Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E04
Charlie ternyata benar-benar ingin menjadikan
Juxiang sebagai selirnya. Buktinya, dia sampai menyuruh orang mengirim 2 kardus
anggur barat dan cokelat (dimasa itu, cokelat adalah hal asing bagi mereka). Ah
Tao menyampaikan kabar itu pada Juxiang. Dia benar-benar takut karna Charlie
tampaknya tidak ingin melepaskan Juxiang.
Semua hadiah tersebut diterima
oleh Guihua dan tn. Huang. Guihua beneran senang karna setiap minggunya,
Charlie mengirim hadiah pada mereka. Minggu lalu, dia mengirimkan mereka abalon
kering, sekarang anggur barat dan cokelat. Bagi Guihua, Charlie tulus pada
mereka. Apalagi, cokelat adalah makanan yang harganya mahal yang diimpor dari
Swiss.
tn. Huang juga senang dengan
hadiah itu, tapi dia juga sekarang bingung mau bagaimana caranya menolak
Charlie. Guihua langsung teriak marah. Dia tidak setuju tn. Huang menolak
lamaran Charlie. Dia merasa tidak ada salahnya jika Juxiang dijadikan selir.
Dulu juga, ibunya menikah dengan tn. Huang karna tn. Huang tertarik pada
kecantikannya. tn. Huang tidak suka mendengar ucapannya tersebut.
Guihua terus membujuk tn. Huang
agar mau menikahkan Juxiang pada Charlie. (Aissss! Guihua memuja muji Charlie,
padahal jika Charlie mau menikahi Meiyu, dia pasti akan menentangnya. Dia
mengizinkan karna yang mau dinikahi adalah Juxiang, anak Tian Lan yang
dibencinya!)
Gagal memaksa dengan suara
keras, Guihua akhirnya membuat rumor. Dia berbohong kalau saat menggeledah
kamar Juxiang waktu itu, dia menemukan banyak benda-benda aneh. Dia bahkan
membahas saat Juxiang berani membakar tangan waktu itu dan api padam tiba-tiba.
Itu pasti karna Juxiang mempelajari ilmu hitam. Dan juga, Charlie Zhang itu
bukan orang biasa. Kita harusnya bersyukur Charlie tidak merendakan Juxiang
yang bisu dan tuli. Lebih baik, mereka tidak menyinggung Charlie hanya demi
Juxiang dan Ibunya.
tn. Huang perlahan mulai
terpengaruh semua ucapan Guihua.
--
Di saat Juxiang sedang
membordir manik di kamarnya, Ah Tao datang dengan panik. Dia mengabarkan kabar
buruk.
Di dalam rumah, Tian Lan
berlutut memohon agar tn. Huang menolak lamaran Charlie. Sayangnya, tn. Huang
yang sudah termakan omongan Guihua, malah memarahinya karna mau menolak
lamaran. Dia sudah membuat keputusan dan memberitahu Charlie, jadi, dia tidak
usah membujuknya lagi.
Juxiang dengan Ah Tao yang
mengintip kejadian itu menjadi cemas. Walau tidak bisa mendengar, tapi dari
raut wajah ibunya, Juxiang sudah tahu hasilnya.
--
Tian Lan benar-benar tidak
berdaya. Dia menghampiri Juxiang yang sedang menumbuk bumbu. Wajahnya penuh
kesedihan. Dia berujar pada Juxiang kalau sebagai wanita, mereka tidak akan
pernah bisa membuat takdir sendiri. Juxiang tidak mengatakan apapun dan lanjut
menumbuk bumbu. Tapi, tumbukannya kali ini, terdengar lebih cepat.
--
Charlie datang ke kediaman tn.
Huang secara resmi setelah tn. Huang mau menerima lamarannya. Demi membuat tn.
Huang semakin senang, Charlie ingin menyerahkan salah satu proyek perusahaannya
untuk ditangani tn. Huang. Sekretarisnya, tn. Lin, menambahkan kalau setelah
Charlie menikah dengan Juxiang dan mereka menjadi keluarga, tentu saja harus
mengutamakan kemakmuran kerabat.
Saat itu, Juxiang datang untuk
menghidangkan minuman. Sepertinya, ini adalah perintah, kalau tidak, nggak
mungkin dia mau ke sana. Tanpa sungkan, Charlie mendekati Juxiang dan memujinya
sangat cantik.
