Sinopsis C-Drama - Beauty From Heart E02

 

Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E02


Xiaodi yang merasa kecewa pada hidupnya dan menyalahkan semuanya pada wajahnya yang menurutnya tidak cantik, memutuskan untuk melakukan operasi plastik.

--



Di tempat pemakaman Ketua Ounuo, Zhijie,



Banyak orang-orang penting dan petinggi perusahaan yang hadir. Peixi juga datang dan ingin melayat, tapi Lian Sheng yang baru tiba dan melihat kedatangannya, menghampirinya dan memperingatinya untuk tidak masuk dan membuat masalah lebih banyak lagi. Peixi dalam suasana berduka menegaskan pada Lian Sheng bahwa tujuannya hanya untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir pada Zhijie. Lian Sheng tidak mau mendengar alasannya dan mengingatkan hubungan Peixi dengan Yu Jiajie juga. (Jadi, Peixi dan Yu Jiajie adalah teman. tapi, Peixi malah selingkuh dengan Zhijie yang adalah suami Jiajie).


Peixi berujar bahwa hubungannya dengan Zhijie tanpa status, tapi dia tidak peduli. Dia juga kemari bukannya ingin memperebutkan sesuatu. Dia hanya ingin mengucapkan selamat tinggal. Dia pun sadar bahwa dia bersalah pada Jiajie.

“Sekarang kau bisa merasa bersalah pada Jiajie? Kenapa kau tidak memikirkannya ketika kau melakukannya (berselingkuh dengan suami Jiajie)?!” marah Lian Sheng.

“Aku tahu kau memandang rendah aku. Tapi Zhijie dan aku benar-benar saling mencintai!”

“Tapi dia berselingkuh dari istrinya!”

Satu perkataan itu langsung membuat Peixi terdiam dan berdiri mematung.

“Kau pikirkan sendiri dengan jelas perbuatanmu,” lanjut Lian Sheng dan pergi meninggalkannya.


Para direktur dan pemegang saham menunjukkan kedukaan mereka atas meninggalnya Zhijie. Tapi, tujuan mereka datang bukan murni untuk melayat tapi memperebutkan posisi Ketua. Padahal Yingshu dan Jiajie masih berduka, tapi tn. Zhao malah berkata akan membantu mengurus perusahaan. Dia juga sok perhatian dengan Yingshu dengan cara menyuruhnya fokus mengejar mimpinya menjadi fotografer dan akan memperkenalkan Yingshu dengan kenalannya yang adalah master fotografi.


Siapapun bisa tahu tujuan dari perkataan tn. Zhao. Dia ingin Yingshu yang adalah putra satu-satunya Zhijie untuk mundur dari perusahaan dengan alasan menjadi fotografer, dengan begitu, posisi Ketua akan menjadi miliknya. Tentu saja dengan alibi ‘membantu mengurus perusahaan.’

Yingshu ternyata tidak sebodoh itu. Dia menerima maksud ‘baik’ tn. Zhao, tapi sekarang ini, dia memutuskan untuk mengurus perusahaan menggantikan ayahnya. Tn. Zhao mencoba merendah dengan berkata akan selalu membantu Yingshu dan menjadi asisten Yingsu, jadi kalau ada masalah apapun, silahkan mencarinya.


“Lebih baik anak muda yang menjadi asisten,” ujar Lian Sheng yang baru masuk dan ikutan nimbrung.


Kedatangannya membuat semua orang terkejut, terutama Yu Jiajie. Bagi para direktur dan petinggi perusahaan, kehadiran Lian Sheng bukanlah hal yang mereka harapkan. tn. Zhao bahkan terang-terangan berkata kalau Lian Sheng tidak punya hak untuk berduka atas Ketua Ounuo. Para direktur juga menyebut Lian Sheng sebagai penjahat. Kenapa demikian? Karna 5 tahun lalu, Lian Sheng meninggalkan perusahaan dan menghilang. Dan ketika itu terjadi, Zhijie sedang diinvestigasi oleh Securities Regulatory Commision.


