Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E02
Tua Kor dan Guihua tertawa
bahagia saat tahu kalau Xiufeng ternyata menyukai Jin Cheng. Mereka bahkan
menggoda Xiufeng. Xiufeng yang malu, pamit pergi menemui Mei Yu. Tanpa membuang
waktu, Guihua mengajak Tua Kor agar mereka segera meminta berkat leluhur.
Saat upacara doa untuk leluhur,
tn. Huang yang memimpin, berdoa pada leluhur menanyakan persetujuan mereka atas
rencana pernikahan Xiufeng dan Jin Cheng. Setelah berdoa, dia melemparkan Poapoe.
Hasilnya, kedua Poapoe menunjukkan sisi yang berbeda yang artinya jawaban
leluhur adalah “ya.”
Selesai berdoa, tn. Huang
menyuruh Tian Lan untuk membantu koki Hainan yang diundangnya untuk memasak
makanan untuk Tok Panjang malam ini. Dia mau mereka memasak yang enak karna
keluarga Chen dari Singapura dan para pebisnis akan hadir. Tian Lan dengan
sopan, mengiyakan dan langsung pergi ke dapur.
Setelah Tian Lan pergi, tn.
Huang baru membahas pernikahan Xiufeng dengan Jin Cheng. Jin Cheng awalnya
tidak tahu kalau tadi ayahnya berdoa menanyakan rencana pernikahannya dengan Xiufeng.
Tentu saja, dia terkejut saat tahu rencana itu. Apalagi, di saat ayahnya
menyampaikan hal tersebut, Xiujuan baru datang. Jin Cheng berusaha menolak
rencana pernikahan dengan alasan masih mau belajar bisnis dari ayahnya. tn.
Huang menyuruhnya untuk berkeluarga dulu baru mulai berbisnis. Guihua juga
menyuruh Jin Cheng untuk mendengar ayahnya.
Begitu semua bubar, Xiujuan
segera menemui Jin Cheng dan mengajaknya bicara. Dia protes karena Jin Cheng
tidak memberitahu mengenai hubungan mereka pada keluarga. Jin Cheng ternyata
orang yang pengecut. Dia tidak berani memberitahu dengan alasan kalau pernikahan
itu sudah diputuskan dan bahkan sudah meminta persetujuan leluhur. Jika dia
memberitahu sekarang, dia akan dipukuli sampai mati oleh ayahnya.
Xiujuan tetap memaksa Jin Cheng
membatalkan rencana pernikahannya dengan Xiufeng. Dia juga yakin kalau tn.
Huang tidak mungkin memukuli Jin Cheng sampai mati karna Jin Cheng adalah anak
lelaki satu-satunya dan perwaris keluarga. Jika Jin Cheng di pukuli sampai
mati, maka tidak akan ada lagi pewaris keluarga Huang.
Mau apapun yang Xiujuan
katakan, Jin Cheng tetap tidak mau memberitahu pada keluarganya apalagi
membatalkan rencana pernikahan. Saat Xiujuan menyarankan agar mereka kawin lari
dan kabur ke London, Jin Cheng menolak dengan keras. Dia tidak mau pergi ke
London karena itu adalah tanah Inggris dan tidak ada tempat bagi mereka di
sana. Yang lebih penting, dia adalah anak lelaki satu-satunya keluarga Huang
yang artinya dia yang akan mewarisi bisnis ayahnya.
“Mana yang lebih penting,
bisnis ayahmu atau aku?” tanya Xiujuan.
Dari caranya bersikap, jawaban
Jin Cheng sudah jelas. Dia lebih memilih bisnis ayahnya daripada Xiujuan.
Xiujuan sangat terluka dengan
sikap Jin Cheng tersebut.
--
Saat menyiapkan makanan untuk
Tok Panjang, Tian Lan menyampaikan pada Juxiang, rencana pernikahan Jin Cheng
dengan Xiufeng. Menggunakan bahasa isyarat, Juxiang menanyakan mengenai Xiujuan.
Ibunya memberitahu kalau Xiujuan adalah adik Xiufeng dan sudah pasti yang
menikah duluan haruslah Xiufeng. Juxiang merasa bingung karna kemarin malam dia
melihat Jin Feng berciuman dengan Xiujuan, tapi malah akan menikah dengan
Xiufeng. Akan tetapi, dia tetap tidak mengatakan apapun kepada ibunya dan
menyimpan rahasia itu sendiri.
