Sinopsis
C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E02
Xiaodi yang merasa kecewa pada hidupnya dan menyalahkan
semuanya pada wajahnya yang menurutnya tidak cantik, memutuskan untuk melakukan
operasi plastik.
--
Di tempat pemakaman Ketua Ounuo, Zhijie,
Banyak orang-orang penting dan petinggi perusahaan yang
hadir. Peixi juga datang dan ingin melayat, tapi Lian Sheng yang baru tiba dan
melihat kedatangannya, menghampirinya dan memperingatinya untuk tidak masuk dan
membuat masalah lebih banyak lagi. Peixi dalam suasana berduka menegaskan pada
Lian Sheng bahwa tujuannya hanya untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir
pada Zhijie. Lian Sheng tidak mau mendengar alasannya dan mengingatkan hubungan
Peixi dengan Yu Jiajie juga. (Jadi, Peixi dan Yu Jiajie adalah teman. tapi,
Peixi malah selingkuh dengan Zhijie yang adalah suami Jiajie).
Peixi berujar bahwa hubungannya dengan Zhijie tanpa
status, tapi dia tidak peduli. Dia juga kemari bukannya ingin memperebutkan
sesuatu. Dia hanya ingin mengucapkan selamat tinggal. Dia pun sadar bahwa dia
bersalah pada Jiajie.
“Sekarang kau bisa merasa bersalah pada Jiajie? Kenapa
kau tidak memikirkannya ketika kau melakukannya (berselingkuh dengan suami
Jiajie)?!” marah Lian Sheng.
“Aku tahu kau memandang rendah aku. Tapi Zhijie dan aku
benar-benar saling mencintai!”
“Tapi dia berselingkuh dari istrinya!”
Satu perkataan itu langsung membuat Peixi terdiam dan
berdiri mematung.
“Kau pikirkan sendiri dengan jelas perbuatanmu,” lanjut
Lian Sheng dan pergi meninggalkannya.
Para direktur dan pemegang saham menunjukkan kedukaan
mereka atas meninggalnya Zhijie. Tapi, tujuan mereka datang bukan murni untuk
melayat tapi memperebutkan posisi Ketua. Padahal Yingshu dan Jiajie masih
berduka, tapi tn. Zhao malah berkata akan membantu mengurus perusahaan. Dia
juga sok perhatian dengan Yingshu dengan cara menyuruhnya fokus mengejar
mimpinya menjadi fotografer dan akan memperkenalkan Yingshu dengan kenalannya
yang adalah master fotografi.
Siapapun bisa tahu tujuan dari perkataan tn. Zhao. Dia
ingin Yingshu yang adalah putra satu-satunya Zhijie untuk mundur dari
perusahaan dengan alasan menjadi fotografer, dengan begitu, posisi Ketua akan
menjadi miliknya. Tentu saja dengan alibi ‘membantu mengurus perusahaan.’
Yingshu ternyata tidak sebodoh itu. Dia menerima maksud
‘baik’ tn. Zhao, tapi sekarang ini, dia memutuskan untuk mengurus perusahaan
menggantikan ayahnya. Tn. Zhao mencoba merendah dengan berkata akan selalu
membantu Yingshu dan menjadi asisten Yingsu, jadi kalau ada masalah apapun,
silahkan mencarinya.
“Lebih baik anak muda yang menjadi asisten,” ujar Lian
Sheng yang baru masuk dan ikutan nimbrung.
Kedatangannya membuat semua orang terkejut, terutama Yu
Jiajie. Bagi para direktur dan petinggi perusahaan, kehadiran Lian Sheng
bukanlah hal yang mereka harapkan. tn. Zhao bahkan terang-terangan berkata kalau
Lian Sheng tidak punya hak untuk berduka atas Ketua Ounuo. Para direktur juga
menyebut Lian Sheng sebagai penjahat. Kenapa demikian? Karna 5 tahun lalu, Lian
Sheng meninggalkan perusahaan dan menghilang. Dan ketika itu terjadi, Zhijie
sedang diinvestigasi oleh Securities Regulatory Commision.
Dan sekarang, saat Zhijie meninggal, Lian Sheng
tiba-tiba saja muncul. Mereka semua curiga kalau Lian Sheng mempunyai motif
tersembunyi. Lian Sheng tidak peduli dengan pendapat mereka. Menurutnya, dia
pantas berduka atas Ketua Ounuo karna dia mempunyai 15% saham Ounuo sebagai
pemegang saham. Dan secara pribadi, dia datang berduka untuk Zhijie yang sudah
dianggapnya sebagai kakak.
