Sinopsis C-Drama :
The Little Nyonya E22
Yueniang
masih belum pulih sepenuhnya, jadi dia tidak bisa berlari lebih jauh. Dia pun
menyuruh Xi Er untuk kabur seorang diri dan meninggalkannya. Xi Er nggak mau.
Dia malah menyuruh Yueniang yang kabur sementara dia akan menahan para penculik
itu. Yueniang nggak mau. Mereka saling berdebat.
“Yueniang.
Aku akan baik-baik saja. Aku masih harus menikahimu nanti. Tunggu aku,” ujar Xi
Er, menyakinkan dan mengulangi janjinya. “Sekarang, pergilah!!”
Setelah
mengatakan itu, Xi Er segera berlari untuk menahan kak Long dan anak buahnya.
Tentu saja Xi Er kalah karna kak Long mempunyai pistol. Dengan ujung pistol,
dia memukul kepala Xi Er. Yueniang masih belum jauh dari sana, melihat semua
itu dan berteriak keras. Terlambat, pistol sudah ditembakkan pada Xi Er yang
pingsan.
Suara
tembakan pistol dan teriakan Yueniang terdengar hingga ke tn. Qiang dan
anggotanya. Mereka langsung berbalik arah untuk mencari sumber suara.
Salah
satu anak buah kak Long menemukan Yueniang dan hendak membunuhnya. Untunglah
Liu Yidao tiba di saat yang tepat dan menyelamatkan Yueniang. Liu Yidao menusuk
anak buah kak Long. Yueniang yang sangat terkejut melihat Xi Er ditembak, jatuh
pingsan.
--
Saat
Yueniang sadar, dia sudah berada di rumah. Dihadapannya ada Ah Tao yang terus
menerus memanggilnya dengan khawatir. Begitu terbangun, Yueniang berteriak
ketakutan. Orang yang dicarinya pertama kali adalah Niu Zai (nama samaran Xi
Er). Dia ingin mencari Niu Zai. Ah Tao menghalangi dan meminta Yueniang untuk
beristirahat. Dia juga memberitahu kalau kak Long dan semua anak buahnya sudah
ditangkap oleh tn. Qiang.
Xiufeng
tiba-tiba saja masuk dan langsung menyuruh Ah Tao untuk keluar. Ada yang ingin
dibicarakannya berdua dengan Yueniang. Dia ingin memastikan, apakah Yueniang
masih ingat apa yang terjadi sebelumnya? Yueniang menatapnya dengan mata
memerah dan penuh kemarahan. Dia berujar kalau dia ingat saat didorong ke sumur
dan tidak diselamatkan. Bukan hanya itu, mereka (Zhen Zhu dan Meiyu) juga
menutup sumur. Dia juga ingat …
“Kau
salah!” potong Xiufeng. “Yueniang, tidak ada yang mendorongmu. Kau mencoba
bunuh diri. Tidak ada yang menutup sumur. Tidak ada yang mengusirmu agar
kelaparan di jalanan. Kau berkeliaran sendiri hingga kak Long dan anak buahnya
menangkapmu. Kami memanggil polisi untuk menyelamatkanmu! Benar, masih ada
lagi. Kami diberitahu kalau Bibi Lan akan segera pulang dari rumah sakit,” ujar
Xiufeng, memutar balikkan fakta. “Karena kau sangat berbakti pada nenekmu, ku
rasa kau tak mau dia cemas. Benar kan?” ancamnya.
Api
amarah berkobar dihati Yueniang. Dia sampai tidak tahu harus mengatakan apa
untuk semua kebohongan yang Xiufeng buat dan berusaha dia tanamkan padanya.
Yang lebih menyakitkan hati Yueniang adalah saat memikirkan Niu Zai. Dia berdoa
agar Niu Zai tidak mati.
Selesai
menemui Yueniang, Xiufeng melapor pada Meiyu kalau dia sudah melakukan sesuai
perintahnya. Dia juga sudah memperingati semua pembantu. Jika mereka tidak
patuh, dia akan mengusir mereka. Licik! Jahat! Kejam! Entah kata apa lagi yang
bisa digunakan untuk mendeskripsikan anggota keluarga Huang!
Xiufeng
kemudian menanyakan keadaan Xi Er. Meiyu memberitahu kalau Xi Er berada di
rumah sakit dan sudah menjalani operasi. Pelurunya hanya mengenai pundaknya dan
bukan luka fatal. Meiyu juga memberitahu kecemasannya karna Xi Er sudah menghabiskan
waktu beberapa hari dengan Yueniang selama diculik. Dia takut kalau Xi Er dan
Yueniang saling jatuh cinta.
