Sinopsis
C-Drama : The Little Nyonya E33
Ah
Tao segera pergi ke rumah Liu Yidao untuk mencari Yueniang. Tapi, mau diteriaki
bagaimanapun, tidak ada satupun yang keluar dari dalam rumah. Seorang tetangga
yang kebetulan lewat, memberitahu kalau rumah itu kosong dari kemarin. Dia
dengar, orangnya baru akan pulang beberapa hari lagi, dan dia juga tidak tahu
mereka kemana.
Kemana
Yueniang? Yueniang sedang pergi ke dalam hutan bersama Liu Yidao dan saudara
lainnya. Mereka pergi bersama untuk memanen sarang walet. Para pria bertugas
memanen sementara Yueniang yang menyediakan makanan. Dan rencananya, mereka
masih akan terus berada di sana selama 2 hari.
--
Zhenzhu
sedang berkeliaran di sekitar rumah dan tanpa sengaja mendengar ibunya yang
berteleponan dengan Meiyu. Meiyu memberitahu kalau Xi Er dalam kondisi koma
setelah dibawa ke rumah sakit. Xiufeng jadi panik dan khawatir karna pernikahan
Zhenzhu dan Xi Er akan dilakukan lusa, tapi kalau pengantin prianya dirawat
seperti ini, bagaimana upacara pernikahannya?
Berita
itu membuat mood Zhenzhu menjadi
jelek. Dia langsung menemui Xiujuan untuk curhat. Dia marah karna merasa ditipu
oleh keluarga Chen karna akan dinikahkan dengan Xi Er yang sedang sakit parah
dan tidak sadarkan diri (ckckck, padahal Meiyu yang berbohong!). Saking
emosinya, Zhenzhu ingin membatalkan pernikahan. Xiujuan menghalangi dan
mengingatkan kalau sekarang Zhenzhu mengemban tanggung jawab besar. Dia menikah
dengan Xi Er untuk menyelamatkan nyawa Xi Er (yah, itu semua hanyalah
kebohongan Meiyu dan cenayang itu!)
Zhenzhu
terus saja menggerutu dan malah menyebut Yuzhu lebih beruntung akan menikah
dengan Robert yang kaya. Xiujuan tidak suka mendengarnya. Dia mengingatkan
kalau Charlie Zhang, ayah Robert, adalah pria mata keranjang dan pasti
mempunyai banyak anak diluar nikah. Tapi, keluarga Chen berbeda dan Chen Xi
adalah cicit satu-satunya. Hm, mengerti? Dan juga, jika Zhenzhu menjadi janda
setelah masuk keluarga Chen, tentu dia akan diperlukan dengan baik karna mereka
pasti merasa bersalah padnaya. Dan juga, dia akan bisa mendapatkan banyak uang
dari mereka. Jika tidak diberikan, dia bisa menuntut dengan tuntutan penipuan
pernikahan.
Zhenzhu
menjadi tergiur membayangkan banyaknya harta yang akan didapatkannya. Dia tidak
lagi protes.
--
Hari
H pernikahan,
Zhenzhu
dirias dan memakai pakaian pernikahan tradisional. Bukannya bersyukur atau
bahagia, dia terus saja ngedumel mengenai pakaian yang membuatnya terasa sesak.
Omelannya terhenti saat Yuzhu datang berkunjung. Wajahnya memucat ketakutan.
Walaupun Yuzhu belum mengatakan apapun, dia udah nyerocos duluan membela diri
kalau dia tidak tahu harus melakukan apa saat itu, sehingga dia lari dan
sekarang dia juga mengalami trauma.
Yuzhu
tidak marah sama sekali. Dia datang bukan untuk membahas kejadian kelam itu,
tapi untuk mendoakan kebahagiaan Zhenzhu dan Xi Er. Semoga mereka bisa hidup
bahagia dan langgeng hingga tua.
Bukannya
merasa bersyukur atau berterimakasih karna Yuzhu tidak mengungkit kejahatannya,
Zhenzhu malah marah karna merasa Yuzhu menghinanya. Dia bahkan menuduh Yuzhu
yang pasti tidak sabar melihatnya menjadi janda sehingga bisa membalas dendam!