Tiba-tiba saja, Xiujuan datang
dan meminta izin Tian Lan untuk membawa Juxiang menemaninya berbelanja karna
dia tidak tahu jalan. Tian Lan melarang karna Juxiang juga jarang keluar dan
tidak tahu jalan. Xiujuan tetap memaksa dengan alasan kalau Juxiang tetap lebih
tahu jalan daripadanya.
Di jalan, Xiujuan menceritakan
pada Juxiang mengenai Singapore dan kemegahannya. Setelah bercerita, dia
memberikan Juxiang gelang emasnya dan berkata kalau itu hadiah. Juxiang
menolaknya, tapi Xiujuan terus memaksa Juxiang mengambilnya. Setelah itu, dia
baru menyampaikan keinginannnya. Dia ingin Juxiang mengadukan pada tn. Huang
apa yang dilihatnya kemarin malam mengenai hubungannya dengan Jin Cheng. Dia
juga meminta maaf atas ancaman kemarin dan beralasan kalau itu hanya ancaman
main-main untuk menakuti Juxiang.
Juxiang menolak dengan tegas.
Sepertinya, dia tidak ingin campur dalam masalah mereka. Tapi, Xiujuan terus
memaksa dan memberitahu kalau Jin Cheng tidak hanya menciumnya tapi juga
menyentuh tubuhnya. Jadi, Juxiang harus membantunya. Kini, kebahagiaannya ada
di tangan Juxiang.
Tanpa menunggu jawaban Juxiang,
dia meninggalkan gelang di tangan Juxiang dan langsung pergi begitu saja.
--
Juxiang pulang seorang diri. Tian
Lan sangat khawatir dan menanyakan kemana Xiujuan membawa Juxiang? Dengan
bahasa isyarat, dia menjawab kalau mereka hanya berjalan-jalan. Dia juga
berbohong kalau Xiujuan tidak mengatakan atau melakukan apapun padanya.
Tian Lan sangat lega
mendengarnya. Dia menyuruh Juxiang untuk bersiap karna koki Hainan sudah tiba
dan Juxiang harus mempelajari kemampuannya.
Koki Hainan melihat sayuran
acar pedas yang ada di panci dapur dan menanyakan siapa yang membuatnya?
Juxiang lah yang membuatnya. Koki tersebut memuji rasa masakan Juxiang yang
sangat enak. Walaupun putrinya di puji, dia tetap merendah dan mengizinkan koki
untuk meminta Juxiang melakukan apa saja.
Koki meminta Juxiang untuk
memotong tahu dengan sangat tipis menyerupai potongan sup sirip hiu. Itu karna di
antara paru tamu malam ini, ada lansia yang pencernaannya buruk dan sirip hiu
sulit di cerna, jadi dia akan menggantinya dengan sup tofu.
Ah Tuo yang mendengar perintah
koki, merasa hal itu mustahil karna tahu itu licin dan mudah hancur jika
terlalu ditekan. Bagaimana mungkin memotongnya setipis sirip hiu? Koki
tersenyum dan bertanya pada Juxiang, apakah dia tidak bisa melakukannya? Dengan
menggunakan bahasa isyarat, Juxiang menjawab kalau dia bisa melakukannya.
Tua Kor juga datang ke dapur
bersama Xiufeng. Da ingin Xiufeng belajar memasak dari koki karna sebentar lagi
Xiufeng akan menikah, tapi tidak tahu sama sekali tentang memasak. Xiufeng
tidak terima di sebut tidak tahu tentang memasak. Dengan sombong, dia berkata
kalau memasak itu hal yang mudah. Tua Kor memarahinya dan memperingatinya untuk
tidak bicara sembarangan di depan koki dan belajarlah dengan baik. Jangan
biarkan orang lain sampai merendahkan cucu menantunya.
Xiufeng menghampiri koki dan
menanyakan apa yang akan dimasak hari ini? Sambil memasak, koki menjawab kalau
menu hari ini adalah ayam, bebek dan ikan. Xiufeng bukannya meminta di ajari
dengan sopan, malah mengejek menu yang dimasak tidak menarik. Koki menjawab
kalau tidak mudah untuk memasak ayam, ikan dan bebek dengan baik. Dia kemudian
bertanya, apakah Xiufeng bisa mematikan ikan? Xiufeng sebenarnya tidak bisa,
tapi dia tidak mau mengakuinya. Jadi, koki pun menyuruhnya untuk mematikan ikan
yang ada di baskom.
