Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E28


Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E28




Ny. Chen memerintahkan supirnya untuk pergi ke Melaka dan menyelidiki mengenai Yueniang. Sayangnya, nenek mengutus orang yang salah. supir itu hanya menyimpulkan dari apa yang dilihatnya, bukan yang diselidikinya. Dia melihat Yueniang yang mengawasi Da Sha menolak menjual sarang walet pada toko Mao Yuan (sebenarnya bukan mengawasi, tapi Yueniang kebetulan melihat). Saat Da Sha menolak menjual, bos Mao malah merebut sarang walet Da Sha secara paksa. Yueniang tentu tidak bisa membiarkannya dan membantu Da Sha serta mau merebut kembali sarang walet yang direbut bos Mao. Bos Mao menolak dan malah mengatai Yueniang membayar Da Sha dengan tidur bersamanya. Yueniang tentu tersinggung dan menampar bos Mao. Bos Mao nggak terima dan mau memukuli Yueniang dengan tongkat sapu lidi. Para preman bos Hu yang sekarang sudah menjadi anak buah Liu Yidao, lewat dan otomatis menolong Yueniang yang disukai bos mereka. Mereka pun memanggil Yueniang dengan panggilan ‘Boss.’


 

Nah, supir ny. Chen yang hanya memperhatikan dari jauh dan tidak tahu kejadian sebenarnya malah melaporkan pada Ny. Chen kalau Yueniang memanfaatkan Da Sha untuk mengumpulkan sarang burung. Bukan hanya itu, Yueniang juga mengambil burung walet dari pedagang secara paksa dan dibantu oleh preman setempat. Para preman itu memanggil Yueniang dengan panggilan ‘bos’ dan bilang kalau Yueniang adalah pacar bos mereka.

“Apa dia Long?” tanya Ny. Chen.

“Bukan. Long sudah ditangkap. Preman lain mengambil alih posisinya. Namanya, Liu Yidao.”

Argh! Hancur sudah! Ny. Chen mulai mempercayai cerita bohong Meiyu.

--





Sementara itu, Liu Yidao benar-benar melakukan perkataan Yueniang yang padahal hanyalah nasehat agar Liu Yidao membantu masyarakatn daripada mengganggunya dengan terus datang melamar. Liu Yidao pergi ke hutan yang dikatakan orang-orang ada harimau bebas. Dia sudah berada di sana selama 10 hari dan menanti si harimau keluar dari persembunyiannya. Para anak buahnya bahkan sudah membujuk Liu Yidao untuk melupakan perkataan Yueniang. Percuma! Liu Yidao adalah orang yang memegang teguh pendiriannya.


Dan gilanya, saat harimau benar-benar muncul, dia menyerangnya. Dia membunuh harimau tersebut!

--


Ah Tao memanggil Yueniang yang sedang memasak dengan panik. Dia melaporkan kalau Liu Yidao benar-benar pergi membunuh harimau dan sekarang berada di depan pintu dengan membawa jasad harimau.




Tentu saja, kedatangan Liu Yidao kali ini membawa kehebohan lebih daripada sebelumnya. Kenapa? karna dia membawa mayat harimau! Anak buahnya pun berteriak kalau Yueniang harus menerima lamaran Liu Yidao karna Liu Yidao sudah melakukan apa yang diinginkannya. Yueniang pun tidak menyangka kalau Liu Yidao bisa segila ini. Saat Liu Yidao melihat Yueniang, dia menyampaikan kalau harimau itu adalah mahar darinya dan 5 hari lain, dia akan datang untuk menikahinya.


Ah Tao tentu menghalangi dan tetap mengusir Liu Yidao. Liu Yidao tidak peduli dan mengancam kalau dalam 5 hari dia tidak menikah dengan Yueniang, mereka harus menghadapi goloknya!


tn. Huang bukannya membantu malah menyalahkan Yueniang karna bisa terlibat dengan orang seperti Liu Yidao.

--


Kabar Yueniang yang dilamar oleh Liu Yidao sampai ke telinga Guihua dan Xiufeng di Singapura. Mereka tentu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka berdua sangat senang karna artinya mereka bisa menikahi Yueniang dengan Liu Yidao, pahlawan yang membunuh harimau. Kalau mereka melakukannya, orang-orang juga tidak akan bergunjing kalau mereka memperlakukan Yueniang tidak adil.


Tidak lama, Meiyu datang dengan wajah tersenyum bahagia. Dia menyampaikan kalau Ny. Chen mau menemui Guihua dan Xiufeng.