Dengan kemarahan, dia pun memberitahu kondisi Xi Er yang kritis dirumah sakit
dan tujuan pernikahan ini adalah unutk membuang sial bagi Xi Er!
Yuzhu
sama sekali tidak tahu hal itu sehingga dia menjadi shock. Tapi, Zhenzhu terus
saja berpikiran jahat menyebut Yuzhu pasti merasa senang sekarang karna dia
menjadi kambing hitam Yuzhu. Dia juga menyebut Yuzhu yang beruntung karna bisa
menikahi Robert dan akan menikmati kekayaan dan kehormatan.
“Jangan
sebut dia di depanku!” teriak Yuzhu, penuh kemarahan saat mendengar nama
Robert. “Aku lebih baik mati daripada menikahinya!”
“Maka,
kau bodoh. Andai aku tahu sebelumnya, kubiarkan kau menikahi Chen Xi yang
berumur pendek!”
Ucapannya
itu membuat emosi Yuzhu tersulut! Bagaimana bisa Zhenzhu mengatakan hal seperti
itu yang sama saja seperti mengutuk Xi Er! Emosi Yuzhu masih tidak stabil
sehingga amarahnya memuncak dan membuatnya mencekik Zhenzhu. Jinhua yang
mendengar suara teriakan Zhenzhu segera menarik Yuzhu menjauh.
--
di
Singapura,
Zhenzhu
akhirnya tiba di kediaman Chen. Dia menjalani adat pernikahan, tapi tanpa
mempelai lelaki.
Sementara
itu, Xi Er masih dalam keadaan koma di rumah sakit. Kondisinya benar-benar
parah.
--
Setelah
adat pernikahan selesai, Zhenzhu dibawa ke kamar pengantinnya yang sudah
dirias. Begitu masuk, Zhenzhu langsung mau melepas cadar hitamnya. Tapi, mak
comblang menghalangi karna menurut adat, hanya pengantin pria yang boleh
membuka cadar. Zhenzhu nggak peduli dan tetap melepas cadarnya sambil terus
mengomel mengenai pernikahan yang berat dan masih banyak lagi. Dia sangat marah
karna sebenarnya ingin mengenakan pakaian pengantin bukannya pakaian adat
seperti ini.
Mak
comblang berusaha menasehatinya, tapi yah percuma. Saat terdengar langkah kaki
yang mendekat, mak comblang segera memasangkan kembali cara Zhenzhu. Yang
datang adalah Meiyu.
Meiyu
menyuruh mak comblang untuk keluar. Setelah itu, dia baru memberitahu Zhenzhu
kalau rumah sakit menelpon dan meminta anggota keluarga Chen datang karna
kondisi Xi Er yang memburuk. Bukannya sedih, Zhenzhu malah menggerutu bahwa
nasibnya sangat sial karna baru saja menikah sudah menjadi janda!
“Tutup
mulutmu! Kami semua menutupi ini dari Nenek,” peringati Meiyu.
“Bibi
Meiyu, lihat kesengsaraan yang kualami ini.”
“Karna
sudah masuk keluarga Chen, kau hanya bisa pasrah. Apa kau bisa membaca kitab
suci?”
“Kitab
apa yang harus dibaca?”
“Untuk
mendoakan Xi Er. Semoga dia bisa pulih dan selamat.”
Bukannya
mengiyakan, Zhenzhu malah menolak dengan alasan lelah. Meiyu bersikap tegas dan
mengingatkan kalau Xi Er sekarang adalah suami Zhenzhu. Dan keturunan keluarga
Chen tak boleh putus di tangan Xi Er. Jika itu terjadi, Zhenzhu tak akan
bahagia dalam hidupnya.
Yah, tapi
percuma saja. Setelah Meiyu keluar kamar, Zhenzhu langsung tidur, alih-alih
membaca kitab dan berdoa.