Sementara itu, Juxiang memotong
tahunya dengan sangat cepat. Bukan hanya cepat. tapi potongan tahunya pun
sangat tipis seperti helaian rambut. Sangat mengagumkan. Dengan kehebatan
seperti itu, dia bisa saja menyombongkan diri, tapi Juxiang tidak seperti itu.
Dia tetap merendah dan dengan isyarat, bilang, masih harus belajar banyak dari
koki.
Koki melihat hasil potongan
tahu Juxiang dan sangat puas. Dia memuji kehebatan Juxiang.
Selagi dia memuji Juxiang,
terdengar suara teriakan Xiufeng. Dia tidak bisa membunuh ikan. Ikannya bahka
terlepas dari tangannya dan menggelepar di lantai. Juxiang pun segera
menghampirinya dan mengajarinya cara memegang ikan yang benar agar ikan tersebut
tidak bisa melompat. Dia kemudian, menyuruh Xiufeng untuk mengayunkan pisau.
Juxiang sudah memberi tanda agar Xiufeng tidak mengayunkan pisau dengan mata
tertutup, tapi Xiufeng tidak melihat tanda isyaratnya dan tetap mengayunkan
pisau dengan menutup mata. Ayunan pisaunya meleset dan mengenai sedikit
tangannya. Dia berteriak kesakitan sembari merengek.
Rengekannya terdengar oleh
Guihua yang lewat. Entah karna malu ketahuan tidak pernah memegang pisau atau
entah apa, Xiufeng malah mendorong Juxiang dan menyalahkannya. Dia berbohong
pada Guihua kalau dia sedang mencoba mematikan ikan, tapi Juxiang merebut
ikannya dan membuat tangannya terluka.
Guihua yang memang tidak
menyukai Tian Lan dan Juxiang, tanpa mendengarkan apapun dari mereka, langsung
menampar Juxiang. Saat Tian Lan memandangnya penuh amarah, Guihua malah
memarahi mereka agar sadar dengan status mereka. Dia juga menghina Tian Lan
sebagai perebut pria hingga putrinya mau merebut ikan. Menjijikan.
Tian Lan berusaha menahan
amarahnya dan meminta Guihua agar tidak mengatai anaknya seperti itu. Guihua
semakin menghinanya. Juxiang bisa tahan kalau Guihua menghinanya, tapi dia
tidak terima saat Guihua menghina ibunya. Dia semakin kelewatan saat Juxiang
marah dengan menyebutnya sebagai gagak. Tian Lian segera memerintahkan Ah Tuo
agar membawa Juxiang ke dapur.
Saat mau membawa Juxiang ke
dapur, Ah Tuo memanggi Juxiang dengan panggilan : “Nona Muda Juxiang.” Guihua langsung memarahinya dan memperingati agar tidak memanggil Juxiang dengan panggilan
Nona muda. Hanya ada tiga orang Nona Muda di rumah itu (Meiyu, Xiufeng dan
Xiujuan). Ah Tuo tidak berani melawan dan hanya mengiyakan.
Puas memarahi dan menghina
mereka, Guihua baru mengajak Xiufeng masuk ke rumah untuk mengobati lukanya
(mereka di dapur, belakang rumah).
--
Xiujuan berada di kamar Meiyu.
Dia sedang belajar membordir dari Meiyu. Seperti biasa, Xiujuan protes kalau
menurutnya wanita itu tidak seharusnya hanya diam di rumah menjahit dan memasak
untuk keluarga. Dia tidah tahan memikirkan harus melahirkan anak-anak untuk
keluarga begitu (mungkin maksudnya, untuk yang masih berpikiran kolot). Apa
bedanya itu dengan induk babi?
Meiyu menegur ucapannya
tersebut. Anak-anak itu adalah anugerah. Dan wanita harus melahirkan anak untuk
keluarga mereka. Xiujuan malah berkata kalau dia kasihan pada Meiyu. Xiujuan
pun bercerita mengenai gadis yang tinggal di Singapore, akan bersekolah. Dia
sama sekali tidak mengira kalau di sini masih sangat polos.
Xiujuan juga bilang kalau
mereka punya nama Inggris. Nama Inggris Xiufeng adalah Catherini dan nama
Inggrisnya adalah Jacqueline. Dan untuk Meiyu, dia akan memberikan namanya
Susan. Meiyu tersenyum malu mendengarnya, dia menyukai nama tersebut.
