Sinopsis K-Drama
: The Uncanny Counter
Episode
08 part 01
Walau
mobilnya sudah ditabrak dengan truk, Mo Tak, Ha Na, Mae Ok dan Mun masih bisa
bertahan dan selamat. Chang Gyu dan Jae Cheol tentu merasa ketakutan dan
langsung kabur dari sana.
Di Yung, semuanya baik-baik saja walau sempat merasa seperti
terkena serangan jantung. Su Ho langsung menghubungi Mae Ok dan menanyakan
keadaannya. Mae Ok menjawab kalau dia baik-baik saja dan tidak ada waktu untuk
menjelaskan karna dia harus segera menangkap roh jahat.
--
tn.
Song ada di arena bermain golf. Dia sedang menggila dan menghajar manager
tempat hanya karna mie yang dihidangkan padanya sudah mengembang. Dia tambah
semangat memukuli manager tersebut saat sadar bahwa dia mendadak kuat. Hanya
dengan sekali tendang, dia bisa membuat tulang kaki si manager patah. Untuk
membuktikan kalau dia beneran kuat, dia memutar pergelangan kaki si mangaer dan
tertawa puas saat manager tersebut berteriak kesakitan.
Manager
benar-benar ketakutan dan memohon agar tn. Song tidak membunuhnya. Untungnya,
di saat yang tepat, Ha Na tiba dan langsung menendang wajah tn. Song. tn. Song
marah dengan kemunculan Ha Na yang berteriak memanggil namanya. Dia merasa Ha
Na tidak menghormatinya, padahal dia adalah pamannya. tn. Song mencoba memukuli
Ha Na, tapi kekuatan Ha Na berada jauh di atasnya.
Walau
masih dalam keadaan terluka karna kecelakaan tadi, Ha Na tetap memukuli tn.
Song. Dia benar-benar marah, apalagi saat tn. Song mengejek keluarganya. Mo Tak
dan Mun ingin membantu, tapi Ha Na melarang mereka. Sementara itu, Mae Ok
menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan kaki manager yang di patahkan tn.
Song (manager sudah dalam keadaan pingsan).
tn.
Song berhasil menangkap Ha Na dan membahas kalau keluarga Ha Na mati bukan
salahnya. Keluarga Ha Na lah yang memutuskan untuk minum obat dan bunuh diri,
tapi kenapa malah menyalahkannya? Ucapannya itu, membuat Ha Na tersulut emosi
dan menghajarnya habis-habisan.
Sadar
kalau sudah kalah, tn. Song mau kabur. Tapi, Mun menahannya dan menyuruhnya
untuk minta maaf sama Ha Na. Ha Na tidak mau mendengarkan sedikitpun ucapan
palsunya dan menyumpal mulutnya dengan memasukkan bola golf dan kemudian,
meninju pipinya hingga pingsan.
Setelah
itu, Ha Na akan mulai memanggil roh jahat yang ada di dalam tn. Song.
Sayangnya, rasa dendam menguasainya dan ingin membuatnya membunuh tn. Song. Ha
Na sadar kalau dia tidak bisa menuntun roh jahat di tubuh tn. Song, karna itu,
Mun yang menggantikannya.
Roh jahat yang ada di dalam diri tn. Song akhirnya masuk ke
penjara alam baka. Dia menerima hukumannya.
Sementara itu, roh tn. Han Seung Woo akhirnya bisa mencapai alam
baka. Dia merasa bingung melihat tempatnya berada sekarang dan mengira sedang
tertidur. Wi Gen muncul dan menyapanya, memberitahu kalau ini adalah dunia alam
baka.
tn. Han tidak bisa menerima fakta bahwa dia sudah meninggal
karna usianya masih 27 tahun. Wi Gen tidak bisa melakukan apapun dan
memberitahu kalau tn. Han sudah meninggal pada pukul 17.00 tanggal 20 Oktober
2020 pada usia 26 tahun, 3 bulan dan 14 hari.
“Aku melalui banyak hal untuk dapatkan pekerjaan itu. Aku tahu
banyak yang kesulitan, tapi aku sungguh berjuang untuk itu,” cerita tn. Han,
mengingat perjuangannya demi bisa masuk ke perusahaan impiannya.
