Sinopsis K-Drama : The Uncanny Counter Episode 11 part 01

 

Sinopsis K-Drama : The Uncanny Counter

Episode 11 part 01


Mun di culik oleh para roh jahat yang sudah di kumpulkan oleh Cheong Sin.

--



Mae Ok merasa sangat cemas. Jika dugaan Ha Na benar, apa yang harus mereka lakukan? Mereka bahkan tidak bisa melumpuhkan Ji Cheong Sin yang sendirian, jadi bagaimana mereka bisa melumpuhkan sekumpulan roh jahat? Mo Tak lebih penasaran mengenai tujuan Cheong Sin mengumpulkan semua roh jahat itu. Apa dia akan merampok bank? Mae Ok tidak tahu, tapi yang jelas,jika mereka bersatu, akan terjadi pertumpahan darah.

Ha Na berusaha mengingat penglihatan yang dilihatnya tadi dan terasa tidak asing. Roh jahat itu berada di sekitar daerah rumah Mun. Dan jika, Cheong Sin mengintai mereka, itu artinya Mun dalam bahaya. Mun sekarang bukan lagi counter dan tidak punya kekuatan apapun.



Semua panik dan bergegas mau ke rumah Mun. Tapi, belum mereka keluar kedai, mereka mendapatkan video call dari Mun. Yang menelpon adalah para roh jahat menggunakan ponsel Mun. Mereka menunjukkan Mun yang diikat dengan tangan mengarah ke atas, di sebuah ruangan kosong.



Cheong Sin yang baru tiba, menarik rambut Mun dengan kasar. Bukan hanya Cheong Sin, Hyang Hee yang sudah berhasil di bawa kabur dari mobil tahanan pun, sekarang ada bersama mereka. Mun sadar dirinya berada dalam bahaya dan di jadikan umpan untuk menangkap yang lain, karna itu, dia berteriak agar mereka tidak datang!

Hyang Hee tertawa. Dia juga menanyakan pada mereka, apa yang terjadi pada Mun? Dia menggunakan kekuatan roh jahatnya untuk membaca Mun dan sekarang Mun itu bodoh (lemah). Tidak punya kekuatan ataupun tenaga fisik. Dan dengan kejamnya, Hyang Hee mematahkan jari tangan Mun hingga Mun menjerit kesakitan. Walau begitu, dia tetap berteriak akan mereka tidak datang kemari karna mereka bisa mati.



Mo Tak dkk tentu tidak bisa membiarkan Mun di siksa begitu.

“Pabrik kosong di Jungjin, pukul 21.00. Jemarinya akan lenyap jika kalian datang terlambat,” ancam Cheong Sin dan langsung mematikan telepon.


Semua segera bergegas menuju ke sana. Dalam perjalanan ke sana, Mo Tak bertanya pada Ha Na, apakah roh jahat bisa membaca ingatan? Ha Na membenarkan dan dia yakin mereka mempelajarinya dari mereka. Dan mungkin saja, mereka sudah tahu jenis kekuatan mereka.

--


Cheong Sin sudah mengetahui mengenai counter dan bahkan tahu kalau mereka menyebut orang sepertinya ‘roh jahat’. Cheong Sin menanyakan alasan Mun, kenapa sangat ingin bertemu dengan orang tuanya?

“Kau tahu apa? Kau bajingan yang membunuh orang tuamu sendiri.”

Ujaran Mun itu membuat emosi Cheong Sin tersulut hingga meninju perutnya begtiu keras.


“Aku akan… lari ke ujung dunia, jika perlu, hanya untuk menangkapmu.”

“Kau tahu apa yang paling menarik? Orang tuamu yang ada di dalam sini… akan melihatmu mati. Itulah yang menarik.”

“Keparat!” maki Mun.


Saat itu, anak buah yang berjaga diluar, masuk dan melaporkan kalau Mo Tak dkk sudah tiba. Jang Su pun mulai bekerja, menumpahkan tong minyak ke sekeliling ruangan.


Mo Tak dkk sudah tiba. Ada banyak roh jahat yang harus mereka lawan. Ji Cheong Sin dan Baek Hyang Hee adalah roh jahat level 3 dan roh jahat yang Ha Na lihat di penglihatannya adalah level 2. Karna itu, mereka harus selalu bersama dan jangan melawan sendirian.


Mereka mulai berkeliling, mencari ruangan dimana Mun di sekap. Sayangnya, di saat mereka sedikit lengah, seseorang menarik Mae Ok dan membawanya masuk ke sebuah ruangan kemudian menguncinya. Ha Na dan Mo Tak berusaha membuka ruangan itu, tapi Ha Na mendapatkan penglihatan Cheong Sin bersama Mun. Mae Ok yang berada di dalam ruangan pun berteriak agar mereka pergi mencari Mun.


