Sinopsis C-Drama :
The Little Nyonya E27
Meiyu
datang dan ikut dalam perbincangan Guihua, Xiufeng dan Zhenzhu. Dia melaporkan
kalau Ny. Chen masih belum mau menemuinya tapi dia mau menemui Yuzhu. Tentu
saja ini adalah kabar bahagia bagi Guihua dan Xiufeng. Sementara bagi Zhenzhu,
ini kabar buruk. Dia sangat marah dan protes karna mereka hanya mendukung Yuzhu
dan tidak bersikap adil padanya.
--
Di
dalam kamar ny. Chen, Yuzhu meminta maaf karna masalah kemarin. Padahal kemarin
adalah ulang tahun ke-80, tapi jadi hancur karna masalah keluarganya. Ny. Chen
tersenyum ramah dan berkata kalau itu tidak ada hubungannya dengan Yuzhu. Yuzhu
tetap menyesal dan mengakui perlakuan keluarganya pada Yueniang. Ny. Chen tidak
ingin membahasnya lagi. Dia lebih memilih bubur buatan Yuzhu yang terasa lezat.
Dia juga berkata kalau dia mendengar dari Xi Er, di keluarga Huang hanya Yuzhu
yang bersikap baik pada Yueniang. Yuzhu jujur kalau dia sangat menggagumi
Juxiang sehingga dia pun menyukai Yueniang. Dia pun memuji Yueniang sebagai
gadis yang ulet, pintar, baik hati dan rajin. Walaupun tidak bersekolah, tapi
Yueniang selalu belajar. Dia bahkan memitanya mengajarkan baca tulis. Dan dalam
sekejap, Yueniang menjadi pintar. Yuzhu juga bilang kalau Yueniang bisa saja
meninggalkan keluarga mereka dan tidak akan sulit hidup di dunia luar.
Alasannya tidak pergi adalah karna ingin menjaga Neneknya. Kesehatan neneknya
(Tian Lan) tidak baik baik secara fisik dan mental. Karna mencemaskannya,
makanya Yueniang tetap bertahan walaupun menderita.
Mendengar
cerita Yuzhu, Ny. Chen semakin mengagumi sosok Yueniang. Dia pun menyukai Yuzhu
karna Yuzhu gadis yang jujur dan baik hati.
--
di
Malaka,
Yueniang
masih saja murung dan hanya diam. Ah Tao dan Tian Lan sangat khawatir, tapi
mereka juga tidak tahu harus berkata apa. Sejak kembali, Yueniang menjadi
sangat pendiam.
Sementara
itu, Tianbao membayar seorang pelayan pria untuk menyiram wajah Yueniang dengan
air panas. Dan setelah dia melakukannya, dia akan memberikan banyak uang
sehingga pelayan itu akan bisa pensiun dari pekerjaannya. Tentu saja tawaran
itu membuat pelayan tersebut tergiur dan berkata sanggup melakukannya.
Ah
Tao berusaha mengajak Yueniang berbincang, tapi Yueniang hanya terus diam dan
fokus menumbuk bumbu. Saat itu, pelayan wanita memanggil Ah Tao untuk ke
ruangan tuan muda. Setelah Ah Tao pergi dan tidak ada siapapun lagi di dapur
kecuali Yueniang, pelayan pria yang dibayar Tianbao tadi, segera bergegas
menuang seteko air panas ke dalam baskom. Dengan hati-hati, dia mengangkat
baskom tersebut dan akan menyiramkannya ke wajah Yueniang.
“Sedang
apa kau?!” suara teriakan Xiujuan yang tiba-tiba muncul, membuat pelayan
tersebut sangat terkejut hingga menjatuhkan baskom ynag di pegangnya.
Baskom
itu terjatuh dan air panasnya mengenai kakinya sendiri. Pelayan itu sangat
ketakutan dan segera kabur sambil berkata kalau ini hanya kecelakaan.
Yueniang
sangat shock karna apa yang hampir saja dialaminya kalau Xiujuan tidak
tiba-tiba muncul. Dia pun berterimakasih atas bantuan Xiujuan. Xiujuan
menyuruhnya untuk tidak usah berterimakasih karna dulu dia pernah berutang maaf
pada Juxiang, ibu Yueniang. Jadi dengan bantuannya ini, dia akan menganggap
semuanya sudah impas. Dia pun menasehati Yueniang untuk lebih berhati-hati
karna jika lain kali ada orang yang ingin menghancurkan wajah cantik Yueniang,
dia tidak akan membantu.
