Sinopsis
C-Drama : The Little Nyonya E19
Ny.
Chen sangat senang saat Xi Er datang. Dia juga ingin bertemu dengan Sheng,
sayang sekali Sheng tidak datang. Xi Er berbohng kalau pamannya sibuk bekerja.
Meiyu yang juga menantikan kedatangan Sheng, tampak kecewa. Xi Er pun
mengalihkan topik dengan membahas kesehatan Ny Chen yang kelihatan jauh lebih
sehat.
--
Sementara
itu, di lantai bawah, Jin Cheng malah menyuruh ayahnya untuk tidak terlibat
dalam persaingan Chen Gong dan Charlie Zhang untuk menjadi direktur. Tn. Huang
tidak setuju karena Gong adalah keluarga mereka dan sering membantu mereka. Jin
Cheng terus saja membujuk ayahnya karna Charlie Zhang itu terlalu kuat dan
mereka tidak boleh menyinggungnya. Menurutnya, mereka harus mendukung Charlie
Zhang.
Tianbao
yang mendengarkan, langsung protes. Dia tadi bilang begitu, tapi Jin Cheng
malah memarahinya. Jin Cheng melotot karna semua hal itu harus diucapkan pada
orang yang tepat dan situasi tepat. Tidak mungkin dia bilang akan mendukung
Charlie Zhang di depan Xi Er yang adalah anak Chen Gong.
tn.
Huang tetap tidak setuju dengan mereka. Ini sama saja seperti menggigit tangan
orang yang memberi mereka makan. Jin Cheng malah menyarankan agar mereka
memilih diam-diam tanpa ketahuan Gong. Untunglah, tn. Huang tetap pada
pendiriannya. Dia mengingatkan kalau berbisnis itu adalah soal integritas.
Mereka dengan Gong adalah kerabat. Mereka tidak boleh mengkhianati kerabat!
Jika seperti ini cara mereka berbisnis, keluarga Huang akan hancur!!
Saat
kakeknya pergi ke kamar karna marah, Tiianbao membujuk ayahnya. Dia menyarankan
agar mereka mendukung Charlie Zhang tanpa sepengetahuan tn. Huang, baru setelah
selesai, mereka laporkan.
--
Selesai
berbincang dengan neneknya, Xi Er memberitau niatnya yang ingin menjenguk
pelayan yang jatuh ke sumur (Yueniang). Wajah Zhenzhu langsung jadi pucat.
Meiyu pun menyuruh Xi Er untuk tidak menjenguk karna keluarganya sudah
membawanya pergi.
Yu
Zhu tentu bingung mendengar kebohongan bibinya. Jelas-jelas, keluarga Yueniang
adalah mereka. Xi Er juga bingung karna kemari Meiyu bilang Yueniang dibawa ke
rumah sakit. Meiyu membenarkan dan menambahkan kalau Yueniang sudah dibawa ke
rumah sakit tapi keluarganya bersikeras ingin membawanya pulang. Meiyu juga
bohong kalau Yueniang belum lama bekerja dan entah kenapa melompat ke sumur.
Dia juga bohong kalau Yueniang sudah siuman dan menceritakan masalah
keluarganya yaitu ayahnya adalah pencadu opium.
Xi
Er semakin cemas dan ingin tahu alamat rumah Meiyu. Meiyu menjawab dengan
tenang kalau dia pun tidak tahu jelas. Dia pun mengalihkan topik dengan bicara
sama Ny. Chen.
--
Saat
ada kesempatan, Yu Zhu menanyakan Meiyu, siapa keluarga Yueniang yang Meiyu
bicarakan nanti? Mendengar pertanyaan Yu Zhu, Meiyu segera menariknya ke tempat
sepi untuk bicara. Dia mengakui kalau semua hanyalah kebohongan agar Ny. Chen
tidak tahu identitas Yueniang. Yu Zhu tentu tidak mengerti kenapa identitas
Yueniang harus dirahasiakan dan kenapa Meiyu bilang itu demi dia dan Zhen Zhu.
