Sinopsis K-Drama : The
Uncanny Counter
Episode 12 part 02
Jae Cheol pergi ke bank dan menarik
banyak sekali uang tunai. Jelas, mereka mengosongkan semua rekening ilegal yang
mereka miliki. Pokoknya, hari itu, mereka berkeliling seluruh kota, mengunjungi
satu persatu bank. Dan Jae Cheol yang bertugas menghitug dan memasukkan uang
yang mereka tarik ke koper.
Mun melihat pelacak mobil yang di
bawa Chang Gyu dan heran karna mobil itu pergi ke sekitar reservoir.
--
Chang Gyu ke reservoir dengan
membawa sebuah map yang memiliki tanda X. Tujuannya adalah untuk mengawasi
penggalian excavator di sekitar trafo, sesuai tanda yang X yang ada di peta.
--
Setelah mengikuti mobil Jae Cheol
keliling semua bank, akhirnya mobil itu parkir di basement sebuah gedung.
Ketika mereka masih mengamati, ponsel yang menyadap ponsel Chang Gyu berbunyi.
Mun segera menyalakan ponsel dan menyadap pembicaraan Chang Gyu. Chang Gyu
menelpon Hang Gyu untuk melapor kalau dia sudah menggali ke semua tempat dan
akhirnya menemukan koper kuning.
Mun tidak mendengarkan pembicaraan
lebih lanjut karna sekarang sudah pukul 16.00 dan mereka harus segera memulai
operasi. Jadi, Mun keluar mobil dengan memakai masker dan membocokan ban mobil
Jae Cheol. Kemudian, mereka sengaja parkir dengan mepet di samping mobil Jae
Cheol.
Anak buah Jae Cheol yang baru
keluar dari gedung, melihat mobil yang bannya kempes dan melaporkannya pada Jae
Cheol yang menunggu di dalam mobil. Dengan emosi, dia menyuruh mereka segera
menghubungi perusahaan asuransi. Anak buah Jae Cheol segera menelpon perusahaan
asuransi dan melaporkan perihal ban bocor dan meminta mereka datang untuk
perbaikan.
Selesai dia menelpon, Mae Ok
langsung menelpon ke perusahaan asuransi itu juga. Dia berpura-pura menjadi
istri si penelpon tadi yang melapor ban kempis, dan menyuruh mereka tidak usah
datang karna hanya kempis sedikit dan mereka bisa memperbaikinya sendiri.
Usai itu, Mo Tak yang sudah
bersiaga dengan mobil lain, datang dan berakting seolah dia adalah orang dari
perusahaan asuransi yang tadi di telepon. Dia dengan sengaja menyuruh semua
yang ada di mobil untuk keluar karna mobil terlalu berat sehingga tidak bisa di
dongkrak. Semua pun keluar, kecuali Jae Cheol.
Mo Tak benar-benar berakting sebaik
mungkin sebagai pekerja yang tidak kompeten. Dia berpura-pura membuat ban
menggelinding. Kemudian, ketika ngejar, dia tersandung dan pingsan (Wkwkkw,
padahal aktingnya sangat tidak natural, tapi tidak ada yang curiga sama
sekali). Para preman itu malah membantu menyadarkannya. Dan waktu Mo Tak sadar,
dia pura-pura mengalami keram. Dan lagi-lagi, para preman membantu memijat
kakinya yang keram.
Ketika semua perhatian terlalihkan
pada Mo Tak, Mae Ok menggunakan kekuatannya untuk membuat Jae Cheol tertidur
sekaligus menghapus ingatannya. Begitu Jae Cheol tertidur, Mun segera pindah ke
mobil sebelah melalui jendela dan dengan cepat memindahkan koper berisi uang ke
mobil mereka dan menukarnya dengan koper yang sudah mereka siapkan. Tidak lupa,
mereka juga mencabut kartu memori kamera dashboard.
Semua berjalan lancar!! Tidak ada
yang curiga sama sekali. Jae Cheol bahkan mengira dia hanya tertidur tanpa
ingat sama sekali melihat Mae Ok.
Rencana sudah selesai. Mo Tak
berujar kalau mereka sekarang akan menuju reservoir. Itu karna firasat Mo Tak
menyatakan koper kuning yang Chang Gyu temukan, pasti berhubungan dengan Kim
Yeong Nim. Jika tidak, tidak mungkin Chang Gyu di utus ke sana sendiri dan
mengawasi penggalian
--
Apa yang Mo Tak tebak benar. Hang
Gyu mendapat perintah dari Tae Sin untuk menggali koper berisi mayat Kim Yeong
Nim, kembali. Itu adalah jaminan yang akan digunakannya agar tn. Shin tidak
mengkhianatinya.
