Sinopsis C-Drama - Dt.Appledog's Time (Go Go Squid 2) E02

 


Hello, bagi yang mau membaca Go Go Squid 1, bisa baca di sini (klik di sini)

Sinopsis C-Drama - Dt.Appledog's Time (Go Go Squid 2) E02



Wu Bai berjalan sendirian di tepi pantai. Sepasang kekasih yang lewat di sampingnya, sedang membahas konser Hu Xia yang akan diadakan besok. Tidak lama, Wu Bai mendapat telepon dari seseorang yang menyampaikan kalau tiket konser Hu Xia yang Wu Bai pesan, sudah diantar dengan tepat waktu ke hotel tempatnya menginap.

--


Esok harinya,

Saat sedang mengantri sarapan, Wu Bai terus saja melirik ke arah Ai Qing. 97 menggoda Wu Bai yang begitu ceria dan menanyakan juga, kemana Wu Bai kemarin malam hingga tidak pulang? Wu Bai menjawab kalau dia pulang hanya saja, dia pulang ketika 97 sedang tidur dan kemudian pergi ketika 97 masih tidur, makanya, 97 tidak melihatnya dan malah menganggapnya tidak pulang semalaman.


Wu Bai benar-benar menyukai Ai Qing hingga dia ikut mengambil makanan yang sama seperti yang Ai Qing ambil. 97 heran karna tidak Wu Bai kan tidak makan makanan manis, tapi kenapa mengambil cake? Wu Bai memakan kuenya sambil menjawab kalau dia makan tergantung suasana hati.


Ai Qing makan satu meja dengan Hua Ti. Hua Ti menyampaikan padanya kalau Wang Hao sudah datang ke Singapore untuk memilih anggota tim SP. Sekarang ini, SP adalah team terbaik di Tiongkok dan jika Wu Bai mendapatkan juara, dia pasti akan di perebutkan oleh banyak team. Ai Qing bertanya, kenapa Hua Ti tidak bergabung ke team SP? Hua Ti menyombongkan diri kalau dia sudah menyiapkan diri untuk pergi ke Jerman. Dia sudah tanda tangan kontrak.



Hua Ti mengajak Ai Qing untuk ikut dengannya, tapi Ai Qing menolak karna dia tidak terbiasa dengan iklim di Jerman. Dan jika harus tanda tangan kontrak, dia hanya akan tandatangan kontrak bergabung ke klub Tiongkok. Hua Ti menanyakan Ai Qing, apakah dia ingin bergabung dengan SP? Ai Qing tidak menjawab pertanyaannya tersebut. Mereka kemudian membahas mengenai kemampuan Wu Bai.



Di tengah pembahasan, Wang Hao tiba dan menyapa mereka berdua. Dia mengajak Ai Qing untuk bicara berdua diluar. Wu Bai yang melihat pertemuan mereka langsung kehilangan selera makan dan memutuskan untuk kembali ke kamar.



Wang Hao menawarkan Ai Qing untuk bergabung dengan teamnya, SP. Dengan begitu, mereka bisa bertanding bersama lagi. Dengan sopan, Ai Qing menolak tawarannya tersebut. Dan juga, semua hal sudah berlalu. (yang mau tahu, silahkan baca Go Go Squid S01, ada mengenai kisah team SOLO kenapa bisa bubar. Walaupun temanya agak berbeda dari S01, kalau di sini kan mengenai robot, tapi harusnya masih sedikit berhubungan). Wang Hao mengerti dan pamit. Tidak lupa, dia menyuruh Ai Qing untuk menghubunginya jika ada waktu. Ai Qing langsung memotong ucapan Wang Hao dan berkata kalau dia sudah tidak memiliki nomor teleponnya lagi.



Wang Hao mengerti maksud Ai Qing sehingga dia tidak mengatakan apapun lagi. Dia hanya bisa memberikan semangat pada Ai Qing, untuk pertandingannya.