Charlie kemudian memberikan
kode pada tn. Lin. tn. Lin segera menghampiri Guihua dan memberikan hadiah
lamaran mereka, yaitu sebuah kotak sirih yang terbuat dari emas. Guihua sangat
senang melihatnya. Tian Lan menatapnya dan tampak marah.
Guihua yang berhati jahat,
tersenyum ramah pada Charlie dan berbohong kalau Juxiang sudah seperti putrinya
sendiri. Dan dia merasa bahagia karna Juxiang akan menikahi pria hebat seperti
Charlie. (arghh. Dia hanya mementingkan
dirinya. Apa yang dilakukannya, sama saja menjual Juxiang ke pria jahat seperti
Charlie demi keuntungannya. Padahal, dia bukan ibu Juxiang dan selalu merundung
Tian Lan dan Juxiang, tapi di saat seperti ini, dia bersikap seperti ibu dan
mengambil semua hadiah lamaran yang mahal!).
Juxiang hanya berdiri diam dan
menahan amarahnya.
--
di
Singapore,
Kondisi Ny. Chen tiba-tiba
memburuk. Semua metode pengobatan sudah dicoba tapi tidak berhasil, sehingga
Chen Gong memutuskan memanggil dukun untuk melakukan beberapa ritual. Chen
Sheng tidak setuju dengan yang dilakukannya karna mereka adalah orang
berpendidikan dan tidak seharusnya percaya ilmu sihir! Chen Gong tahu, tapi
berbagai metode tidak membuahkan hasil, dan nenek yang meminta di panggil
dukun. Mereka harus mencoba segalanya.
Setelah dukun selesai melakukan
ritual, Xiu Lian, kakak ipar Chen Sheng, yang adalah istri dari Chen Gong,
menyampaikan kalau dukun bilang, keadaan nenek tergantung pada penanganan
mereka. Perkataan dukun itu membuat Sheng menjadi lebih kesal karna sama saja
tidak ada gunanya memanggilnya. Sheng menyuruh agar nenek di bawa ke rumah
sakit saja. Xiu Lian memberitahu kalau nenek bilang, jika dia dibawa ke rumah
sakit, kelak tidak perlu memanggilnya nenek lagi (maksudnya, putus hubungan).
Gong memilih menuruti
permintaan nenek. Dan karna kondisi nenek yang semakin memburuk, Gong ingin
mempercepat pernikahan Sheng. Dia sudah menyuruh istrinya mencarikan mak
comblang. Mereka akan mengunjungi keluarga Huang untuk melamar secara resmi. Mereka
sudah berjanji pada keluarga Huang dan tidak bisa mengingkarinya.
Sheng sama sekali tidak mau.
Dia menolak pernikahan tersebut. Dia segera ke kamar untuk menemui Nenek. Tapi,
kondisi Nenek begitu buruk hingga Sheng tidak sanggup mengatakan apapun.
--
di Melaka,
Juxiang sedang mengajari Ah Tao
caranya memasak ayam pongteh. Begitu jadi, dia mengajak Ah Tao untuk makan
bersamanya dan ibunya. Ah Tao menolak karna dia hanyalah pelayan. Tapi, Tian
Lan menyuruhnya duduk karna mereka adalah satu keluarga.
Ah Tao beneran terharu dan
berterimakasih kepada kedua majikannya tersebut karna telah memperlakukannya
seperti manusia.
Mereka pun mulai makan bersama.
Ayam Pongteh itu membuat Tian Lan teringat akan mendiang Ny. Huang. Ayam
Pongteh adalah makanan kesukaan Ny. Huang dan selalu memitanya untuk memasakkanya.
Dan lama kelamaan, ini pun menjadi makanan kesukaannya.
Dengan isyarat, Juxiang
menyampaikan perasaannya. Tian Lan menangis karna Juxiang mengkhawatirkannya.
Hatinya masih merasa sakit dengan pernikahan Juxiang yang tidak adil tersebut.
Dengan berat hati, Tian Lan memberitahu kalau Juxiang akan menikah tanggal 3
bulan depan.
Ah Tao protes karna pernikahan
dilakukan begitu cepat. Padahal, dia dengar kalau Baba membutuhkan waktu lama
untuk menyiapkan segalanya untuk acara pernikahan. Dengan menangis, Tian Lan
menjawab kalau semua itu untuk istri sah, sementara Juxian akan menjadi selir. Ah
Tao tetap saja tidak bisa menerimanya. Dia tahu maksud Charlie ingin cepat
menikah dengan Juxiang! Dasar pria mesu*!