“Nn. Chu, bertahanlah di sana,” teriak Mo Tak.

Ha Na dan Mo Tak terpaksa pergi untuk menyelamatkan Mun.



Di dalam ruangan itu, Mae Ok harus melawan dua orang roh jahat seorang diri. Salah satu roh jahat itu adalah pria yang membunuh istrinya di villa. Alasan mereka memilih Mun adalah karna Hyang Hee membaca ingatan Mun dan tahu kalau Mae Ok memiliki kekuatan penyembuh. Jadi, Hyang Hee memerintahkan agar membunuh Mae Ok.

Mae Ok kuat, tapi tentu kalah jika harus melawan dua orang pria berbadan besar.



Ha Na dan Mo Tak juga tiba di ruangan, dimana Mun di sekap. Di sana sudah ada empat roh jahat yang harus mereka kalahkan. Hyang Hee tersenyum dan menyindir kalau rasanya seperti reuni. Pertandingan berlangsung sengit, tapi sayangnya, mereka kalah jumlah orang dan roh jahat yang harus mereka lawan, cukup kuat.


Mun yang melihat semua teman-temannya terluka demi menyelamatkannya, menangis khawatir, frustasi dan berbagai perasaan lain yang sulit di deskripsikan.


Mae Ok juga berada dalam kesulitan untuk mengalahkan roh jahat yang menyekapnya. Tubuhnya terluka parah karna roh jahat itu mengangkat dan membantingnya tubuhnya ke dinding.


Soo Ho yang sedang rapat bersama yang lain membahas mengenai orang koma untuk pengganti Wi Gen, tiba-tiba saja seperti mengalami serangan jantung dan pingsan. Semua panik. Gi Ran segera menghubungi Mo Tak dengan telepati.


Mo Tak juga sedang tersudut dan tentu tidak ada waktu untuk menjelaskan apapun pada Gi Ran.


Cheong Sin benar-benar sudah berubah menjadi kejam dan mengerikan. Bayangkan saja, dia membunuh seorang anak buahnya dengan mematahkan lehernya, kemudian menghisap jiwanya, sehingga kekuatannya dapat meningkat. Dengan kekuatan yang demikian, sangat mudah baginya untuk menghajar Mo Tak.



Ha Na berusaha menyerang dan memegang tangan Cheong Sin. Tapi, Hyang Hee segera menarik Ha Na menjauh dari Cheong Sin. Dia memberitahu Cheong Sin kalau Ha Na bisa membaca pikiran, jadi dia harus berhati-hati.

Mun benar-benar merasa marah dan tidak berdaya. Dia berteriak sangat keras, berusaha melepaskan ikatannya, tapi percuma.




Dan anehnya, dia bisa melihat sebuah asap berwarna gelap, keluar dari tubuh anak buah Cheong Sin yang dibunuh tadi. Dia langsung teringat ajaran Mo Tak dulu, asap biru artinya kehidupan, hitam artinya roh jahat dan hijau artinya roh yang dijerat oleh para roh jahat (yang di hisap).

Setelah asap hitam keluar, asap hijau keluar dari tubuh pria itu dan entah kenapa, malah masuk ke tubuh Mun.


Saat asap itu masuk ke tubuhnya, Mun jadi bisa mendengar pembicaraan U Sik, Wi Gen dan Gi Ran. U Sik memberitahu kalau Ha Na juga tidak menjawab telepatinya. Gi Ran masih terus berusaha memanggil Mo Tak.

Di tengah kepanikan mereka, mereka mendengar suara Mun yang memanggil Wi Gen. Semua terkejut. Bagaimana bisa Mun yang sudah bukan seorang counter bisa berkomunikasi dengan Yung?


Mun menangis dan menanyakan apakah Wi Gen bisa mendengarnya?


Di tengah kebingungan mereka, mereka malah melihat seorang roh tiba di Yung. Roh seorang wanita. Roh inilah yang masuk ke tubuh Mun.

Mo Tak dan Ha Na yang sudah terluka parah, masih mencoba bertahan dan berusaha melawan Cheong Sin dan Hyang Hee.



Wi Gen menanyakan apakah Mun yang membawa roh itu kemari? Mun yang sudah sangat panik, menjawab tidak dan dia juga tidak tahu apa yang terjadi. Dia hanya ingin tahu apakah Wi Gen ada di dalam tubuhnya sekarang? Wi Gen menjawab tidak.




Ha Na dan Mo Tak berusaha yang terbaik untuk bertahan. Tapi, Cheong Sin mengangkat kubus besar dan menghantamkanya ke kepala Mo Tak dengan kuat. Mo Tak pun tidak sanggup berdiri lagi. Ha Na pun sudah kalah. Di saat itu, pria yang menyekap Mae Ok tadi, membawa Mae Ok yang sudah tidak sadarkan diri dan terluka parah ke ruangan itu.

