Sinopsis C-Drama :
The Little Nyonya E24
Sheng tidak bisa
hanya diam menunggu suster mencari Yanzi. Dia mencoba mencari Yanzi dengan
pergi ke atap rumah sakit. Dan benar, Yanzi ada disana. Begitu menyadari
kehadiran Sheng, Yanzi panik dan mau langsung melompat. Sheng untungnya lebih
cepat dan menahan Yanzi untuk bunuh diri. Dia berusaha menenangkan Yanzi yang
terus memberontak dan melawan.
“Lihat aku. Aku
adalah keluargamu. Keluarga yang tidak akan pernah meninggalkanmu. Sampai mau
memisahkan kita. Berjanjilah kepadaku. Kumohon. Berjanjilah,” pinta Sheng.
Yanzi menangis
dan mengangguk. Dia menangis begitu keras dalam pelukan Sheng. Tangisan yang
selama ini terpendam di dalam hatinya.
--
Liu
Yidao benar-benar tidak menyerah. Dia kembali datang ke kediaman tn Huang untuk
melamar Yueniang. Kali ini, dia datang dengan membawa banyak barang sebagai
mahar dan juga seorang mak comblang. Ah Tao tetap mengusirnya apalagi karna Liu
Yidao sekarang adalah ketua preman. Baginya, dia semakin tidak pantas untuk
Yueniang.
Karna
mereka tidak mau juga pergi, Ah Tao pun menyiramnya dengan air bekas pel. Liu
Yidao masih juga tidak mau pergi. Ah Tao semakin marah dan ingin menyiramnya
dengan air panas. Yueniang yang baru tahu Liu Yidao datang, menghalangi Ah Tao
untuk tidak seekstrem itu.
Dengan
tegas, Yueniang menyuruh Liu Yidao untuk pergi. Dia tidak bisa menerima lamaran
Liu Yidao. Dia tidak akan menikahinya! Liu Yidao nggak peduli dan terus bilang
akan menikahi Yueniang. Benar-benar menjengkelkan. Ah Tao sampai geram.
Yueniang meminta Liu Yidao untuk berhenti bermain-main. Jika dia punya banyak
waktu luang, lebih baik melakukan hal yang berguna. Dia mendengar kabar ada
harimau di perkebunan karet Bukit Wuli dan dua orang pekerja terbunuh sehingga
para pekerja lainnya juga takut pergi bekerja. Nah, daripada membunuh babi atau
orang, bukankah lebih baik membunuh harimau sehingga bisa membantu banyak
orang?
Liu
Yidao yang berpikiran pendek, mengartikan ucapan Yueniang secara harfiah. Dia
mengira Yueniang menyuruhnya membunuh harimau. Karna itu, dia bilang akan pergi
membunuh harimau dan kembali untuk melamar Yueniang lagi. Tanpa mendengarkan
perkataan Yueniang, dia langsung pergi.
--
Xi
Er bertemu dengan temannya di arena polo. Temannya dari Inggris yang bernama
Libby, yang juga adalah putri tn. Williams. Tidak jauh dari mereka, ada Robert
dan Tianbao. Tianbao ini beneran bodoh dan masih saja berusaha menjilat Robert
seolah Robert akan membantunya kelak. Ckckck.
Libby
dan Xi Er saling berbincang. Mereka ini teman saat di Inggris. Ibu Libby adalah
orang Malaya, namun setelah menikah dengan ayahnya, mereka tinggal di London
hingga meninggal. Dia sangat penasaran dengan kampung halaman ibunya, karna
itu, dia kembali setelah lulus sekalian menemui ayahnya. Dan karna dia
mempelajari arsitektur, dia ingin mempelajari bangunan di Nanyang karna
desainnya sangat menarik. Memilik perpaduan gaya Melayu, Tiongkok dan Eropa.
Robert
beneran tidak menyukai Xi Er. Dia menyatakan hal ini secara tersirat pada
Tianbao. Dan juga, dia masih dendam karna Xi Er membuat ayahnya kalah dan
dipermalukan saat pemilihan Direktur Kamar Dagang. Karna itu, dia juga ingin
membuat Xi Er malu di depan semua orang. Tianbao yang bodoh malah mau saja
melakukan pekerjaan kotor untuk Robert.