Setiap hari, tn. Han selalu berusaha keras belajar, mengirim
lamaran dan melakukan yang terbaik demi bisa bekerja di Firma Konstruksi
Daejeong. Walau dia gagal berulang kali dalam wawancara, tn. Han tidak menyerah.
Dan akhirnya, dia pun di terima bekreja di sana.
“Baru satu bulan aku bekerja di sini. Berjalan dengan
berkalungkan benda ini adalah impianku,” lanjutnya sambil menatap tag name
perusahaan.
tn. Song yang tidak terima di halangi tn. Han, membawanya ke toilet
yang sepi dan menghajarnya habis-habisan. Masih belum puas, dia mencekik tn.
Han dengan tag name pekerjanya hingga tewas. Dan kemudian, meninggalkannya
begitu saja di sana dengan membawa bukti kejahatannya : tag name Han Seung Woo.
Mengingat semua itu, membuat tn. Han merasa marah dan
bertanya-tanya, apa kesalahannya? Mun menghampirinya dan berujar kalau dia
tidak melakukan kesalahan apapun. tn. Han menangis dan menceritakan impian dan
hal-hal yang ingin dilakukannya, masih sangat banyak.
“Tn. Han. Seseorang telah menunggumu,” ujar Wi Gen.
Saat itu, pintu alam baka terbuka. Dan dari balik pintu, seorang
nenek renta berjalan menggunakan tongkat, membentangkan kedua tangannya dan
berteriak : “cucuku tersayang.” Melihat neneknya, tn. Han langsung berlari menyambutnya
dengan air mata dan senyuman di wajah. Dia sangat menyanyangi neneknya. Nenek
memeluk tn. Han dan menyuruhnya ikut masuk (ke alam baka) bersamanya agar bisa
beristirahat.
Mun yang melihat semua itu, menangis terharu.
Begitu
kembali ke dunia nyata, dia sudah berada di dalam mobil. Dan hal pertama yang
diucapkannya adalah dia tahu senjata pembunuh yang digunakan untuk membunuh tn.
Han. Mo Tak langsung menjawab kalau Ha Na sudah membaca ingatan tn. Song tadi
dan sekarang sedang pergi mencarinya. Mae Ok juga berujar kesal karna tn. Song
masih bisa mabuk-mabukan dengan wanita setelah membunuh orang.
Eh,
Jang Mul ternyata ada di dalam mobil itu juga. Dia yang menjemput mereka semua
dari tempat golf tadi karna mobil mereka sudah hancur.
Ha
Na pergi ke bar dan menemui wanita yang mendapat tag name tn. Han yang
diberikan tn. Song. Wanita itu, menunjukkan ekspresi kaget karna tidak
menyangka yang diucapkan tn. Song waktu itu padanya benar. Dia juga bilang
sudah membuang tag name itu karna itu barang mengerikan.
Ha
Na tidak percaya sama sekali padanya. Dia mencengkeram tangan wanita itu dan
membaca ingatannya. Wanita itu masih menyimpan tag name tersebut karena
berencana akan memeras tn. Song menggunakan itu. Dan akhirnya, karna ketakutan
dan paksaan, wanita itu menyerahkan tag name tn. Han yang di simpannya.
Tanpa
membuang waktu, Ha Na menyerahkan bukti tersebut kepada kepolisan. Ketika mau
keluar dari kantor polisi, dia berjumpa dengan Dan O dan Dan Bi. Dan O khawatir
dan menanyakaan keadaan Mun. Dia jujur kalau para preman itu datang menemuinya
sehingga dia tidak punya pilihan selain menceritakan semuanya. Ha Na menjawab
kalau mereka baik-baik saja, dan balik bertanya keadaan Dan O dan sekarang
tinggal dimana? Dan Bi langsung menjawab kalau mereka sudah mendapatkan tempat
baru dan bisa hidup bersama. Dan O dengan wajah berbinar, menjelaskan kalau
pekerja sosial telah menemukan orang tua angkat yang mau mengadopsi mereka.