--
Gong
dan Sheng ada di rumah sakit sekarang. Kondisi Xi Er sangat parah. Sheng sangat
khawatir dan juga marah karna dokter bilang, ini tak akan terjadi jika mereka
membawa Xi Er ke RS lebih awal.
Tidak
lama, dokter keluar setelah memeriksa kondisi Xi Er. Wajahnya menunjukkan
hasilnya tidak baik. Detak jantung Xi Er semakin melemah. Dia dalam keadaan
sekarat.
--
Jauh
di dalam hutan,
Yueniang
menyiapkan makan malam untuk kakaknya (Liu Yidao) dan para saudara (begitu
sebutan Yueniang untuk semua anak buah Liu Yidao). Semuanya makan dengan lahap
dan memuji rasa masakan Yueniang yang enak. Semua juga tampak bergembira.
Ditengah
kegembiraan itu, wajah Yueniang tampak sedih. Perasaannya terasa tidak nyaman.
Dia pun berjalan menjauh dari kerumunan dan menatap bulan purnama yang bersinar
terang. Liu Yidao menyadari sikap anehnya dan khawatir kalau Yueniang sakit.
Yueniang berkata kalau dia baik-baik saja. Hanya saja, dia tiba-tiba teringat
hari dimana ayah dan ibunya meninggal. Malam itu, bulan bersinar terang, mirip
bulan malam ini. Jauh dilubuk hatinya terasa hampa dan aneh. Rasanya seperti…
seperti ada sesuatu yang meninggalkan hatinya.
Karna
perasaan yang tidak enak itu, Yueniang pun berdoa. Liu Yidao yang tidak
mengerti sedari tadi perkataan Yueniang, menanyakan apa yang sedang Yueniang
lakukan?
“Aku
berdoa. Aku mendoakan orang yang kucintai dan kurindukan agar tak
meninggalkanku,” jawab Yueniang.
Yap,
Yueniang mendoakan Xi Er. Dia seolah bisa merasakan hal buruk yang terjadi pada
Xi Er.
Melihat
adik angkatnya yang berdoa begitu khusyuk dan tulus, Liu Yidao pun mengumpulkan
semua saudara yang lain dan mengajak mereka berdoa. Mendoakan agar orang yang
dicemaskan adiknya tidak mati. Walaupun mereka tidak tahu siapa yang dimaksud,
mereka tetap berdoa untuk orang yang didoakan Yueniang.
Yueniang
berdoa sangat tulus. Doanya itulah yang menjadi kekuatan bagi Xi Er.
--
di
rumah sakit,
Xi
Er dalam keadaan sekarat, bermimpi. Di dalam mimpinya, Yueniang datang dan
menggenggam tangannya dengan sangat erat. Genggaman tangan yang hangat itu,
membangukan Xi Er dari tidur panjangnya. Senyuman tulus Yueniang yang
memberikan kekuatan bagi Xi Er.
Sheng
yang sedang berjaga, merasa takjub karna Xi Er sadar walaupun terus mengigau
memanggil : Yueniang.
(yang
menyelamatkan nyawa Xi Er bukanlah pernikahannya dengan Zhenzhu, melainkan doa
tulus yang Yueniang panjatkan).
--
Esok
hari,
Zhenzhu
mulai melakukan tugasnya sebagai cicit menantu yang baik. Dia membuatkan teh
pagi untuk Ny. Chen. Dia juga berbohong kalau sepanjang malam dia mendoakan
kesembuhan Xi Er. Ny. Chen sangat berterimakasih pada Zhenzhu sehingga dia
memberikan seperangkat perhiasan emas.
Ditambah
lagi, Gong memberitahu kalau kondisi Xi Er semakin membaik dan dokter bilang
kalau Xi Er aga bisa segera keluar dari rumah sakit. Ny. Chen awalnya ragu
karna dia melihat Sheng tidak kembali selama 3 hari, yang artinya, dia pasti
sedang menjaga Xi Er.