Dan sekarang, saat Zhijie meninggal, Lian Sheng tiba-tiba saja muncul. Mereka semua curiga kalau Lian Sheng mempunyai motif tersembunyi. Lian Sheng tidak peduli dengan pendapat mereka. Menurutnya, dia pantas berduka atas Ketua Ounuo karna dia mempunyai 15% saham Ounuo sebagai pemegang saham. Dan secara pribadi, dia datang berduka untuk Zhijie yang sudah dianggapnya sebagai kakak.


Yu Jiajie berusaha menghentikan situasi yang memanas dengan mengucapkan terimakasih atas kehadiran mereka semua.


Disaat suasana mulai tenang, tn. Weng yang adalah paman Yingshu dari pihak ibu dan juga direktur Ounuo, malah mendekati Yingshu untuk mempengaruhinya. Dia memperingati Yingshu untuk tidak percaya siapapun karna semuanya adalah musuh kecuali dirinya yang adalah pamannya. Jadi, Yingshu harus selalu ingat siapa yang ada dipihaknya.

--


Berita meninggalnya Qiu Zhijie, Ketua Ounuo sudah sampai ke telinga semua karyawan perusahaan Ounuo. Xiaodi yang bekerja di restoran hotel yang merupakan bagian dari grup Ounuo juga mendengar kabar itu. Yang langsung dipikirkannya adalah Jiajie yang adalah istri Zhijie dan masih muda. Teman Xiaodi pun merasa Jiajie beruntung karna bisa mendapatkan harta Zhijie. Dan lagi-lagi, mereka menganggapnya sebagai keberuntungan karna punya wajah cantik.



Tentu saja, tekad Xiaodi untuk operasi plastik semakin besar. Tekad itu membuatnya menjadi berani berbuat nekat. Saat ada salah seorang pelanggan yang tasnya ketinggalan, Xiaodi bukannya melaporkannya ke security, tapi malah mencurinya. Dia ingin memakai uang yang ada di tas itu untuk operasi plastik.

--



Di tempat pemakaman, tn. Weng mulai membual mengenai statusnya sebagai paman Yingshu dan adik ipar Zhijie. Dia berusaha mengambil alih posisi Zhijie. Sayangnya, pendukungnya tidak sebanyak yang dimiliki tn. Zhao.

--


Di rumah,

Xiaoting tanpa sengaja menemukan formulir untuk operasi plastik dan list harganya.  Xiaoting marah karna Xiaodi akan operasi plastik tanpa memberitahu keluarganya. Dan juga, operasi plastik yang didengarnya mempunyai banyak resiko jika gagal. Dia tidak ingin Xiaodi melakukan operasi plastik.


Xiaodi mana peduli dengan pendapat Xiaoting. Keputusannya sudah bulat. Dia bahkan sudah siap menerima segala resiko yang terjadi dari operasi plastik itu.



Mereka saling berdebat. Xiaoting tetap melarang Xiaodi untuk operasi plastik. Xiaodi tetap pada pendiriannya.

--



Esok hari,

Xiaodi meminta Xiaoting untuk menggantikan pekerjaannya selama 1 hari karna ada hal yang harus dilakukannya. Dan jika Xiaoting mau membantunya, dia akan membawanya jalan-jalan nanti malam. Xiaoting langsung setuju.

--



Di Ounuo,

Yingshu mulai datang bekerja ke perusahaan. Dia juga mulai belajar mengenai bisnis. Yu Jiajie juga mengunjunginya di perusahaan untuk mendukungnya. Hal yang paling di khawatirkan Jiajie adalah para semua orang yang berusaha merebut posisi Yingshu sekarang ini. Karna itu, dia menasehati Yingshu untuk tidak terlalu percaya diri bisa mengatasi segalanya. Sekarang ini, Ounuo berada di titik paling kritis dan mereka tidak boleh membuat satu kesalahanpun.  Dan karna alasan itu juga, dia akan sering datang ke perusahaan untuk membantu Yingshu disaat dia ada waktu. Dia ingin mereka tahu bahwa walaupun ayah Yingshu sudah tidak ada, Ounuo akan selalu menjadi milik keluarga Qiu.