Suasana menjadi sedih. Ah Tao
memilih tidak mengatakan apapun dan akan makan tunggir ayam saja. Juxiang tidak
membiarkannya. Dia memberikan paha ayam untuk Ah Tao. Ah Tao tidak menerimanya.
Dia sudah berterimakasih karna diizinkan makan bersama, tapi dia masih sadar diri untuk tidak makan
paha ayam. Juxiang yang baik hati, tanpa babibu, langsung menyuapkan paha ayam
tersebut ke mulut Ah Tao. Ah Tao benar-benar beruntung bisa bertemu majikan
sebaik mereka yang memperlakukannya seperti keluarga.
Tian Lan lanjut memberitahu
kalau pernikahan Meiyu diadakan jauh lebih cepat daripada Juxiang. Meiyu akan
menikah 3 hari lagi dan akan menjadi anggota keluarga Chen. Pernikahannya
dilakukan terburu-buru karna kondisi ny. Chen tidak baik. Diharapkan, dengan
pernikahan ini, kondisi Ny. Chen bisa membaik.
Juxiang dan Tian Lan merasa
kasihan dan berdoa demi kesembuhan Ny. Chen yang berhati baik. Ah Tao pun
ikutan berdoa dengan mereka.
--
di Singapore,
Yosuke masih belum bisa
melupakan Juxiang. Dia masih sering memandangi foto Juxiang yang sudah
dicetaknya. Seorang anak kecil yang mengantarkan pesanannya, menggodanya agar
segera menjadikan wanita di foto itu menjadi istri, jika tidak, orang lain akan
mencurinya.
Walaupun ucapan anak itu
hanyalah candaan, tapi Yosuke merasa ucapannya benar. Tanpa membuang waktu, dia
segera mengemas barangnya. Dia akan ke Melaka untuk menjadikan Juxiang menjadi
istrinya.
--
di Melaka,
Pada akhirnya, diadakan pesta
pernikahan antara Chen Sheng dan Meiyu. Prosesnya berlangsung meriah.
Dikamarnya, Guihua memberikan
pesan-pesan apa yang harus Meiyu lakukan setelah menjadi istri. Pesan yang
paling ditekankan oleh Guihua adalah Meiyu harus secepat mungkin meneruskan
garis keturunan keluarga Chen (hamil) dengan begitu, dia baru akan dipandang
terhormat dalam keluarga.
Setelah semua pesan itu, tn.
Huang dan Nyonya memasangkan sebuah kain hitam transparan yang ditengahnya
terjahit kain merah. Kain merah itu diletak tepat di atas kepala wanita dan
kain hitam dibiarkan menutupi wajah pengantin wanita.
Saat Nyonya menikah, orang tuanya akan
menutupi kepalanya dengan kain hitam.
Itu lambang kesedihan pengantin wanita yang
meninggalkan orang tuanya. Baba percaya warna hitam bisa mengusir para setan. Potongan
kain merah kecil di atas kain hitam melambangkan restu dari orang tuanya.
Padahal, ini adalah hari
pernikahan Chen Sheng, tapi wajahnya, tidak menunjukkan sedikitpun rasa
bahagia. Hanya wajah si mempelai wanita yang tampak bahagia.
Ah, lupa, pihak mempelai wanita
juga kelihatan sangat bahagia. Alasannya, tentu saja karna akhirnya mereka bisa
menjadi bagian dari keluarga Chen yang kaya.
--
Disaat pernikahan tersebut
dilangsungkan, Juxiang mengemasi barang-barangnya. Dia akan kabur dari rumah
disaat semua orang terfokus pada pernikahan Meiyu. Sayangnya, Ah Tao
memergokinya. Dia membujuk Juxiang untuk tidak pergi karna dunia luar terlalu
berbahaya bagi Juxiang yang tidak pernah keluar dan tidak bisa mendengar
ataupun bicara.
Juxiang memasang wajah memelas
dan memohon pada Ah Tao agar diam. Ah Tao merasa sangat dilema. Dia juga tidak
ingin mencegah Juxiang pergi. Dia tidak ingin melihat Juxiang menikah dengan
Charlie Zhang. Tapi, dunia luar begitu menakutkan.
Dengan bahasa isyarat, Juxiang
berkata pada Ah Tao, walaupun dia bisa mati setelah meninggalkan rumah, dia
tidak mau seperti bawang putih dan merah dalam cobek menunggu untuk ditumbuk
menjadi halus.
“Wanita tak harus menyerah
pada takdir. Takdirmu ada di tanganmu.”
