Seperti itulah lukanya. Tidak ada yang boleh
mengungkitnya tanpa pertimbangan yang matang.”
Ha
Na tampak kesal tapi juga tidak bisa melawan balik, jadi dia memilih masuk
kedai.
--
Esok
harinya,
So Mun hangout
dengan Ju Yeon dan Ung Min. Ketika mereka lagi duduk santai di taman, Ju
Yeon membahas berita mengenai soerang wanita gila di toserba (Hyang Hee).
Menurut yang di dengarnya, wanita itu bicara sendiri dan tertawa histeris saat
berkelahi. Wanita itu juga mencakar leher SPG dengan kukunya dan merampas
kalungnya. Yang menarik, seorang pengunjung yang melumpuhkan wanita itu adalah
seseorang berambut ikal.
Ju
Yeon beneran pintar, dia bisa menduga kalau So Mun adalah orangnya. So Mun
tentu cemas dan meminta mereka untuk tidak mencurigai apapun karna itu bukan
dia. Ju Yeon dan Ung Min tentu makin curiga dengannya. So Mun akhirnya memilih
kabur dengan naik sepeda.
Akhirnya,
mereka malah main sepeda bersama. Ketika melewati persimpangan Segwang, So Mun
tiba-tiba saja berhenti mengayuh. Dia tidak bisa melewati jalan itu karna itu
adalah jalan dimana mobil orangtuanya mengalami kecelakaan 7 tahun lalu. Ju
Yeon dan Ung Min panik dan takut kalau So Mun mengalami sesak nafas lagi. So
Mun tidak sesak nafas hanya saja, dia merasa belum siap untuk melewati jalan
itu.
“Aku
mengerti. Setiap aku melewati markas para perundung itu, jantungku masih
berdebar,” ujar Ung Min.
“Jika
mau ke sana, kabari kami. Kami akan menemanimu,” tambah Ju Yeong.
“Baik.”
Dan
mereka pun berputar arah, melewati jalur lain.
--
Chang
Gyu di rawat di rumah sakit dan memakai penyangga leher. Dia tidak ngat apapun
yang terjadi kemarin malam tapi masih bisa santai main hape. Tapi, pas Hang Gyu
datang, dia segera mematikan ponselnya dan bersikap seperti anak baik. Hang Gyu
menuduh Chang Gyu menggunakan narkoba, tapi Chang Gyu segera membantah.
Saat
itu, Jae Cheol yang juga di rawat di rumah sakit yang sama, datang berkunjung
ke kamar Chang Gyu. Dia memberikan hormat sangat sopan saat melihat Chang Gyu.
Karna dia kemarin sudah kabur dari TKP, ingatannya belum di hapus, jadi dia
ingat kejadian kemarin malam.
Jae
Cheol melaporkan kalau kemarin malam mereka di pukuli Ga Mo Tak. Tapi, Chang
Gyu tidak percaya padanya karna menurutnya itu hanya orang yang mirip. Jae
Cheol ngotot kalau memang yang di lihatnya kemarin malam adalah Mo Tak.
“Kalian
bilang sudah memastikan kalau dia mati,” ujar Hang Gyu, menahan amarah.
Flashback
Saat Mo Tak jatuh ke atap mobil
itu, Chang Gyu dan Jae Cheol sangat shock. Mereka hanya melihat dari atas atap
dan yakin kalau Mo Tak sudah pasti mati jatuh dari gedung yang tinggi. Mereka
tidak ada turun untuk memeriksa apakah Mo Tak masih bernafas atau tidak.
End
“Kalian
bilang sudah pastikan dia tak bernapas,” ujar Hang Gyu, penuh penekanan.
Chang
Gyu menjawab sok yakin kalau sudah. Dia menuduh Jae Cheol yang keliru. Jae
Cheol masih juga nggak peka dan bilang kalau Mo Tak tampaknya hilang ingatan
karna tidak mengenalinya. Chang Gyu bersikeras ngotot kalau Jae Cheol itu
halusinasi karna sering minum alkohol. Jae Cheol malah jadi ragu, mungkin, dia
memang salah lihat.
Hang
Gyu jadi emosi karna merasa di permainkan sama mereka. Dia memerintahkan untuk
membawa orang itu ke hadapannya, entak dia Ga Mo Tak ataupun hanya orang yang
mirip!!
--
di
Kedai,
So
Mun menghabiskan waktu dengan menggambar wajah Hang Gyu. Sementara itu, Mo Tak
mengeluh karna tidak ada artikel ataupun wawancara mengenai Noh Hang Gyu di
internet.
Mae
Ok langsung menegur mereka berdua yang tidak pernah mendengarkannya. Dia kan
sudah bilang untuk tidak ikut campur masalah manusia. Mo Tak tidak setuju karna
menurutnya, walaupun mereka berada di antara dua manusia, mereka tetap manusia.