--
Gong
menyuruh Sheng untuk mengemasi barang-barangnya dan pulang ke Singapura dengan
Meiyu. Dia juga menyuruh Sheng untuk tidak pernah datang ke Malaka lagi. Sheng
tersinggung, mengira kalau kakaknya mengusirnya. Gong menjelaskan kalau dia
harus mengurus Xi Er yang masih dirumah sakit, jadi Sheng harus kembali untuk
mengurus perusahaan mereka disana. Sheng tidak memberontak lagi. Tapi, sebelum
perg, dia ingin menemui Yueniang.
Meiyu
ternyata sedaritadi menguping pembicaraan mereka. Kecemburuan dan kebenciannya
semakin menjadi saat mendengar Sheng mau menemui Yueniang. Walaupun Gong
melarang dengan alasan untuk tidak mencampuri urusan keluarga orang lain, Sheng
tetap bersikeras. Sheng juga marah dan memberitahu Gong kalau Yueniang adalah
anak Juxiang. Tapi, dikeluarga Huang, Yueniang diperlakukan lebih buruk
daripada pelayan yang ada. Saat dia jatuh ke sumur, Xi Er yang
menyelamatkannya. Saat dia di ambang kematian, keluarganya tidak membawanya ke
rumah sakit tapi malah memanggil rumah duka untuk membawanya! Mereka
meninggalkannya di gudang agar dia mati di sana!
Gong
terkejut mengetahui semua itu. Akan tetapi, dia tetap memilih menutup mata. Dia
tidak ingin terlibat dalam masalah keluarga Huang. Menurutnya, ada batas antara
setiap keluarga yang tidak boleh mereka lewati. Sheng tentu marah karna
kakaknya sama saja seperti mereka. Gong membela diri kalau setiap keluarga
mempunyai masalah masing-masing. Ada hal yang sebaiknya tidak diganggu dan
itulah yang terbaik. Jiak mereka ikut campur, masalah bisa makin runyam. Kita
semua punya takdir masing-masing.
Sheng
terdiam. Menyadari kalau percuma dia mengatakan apapun karna Gong akan tetap
pada pemikirannya. Sementara Meiyu yang menguping, tampak tersinggung, malu dan
marah. Kebusukan keluarganya diketahui Sheng dan Sheng semakin membencinya dan
keluarganya.
--
Pada
akhirnya, Sheng menuruti Gong. Dia menjemput Ny. Chen di rumah bibi Meiyu (ibu
XiuFeng) dan membawanya pulang bersama mereka ke Singapura. Sebelum Meiyu
pergi, Guihua berbisik padanya agar segera membahas perjodohan Xi Er dengan
Zhen Zhu atau Yu Zhu pada Ny. Chen. Meiyu merasa hal itu akan sulit karna ny.
Chen sangat menyanyangi Xi Er. Jika Xi Er menolak perjodohan, Ny. Chen tidak
akan memaksa.
Meiyu
mengemukakan juga kecemasannya mengenai Xi Er yang jatuh cinta pada Yueniang.
Dasar jahat. Pikiran Meiyu benar-benar jahat. Dia malah menyalahkan Yueniang
yang sama seperti Juxiang, suka menggoda pria. Zhen Zhu yang mendengar, juga
ikutan tersulut api cemburu dan berujar akan mendorong Yueniang lagi ke sumur
kalau dia berusaha merebut Xi Er darinya.
Ucapan
itu mengejutkan Yu Zhu. Dia tidak menyangka kalau kakaknya adalah pelakunya.
Lebih tidak menyangka lagi karna ternyata neneknya, bibinya dan ibunya tahu
perbuatan Zhen Zhu. Guihua juga hampir menampar Zhen Zhu. Dia dengan Meiyu
memperingati Zhen Zhu dengan tegas agar tidak pernah membahas soal Yueniang
jatuh ke sumur.
--
Padahal
Yueniang baru saja sembuh dan selamat dari maut, tapi dia sudah harus bekerja. Ada
satu hal yang Yueniang ingat, bahwa di saat dia tenggelam, ada seseorang yang
membuka sumur untuk menyelamatkanya. Sayangnya, dia tidak melihat wajah orang
itu karna kesadarannya keburu hilang.