Jadi,
keduanya menghampiri meja Xi Er dan Libby. Robert membuka buku menu dan
meletakkannya di depan gelas, sehingga menghalangi pandangan mereka dari gelas
kopi yang dihidangkan, sambil berpura-pura ingin mentraktir mereka makan. Xi Er
dengan ramah memperkenalkan keduanya dengan Libby. Di saat Robert sibuk
mengalihkan perhatian dan mengajak bicara, Tianbao menuangkan sebotol cairan
obat di dalam kopi milik Xi Er.
Puas
sudah melakukan aksinya, mereka pun kembali ke mejanya. Sementara Xi Er pergi
ke kamar mandi.
Tianbao
ini beneran bodoh dan jahat. Ckckck. Dia udah nuang obat itu ke kopi Xi Er,
baru nanya ke Robert, apa yang dituangnya tadi? Robert menjawab kalau itu
‘tonik’ yang begitu diminum, bahkan kuda jantan paling jinakpun akan lepas
kendali, terutama ketika melihat kuda betina. Tianbao jadi ketakutan setelah
tahu. Dia takut ketahuan. Robert menyuruhnya untuk tidak panik, kalau baru
melakukan beginian saja sudah takut, gimana kalau dia menyerahkan pekerjaan
besar.
Tidak
lama, minuman Robert dan Tianbao pun tiba. Sambil minum, mereka terus menatap
ke meja Xi Er. Mereka melihat sendiri kalau Xi Er sudah menghabiskan
minumannya, tapi kenapa tidak ada reaksi apapun? Eh, yang aneh, malah Tianbao
yang menunjukkan sikap aneh. Dia terus saja membuka kerah bajunya seolah
kepanasan. Yang lebih parahnya lagi, ketika teman Inggri Robert, Lulu, datang
menyapa, Tianbao langsung bersikap agresif. Dia mencium tangan Lulu, lalu
bergerak menciumi lehernya. Robert panik dan berteriak menyuruh Tianbao untuk
berhenti, tapi Tianbao sedang menggila dan mengabaikan teriakan Robert.
Sikapnya juga menarik perhatian banyak orang karna Lulu berteriak panik,
meminta tolong. Seorang pria asing,
langsung datang menolong dan menyeret Tianbao ke kantor polisi. Ini benar-benar
diluar rencana Robert.
Libby
yang melihat semua itu, berseru tidak percaya ternyata mereka sangat aneh.
Ternyata, Libby tadi melihat gerakan aneh Tianbao saat meletakkan obat ke kopi
Xi Er. Jadi, secara diam-diam, ketika Xi Er ke kamar mandi, dia menukar kopi
yang dibawa pelayan untuk Tianbao dengan kopi Xi Er yang sudah dicampur obat.
Tentu saja, Libby membayar pelayan tersebut. Yang Libby tidak habis pikir, ada
masalah apa antara Xi Er dengan mereka hingga mereka mau berbuat sejahat itu?
Xi Er menjawab kalau sebelumnya mereka ada sedikit konflik, tapi dia tidak
sangka mereka akan melakukan sejauh ini. Benar-benar kelewatan. Untunglah
ada Libby. Dia benar-benar
berterimakasih.
--
Zhenzhu
masih belajar memasak, tapi kemampuannya tidak meningkat. Itu karna dia terus
saja marah-marah dan tidak mendengarkan ajaran Mu Dan dengan serius. Mu Dan
mengingatkan Zhenzhu untuk lebih serius karna besok adalah hari pemilihan
menantu keluarga Chen. Dia mulai membandingkan Zhenzhu dengan Yuzhu yang lebih
serius. Kalau dia adalah Nyonya keluarga Chen, dia pasti akan memilih Yuzhu
menjadi menantunya. Zhenzhu marah. Mu Dan segera menambahi kalau Zhenzhu jauh
lebih pintar dari Yuzhu, jadi pasti Zhenzhu bisa menghadapi kompetisi besok dan
lebih berkesempatan untuk dipilih. Wkwkw. Untuk menghindari lebih banyak amukan
dari Zhenzhu, Mu Dan langsung permisi ke toilet sebentar.