Flashback

Dulunya, Wang Hao dan Ai Qing adalah partner yang dekat. Mereka sepasang kekasih.

End


Tapi, sekarang, Ai Qing tidak memerlukan Wang Hao lagi.

--




Pertandingan final Wu Bai akhirnya dimulai. Dia akan bertanding melawan team Singapura. Wu Bai sangat berfokus pada pertandingan ini. Dan terlihat, di kursi penonton, Ai Qing mengenakan topi Wu Bai.



Flashback

Sebelum pertandingan dimulai, Ai Qing memberikannya semangat. Saat itu, Wu Bai memakaikan topinya pada Ai Qing dan menyuruh Ai Qing untuk memakaikan topi itu padanya lagi jika dia menjadi juara. Ai Qing tersenyum dan mengiyakan hal tersebut.

End



Waktu tersisa 1 menit sebelum pertandingan berakhir. Wu Bai sudah berhasil membawa robot mobil lawan tersangku di rintangan. Tapi, ketika dia hampir menghabisi robot lawan, tiba-tiba saja, pandangannya memudar dan tangannya menjadi kehilangan keseimbangan. Hasilnya, mobilnya berputar arah dan tersangkut pada perangkap yang ada di arena.




Semua penonton mulai ribut karna Wu Bai melakukan kelalaian tingkat rendah seperti itu. 97 yang tahu kondisi mata Wu Bai, menjadi panik. Ditambah lagi, sepertinya ada kecurangan dari pihak tuan rumah. MC saja heran karna menurut peraturan, perangkap batu tanah yang membuat mobil Wu Bai tersangkut, harusnya hanya boleh menahan robot selama 3 detik (jadi, perangkapnya itu, bisa masuk lagi ke dalam dan nanti tiba-tiba keluar. Nah, pas robot Wu Bai kehilangan kendali tadi, dia melewati jalan perangkap tersebut dan perangkap tiba-tiba naik. Harusnya, setelah tiga detik, perangkap itu harus kembali masuk). Semua pendukung Wu Bai tentu makin heboh dan berseru kalau sudah terjadi pelanggaran aturan, tapi tetap tidak ada tindakan. Wu Bai yang pandangannya sudah jelas kembali, berusaha melepaskan mobilnya dari perangkap, tapi sangat sulit. Robot lawan yang tersangkut juga akhirnya berhasil bebas dari perangkap dan segera menyerang Nobody (nama robot mobil Wu Bai) dengan serangan api.


MC Tiongkok dan para penonton menyerukan protes keras atas kecurangan yang terjadi, mengenai perangkap yang menahan mobil Wu Bai. Walau berteriak kepada para juri, tetap saja tidak ada tindakan.




Waktu tinggal 18 detik lagi. Wu Bai berusaha fokus dan ingat saat di pertandingan melawan Ai Qing waktu itu, Ai Qing mampu membuat mobilnya yang terbalik kembali ke posisi dengan memanfaatkan robotnya. Dia pun menggunakan taktik yang Ai Qing gunakan tadi sehingga berhasil lepas dari jebakan dan menjatuhkan robot lawan. Wu Bai menjadi pemenang!!



Hua Ti menyadari kalau trik yang Wu Bai gunakan tadi adalah trik milik Ai Qing. Ai Qing menanggapi santai kalau dia harus menagih uang belajar dari Wu Bai karna sudah mempelajari triknya.



Sesuai janji di awal tadi, Ai Qing mengembalikan topi Wu Bai dan memakaikannya. Dia mengucapkan selamat.


Wu Bai dan Ai Qing bersama team juga naik ke atas panggung untuk menerima juara. Sayangnya, Ai Qing lupa membawa medali juaranya di pertandingan kemarin. Tidak di sangka, Wu Bai memakaikan medali miliknya pada Ai Qing. Ai Qing tersenyum dan sempat menggoda Wu Bai untuk membayar uang belajar padanya karna sudah memakai triknya. Tapi, dia belum memikirkan berapa biayanya, jadi akan menganggap Wu Bai berhutang padanya.