Masalahnya, Hang Gyu merasa
keberatan untuk menggali koper itu kembali. Kenapa?
Flashback
Hang
Gyu berada di kediaman Kim Yeong Nim untuk membersihkan semua sidik jari yang
tertinggal di TKP termasuk di pistol yang digunakan untuk di bunuh. Saksi
satu-satunya dari kejadian itu hanyalah seekor anjing peliharaan.
End
Hang Gyu tidak mau menuruti perintah Tae Sin
kali ini. Karna jika koper itu sampai terbongkar, dia pun akan mendapat
masalah. Dia adalah orang yang membersihkan kejahatan pembunuhan Kim Yeong Nim.
Chang Gyu menelponnya saat itu dan
menanyakan mau di bawa kemana koper itu? Ke kantor Hang Gyu? Dia menyuruh Hang
Gyu untuk cepat memutuskan karna koper itu sangat busuk hingga membuatnya mau
muntah.
“Kukirim alamat lewat pesan teks.
Antarkan ke sana,” jawab Hang Gyu.
“Sebenarnya, apa isi koper ini?”
“Jangan mencari tahu. Lupakan apa
yang kau lihat setelah tugasmu selesai.”
--
Mo Tak dkk masih dalam perjalanan
ke reservoir. Mun yang terus mengawasi ponsel duplikat milik Chang Gyu, melihat
pesan yang dikirim Hang Gyu. Isi pesannya adalah : Sauna Ek Premium di
Siyeong-dong, Jungjin.
--
Chang Gyu sudah tiba di alamat
sauna yang dikirimkan Hang Gyu. Mo Tak dkk pun tiba tidak lama setelahnya walau
mereka masih tidak mengerti tujuan Chang Gyu disuruh kemari.
Tujuannya ke sana adalah untuk
membakar koper itu ke dalam tempat pembakaran yang ada di sauna. Sangat panas!
Sayangnya, ketika koper mau dilempar, Mo Tak dan Mun muncul. Dengan
kekuatannya, Mo Tak membuat Chang Gyu pingsan.
--
Jae Cheol yang sudah melakukan
tugasnya, mengantarkan semua koper itu pada Tae Sin dan Hang Gyu. Dia juga
melaporkan kalau semua uang sudah di ambil dan 17 rekening sudah ditutup. Tae
Sin sangat puas atas kinerja mereka. Dia pun memerintahkan Hang Gyu untuk
mengirimkan semua koper tersebut langsung kepada tn. Shin.
Sebelum mengirim koper, Hang Gyu
bertanya, apakah Tae Sin ingin memeriksa isi koper? Tae Sin tertawa dan
menjawab tidak. Alasannya, kalau dia melihat uang di depan matanya, dia akan
sulit melepaskan uang itu.
--
Chang Gyu dan anak buahnya
terbangun dengan keadaan hitam-hitam terkena asap. Mereka tidak ingat sama
sekali apa yang terjadi sebelumnya. Mereka pun ragu, entah kopernya sudah di
buang ke tempat pembakaran atau belum? Mana rambut mereka ada yang gosong.
Jawabannya, belum. Koper itu
sekarang ada di tempat Mo Tak dkk. Mereka juga melihat isi koper. Dan ternyata
benar, isinya adalah mayat Kim Yeong Nim yang hanya tersisa tulang. Mun hampir
saja mau menyentuh mayat itu kalau Mo Tak tidak menghentikan. Dia mengingatkan
kalau di sentuh, bukti ini akan menjadi tidak sah. Demi penghormatan, mereka
pun berdoa untuk arwah Kim Yeong Nim. Semuanya merasa tidak habis pikir
bagaimana bisa seseorang membunuh dan menyimpan mayatnya di dalam koper seperti
ini.
Walau mereka sudah menemukan mayat
Kim Yeong Nim dan uang 5 miliar won, ada masalah lain. Mereka tidak tahu harus
melakukan apa. Mau lapor ke polisi, ada banyak polisi yang menjadi antek-antek
Tae Sin dkk. Entah mana polisi yang bisa di percaya dan tidak akan menguburkan masalah ini.
“Shin Myeong-hwi pasti punya musuh
politik,” ujar Ha Na.
“Oh Yeong-deok?”
“Ya, ide bagus! Kantor polisi di
bawah kekuasaannya. Setidaknya, dia tak akan menutupinya.”
“Di kantor itu, ada detektif yang
kukenal,” ujar Mo Tak.
“Bagus. Beri tahu dia soal kasus yang
kau tangani tujuh tahun lalu.”
