Sinopsis K-Drama : The Uncanny Counter Episode 07 part 01

 

Sinopsis K-Drama : The Uncanny Counter

Episode 07 part 01



Chang Gyu dan Jae Cheol membawa Dan O dan Dan Bi ke sebuah restoran cepat saji. Mereka membelikan mereka hamburger dan tanpa ragu sedikitpun Dan Bi langsung memakannya. Selagi Dan Bi makan, Jae Cheol dengan Chang Gyu menanyakan Dan O mengenai Mo Tak dkk. Dan O cukup pintar dan berbohong kalau dia tidak mengenal mereka dan belum pernah melihat mereka sekalipun. Masalahnya, di Dan Bi. Bukannya fokus makan, dia malah ikut menjawab pertanyaan Chang Gyu dan Jae Cheol. Tentu saja, kedua preman itu, beralih menanyakan Chang Gyu.





Dan O sangat takut karna Chang Gyu mulai mengancam dengan menunjukkan pisau yang ada di balik jaketnya. Dan O takut kalau Chang Gyu akan melukai Dan Bi. Karna alasan itu, dia pun akhirnya buka mulut, memberitahu kalau salah satu orang yang bersama Mo Tak, So Mun, satu sekolah dengannya.

--




Cheong Sin sedang bekerja menghancurkan mobil-mobil rongsokan. Wajahnya tampak penuh kemarahan mengingat saat Sang Pil ingin membunuhnya kemarin. Dan ternyata, setelah membunuh Sang Pil, dia memasukkan tubuh Sang Pil ke dalam mobil dan dengan alat penghancur mobil, dia menghancurkan mobil tersebut. Dari mobil yang tertekan hingga gepeng, terlihat ada tangan penuh darah yang menjuntai dari bagasi mobil. Itu tangan Sang Pil.



Setelah menghancurkan mobil, Sang Pil mengeluarkan semua plat mobil bodong dan uang dari brangkas. Dia akan kabur.

Tampaknya, Cheong Sin mulai menyatu dengan roh jahat yang merasukinya, karna dia bisa mengingat jelas bagaimana pertemuannya dengan Ha Na dan So Mun di masa lalu lewat mimpi.


Flashback

Ha Na sangat ketakutan karna Cheong Sin bisa melihatnya padahal yang di masukinya hanyalah ingatan masa lalu Mun. Mun yang ada di sana, bukannya membantu, malah membuat keadaan menjadi semakin runyam. Dia menyerang Cheong Sin dengan membabi buta.



Ha Na ingin menariknya agar keluar dari alam bawah sadar ini, tapi tiba-tiba, Mun menghilang bersama Cheong Sin ketika sedang berkelahi. Mereka berdua tiba-tiba berpindah tempat ke kamar Cheong Sin. Dan di tengah pertarungan yang sengit, Mun kembali terlempar ke ingatan masa lalunya.

Cheong Sin segera menggenggam hp nya dengan erat dan kembali muncul di ingatan Mun. Mereka melanjutkan pertarungan mereka kembali.



Ha Na sangat panik karna dia melihat kalau di dalam truk, Cheong Sin ada di sana. Jadi, yang sedang bertarung dengan Mun adalah Cheong Sin di masa depan. Di dalam mobil itu, Cheong Sin ingin membunuh Mun masa depan. Ha Na berusaha kembali, tapi ketika dia sudah berhasil kembali ke tubuhnya, roh Mun masih tetap berada di masa lalu. Ha Na berteriak menyuruhnya untuk sadar, tapi Mun benar-benar mengabaikannya.








Ha Na akhirnya kembali. Saat itu, truk yang dikendarai Cheong Sin sudah melaju untuk menabraknya. Ha Na segera menarik Mun yang masih terlalu fokus memukuli Cheong Sin. Dia berteriak menyuruh Mun agar kembali. Tepat di saat truk akan menabraknya, Ha Na berhasil membawanya kembali.