Meiyu menjelaskan kalau kondisi ekonomi keluarga Huang sedang tidak baik, jadi
mereka harus mengandalkan bantuan dari keluarga Chen. Karna itulah mereka
berencana menjodohkan Zhenzhu atau Yuzhu dengan Xi Er agar hubungan kedua
keluarga semakin erat. Dia pun dengan tegas memperingati Yu Zhu agar tidak
berhubungan dengan Yueniang lagi.
--
Esok
hari,
Ah
Tao ingin menjenguk Yueniang dirumah sakit, tapi dia takut ketahuan sama
Guihua. Karna itu, dia meminta tolong Yu Zhu untuk membantu mengantarkan bubur
untuk Yueniang. Yu Zhu dengan senang hati akan membantu. Ah Tao sangat-sangat
berterimakasih pada bantuan Yu Zhu. Dia bahkan berdoa pada Dewa agar Yu Zhu dan
Xi Er disatukan karna keduanya orang baik yang sudah menyelematkan nyawa
Yueniang.
Yu
Zhu sebenarnya sedikit curiga, jadi dia bertanya pada Ah Tao. Apa benar saat
itu Ah Tao melihat Yueniang dibawa ke rumah sakit? Ah Tao membenarkan kalau
saat itu Xiufeng datang bersama dua orang pria dan membawa Yueniang. Tapi,
penampilan kedua pria itu memang berbeda dari petugas yang menjemput Tian Lan.
Kedua pria itu malah lebih mirip seperti kuli.
“Nona
Muda, apa ada masalah?” tanya Ah Tao cemas.
Yu
Zhu tidak berani mengiyakan dan menjawab tidak. Tapi, sebenarnya, dia sudah
punya firasat buruk. Firasat buruknya terbukti saat supirnya kembali dan
melaporkan kalau dia sudah mencari ke semua rumah sakit tapi tidak ada pasien
dirawat yang bernama Yueniang. Dia bahkan sudah menemui semua pasien yang
namanya mirip seperti pengucapan Yueniang untuk memastikan dan semuanya beneran
bukan Yueniang.
--
Karna
cemas, Yu Zhu pun menemui ibunya yang sedang sibuk merias Zhen Zhu. Dia ingin
menanyakan perihal Yueniang. Tapi, belum juga dia bertanya, Xiufeng sudah
menyuruhnya untuk bersiap pergi makan siang dengan Xi Er karna Xi Er akan
segera kembali ke Singapore.
Yu
Zhu tidak langsung bersiap tapi menanyakan mengenai Yueniang. Wajah Zhen Zhu
langsung pucat. Xiufeng tetap saja bohong kalau Yueniang sudah dibawa
keluarganya. Yu Zhu mana percaya karna Meiyu kemarin sudah mengaku kalau itu
hanya kebohongan dan juga, keluarga Yueniang adalah mereka. Zhen Zhu langsung
berkata kalau mereka tidak punya hubungan apapun dengan Yueniang. Dan jangan
merendahkan diri dengan mengaku berkerabat dengan Yueniang.
Yu
Zhu tidak menyerah dan memaksa ibunya memberitahu kemana dia membawa Yueniang?
Xiufeng dan Zhenzhu memarahinya habis-habisan. Karna Yu Zhu terus bertanya,
Xiufeng pun menamparnya dengan keras. Dia memperingatinya untuk tidak pernah
membahas mengenai Yueniang lagi! Jika dia melakukannya, dia akan menjahit
mulutnya!! Zhen Zhu dan Yu Zhu sangat shock.
--
Selagi
menunggu Yu Zhu dan Zhen Zhu untuk makan siang bersama, Tianbao mengajak Xi Er
berbincang. Tianbao ini benar-benar sombong, bodoh dan tidak tahu etika. Dia
menyindir ayah Xi Er, Gong, yang akan mencalonkan diri menjadi Direktur Rumah
Dagang. (Pemilunya akan diadakan minggu depan). Udah itu, dia menyuruh agar
Gong lebih baik bekerja sama saja dengan Charlie Zhang dan menjadi wakil
direktur. Tanpa mengerti apapun, Tianbao memuji Charlie Zhang sebagai pria
hebat dan mereka tidak akan rugi mengikutinya.
