Sinopsis K-Drama
: The Uncanny Counter
Episode
08 part 02
Sampai
malam, Mun masih di kedai Eonni dan melihat rekaman video milik ayahnya.
Setelah melihat beberapa kali, Mun menyadari kalau video yang disembunyikan
ayahnya ini, berbeda dengan video yang dikirimkan ayahnya pada Mo Tak.
Mo
Tak memberitahu kalau di video itu, posisi ayah Mun sedang mengintai.
“Dia
memarkir mobilnya di sana dan terus merekam titik itu,” jelas Mo Tak. “Menurutmu,
apa yang sedang dia tunggu? Mobil hitam itu atau truknya?”
“Berhenti!
Tak mungkin dia mengintai dan menunggu jasadnya dilempar. Truk itu. Dia pasti
melihat mobil hitam sambil menunggu truknya,” tebak Mun.
“Dia
bercerita, karena saat itu aku sedang tangani kasus Kim Yeong-nim, dan kami
mulai bekerja sama.”
“Tugas
itu menjadi investigasi gabungan. Lalu truk ini… Apa yang diangkut menuju
reservoir? Apa yang sedang ditunggu oleh ayahku?” bingung Mun.
--
Esok
harinya,
Ung
Min dan Ju Yeon datang bermain ke rumah Mun sekaligus mengomentari webtoon
buatan Mun. Di webtoon itu, Mun menambahkan kasus reservoir. Jadinya, Ung Min
dan Ju Yeon heran. Mun pun menjelaskan kalau dia melihat di buku catatan
ayahnya ada tulisan reservoir dan beberapa huruf. Ju Yeon yang lumayan pintar,
menduga kalau ayah Mun waktu itu sedang menyelidiki kasus yang berhubungan
dengan reservoir.
Ju
Yeon jadi semangat dan mencoba mencari reservoir yang ada di Jungjin
menggunakan situs map, gitu. Tapi, mereka tidak menemukan apapun. Ju Yeon nggak
nyerah dan terpikir sesuatu, mungkin saja reservoir itu ada 7 tahun yang lalu,
tapi sekarang sudah hilang. Reservoir itu bisa dikeringka dan juga dibangun
ulang. Jadi, Ju Yeon pun mengatur map ke waktu 7 tahun yang lalu. Jika
dibandingkan memang ada perbedaan, tapi tetap saja mereka tidak menemukan
reservoirnya.
--
Di
ruang tamu, kakek sedang menyisiri rambut nenek. Sebentar lagi adalah hari
peringatan kematian Mun Yeong dan So Gwon. Kakek ingin nenek cantik dan rapi di
hari itu, agar ketika anak dan menantunya datang berkunjung (maksudnya, roh
nya), mereka akan merasa tenang karna mereka tampak sehat.
Ketika
itu, berita di TV menyiarkan mengenai Ji Cheong Sin yang menjadi buronan
setelah membunuh 3 orang. Ciri-ciri Ji Cheong Sin dan foto serta sketsa
wajahnya juga sudah di sebar.
Berita
itu tentu menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Apalagi, tn. Shin yang
adalah walikota ikut mengumumkan hal itu yang artinya Ji Cheong Sin adalah
orang yang sangat berbahaya. tn. Shin juga mengumumkan kalau kota Jungjin akan
berada dalam status siaga sampai seluruh warga merasa aman.
Mun
yang mau berangkat kerja sambilan di kedai Eonni, juga melihat selebaran DPO
Cheong Sin yang di pajang di dinding sebelah tiang listrik. Dan tanpa sengaja,
dia melihat nomor yang terpasang di tiang listrik tersebut. Nomornya tampak
tidak asing. Dan benar saja, itu nomor yang hampir mirip seperti nomor yang di
tulis ayahnya di buku catatan. Nomor tiang listrik.
Tidak
membuang waktu, Mun segera memberitahukannya pada Mo Tak. Dan Mo Tak segera
menelpon Jeong Yeong dan memintanya mencari tahu lokasi dari nomor seri tiang
listrik yang dibacakannya. Hasilnya, tiang listrik tersebut terletak di daerah
Iseon-dong, Dong-gu, Jungjin.
Semua
anggota gang Eonni segera bergegas ke sana.
--
Kepala
Choi mulai membentuk gugus tugas untuk menangkap Ji Cheong Sin. Jeong Yeong pun
diikut sertakan dalam gugus tugas tersebut.
Semua
detektif mulai bekerja sama untuk menangkap pelaku. Mereka juga menjadi sangat
sibuk karna banyak warga yang menelpon untuk melaporkan kalau mereka melihat Ji
Cheong Sin. Para polisi pun bergerak ke setiap tempat untuk memeriksa kebenaran
laporan tersebut.