“Jangan khawatir. Ini tanggung jawabku. Aku akan memikulnya,” jawab Yingshu, yakin.

“Ayahmu akan sangat senang jika mendengarnya,” puji Jiajie.

Yingshu kemudian memberitahu Jiajie rencananya. Dia sekarang ingin membutuhkan bantuan seorang senior untuk memahami seluruh situasi perusahaan secepat mungkin. Dan senior yang dipikirkannya adalah Lian Sheng.


Jiajie menentang keras orang yang dipilih Yingshu. Dia tahu kalau dari kecil, Yingshu selalu mengagumi Lian Sheng. Tapi, Lian Sheng sudah menjauh dari Ounuo selama 5 tahun dan tidak ada satupun yang tahu apa yang terjadi padanya selama 5 tahun ini.  Ditambah lagi, hubungan Lian Sheng dengan Zhao Qianming adalah musuh. Jika dia kembali saat ini, para pemegang saham tidak akan setuju!


“Entah apapun yang terjadi padanya di masa lalu, pilihanku tidak akan salah,” tegas Yingshu. “Tolong percaya padaku.”

Karna Yingshu udah bilang begitu, Jiajie tidak bisa lagi menentang.

--


Urusan yang dimaksud sama Xiaodi adalah operasi plastik. Pihak rumah sakit bahkan menelponnya untuk mengingatkan operasinya jam 11 nanti dan jangan lupa untuk membawa KTP-nya. Tentu  saja, uang yang digunakannya untuk operasi adalah uang yang dicurinya dari tas pelanggan restoran yang tertinggal kemarin.

Sialnya, KTPnya malah tertinggal di loker karyawan di restoran.

--


Lian Sheng pergi ke Jeff Club untuk menemui Jeff. Jeff adalah teman dekat Lian Sheng dan paling mengerti mengenai dirinya. Dia juga tahu hubungan masa lalu Lian Sheng dengan Jiajie, dan masih menyanyangkan berakhirnya hubungan tersebut. Apakah Lian Sheng pernah menyesali perpisahan itu?


“Aku tidak pernah memikirkannya. Aku tidak bisa mengubah masa lalu dan mengontrol masa depan. Jika membicarakan penyesalan, harusnya Qiu Zhijie yang menyesal. Dia tidak mendapat kesempatan untuk mendengar apa yang ingin ku katakan padanya dalam 5 tahun ini,” ujar Lian Sheng, dengan tatapan menerawang jauh. Tampak sedih.

“Berdasarkan yang kau katakan, hal terpenting bagimu sekarang adalah menemukan flashdisk itu,” ujar Jeff. “Apa kau sudah menemukan jalan keluarnya?”

Lian Sheng sudah memikirkannya. Dia akan mencari gadis yang bertabrakan dengannya di hotel waktu itu. Masalahnya, Shen Zhen begitu besar, mau dicari kemana gadis itu?

--


Xiaodi pergi ke tempat kerjanya untuk mengambil KTP nya yang ada di loker. Tapi, begitu dia mau pergi, beberapa petugas security muncul dan mencegatnya. Dia tidak diizinkan pergi. Ini terkait dengan tas pelanggan yang dicurinya kemarin.

--


Lian Sheng masih di tempat Jeff. Di saat itu, Jeff mendapat telepon dari Yu Jiajie yang meminta tolong padanya untuk mempertemukannya dengan Lian Sheng. Tentu saja, Jeff langsung memberitahu kalau Lian Sheng ada di sampingnya sekarang.

Lian Sheng disaat yang sama juga mendapat telepon dari Yingshu yang memintanya untuk datang ke Ounuo. Hal yang ingin dibahasnya itu tidak bisa dibicarakan melalui telepon dan harus langsung bertemu. Karna Lian Sheng tidak mau datang ke Ounuo, maka mereka janjian ketemu di café dekat Ounuo.