Lagi asyik, Guihua masuk
bersama Xiufeng. Dia menyuruh Meiyu untuk mengambilkan obat. Xiufeng masih saja
berbohong kalau tangannbya dilukai oleh Juxiang. Selagi Xiufeng bercerita,
Guihua sibuk memperhatikan bordiran Meiyu. Dia memarahi bordiran Meiyu yang
tidak mempunyai kemajuan.
Xiujuan tampaknya tidak suka.
Padahal, tadi saja, dia memuji bordiran Meiyu yang bagus. (Xiujuan ini tipe
yang lebih terbuka dan tidak menyukai pemikiran kolot Guihua). Saat Xiujuan
berusaha memuji bordiran Meiyu, dia malah mendapat ceramah dari Guihua. Guihua
mengatakan walaupun Xiujuan bersekolah, tapi tetap saja dia seorang Nyonya.
Jika tidak bisa menjahit, bordir manik atau memasak, akan direndahkan orang
nantinya.
Setelah menceramahi Xiujuan,
Guihua memberitahu Meiyu kalau akan di Tok Panjang nanti malam, akan ada
tamu-tamu penting, terutama Keluarga Chen. Ini bukan hanya tentang bisnis, tapi
ada tujuan lain. Dia memerintahkan Meiyu untuk berdandan, menjaga ucapan dan
sikapnya nanti.
Xiufeng pun menggoda Meiyu yang
akan di jodohkan dengan Keluarga Chen. Guihua juga memerintahkan Meiyu ke dapur
untuk menyiapkan kue-kue. Xiufeng kemudian menanyakan, mengenai tradisi Baba
saat memilih putri menantu, akan memilih seberapa bagus kue-kue buatannya? Guihua
membenarkan. Jika seorang Nyonya tak bisa membuat kue yang bagus, dia tidak
bisa menjadi menantu yang baik.
Xiujuan beneran kesal
mendengarnya. Dia dapat merasakan kalau Guihua menyindirnya. Saat Guihua
membalikkan badan, dia pun menjulurkan lidah, mengejeknya.
--
Di dapur, Meiyu dan Juxiang,
sibuk membuat kue. Saat membuat kue, Meiyu terlihat melirik Juxiang dengan
tatapan cemburu.
Kue yang mereka buat berbeda
walau sama-sama berwarna hijau dan menggunakan kelapa. Meiyu membuat kue talam,
sementara Juxiang membuat dadar gulung.
--
tn. Kimura datang ke kediaman
Huang bersama Yosuke. Yosuke sangat terkesima dengan dekor rumah dan
barang-barang antik di rumah yang memadukan berbagai macam budaya. tn. Kimura
memperkenalkan Yosuke sebagai jurnalis foto dan memiliki studio foto di
Singapura.
tn. Huang menyambut Yosuke
dengan sangat ramah. Dia pun memperkenalkan Yosuke dengan Charlie Zhang yang
mempunyai rumah mewah dan megah di Singapura. Yosuke tidak suka melihat Charlie
karna dia tahu bagaimana kelakuannya. Charlie ternyata juga masih mengenali
Yosuke, sehingga dia berkata pada mereka, kalau mereka sudah pernah bertemu
tapi belum berkenalan dengan baik. Charlie mengulurkan tangan hendak bersalaman
dengan Yosuke, tapi Yosuke langsung memalingkan wajah dan meminta izin pada tn.
Huang untuk memotret rumahnya.
tn. Huang menyuruh Jin Cheng
untuk mengajak Yosuke berkeliling melihat rumah mereka.
--
Di kamarnya, Meiyu di rias
dengan sangat cantik dan memakai kebaya terbaiknya. Xiufeng dan Xiujuan juga memakai
kebaya. Keduanya tampak sangat cantik mengenakan kebaya. Tapi, bagi Xiujuan,
memakai kebaya itu sangat merepotkan. Xiufeng memberitahu padanya kalau Kepala
Keluarga Chen adalah Nyonya Tua yang kuno, dan tidak akan senang jika melihat
mereka memakai gaun di depannya.
Xiujuan tidak peduli karna yang
mau dijodohkan kan Meiyu, kenapa mereka harus ikut menjaga penampilan
dihadapannya. Xiufeng dengan menggoda menjawab kalau ibu mereka mungkin
berencana menjodohkan Xiujuan dengan keluarga Chen, jika keluarga Cheng tidak
menyukai Meiyu.