Semuanya berfoto dengan memegang bendera Tiongkok.

--



Esok harinya,

Pagi-pagi sekali, 97 sudah ke kamar Ai Qing dan menyampaikan kalau mereka akan pergi tanpa Ai Qing. Karna,  Ai Qing akan pergi ke tempat lain. 97 memberikan Ai Qing tiket konser Hu Xia. Ai Qing beneran kaget, darimana dia tahu kalau dia selalu ingin ke konser Hu Xia?

“Bukan aku. Pokoknya, kamu akan tahu setelah pergi. Aku pergi dulu. Sampai jumpa.”

Ai Qing sedikit tersenyum. Tampaknya, dia bisa menebak siapa yang membelikan tiket itu untuknya.

--


Wu Bai dalam perjalanan ke gedung konser. Di dekat gedung konser, dia sempat membeli dua buah ice cream rasa halzenut.



Ketika tiba di konser, Hu Xia sedang menyanyikan lagu berjudul : Those Bygone Years / Na Xie Nian (ost C-Film : You’re the Apple of My Eyes). Wu Bai menemukan Ai Qing yang sedang duduk di tengah-tengah dnegan mengenakan pakaian hitam. Tapi, ketika dia hendak mendekat, pandangannya tiba-tiba menjadi buram. Jauh lebih buruk daripada sebelumnya dan dia benar-benar tidak bisa mengetahui dimana posisi Ai Qing. Ice cream ditangannya pun meleleh, tapi pandangannya tetap saja buram.



Setelah berpikir sesaat, Wu Bai memutuskan pergi.

Tidak tahu cinta (Ai Qing) muncul di usia berapa, aku jatuh cinta kepada seorang wanita yang bernama Ai Qing.



Ai Qing melihat ke sekeliling, mencari orang yang memberikannya tiket. Sayang sekali, saat itu, Wu Bai sudah pergi. Padahal, Ai Qing sudah menunggu dengan membelikan dua botol minuman.

--


Wu Bai kembali duluan. Orang yang menelponnya waktu itu dan menyuruhnya untuk segera operasi adalah Shangyan. Shangyan sangat marah saat Wu Bai datang karna sebelumnya, Wu Bai sama sekali tidak mengangkat telepon. Shangyan sangat khawatir kalau Wu Bai tidak akan datang untuk menjalani operasi dan itu bisa berakibat buruk pada matanya.


“Aku akan operasi,” ujar Wu Bai.


Amarah Shangyan mereda. Dia menenangkan Wu Bai kalau dia tidak akan membiarkan apapun terjadi pada Wu Bai. Tidak akan!

--


Akhirnya, operasi Wu Bai dilakukan. Selama masa pemulihan, kedua matanya ditutup dengan perban hingga yang terlihat hanyalah kegelapan.

--


97 memberikan Ai Qing sebuah kotak yang merupakan titipan dari Wu Bai untuk Ai Qing. Isinya adalah remote control Ai Qing yang waktu itu jatuh ke got.



Flashback

Ternyata, hari itu, setelah pertandingan, Wu Bai baru kembali ke got itu bersama 97 untuk mengambil remote control tersebut. Saat diambil, remote itu sudah rusak parah karena diguyur hujan semalaman dan terendam air got. 97 merasa mustahil untuk memperbaikinya. 


Tapi, Wu Bai tetap berusaha memperbaikinya.