Kenapa malah membatasinya?
“Kita
bisa tahu siapa yang dirasuki roh jahat. Kau bahkan melibatkan Ha-na. Dia
mungkin tak sopan, tapi dia selalu tahu batas. Sekarang ada apa dengannya? Kau
juga. Saat wanita itu mencakarmu, aku ingin menyembuhkanmu, tapi kau mengacuhkanku.
Ada apa dengan kalian semua? Apa masalahnya? Jika tahu akan seperti ini, aku
berhenti menjadi ketua kalian. Semoga sukses tanpaku. Mungkin kembali koma akan
memberi kalian pelajaran,” omel Mae Ok.
“Hanya
Ha-na yang bisa baca ingatan, kami tak punya pilihan. Kemarin, kita tangkap
pria yang menusuk Mo-tak,” beritahu So Mun.
“Kalian
menangkapnya? Lalu? Kalian serahkan dia ke polisi?” tanya Mae Ok, bersemangat.
“Tidak,”
jawab Mo Tak.
“Kenapa
tidak?”
“Dalangnya
adalah orang lain. Juga tak ada barang bukti.”
“Apa
maksudmu? Patahkan saja sendinya, dan dia akan katakan semuanya. Rekam itu dan
serahkan dia ke polisi,” ujar Mae Ok.
“Lalu
memakai kekuatan kita untuk patahkan sendinya?”
Eh,
Mae Ok baru sadar kan dia baru saja menasehati untuk tidak ikut campur masalah
dunia. Dia benar benar merasa dilema. Karna itu, dia menyuruh mereka untuk
tidak menceritakan apapun lagi padanya.
Lagi
ngobrol, Jang Mul malah datang dan mengajak Mae Ok pergi.
So
Mun udah menyelesaikan gambar wajah Hang Gyu. Dia memotret gambar tersebut dan
mencari gambar yang mirip lewat mesin pencari gambar. Tidak di sangka, dia
malah menemukan sebuah gambar DPO Noh Hang Gyu, saat berusia 30 tahun. Ini
tentu hal aneh karna bagaimana bisa Direktur Eksekutif Konstruksi Taesin dulunya
adalah buronan untuk kasus penyerangan.
--
Jae
Cheol dan Chang Gyu pergi ke kawasan kemarin malam. Chang Gyu masih tidak
percaya bahwa kemarin mereka bertemu Ga Mo Tak. Karna, bagi Chang Gyu, mustahil
Ga Mo Tak hidup setelah jatuh dari lantai 10. Selagi Chang Gyu bicara, Jae
Cheol malah sibuk membawa keluar besi dan tongkat baseball dari bagasi mobil.
Dia juga menyuruh Chang Gyu untuk membawa senjata karna ‘mereka’ sangat kuat.
Chang Gyu makin bingung, Mo Tak tidak sendirian? Jae Cheol menjawab kalau Mo Tak
kemarin bersama seorang gadis dan bocah.
Chang
Gyu mana percaya dengan ucapan Jae Cheol. Masa sama gadis dan bocah saja dia
begitu ketakutan hingga membawa banyak senjata.
Tapi,
rasa tidak percayanya langsung berubah jadi perasaan shock saat melihat
mobilnya terparkir di daerah sana dengan kaca depan pecah. Jae Cheol senang
karna ada bukti kalau kemarin malam Chang Gyu ada di sana dan ucapannya benar.
Jae
Cheol membawa Chang Gyu ke rumah kosong, dimana Dan O dan Dan Bi tinggal
bersembunyi. Mereka berencana mengorek informasi keberadaan Mo Tak dari Dan O,
yang kemarin malam di tolong oleh mereka.
--
Han
Ul sedang melihat rekaman CCTV di sekitar kediaman tn. Jeon. Jeong Yeong yang
baru mendapat laporan otopsi tn. Jeon, memberitahu pada Han Ul, kalau penyebab
kematian tn. Jeon adalah mati kehabisan darah. Benar-benar sinting dan
mengerikan. Manusia tidak mungkin melakukan hal ini.
Han
Ul jujur kalau dia merasa takut dan menurutnya, harusnya mereka membentuk gugus
tugas untuk menyelidiki kasus ini. Jeong Yeong tidak berani mengiyakan dan
hanya bisa berkata kalau mereka putuskan setelah mengumpulkan semua bukti dan
informasi.
Han
Ul kemudian menunjukkan foto jejak kaki pelaku yang ada di TKP. Dari jejak itu,
di perkirakan tinggi pelaku adalah 180 cm dengan berat badan di bawah 65 kg. Di
jejak itu juga terdapat oli mesin, logam dan kaca seperti noda darah pada tn.
Jeon. Perkiraannya, mungkin itu berasal dari pabrik kendaraan atau bengkel
mobil.