Xiujuan tidak merasa senang
mendengar hal itu. Dia mempunyai pemikirannya sendiri. Menurutnya, mereka
bukanlah barang yang di pajang di rak. Tidak seharusnya wanita dipilih
berdasarkan penampilannya. Dia hanya akan menikahi pria yang dicintainya!
--
Di dapur, Tian Lan menyuruh
Juxiang untuk bersiap dan berdanda karna sebentar lagi Ny. Chen akan datang.
Ny. Chen ini adalah teman dari mendiang Ny. Huang (nenek Juxiang, Meiyu dan
Jincheng. Juga adalah ibu dari tn. Huang dan Tua Kor).
--
Yosuke merasa kagum melihat
interior rumah keluarga Huang. Sangat kental dengan nuansa Tiongkok, tapi juga
ada nuansa Eropa dan Melayu. Jin Cheng memuji Yosuke yang bisa mengatami
sedetail itu. Tapi, karna dia tumbuh besar di rumah itu, dia jadinya merasa tidak
ada yang istimewa dengan interior rumahnya.
Di saat Yosuke masih
berkeliling, Xiujuan tanpa sengaja melihatnya. Dia langsung berlari heboh ke
kamar Meiyu dan memberitahu Meiyu dengan Xiufeng kalau pria tampan yang mereka
lihat di gerbang rumah tempo hari, datang. Xiujuan juga menduga kalau pria itu
adalah pria yang akan dijodohkan dengan Meiyu.
Dengan bersemangat, ketiganya
pun keluar kamar dan diam-diam mengintip Yosuke.
Nyonya tinggal di ruang
kerja, tak berhubungan dengan dunia luar. Saat para pengunjung datang, terutama
pengunjung pria, dia hanya bisa mengintip dari jendela loteng atau lubang
kecil.
Tapi, karna mengintip sambil
berbisik-bisik, mereka pun ketahuan sama Yosuke dan Jin Cheng. Meiyu yang
merasa malu, segera kabur ke kamar. Padahal, Yosuke juga tidak mempedulikan
mereka dan lanjut keliling sambil memotret.
Saat itulah, dia melihat
Juxiang yang keluar dari dapur sambil membawa guci berisi teh lengkeng.
Penampilannya yang sederhana namun cantik, sangat mempesona Yosuke. Tanpa
sadar, Yosuke pun memotretnya. Mata keduanya saling bertatapan. Keduanya
tersenyum sopan satu sama lain.
Sayangnya, pertemuan itu tidak
berlangsung lama karena kedatangan Ah Tuo. Yosuke pun pamit pergi.
Ah Tuo memuji wangi teh
lengkeng buatan Juxiang yang sangat enak. Dia bisa menebak, rasanya pun pasti
akan sangat enak. Ah Tuo sangat ingin mencoba teh lengkeng tersebut, tapi dia
sadar diri kalau pelayan sepertinya tidak boleh meminumnya.
Tidak di sangka, Juxiang
mengambil sendok teh dan mengambil beberapa sendokan teh untuk Ah Tuo. Ah Tuo
menolak. Tapi, Juxiang memaksanya mencobanya, mumpun tidak ada siapapun. Ah Tuo
mencobanya dan tersenyum sangat lebar. Rasanya sangat enak.
Yosuke ternyata masih ada di
sekitar sana. Dan dia melihat apa yang Juxiang lakukan. Kebaikkan hati Juxiang,
membuat Yosuke semakin menyukainya.
--
Sudah banyak tamu yang
berkumpul tapi keluarga Chen masih belum datang juga. Tua Kor juga meminta tn.
Huang untuk segera memulai acara karna hidangan mereka sudah mulai dingin. Tn.