--
Masih
ingat dengan Hyang Hee yang di episode 05? Dia sekarang menjalani proses
interogasi dengan di dampingi pengacaranya. Walaupun sudah di posisi sebagai
tersangka, Hyang Hee tidak takut sama sekali. Dan bisa-bisanya dia menyuruh
pengacaranbya untuk mencari tahu siapa orang yang sudah meninju hidungnya di
toserba waktu itu (orang itu adalah Mo Tak).
Petugas
sampai kesal dan meneriakinya. Hyang Hee malah bersikap santai dan mengancam
balik kalau mantan suaminya meninggal karna membentaknya seperti itu. Pengacara
Hyang Hee menggunakan kegilaan Hyang
Hee itu untuk meringankan dan membebaskan Hyang Hee dari tuntutan. Dia berbohong
kalau Hyang Hee ini sedang menjalani pengobatan dari psikiater.
Hyang
Hee malah berakting ketakutan dan menangis kalau ada suara di kepalanya yang
menyuruhnya untuk membunuh. Setelah berakting seperti itu, dia malah tertawa
terbahak-bahak. Sikap Hyang Hee benar-benar terlihat seperti orang sakit jiwa
dan di sisi lain, menyeramkan.
Ketika
di bawa ke selnya, Hyang Hee malah tertawa-tawa. Dan ketika melihat foto DPO Ji
Cheong Sin yang di tempel di dinding, Hyang Hee malah mendekat dan bicara pada foto
itu untuk melacak siapa orang yang sudah memukuli hidungnya. Benar-benar psiko!
Hyang
Hee juga cukup kuat. Dengan tangan kosong, dia bisa mematahkan borgol di
tangannya dan melumpuhkan tiga orang petugas. Untunglah salah seorang petugas
membawa pistol stuntgun dan menembaknya. Langkahnya menjadi lebih lambat dan
anggota polisi lain yang mendengar keributan, datang dan ikut melumpuhkannya
dengan stuntgun.
--
Gang
Eonni (Mae Ok, Mo Tak, mun dan Ha Na) tiba di alamat tiang listrik yang di
beritahukan Jeong Yeong. Nomor tiang listrik di sana sama persis dengan yang
ada di buku catatan ayah Mun. Dan posisi jalan di sana, sama seperti yang ada
di rekaman video ayah Mun.
Ha
Na bergumam kalau ternyata reservoir yang dibicarakan bukanlah reservoir
sungguhan. Di dekat sana, mereka menemukan ada sebuah lahan luas, tapi di depan
gerbang terdapat tulisan : Lahan
pribadi. Dilarang masuk.
Walaupun
di sebut lahan pribadi, tempat itu cukup mencurigakan. Keamanannya sangat
tinggi hingga ada kamera drone yang mengawasi. Dengan alat canggih yang mereka
miliki, mereka mematikan kamera drone. Setelah itu, mereka baru masuk ke dalam
arena tanah.
Di
dalam, ada banyak sekali tumpukan sampah dimana-mana. Mun yakin kalau jasad Kim
Yeong Nim pasti di kubur di sana. Tapi, tempat itu sangat luas dan akan sulit
menemukan dimana jasad Kim Yeong Nim di kumpulkan.
Bukan
hanya tumpukan sampah, mereka juga menemukan aliran air limbah yang hitam dan
berbau busuk. Yang mengejutkan, aliran air itu di buang menuju aliran Bendungan
Jungjin. Mae Ok sampai mual karna sama saja air ini adalah air yang menjadi
pasokan air kota dan dia membuat mie menggunakan air menjijikan ini.
Akhirnya,
mereka memasang kamera CCTV di sana untuk mendapatkan bukti pelakunya. Yah,
walaupun Mae Ok yakin kalau mereka melapor, entah si pelaku akan di penjara
atau tidak.
“Jika
polisi tak bisa melakukannya, setidaknya mereka harus didenda oleh Kementerian
Lingkungan,” ujar Mo Tak.
“Itu
tidak cukup. Air itu pasti memengaruhi kesehatan warga,” ujar Mae Ok, marah.
--
Dalam
perjalanan pulang, Mo Tak yang menyetir. Ha Na dan Mae Ok sudah tertidur tapi
Mun masih terjaga. Ada banyak hal yang sekarang sedang di pikirkannya.