Xi
Er masih tetap bersikap tenang. Dia pun memberikan nasehat dengan ungkapan dari
Shakespeare agar benar-benar memanfaatkan bakat yang dimiliki dan jangan
meremehkan diri sendiri dan diperintah orang lain serta menjadi benalu. Tianbao
tertawa dan mengejek nasehat itu lucu. Tapi saat tahu itu perkataan
Shakespeare, seorang tokoh terkenal, tawa Tianbao menghilang. Kenapa? Karna itu
membuktikan pengetahuannya yang dangkal.
Tianbao
bukannya introspeksi, malah menyumpahi ingin melihat Xi Er dihancurkan Charlie
Zhang dan putranya. Ckck.
Zhen
Zhu dan Yu Zhu sudah siap berganti. Zhen Zhu tentu saja bersikap genit sama XI
Er, tapi Xi Er mengabaikannya dan lebih fokus pada Yu Zhu karna ada yang ingin
ditanyakannya. Zhen Zhu tidak suka dan memotong pembicaraan dengan menanyakan
ingin makan dimana.
--
Sheng
pergi ke tempat makan waktu itu, dimana dia melihat sosok Yanzi. Dia juga
menanyai pelayan waktu itu. Pelayan itu memberitahu kalau wanita yang mengemis
anggur waktu itu, tunawisma. Walau begitu, dia tetap dengar kalau wanita itu
tinggal di ujung gang.
Sheng
mulai mencari sendirian. Tiba-tiba, seorang pria menghampirinya dan memberitahu
kalau dia tahu orang yang dicari Sheng. Dia pun menyuruh Sheng mengikutinya.
Tapi,
ternyata semua hanyalah akal bulus pria itu. Pria itu membawa Sheng ke tempat
sepi dan menodongkan pisau padanya. Sheng mengira kalau pria itu ingin uangnya,
tapi walau sudah diberikan uang, pria itu tidak melepaskannya. Untunglah
seseorang mendorong gerobak ke pria itu hingga terjatuh dan Sheng bisa kabur.
Orang itu juga menarik Sheng masuk ke sebuah rumah.
Siapa
dia? Dia adalah Yanzi.
Pertemuan
mereka terasa sangat dingin. Sifat dan raut wajah Yanzi sangat berbeda dengan
dulu. Tidak terlihat sama sekali semangat hidup. Yanzi bercerita kalau rumahnya
ini disebut rumah berhantu dan tidak ada yang berani mendekat. Dialah hantu
dirumah ini.
Sheng
ingin mendekat, tapi Yanzi berteriak menyuruhnya tidak mendekat. Sheng tidak
tahu alasannya menghindarinya seperti ini. Yanzhi jujur kalau dia tidak ingin
Sheng melihat penampilannya yang mengerikan. Sheng tidak peduli dan dia juga
sudah mendengar apa yang orang Jepang lakukan pada Yanzi. Dia bisa membantunya.
Yanzi pesimis dan berteriak kalau Sheng tidak bisa membantunya!
Yanzi
merasa kalau dia sudah banyak melakukan dosa dikehidupan sebelumnya hingga
mengalami hal seperti ini. Tidak ada yang bisa membantunya. Sheng berteriak
marah karna yang bersalah dan berdosa adalah orang Jepang, bukan Yanzi. Dia
menegaskan kalau Yanzi adalah korban. Jika korban menganggap apa yang dialami
sebagai hukuman, bagaimana dengan tindakan pelakunya? Melakukan kehendak surga,
hah?!
“Shi
Yanzi, jangan berpikir begitu.”
“Cukup!
Anggap saja aku sudah mati!” pinta Yanzi, membalikkan badan dari Sheng.
Sheng
tidak bisa melakukan permintaannya dan mengajak Yanzi ikut dengannya ke
Singapura.
Yanzi
terdiam sesaat. Dalam keheningan, dia pun membuka bajunya. Dia memperlihatkan
tubuhnya yang penuh dengan luka bernanah. Sheng sangat terkejut melihat
kondisinya yang demikian. Bukan rasa jijik tapi rasa sedih yang teramat sangat
mengetahui penderitaan Yanzi yang teramat sangat.