Ah Tao mengerti apa yang
Juxiang rasakan. Pada akhirnya, dia membiarkan Juxiang pergi. Dia juga berjanji
pada Juxiang akan menjaga Tian Lan dengan baik.
Dan begitulah, pada akhirnya,
Juxiang pun meninggalkan kediaman Huang. Dia akan mencari kebebasannya sendiri.
Hidup dengan jalannya sendiri, bukan dengan jalan yang ditentukan orang
untuknya.
--
Begitu pesta pernikahan
selesai, semua baru menyadari kalau Juxiang menghilang. Guihua sangat marah dan
malah menyalahkan Tian Lan dan Ah Tao sebagai salah satu orang yang menghasut
Juxiang untuk pergi. Dan seperti biasa, tn. Huang mengikuti ucapan Guihuan dan
menyalahkan Tian Lan sebagai orang tersebut. Apalagi, Tian Lan sebelumnya
sangat menentang Juxiang menikah dengan Charlie dan sampai menangis memohon
padanya. Karna dia tidak mendengarkannya, makanya dia menyuruh Juxiang kabur.
Ah Tao memberitahu kalau Tian
Lan tidak terlibat. Buktinya, saat dia tahu Juxiang kabur, Tian Lan jatuh
pingsan. Guihua malah menuduh Tian Lan hanya pura-pura pingsan.
tn. Huang tidak peduli alasan
mereka. Yang membuatnya cemas adalah bagaimana caranya dia akan menjelaskan
pada Charlie mengenai Juxiang yang kabur! Jin Cheng menyuruh ayahnya untuk tenang
karna dia sudah menyuruh semua pelayan untuk pergi mencari Juxiang. Dia yakin
Juxiang tidak akan bisa pergi jauh karna dia bisu dan tuli.
--
Yosuke sudah tiba di Melaka dan
bergegas ke kediaman Huang. Ketika di tengah jalan, dua orang pedagang buah
saling bertabrakan sehingga menghalangi jalan becak yang dinaiki Yosuke. Yosuke
pun memutuskan berhenti di sana.
Secara tidak terduga, dia
melihat pelayan yang bekerja di kediaman Huang sedang sibuk menanyai para
pedagang apakah mereka melihat Nona Juxiang? Nona mereka yang bisu dan tuli. Yosuke
yang mendengar nama Juxiang, diam-diam mengikuti mereka.
Dari para pelayan wanita yang
diikutinya, dia mendengar mereka membahas mengenai Juxiang yang kabur karna
akan di jadikan selir. Mereka heran, kenapa Juxiang kabur padahal akan menikahi
orang kaya. Lebih baik dinikahi daripada di culik pedagang manusia. Belakangan
ini, ada banyak penculik di sekitar sini yang menculik para gadis. Gadis-gadis
yang diculik, akan diperkosa sebelum dijual ke rumah bordil.
Ah Tao sangat cemas dan takut
terjadi hal buruk pada Juxiang.
--
Juxiang pergi ke stasiun
kereta. Sayangnya, uang yang dimilikinya tidak cukup untuk membeli tiket kereta
menuju Singapore. Walaupun dia sedang dalam kondisi kurang uang, tapi Juxiang
tetap memberikan uang kepada pengemis buta yang ada dikereta.
Saat itu, para pelayan kediaman
Huang sudah berada di sekitar stasiun kereta mencarinya. Juxiang menjadi
semakin tergesa-gesa untuk kabur. Makanya, saat ada seorang wanita berumur
40-an, menawarkan tiket kereta murah ke Singapore padanya, dia mau membelinya.
Wanita itu tampaknya tahu kalau Juxiang sedang dikejar-kejar orang, jadi dia
berbohong kalau tiket kereta sudah habis terjual, tapi Juxiang bisa naik mobil
van pengangkut nenas. Tanpa ragu, dia mengikuti wanita tersebut.
Di tengah jalan, Juxiang mulai
merasa ada yang aneh karna wanita itu membawanya ke gang yang sepi. Tapi, karna
wanita itu bermulut manis dan bersikap seolah tidak masalah kalau Juxiang tidak
mau mengikutinya, Juxiang menjadi ragu. Dia pun memutuskan untuk tetap
mengikuti wanita itu ke gang sempit.
Baru memasuki gang, Juxiang
sudah sadar ada hal nggak beres dan mau kabur. Sayangnya, beberapa pria sudah
bersembunyi disekitar sana dan menangkapnya.