Tapi,
keraguan itu lenyap karna Sheng datang membawa kabar gembira. Sheng
menyampaikan kalau dalam semalam, kondisi Xi Er membaik. Dokter sampai terkejut
karna belum pernah melihat hal seperti ini.
Ny.
Chen sangat gembira mendengarnya dan segera ingin berdoa pada leluhur. Dia juga
semakin percaya kalau ucapan cenayang waktu itu betul. Dia merasa kalau Zhenzhu
benar-benar membawa keberuntungan bagi mereka setelah masuk ke keluarga mereka.
“Nenek,
itu bukan karna dia. Itu berkat Yueniang,” ujar Sheng.
Gong
malah memarahinya dan menyebutnya sudah mabuk padahal masih pagi. Sheng tidak
peduli walaupun di marahi. Dia tetap memberitahu kalau Xi Er meneriakkan nama
Yueniang sepanjang malam. Xi Er juga mengulurkan tangan dan menggenggam dengan
erat. Tampak tenang dan bahagia. Dia yakin Yueniang pasti menemani dan memegang
tangannya dengan erat. Jika Gong ada di sana, Gong pasti akan berpikir sama
sepertinya. Ini berkat Yueniang. Yueniang yang membuat Xi Er hidup kembali.
Saat bangun tadi pagi, Xi Er masih mencari Yueniang.
“Hentikan
kisah mabukmu!” komentar Meiyu, dengan wajah dengki. “Zhenzhu, bantu Nenek
Buyut ke Aula Leluhur,” alihkannya dan segera pergi dengan Zhenzhu dan Ny.
Chen.
Sheng
masih ingin bicara, tapi Gong memarahinya. Sheng tampak kesal dan menyuruh kakaknya
itu sebaiknya memikirkan bagaimana cara memberitahu mengenai pernikahan Xi Er
dan Zhenzhu yang dilakukan tanpa sepengetahuan Xi Er. Gong tidak merasa sulit
karna menurutnya, sebagai anak, pernikahan harus diputuskan oleh tetua
keluarga. Huft!
--
Tidak
mau membuang waktu, tidak perlu menunggu sampai Xi Er pulang, Meiyu dan Zhenzhu
langsung datang ke rumah sakit menjenguk Xi Er. Zhenzhu sudah mau memberitahu
statusnya sebagai istri Xi Er, tapi Meiyu melotot padanya, yang artinya,
menyuruhnya tidak memberitahu dulu.
Topik
mereka malah beralih pada Yuzhu. Zhenzhu memberitahu dengan riang kalau Yuzhu
sedang menyiapkan pernikahan. Yuzhu akan menikah dengan Robert. Xi Er kaget,
karna semuanya terlalu mendadak! Apa Yuzhu rela menikah dengan Robert? Zhenzhu
malah merasa pertanyaan Xi Er aneh. Yah, dia tidak suka dengan perhatian Xi Er
pada Yuzhu.
Meiyu
takut kalau Xi Er agar curiga dengan hal yang mereka sembunyikan, jadi dia
menghentikan Zhenzhu bicara lebih banyak dan segera pamit pulang.
Saat
keluar dari kamar rawat Xi Er, Zhenzhu langsung menggerutu karna dia ingin
segera memberitahu Xi Er kalau sekarang mereka adalah suami istri. Meiyu
menyuruhnya bersabar dan memebritahu saat kondisi Xi Er membaik. Zhenzhu masih
saja nggak sadar diri dan terus saja membanggakan diri sebagai orang yang sudah
menghidupkan Xi Er kembali, jadi harusnya Xi Er merasa terharu, ngapain mereka
harus menyembunyikannya?
--
Jin
Cheng dan Tianbao pergi menemui Charlie untuk masalah tandatangan kontrak
penyerahan hak distribusi yang waktu itu dijanjikan. Tapi, sudah menunggu
selama 1 jam, Charlie dan Robert Zhang tidak kunjung muncul. Jin Cheng sudah
sangat marah, tapi Tianbao malah merasa itu wajah karna Charlie dan Robert
adalah bangsawan sibuk. Jin Cheng itu sedikit lebih pintar dari Tianbao karna
dia tahu Charlie pasti sengaja membuat mereka menunggu.