“Biarkan
aku membusuk disini,” ujar Yanzi, masih terus berbalik dari Sheng.
“Jika
aku meninggalkanmu dalam kesulitan, aku tak akan pernah memaafkan diriku
selamanya. Shi Yanzi. Ikutlah denganku,” ujar Sheng dan berjalan mendekat.
Yanzi
menjadi panik dan menyuruh Sheng menjauh. Dia takut kalau Sheng akan tertular
penyakitnya. Sheng tidak takut sama sekali dan tetap mendekat. Dia pun berkata
akan menyuruh dokter mengobati Yanzi. Dia juga mengingatkan kalau Yanzi dulu
selalu memanggilnya ‘pahlawan.’ Sekarang, biarkan dia menjadi pahlawannya lagi.
Yanzi
menangis. Penuh rasa tidak percaya karna masih ada yang mau menerimanya. Sheng
benar-benar tidak takut pada penyakitnya dan memeluknya dengan erat.
--
Tianbao
membawa semuanya untuk makan siang di tempat makan di tepi pantai. Zhen Zhu
yang tidak tahu akan ke pantai, terus protes karna dia mengenakan sepatu hak
hingga kesulitan berjalan di pasir. Saat Zhen Zhu terus protes, Xi Er tidak peduli
dan hanya mengajak Yu Zhu ngobrol. Dia menanyakan mengenai Yu Zhu karna dia
ingin mengunjunginya. Yu Zhu menjawab jujur kalau dia tidak tahu.
Yu
Zhu beneran nggak bisa berbohong. Dia ingin memberitahu mengenai Yueniang yang
tidak di bawa ke rumah sakit dan entah di bawa kemana. Tapi, belum dia
mengatakannya, Zhen Zhu sudah mengganggu dengan menarik Xi Er jalan bersamanya.
Xi
Er masih nggak nyerah dan dia pun mengajak Yu Zhu menemaninya pergi membeli
kelapa muda. Zhen Zhu ingin ikut tapi kakinya masih sakit karna jalan di atas
pasir pakai hak. Xi Er menanyakan apa yang ingin Yu Zhu katakan tadi? Dia sudah
curiga dari saat Meiyu bilang Yueniang dibawa keluarga. Dia juga tidak percaya
kalau Yueniang ingin bunuh diri. Sejujurnya, dia pernah bertemu Yueniang
sebelumnya dan menurutnya, Yueniang adalah wanita optimis dan kuat.
“Kau
benar. Aku juga tidak percaya kak Yueniang akan begitu,” setuju Yu Zhu.
Xi
Er pun mengajak Yu Zhu untuk pergi mengunjungi Yueniang. Ragu, Yu Zhu
memberitahu kalau Yueniang tidak punya rumah. Kedua orang tuanya sudah
meninggal. Xi Er tentu kaget dan bingung kenapa Meiyu membohonginya? Yu Zhu
menjawab kalau Meiyu hanya tidak mau Xi Er khawatir.
Xi
Er tambah cemas saat Yu Zhu bilang kalau Yueniang tidak ada dirumah sakit dan
entah ada dimana.
--
Yueniang
masih belum sadarkan diri. Da Sha masih terus menjaganya dan membuatkannya sup
sarang burung walet.
--
Zhen
Zhu cemas karna Xi Er dan Yu Zhu tidak kunjung kembali dari pergi membeli
kelapa muda. Kalau Tianbao, dia nggak peduli mau Xi Er balik atau tidak.
--
Xi
Er dan Yu Zhu ternyata kembali ke kota dan menanyakan warga di sekitar rumah,
apakah mereka ada melihat dua orang pria membawa seorang gadis. Walau sudah
bertanya ke banyak orang, tidak ada satupun orang yang melihat Yueniang.