Dan
yang lebih anehnya adalah rekaman CCTV di TKP. Jadi, sesaat setelah tn. Jeon
meninggal, kamera CCTV di depan rumah merekam seorang pria bertopi dan berjaket
hitam, keluar dari rumah dan menghilang. Dia sudah memeriksa CCTV lainnya, tapi
pelaku tidak kelihatan dimanapun.
--
Sang
Pil lagi stress karna teringat ucapan Hang Gyu kemarin malam di bar. Dia bisa
mengerti maksud Hang Gyu agar dia menyingkirkan Cheong Sin yang sudah membunuh
tn. Jeon atau jika tidak, mereka yang akan bertindak sendiri.
Dan
akhirnya, Sang Pil memutuskan untuk melenyapkan Cheong Sin sendiri.
--
di
Baekjo Motors,
Sang
Pil menemui Cheong Sin dan Cheong Sin sangat senang karna ayahnya datang.
Apalagi, Sang Pil mengajaknya duduk, mengobrol dan minum bersama. Cheong Sin
benar-benar menyanyangi Sang Pil sebagai ayahnya. Walaupun dia tidak mempunyai
KTP, tapi dia merasa hal itu tidak penting karna dia mempunyai tike
pertandingan yan di tontonnya bersama ayahnya saat usianya 10 tahun.
“Astaga,
kau bodoh. Kenapa kau memercayaiku? Kau lakukan semua yang kusuruh, sementara
kerjaku cuma memukulimu,” ujar Sang Pil.
Dan
setelah mengatakan itu, Sang Pil malah mengarahkan pistolnya ke kepala Cheong
Sin ketika Cheong Sin membalikkan tubuh untuk minum. Sang Pil masih belum tahu
bahwa Cheong Sin bukanlah anak yang bisa di suruh dan di pukulinya seenak
hatinya lagi.
Cheong
Sin sangat kecewa karna ayahnya hendak membunuhnya. Dengan kekuatan
psikokinesisnya, dia membuat ayahnya tidak sanggup menarik pelatuk pistol dan
sebaliknya, membuat ayahnya sendiri membunuh diri sendiri. Sang Pil ketakutan
karna tidak bisa menggerakan tangannya sesukanya dan memohon pada Cheong Sin
agar tidak membunuhnya. Percuma! Cheong Sin tetap membunuhnya.
Doooorr!
--
Ung
Min dan Ju Yeon pergi ke rumah So Mun untuk membaca webtoon yang sudah So Mun
buat. Selagi mereka asyik mengomentari jalan ceritanya, So Mun sibuk mencari
informasi mengenai Noh Hang Gyu. So Mun cukup kaget saat tahu Hang Gyu adalah
CEO dari Dajeong ENC dulu.
--
Setelah
Ung Min dan Ju Yeon pulang, So Mun baru mengeprint semua informasi Hang Gyu
yang didapatnya di internet. Setelah itu, So Mun mengangkat turun sebuah kardus
dari atas lemari bajunya. Isi kardus itu adalah barang-barang milik kedua
orangtuanya seperti seragam kepolisian, tag
name dan buku catatan.
So
Mun melihat-lihat buku catatan dan menemukan sesuatu yang tersembunyi di sampul
buku catatan milik ayahnya tersebut. Ada sebuah SD Card yang disembunyikan di
sana. So Mun memasukkan SD Card itu ke ponselnya dan melihat isinya. Isinya
adalah sebuah video yang merekam sebuah jalan yang gelap gulita dan sepi yang
di lewati beberapa buah mobil.
--
Jeong
Yeong sedang makan siang bersama Han Ul. Mo Tak menelponnya untuk memberitahu
kalau hasil analisis darah yang waktu itu mereka temukan sudah keluar dan dia
akan menemui Jeong Yeong sekarang. Jadi, dia ingin tahu Jeong Yeong ada dimana.
Jeong Yeong menyuruhnya untuk datang ke Suil-dong. Mo Tak langsung bilang akan
ke sana jam 5 sore nanti dan langsung mematikan telepon. Padahal, Jeong Yeong
masih ingin bicara. Dan tentu saja, dia kesal setengah mati karna Mo Tak terus
mematikan telepon di saat ada yang masih ingin di katakannya.
Jeong
Yeong merasa nggak ikhlas dan akhirnya memutuskan menelpon balik. Dia menelpon
hanya untuk memarahi Mo Tak untuk tidak kebiasaan memutuskan pembicaraan orang
lain. Mo Tak panik dan canggung karna dia beneran nggak sadar kalau Jeong Yeong
masih ingin mengatakan sesuatu. Dia pun menanyakan apa yang ingin Jeong Yeong
katakan?
“Akan
ku katakan nanti,” jawab Jeong Yeong dan langsung memutuskan telepon.