--
Para pelayan mengantarkan tas
dan kain milik Juxiang yang tertinggal di depan gang, tempatnya diculik, pada
tn. Huang dan keluarga. Hanya itu yang bisa mereka miliki. Ah Tao menjadi cemas
luar biasa karna barang-barang itu memang milik Juxiang. Tian Lan merasa
terpukul, ketakutan dan khawatir kalau terjadi sesuatu pada Juxiang. Dia
berlutut dan memohon pada tn. Huang untuk menyelamatkan putrinya.
Dasar kejam!! Guihua malah
berkata pada tn. Huang kalau tidak ada gunanya mereka mencari Juxiang. Walaupun
ketemu, Charlie Zhang pasti tidak akan mau lagi menikahi Juxiang. Kesucian itu
sangat penting bagi seorang wanita. Tak akan ada yang mau menikahi wanita
kotor! Dia malah mengatai Juxiang yang sudah mempermalukan keluarga Huang.
Ucapannya membuat Tian Lan
sangat marah luar bisa hingga pingsan. Ah Tao dan seorang pelayan lain, segera
membawa Tian Lan ke kamarnya.
Guihua melarang pelayan untuk
menghubungi polisi karna Juxiang pergi atas keinginan sendiri. Dengan mulut
ularnya, dia menyuruh tn. Huang untuk tidak menerima Juxiang lagi. Dia yakin
kalau Juxiang sudah diculik pedagang manusia. Dan ketika ditemukan, kesuciannya
pasti sudah hilang.
“Anggap saja dia sudah
meninggal,” putuskan tn. Huang, yang bodoh.
Jin Cheng yang manja dan selalu
hidup di bawah perlindungan ayahnya, tidak bisa membaca situasi dan malah
menanyakan, jawaban apa yang harus diberikan jika Charlie menanyakan mengenai
Juxiang? tn. Huang lagi stress, membentah Jin Cheng untuk tidak terus bertanya!
Dia kan sudah dewasa dan harusnya bisa membuat keputusan sendiri!!
Jin Cheng tetap bingung dan
menanyakan pada ibunya. Dengan santai, Guihua menyuruh Jin Cheng untuk jujur
saja pada Charlie dan biarkan Charlie berbuat sesukanya.
--
tn. Lin menyampaikan kabar
mengenai Juxiang yang kabur dan kemungkinan di culik oleh pedagang manusia pada
Charlie. Responnya? Dia mengamuk!
--
Tian Lan sudah sadar dan dalam
kondisi lemah memikirkan keadaan Juxiang. Ah Tao berusaha menenangkannya dengan
berkata kalau Nona Muda Juxiang akan selamat. Juxiang diberkati oleh Dewa. Dan
juga, saat mencari Juxiang tadi, saat melewati Kuil Kwan Im, dia masuk ke
dalamnya dan meminta petunjuk Dewi Kwan Im. Dia menarik sebatang kayu dan pengurus
kuil menafsirkan artinya, Juxiang di berkati Dewa. Ah Tao sangat yakin kalau
Juxiang akan dijaga Dewa karna Juxiang mempunyai hati yang baik.
Ucapan Ah Tao memberi kekuatan
pada Tian Lan. Tian Lan berlutut di depan pintu, menghadap ke langit, memohon
Dewa untuk memberkati putrinya agar selamat dari bahaya. Dia bahkan berjanji
akan puasa dari sekarang, tidak makan dan minum, bahkan bersedia mengorbankan
nyawa untuk memastikan putrinya jauh dari bencana.
Ah Tao ikut berlutut dan
berdoa. Dia pun membuat janji yang sama seperti Tian Lan demi keselamatan
Juxiang.
--
Juxiang dikurung di gudang
bersama beberapa gadis muda. Wanita yang menipunya masuk dan mulai
memerintahkan anak buahnya, mengenai akan dikirim kemana para gadis-gadis tersebut.
Setelah penjahat-penjahat itu
keluar, Juxiang mulai mengikis tali yang mengikat tangannya dengan
menggesekannya dikayu, dimana tangannya diikat dengan tali. Walaupun tangannya
menjadi terluka karna hal itu, dia tidak peduli.
--
Yosuke mencari hingga ke
stasiun kereta. Saat dia menanyakan orang-orang di sana, mengenai Juxiang,
salah seorang pedagang, menyuruh Yosuke untuk bertanya kepada pengemis buta
yang duduk di sana. Yosuke pun memberikan 10 dollar kepada pengemis itu dan
menanyakan mengenai Juxiang. Pengemis itu ternyata berpura-pura buta. Dia pun
memberitahu Yosuke mengenai apa yang dilihatnya dan dengan siapa Juxiang pergi.