Yu Jiajie berusaha menghentikan situasi yang memanas
dengan mengucapkan terimakasih atas kehadiran mereka semua.
Disaat suasana mulai tenang, tn. Weng yang adalah paman
Yingshu dari pihak ibu dan juga direktur Ounuo, malah mendekati Yingshu untuk
mempengaruhinya. Dia memperingati Yingshu untuk tidak percaya siapapun karna
semuanya adalah musuh kecuali dirinya yang adalah pamannya. Jadi, Yingshu harus
selalu ingat siapa yang ada dipihaknya.
--
Berita meninggalnya Qiu Zhijie, Ketua Ounuo sudah sampai
ke telinga semua karyawan perusahaan Ounuo. Xiaodi yang bekerja di restoran
hotel yang merupakan bagian dari grup Ounuo juga mendengar kabar itu. Yang
langsung dipikirkannya adalah Jiajie yang adalah istri Zhijie dan masih muda.
Teman Xiaodi pun merasa Jiajie beruntung karna bisa mendapatkan harta Zhijie.
Dan lagi-lagi, mereka menganggapnya sebagai keberuntungan karna punya wajah
cantik.
Tentu saja, tekad Xiaodi untuk operasi plastik semakin
besar. Tekad itu membuatnya menjadi berani berbuat nekat. Saat ada salah
seorang pelanggan yang tasnya ketinggalan, Xiaodi bukannya melaporkannya ke
security, tapi malah mencurinya. Dia ingin memakai uang yang ada di tas itu
untuk operasi plastik.
--
Di tempat pemakaman, tn. Weng mulai membual mengenai
statusnya sebagai paman Yingshu dan adik ipar Zhijie. Dia berusaha mengambil
alih posisi Zhijie. Sayangnya, pendukungnya tidak sebanyak yang dimiliki tn.
Zhao.
--
Di rumah,
Xiaoting tanpa sengaja menemukan formulir untuk operasi
plastik dan list harganya. Xiaoting
marah karna Xiaodi akan operasi plastik tanpa memberitahu keluarganya. Dan
juga, operasi plastik yang didengarnya mempunyai banyak resiko jika gagal. Dia
tidak ingin Xiaodi melakukan operasi plastik.
Xiaodi mana peduli dengan pendapat Xiaoting.
Keputusannya sudah bulat. Dia bahkan sudah siap menerima segala resiko yang
terjadi dari operasi plastik itu.
Mereka saling berdebat. Xiaoting tetap melarang Xiaodi
untuk operasi plastik. Xiaodi tetap pada pendiriannya.
--
Esok hari,
Xiaodi meminta Xiaoting untuk menggantikan pekerjaannya
selama 1 hari karna ada hal yang harus dilakukannya. Dan jika Xiaoting mau
membantunya, dia akan membawanya jalan-jalan nanti malam. Xiaoting langsung
setuju.
--
Di Ounuo,
Yingshu mulai datang bekerja ke perusahaan. Dia juga
mulai belajar mengenai bisnis. Yu Jiajie juga mengunjunginya di perusahaan
untuk mendukungnya. Hal yang paling di khawatirkan Jiajie adalah para semua
orang yang berusaha merebut posisi Yingshu sekarang ini. Karna itu, dia
menasehati Yingshu untuk tidak terlalu percaya diri bisa mengatasi segalanya.
Sekarang ini, Ounuo berada di titik paling kritis dan mereka tidak boleh
membuat satu kesalahanpun. Dan karna
alasan itu juga, dia akan sering datang ke perusahaan untuk membantu Yingshu
disaat dia ada waktu. Dia ingin mereka tahu bahwa walaupun ayah Yingshu sudah
tidak ada, Ounuo akan selalu menjadi milik keluarga Qiu.
“Jangan khawatir. Ini tanggung jawabku. Aku akan
memikulnya,” jawab Yingshu, yakin.
“Ayahmu akan sangat senang jika mendengarnya,” puji
Jiajie.
Yingshu kemudian memberitahu Jiajie rencananya. Dia
sekarang ingin membutuhkan bantuan seorang senior untuk memahami seluruh
situasi perusahaan secepat mungkin. Dan senior yang dipikirkannya adalah Lian
Sheng.