Ha
Na ikut senang dengan kabar tersebut.
--
Setelah
semua urusan selesai, Ha Na kembali ke mobil. Semua sudah menunggunya. Suasana
hati Ha Na sedang sangat baik dan saat Mae Ok menanyakan ingin makan apa, Ha Na
menjawab kalau dia ingin telur mata sapi.
Begitu
tiba di restoran, Mae Ok segera menyiapkan makan malam untuk semuanya termasuk
telur mata sapi. Ha Na diam melihat telur itu dan membayangkan Ha Yeong duduk
disebelahnya dan menikmati telur tersebut. Hal itu membuat Ha Na menangis.
“Ha Yeon, maaf aku bertahan
sendiri. Maafkan aku,” tangisnya, terisak-isak.
--
Esok
hari,
tn.
Song terbangun karna sebuah bola golf mengenai kepalanya. Dia berada di
tengah-tengah lapangan golf dan tidak ingat sama sekali apa yang terjadi
kemarin. Begitu bangun, dia segera menelpon asistennya dan memarahinya karna
tidak mencari dan menjemputnya. Baru juga selesai teleponan, dia malah sudah di
jemput paksa dan diseret oleh anggota detektif dan polisi. Walau dia protes,
percuma karna detektif sudah membawa surat penangkapan dan juga sudah ada bukti
kejahatan tn. Song.
--
Berita
penangkapan tn. Song disiarkan di sema media. Mae Ok sangat senang dengan
berita itu sehingga dia memberikan cemilan gratis untuk semua tamunya.
Di
berita, reporter memberitahu kejatahan yang sudah dilakukan tn. Song termasuk
alasan dia membunuh tn. Han karna ‘sikap menantang’ tn. Han. tn. Song juga
diketahui sering menyadap dan membuka ponsel karyawannya. Senjata pembunuh yang
digunakan tn. Song adalah kartu pegawai tn. Han. Reporter juga memberitahu
bahwa tn. Han melalui proses wawancara sebanyak 25 kali hingga akhirnya
diterima bekerja, tapi tidak di sangka tali penggantung kartu pegawainya justru
menjadi senjata yang mencekiknya sampai mati. Demi mengenang kematian tn. Han,
seorang pemuda menciptakan situs dan sudah ada ribuah unggahan berisi ucapan
belasungkawa di situs tersebut.
Mun
yang mendengar berita itu, tersenyum tipis karna tn. Han akhirnya mendapatkan
keadilan.
--
Begitu
kedai tutup, Jang Mul datang dan menunjukkan beberapa foto. Dia sudah ke
reservoir yang ada di Jungjin, tapi reservoir rata-rata di kelilingi oleh
ilalang. Sementar di video yang dimiliki ayah Mun, jalanan yang terekam adalah
jalan beraspal. Mae Ok merasa kalau mungkin saja masih ada reservoir lainnya.
“Ini
yang akan kita lakukan. Ini terkait dengan buku besar Song Man-ho untuk dana
gelap Taesin Group. Gunakan ini untuk gulingkan Cho Tae-sin dan bedebah
lainnya. Mari kita selesaikan,” ujar Jang Mul dan menyerahkan sebuah flashdisk.
“Bukti
yang didapat secara ilegal tak bisa diterima,” ingatkan Mo Tak.
“Lupakan
polisi dan penyidik. Kita lapor ke kantor pajak. Dia tak akan bisa melawan.”
“Tentu,
kita bisa laporkan dia soal penggelapan dan penyuapan. Tapi itu tak akan menghukumnya
atas pembunuhan orang tua Mun,” ujar Ha Na.
“Ada
bukti? Bisakah kau buktikan bahwa dia sewa orang untuk bunuh orang tua Mun? Bagaimana
caranya?” tanya Jang Mul, balik.
“Kami
akan temukan buktinya. Kami bisa melakukannya,” ujar Mun, penuh keyakinan.
Pembicaraan
serius mereka berakhir karna Mo Tak membahas mobil baru mereka yang dibelikan
Jang Mul. Jang Mul sangat bangga dan menyombongkan mobilnya. Dia juga
memberitahu kalau mobil mereka yang sudah hancur ditabrak itu, di pasang alat
pelacak.