--
Para gadis yang dikurung
bersama Juxiang, heran karna Juxiang berusaha begitu keras hingga tangannya
terluka padahal tidak mungkin mereka bisa kabur. Juxiang tidak peduli dan terus
lanjut mengikis tali. Usahannya tidak sia-sia karna talinya akhirnya putus.
Setelah itu, dia membantu melepaskan tali ikatan gadis-gadis lain. Dengan
isyarat, Juxiang menjelaskan rencana yang akan dilakukannya agar mereka bisa
kabur dari sana.
Jadi, ketika para penjahat
masuk untuk membawa mereka, mereka bekerja sama, menyergap dari belakang dan
mencekik mereka dengan tali ikatan mereka. Disaat Juxiang bersusah payah
menolong mereka, semuanya malah kabur begitu saja meninggalkan Juxiang.
Yosuke yang berada didekat
sana, berdasarkan petunjuk yang dimilikinya, melihat gadis-gadis yang berlarian
dan akhirnya menemukan Juxiang. Walau hanya sendirian, Yosuke berusaha keras
menyelamatkan Juxiang.
Ketika dia berhasil, Juxiang
sudah dalam kondisi sangat lemah karna di cekik para penjahat barusan. Saat
itu, petugas polisi juga tiba. Yosuke berteriak meminta tolong pada mereka
kalau ada yang terluka. Tapi, salah seorang dari polisi itu malah memukul kepala
Yosuke dengan pentungan hingga Yosuke pingsan.
--
Tian Lan kasihan dengan Ah Tao
yang lemah dan menolak makan. Dia mencoba membujuk Ah Tao untuk makan, tapi Ah
Tao menolak dengan tegas. Dia akan tetap ikut berpuasa denga Tian Lan hingga
Juxiang ditemukan. Ah Tao memohon agar Tian Lan tidak mencemaskannya karna
nyawanya tidaklah berharga.
Untunglah, di saat itu, seorang
pelayan berlari ke dapur dan menyampaikan kalau Juxiang sudah ditemukan. Walau
kondisinya sangat lemah, Tian Lan tetap lari ke dalam rumah, untuk mendengar
kabar putrinya.
Jin Cheng lah yang menyampaikan
kabar. Jadi, Charlie Zhang menggunakan koneksinya di kepolisian untuk membuat
mereka mau mencari dan menangkap para pedagang manusia tersebut. Ditambah lagi,
Charlie Zhang adalah wakil direktur Kamar Dagang Anglo Tiongkok.
“Jin Cheng. Bagaimana keadaan
Ju Xiang?” tanya Tian Lan, cemas.
“Hanya menderita luka ringan. Tak
parah. Charlie Zhang mengirimnya ke rumah sakit,” jawab Jin Cheng dengan
ekspresi acuh.
“Jin Cheng. Selain luka ringan,
apa dia dilecehkan?” tanya Guihua yang mendapat seruan dari Tian Lan. “Kenapa
kau marah? Aku memikirkan putrimu. Kau pikir para pedagang manusia itu adalah
orang baik? Jin Cheng. Apa Charlie Zhang bilang... rencananya tentang Ju Xiang?”
“Menurut Tn. Lin, Tn. Zhang
masih peduli kepada Ju Xiang. Makanya setelah mendapat kabar, dia langsung
menghubungi pejabat pemerintah senior itu. Katanya jangan cemas. Dia bilang Tn.
Zhang tak akan membatalkan pertunangannya,” jawab Jin Cheng.
“Itu bagus. Itu bagus.”
“Tapi... Tn. Lin juga bilang Tn.
Zhang akan memastikan... apa Ju Xiang... masih perawan,” beritahunya, segan
karna ada Tian Lan. “Jika memang masih... dia akan menikahi Ju Xiang sesuai
janjinya. Jika sudah tidak... dia akan memulangkan Ju Xiang.”
“Tidak bisa!” teriak Guihua. “Aku
tak akan biarkan Ju Xiang kembali ke keluarga Huang lagi!”
“Ayah. Kita harus bagaimana?”
“Memangnya ada pilihan lain? Dia
diselamatkan oleh Charlie Zhang. Keputusan di tangan Tn. Zhang. Apa pun yang
terjadi keluarga Huang tak akan menerimanya lagi!” putuskan tn. Huang.
Keputusannya membuat Tian Lan
sangat terpukul.
Lanjut💞💞💞
ReplyDelete