Jadi, nenek tanpa persetujuan Xi Er, sudah menentukan siapa yang akan menjadi cicit menantunya. Sialnya, Xi Er dan Sheng juga tidak ada dirumah sekarang ini dan sedang berada di Malaka.

Zhenzhu dan Yuzhu yang berada dilantai atas, mendengar pembicaraan mereka. Tapi, mereka tidak tahu siapa yang ny. Chen pilih.



Selesai Nenek dan ibunya menemui Ny. Chen, Zhenzhu langsung menanyakan siapa yang dipilih Ny. Chen? Xiufeng meluruskan kalau yang memilih adalah ayah Xi Er berdasarkan preferensi Ny. Chen. Dan yang terpilih adalah Yuzhu! Zhenzhu langsung mengamuk. Dia tidak terima. Bagaimanapun, dia adalah putri tertua dan harusnya dia yang menikah lebih dulu daripada Yuzhu. Xiufeng memarahinya habis-habisan, bukannya memberi pengertian tapi malah mengatai Zhenzhu. Zhenzhu semakin marah dan merasa kalau dari awal mereka sudah tidak adil padanya karna hanya memihak Yuzhu.



Guihua membujuk kalau mereka bersikap adil. Mereka akan mencarikan Baba terbaik di Malaka untuk menikahi Zhenzhu. Zhenzhu tidak mau dan mendeklarasikan kalau dia hanya ingin menikahi Xi Er. Dia pun mengancam Yuzhu kalau dia tidak akan pernah membiarkannya menikah Xi Er.

(Jdeer!!! Itulah kenapa perkataan Sheng benar. Pernikahan Xi Er dan Yueniang memang seharusnya dilaksanakan lebih cepat karna ada banyak ular-ular yang bisa mempengaruhi Ny Chen dan merusak segalanya. Tapi, tidak ada satupun anggota keluarganya yang percaya dan mendengarkannya. Dari dulu, apapun pendapat Sheng, hanya dianggap seperti angin lalu. Dan sekarang pun demikian. Dari dulu, Sheng sudah bilang kalau dia hanya ingin menikahi wanita yang dicintainya, tapi dia dipaksa untuk menikahi Meiyu. Pernikahannya menjadi neraka bagi keduanya. Dan walau dia sudah memberitahu kebusukan keluarga Huang, baik Gong maupun Ny. Chen tidak peduli. Andai saja, mereka mendengarkan Sheng sedikit saja ---)

--



Guihua, Xiufeng, Yuzhu dan Zhenzhu akhirnya kembali dari Singapura. Mereka kembali dengan berita baik, tapi bagi Ah Tao itu adalah berita buruk. Yueniang yang mendengar berita itu, tidak marah sedikitpun. Dia sudah bisa tahu kalau Yuzhu yang pasti dipilih Ny. Chen. Ah Tao jadi kesal karna pasti Guihua dll sudah menjelek-jelekan Yueniang di depan Ny. Chen makanya Ny. Chen berubah pikiran. Dia mengakui kalau Yuzhu adalah orang baik dan hebat, hanya saja, dia sedih karna dia tahu Xi Er dan Yueniang saling mencintai.


Yueniang tetap tenang. Kenapa? Karna dia percaya pada Xi Er. Percaya pada janji Xi Er yang akan datang melamarnya atau lari bersamanya. Dia percaya itu. Dan dia akan menunggunya.

--



Malam hari,

Yuzhu dengan wajah sedih datang ke kamar Yueniang. Dia datang untuk rutinitas mereka biasanya, belajar. Yuzhu memberikan test pada Yueniang dan Yueniang mampu menjawabnya dengan baik. Setelah test sederhana itu, Yuzhu baru membahas mengenai kabar dirinya dan Xi Er. Dia tidak mau berbohong pada Yueniang dan jujur kalau dia menyukai Xi Er. Yueniang sudah tahu karna dia bisa melihatnya dari tatapan Yuzhu.


Yuzhu jujur kalau dia menyukai Xi Er, tapi tidak pernah berharap terlalu tinggi. Dia hanya berharap Xi Er bisa menganggapnya sebagai teman dekat. Dan juga, dia pun tahu yang Xi Er sukai adalah Yueniang. Dia bisa melihatnya saat melihat tatapan penuh ketakutan dan kecemasan Xi Er ketika mendengar kabar Yueniang menghilang. Karna itu, dia akan bilang pada ayah dan ibunya, kalau dia menentang pernikahan ini. Pernikahan ini harusnya adalah antara Xi Er dan Yueniang.