Jiajie menentang keras orang yang dipilih Yingshu. Dia
tahu kalau dari kecil, Yingshu selalu mengagumi Lian Sheng. Tapi, Lian Sheng
sudah menjauh dari Ounuo selama 5 tahun dan tidak ada satupun yang tahu apa
yang terjadi padanya selama 5 tahun ini.
Ditambah lagi, hubungan Lian Sheng dengan Zhao Qianming adalah musuh.
Jika dia kembali saat ini, para pemegang saham tidak akan setuju!
“Entah apapun yang terjadi padanya di masa lalu,
pilihanku tidak akan salah,” tegas Yingshu. “Tolong percaya padaku.”
Karna Yingshu udah bilang begitu, Jiajie tidak bisa lagi
menentang.
--
Urusan yang dimaksud sama Xiaodi adalah operasi plastik.
Pihak rumah sakit bahkan menelponnya untuk mengingatkan operasinya jam 11 nanti
dan jangan lupa untuk membawa KTP-nya. Tentu
saja, uang yang digunakannya untuk operasi adalah uang yang dicurinya
dari tas pelanggan restoran yang tertinggal kemarin.
Sialnya, KTPnya malah tertinggal di loker karyawan di
restoran.
--
Lian Sheng pergi ke Jeff Club untuk menemui Jeff. Jeff
adalah teman dekat Lian Sheng dan paling mengerti mengenai dirinya. Dia juga
tahu hubungan masa lalu Lian Sheng dengan Jiajie, dan masih menyanyangkan
berakhirnya hubungan tersebut. Apakah Lian Sheng pernah menyesali perpisahan
itu?
“Aku tidak pernah memikirkannya. Aku tidak bisa mengubah
masa lalu dan mengontrol masa depan. Jika membicarakan penyesalan, harusnya Qiu
Zhijie yang menyesal. Dia tidak mendapat kesempatan untuk mendengar apa yang
ingin ku katakan padanya dalam 5 tahun ini,” ujar Lian Sheng, dengan tatapan
menerawang jauh. Tampak sedih.
“Berdasarkan yang kau katakan, hal terpenting bagimu
sekarang adalah menemukan flashdisk
itu,” ujar Jeff. “Apa kau sudah menemukan jalan keluarnya?”
Lian Sheng sudah memikirkannya. Dia akan mencari gadis
yang bertabrakan dengannya di hotel waktu itu. Masalahnya, Shen Zhen begitu
besar, mau dicari kemana gadis itu?
--
Xiaodi pergi ke tempat kerjanya untuk mengambil KTP nya
yang ada di loker. Tapi, begitu dia mau pergi, beberapa petugas security muncul
dan mencegatnya. Dia tidak diizinkan pergi. Ini terkait dengan tas pelanggan
yang dicurinya kemarin.
--
Lian Sheng masih di tempat Jeff. Di saat itu, Jeff
mendapat telepon dari Yu Jiajie yang meminta tolong padanya untuk
mempertemukannya dengan Lian Sheng. Tentu saja, Jeff langsung memberitahu kalau
Lian Sheng ada di sampingnya sekarang.
Lian Sheng disaat yang sama juga mendapat telepon dari
Yingshu yang memintanya untuk datang ke Ounuo. Hal yang ingin dibahasnya itu
tidak bisa dibicarakan melalui telepon dan harus langsung bertemu. Karna Lian
Sheng tidak mau datang ke Ounuo, maka mereka janjian ketemu di café dekat
Ounuo.
Lian Sheng pun pamit pergi sama Jeff. Jeff yang baru
selesai teleponan dengan Jiajie, memberitahu kalau Jiajie juga ingin bertemu
dengan Lian Sheng. Jiajie bahkan sudah menentukan tempat dan waktu bertemu.
Lian Sheng hanya melihat sekilas SMS berisi tempat dan waktu bertemu yang
diinginkan Jiajie ke ponsel Jeff dan langsung pergi.
--
Petugas security tadi membawa Xiaodi ke kantor mereka
untuk melihat rekaman CCTV kemarin. Dari rekaman CCTV tampak jelas kalau Xiaodi
menyadari tas pelanggan itu tertinggal dan bisa saja mengejarnya untuk
mengembalikan tas tersebut, tapi Xiaodi tidak melakukannya dan malah
membawanya. Xiaodi tidak mau mengakui kejahatannya dan berbohong kalau dia
hanya membantu menyimpan tas yang tertinggal.
“Kenapa kau tidak memberikannya pada departemen
keamanan?”