Jeong
Yeong beneran puas dan merasa lega karna berhasil membalas Mo Tak. Gantian Mo
Tak yang kesal.
Karna
mau pergi menemui Jeong Yeong, Mo Tak pun sibuk memilih baju yang mau di
kenakannya. So Mun yang baru datang sehabis pulang sekolah, langsung
menggodanya. Dia memberitahu Mo Tak kalau Hang Gyu itu dulunya adalah CEO dari
Daejeong ENC, yaitu sebuah perusahaan penggusur yang sekarang dipimpin oleh Noh
Chang Gyu. Perusahaan itu berdiri tahun 2005 dan Hang Gyu menjadi CEO nya
sampai tahun 2014, kemudian menyerahkannya kepada adiknya.
“Kenapa
kau mencarinya?”
“Aku
penasaran tentang pria itu, Noh Hang-gyu. Saat itu, orang tuaku tangani
kasusnya, jadi, aku penasaran. Ini tak terlalu membantumu dalam memecahkan
kasus Kim Yeong-nim, aku hanya ingin kau tahu. Siapa tahu? Ini berguna,” jawab
So Mun.
“Preman
penggusur menjadi eksekutif di perusahaan konstruksi?”
“Benar.
Di Taesin, perusahaan besar. Mencurigakan, bukan?”
“Apanya
yang mencurigakan? Dasar konyol. Pergi berlatih. Aku akan kembali pukul 18.00,”
ujar Mo Tak.
So
Mun ternyata sempat menguping saat Mo Tak bicara dengan Jeong Yeong di telepon,
karna itu dia membujuk Mo Tak agar membawanya ikut serta karna dia ingin
menyaksikan sendiri bagaimana proses investigasi. Dia janji, setelah pulang,
dia akan berlatih sangat kuat sampai besok pagi.
Mo
Tak akhirnya luluh dan mau mengajaknya. So Mun sangat senang dan segera melepas
jas seragamnya dan menggantinya dengan jaket denim milik Mo Tak.
--
Mo
Tak membawa So Mun ke tempat dia melakukan analisis darah.
“Empat
di antaranya terkontaminasi, tak bisa dianalisis. Sampel ini darah Kim
Yeong-nim. Tidak terdapat obat atau racun. Tapi dia sedang hamil saat itu. Kami
juga bisa analisis sampel ini. Tapi darah ini milik orang lain. Pria, golongan
darah AB. Lalu ini adalah darah binatang,” jelas si peneliti, menguraikan hasil
dari 7 sampel yang Mo Tak serahkan waktu itu.
--
Sepanjang
jalan, So Mun tampak serius melihat dokumen hasil analisis sampel darah tersebut.
Dia hanya berpikir kalau ternyata seperti ini yang polisi kerjakan. Seperti
inilah pekerjaan ayah dan ibunya. So Mun mulai menebak-nebak, apakah alasan Kim
Yeong Nim terbunuh adalah karna kehamilannya? Mo Tak menjawab kalau kemungkinan
itu ada dalam sebuah hubungan yang tidak mengharapkan seorang anak.
So
Mun mulai menebak lagi kalau bisa saja itu karna Hang Gyu sudha menikah. Mo Tak
tidak mau membicaraka kasus ini dengan So Mun, tapi So Mun terus mengemukakan
pendapatnya. Mungkin saja, Hang Gyu membunuh Yong Nim karna statusnya sebagai
eksekutif Tae Sin dan akan merusak reputasinya jika ketahuan dia selingkuh
dengan soerang wanita.
“Pertama,
tak ada bukti untuk menuduh Noh Hang-gyu sebagai tersangka dalam pembunuhan Kim
Yeong-nim. Kau memulainya dengan kekeliruan,” ujar Mo Tak.
“Tapi
dia membunuhmu!”
“Kita
tak tahu apakah Kim Yeong-nim penyebabnya. Kita kehilangan petunjuk. Jangan
tersulut, Mun.”
“Aku
tak bisa tahan. Sampel darah itu mungkin milik pelaku. Seorang pria, golongan
darah AB. Kau juga emosi.”
“Kita
bahkan tak tahu, apakah benar pria itu pelakunya,”
“Aku
tahu itu dia,” yakin So Mun. “Intuisiku sebagai putra detektif.”
“Dasar
bocah konyol.”
“Aku
yakin ada cara lain meskipun dia tak seharusnya hamil. Kenapa membunuhnya? Tunggu.
Saat itu, dia hanyalah preman, bukan eksekutif Taesin. Dia menjabat sebagai CEO
Dajeong ENC sampai 2014, 'kan?” ujar So Mun, terpikir akan hal itu.
Tentu
saja, Mo Tak baru kepikiran hal itu. juga Dia segera menyuruh So Mun untuk
mencaritahu lebih banyak mengenai konstruksi Taesin.