Sementara
itu, tidak jauh dari sana, Liu Yidao berlari terburu-buru sambil menggendong
ibunya. Dia membawa ibunya yang berteriak kesakitan ke sebuah tempat dokter
tradisional. Dokter itu, tn. Ma, sangat takut sama Liu Yidao, jadi dia meminta
kedua preman yang selalu meminta uang keamanan untuk melindunginya. Kedua
preman itu, walau takut, tetap memberanikan menegur Liu Yidao karna
bagaimanapun, mereka sudah meminta bayaran uang keamanan. Kedua preman itu
menggunakan nama bos mereka, Kak Long, untuk menakuti Liu Yidao. Liu Yidao
nggak takut sama sekali dan meninju wajah salah satu di antara mereka. Keduannya
langsung kabur.
Liu
Yidao memaksa tn. Ma untuk menyelamatkan Ibunya. Tapi, tn. Ma langsung bilang
kalau dia nggak kompeten dan lebih baik mencari orang lain. Masalahnya, Liu
Yidao terlalu memaksa. Terpaksa, tn. Ma memeriksa kondisi ibunya. Ibu Liu Yidao
ini sedang sangat kesakitan dan mereka harus mengatasi rasa sakitnya terlebih
dahulu. Untuk meredakan rasa sakit itu, mereka membutuhkan opium. Nah,
masalahnya, dokter itu tidak memperjual belikan opium.
Liu
Yidao adalah anak yang sangat penurut dan menyanyangi ibunya, karna itu, dia
akan melakukan apapun untuk menyelamatkan ibunya.
Di
tempat yang tidak jauh darinya, Xi Er dan Yu Zhu masih terus mencari Yueniang.
Karna tidak kunjung ketemu, Xi Er menyarankan agar mereka menemui Xiufeng, ibu
Yu Zhu, untuk bertanya kemana para pria itu membawa Yueniang. Yu Zhu sontak
panik dan melarang dengan ketakutan. Dia juga mengingatkan kalau Xi Er sudah
janji tidak akan membiarkan keluarganya tahu kalau mereka mencari Yueniang. Xi
Er menjadi curiga kalau masih ada hal yang Yu Zhu sembunyikan darinya.
Xi
Er pun menebak kalau Yueniang pasti bukan hanya sekedar pelayan dan ada
hubungannya dengan keluarga Huang. Tapi, keluarga Huang ingin menyembunyikan
identitas Yueniang dan tidak ingin ada orang lain yang tahu. Itulah kenapa
Guihua berbohong pada nenek buyutnya kalau Yueniang adalah pelayan tua.
Yu
Zhu beneran menyesal karna sudah berbohong. Xi Er tidak menyalahkannbya karna
dia tahu kalau Yu Zhu juga berada dalam kesulitan. Sebaliknya, dia merasa
sangat berterimakasih karna Yu Zhu sudah banyak membantunya. Dia pun
menyarankan agar Yu Zhu pulang duluan, sementara dia akan mencari sebentar lagi
di sekitar sini. Yu Zhu mengiyakan.
--
Yueniang
mulai sadar. Dia bermimpi saat-saat Zhen Zhu mendorongnya dan tanpa sengaja
membuatnya jatuh ke sumur. Tapi, bukannya menyelamatkannya, dia melihat Meiyu
yang menutup sumur. Lalu, semua menjadi gelap! Yueniang terbangun karna mimpi
tersebut.
Da
Sha yang selama ini menjaganya, sangat bahagia karna Yueniang akhirnya siuman.
Yueniang beneran linglung , karna dia berada di gudang kosong dan kumuh, dan
juga ada Da Sha. Da Sha yang memang sedikit kekurangan, memberitahu kalau
orang-orang itu membawa Yueniang kemari. Dia juga memberitahu kalau dia
memasakkan Yueniang sarang burung walet yang ada di gudang ini. ini adalah
bentuk balas budinya karna dulu Yueniang selalu memberinya makanan, sekarang,
dia akan memberikan Yueniang makanan.
Yueniang
benar-benar kelaparan selama ini. Walaupun rasa masakan Da Sha sangat tidak
enak, dia tetap menghabiskan semuanya dengan lahap.