“Kasih ke kau? Siapa yang tahu aman atau tidak. Gimana
kalau kalian membawa kabur…,” ujar Xiaodi, menuduh.
Petugas security tentu kesal dengan jawaban Xiaodi.
Sekarang ini, pelanggan itu mengajukan keluhan pada mereka dan ingin tas itu
segera dikembalikan. Xiaodi pun bersedia mengembalikannya. Para petugas
mengikutinya untuk memastikan dia tidak kabur.
Dugaan mereka benar. Saat melihat ada celah, Xiaodi
langsung kabur dengan memanfaatkan keramaian mall. (Hm, sepertinya ya, Xiaodi
ini kan kerja di restoran / café hotel gitu bagian dari grup Ounuo. Mungkin,
hotelnya itu terhubung ke mall, makanya loker dan ruang interogasinya ada di
dalam gedung mall). Para petugas berusaha mengejarnya.
Di saat yang sama pula, Xiaoting sedang berada di mall
tersebut. Karna wajahnya sangat mirip dengan Xiaodi, petugas security salah
mengenalinya sebagai Xiaodi. Xiaodi yang melihat hal itu tidak berniat
menyerahkan diri malah bergegas pergi. Dia membiarkan Xiaoting menggantikan
posisinya untuk ditahan.
Xiaoting menjelaskan kalau dia bukan Tao Xiaodi, tapi
Tao Xiaoting. Tapi, para petugas tidak percaya dan menuduh Xiaodi bertukar baju
dan berpura-pura menjadi orang lain. Mereka pun menyeret paksa Xiaoting ke ruang
interogasi.
--
Xiaodi sudah tiba di rumah sakit untuk operasi plastik.
Begitu tiba, dia langsung memberikan KTP nya ke resepsionis untuk menyelesaikan
administrasi dan pendaftaran. Xiaoting yang lagi ditahan, menelponnya dan
menyuruhnya untuk mengembalikan uang yang dicurinya. Xiaodi menolak dan
memberitahu kalau dia sudah menghabiskan semua uang itu.
“Nona Tao, operasi Anda sudah mau dimulai. Silahkan
bersiap,” ujar si resepsionis. Ucapannya itu terdengar oleh Xiaoting yang
sedang menelpon.
Xiaoting sangat marah saat tahu Xiaodi tetap melakukan
operasi. Xiaodi yang tidak mau mendengar amukannya, langsung menutup telepon.
Xiaoting pun mau pergi untuk menghentikan operasi plastik yang dilakukan
kakaknya. Tapi, situasinya sekarang tidak memungkinkannya untuk pergi. Para
petugas security menahannya dan tidak memberikannya kesempatan untuk beranjak
sedikitpun.
Xiaodi sudah bersiap di kamar rawatnya. Dia menatap
pantulan wajahnya di cermin. Wajahnya tidak menunjukkan ketakutan sedikitpun.
Sebaliknya, tampak jelas hasratnya untuk merubah wajahnya. Dia juga mengucapkan
selamat tinggal pada wajahnya sekarang.
Xiaoting akhirnya nekat kabur (jangan tanya gimana caranya karna scene sudah berpindah ke Xiaoting yang lari-lari di tengah jalan sambil di kejar 3 orang security). Kebetulan sekali Lian Sheng yang mau ke café di samping Ounuo, melihatnya.
Tanpa pikir panjang, Lian Sheng langsung keluar
dari mobilnya dan meminjam motor serta jaket tukang ojek yang lagi nongkrong.
Si tukang ojek dengan senang hati memberikan motornya karna Lian Sheng
memberikannya banyak uang. Teman-teman tukang ojek juga mengira Lian Sheng
orang gila karna mau membeli motor bekas tua dengan uang banyak.
Dengan motornya, Lian Sheng menawarkan bantuan pada
Xiaoting. Tanpa pikir panjang, Xiaoting langsung naik ke atas motor. Dan dengan
cara itulah dia berhasil kabur dari security yang mengejarnya. Xiaoting
benar-benar mengira Lian Sheng adalah tukang ojek, jadi dia meminta untuk
diantarkan ke Rumah Sakit Bedah Plastik Choumei.
Sialnya, Xiaoting tiba terlambat. Saat dia tiba, Xiaodi sudah berada di dalam ruang operasi. Xiaoting pun menangis di depan ruang operasi dan membuat keributan agar Xiaodi keluar.
Perawat di dekat sana menegur
sikapnya itu. Operasi sedang dilakukan dan sudah terlambat untuk menghentikannya.