End





Ai Qing jadi teringat pertemuan mereka di hari itu, ketika Wu Bai datang menjemputnya. Bukan hanya itu, di pertandingan hari itu, Ai Qing juga mengalami kesulitan karna remote control utamanya tidak bisa terhubung ke robot mobilnya sementara remote control cadangan miliknya terjatuh ke got. Wu Bai yang mendengar permasalahannya, meminjamkan remote controlnya. Remote control buatan Wu Bai mempunyai tombol yang peletakannya sama seperti remote punya Ai Qing (jadi, remote Ai Qing itu berbeda dari remote standar karna sudah dimodifikasi). Hari itu, Ai Qing sempat menanyakan, kenapa Wu Bai bisa mempunyai letak tombol remote sama sepertinya. Tapi, Wu Bai tidak menjawab pertanyaannya dan hanya menyuruhnya untuk bertanding dengan sekeras mungkin karna pertandingan ini sangat penting baginya.

Ai Qing memegang remote controlnya yang sudah diperbaiki oleh Wu Bai.


Inilah kisah terakhir aku dan masa muda di musim panas itu. 



Tidak tahu kenapa, mendengar lagu ini sekali lagi. Sudah pernah dengar berkali-kali. Di saat sudah sangat akrab dengan lagu ini, perasaan di dalam hatiku malah merasa kehilangan arah.

--




Wu Bai terbangun dari mimpi buruknya saat memimpikan Ai Qing yang ada dihadapannya, berwajah sedih memegang dua botol minuman. Dan ketika dia ingin mendekat, pandangannya buram dan ketika sudah jelas kembali, Ai Qing kembali menghilang.


Wu Bai dirawat sekamar dengan seorang anak yang juga melakukan operasi mata bernama Luo Hui. Luo Hui adalah anak yang ceria dan aktif.



Shangyan datang menjenguk Wu Bai dengan membawa buah-buahan. Shangyan bilang akan menjaga Wu Bai beberapa hari ini dan Wu Bai bisa meminta apapun darinya. Jadi, manfaatkanlah kesempatan ini dengan baik. Eh, tapi waktu Wu Bai meminta dikupaskan apil, Shangyan malah menyuruh Wu Bai makan langsung saja karna semua apelnya sudah dicuci dengan bersih.


Alih-alih makan apelnya, Wu Bai menanyakan hasil operasinya. Apakah operasinya gagal? Eksrepsi wajah Shangyan menjadi muram. Ketika dia melihat ke samping, kelihatan Luo Hui yang sedang memasang telinga, mau mendengar pembicaraan mereka. Shangyan dengan baiknya, menawarkannya sebuah pisang. Luo Hui berterimakasih dengan memanggilnya, paman.


Wu Bai meminta Shangyan menjawab pertanyaannya barusan. Shangyang akhirnya menjawab kalau operasi Wu Bai hanya tidak berhasil sementara saja. Dia sudah berdiskusi dengan dokter penanggung jawab. Wu Bai harus beristirahat seminggu dan minggu depan, mereka akan mendiskusikan lagi rencana operasi selanjutnya. Wu Bai kelihatannya tidak mau karna dia takut gagal lagi. Shangyan menyuruhnya untuk patuh dan jangan banyak berpikir ‘jika.’ Dan jika Wu Bai benar-benar jadi buta, dia akan menghidupinya seumur hidup.

“Orang yang bahkan malas mengupaskan apel untukku, aku mana berani memintamu menghidupiku,” ujar Wu Bai.


“Lebih kuatlah. Yang berikutnya, pasti akan berhasil. Saat kau sudah sembuh, aku ingin mendirikan sebuah klub.”


Wu Bai masih bisa bercanda dengan Shangyan. Jadi, Shangyan akan membangun klub dengan meminjam sedikit uang dari Wu Bai. Wkwkw. Dan sebagai gantinya, dia akan memberikan Wu Bai hak untuk memberikan nama klub.



Flashback

Saat pertandingan menembak dengan Ai Qing waktu itu, Ai Qing sempat memberitahu tekadnya untuk menjadi raja dalam pertarungan wanita. Wu Bai meralat kalau Ai Qing harusnya menjadi ratu karna dia adalah wanita.

“Setelah dinikahi oleh raja baru bisa menjadi ratu. Aku tidak mau. Aku ingin mengandalkan kemampuanku sendiri untuk menjadi raja,” jawab Ai Qing. “Kenapa? Kau juga ingin menjadi raja? Hanya boleh ada satu raja.”