Zhenzhu
beneran jahat dan iri dengan Yuzhu. Dia melihat minyak panas yang ada dikuali.
Dengan sengaja, dia mengambil minyak panas itu dan hendak menyiramkannya ke
tangan Yuzhu. Dia ingin melukai Yuzhu agar tiadk bisa ikut ke rumah keluarga
Chen besok!
Saat
dia hendak melakukannya, Yueniang melihat hal tersebut dan segera mendorong
tangan Yuzhu yang akibatnya, tangannya yang terkena minyak panas. Yuzhu sangat
panik dan segera merendam tangan Yueniang ke air dingin. Dia juga berteriak
marah pada Zhenzhu. Zhenzhu yang hatinya sudah sangat jahat, tidak terima
diteriaki dan beralasan kalau dia hanya sedang menuang minyak panas ke piring,
tapi tangan Yueniang tiba-tiba muncul. Jadi, itu bukan kesalahannya!
“Itu
salahmu sendiri. Kau layak mendapatkannya!” ujarnya dengan bengis pada Yueniang.
Yueniang
tidak bisa menahan amarahnya lagi. Menurutnya (dan juga kita semua), Zhenzhu
sudah keterlaluan!! Zhenzhu malah lebih marah dan ingin menampar Yueniang.
Yuzhu segera menahan tangannya dan menatap kakaknya dengan tatapan penuh
kekecewaan. Jika bukan karna Yueniang, tangannya yang pasti tersiram minyak
panas! Kenapa Zhenzhu mau melakukan hal sejahat itu padanya padahal dia adalah
adik kandung Zhenzhu!
Zhenzhu
tidak mau disalahkan dan bersikap seolah dialah korbannya. Dia menyebut Yuzhu
sebagai orang yang ingin merebut kebahagiaannya dan munafik!
Perkataannya
tersebut sangat menyakiti hati Yuzhu.
Yuzhu
pun membawa Yueniang ke kamar dan mengobati lukanya. Sangat menyakitkan. Yuzhu
sangat merasa bersalah karna Yueniang mengorbankan diri demi menyelamatkannya.
Yueniang tidak mempermasalahkannya karna bukan dia orang yang akan diuji besok.
Jika tangan Yuzhu sampai terluka, Yuzhu tidak akan bisa menghadiri ulang tahun
Ny. Chen besok dan tidak akan bisa mengikuti test-nya. Yuzhu masih menangis dan
berkata kalau dia tidak akan pergi besok. Sedari awal, dia tidak pernah berniat
menjadi menantu keluarga Chen. Dia hanya mau melihat kondisi Ny. Chen dan
menemani serta memasakannya makanan enak (karna Yuzhu sadar yang dicintai Xi Er
adalah Yueniang). Yueniang membujuknya untuk pergi dan berharap kalau Yuzhu
dapat menikah dengan Tuan Muda Chen yang baik hati.
“Mungkin…
Tuan Muda Chen Xi sudah menemukan seseorang yang disukainya,” ujar Yuzhu.
“Mustahil.
Dia pasti punya selera yang bagus. Dimana lagi dia bisa menemukan gadis yang
lebih baik darimu?”
“Menurutku,
kau lebih baik dariku.”
“Omong
kosong!”
“Beneran.
Jika kau bisa bersama Chen Xi, aku akan merestuimu,” tulus Yuzhu.
Yueniang
masih belum sadar kalau orang yang mereka bicarakan adalah Niuzai (nama samaran
Xi Er). Karna itu, dia hanya berharap kebahagiaan Yuzhu dengan Xi Er.
--
Akhirnya,
masalah yang ditimbulkan Tianbao sampai ke keluarga Huang. Jin Cheng sangat
marah hingga dia mencambuk Tianbao menggunakan cambukan kayu besar di depan altar
leluhur dengan disaksikan oleh tn. Huang. Xiufeng dan Guihua yang tidak tahu
duduk masalahnya, segera menolong Tianbao dari amukan Jin Cheng. tn. Huang
menyuruh mereka tidak menghalangi dan biarkan Jin Cheng terus memukulinya.
tn.