Yueniang melarangnya karna juga percuma. Orang tua Yuzhu tidak mungkin mendengarkan Yuzhu. Dan juga, ini lebih dari sekedar pernikahan. Yuzhu mengerti. Ini bukan pernikahan, tapi lebih seperti kesepakatan. Dan yang lebih di untungkan dari pernikahan ini adalah keluarga Huang. Yueniang menyuruhnya berhenti berkata seperti itu.


Yueniang tidak marah kalaupun Yuzhu dan Xi Er akan benar-benar menikah. Dia merestui mereka karna dia tahu Yuzhu. Yuzhu adalah orang baik. Dan Yuzhu pantas mendapatkan kebahagiaannya sendiri.

“Aku mengembalikan kata-kata itu padamu,” ujar Yuzhu. “Jika kalian berdua sudah membuat keputusan, jangan pernah merasa kasihan terhadapku. Temukanlah kebahagiaanmu bersamanya. Courage. Kau harus memiliki keberanian untuk menerima takdirmu. Selalu. Beranilah untuk menerima. Beranilah untuk mengejarnya. Mengerti?” tulus Yuzhu.


Perkataan yang membuat Yueniang merasa sangat tersentuh. Dikeluarga Huang, hanya Yuzhu satu-satunya yang bersikap seperti manusia.

--



Esok hari,

Yueniang terbangun karna suara ketukan di pintu. Apa yang terjadi? Keluarga Huang menyuruh pelayan pria untuk memaku jendela dan pintu kamar Yueniang dengan papan kayu sehingga dia tidak bisa keluar. Mau seperti apapun Yueniang berteriak meminta tolong, percuma. Jin Hua yang bertugas mengawasi Yueniang memberitahu kalau Tian Lan dipindahkan ke kamar atas dan Ah Tao dilarang ke halaman belakang lagi.



Dan juga, yang memegang gembok pintu adalah Xiufeng. Untuk makanan Yueniang, sudah disiapkan dua kotak biskuit dan dua termos air di atas meja. Itu semua untuk makanan Yueniang selama 3 hari ke depan. Xiufeng sudah memerintahkan agar Yueniang makan, minum dan buang air di dalam kamar.  Tidak boleh keluar sampai hari pernikahannya dengan Liu Yidao.


Di dalam rumah, Tian Lan memohon dengan sangat pada Xiufeng agar membebaskan Yueniang. Mau apapun yang dikatakan Tian Lan percuma! Hati Xiufeng udah membatu karna menginginkan harta keluarga Chen! Dia membuat alasan kalau mereka melakukannya agar Yueniang tidak kabur seperti Juxiang dulu karna mereka pun sudah menerima mahar Liu Yidao (Bgst! Ngapain diterima! Sama kayak kasus Juxiang dulu, mereka yang menerima mahar tapi malah Juxiang yang dinikahkan sama Charlie. Padahal, sepatutnya mahar itu diberikan pada Tian Lan yang adalah ibu kandung Juxiang dan nenek kandung Yueniang!)


Udah itu, Xiufeng malah membalikan fakta kalau Tian Lan yang menerima lamaran Liu Yidao. Tian Lan tentu kaget, karena dia tidak pernah melakukannya. Eh Xiufeng malah bilang kalau Tian Lan pun nggak ada nolak.


Tian Lan benar-benar lemas mendengar ucapan Xiufeng. Ah Tao segera menghampirinya begitu Xiufeng pergi.

“Kita pasrahkan pada takdir,” ujar Tian Lan, sedih dan putus asa.

“Nyonya Tian Lan, kita bisa pasrah pada takdir. Tapi bukan Nona Muda Yueniang!”


“Apa yang bisa kita lakukan?”

“Tidak! Mustahil ini takdir Nona Muda Yueniang. Aku tak peduli. Aku akan buka pintu dan membebaskan Nona Muda Yueniang!”

Tian Lan melarang. Dia takut kalau Yueniang akan kabur seperti Juxiang. Dan jika itu terjadi, Liu Yidao pasti akan membakar rumah ini.

--



Zhenzhu yang masih kesal karna tidak terpilih, curhat sama Xiujuan. Saat Xiujuan seolah mengacuhkannya, dia malah mengejek Xiujuan yang cantik dan menawan tapi malah masih dicampakkan pria. Xiujuan kelihatan tersinggung. Dia meluruskan kalau bukan dia yang dicampakkan, tapi dia yang tidak menginginkan pria itu. Dia pun memperingati Zhenzhu untuk tidak pernah bilang begitu lagi dihadapannya.