--
Setelah
menyelamatkan Yueniang, Xiujuan pergi ke altar leluhur dan menyindir Jin Cheng
yang sedang berdoa. Dia menyindir kalau Jin Cheng berdoa agar tidak merasa
bersalah atas kejahatannya. Jin Cheng pun tidak mengerti. Xiujuan berbohong
kalau seseorang menyiram wajah Yueniang dengan air panas dan wajah cantiknya
hancur untuk selamanya. Jin Cheng sangat terkejut dan pura-pura tidak tahu.
“Kakak
ipar, kau memang aktor yang buruk,” ejek Xiujuan. “Siapapun akan tahu dari
ekspresimu kalau kau berbohong. Untunglah Yueniang tiadk terluka. Jika tidak,
dosamu tak akan termaafkan.”
Jin
Cheng malah kecewa saat tahu Yueniang masih baik-baik saja. Reaksinya itu mendapat
hinaan dari Xiujuan. Xiujuan tidak menyangka kalau Jin Cheng sudah berubah
menjadi manusia keji hingga berharap wajah Yueniang terluka. Bagaimanapun,
Yueniang adalah putri Juxiang yang artinya adalah keponakan Jin Cheng!
Bagaimana bisa dia mnenyuruh Tianbao melakukan hal seperti itu?! Ternyata,
Xiujuan mendengar semua pembicaraan Jin Cheng dan Tianbao. Dia masih bisa
mengerti kalau Tianbao masih belum dewasa, tapi Jin Cheng kan sudah dewasa!
“Cukup!”
hentikan Jin Cheng.
“Paman
sudah tua. Dia menghabiskan hidupnya dengan opium. Kau kepala di rumah ini
sekarang. Kepala rumah haruslah orang yang percaya diri dan tegas. Tapi,
lihatlah dirimu!”
“Tolong.
Hentikan. Aku tahu aku tak berguna. Aku tahu itu.”
Xiujuan
pun membahas masa lalu, saat dia meminta Jin Cheng jujur mengenai hubungan
mereka pada keluarga, tapi Jin Cheng memilih bungkam. Dia tidak sangka kalau
Jin Cheng masih sama setelah bertahun-tahun.
Jin
Cheng malah berkata kalau Xiujuan harusnya bersyukur karna dia bungkam mengenai
hubungan mereka dulu. Karena dengan begitu, Xiujuan tidak menjadi orang gagal
sepertinya.
“Jika
kau menikah denganku, kau tak akan gagal. Karna aku lebih pintar dari kakakku.
Kita tak akan pernah punya anak bodoh. Kau pikir menyuap seorang pelayan untuk
melakukan perintahmu akan membebaskan tanggung jawabmu? Apa kau bodoh? Tuan
Muda Chen adalah lulusan dari Inggris. Kau pikir dia akan mengabaikan hal
seperti itu? Dia akan menyelidiki ini dan membalas untuk Yueniang. Pelayan akan
menyalahkan Tianbao. Dan kau yang akan memikul tanggung jawab sebagai ayah
Tianbao.”
“Anak
bodoh itu. Dia bisa menghancurkanku,” gumam Jin Cheng, baru sadar konsekuensi
tindakan Tianbao.
Xiujuan
menambahkan kalau dulu Jin Cheng menikah dengannya, ini tidak akan terjadi.
Semua akan berbeda.
“Kau
masih mencintaiku?” tanya Xiujuan.
Jin
Cheng gugup. Tapi, Xiujuan terus memaksa dan menyuruh Jin Cheng menjawabnya
secara jujur di depan para leluhur. Jin Cheng menjadi ketakutan dan kabur
sambil menyebut Xiujuan gila.
--
Xiufeng
menemui Yuzhu dan menanyai mengenai perbincangannya dengan Ny Chen. Dia sangat
senang saat tahu ny. Chen menanyai mengenai diri Yuzhu. Tapi, apakah Ny. Chen
juga ada menanyai mengenai ‘gadis liar’ (Yueniang)? Yuzhu tidak senang
mendengarnya dan meminta ibunya berhenti memanggil Yueniang dengan sebutan
‘gadis liar.’ Xiufeng tidak mau dan malah menyalahkan Yueniang yang sudah
membuat Ny. Chen tidak mau bicara dengan Meiyu, juga membuat Yuzhu gagal
menikah dengan Xi Er. Yuzhu menegaskan pada ibunya kalau tidak akan ada apa-apa
antara dia dan Xi Er.