End



Mun bukannya berterimakasih karna Ha Na sudah menyelamatkannya, malah ingin kembali ke masa lalu karna dia yakin kalau dia bisa menangkap Cheong Sin. Ha Na melarang karna yang di lawan Mun tadi adalah roh jahat level 3 dan dia bisa mati.

Mun benar-benar keras kepala. Ha Na sampai harus mengeraskan suara menyuruhnya untuk diam atau kakek dan nenek Mun akan mendengar pembicaraan mereka.

--



Cheong Sin mengamuk dengan dua suara karna Mun berhasil lepas. Benar-benar suara teriakan yang menyeramkan.

--



Mun akhirnya mau diam. Tapi, dia tetap ingin menangkap Cheong Sin dan membuatnya menyesal karna sudah membiarkannya hidup.

Selesai masalah tadi, Ha Na membawa Mun ke kedai. Mereka tidak sadar kalau Chang Gyu dan Jae Cheol sudah mengintai di depann rumah Mun dan mengikuti mereka.

--



Mae Ok merasa sangat kasihan pada Mun karena hidupnya menyedihkan. Mun baru saja tahu penyebab kematian orang tuanya dan entah apa yang akan Mun lakukan jika tahu roh orangtuanya tidak pernah naik ke surga.

Umur panjang. Yang dibicaraka datang bersama Ha Na. Begitu tiba, Ha Na langsung melapor kalau roh orang tua Mun di jerat roh jahat. Mereka tahu karna mereka pergi ke masa lalu Mun. Dan yang membunuh adalah pembunuh bayaran yang juga adalah pembunuh Cheol Jung.



Mae Ok menangis sedih karna bisa merasakan betapa pedihnya hati Mun. Dia merasa berempati dengan Mun dan karna itu, dia berjanji akan membantu Mun menangkap Cheong Sin.



Mo Tak juga menyuruh Mun ikut dengannya. Dia akan menceritakan semua yang di temukannya dan alasannya menggali masa lalunya. Mo Tak menunjukkan log panggilan terakhirnya di hapenya yang lama, nomor hp So Gwon yang sekarang Mun gunakan. Mun memberiathu kalau nomor ibunya sekarang di gunakan oleh neneknya.



Mun memberitahu Mo Tak, kalau sebelum kecelakaan itu terjado, ayahnya sempat berujar pada ibunya : “Akan ku tuntaskan ini sampai akhir.” Saat itu, di radio terderngar pengumuman hasil pemlilihan walikota mengenai Shin Myeong Hwi yang menang. Setelah mendengar pengumuman itu, So Gwon mematikan radio dan berujar demikian pada ibunya.

“Meskipun Shin telah terpilih, dia tetap melanjutkan?” simpul Mo Tak.

“Ya, itulah yang kudengar.”

“Itu memperjelas sesuatu. Jeong-yeong menemukan sesuatu saat sedang selidiki kasus lain. Kim Yeong-nim ambil bagian dalam kampanye Shin Myeong-hwi. Lalu Kim Yeong-nim menghilang saat kampanye masih berlangsung. Pemilihan itu seperti perang. Jika dia dibunuh orang dalam, mereka bisa kalah. Persaingannya ketat, dia menang dengan selisih ratusan suara. Saat aku dan ayahmu mulai selidiki kasus Kim Yeong-nim, dia mungkin ketakutan,” ujar Mo Tak, menunjukkan hasil penyelidikannya.

“Makanya dia suruh Noh Hang-gyu untuk membunuhnya?”

“Tapi, aku tak yakin apa yang terjadi tujuh tahun lalu telah usai.”

“Apa maksudmu?”

“Pria ini. Dia dibunuh baru-baru ini,” katakan Mo Tak sambil menunjukan foto tn. Jeon.

“Siapa ini?”



“Dirut tim kampanye Shin di putaran satu dan dua. Jeon Gi-hwan. Lalu pembunuhnya adalah orang yang sama yang kita selidiki di Suil-dong melalui jejak kakinya.”

“Roh jahat itu?”