Xiujuan juga mengomentari sifat Zhenzhu yang selalu mengamuk. Apa dia kira bisa mendapatkan keinginannya dengan mengamuk, atau selalu cemberut dan murung seperti ayam petarung yang kalah. Dasar tak berguna!


“Kalau kau mengingikan sesuat, raihlah dengan cara apapun. Jangan melunak kepada adikmu sendiri. Kalau kau melunak atau mengalah, kau akan kehilangan dia. Kau paham?” ujar Xiujuan.


Perkataannya itu begitu tertanam dibenak Zhenzhu.

--



Xiufeng berada dikamar Yuzhu untuk mengawasi Mudan yang mengukur badan Yuzhu untuk baju pernikahannya. Yuzhu membahas mengenai Yueniang yang dikurung di kamarnya. Xiufeng tidak mau membahasnya dan menyuruh Yuzhu tidak usah mengurusinya.  Yuzhu masih bertanya, apakah Xi Er tahu mengenai rencana pernikahan mereka? Jawabannya, tentu tidak. Tapi, dia yakin Xi Er tidak akan menentang karna Xi Er selalu menuruti neneknya.

“Apa seperti ini saat Bibi Meiyu dan Paman Chen Sheng menikah waktu itu?”

Wajah Xiufeng berubah, “Kenapa kau membahas mereka?”


“Pernikahan tanpa cinta membawa penderitaan. Bukankah bibi Meiyu dan paman Chen Sheng sudah menunjukkan kepada kita?”


“Tapi kau berbeda. Kau bukan bibimu. Xi Er juga bukan pamannya. Kau dan Xi Er akrab. Kehidupan pernikahanmu akan bahagia.”

Sayangnya, Yuzhu tidak sependapat dengan ibunya. Hal itu terlihat di wajahnya.

--




Xi Er dan Sheng sudah kembali ke Singapura. Gong pun juga sudah pulang. Baru juga pulang, Sheng dan Xi Er sudah mendapat kabar buruk. (Ah, entah kenapa aku jadi kesal melihat wajah senyum Meiyu). Sheng sampai berteriak pada Gong kalau dia sudah salah. Yang ingin dinikahi Xi Er adalah Yueniang bukan Yuzhu. Gong tidak peduli dan tetap pada keputusannya, Yuzhu cocok menjadi menantu Chen.



“Aku tahu Yuzhu wanita yang baik. Tapi, bukan dia yang kucintai. Aku mencintai Yueniang!” tegas Xi Er.

“Ini sudah diputuskan dengan keluarga Huang.”

“Ini pernikahanku. Kenapa tidak tanya pendapatku?” teriak Xi Er.


“Kakak! Nenek sudah bilang Xi Er bisa memutuskan siapa yang akan dinikahinya,” ujar Sheng.


Gong tetap saja keras kepala. Dia bilang ini adalah keputusan final. Tanggal sudah diputuskan. Pergi ke keluarga Huang untuk melamar. Meiyu pun tampak bahagia dan itu sangat menjengkelkan!


“Xi Er. Bukankah paman sudah bilang? Di rumah ini, ada seorang wanita jahat. Apa kau percaya Paman sekarang? Seseorang pasti menyebarkan gosip kepada nenek buyutmu saat kita tidak ada untuk merusak hubungan kau dengan Yueniang,” sindir Sheng dan menatap Meiyu.

“Siapa yang kau sebut wanita jahat?” tanya Meiyu, tersinggung.

“Sudah jelas dirimu!”


Meiyu masih saja sok polos dan suci! Huek!!! Dia bilang kalau yang memutuskan adalah dia dan dia tidak ada hubungannya. Sheng tidak mungkin percaya. Dia pun mengingatkan saat Meiyu melempar Juxiang dan Yueniang ke laut, tapi malah terus bilang kalau dia menindasnya. Meiyu tidak berani menatap dan bilang kalau itu memang benar, Sheng menindasnya.


“Kau tahu kejahatanmu sendiri!” ujar Sheng, marah.

Meiyu terus saja bersikap seperti korban. Sheng nggak peduli dan menyuruh Xi Er untuk pergi menemui nenek segera.