Yueniang
pun menanyakan Ah Tao, siapa yang menyelamatkannya waktu itu? Ah Tao ketakutan
dan memohon Yueniang tidak menanyakan perihal sumur lagi dan anggap saja tidak
ada yang pernah terjadi. Jalani hidup seperti dulu. Jika tidak…
“Jika
tidak mereka akan mendorongku ke sumur lagi?” sambung Yueniang.
Ah
Tao langsung melihat sekitar dan memohon dengan sangat agar Yueniang melupakan
semuanya. Yueniang tidak mau. Dia tidak mau menerima takdir ditindas. Dulu,
ibunya bisu dan tuli hingga tidak bisa mendengar atau mengatakan apapun. Tapi
dia, dia akan memutuskan takdirnya sendiri!
“Aku
akan berterimakasih kepada orang yang baik kepadaku. Sementara mereka yang menganiayaku,
tak akan pernah dilupakan. Aku tahu. Aku ingat dengan jelas orang yang
mendorongku ke sumur. Dendam ini tak akan dilupakan,” ujar Yueniang.
Ah
Tao tetap bersikeras hati tidak mau membahasnya lagi. Tapi, melihat tatapan
Yueniang, dia pun akhirnya bilang kalau yang menyelematkannya adalah Tuan Muda
Chen dan Nona Muda Yu Zhu. Ah Tao memberitahu semua kejadian hari itu bagaimana
Xi Er melompat ke sumur dan membawa Yueniang ke atas dan bagaimana Yu Zhu
memberi instruksi yang harus dilakukan.
Lagi
asyik cerita, Xiufeng tiba-tiba muncul. Ah Tao langsung lemas dan hampir aja
pingsan karna terkejut. Untunglah Xiufeng tidak mendengar apa yang
dikatakannya. Xiufeng datang untuk menyuruh mereka menyiapkan sarapan pagi-pagi
karna Yu Zhu dan Zhen Zhu akan berangkat ke Singapura besok.
--
Esok
paginya,
Sikap
Guihua berubah pada Yueniang. Dia bersikap seolah tidak ada yang terjadi
sebelumnya dan seolah dia menganggap Yueniang sebagai cucunya. Cih! Munafik! Kalau dia beneran
menganggap Yueniang sebagai cucu, tidak mungkin dia masih menyuruh Yueniang
membersihkan tempolongnya! Dan juga, dia bicara seolah Yueniang bunuh diri,
padahal Zhen Zhu lah yang mendorong.
Dasar
mulut jahat! Dia malah sok menasehati Yueniang agar lain kali tidak bunuh diri
dengan melompat ke sumur karna nanti ainrnya jadi tidak bisa mereka gunakan
lagi. Ucapannya membuat sorot mata Yueniang berubah menjadi penuh amarah,
dendam dan kebencian! (Aku yang nonton aja benci. Wkwkwkk).
Belum
lagi, saat dia berpas-pasan dengan Zhen Zhu, Zhen Zhu bersikap seolah tidak ada
yang terjadi. Dia malah memperingati Yueniang untuk tidak menatapnya dan ingat
posisinya. Dia juga hendak menampar Yueniang. Yueniang tidak bergeming. Untung
Yu Zhu muncul dan menyuruh kakaknya untuk membiarkannya berdua dengan Yueniang.
Yueniang
mengucapkan rasa terimakasihnya karna Yuzhu sudah menyelamatkan nyawanya. Yuzhu
menyuruhnya tidak usah berterimakasih karna mereka kan kakak adik. Yueniang
kemudian meminta tolong Yuzhu untuk mencari tahu kondisi Niuzai, supir Tuan
Muda Chen.
(Huft. Lihatlah
Zhenzhu sekarang. Waktu awal Yueniang jatuh ke sumur, dia ketakutan setengah
mati. Tapi, karna Meiyu melarangnya menolong serta ibu dan neneknya malah
berusaha menyembunyikan perbuatannya, dia jadi merasa kalau tidak ada yang
salah pada perbuatannya! Dia jadi tidak menghargai nyawa orang lain).
--
Zhenzhu
dan Yuzhu ke rumah sakit untuk menjenguk Xi Er. Seperti yang diduga, Zhenzhu
bersikap sangat manis dan mencarimuka dihadapan Xi Er. Sayangnya, Xi Er hanya
menanggapi sekilas dan lebih fokus mengajak Yuzhu berbincang. Dia juga
mengomentari Yuzhu yang kelihatan lebih kurus. Zhenzhu tidak suka mendengarnya
dan berusaha mengajak Xi Er bicara. Dia pun menyalahkan Yuzhu yang membuat Xi
Er jadi diculik. Xi Er tidak termakan omongannya dan malah meminta maaf pada
Yuzhu karna membuatnya jadi dimarahi.