Umur
panjang, Charlie dan Robert akhirnya tiba. Dan tentu saja, mereka langsung
sibuk memuja muji Charlie. Mereka pun membahas mengenai pernikahan putra putri
mereka. Jin Cheng ingin melakukan tradisi, tapi Charlie tidak mau. Bahkan untuk
melakukan perjamuan saja, Charlie menolak dengan alasan modern. Jin Cheng
akhirnya menanyakan, kapan akan menikahi Yuzhu?
“Besok.”
“Besok?
Bukankah ini terlalu terburu-buru?” kaget Jin Cheng.
Robert
merasa tidak demkian. Dia maunya menikah besok, kalau nggak besok, yah entah
kapan lagi. Jin Cheng menjawab kalau mereka belum menyiapkan apapun. Robert
berujar tidak perlu persiapan. Dia hanya akan menjemput Yuzhu besok dengan
mobilnya dan itu sudah cukup!
Jin
Cheng tidak suka. Tapi, Tianbao malah membela Robert dengan bilang kalau
pernikahan orang kaukasia yah begitu. Ini elegan dan tak konvensional. Aish!
Mereka benar-benar tidak menghargai pernikahan ini. (Dan bodohnya, Tianbao
malah mendukung mereka!!!! bagaimana bisa dia membiarkan mereka memperlakukan
Yuzhu seperti barang yang bisa dijemput sesuka hati!)
--
Saat
pulang, Jin Cheng menyampaikan itu pada keluarganya. Xiufeng tentu mengamuk
karna Yuzhu mau dinikahkan seperti itu! Jika Yuzhu masih ke keluarga itu
seperti ini, bagaimana posisi Yuzhu di keluarga itu?! (Sama saja, seperti Yuzhu
tidak dihargai dan tidak dianggap!)
Jin
Cheng malah membela Charlie dengan bilang kalau zaman sudah berbeda. Dia pun
mengingatkan kalau Charlie Zhang bahkan tidak mendoakan leluhurnya, jadi
bagaimana mereka bisa berharap kalau putra Charlie akan datang dan mendoakan
leluhur mereka! Semua sudah tidak bisa diubah lagi. Dia menyuruh Xiufeng untuk
mencari penjahit untuk membuat gaun pengantin bagi Yuzhu.
Xiufeng
tidak mau! Dia memohon dengan sangat-sangat agar Jin Cheng tidak memperlakukan
Yuzhu seperti ini (Maksudnya, dinikahkan tanpa adat istiadat). Jin Cheng tidak
peduli. Xiujuan juga ikutan dan menyuruh Xiufeng tidak mempersulit Jin Cheng
lagi.
--
Yuzhu
benar-benar diawasi dengan ketat. Baru saja dia melangkahkan kaki keluar kamar,
Jinhua sudah mengikutinya. Yuzhu tentu saja emosi. Xiujuan yang muncul segera
membawa Yuzhu ke kamarnya.
Di
kamar Xiujuan, Yuzhu memohon agar dia menolongnya. Dia ingin kabur. Xiujuan mau
membantunya tapi dengan syarat kalau Yuzhu harus mau membuang perasaannya.
Mulai sekarang, Yuhzhu tidak ada kaitannya dengan keluarga Huang, apapun yang
terjadi, walau terkait hidup mati kerabatnya.
Hati
Yuzhu lemah kalau sudah menyangkut keluarga.
Xiujuan
membahas mengenai Juxiang yang dulu juga kabur dari pernikahan dengan Charlie
dan akibatnya, Charlie melampiaskan kemarahannya kepada tn. Huang. Bisnis
keluarga Huang turun dengan drastis. Kalau bukan karna dukungan keluarga Chen,
keluarga Huang sudah pasti bangkrut. Jika kini Yuzhu kabur, Charlie Zhang dan
putranya tidak akan marah, melainkan sangat bahagia. Tahu kenapa? Karna mereka
memang berniat tidak bertanggung jawab dan bersikap seolah tidak ada yang
terjadi. Dan mereka malah akan berbalik menuntut Jin Cheng, membatalkan
kesepakatan dan memaksa Jin Cheng membayar semua kerugian mereka. Jika Yuzhu
berani bilang padanya tidak peduli dengan semua itu, maka dia akan membantunya
kabur.