--
Liu
Yidao pergi ke tempat penjual opium. Tapi, dia nggak punya uang untuk membayar.
tn. Wu, preman dengan julukan Macan Tersenyum, sekaligus penjual opium, tentu
nggak mau memberikannya opium. Liu Yidao nggak nyerah dan malah ingin
memberikannya pisau jagal miliknya sebagai jaminan. Pisau itu adalah barang
berarti bagi Liu Yidao dan dia selalu membawanya kemanapun. Dia menggunakan
pisau itu untuk mencari nafkah dengan memotong babi.
Perdebatan
mereka menjadi sengit. tn. Wu tidak mau menjual kalau Liu Yidao nggak
memberikan uang dan dia juga tidak mau menerima jaminan pisau Liu Yidao. Liu
Yidao yang terdesak karna kondisi ibunya yang sedang sangat sakit, menjadi
marah. Tapi, tn. Wu tidak takut sama sekali karna dia mempunyai senjata yang
lebih menakutkan dari pisau Liu Yidao, yaitu : senapan!
Mereka
mulai saling melotot. Mereka ingin tahu mana yang lebih cepat : pisau atau
pistol. Untunglah, Yidao masih bisa berpikir sehingga dia tidak menentang tn.
Wu lagi. Alasannya bukan karna dia takut, tapi, jika pistol tn. Wu lebih cepat
dalam membunuhnya, nyawa ibunya bisa terancam.
Karna
itu, Liu Yidao lebih memilih menawarkan jasa menjagal babi pada orang-orang
dijalanan. Dia sudah sangat frustasi ingin mendapatkan uang untuk membeli
opium.
Xi
Er yang ada di sekitar sana, masih terus mencari Yueniang. Akhirnya, ada
seorang pedagang yang mengaku ingat melihat Ming, tukang peti mati, membawa
seorang wanita lewat di sini. Dia pun menunjukkan ke arah mana Ming pergi waktu
itu. Tanpa disadari XI Er, seseorang mengikutinya sedari tadi.
Sementara
itu, akhirnya, ada orang yang mau membantu Liu Yidao. Seorang preman lain yang
bernama Long. Kak Long bersedia membantu Liu Yidao dengan bayaran : utang 10
babi sembelih + 1 bantuan.
Xi
Er akhirnya menemukan Ming yang sedang makan mie ayam. Dia memberikan sejumlah
uang agar Ming mau memberitahu dimana dia membawa Yueniang.
“Aku
akan mengambil mayat besok,” ujar Ming, memberi petunjuk.
Xi
Er terkejut. Dia pun membayar lebih banyak lagi, asalkan Ming memberitahu
dimana dia akan mengambil mayat. Ming pun memberitahu dimana Yueniang di
tinggalkan.
Pria
yang sedari tadi mengikuti Xi Er pun ingin memanfaatkan hal ini karna tempat
yang Xi Er tuju adalah sebuah gang sepi. Tidak di sangka, Xi Er ternyata sudah
tahu kalau daritadi pria itu mengikutinya. Karna sudah terbongkar, pria itu pun
menyerang Xi Er mati-matian. Dia ingin membunuh Xi Er.
Pertengkaran
itu tanpa sengaja malah membawa Xi Er menemukan Yueniang. Itu karna pria itu
mendorong Xi Er hingga mereka menabrak pintu rumah kosong, dimana Yueniang
ditinggalkan. Pria itu pun jatuh pingsan. Xi Er sangat bahagia dan lega karna
Yueniang ditemukan.
Tapi,
pria yang pingsan tadi sudah sadar dan langsung memukul Xi Er dari belakang
hingga Xi Er pingsan. Yueniang juga tidak bisa membantu karna kondisinya masih
sangat lemah. Untuk berdiri saja, Yueniang sangat kesulitan.
--
Hari
sudah sangat larut. Keluarga Huang mulai ketakutan karna Xi Er belum juga
pulang. Jin Cheng bahkan sudah mengerahkan orang-orang untuk mencarinya, tapi
Xi Er benar-benar hilang. Zhen Zhu dan Tianbao mulai menyalahkan Yu Zhu. Jin
Cheng menegur kedua anaknya itu untuk tidak menyalahkan Yu Zhu lagi.