Huang pun menyesali karna jarang memukuli Tianbao sejak dulu. Andai saja dulu
dia sering memukuli Tianbao, mungkin sekarang Tianbao akan menjadi anak yang
berguna! Guihua masih saja membela Tianbao hanya karna Tianbao adalah cucu
lelaki satu-satunya. Tianbao pun terus saja bilang kalau dia nggak tahu apa
kesalahannya. tn. Huang sudah sangat lelah dengan semua masalah yang dibuat
oleh cucu dan anak lelakinya. Dengan nada lemah, dia memberitahu Tianbao sudah
melecehkan seorang wanita Kaukasia. Padahal, mereka semua tahu kalau penguasa
tempat ini adalah orang Kaukasia. Sikap Tianbao benar-benar menyinggung orang
Kaukasia. Sekarang, wanita itu mau menuntutnya! Bagaimana mereka bisa menang
melawan mereka?!
Guihua
baru tahu masalahnya, tapi tetap saja dia hanya mengomeli Tianbao dengan
lembut. Tianbao membela diri kalau saat kejadian, pikirannya kosong dan dia
tidak tahu apa yang terjadi! Beneran nggak tahu. Guihua malah membela kalau
Tianbao pasti diguna-guna. Tianbao ikut membenarkan.
Tn.
Huang sangat marah hingga memecahkan piring obat yang dibawakan Tian Lan.
“Hentikan
omong kosong ini! Kurasa dia memang tak berguna. Xi Er hanya beberapa tahun
lebih tua darimu. Lihatlah dia sekarang, dia sudah menjadi tangan kanan
ayahnya. Tapi anak ini, sudah lama sejak dia kembali, tapi tidak mencapai
apapun!” teriak tn. Huang.
Tianbao
tidak terima disalahkan dan balik menyalahkan Jin Cheng. Menurutnya, jika Jin
Cheng mendengarkannya dari awal dan mendukung Charlie Zhang, mereka tidak akan
begini. Dia merasa percuma saja mereka mendukung keluarga Chen selama ini, tapi
pada akhirnya mereka tidak mendapatkan apapun walaupun Gong sudah menjadi
Direktur! Sementara para pendukung Charlie Zhang semakin kaya!
Jin
Cheng mencapai batasnya. Dia ingin memukuli Tianbao sampai mati, tapi Xiufeng
menghalani. Tianbao yang hanya tahu berteriak dan menyalahkan orang lain, hanya
seorang pengecut yang berlindung dibalik tubuh neneknya. Xiufeng terus saja
membela Tianbao yang hanya satu-satunya penerus lelaki di keluarga Huang.
tn.
Huang menangis pilu dengan keluarganya yang hancur seperti ini. Dia berdoa di
depan altar, menanyakan alasan kenapa keluarganya bisa menjadi seperti ini?
Anak lelakinya tidak berguna. Cucu lelakinya, lebih parah. Keluarga Huang sudah
hancur. Hancur.
Tian
Lan yang sedari tadi ada disampingnya, mencoba menghibur dan menguatkan. Dia
berujar kalau Tianbao masih muda dan tn Huang pasti bisa mendidiknya. Dia harus
menjaga kesehatannya juga. Guihua yang mendengar, malah memakinya dan
menyuruhnya tidak ikut campur dalam urusan keluarga mereka.
Jin
Cheng berteriak menyuruh Tianbao utnuk berlutut di depan altar leluhur
sekarang. Xiufeng dan Guihua setuju dan menyuruh Tianbao untuk berlutut.
Tianbao tidak mau awalnya, tapi karna takut, dia menurut. Dia berlutut tapi
dengan wajah sangat masam dan hati penuh amarah tanpa sadar akan kesalahannya.
Ditengah
situasi panas ini, Ah Tao datang dan melaporkan kalau Xiujuan datang. (Masih ingat dengan dia? Silahkan
baca episode 1 lagi. Dia adalah adik Xiufeng dan pacar Jin Cheng. Tapi, Jin
Cheng mengkhianatinya dan tidak berani mengumumkan hubungan mereka. Jin Cheng
memilih menikahi Xiufeng).