Sayangnya,
Xiufeng tidak peduli. Dia yakin kalau Yuzhu akan bisa menikah dengan Xi Er.
(Alasannya, karna mereka ingin harta Chen Xi. Kalau dari Meiyu kan sulit karna
Meiyu tidak mempunyai anak).
Zhenzhu
yang mendengar pembicaraan mereka, malah mengatai Yuzhu lebih bodoh dari babi.
Dia bahkan menyebut ibunya sudah salah mendukung karna Yuzhu lebih suka
mendukung Yueniang. Jika dia jadi Yuzhu, dia sudah pasti akan mengadukan
kesalahan Yueniang pada Ny. Chen. Yuzhu tidak setuju karna sebagai manusia,
kita tidak bisa mengkhianati hati nurani. Perkataannya itu mendapatkan amukan
Xiufeng. Mereka tidak bisa membiarkan Yueniang menikah dengan Xi Er. Jika
Yueniang menikah dengan Xi Er dan melahirkan beberapa anak, maka status
Yueniang akan melampaui status mereka dan entah apa yang akan terjadi dengan
mereka! Zhenzhu menambahkan kalau Yueniang pasti akan balsa dendam.
“Yueniang
tidak akan begitu!” yakin Yuzhu.
--
Meiyu
menemui Guihua dan melapor kalau Jin Cheng tadi menelpon dan bilang kalau
Tianbao berencana membuat cacat Yueniang. Untungnya hal itu tidak berhasil.
Kalau tidak, Xi Er akan marah. Dan nenek akan semakin mengabaikan mereka dan
hidupnya akan semkain sulit. Dia meminta Guihua agar tidak membuat Jin Cheng
melakukan hal seperti itu lagi.
Guihua
membela diri kalau dia tidak pernah meminta Jin Cheng melakukan hal seperti
itu. Guihua malah menyalahkan Jin Cheng ceroboh dan malah mendengarkan Tianbao.
Mereka berdua malah mengatai Jin Cheng dan Tianbao sebagai pria yang tidak bisa
diandalkan. Hanya para wanita yang bisa diandalkan oleh keluarga Huang.
Guihua
yang hati dan otaknya memang jahat, sudah memikirkan cara untuk membuat Ny Chen
membenci Yueniang. Hal terutama bagi seorang wanita adalah kesucian. Menurut,
Meiyu, apa seorang wanita kolot seperti Ny. Chen akan mengabaikan kesucian
hanya karna zaman sudah berubah? Pertanyaan itu memnbuat Meiyu terkejut, tahu
apa yang direncakan Guihua. Sebelum dia mengatakan apa yang dipikirkannya,
Guihua memberitanda agar dia diam.
--
Da
Sha sudah pulih dan kembali menyanyi sambil memukuli panci tua demi mendapatkan
makanan. Yueniang yang mendengar nyanyiannya, langsung keluar. Da Sha awalnya
ketakutan karna mengira sudah melihat hantu, tapi saat tahu Yueniang masih
hidup, dia sangat bahagia. Yueniang kemudian menanyai Da Sha yang tidak
kelihatan selama ini. Da Sha memberitahu kalau dia pergi berburut walet. Dia
mengikuti burung walet hingga ke pegunungan. Dan hasilnya, dia mendapat banyak
sekali sarang burung walet. Dia sudah berteman baik dengan walet. Sarang-sarang
itu akan di tukarkannya pada pedagang Lao Ma untuk nasi ayam.
Yueniang
tentu kasihan karna Da Sha dibohongi. Bagaimana bisa sarang walet yang mahal
hanya ditukar dengan nasi ayam? Dia pun menyuruh Da Sha untuk tidak menjual
sarang walet kepada Lao Ma lagi. Berikan sarang itu padanya dan dia akan bantu
menyimpan kemudian menjualnya untuk Da Sha. Dan setelah dijual, Da Sha akan
kaya dan bisa makan sepuasnya. Tanpa ragu, Da Sha pun memberikan semua sarang
walet itu pada Yueniang. Yueniang seperti biasa, memberikan Da Sha makanan.