Xi Er berusaha menjelaskan semua kebenaran pada Nenek mengenai penculikan tersebut. Yueniang memang diculik tapi itu karna dia. Para penculik itu mengincarnya. Dan selama penculikan beberapa hari itu, tidak ada apapun yang terjadi. Ny. Chen tidak mau mendengar dan bilang kalau itu sudah diputuskan Gong.


Saat Xi Er mengatakan kalau dia tidak mencintai Yuzhu, Ny. Chen malah bilang kalau pernikahan bukan hanya soal cinta tapi juga meneruskan garis keturunan keluarga mereka. Dan Xi Er adalah satu-satunya pewaris keluarga mereka sekarang. Dan dia harus menikah dengan gadis yang memiliki reputasi dan kepribadian yang baik. Tidak ada yang lebih penting daripada itu.

--


Jin Cheng sedang menghitung keuangan keluarga. Itu memnbuatnya sangat stress karna ekonomi keluarga mereka sangat buruk. Disaat itu, Xiujuan malah datang menggodanya. Jin Cheng jadi panik, takut ketahuan Xiufeng. Xiujuan tetap tenang dan menyuruh Jin Cheng tidak berisik atau mereka akan ketahuan selingkuh.




Jin Cheng awalnya mengusirnya dan menyuruhnya untuk tidak main-main. Tapi, Xiujuan tetap saja menggoda. Dia pun sempat membahas Jin Cheng karna beruntung mempunyai anak yang baik seperti Yuzhu. Dengan begitu, mereka akan bisa hidup dengan diberi makan keluarga Chen. Ibunya juga pernah mengatakan kepadanya sejak dekade yang lalu, kalau keluarga Huang sudah akan bangkrut sejak lama kalau bukan karna keluarga Chen. Tanyalah diri sendiri, apa keluarga Huang bisa bertahan tanpa keluarga sendiri? Dia mungkin terdengar kasar, tapi dia mengatakannya karna cintanya pada Jincheng. Daripada hidup di kendalikan orang lain, kenapa tidak meraih kesuksesan sendiri.


“Bicara memang mudah. Siapa yang tidak mau sukes? Siapa yang mau bergantung pada orang lain? keadaan sekarang lebih sulit daripada yang kau pikirkan.”


“Aku bisa membantumu.”

“Jangan bercanda. Kau hanya wanita. Bisa membantu apa?”


“Tanpa wanita di keluarga Huang, kau sudah lama bangkrut. Kau bilang apa? Wanita tak bisa membantu? Dengar, aku punya uang dan koneksi. Aku bisa membantumu kapan saja. Jika kau membutuhkanku, jangan lupa menemuiku.”


Ucapannya itu membuat Jin Cheng menjadi sangat tergoda.

--





Semua mahar untuk melamar sudah dipersiapkan. Ny Chen sangat senang dan tidak sabar menunggu hari pernikahan Xi Er dan Yuzhu. Meiyu apalagi.


Sheng sudah cemas dan marah karna Xi Er akan menuruti nenek dan pergi melamar Yuzhu. Xi Er memintanya tenang karna dia tidak akan seperti pamannya dulu. Sheng menyebut Xi Er bahkan lebih buruk daripadanya karna waktu tahu dia tidak akan menikahi wanita yang dicintainya, wajahnya murung. Tapi, Xi Er malah kelihatan bahagia! Siapa yang sebenarnya dia cintai?!

Xi Er memegang pundak pamannya. Memberi tanda.


“Xi Er, apa yang kau rencanakan?”

“Aku tidak bisa memberitahu paman. Paman akan membocorkannya saat mabuk.”

“Dasar anak nakal. Beraninya kau merahasiakan dari paman.”

“Paman, tolong bantu ayah menjalankan bisnis. Juga, jaga nenek buyut dengan baik.”



Ucapannya itu memberi petunjuk bagi Sheng mengenai apa yang akan dilakukannya. Dia pun menyuruh Xi Er tidak khawatir.

--


Hari lamaran tiba dan Xiufeng sangat bahagia. Dia memberikan banyak sekali nasehat pada Xiufeng mengenai apa yang harus dilakukannya. Dan bisa-bisanya dia nanya kenapa wajah Yuzhu tidak behagia? Astaga, yah itu karna ini bukan pernikahan yang diinginkannya. Xiufeng malah berbohong kalau Xi Er sangat senang saat dengar akan menikah dengan Yuzhu.

--



Xi Er tiba dikediaman keluarga Huang dengan mak comblang. Yuzhu memperhatikannya dari balik pintu. Dia benar-benar tidak bahagia dengan pernikahan ini.

 

2 Comments

Previous Post Next Post