--
Esok harinya,
Tanpa membuang waktu, pagi-pagi
sekali, Mo Tak sudah pergi ke kantor polisi Gyeongin untuk melaporkan mengenai
mayat Kim Yeong Nim dan juga dugaan kalau pembunuhnya adalah tn. Shin. Dia
menghubungi detektif kenalannya di kantor polisi tersebut untuk menganani
masalah ini.
“Autopsinya akan memakan waktu karena
hanya tersisa kerangka. Akan kuhubungi setelah dapat data DNA-nya. Omong-omong,
tersangka yang kau curigai… Kau yakin itu mereka?”
“Ya. Akan kutunjukkan.”
“Aku takut memastikannya.”
“Kalau begitu… selidiki diam-diam. Aku
mengandalkanmu.”
--
Cheong Sin baru saja pulang. Pas
masuk rumah, dia malah melihat ada mayat pria yang di letak di pojokkan dapur
dan di ruang tamu, Jang Su sedang makan dengan lahap. Jang Su memberitahu kalau
pria itu adalah gelandangan, jadi tidak akan ada masalah walaupun dia membunuhnya.
Dan juga, dia sudah makan banyak sekali, tapi tetap merasa lapar.
Cheong Sin mengeluh kalau bau mayat
itu busuk, jadi segera singkirkan. Jang Su mengiyakan. Cheong sin juga
memberikan dua buah passport. Satu untuk Jang Su dan satu lagi untuk Hyang Hee.
Masalahnya, Hyang Hee tidak ada di
rumah. Waktu Cheong Sin mencarinya, Jang Su baru melapor kalau Hyang Hee pergi
keluar dengan membawa perekam suara.
--
Hyang Hee lagi di mall dan berada
di salah satu toilet wanita. Dia benar-benar gila. Bayangkan saja, dia membunuh
seorang wanita yang masuk ke toilet hanya karna menyukai pakaiannya. Jadi di
bunuh, agar bisa mengambil pakaiannya. Pas udah keluar, dengan pedenya, dia
meminta tas wanita itu yang sedang dipegang sama suaminya yang menunggu diluar.
Tentu saja nggak di kasih dan di anggap aneh.
Tapi, Hyang Hee tidak peduli dan
malah merebut tas itu langsung saat melihat Cheong Sin dengan Jang Su yang
mencarinya. Hyang Hee mencoba kabur lewat pintu darurat, tapi sayangnya, Cheong
Sin jauh lebih kuat darinya. Cheong Sin udah sangat marah dan ingin perekam
suaranya yang Hyang Hee curi, di kembalikan.
Jang Su yang menyusul mereka, tidak
mengerti situasi dan malah melapor kalau dia lapar. Sialnya lagi, dua orang
petugas melihat mereka. Cheong Sin langsung mengizinkan Jang Su yang lapar
untuk memakan mereka. Yap! Jang Su bukan lapar makanan tapi lapar makan jiwa
manusia. Mau makan sebanyak apapun, dia tidak pernah merasa kenyang.
Mengerikan.
--
tn. Shin bertemu dengan Jang Mul
dengan membawa koper pemberian Tae Sin. Jang Mul pun menemuinya dengan membawa
kopernya. Keduanya tertawa-tawa bahagia karna saling menepati janji.
Dengan sangat bangga, tn. Shin pun
membuka kopernya untuk menunjukkan uangnya. Tapi, mencengangkan! Isi semua
koper yang diberikan Tae Sin hanyalah botol air minum. Tae Sin dan Hang Gyu
yang memesan ruangan di sebelah mereka, mendengar teriakan marah Jang Mul karna
tn. Shin hanya membawakan koper berisi botol air. Mereka pun bingung dan tanpa
sadar, masuk ke dalam ruangan tn. Shin.
Ketika perhatian semuanya
teralihkan dengan koper berisi botol air, diam-diam, Jang Mul mengambil gelas
bekas minum tn. Shin. Anak buahnya yang berjaga di luar, juga diam-diam masuk
ke ruangan Tae Sin dan Hyang Gyu untuk mengambil gelas bekas minum mereka
“Astaga. Aku tak tahu kau punya
tamu lain,” sindir Jang Mul, berpura-pura tidak tahu.
“Pasti terjadi kesalahan di sini.”
“Kita makan bersama lagi lain kali.
Hanya berdua, tanpa orang lain,” ujar Jang Mul.
Jang Mul pun berteriak memanggil
sekretarisnya dan menyuruh untuk membawa kembali kopernya.
Rencana geng Eonni sukses besar.