Zhenzhu
makin kesal. Dia pun mendorong Yuzhu keluar dari kamar rawat Xi Er dengan
alasan Yuzhu tadi bilang mau ke toilet. Akhirnya, dia pun tinggal berdua dengan
Xi Er. Dia pun menawarkan diri untuk mengupaskan apel untuk Xi Er. Xi Er
kemudian membuat alasan kalau dia harus minum obat tapi suster belum datang,
jadi dia akan pergi memeriksa. Zhenzhu awalnya menghalangi, tapi waktu Xi Er
memintanya mengupaskan apel dan nanti mereka makan bersama, Zhenzhu tidak lagi
menghalangi.
Padahal,
sebenarnya Xi Er pergi mencari Yuzhu. Dia pun mengajak Yuzhu jalan-jalan
ditaman rumah sakit sambil berbincang. Yuzhu sangat pintar karna dia tahu kalau
Niuzai yang ditanya Yueniang adalah Xi Er. Tapi, bagaimana bisa Yueniang
mengira nama Xi Er adalah Niu Zai? Xi Er tersenyum tipis dan menjelaskan kalau
dia berbohong sama Yueniang mengenai identitasnya. Awalnya, dia hanya ingin
membuat lelucon, tapi tidak disangka Yueniang beneran percaya. Dia pun jadi
takut kalau Yueniang marah setelah tahu dia berbohong.
Xi
Er mengira kalau Yueniang sekarang sudah tahu identitas aslinya. Yuzhu
menjawab belum karna semua orang dirumah dilarang membahas Xi Er di depan
Yueniang. Xi Er jadi lega karna itu artinya dia masih bisa tetap menjadi Niuzai.
Yuzhu tiba-tiba terdiam dan akhirnya memberitahu dengan jujur kalau Yueniang
adalah anak bibinya. Xi Er menjawab kalau dia sudah tahu dan nama bibirnya
adalah Juxiang.
Tidak
jauh dari mereka, Zhenzhu sedang berjalan membawa dua buah apel. Dia hendak mencari
Xi Er. Dan betapa marahnya dia saat melihat Xi Er ternyata sedang bersama
Yuzhu.
--
Kemarahannya
diluapkannya saat mereka tiba dirumah. Dia memaki Yuzhu yang menggunakan trik
murahan agar bisa masuk ke dalam keluarga Chen. Dia menyebut Yuzhu munafik!
Yuzhu tersinggung tapi masih bersikap sopan pada kakaknya. Pertengkaran
keduanya juga didengar sama Yueniang yang sedang berbersih di dekat sana.
Zhenzhu
benar-benar kelewatan. Dia terus saja mengatai Yuzhu dan menyebut Yuzhu
membully-nya karna membuatnya mengupas tiga apel dan ternyata dia bersama Xi
Er. Seolah belum puas, Zhenzhu malah ingin mengadu pada Xiufeng.
Yueniang
tahu kalau Yuzhu jadi kesal. Karna itu, dia pun membawa Yuzhu ke dapur untuk
memberikannya makanan yang akan dapat menghiburnya. Yueniang membuatkan Yuzhu
es campur. Yuzhu mencobanya dan memuji rasanya sangat enak. Mereka benar-benar
akrab. Saling peduli.
Yueniang
tidak tahu kalau Xi Er adalah Niuzai karna itu dia menggoda Yuzhu. Dia juga
berharap Yuzhu dapat menikah dengan Xi Er. Baginya, Xi Er adalah orang baik
karna sudah menyelamatkan nyawanya waktu itu. Orang baik ditakdirkan bersama
orang baik.
“Bagaimana
jika dia jatuh cinta kepada orang lain?” tanya Yuzhu.
“Mustahil.
Kau adalah orang yang hebat. Tentu dia akan mencintaimu.”
Yuzhu
hanya tersenyum menatap Yueniang. Dia tahu kalau Xi Er menyukai Yueniang. Dia
pun tahu kalau Yueniang menyukai Xi Er yang adalah Niuzai. Itu terbukti dari
reaksi Yueniang saat mendengar nama Niuzai dan kondisinya.
--
Xi
Er sudah keluar dari rumah sakit dan langsung datang ke pemilihan Direktur
Kamar Dagang. Dia datang untuk memberikan dukungan. Sheng juga ada di sana.
Mereka bertiga siap untuk melawan Charlie Zhang.