Mendengar
itu, Mo Tak jadi emosi. Tanpa minta izin siapapun, dia langsung menggunakan
mobil baru itu menuju gedung Taesin Grup.
Begitu
tiba, dia tidak bisa masuk begitu saja. Petugas security tidak mengizinkannya
masuk karna Mo Tak bersikap mencurigakan. Tapi, Mo Tak malah menggunakan
kekuatannya untuk memukul petugas itu hingga pingsan dan merebut kartu tanda
pekerjanya. Dengan kartu itu, dia bisa masuk ke dalam gedung.
Gi Ran yang ada di Yung, panik dan berteriak dengan telepati
menyuruh Mo Tak berhenti. Dia memperingati Mo Tak untuk tidak ikut campur dalam
urusan manusia. Jika dia terus melakukannya, haknya sebagai Counter akan
dicabut. Begitu juga dengan dirinya. Gi Ran berteriak mengingatkan kalau hak
Counter Mo Tak di cabut, dia bisa kembali koma.
Percuma
saja! Mo Tak tidak mempedulikan ucapan ataupun ancamannya. Dia tetap ngotot mau
menemui Hang Gyu. Dan lagi-lagi, karna sikapnya yang mencurigakan, seorang
satpam menghentikannya. Dan dengan kekuatannya, Mo Tak memukuli para satpam yang
menghalanginya hingga pingsan.
Gi Ran sudah mencapai batas karna Mo Tak mengabaikannya. Dia
meminta pendapat pada anggota Yung lainnya. U Sik juga ikutan protes pada Wi
Gen kalau Ha Na pun terus melanggar aturan dengan memakai kekuatannya pada
orang biasa.
“Aku tak bisa memaklumi kalian berdua,” ujar Gi Ran, melihat Wi
Gen dan Soo Ho dengan tatapan kesal. “Seolah akulah yang jahat. Aku ingin
direinkarnasi. Aku tak bisa biarkan mereka merugikanku,” ujar Gi Ran dengan
suara keras.
“Mereka butuh peringatan keras, Wi-gen,” tambahkan U Sik, setuju
dengan Gi Ran.
Mo
Tak akhirnya tiba juga di ruangan Hang Gyu setelah melumpuhkan beberapa
penjaga. Dia tidak takut sama sekali dan malah duduk santai di sofa yang ada di
ruangan. Tidak lupa, dia menyindir Hang Gyu yang dulunya preman bisa menjadi
sukses seperti ini.
“Berhenti
berbasa-basi. Katakan intinya,” perintah Hang Gyu.
Tujuan
Mo Tak datang adalah untuk memberikan peringatan akan membongkar semua
kejahatan Hang Gyu. Dan juga mengancam dengan berkata kalau dia tahu jasad Kim
Yeong Nim ada di dalam reservoir. Dia akan menemukan mayat itu walau harus
mengeringkan reservoir tersebut.
Ketika
mereka masih berbincang, Chang Gyu datang. Mo tak pun langsung memberi
peringatan lainnya agar mereka tidak mengusik dan mengirim orang ke
restorannya. Jika mereka melakukannya, dia tidak akan membiarkannya. Selesai
memberi peringatan, Mo Tak pun pergi.
Chang
Gyu beneran cemas kalau Mo Tak tadi menyakiti abangnya. Hang Gyu tidak peduli
dengan kecemasan Chang Gyu dan nanya, kata Jae Cheol, Mo Tak sepertinya hilang
ingatan kan? Chang Gyu, balik nanya, kenapa?
“Si
bodoh itu (Mo Tak) mengira reservoir itu adalah reservoir sungguhan,” ujar Han
Gyu. “Jangan usik mereka sampai acaranya selesai. Tetap awasi mereka. Jangan
lakukan apa pun.”
“Hyung.
Sudah kubilang. Kita tak bisa berbuat apa pun. Orang itu tak mati, bahkan saat
dia jatuh dari atap atau diremukkan dengan truk. Para bedebah itu bukan
manusia. Sungguh,” beritahu Chang Gyu.