Mereka berhasil membuat keretakan besar di hubungan tn. Shin dkk. Jang Mul juga
menyuruh anak buahnya untuk menulis nama di masing-masing gelas yang di gunakan
tn. Shin, Tae Sin dan Hang Gyu, kemudian, serahkan ke Layanan Forensik Nasional
dengan catatan “Sampel DNA tersangka pembunuhan Kim Yeong Nim.”
tn. Shin sangat marah dan merasa
kalau Tae Sin sudah mempermalukannya. Hang Gyu berusaha menenangkan dan meminta
tn. Shin memberikan waktu tambahan dan mereka akan mencoba mendapatkan 2 Miliar
won. tn. Shin sudah sangat emosi dan tidak mau memberikan waktu.
Bukan hanya itu, tn. Shin mengambil
salah satu botol air dan menuangkan isinya ke atas kepala Tae Sin, di depan
mata Hang Gyu yang notabene adalah anak buah Tae Sin. Itu sama saja seperti
penghinaan bagi Tae Sin.
--
Hang Gyu pun mengumpulkan Jae Cheol dan semua anak buah yang terlibat
dalam pengambilan uang dan memukuli mereka habis-habisan.
Tae Sin sudah sangat marah karna
tn. Shin memakinya padahal uang 5 Miliar won itu adalah uangnya dan dialah yang
kehilangan uang itu! Dia sudah sangat mendendam pada tn. Shin
Walau Hang Gyu memukuli Jae Cheol
dan anak buahnya ratusan kalipun, mereka tetap saja tidak ingat apapun kemana
uang itu hilang. Kamera mobil pun menghilang. Chang Gyu yang baru tiba, heran
melihat anak buahnya di pukuli. Jae Cheol menghampirinya sambil menangis
terisak-isak dan meminta tolong. Dia benar-benar tidak ingat apapun kemarin.
“Kau juga?” tanya Chang Gyu,
terkejut. “Hang-gyu hyung, aku juga
tak ingat apa pun soal kejadian kemarin.”
Hang Gyu langsung teringat saat
dulu Chang Gyu pertama kali bertemu Mo Tak, Chang Gyu pun mengaku tidak ingat
apapun.
“Pak. Tikus-tikus itu. Mungkinkah
mereka masih hidup?”
“Siapa?”
“Ga Mo-tak,” jawab Hang Gyu.
--
Di kedai Eonni, semuanya sedang
cemas menunggu telepon dari detektif kenalan Mo Tak mengenai hasil analisis
mayat Kim Yeong Nim.
“Mereka telah lakukan analisis DNA
terhadap kerangkanya. DNA di bajunya cocok dengan milik Noh Hang-gyu. Yang ada
di bawah kukunya, cocok dengan milik Wali Kota Shin,” beritahu Mo Tak, setelah
menerima telepon dari detektif tersebut.
“Berarti Shin Myeong-hwi adalah tersangka
pembunuhan, 'kan?” tanya Mun.
“Ya. Setelah tujuh tahun.”
Semuanya tidak bisa menutupi rasa
lega mereka. Setelah semua usaha dan rencana mereka, mereka berhasil mengungkap
kejahatan Shin Myeong Hwi.
--
Karna hasil analisis DNA sudah
selesai, tn. Shin pun langsung di tahan atas tuduhan tersangka pembunuhan.
--
Chang Gyu benar-benar bodoh. Setelah
mendengar dugaan Hang Gyu kalau Mo Tak masih hidup, dia baru memeriksa CCTV
yang ada di sauna waktu itu. Dan benar saja, dari CCTV terekam sosok Mo Tak
dkk.
--
tn. Shin benar-benar marah karna
kasus pembunuhan Kim Yeong Nim tiba-tiba naik ke permukaan. Bukan hanya tn.
Shin yang terkena masalah, Hang Gyu pun demikian.
Semua wartawan sudah berkumpul di
depan gedung untuk menanyakan kebenaran penangkapan ini. Mo Tak dkk juga sudah
tidak bersembunyi dan datang ke sana untuk melihat penangkapan tn. Shin. Walau
begitu, masih ada pendukungnya yang datang untuk memberikan dukungan.
“Ini hanyalah jebakan politik yang
konyol. Tolong percayalah. Harap lindungi saya. Saya akan selesaikan semuanya dan
segera kembali. Terima kasih,” ujar tn. Shin pada wartawan dan pendukungnya.
Ucapannya itu membuat Mun emosi dan
berlari menghampirinya. Tapi, tn. Shin tidak takut dan malah bersikap seperti
peduli pada mereka di depan para pendukungnya.
“Jangan kira semua akan berakhir dengan
Kim Yeong-nim. Ayah dan ibuku. Akan kubuat kau membayar perbuatanmu.”
Lanjut.... Semangat🔛🔥
ReplyDelete