Sayangnya,
Yuzhu tidak sanggup mengabaikan keluarganya. Xiujuan tahu hal itu. Yuzhu
terlalu baik dan karnanya, dia menyuruh Yuzhu menjadi lebih kuat. Dia berusaha
menanamkan niat balas dendam di benak Yuzhu. Tapi, Yuzhu sangat berbeda
daripada Zhenzhu. Dia tidak sanggup melakukannya.
--
Ah
Tao merasa ada yang aneh dengan sifat Yuzhu saat tadi dia ke kamarnya. Dia
menyampaikan itu pada Tian Lan. Dia takut kalau Yuzhu akan melakukan hal nekat,
yaitu : bunuh diri. Tian Lan jadi ikutan khawatir.
--
Malam
harinya,
Yuzhu
memang bersikap sangat enah. Dia sudah kehilangan gairah hidup. Ah Tao yang
sangat khawatir kalau Yuzhu melakukan hal buruk, seharian ini terus saja bolak
balik kamar Yuzhu dengan berbagai alasan selama 10 menit. Yuzhu pun menyadari
hal itu dan menanyakan alasan Ah Tao bersikap demikian. Ah Tao hanya tersenyum
dan berkata ingin menemani Yuzhu hingga tertidur. Yuzhu awalnya menolak, tapi
Ah Tao tetap tidak pergi dan terus ingin menemaninya. Tatapan Yuzhu berubah
menjadi nanar.
Setelah
memastikan Yuzhu tertidur, Ah Tao pun pergi keluar kamar. Tapi… Yuzhu tidak
benar-benar tidur.
--
Tian
Lan yang khawatir pada Yuzhu, langsung menanyakan Ah Tao mengenai keadaan
Yuzhu. Ah Tao menjawab kalau Yuzhu baik-baik saja. Walau begitu, sikap Yuzhu
tetap saja membuatnya cemas. Tian Lan merasa ada baiknya mereka berjaga malam
ini. Ah Tao setuju. Tian Lan pun menyuruhnya istirahat terlebih dahulu dan
mereka akan berjaga bergantian.
--
Sementara
itu, bukannya mengkhawatirkan Yuzhu, Jin Cheng malah melakukan tindakan amoral!
Dia pergi ke kamar Xiujuan di saat Xiufeng sudah tertidur. Xiujuan yang sudah
tertidur lelap, tentu saja kaget dan berteriak. Teriakannya sempat terdengar
oleh Tian Lan yang kebetulan lewat. Tapi, karna teriakan itu hanya berlangsung
sesaat, Tian Lan tidak menaruh curiga.
Tian
Lan lebih memilih ke kamar Yuzhu untuk memastikan kondisinya. Dia menyelimuti
Yuzhu dan tampak lega saat melihat Yuzhu yang tertidur lelap. Tapi, semua
hanyalah kebohongan. Yuzhu hanya berpura-pura tidur. Setelah Tian Lan keluar
dari kamarnya, Yuzhu bangkit dari kasur dan mengeluarkan obat yang
disembunyikannya diam-diam di dalam sapu tangan di laci.
Tian
Lan sedang dalam perjalanan kembali ke dapur. Dan di saat yang sama, Jin Cheng
begitu semangat ingin menidur* Xiujuan, jadi dia melempar bajunya dengan asal.
Baju yang dilemparnya mengenai teko dan gelas kaca yang ada di atas meja hingga
jatuh berkeping-keping. Suara pecahan kaca tersebut terdengar oleh Tian Lan
sehingga Tian Lan pun pergi memeriksa.
Diapun
membuka pintu kamar Xiujuan yang tidak terkunci untuk menanyakan keadaannya.