Huang tidak mau karna dia masih mau menunggu hingga tn. Chen datang. Bukannya
mendukung suaminya, Guihua malah menduga keluarga Chen tidak mau datang ke
undangan mereka karna menganggap tn. Huang bukanlah orang penting.
tn. Huang memarahinya karena
sudah asal bicara. Guihua malah semakin menjatuhkan harga diri suaminya dengan
menceritakan betapa kayanya keluarga Chen di Singapura. Menurut kabar, keluarga
Chen membangun sebuah villa besar yang megah di pantai timur Singapura. Tua Kor
menambahkan kalau dia dengar, cucu Ny. Cheng, Chen Gong adalah pria yang sukses
bahkan gubernur menemuinya secara pribadi. Jika dibandingkan dengan keluarga
mereka, mereka bukanlah apa-apa. Mungkin saja, keluarga Chen memandang rendah
keluarga mereka?
tn. Huang tampaknya kesal. Dia
mengingatkan Guihua kalau keluarga mereka juga keluarga yang di hormati di
wilayah ini. Dan juga, hubungan Ny. Chen dengan ibunya sangat dekat seperti
saudara. Almarhum ayah Chen Gong pun, semasa hidup adalah teman dekatnya. Chen
Gong pasti menghormatinya.
Umur panjang. Yang dibicarakan
akhirnya tiba. tn. Huang sangat senang mendengar kabar itu. Dia ternyata
benar-benar ingin menjodohkan Meiyu dengan cucu Ny. Chen agar mereka bisa
menjadi bagian dari keluarga Chen.
Mereka pun keluar untuk menyambut
kedatangan mereka. Chen Gong dengan sopan, meminta maaf karena datang
terlambat. Guihua dan Tua Kor sangat pandai bermulut manis, memuja muji Ny.
Chen. Sebelum pergi ke ruang makan, Ny Chen meminta diantarkan ke aula leluhur
karna dia ingin memberi hormat pada ibu tn. Huang terlebih dahulu.
Ny. Chen tampaknya memang
sangat dekat dengan ibu tn. Huang. Wajahnya terlihat sedih karna ibu tn. Huang
sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Waktu sudah berlalu sangat cepat dan dia
merindukannya. Dia sering memimpikannya. Kesehatannya pun semakin memburuk dan
mungkin, sebentar lagi mereka akan bertemu.
Cheng Gong dan Chen Sheng yang
mendengar ucapannya tersebut, langsung marah. Mereka tidak suka. Mereka ingin
nenek mereka berumur panjang.
Usai berdoa pada leluhur, Tua
Kor dan Guihuan lanjut menjilat. Mereka
memberikan selamat pada Chen Gong yang sekarang sudah menjadi ayah. Mereka juga
menanyakan nama anaknya. Ny. Chen menjawab kalau cucu buyutnya lahir saat
mereka menandatangani kontrak penambangan timah dengan orang Barat. Karna itu,
mereka menamainya ‘Cheng Xi’ (“Xi” artinya timah).
Akhirnya, setelah berbincang
dan basa-basi, mereka pergi ke ruang makan. Ny. Chen kelihatan sangat marah
saat melihat Charlie Zhang ternyata adalah salah seorang tamu yang diundang.
Dengan terang-terangan, Ny. Chen berujar kalau dia pasti tidak akan datang jika
tahu Charlie Zhang juga di undang.
Charlie Zhang tidak tersinggung.
Hubungan mereka memang sudah buruk dari dulu. Ny. Chen tidak menyukai Charlie
yang orang Tionghoa tapi tidak menghormati leluhur. Ditambah lagi, gosip
mengenainya buruk. Charlie tidak peduli karna menurutnya hal itu tidak penting.
Untunglah ada Chen Gong yang
menenangkan neneknya agar tidak ribut dengan Charlie. Dia berbisik pada
neneknya agar mereka tidak perlu menjadi rendah sepertinya. Dan juga, mereka
harus menghormati tuan rumah.
--
Acara makan malam dimulai. Dia
aula tenga, ada sekelompok pria berpakaian kemeja putih, mengenakan sarung dan
kopiah, sedang memaikan alat musik tradisional.
Dalam budaya makanan Baba
Nyonya, yang paling representatif adalah perjamuan meja panjang, Tok Panjang.
"Tok" artinya meja
dalam dialek Fujian, "panjang" artinya panjang dalam bahasa Melayu.
Selama musim perayaan atau
acara khusus keluarga besar, para kerabat dan teman akan diundang ke Tok
Panjang. Menurut tradisi, wanita yang belum menikah dilarang hadir.
Para pelayan pun menghidangkan
semua makanan yang sudah dibuatnya. Tian Lan juga datang untuk menghindangkan
minuman teh lengkeng pada Ny. Chen. Ny. Chen ternyata masih mengenalinya karna
semasa hidup, Ny. Huang membawa Tian Lan beberapa kali ke rumahnya. Ny. Huan
juga memuji masakan Tian Lan yang paling sesuai dengan seleranya.