Malah, jika Xiaoting membuat keributan seperti ini, dokter akan terganggu dan
jika terjadi sesuatu selama operasi, mereka tidak akan bertanggung jawab karna
penyebabnya bukan dari pihak rumah sakit. Xiaoting terdiam dan menangis dengan
menahan suara. Dia tidak ingin menganggu operasi yang sudah berjalan karna akan
berbahaya bagi kakaknya. Tapi, hatinya merasa sangat sedih dan kecewa karna
kakaknya melakukan operasi plastik ini.
Lian Sheng masih belum pergi dan menunggu Xiaoting di
depan rumah sakit. Dia juga mendapat telepon dari Jeff yang mengabari kalau
Jiajie merubah tempat pertemuan. Jiajie meminta Lian Sheng untuk pergi ke rumah
sakit hewan karna Lucky sakit.
Xiaoting masih menunggu di depan ruang operasi. Perawat
kemudian menghampirinya dan memintanya untuk mengangkat ponsel milik Xiaodi
yang daritadi berdering. Yang menelpon adalah security Ounuo. Dia menyuruh
Xiaodi untuk segera kembali dalam waktu 30 menit atau mereka akan melapor ke
polisi. Xiaoting yang tidak ingin masalah ini sampai ke ranah hukum, akhirnya
memutuskan kembali menggantikan posisi Xiaodi. Dia akan berpura-pura menjadi
Xiaodi.
Saat keluar, Xiaoting kaget karena Lian Sheng masih
belum pergi. Lian Sheng yang ingin mengambil flashdisknya yang dia yakin ada di
tangan Xiaoting, langsung berakting. Dia sadar kalau Xiaoting salah mengira
mengenai identitasnya. Jadi, dia pun memanfaatkan itu. Dia bertingkah seolah
dia adalah tukang ojek. Dia juga merubah nada bicaranya menjadi aksen canton.
Singkat cerita, Xiaoting nggak punya cukup uang untuk
membayar jasa tukang ojek yang Lian Sheng sebutkan, jadi dia memohon belas
kasihan. Mereka bertukar nomor. Xiaoting berjanji akan membayar Lian Sheng
dengan mentrasfer uang via WeChat, tapi nanti karna ponselnya lagi hang. Lian Sheng nggak mau dan ingin di
bayar tunai. Jadi, mereka janji ketemu lagi besok di tempat yang sama, depan
mall Ounuo dan di jam yang sama.
Baru juga menginjakkan kaki di depan pintu masuk mall,
para petugas security sudah langsung mengerubunginya. Hal itu menarik perhatian
banyak pengunjung lainnya. Dan secara kebetulan, Yingshu yang sedang melakukan
inspeksi bersama team-nya, melihat kejadian itu juga. Yingshu sangat
kekanak-kanakan karna dia masih menyimpan dendam sama Xiaodi (padahal yang
dihadapanya adalah Xiaoting) yang melemparinya kue dan merendahkannya karna
salah mengira dia hanyalah asisten fotografer. Dia pun menyuruh security
memberitahu Xiaoting mengenai siapa dirinya sebenarnya. Yaitu, Qiu Yingshu,
pemilik Ounuo.
--
Lian Sheng pergi ke rumah sakit hewan. DI sana sudah ada
Yu Jiajie yang menunggu. Dan Lucky yang dibicarakan tadi adalah anjing
peliharaan Lian Sheng. Lucky baru saja menjalani operasi karna ditemukan rumor
di ususnya. Jadi, saat Lian Sheng tiba-tiba pergi dan menghilang 5 tahun yang
lalu, Jiajie lah yang menjaga Lucky.
Lian Sheng pun mengucapkan terimakasih padanya karna
sudah menjaganya selama dia pergi bertahun-tahun. Jiajie tidak menerima ucapan
terimakasihnya karna Lucky bukan hanya peliharaan Lian Sheng tapi juga
dirinya.
“Terkadang, anjing jauh lebih setia daripada manusia,”
ujar Jiajie, penuh makna.
--
Permasalahan dengan pelanggan yang uangnya dicuri
Xiaodi, akhirnya berhasil di selesaikan. Yingshu yang menyelesaikannya. Dia
membayar uang yang dicuri kepada si pelanggan. Tapi, sebagai gantinya, Xiaoting
harus membersihkan semua toilet Ounuo Grup. Ounuo grup itu meliputi hotel dan
mall. Jadi, jumlah toiletnya sangat banyak.