Charlie
Zhang dan Robert Zhang sudah berada di aula terlebih dahulu. Banyak sekali
pebisnis lokal yang mengelu-elukannya dan berada dipihaknya. Nah, Tianbao dan
Jin Cheng juga sudah ada di sana. Tianbao langsung menyuruh ayahnya untuk
segera mendekati Charlie Zhang sekarang kalau nanti, takutnya mereka kehilangan
kesempatan. Jin Cheng nggak mau karna akan kentara dan ketahuan keluarga Chen,
tapi Tianbao terus saja memaksa. Jin Cheng pun pada akhirnya, menuruti putranya.
Dasar
memalukan! Tianbao dan Jin Cheng memberitahu kalau mereka akan memilih Charlie
nanti. Perkataan mereka bukan di sambut baik, tapi malah dijatuhkan. Charlie
berbicara dengan suara keras agar semua orang di aula bisa mendengarnya. Dia
mengejek Jin Cheng yang adalah bagian dari keluarga Chen tapi malah
memihaknya?! Jin Cheng sangat malu karna semua orang jadi menatapnya dan tentu
saja menganggapnya sebagai pengkhianat. Tianbao tidak tahu situasi, malah
membalas kalau mereka memtuuskan ini murni karna bisnis. Demi kebaikan yang
lebih besar. Charlie sok senang. Dia juga sok menyuruh Robert agar memasukan
Tianbao ke daftar tunggu untuk menjadi pihak pengecer mie dan gula di
Semenanjung Barat. Jin Cheng langsung sumringah dan mengucapkan terimakasih.
Beberapa
tamu juga membahas Gong yang mungkin tidak datang karna anaknya baru saja
diculik.
Umur
panjang, Gong tiba dengan Sheng dan Xi Er. Sheng adalah pebisnis pintar. Dia
mulai menjatuhkan Charlie dengan menyanyikan pantun. Pantunnya meembuat orang
jadi berspekulasi kalau Charlie adalah dalang dibalik penculikan Xi Er. Dia pun
tidak takut saat Robert mengancam akan menuntutnya karna memfitnah ayahnya.
Sheng nggak takut dan nantang balik. Dia berani ngomong gitu karna pemimpin
penculiknya mengakui kalau seseorang kaya di Singapura yang membayar mereka.
Harusnya, semua tahu siapa orang kaya yang dimaksud.
Tianbao
dan Jin Cheng yang ada di antara kerumunan, juga mengabaikan Sheng dan Gong.
Mereka tidak berani menyapa dan melewati begitu saja. Mereka juga duduk
dibarisan pendukung Charlie. Sheng nggak sakit hati. Dia hanya bergumam kalau
keluarga Huang akhirnya menunjukkan sifat asli mereka.
Gong
sebenarnya merasa marah pada Sheng. Dia menganggap kalau Sheng tadi hanya
bermain-main saja. Untung Xi Er mengerti maksud pamannya seperti tadi. Dia
membela Sheng kalau Sheng hanya mencoba membongkar kejahatan Charlie sehingga
orang yang mendukungnya akan berpikir ulang sebelum memilih. Dengan begitu,
akan meningkatkan kesempatan mereka. Gong masih khawatir kalau Charlie akan
menang. Xi Er sangat pintar. Dia sudah memikirkan rencana. Agar bisa menang,
mereka harus membuat tn. Williams berada di pihak mereka. tn. Williamns adalah
orang yang sangat berpengaruh di kalangan pengusaha Inggris. Dan dia paling
benci dengan aksi tak jujur para pengusaha. Dengan tn. Williams ada dipihak
mereka, Charlie tidak akan bisa berbuat sesukanya.
Tanpa
membuang waktu, Xi Er dan Gong pun menghampiri tn. Williams dan mengajaknya
berbincang. tn. Williams tampaknya menyukai Gong dibandingkan Charlie.
--
Charlie
benar-benar mengira bahwa dia yang akan menang. Makanya, daripada berada di
aula dan melihat jalannya perhitungan suara, dia lebih memilih bersantai dan
makan siang bersama Robert di ruang makan. tn. Lin yang datang dan memberitahu
kalau perhitungan suara sudah dimulai juga kena omel. Robert yang akhirnya
pergi untuk melihat perhitungan suara sementara Charlie menikmati makan
siangnya.