Mo Tak membenarkan. Dan pas sekali, Ha Na dengan Mae Ok yang baru turun, mendengar pembicaraan mereka. Mo Tak mengira Mae Ok akan memarahinya lagi, tapi kali ini, Mae Ok memarahinya karna tidak memberitahu mereka informasi sepenting itu.

Kini, mereka semakin bertekad menemukan Cheong Sin yang sudah memangsa jiwa Cheol Jung dan orang tua Mun. Mereka bergumam kalau roh jahat itu menemukan inang yang hebat, seorang pembunuh bayaran.

--



Mun masih merasa sedih karna kasus orang tuanya. Dan tidak di sangka, Mo Tak berkata padanya kalau dia tidak sendirian karna mereka bersamanya. Mun tentu merasa terharu.



Dan ternyata, Chang Gyu dengan Jae Cheol masih berada di depan kedai, mengawasi. Chang Gyu benar-benar shock saat melihat Mo Tak masih benar-benar hidup (karna ingatannya kan di hapus sebelum ini). Jae Cheol sangat semangat karna ucapannya benar kan, Mo Tak masih hidup.

Mereka kemudian mengikuti Mo Tak yang pergi dengan mobilnya.

--




Jeong Yeong sedang berada di laboratorium NFS untuk mengajukan analisis darah kasus Kim Yeong Nim di Lab. Analisis Genetik. Yang tidak di duga, ketika dia keluar lab, det. Pyo tidak sengaja melihatnya.




Jeong Yeong sibuk menelpon Mo Tak untuk memberitahu kalau berkat Mo Tak, dia berhasil mendapatkan wajah tersangka. Tapi, bagaimana Mo Tak bisa mendapatkan rekaman CCTV itu padahal lokasi itu jauh dari TKP Suil-dong. Mo Tak tiba-tiba mencurigai sesuatu dan mengirim sketsa gambar Cheong Sin pada Jeong Yeong. Dia ingin tahu apakah pelaku yang di incar Jeong Yeong adalah orang tersebut?

Jeong Yeong sangat terkejut dan mengirimkan foto CCTV. Sama. Pelaku yang membunuh tn. Jeon adalah Cheong Sin.

--



Mo Tak dan Jeong Yeong akhirnya bertemu. Mo Tak pun memberitahu siapa saja korban yang sudah di bunuh Cheong Sin.

“So Gwon, Ha Mun-yeong, Ketua Jeon Gi-hwan, dan orang yang dibunuh pada 12 September, CEO Kwon Jin-seung.”

“Jadi, pelakunya sama, seorang pembunuh bayaran?” tanya Jeong Yeong.

“Maksudku, aku yakin mereka temukan jejaknya di TKP Kwon Jin-seung. Kenapa tak kau kaitkan dengan kasus Jeon?”

“Mereka memang berkaitan. Pak Kepala sedang berusaha menutup kasus tersebut.”

“Su-ryong kepalanya, 'kan?” tanya Mo Tak. Melihat ekspresi Jeong Yeong, Mo Tak tahu jawabannya, ya. “Lupakan. Aku tak mau tahu. Untuk sekarang, mari temukan bedebah ini dulu.”

“Akan kuselidiki dari sudut berbeda. Mungkin kita akan temukan petunjuk lain. Aku akan meneleponmu.”

--


Ketika sudah tiba di rumah, Mun mulai mencoba mengingat saat perkelahiannya dengan Cheong Sin tadi. Saat itu, dia sempat menghilang sesaat. Ketika sudah kembali ke dunia nyata, Ha Na juga mengatakan hal itu dan menanyakan, kemana Mun saat menghilang hingga kembali dengan luka gores di wajahnya tersebut?




Saat itu, Mun tidak begitu sadar karna terlalu fokus berkelahi dengan Cheong Sin. Tapi, memang saat itu, dia berpindah ke siang hari padahal sebelumnya, malam hari. Di tempat itu, dia mendengar suara mesin aneh. Ketika melirik keluar, dia sempat melihat sebuah mobil bertuliskan : Baekjo Motors. Dan ada banyak mobil bekas.