“Kau boleh menjadi raja. Tapi, pasti akan muncul satu raja yang pantas untukmu.”

“Kalau begitu, bukankah akan ada dua raja?”

“Dua raja bisa hidup bersama,” ujar Wu Bai.

End



Karna kenangan waktu itu, Wu Bai memutuskan nama klub mereka adalah K&K (King&King). Shangyan setuju dan mengira alasan pemberian nama itu karna Wu Bai ingin di panggil raja ganda bersamanya. Dia menyuruh Wu Bai unuk terus berusaha agar bisa sepertinya.

Pas mau keluar, Luo Hui mengucapkan selamat tinggal dengan memanggil Shangyan, ‘paman.’ Shangyan memperingatinya agar lain kali, memanggilnya dengan panggilan ‘kakak.’


Luo Hui berkomentar pada Wu Bai kalau kakak Wu Bai galak. Apa dia tampan? Wu Bai menjawab, lumayan.

--




Ai Qing sudah kembali ke Shanghai. Dia tinggal bersama kakak dan ayahnya. Ditengah jalan pulang, usai belanja, dia melihat dua ekor kucing yang membuatnya teringat akan Wu Bai. Ketika kakaknya muncul, lamunannya menjadi buyar.


Mereka pulang bersama. Tempat tinggal mereka sederhana. Di sebuah apartemen tua. Lampu depan apartemen juga sudah rusak dan berkedip-kedip.



Tempat tinggal mereka hanya mempunyai sebuah kamar sehingga ayah mereka tidur di sofa ruang tamu. Kakak jadi merasa kasihan dan ingin membeli rumah. Masalahnya, uangnya nggak cukup. Ai Qing ternyata sudah lama memikirkan masalah ini. Dia memberikan kakaknya, kartu ATM miliknya yang berisi uang hadiahnya selama menang bertanding dan tidak pernah digunakannya. Walaupun tidak banyak, tapi harusnya bisa pas-pasan membayar uang muka di pinggir kota. Sisanya, bisa di bayar angsuran.


Kakaknya tidak menerima uang itu. Dia merasa mereka harus menunggu beberapa tahun lagi hingga dia naik pangkat dan naik gaji, baru membeli rumah. Ai Qing memaksanya menerima karna kalau menunggunya hingga naik pangkat, entah akan berapa lama. Dan setelah bekerja, dia akan membantu membayar cicilan rumah.


“Kau benar-benar sudah memutuskan pensiun? Apa kau rela? Apa tidak akan menyesal?”

“Menyesal atau tidak, juga hanyalah bisa tahu setelah aku merasakannya. Sekarang terlalu cepat menanyakan pertanyaan itu padaku. Tanya aku dua tahun lagi.”

--



Luo Hui nggak bisa tidur. Dia mengeluh karna siang dan malam juga terlihat gelap baginya. Dan tidak ada yang bisa dikerjakannya seharian, hanya tidur. Wu Bai menyuruh Luo Hui untuk menghitung domba saja agar bisa tidur. Luo Hui menolak karna itu terlalu kuno dan meminta Wu Bai untuk mendongeng saja padanya. Wu Bai nggak mau. Tapi, kalau mau ngobrol boleh.


Mereka akhirnya memilih ngobrol. Mereka menanyakan nama masing-masing dan bagaimana penulisan karakter nama itu. Luo Hui bilang kalau kata Luo dinamanya berasal dari kata Robert Downey. Luo Hui ternyata suka ironman. Wu Bai pamer kalau dia punya robot dan merupakan peserta pertarungan robot yang profesional.


Luo Hui menjadi bersemangat dan ingin mendengarkan cerita robot Wu Bai. 

--




Sebenarnya, ada sedikit penyesalan di hati Ai Qing karna memutuskan pensiun. Itu terlihat dari wajahnya. Apalagi, saat menatap medali miliknya dan juga medali Wu Bai yang waktu itu belum sempat dikembalikannya. Dia masih mengingat Wu Bai.