Semangkok penuh.
“Da
Sha. Kau tahu? Kau menyelamatkan hidupku,” ujar Yueniang, penuh rasa
terimakasih.
(Perbuatan
Yueniang yang tidak pernah membeda-bedakan dan membantu Da Sha, menjadi karma
baik untuknya. Siapa yang menyangka, orang yang cacat mental seperti Da Sha
yang akan menyelamatkan Yueniang yang sekarat).
Tiba-tiba,
dari dalam, Ah Tao berlari mencari Yueniang dengan semangat. Dia memberitahu
kalau Xi Er datang. Wajah Yueniang menjadi ceria. Dia dan Ah Tao pun pergi
mengintip. Xi Er tanpa ragu meminta restu dari Tian Lan yang mengantarkan minum
padanya. Tian Lan tidak berani menatap dan sungkan menerima permintaan Xi Er
yang ingin membawa Yueniang untuk menginap di rumah kediaman Chen selama
beberapa hari. Xi Er berkata kalau Yueniang bukanlah pelayan karna dia adalah
cucu Tian Lan dan bagian dari keluarga Huang. Tianbao malah protes dengan
berteriak kalau Yueniang adalah pelayan dan tidak ada hubungannya dengan
keluarga mereka. Dan mereka juga menerima Yueniang karna rasa kasihan.
Jin
Cheng menegur sikap Tianbao. Dia pun dengan sangat sopan, melarang Xi Er
membawa Yueniang. Xi Er nggak peduli dan secara tegas berkata, entah apapun
status Yueniang, dia tetap mencintainya. Dan juga, dia meminta persetujuan dari
mereka karna dia bagian dari keluarga Huang. Tianbao dengan sikap congkaknya,
menyimpulkan kalau Yueniang adalah pelayan maka Xi Er akan membawanya pergi
tanpa izin mereka?
“Tidak
peduli apapun, aku akan membawa Yueniang bersamaku,” tegas Xi Er.
Yueniang
yang mengintip dan mendengar semuanya merasa sangat bahagia.
tn.
Huang tidak berani mengiyakan dan menyuruh Tian Lan yang memutuskan,
--
Ah
Tao dan Yueniang kembali ke kamar. Ah Tao benar-benar bahagia karna Yueniang
akhirnya akan hidup bahagia setelah disiksa dan diperlakukan sebagai pelayan
selama ini. Dan kalau nanti Yueniang melahirkan banyak anak, Ny. Chen pasti
akan memperlakukan Yueniang seperti putri. Ini impian utama seorang wanita.
“Begitukah?
Apa hanya ini cara bagi seorang wanita untuk bahagia?” gumam Yueniang.
“Tentu
saja. Jika nasibku baik, aku tak akan memilih kehidupan selibat,” jawab Ah Tao.
Tapi,
Yueniang berpikir berbeda. Dia bahkan menyuruh Ah Tao untuk tidak membereskan
kopernya karna dia tidak akan pergi. Dia tidak akan ikut Xi Er.
--
di
Singapura,
Meiyu
mengetuk pintu kamar Ny. Chen dan menyampaikan kalau ini sudah saatnya minum
obat. Ny. Chen benar-benar marah padanya dan hanya ingin Ling yang
mengantarkan. Tapi, karna Meiyu bilang Ling sibuk, terpaksa Ny. Chen
mengizinkan Meiyu masuk membawa obatnya. Begitu masuk, dia langsung berlutut
minta maaf. Dia juga menolak berdiri sampai Ny. Chen memaafkannya.
Meiyu
terus saja bilang kalau dia menghormati Ny. Chen (cih, kalau hormat kenapa
selalu bilang umur Ny. Chen nggak panjang!). Dia juga beralasan kalau dia
melakukan ini demi kebahagiaan Yueniang. Dasar jahat! Dia mengakui kalau dia
memang ingin menjauhkan Yueniang dari Xi Er. Dia pun membahas mengenai Juxiang
yang dulu kabur saat mau dinikahkan. Ny. Chen berkata kalau dia sebenarnya lega
saat Juxiang menolak menikah dengan Charlie Zhang yang jahat.
Meiyu
nggak nyerah dan malah bilang kalau saat itu ayahnya sudah menerima lamaran
Charlie dan seserahannya. Kejadian itu membuat ayahnya sangat dipermalukan.