Perhitungan
suara dimulai. Diawal, Charlie yang memimpin. Tapi… yang penting adalah
akhirnya. Di akhir-akhir, pendukung Gong lebih banyak. Gong yang terpilih
menjadi Direktur Kamar Dagang! Gong bisa
menang karna dia mendapat sebagian besar suara dari pebisnis Barat. Pebisnis
Barat mendukung Gong karna tn. Williams mendukung Gong. Jadi, keputusan mereka
berubah. Belum lagi gosip kalau Charlie adalah dalang di balik penculikan Xi
Er.
Saat
tahu hasilnya, Charlie sangat marah! Apalagi, mereka kalah dengan selisih 2
suara.
Di aula,
semua pendukung Gong memberikan ucapan selamat atas kemenangannya. Sementara
Tianbao dan Jin Cheng hanya bisa menatap dari jauh. Muka Tianbao pun
benar-benar busuk. Ditambah lagi, ayahnya menyalahkannya karena sudah memberika
ide buruk. Entah bagaimana dia harus memberitahu ayah (tn. Huang)nya dan
menghadapi Gong sekarang.
Dengan
tidak tahu malu, Jin Cheng mau memberikan selamat pada Gong. Dia berteriak
‘ipar’ dan mengulurkan tangan untuk bersalaman. Eit, uluran tangannya disambut
sama Sheng. Sheng tanpa sungkan mengingatkan kalau Jin Cheng kan tadi mendukung
Charlie Zhang, jadi lebih baik sekarang pergi menghiburnya. Tianbao tampak
kesal dengan sindirian Sheng. Jin Cheng menahan malu, membuat alasan kalau dia
hanya ingin menghindari rumor makanya berbuat begitu.
Gong
dengan bijak, mau bicara sama Jin Cheng. Jin Cheng dengan ekspresi panik, meminta
maaf dan membuat alasan ini itu. Gong tersenyum ramah, menepuk bahunya lembut
dan berkata kalau dia mengerti. Setelah itu, dia langsung pergi karna Xi Er
mengingatkan kalau mereka harus menghadiri pesta.
Charlie
sebenarnya malu karna sudah kalau dari Gong. Tapi, di hadapan semua orang, dia
sok ikhlas menerima kekalahan.
--
Seperti
yang sudah diduga, Jin Cheng dan Tianbao di marahin habis-habisan sama tn.
Huang, Xiufeng dan Guihua karna membuat masalah. Bagaimana bisa mereka
mengkhianati Gong dengan memilih Charlie dan mendukungnya secara
terang-terangan?! Udah gitu, ternyata malah Gong yang menang!
Guihua
menyuruh agar mereka segera menyiapkan hadiah dan meminta maaf pada Gong.
Xiufeng setuju karna Gong sangat menghormati Ny. Chen dan semua juga tahu kalau
ny. Chen membenci Charlie yang mengkhianati kerabatnya sendiri. Dan kita malah
mendukungnya. Ini bisa mempengaruhi hubungan keluar. Bisa-bisa Zhenzhu dan
Yuzhu tidak bisa menikah dengan Xi Er. Dan mungkin, keluarga Chen tidak akan
pernah memaafkan mereka lagi.
Xiufeng
menyampaikan lagi kalau Meiyu menyuruh agar tn. Huang datang dan meminta maaf
secara langsung. Guihua setuju. Dia menyuruh tn. Huang datang ke sana dengan
Jin Cheng serta Tianbao untuk memberikan hadiah dan meminta maaf. Udah itu,
marahi juga keduanya di depan n. Chen.
tn.
Huang sebenarnya malu karna ini menyangkut harga diri. Tapi, karna tampaknya
tidak ada jalan keluar lain, dia pun setuju.
--
Yueniang
sedang sibuk di kamar, mengganti seprai. Itu karna Tian Lan akan pulang dari
rumah sakit hari ini. Ah Tao kasihan melihat Yueniang yang bekerja keras, jadi
dia memberikan sebuah obat pada Yueniang. Itu obat Xiufeng untuk Zhenzhu, tapi
Zhenzhu tidak mau dan menyuruhnya membuangnya. Jadi, dia ambil saja yang
dibuang dan itu bukan kejahatan.
Yueniang
nggak mau. Ah Tao memaksa. Tapi, teriakan soerang pelayan menggagetkannya
hingga obat itu jatuh dari tangannya ke lantai. Pelayan itu memberitahu kalau
ada pria diluar yang berteriak ingin menikah dengan Yueniang.
Sukaaa...dilanjut ya...
ReplyDeleteLanjut...... Semangat🔛🔥
ReplyDeleteTerimakasih....terimakasih...
ReplyDeleteLanjut....
ReplyDelete😊😊
ReplyDelete