Mun menangis dan berteriak melihat semua itu. Dari tadi, dia sudah berteriak agar Cheong Sin dan Hyang Hee berhenti, tapi tentu saja, di abaikan.

Ahjumma (Wi Gen). Ini semua salahku. Tolong!” tangis Mun. “Ahjumma. Kumohon, masuklah ke tubuhku. Sekali ini saja. Mereka semua akan mati karenaku.”




Wi Gen merasa ada yang aneh dengan dirinya. Jantungnya terasa sakit. Dan tiba-tiba saja, tubuhnya seperti tertarik dan seluruh ruangan putih itu, mendadak menjadi alam semesta. U Sik dan Gi Ran sampai terkejut melihat hal aneh itu. Jiwa Wi Gen pun terbang dan masuk ke tubuh Mun.



Di saat itu, Cheong Sin sudah menyalakan pemantiknya dan melemparkannya ke lantai yang penuh dengan bensin yang sudah disiramkan Jang Su sebelumnya. Dalam sekejap, api pun menyebar.


Dan di antara semua roh jahat yang dikumpulkannya, Cheong Sin hanya ingin mempertahankan Jang Su dengan Hyang Hee. Mereka dengan sengaja, meninggalkan dua roh jahat yang menyakiti Mae Ok di dalam ruangan dan mengunci pintu sehingga mereka tidak bisa kabur.




Api mulai membesar dan melahap seisi ruangan. Api pun sudah mendekat pada Mae Ok yang tidak sadarkan diri. Mun sudah menangis putus asa. Dan di saat itulah, Wi Gen masuk ke tubuhnya.

Mun mendapatkan kekuatannya kembali dan dengan mudah melepaskan ikatannya.

Di saat kekuatannya kembali, gedung itupun sudah meledak di lahap api.



Semua itu disaksikan sama Tae Sin dan tn. Shin dari gedung seberang. Keduanya bersorak girang sudah berhasil melenyapkan Mo Tak dkk. Itulah akhir dari kerja sama tn. Shin dkk dengan Cheong Sin dkk.



Mereka begitu puas dan pergi begitu saja tanpa memeriksa lagi. Padahal, di dalam sana, Mun yang mendapatkan kekuatannya kembali, berhasil memanggil wilayah Yung. Mo Tak dan Ha Na tersenyum melihanya yang kembali menjadi counter.



Di Yung, Inspektur sangat terkejut melihat Mun yang membuka wilayah Yung yang sangat besar.

Dengan kekuatannya, Mun mendobrak dinding besi dan menggendong Mae Ok keluar.


Jang Mul yang ditelepon, datang dengan ambulans. Dia sangat panik melihat semuanya terluka. Apa yang terjadi? Dimana Mo Tak?

“Di sana, memanggil roh jahat,” jawab Mun.


“Astaga, Mo-tak, kau bekerja di tengah kekacauan ini. Para bedebah di Yung. Lihat sekeras apa mereka bekerja saat kalian justru membebani mereka dengan penyidikan,” teriak Jang Mul, untuk para orang di Yung.


Mo Tak sedang memanggil dua roh jahat di pria yang tadi di tinggalkan Cheong Sin.


Setelah pekerjaannya selesai, Mo Tak mengajukan protes pada Wi Gen dan Gi Ran.  


“Kalian protes soal hal remeh dan membatasi ruang gerak penyerang terbaik kita, maka inilah yang terjadi.”


“Haruskah kau membahasnya sekarang? Kami semua juga tak berdaya. Su-ho dan U-sik hampir lenyap,” balas Gi Ran, sengit.


“Kau. Aku harus bicara denganmu,” ujar Mo Tak pada Wi Gen dan mengabaikan Gi Ran. “Bagaimana bisa kau cabut kekuatannya ketika roh jahat mengintainya?”

“Menggunakan kekuatan semena-mena tidak ada di peraturan kita,” jawab Gi Ran, menggantikan Wi Gen.

“Lalu tidak apa-apa jika nyawa seseorang terancam?”

“Masalahnya adalah dia menjadi target mereka,” teriak Gi Ran.


Mo Tak hendak balas membentak, tapi, tiba-tiba saja, kepalanya terasa sangat sakit dan dia mendapatkan sedikit demi sedikit ingatan masa lalunya, seperti sebuah kepingan puzzle yang menunggu di susun.

--




Jang Mul sangat sedih melihat kondisi Mae Ok yang terluka sangat parah. Walau begitu, dia juga senang dan mengucapkan selamat datang kembali pada Mun.

Ha Na juga akhirnya sadar dan menanyakan, apakah Jang Mul tidak menghapus ingatan Mun? Jang Mul balas nanya ke Ha Na, apa dia akan melakukannya jika menjadi dirinya?


“Kau tidak mati,” ujar Ha Na.