Dengan marah, ayahnya memutuskan hubungan dengan Juxiang. Menolaknya untuk
selamanya. Kemudian, Juxiang menikah dnegan pria Jepang. Pria itu meninggalkan
Singapura tepat sebelum perang pecah dan menghilang selama bertahun-tahun. Lalu
Juxiang melahirkan bayi dan orang-orang mulai bergosip. Walau itu hanya rumor,
tapi tidak mungkin muncul tanpa ombak dan angin.
“Bukankah
kau sedang bergosip sekarang?” balas Ny. Chen tampak sangat marah.
Meiyu
malah mengancam mau bunuh diri karna Ny Chen berpikir begitu buruk padanya. Ny.
Chen melunak dan berkata kalau dia mengerti alasan Meiyu memihak keluarganya,
tapi tidak seharusnya dia ikut bergosip (menyebar rumor mengenai kehamilan
Juxiang padanya. Maksudnya, seolah Juxiang hamil dari pria tidak jelas). Meiyu
mulai menangis buaya dan berkata kalau dia percaya sama Juxiang dan yakin kalau
dia tidak akan pernah berbuat sesuatu yang memalukan. Tapi, Juxiang menikah
dengan orang Jepang. Yang artinya, Yueniang mewarisi darah seorang Jepang.
Jepang sudah merenggut banyak nyawa. Bahkan beberapa kerabat mereka menjadi
korban kebrutalan mereka.
“Chen
Sheng memberitahu Nenek tentang ayah Yueniang. Dia tewas di tangan orang Jepang
karna melindungi Juxiang dan Yueniang. Dia adalah korban perang. Selain itu,
satu generasi telah berlalu. Yueniang seharusnya tak disalahkan,” ujar Ny. Chen
tegas.
Wajah
Meiyu tampak sedikit gugup karna taktik yang digunakannya tidak berhasil.
--
Saat
Tian Lan datang ke kamar, Ah Tao memberitahu dengan panik kalau Yueniang tidak
mau pergi dan tidak bisa dibujuk. Tian Lan dengan lembut menyuruh Yueniang
untuk pergi. Dia sudah memberitahu Xi Er kalau Yueniang akan segera menemuinya.
Jadi, jangan biarkan dia menunggu terlalu lama.
--
Meiyu
masih saja belum nyerah dan mulai menceritakan kebohongan lain. Dia bercerita
mengenai ‘betapa baiknya keluarganya’ yang
merawat Yuenaing setelah orang tuanya meninggal. Dan ‘betapa dermawannya ibunya (Guihua)’ karna merasa kasihan pada Yueniang sehingga
membujuk ayahnya agar mau menerima Juxiang. Tapi, Yueniang malah bilang sama
semua orang kalau dia dijadikan pelayan bahkan menjatuhkan dirinya sendiri ke
sumur. (LIE!!!!! PEMBOHONG!!!!)
“Kau
yakin itu yang terjadi kepadanya? Xi ” tanya Ny Chen, tidak percaya. “Xi Er
bilang dia punya kesulitan sendiri.”
“Kesulitan?
Apa dia menuduh seseorang mendorongnya ke sumur itu? Nenek, keluarga kami tak
akan pernah melakukan kekejaman seperti itu!” (astaga! Ini yah
keluarga Huang udah cocok lho untuk masuk anggota geng Hera Palace – Penthouse.
Coba adu licik sama J&T)
“Dia
tak bilang begitu. Kau berlebihan.”
Meiyu
mulai melihat adanya celah dan melanjutkan kebohongannya semakin menjadi. Dia
bilang kalau Yueniang bisa saja nantinya bohong kalau ada yang mendorongnya
karna tidak saksi atas kejadian itu. Dan keluarga mereka juga tidak punya bukti
untuk menyangkal kebohongannya.
“Kau
tampak cukup kesal pada Yueniang.”
Meiyu
membenarkan dan mengatai Yueniang sebagai gadis licik. Dia mulai mengarang.