--
Begitu
tiba di kedai, Mae Ok memberikan sekantong daging untuk Mun bawa pulang. Mae Ok
ternyata tahu kalau besok adalah upacara peringatan kematian orang tua Mun,
jadi dia memberikan daging itu agar Mun bisa membuatkan sup untuk upacara
peringatan. Sebenarnya Mae Ok ingin membuatkannya, tapi sudah larut malam.
Dengan khawatir, dia nanya, apa Mun bisa membuat sup? Mun menyombongkan diri
kalau dia jauh lebih pandai memasak daripada kakeknya.
--
Esok
harinya,
Mun
dan kakeknya sudah menyiapkan upacara peringatan kematian dari pagi. Ju Yeon
dan Ung Min juga datang membantu dan membawakan makanan. Kakek beneran berterimakasih
dan meminta mereka menyampaikan rasa terimakasihnya pada orang tua mereka.
Kakek bahkan meminta mereka tetap menjadi sahabat Mun walaupun Mun sudah punya
pacar.
Penyakit
pikun nenek sedang kambuh, sehingga dia mengira kalau hari ini adalah hari perayaan
tahun baru. Nenek bahkan merasa ngantuk saat acara di mulai.
Acara
berlangsung dengan khidmat.
--
Di
kantor polisi,
Jeong
Yeong bekerja lembur. Sebelum pergi bersama Han Ul untuk berkeliling kota,
Jeong Yeong menyiapkan pistolnya.
Mereka
mendapatkan banyak sekali laporan dari warga yang mengaku melihat Ji Cheong
Sin. Masalahnya, laporan itu berasal dari daerah-daerah yang sangat berbeda.
Han Ul sampai mengeluh, emangnya, Ji Cheong In bisa telepotasi? Bagaimana bisa
dia ada di daerah sana sini?
Jeong
Yeong menjelaskan kalau itu hal yang wajar. Warga sedang panik dan mereka
menelpon saat melihat sosok yang mirip.
Baru
juga membahas itu, mereka sudah mendapatkan laporan baru kalau Ji Cheong Sin
terlihat di 9 Jinseon-ro, dekat Sangjin Electronics. Jeong Yeong segera
menerima laporan dan bergegas menuju daerah yang di sebutkan.
--
Acara
upacara peringatan sudah selesai. Mun pergi ke taman dan mulai mencabut
beberapa helai bunga. Ung Min dan Ju Yeon berusaha melarang karna nenek tidak
suka kalau Mun mencabut bunganya. Mun menyuruh mereka diam karna bunga-bunga
itu untuk ayah dan ibunya. Keduanya langsung membantu mencabuti bunga.
Saat
itu, kakek keluar dari rumah dan ingin pergi keluar. Itu karna nenek ingin
makan bungeoppang, jadi dia akan
pergi membelikannya. Mun segera berujar kalau dia yang akan membelikan dan
menyuruh kakek untuk masuk ke dalam rumah.
Mun
pun pergi bersama Ung Min dan Ju Yeon keluar rumah dengan bunga yang sudah
mereka petik. Saat itu, mobil Jeong Yeong melewatinya tapi mereka tidak saling
melihat. Yap, rumah Mun berada di daerah 9 Jinseon-ro.
Mun
dkk pergi ke tempat terjadinya kecelakaan yang menewaskan orang tua Mun. Mun
meletakkan bunga itu di jalan, sebagai tanda. Kedua sahabatnya tahu
kesedihannya dan menghibur kalau orang tua Mun pasti akan bahagia melihat kaki
Mun yang sudah sembuh dan bisa berjalan sekarang. Sebelum berpisah dan pulang
ke rumah masing-masing, Ung Min sempat mengingatkan kalau kontes webtoon yang
ingin diikuti Mun akan segera tiba.
“Ibu.
Ayah. Tunggulah sebentar lagi. Akan ku tangkap bedebah itu dan mengadakan
upacara yang lebih baik tahun depan. Aku rindu kalian,” janji Mun, saat
sendirian.
--
Dalam
perjalanan pulang ke rumah, Mun bisa merasakan kalau ada seseorang yang
mengikutinya. Tapi, ketika dia berbalik, dia tidak melihat siapapun. Walau
begitu, dia tetap merasa cemas dan mempercepat langkahnya.
Tidak
sengaja, dia melihat sosok yang mirip Cheong Sin. Tanpa berpikir panjang, Mun
segera berlari mengejar sosok tersebut. Dan benar saja, dia adalah Ji Cheong
Sin yang memang sudah mengintai Mun sedari tadi.
Cheong
Sin tertawa mengerikan saat akhirnya dia dan Mun saling berhadapan.
“Aku
menemukanmu,” ujar Mun.
Keduanya
saling menatap tajam. Tatapan Mun penuh dengan perasaan dendam.