Dan itu tujuan Yingshu. Dia ingin membalas dendam dengan
menjadikan Xiaoting (yang dikiranya Xiaodi) menjadi pembersih toilet.
Tentu saja itu pekerjaan yang berat. Xiaoting benar-benar
kelelahan. Tapi, waktu istirahatpun tidak diberikan. Seorang security
ditugaskan untuk selalu mengawasinya dan tidak membiarkannya istirahat
sedetikpun.
Do sela-sela bekerja, Xiaoting memanfaatkan waktu untuk
menelpon rumah sakit untuk mengecek keadaan Xiaodi. Perawat yang mengangkat
telepon memberitahu kalau Xiaodi masih belum sadarkan diri. Xiaoting panik
karna mengira terjadi sesuatu pada Xiaodi. Perawat jadi kesal karna Xiaoting
marah-marah. Dengan emosi, perawat menjelaskan kalau efek anestesi operasi
masih belum habis dan kalau Xiaoting khawatir, datang saja besok untuk
menjenguknya!
--
Yingshu pergi ke rumah Lian Sheng. Kemarin, pertemuan
mereka batal karna Lian Sheng tidak datang, jadi Yingshu datang mengunjunginya.
Hubungan mereka sangat akur. Lian Sheng pun mengajaknya untuk bertanding balap
sepeda. Hal itu membuat Yingshu teringat masa lalu. Dulu, dia selalu bertanding
balap sepeda dengan Lian Sheng, tapi selalu kalah.
Dan setiap kali kalah, Yingshu selalu membuat alasan
kalau pertandingan tidak adil karna dia masih anak kecil sementara Lian Sheng
orang dewasa.
“Kau
tidak bisa mengalahkan ku kalau bilang begitu. Pikirkan cara lain agar kau bisa
melakukannya!’ ujar Lian Sheng, setiap kali
Yingshu protes mengenai hasil pertandingan.
Dan ketika Lian Sheng mengatakan itu, Yingshu akan
berbuat curang dengan memulai duluan perlombaan tanpa aba-aba.
Dan walau sudah bertahun-tahun kemudian, hasilnya tetap
sama. Yingshu kalah dari Lian Sheng.
Sampai sekarang, Yingshu masih tidak mengerti kenapa dia
selalu kalah. Padahal, kecepatannya sekarang sudah jauh lebih baik daripada
dulu, tapi kenapa Lian Sheng selalu bisa mengalahkannya?
“Ini strategiku. Aku hanya harus melewatimu sedikit dan
kemudian mengontrol ritme-mu,” jawab Sheng.
“Kau juga memakai strategi dalam bersepeda?”
“Tidak ada yang akan pernah memberitahumu jawabannya.
Kau yang menentukan,” jawab Sheng.
Yingshu kembali bersemangat dan mengajak bertanding. Dan
sama seperti dulu, dia kembali memulai duluan perlombaan. Tapi, yah tetap saja
kalah.
Usai bermain sepeda dan mandi serta bertukar baju,
mereka mulai berbincang. Sheng menggoda Yingshu yang sejak tadi sibuk melihat
ponsel. Dia mengira kalau Yingshu sudah punya pacar. Yingshu membantah hal itu
dan berkata sejak Sheng memperkenalkannya dengan Hong Taizhe di London dulu,
dia menyadari bahwa fotografer jauh lebih menarik daripada berkencan.
“Ini nasehat untukmu. Sebagai Ketua, kau tidak boleh
teralihkan (dengan fotografer). Jika tidak, akan sulit untuk menyakinkan
publik. Dan orang lain akan mengeluh mengenaimu,” ujar Sheng.
“Siapa yang membuat peraturan kalau Ketua harus terus
bekerja keras setiap hari,” balas Yingshu.
Setelah berbincang ngalor ngidul, Yingshu akhirnya
bicara serius mengenai tujuannya dari kemarin ingin bertemu Sheng. Dia sekarang
ini memikul tanggung jawab untuk mengurus segalanya yang ditinggalkan ayahnya.
Dan dia percaya pada kemampuannya. Tapi, dia membutuhkan seseorang untuk
membantunya.
“Jenderal, kembali dan bantulah aku. Di dunia ini,
selain bibi (Yu Jajie, ibu tirinya), kau satu-satunya keluarga bagiku. Posisi
sebagai CEO Ounuo akan selalu menjadi milikmu. Jenderal, kembalilah,” pinta
Yingshu.
lanjuuttt....
ReplyDelete