(ini kalau nilai mengarang pasti dapat nilai 100). Dia bilang kalau Yueniang
sudah tahu identitas Xi Er dari nyawa. Dia sengaja melompat agar Xi Er
menyelamatkan nyawanya, sehingga kalau terjadi sesuatu pada Xi Er, keluarga
Huang yang akan terkena akibatnya. Meiyu dengan sengaja menyebut dirinya
sendiri wanita yang tidak berharga karna tidak bisa mengandung anak dan karna
itu dia sangat berhutang budi pada keluarga Chen. Gara-gara kejadian Xi Er
melompat ke sumur waktu itu, dia selalu merasa takut dan bersalah hingga tidak
bisa tidur setiap malam (Hueeek! Waktu dia melempar Juxiang
dan Yueniang ke laut 10 tahun lalu, dia masih bisa tidur nyenyak tuh walau
mengira Juxiang dan Yueniang sudah mati tenggelam di laut!)
Karna
Ny Chen masih tidak percaya, dia pun mengarang kalau Yueniang adalah anak
pembangkang dan liar. Yueniang suka menyelinap keluar setiap malam dan bergaul
dengan orang rendahan. Salah satu pemimpin geng bernama Long, mengambil
kesempatan untuk membawa Yueniang saat iparnya mengirimkan Yueniang ke rumah
sakit. Pemimpin itu mengirim orang rumah duka untuk berpura-pura menjadi
perawat dan menculik Yueniang. Saat Xi Er tahu, Xi Er pergi mencarinya.
Akibatnya, Xi Er diculik juga. Para gangster itu menuntut tebusan puluhan ribu
dollar kepada Gong. Hal ini tidak diberitahukan pada Ny. Chen karna khawatir
pada kesehatan Ny. Chen.
Ny.
Chen yang awalnya masih mempercayai Yueniang, menjadi ragu setelah mendengar
cerita yang melibatkan Xi Er. Meiyu yang bisa merasa kalau kebohongannya mulai
mempengaruhi Ny. Chen semakin berbohong. Dia bilang kalau Xi Er berhasil
selamat tanpa cedera dari para penculik itu. Tapi Yueniang masih bersama
gangster selama berhari-hari. Walaupun Yueniang bilang tidak terjadi apapun
padanya, dia masih tidak percaya. Dia merinding memikirkan apa yang bisa mereka
lakukan padanya. Inilah alasan kenapa dia berani menentang nenek. Dia
melakukannya demi keluarga Chen dan reputasi keluarga Chen juga. (Astajim.
Arghh. Welcome to Hell, Meiyu! Kamu mendapatkan 1 buah tiket gratis langsung
menuju neraka. Tega-teganya dia berbohong sekeji itu mengenai kesucian Yueniang
hanya demi mencegah Xi Er menikah dengan Yueniang. Hanya karna dendam masa
lalu. Padahal, perasaan Sheng pada Juxiang bukanlah salah Juxiang maupun
Yueniang. Jadi ingat apa yang pernah Sheng katakan “keluarga Huang bukanlah hal
baik.” Karma akan terjadi pada Keluarga Huang. What goes around comes around.)
Dan
benar, dari ekspresi wajah Ny Chen, mulai terlihat keraguan dan kekhawatiran.
--
Tian
Lan dan Ah Tao, keduanya, membujuk Yueniang untuk pergi dan tidak
mengkhawatirkan apapun yang ada disini. Tian Lan juga sangat bahagia karna dia
bisa melihat ketulusan dimata Xi Er dan dia yakin, Xi Er tidak akan
mengecewakan Yueniang.
Yueniang
tidak mengatakan apapun dan pergi ke ruang tamu menemui Xi Er yang menunggunya
seorang diri. Keduanya saling menatap dengan penuh kerinduan.
“Aku
tak ikut,” ujar Yueniang, yang mengejutkan Xi Er. “Chen Xi, apa kau sungguh
mencintaiku?”
“Aku
mencintaimu.”
“Maukah
kau menerimaku, Yamamoto Yueniang, sebagai istrimu?”
“Aku…
akan menerimamu, Yamamoto Yueniang sebagai istri.”
“Tak
ada orang ataupun takdir yang bisa memisahkan kita?”
Xi
Er mengangguk.
“Bagus.
Jika kau mau menikah denganku, datang dan melamarlah. Atau, lari denganku.”
“Tunggu
aku.”
“Baik.
Aku akan menunggumu.”
Itulah
yang Yueniang inginkan. Dia tidak ingin pergi ke kediaman Ny. Chen dan bersaing
hanya demi cinta Xi Er. Dia ingin pembuktian. Jika keduanya saling mencintai,
maka menikahlah. Tanpa test.