Penampilan
Xiujuan sangat cantik dan elegan. Kontras dengan Xiufeng. Xiufeng sangat senang
bertemu dengan Xiujuan, tapi bukankah harusnya Xiujuan tinggal dengan Philip di
Prancis? Kenapa kembali tanpa memberitahu? Dengan santai, Xiujuan menjawab
kalau dia sudah bercerai. Dan sementara, dia akan tinggal di sini beberapa hari
sebelum dapat tempat. Dia tidak berani pulang ke rumah karna takut akan
dipukuli ibunya. Xiufeng menerimanya dengan senang hati.
Sementara
itu, Tianbao berada seorang diri di depan altar, masih berlutut. Tapi, dia
benar-benar tidak menyadari kesalahannya. Dengan hati penuh kesombongan, dia
berdiri dan menatap nisan-nisan leluhur, menyebut para leluhur tidak berguna.
Menyebut mereka hanyalah nisan kayu dan tidak ada gunanya berdoa pada mereka.
Tunggu dan lihat saja. Nanti, setelah dia sukses, dia akan membuat mereka semua
menghormatinya, Huang Tianbao!
--
Xiujuan
ikut makan siang bersama dengan keluarga Huang. Dia juga sudah mendengar
masalah yang Tianbao timbulkan. Menurutnya, Tianbao hanya lepas kendali karna
minum terlalu banyak dan itu bukan masalah besar. Orang Kaukasia pun sama saja.
Jika masalah ini layak untuk gugatan, banyak yang sudah diadili. Mereka selalu
menggertak akan menuntut semua hal. Jangan biarkan mereka membuat kita takut.
Semakin takut, akan semakin digertak.
Ucapan Xiujuan benar-benar mampu mempengaruhi
orang yang mendengarnya. Dia memberitahu cara mengatasi tuntutan adalah dengan
memberikan sejumlah uang. Dan masalah ini, serahkan padanya dan dia akan bantu
mengurusnya. Dia udah berpengalaman menghadapi orang Kaukasia karna
perceraiannya dan berhasil menuntut banyak uang.
Karna
amarah tn. Huang sudah reda, maka dia mengizinkan Tianbao untuk ikut makan
bersama mereka. Guihua sangat senang dan menyuruh Yuzhu untuk memanggil
Tianbao. Saat Yuzhu ke altar, dia malah mendapati Tianbao sedang tiduran di
depan altar. Yuzhu tentu menegurnya, tapi Tianbao benar-benar nggak peduli. Dia
bahkan menolak untuk makan. Benar-benar kekanak-kanakkan. Bukan hanya itu, dia
berujar tidak akan menaruh nisan ayah dan kakeknya di altar ini setelah mereka
meninggal! Tidak akan ada dupa untuk mereka!
Yuzhu
marah dan menegur kakaknya untuk tidak bicara seperti itu. Tianbao tidak peduli dan terus saja bilang akan membakar
altar ini kelak!
--
Dibelakang,
Yueniang sedang berdoa untuk ayah dan ibunya. Ini adalah hari peringatan
kematian mereka. Dia sudah membuatkan banyak hidangan dan meletakkannya di
depan nisan orangtuanya.
Tapi,
Tianbao muncul tiba-tiba dan menghancurkan meja yang sudah Yueniang siapkan.
Dia melakukannya hanya karna alasan ‘benci.’ Yueniang marah dan mendorong
Tianbao. Tinabo terjatuh tepat di pecahan piring-piring yang tadi
dipecahkannya.
Memalukan!
Pada akhirnya, ayahnya yang mencabuti pecahan piring dari pantatnya. Dia masih
saja tidak merasa bersalah dan malah menyalahkan Yueniang. Xiujuan yang kasihan
datang menjenguknya.
Sementara
itu, Guihua dan Xiufeng untuk memarahi Yuenian karna sudah melukai Tianbao.