Meiyu
juga sangat takut. Masalahnya, Xi Er adalah cucu tunggal Chen. Dan kalau
terjadi sesuatu saat Xi Er mengunjungi keluarga mereka, mereka yang akan
disalahkan.
Xiufeng
curiga sesuatu. Dia pun menarik Yu Zhu untuk bicara berdua. Tanpa basa basi,
dia menanyakan, apakah Yuzhu memberitahu Xi Er soal Yueniang?! Yuzhu tidak
berani menyangkal. Xiufeng sangat marah karna Yuzhu tidak mendengarkan
larangannya dan sekarang malah membuat keluarga dalam posisi sulit. Dia hendak
menampar Yuzhu lagi, tapi sebelum dia benar-benar melakukannya, dia langsung
tersadar.
--
Saat
Xi Er sadar dari pingsannya, dia sudah dalam keadaan terikat dan mulutnya
dibekap. Di depannya juga ada Yueniang dan Da Sha yang dikat dan dibekap.
Pria
yang mengikuti dan menyerang Xi Er tadi, ternyata adalah anak buah kak Long.
Kak Long sangat marah karna anak buahnya itu bukannya hanya menculik Xi Er,
tapi juga menculik Yueniang. Kalau Da Sha, dia nggak peduli karna Da Sha hanya
orang bodoh yang berkeliaran.
Hmmm.
Karna kak Long hanya menginginkan Xi Er, dia pun menyuruh anak buahnya agar
membunuh Yueniang dan Da Sha. Eh, para anak buahnya, tidak ada satupun yang
berani karna mereka hanya preman biasa. Kak Long tidak peduli dan berujar kalau
selalu ada yang ‘pertama kali’ bagi semuanya. Jadi, bunuh!
Da
Chong dan Ah Wu, kedua preman yang mendapat perintah membunuh itu, benar-benar
tidak mau melakukannya. Mereka saling melempar tanggung jawab. Tapi, Da Chong
malah tiba-tiba terpikirkan hal kejam. Dia ingin memperk*** Yueniang karna toh
Yueniang juga akan mati di bunuh nantinya.
--
Xiufeng
diam-diam memberitahu suaminya mengenai Xi Er yang mungkin saja pergi ke tempat
Yueniang ditinggalkan.
--
Charlie
Zhang sedang berkumpul bersama beberapa pengusaha lokal untuk mendapatkan
dukungan dari mereka. Kabar mengenai Gong yang mencalonkan diri menjadi
Direktur Kamar Dagang pun sudah tersebar. Tapi, Charlie sama sekali tidak takut
karna semua pengusaha memihak padanya.
Selesai
pertemuan, Robert melapor pada Charlie kalau Sheng kabur sebelum berhasil
mereka ‘tangani.’ Dan untuk Xi Er, mereka berhasil menyaderanya. Ckckck.
Ternyata, Charlie dan Robert yang melakukannya agar Gong kehilangan fokus dalam
pencalonan dan akhirnya mundur. (Dengan begitu, dia akan bisa menang mutlak).
--
Xi
Er berusaha melakukan negosiasi dengan kak Long. Dia berkata akan membayar
sejumlah uang agar dibebaskan. Dia adalah ahli waris satu-satunya keluarga,
jadi ayahnya pasti akan mendengarkan dan memberikan uang. Daripada Kak Long
membunuh Yueniang, kenapa tidak meminta dobel?
Kak
Long jadi bimbang mendengar rayuan uang Xi Er. Dia masih sedikit tidak percaya
sama Xi Er karna setaunya, Yueniang adalah pelayan keluarga Huang. Jadi, mana
mungkin ayah Xi Er akan membayar dobel hanya demi menyelamatkan nyawa seorang
pelayan?
Xi
Er tetap berusaha menyakinkan Kak Long. Dia berbohong kalau Yueniang adalah
calon istrinya. Mereka akan menikah. Suasana menjadi tegang karna Kak long
masih tetap tidak percaya.
Makin seruu...lanjut trruss..tetap semangaat...
ReplyDelete