Saat Ny. Chen bicara ramah pada
Tian Lan, Guihua menunjukkan ekspresi tidak sukanya. Dia bahkan memotong
pembicaraan mereka dengan menyuruh Tian Lan untuk kembali bekerja. Tian Lan dengan
sopan pamit undur diri.
Dengan sopan, Guihua menyuruh
Ny. Chen untuk mencoba teh lengkeng yang terhidang. Tapi, saat Ny. Chen mau
minum, Charlie malah bicara dengan suara keras pada tamu lain, kalau dulu ada
set etiket lengkap untuk Tok Panjang, dimana tamu pria yang harus makan
terlebih dahulu, baru tamu wanita. Mereka juga harus menunggu pelayan
menyajikan hidangan di piring sebelum mulai makan. Jelas sekali, Charlie
menyindir Ny. Chen.
Semua merasa terganggu dengan
sindirannya tersebut. Yosuke juga tidak menyukainya karna dia tahu sifat asli
Charlie.
Ny. Chen tidak peduli dengan
apapun perkataannya dan tetap meminum teh itu. Dia memuji rasa teh yang sangat
enak dan mengingatkannya kepada Ny. Huang. Dia ingin tahu siapa yang membuat
teh itu? Tanpa ragu, Guihua berbohong kalau yang membuat teh itu adalah Meiyu.
Ah Tuo dan Tian Lan sampai
terkejut karna Guihua berbohong demikian.
Sementara itu, Xiufeng, Xiujuan
dan Meiyu lagi-lagi mengintip. Setelah memperhatikan, mereka pun sadar kalau
sudah salah paham. Calon suami Meiyu bukan pria yang tampan itu tapi pria yang
duduk di sebelahnya, Chen Sheng. Xiufeng memuji Chen Sheng yang juga lumayan
tampan. Xiujuan merasa itu tidak penting, yang penting, keluarga Chen itu
sangat kaya dan siapapun yang menikahinya akan hidup seperti ratu.
Yosuke mencoba teh lengkeng
tersebut dan memuji rasanya yang sangat enak. Lagi-lagi, Charlie merusak
suasana. Dia menyuruh Yosuke untuk menikahi Nyonya agar bisa minum teh lengkeng
Nyonya setiap hari. Dia juga bilang kalau kebanyakan Nyonya lahir dari
pernikahan antar ras dengan Tionghoa. Wajah dan sifat mereka pun lebih cantik
dari kebanyakan wanita Tionghoa. Intinya, dari caranya bicara, Charlie
benar-benar memandang remeh wanita.
Yosuke dan Chen Sheng sangat –
sangat tidak menyukai ucapannya tersebut. Chen Sheng langsung memanggil pelayan dan meminta agar nasinya ditukar dengan nasi baru karna air liur seseorang
jatuh ke nasinya. Ny. Chen pun ikutan. Mereka terang-terangan menghina Charlie
yang banyak omong.
Xiujuan sangat kagum dengan
sifat Chen Sheng yang berani seperti itu. Xiufeng setuju dengannya. Eh, malah
Meiyu yang merasa malu seolah Chen Sheng sudah resmi menjadi suaminya.
Sup tofu akhirnya di hidangkan
untuk Ny. Chen yang punya pencernaan buruk sehingga tidak bisa makan sup sirip
hiu. Sekali lihat saja, Ny. Chen sudah memuji potongan tahu yang sangat tipis
dan terampil. Ah Tuo yang mendengar pujiannya itu, langsung menggebu-gebu
bilang kalau tahu itu di potong oleh Nona Muda Juxiang. Wkwk. Guihua jadi tidak
mendapatkan kesempatan berbohong lagi.
Mendengar nama Juxiang, Ny.
Chen jadi ingin bertemu. Dia ingat kalau Juxiang dulu sangat pandai memasak dan
pasti sekarang sudah menjadi koki yang hebat. Ny. Chen kemudian meminta Guihua
untuk mempertemukannya dengan Juxiang dan Meiyu selesai makan malam.
--
Sesuai janji, selesai makan
malam, Ny. Chen di bawa ke ruang santai. Di sana, Meiyu sudah menunggu dan
menghidangkan kue talam buatannya. Tua Kor juga membawa Xiujuan dan Xiufeng
untuk di perkenalkan pada Ny. Chen.
Semangat.. Lanjut ...
ReplyDeleteSemangat.. Semangat..
ReplyDelete