Ah
Tao yang mendengar pun berkata kalau dia akhirnya paham kenapa Yueniang menjadi
pendiam belakangan ini. Itu karna Yueniang memikirkan neneknya dan Yuzhu. Dan
juga, apakah Xi Er serius padanya.
--
di
Singapura,
Xi
Er sudah kembali, tapi sendirian. Sheng jadi kesal dan memarahinya karna
harusnya Xi Er tetap membawa Yueniang walaupun Yueniang menolak. Xi Er menjawab
kalau dia menghormati Yueniang. Sheng masih kesal karna Xi Er sama saja
sepertinya dulu.
“Paman,
aku akan menikahinya dengan cara yang benar. Untuknya, tak peduli apa Ayah dan
Nenek Buyut menyukainya, yang penting adalah aku mencintainya. Karna aku tahu
isi hatinya, aku harus memaksanya menikah atau membawanya pergi ke kehidupan
baru.”
Ucapannya
itu membuat amarah Sheng lenyap seketika. Dia menasehat Xi Er agar
mempertahankan cintanya dengan Yueniang dan jangan biarkan siapapun
menghalanginya. Andai saja dia sadar hal itu dari dulu, dia tidak akan
menyia-nyiakan hidupnya dalam pernikahan yang pahit. Tanpa membuang waktu,
Sheng menarik Xi Er untuk segera menemui Ny. Chen dan menyampaikan niatnya
menikahi Yueniang.
--
Ny.
Chen sedang bersama Zhenzhu dan Yuzhu. Xi Er dan Sheng pun ikut bergabung.
Zhenzhu tentu senang.
Ny.
Chen membacakan sebuah pantun dan menyuruh Zhenzhu dan Yuzhu untuk
memberitahukan artinya. Zhenzhu langsung nyerah, tapi Yuzhu tidak. Dia mencoba
mengartikan pantun walaupun hanya sebagian. Zhenzhu tidak mau kalah dan
ikut-ikutan menambah-nambahi. Tapi, pada akhirnya, Yuzhu lah yang mampu
menyimpulkan makna pantun itu secara keseluruhan.
Dari
sikap Ny. Chen, terlihat jelas kalau dia menyukai Yuzhu jauh dibandingkan
Zhenzhu.
Setelah
kuis pantun selesai, Xi Er langsung memberitahu nenek buyutnya kalau dia
mencintai Yueniang dan akan melamarnya. Mendengar itu, Zhenzhu tampak marah.
Ny. Chen juga tidak kelihatan bahagia. Dia malah menyuruh Xi Er tidak
mendengarkan Sheng dan tidak membicarakan pernikahan dulu. Dia membuat alasan
agar mereka menunggu hingga Gong kembali dari Thailand.
Sheng
yang cemas, setelah pertemuan itu, menyuruh Xi Er agar segera menelpon ayahnya
dan bilang mau menikahi Yueniang. Xi Er merasa itu tidak perlu karna ayahnya
kan akan pulang dalam 2 hari, jadi kenapa harus terburu-buru?
“Makin
kau tunda, makin berantakan. Jangan lupakan ular-ular berbisa yang tinggal di
rumah ini,” ingati Sheng.
“Paman.”
“Jika
bisa melempar orang ke laut, mereka akan melakukan apa saja.”
“Paman,
itu semua udah berlalu,” ujar Xi Er.
Sheng
juga sudah tidak bisa memaksa dan hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Xi
Er.
--
Zhenzhu
menarik Yuzhu untuk bicara. Dia terang-terangan bilang tidak suka karna Yuzhu
mencari muka di depan Ny. Chen. Saking marahnya, dia mencubit Yuzhu dengan
keras. Yuzhu jadi kesal dan meminta kakaknya berhenti mencubitnya. Zhenzhu
masih saja marah dan terus menyalahkan Yuzhu dengan Yueniang yang berusaha
merebut Xi Er darinya.
(Ps. Untuk
beberapa episode kedepan, akan lebih menguras emosi).
Lanjut..... Lanjut..... Lanjut.... Penasaran tingkat tinggi jadinya, yg semangat ya min🥰🥰🥰🥰
ReplyDeleteSelalu ditunggu updatenya setiap saat dg sabar......... ☺☺☺☺
ReplyDeleteLanjuut...lanjuuuut...
ReplyDeleteSemangat🔛🔥
ReplyDelete