Karna pintu yang terbuka secara tiba-tiba, Jin Cheng menjadi terkejut dan
terjatuh dari kasur. Tian Lan juga terkejut karna mengira ada pencuri. Dia pun
heboh berteriak : “Pencuri!”
Yuzhu
yang sudah mau bunuh diri dengan menenggak banyak obat, kaget mendengar suara
teriakan Tian Lan sehingga dia menjatuhkan obat yang ada di tangannya.
Jin
Cheng panik dan menunjukkan dirinya. Dia memohon agar Tian Lan berhenti
berteriak. Tian Lan semakin terkejut karna dia melihat perselingkuhan Jin Cheng
dengan Xiujuan. Dalam kepanikan, Tian Lan memutuskan pergi sambil berujar :
“Tidak… (maksudnya, tidak melihat apapun).” Tapi, Jin Cheng cemas kalau Tian
Lan akan mengatakan sesuatu, sehingga dia pun mengejar Tian Lan hingga ke
tepian tangga.
Situasi
sangat kacau. Tian Lan sudah berkata : “Tidak. Tidak.” Tapi, Jin Cheng terus
saja menyuruhnya tidak berteriak. Dan tanpa senjaga, dia pun mendorong Tian Lan
yang mengakibatkan Tian Lan jatuh dari tangga.
Yuzhu
yang keluar dari kamar karna mendengar suara ribut, terkejut melihat bibi
buyutnya terkapar di bawah tangga.
Seisi
rumah bangun karna hal yang terjadi. Ah Tao menangis begitu keras meratapi kepergian
Tian Lan. Tian Lan meninggal dunia. Kedukaan menyelimuti Ah Tao dan Yuzhu.
Dasar
tidak punya hati! Guihua malah berteriak marah atas ratapan Ah Tao padahal
besok Yuzhu akan menikah. Dia menyebut Ah Tao yang berusaha mengusir
peruntungan keluarga mereka! Dia pun memerintahkan Jinhua untuk menyuruh Ah Tao
berhenti menangis.
Guihua
sama sekali tidak mau mengakui bahwa Jin Cheng adalah penyebab jatuhnya Tian
Lan. Dia malah menyalahkan Tian Lan yang salah karna pergi ke lantai atas
dilarut malam. Yuzhu sambil menangis memberitahu kalau Tian Lan naik ke atas
karna mencemaskannya. Yuzhu menyalahkan dirinya atas kematian Tian Lan. Xiufeng
menyuruhnya tidak menyalahkan diri dan semua ini hanyalah kecelakaan. Jin Cheng
setuju dan menyebut kalau ini adalah takdir.
Xiujuan
hanya diam dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
Yuzhu
ingin melihat Tian Lan untuk yang terakhir kalinya, tapi Xiufeng melarang
dengan alasan kalau hari ini adalah hari pernikahan Yuzhu (ceritanya, sekarang
dini hari). Tidak boleh dia pergi melihat mayat. Guihua setuju dan menambahkan
kalau Tian Lan sudah meninggal, jadi apa gunanya melihatnya? Jin Cheng pun ikut
membenarkan dan menyuruh Yuzhu untuk bersiap-siap karna matahari sudah akan
terbit.
Yuzhu
masih tetap ingin menjenguk, tapi semua terus saja melarang. Yang bisa Yuzhu
lakukan adalah memohon pada ayahnya agar memakamkan Tian Lan dengan layak. Dan
juga, tolong biarkan Yueniang pulang untuk memberi hormat.
“Baiklah.
Kau tak perlu mengurusi hal-hal macam itu,” ujar Jin Cheng.
Sayangnya,
semua hanyalah janji kosong. Begitu Yuzhu kembali ke kamar dengan Xiujuan,
Guihua mulai mengumpat. Dia menyebut Tian Lan yang jahat karna tidak membiarkan
mereka merayakan hari bahagia. Dan dengan alasan tidak masuk akal begitu, dia
tidak mau memakamkan Tian Lan dengan layak!
Lanjut..... Semangat🔛🔥
ReplyDelete