--


Banyak sekali pertanyaan Luo Hui mengenai robot dan juga mengenai dampak operasi pada Wu Bai. Setelah puas bertanya, Luo Hui merasa mengantuk dan akhirnya tidur.

--


Esok harinya,

Shangyan datang menjenguk Wu Bai lagi. Dia membawa dua kabar : 1 kabar baik dan 1 lagi kabar buruk. Mau dengar yang mana duluan? Wu Bai menjawab terserah karna pada akhirnya, dia harus mendengar keduanya.

Kabar baiknya dia dan dokter penanggung jawab Wu Bai sudah diskusi dan memutuskan memindahkan Wu Bai ke Norwegia untuk melakukan operasi yang kedua. Lusa mereka akan berangkat.

Kabar buruknya, dia tidak bisa menutupi masalah matanya dari Kakek. Selama pengobatan di Norwegia, kakek berencana mengurus kesehariannya secara langsung.

--



Hari perban dimata Wu Bai di buka pun tiba. Tapi, pandangannya masih buram dan dia sulit melihat. Dokter memberitahu kalau kondisi mata Wu Bai tidak terlalu stabil tapi tidak masalah, hanya perlu beristirahat. Shangyan menyuruh Wu Bai untuk tidak khawatir. Setelah keadaannya stabil, mereka akan melakukan operasi yang kedua. Dokter memberitahu kalau ingin melakukan operasi kedua, risikonya akan jadi sangat besar. Dia mungkin bisa buta selamanya.

--



Ai Qing sudah mulai melamar kerja. Dia menelpon kakaknya dalam perjalanan pulang kalau wawancaranya hari ini sukses dan dia sudah boleh masuk kerja secara resmi. Saat akan memasuki gedung, dia tersandung batu karna lampu yang kedip kedip membuatnya susah melihat.


Wu Bai ternyata ada di sekitar sana, mengawasinya.


Aku tahu, sebelum mengenal aku, kau sudah sangat kuat sampai tidak perlu dibantu orang lain.

Tapi, aku tetap ingin punya kesempatan untuk bisa menjadi sandaranmu. Semoga. Masih ada kesempatan.


Wu Bai menangis. Ketakutan terbesarnya adalah menjadi buta dan tidak bisa melhiat Ai Qing lagi.


Malam itu, Wu Bai membeli peralatan mengecat dan membuat gambar didinding apartemen Ai Qing hingga pagi menjelang. Setelah gambar itu selesai, Wu Bai pergi.

Ai Qing. Yang bisa kulakukan sangat sedikit. Setidaknya berharap, mereka bisa menemanimu.

--



Ai Qing berada di sebuah tempat yang penuh lampu temaram. Remote controlnya tergantung di seutas tali. Dia meraih remote tersebut.

Aku selalu merasa, musik adalah perantara ingatan yang paling menakutkan. Dia bisa menghancurkan semua batas waktu atau batas ruang. Dalam sekejap, membuat seseorang kembali ke masa lalu yang telah berlalu.



Ai Qing mengingat semua hal mengenai Wu Bai dan pertolongan-pertolongannya.


Tidak peduli berapa lama waktu sudah berlalu, tidak peduli apapun yang sedang aku lakukan sekarang, di moment yang menyuarakan melodi, aku akan tetap terdiam sebentar.



Wu Bai muncul di belakangnya. Dia bisa merasakan kehadiran seseorang dibelakangnya, hingga Ai Qing pun berbalik. Keduanya saling bertemu.

Bertahun-tahun kemudian, aku baru benar-benar menyelesaikan perasaan dalam keterdiaman ini.

Itu adalah pendekatan karena tertarik yang sangat biasa. Namun malah terpaksa merasa kehilangan secara tiba-tiba.


 

Post a Comment

Previous Post Next Post