Mun sangat senang dan berterimakasih karna sudah datang menyelamatkannya.

--



Kantor Polisi Jungjin,

Kedua anak buah Cheong Sin yang sudah di keluarkan roh jahatnya, berada di depan halaman kantor polisi dengan kondisi terikat dan dilehernya tergantung papan bertuliskan kejahatan yang sudah mereka lakukan. Keduanya tidak ingat apapun yang terjadi termasuk saat mereka membantu Cheong Sin kemarin. Mereka bahkan tidak mengenali satu sama lain.


Jeong Yeong yang menangkap keduanya, langsung teringat ucapan Mo Tak kalau mereka yang dirasuki roh jahat akan kembali normal saat si roh jahat lenyap dan polisi dapat menangkapnya. Sedikit demi sedikit, dia mulai mempercayai ucapan Mo Tak yang dulunya di anggapnya omong kosong.

--


Mae Ok masih tidak sadarkan diri dan harus memakai alat bantu pernafasan. Kondisinya benar-benar buruk.

Mo Tak, Ha Na dan Mun juga di rawat di rumah sakit. Jang Mul khawatir dengan Mo Tak yang terus merasakan sakit kepala dan menyarankan agar Mo Tak melakukan pemeriksaan ulang, Mo Tak menolak karna dia merasa baik-baik saja. Dan juga, dia lebih mengkhawatirkan kondisi Mae Ok.


Jang Mul memberitahu mereka kondisi Mae Ok berdasarkan penjelasan dokter. Otak Mae Ok bengkak parah. Mo Tak juga melihat kedua mata Mae Ok yang memar. Semuanya merasa sangat sedih dengan kondisinya. Tapi, mereka tetap yakin kalau Mae Ok akan bisa bertahan dan sembuh.

“Dia akan kembali,” yakin Jang Mul.



Mun terus menggenggam tangan Mae Ok. Baginya, Mae Ok sudah seperti ibunya sendiri yang selalu menjaga, melindungi dan menolongnya apapun yang terjadi. Dia menangis dan berdoa demi kesembuhan Mae Ok.

--



Ha Na bicara dengan Jang Mul. Dia memberitau kalau tn. Shin yang merekrut roh jahat. Ha Na tahu karna waktu berkelahi dengan Cheong Sin kemarin, dia sempat membaca sedikit ingatannya. Dia melihat ingatan saat Cheong Sin menemui tn. Shin dkk dan menawarkan kesepakatan. Dan kelihatannya, tn. Shin lah yang membantu memalsukan kematian Ji Cheong Sin.

“Aku tak bisa berkata-kata mendengar hal sekonyol itu. Dunia macam apa ini? Bedebah macam dia ada di politik? Apa Mo-tak dan Mun juga tahu?” emosi Jang Mul.

“Ya.”

“Pria yang merekrut roh jahat jauh lebih buruk daripada roh jahat. Ini tak bisa dibiarkan. Mari kita akhiri Wali Kota Shin dan Cho Tae-sin.”

--



Mae Ok dalam keadaan koma. Soo Ho pun demikian.


Mo Tak terus merasakan sakit kepala. Sepertinya, itu efek dari Cheong Sin yang melemparkan kubus ke kepalanya. Dia mendapatkan kepingan-kepingan ingatan masa lalunya, tapi tidak tersusun.

--



Tae Sin dan tn. Shin berkumpul di ruang VIP bar, gitu, Tae Sin beneran senang karna berhasil menyingkirkan Mo Tak dkk. Rasanya seperti beban berat di angkat dari pundaknya.

“Tikus-tikus itu. Beraninya mereka merusak kariermu sebelum pemilihan. Ada banyak bedebah yang berpikir dirinya adalah Robin Hood.”

“Bagaimana dengan dewan?”

“Aku menyerang titik lemah mereka dan mengabulkan permintaan mereka. Tapi kau tetap harus melalui pemilihan utama. Menurutku, lebih mudah  jika kita tak membuat dewan malu, karena itu, sudah kutangani semua menggunakan perhitungan yang tepat.”

“Tepat?”

“Perusahaan yang dipilih oleh dewan akan mengekstrak lindi, tapi kita yang bertanggung jawab atas proses pemurniannya.”

“Kapan akan kita mulai?”

“Pipanya sudah ditanam. Sudah kita mulai sejak lama.”

“Pastikan pasokan air bersihnya tidak tercemar, cukup ganti jalur perairannya,” perintah tn. Shin.’

“Tentu saja. Aku pun telah mengalihkan perhatian publik terhadap artikel baru dengan cara menghapusnya.”

“Sekarang, tersisa satu hal lagi,” ingati tn. Shin.

Tawa Tae Sin mendadak lenyap.  Tae Sin teringat kalau masih ada Jeong Yeong yang harus mereka atasi.

 

 

2 Comments

Previous Post Next Post