Mereka mau merebut nisan kayu Juxiang dan Yosuke. Mereka terus saja memaki dan
mengatai-ngatai Yueniang dan orangtuanya yang sudah meninggal. Benar-benar
mulut yang jahat. Bukan hanya itu, mereka menuduh kalau Yueniang berdoa untuk
nasib buruk bagi mereka hingga terjadi banyak kesialan begitu mereka kembali
dari Inggris (astaga, mereka tidak sadar akan karma atas perbuatan jahat
mereka!)
Yueniang
menahan amarah, kesedihan dan emosinya, memohon maaf sesuai perkataan Tian Lan
agar nisan itu bisa kembali darinya. Tapi, bukannya merasa puas, mereka malah
menyuruh Yueniang untuk membakar nisan tersebut! Kalau tidak mau, mereka akan
mengusirnya dari rumah. Mulutnya benar-benar jahat seolah dia tidak melakukan
kesalahan apapun!!!
Yueniang
sangat marah. Benar-benar marah. Tian Lan juga tidak tega dan menyuruh Yueniang
untuk pergi dan tidak mengkhawatirkannya lagi. Dia yakin kalau Yueniang akan
bisa menjaga diri sendiri karna dia sudah dewasa. Tian Lan tidak sanggup jika
Yueniang harus terus dihina, direndahkan dan disika seperti ini hanya karna
deminya.
“Nenek,
aku sudah berjanji pada Ibu. Aku akan menjaga dan menemani Nenek. Aku tidak
akan pergi. Aku akan membakarnya,” ujar Yueniang.
Dia
pun membakar nisan orangtuaya dengan tangannya sendiri. Barulah Guihua dan
Xiufeng merasa puas dan pergi. Di dalam hatinya, Yueniang berdoa kepada ayah
dan ibunya bahwa mereka akan terus berada di dalam hatinya.
--
Pertemuan
Jin Cheng dengan Xiujuan kembali, membuat api asmara yang ada di dalam hatinya
kembali berkobar. Masih ada perasaan bagi Xiujuan. Apalagi, Xiujuan menjadi
semakin cantik dan menawan. Xiujuan membalasnya dengan tenang dan memanggilnya
‘kakak ipar.’ Jin Cheng masih belum sadar diri dan terus mencoba membuat
Xiujuan ingat akan asmara mereka dulu. Xiujuan tidak pernah melupakannya. Dia
masih teringat akan hubungan dan bagaimana Jin Cheng memilih kakaknya
dibandingkan dirinya dulu. Melihat ekspresi Jin Cheng, Xiujuan berkata kalau
Jin Cheng masih sama seperti dulu : pengecut.
--
Kedatangan
Xiujuan sebenarnya membuat Xiufeng merasa tidak nyaman. Setelah bertahun-tahun
menghilang dan tidak memberi kabar, Xiujuan tiba-tiba muncul. Rasanya, ada
sesuatu yang aneh. Apalagi, sikap Xiujuan yang sangat bersemangat padanya
padahal dia tahu kalau Xiujuan membencinya. Walaupun Xiujuan tidak
mengatakannya dengan lantang, tapi dia bisa merasakannya. Jin Cheng bukannya
mendengarkan, malah membela kalau Xiufeng hanya terlalu sensitif.
Xiufeng
memberitahu alasan Xiujuan membencinya. Itu karna Xiujuan mengira dirinya hidup
lebih bahagia daripadanya. Hubungan Xiujuan nggak pernah lama dan juga tidak
punya anak. Xiujuan juga merasa lebih cantik dan lebih mampu, tapi dirinya
punya segalanya sementara dia tidak. Jin Cheng masih tetap merasa kalau Xiufeng
terlalu berlebihan.
“Semoga
dia takkan mengganggu kehidupan kita,” gumam Xiufeng.
--
Esok
hari,
Guihua
dan Xiufeng membawa Zhenzhu dan Yuzhu ke kediaman Ny. Chen di Singapura. Ini
adalah hari ulang tahun Ny. Chen sekaligus pemilihan istri Xi Er.
🙏🙏lanjut... Semangat🔛🔥🔛🔥🔛🔥🔛🔥🔛🔥
ReplyDeletelanjuuttt semangaatt...
ReplyDeleteSemangat🔛🔥🔛🔥
ReplyDelete😭😭😭lanjut.....
ReplyDelete