--



Esok harinya, Mun segera menemui Mo Tak dan memberitahu kalau pelaku kemungkinan berada di tempat rongsokan “Baekjo Motors.” Berdasarkan informasi itu, Mo Tak memberitahu Jeong Yeong. Semuanya bergegas menuju ke sana.




Ketika tiba, semua mulai berpencar mencari petunjuk apapun. Setelah berkeliling, Mun akhirnya menemukan tempatnya berkelahi dengan Cheong Sin. Ha Na juga menemukan kantornya. Dan hasilnya, Cheong Sin sudah pergi dari tempat itu. Jeong Yeong yang memperhatikan, protes karna mereka melakukan penggeledahan tanpa surat perintah dan juga, siapa orang-orang yang Mo Tak bawa? Mo Tak hanya menjawab kalau mereka semua adalah pekerja kedai dan juga dia menyuruh Jeong Yeong untuk tidak ikut campur dengan yang mereka lakukan.



Semuanya mengenakan sarung tangan sebelum melakukan penggeledahan agar tidak ada sidik jari mereka yang tertinggal. Ha Na menemukan tumpukan plat mobil bodong dan juga daftarnya. Ada beberapa plat yang hilang.



Mun menemukan tong pembakaran sampah dan di tong itu ada seragam yang hangus terbakar, namun bagian tag name-nya masih bersisa : Ji Cheong Sin. Mun jadi teringat saat berkelahi dengan Cheong Sin kemarin, di seragam yang dikenakan ada tulisan : Ji Cheong Sin. Akhirnya, mereka tahu nama pelakunya adalah Ji Cheong Sin.

Mae Ok yang berkeliling menemukan genangan darah. Ketika dia mendongak ke atas, dia menemukan mobil yang berisi mayat Sang Pil.


“Saatnya kalian pergi. Tempat ini sekarang lokasi pembunuhan,” umumkan Jeong Yeong dan segera menelpon polisi agar datang ke TKP.

--


Semua polisi dan wartawan berkumpul di Baekjo Motors. Hari sudah malam ketika Kep. Choi tiba di TKP. Dia sangat marah karna para wartawan sudah hadir dan tentu akan sulit baginya untuk menutupi kasus ini.


Kep. Choi yang selalu bersikap sok pada Jeong Yeong, malah muntah-muntah saat melihat kondisi mayat Sang Pil. Jeong Yeong juga menghampirinya dan berujar kalau Kep. Choi tidak bisa menutupi kasus ini lagi dan mereka harus memasukkan Ji Cheong Sin ke dalam daftar buron.

--



tn. Shin menemui seorang pria tua di sebuah restoran mahal, di ruangan VIP. Ini terkait pemilihan Presiden. Pria itu menawarkan tn Shin untuk maju menjadi calon presiden. tn. Shin tertawa dan bertanya, apa dia akan mendukungnya? Pria itu yang entah perwakilan dari mana, berkata kalau tn. Shin adalah politisi yang di cintai rakyat dan penduduk mendukungnya.


tn. Shin tertawa karna dia memang menyukai tawaran tersebut. Perwakilan itu kemudian membahas kalau dia mendengar rumor mengenai hubungan pribadi tn. Shin. tn. Shin menjawab kalau politisi memang selalu di selubungi rumor. Perwakilan menasehati tn. Shin agar menjaga jarak dengan Taesin Grup.


Ketika sedang berada di tengah pembicaraan, tn. Shin mendapat pesan dari Kep. Choi kalau Sang Pil di bunuh dan Ji Cheong Sin akan masuk dalam daftar buronan. Dia akan menjelaskannya ketika mereka bertemu langsung.

--



Cheong Sin sekarang sedang dalam pelarian. Dia menukar mobilnya dengan plat nomor bodong agar bisa kabur lebih jauh. Ketika dia sedang menukar plat mobilnya, seseorang melihatnya. Entah apa yang terjadi dengan orang itu, karna selanjutnya, kita hanya melihat tangan Cheong Sin yang berlumuran darah.


 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post