Lian Sheng pun pamit pergi sama Jeff. Jeff yang baru selesai teleponan dengan Jiajie, memberitahu kalau Jiajie juga ingin bertemu dengan Lian Sheng. Jiajie bahkan sudah menentukan tempat dan waktu bertemu. Lian Sheng hanya melihat sekilas SMS berisi tempat dan waktu bertemu yang diinginkan Jiajie ke ponsel Jeff dan langsung pergi.

--


Petugas security tadi membawa Xiaodi ke kantor mereka untuk melihat rekaman CCTV kemarin. Dari rekaman CCTV tampak jelas kalau Xiaodi menyadari tas pelanggan itu tertinggal dan bisa saja mengejarnya untuk mengembalikan tas tersebut, tapi Xiaodi tidak melakukannya dan malah membawanya. Xiaodi tidak mau mengakui kejahatannya dan berbohong kalau dia hanya membantu menyimpan tas yang tertinggal.

“Kenapa kau tidak memberikannya pada departemen keamanan?”



“Kasih ke kau? Siapa yang tahu aman atau tidak. Gimana kalau kalian membawa kabur…,” ujar Xiaodi, menuduh.

Petugas security tentu kesal dengan jawaban Xiaodi. Sekarang ini, pelanggan itu mengajukan keluhan pada mereka dan ingin tas itu segera dikembalikan. Xiaodi pun bersedia mengembalikannya. Para petugas mengikutinya untuk memastikan dia tidak kabur.


Dugaan mereka benar. Saat melihat ada celah, Xiaodi langsung kabur dengan memanfaatkan keramaian mall. (Hm, sepertinya ya, Xiaodi ini kan kerja di restoran / café hotel gitu bagian dari grup Ounuo. Mungkin, hotelnya itu terhubung ke mall, makanya loker dan ruang interogasinya ada di dalam gedung mall). Para petugas berusaha mengejarnya.


Di saat yang sama pula, Xiaoting sedang berada di mall tersebut. Karna wajahnya sangat mirip dengan Xiaodi, petugas security salah mengenalinya sebagai Xiaodi. Xiaodi yang melihat hal itu tidak berniat menyerahkan diri malah bergegas pergi. Dia membiarkan Xiaoting menggantikan posisinya untuk ditahan.




Xiaoting menjelaskan kalau dia bukan Tao Xiaodi, tapi Tao Xiaoting. Tapi, para petugas tidak percaya dan menuduh Xiaodi bertukar baju dan berpura-pura menjadi orang lain. Mereka pun menyeret paksa Xiaoting ke ruang interogasi.

--


Xiaodi sudah tiba di rumah sakit untuk operasi plastik. Begitu tiba, dia langsung memberikan KTP nya ke resepsionis untuk menyelesaikan administrasi dan pendaftaran. Xiaoting yang lagi ditahan, menelponnya dan menyuruhnya untuk mengembalikan uang yang dicurinya. Xiaodi menolak dan memberitahu kalau dia sudah menghabiskan semua uang itu.

“Nona Tao, operasi Anda sudah mau dimulai. Silahkan bersiap,” ujar si resepsionis. Ucapannya itu terdengar oleh Xiaoting yang sedang menelpon.



Xiaoting sangat marah saat tahu Xiaodi tetap melakukan operasi. Xiaodi yang tidak mau mendengar amukannya, langsung menutup telepon. Xiaoting pun mau pergi untuk menghentikan operasi plastik yang dilakukan kakaknya. Tapi, situasinya sekarang tidak memungkinkannya untuk pergi. Para petugas security menahannya dan tidak memberikannya kesempatan untuk beranjak sedikitpun.



Xiaodi sudah bersiap di kamar rawatnya. Dia menatap pantulan wajahnya di cermin. Wajahnya tidak menunjukkan ketakutan sedikitpun. Sebaliknya, tampak jelas hasratnya untuk merubah wajahnya. Dia juga mengucapkan selamat tinggal pada wajahnya sekarang.



Xiaoting akhirnya nekat kabur (jangan tanya gimana caranya karna scene sudah berpindah ke Xiaoting yang lari-lari di tengah jalan sambil di kejar 3 orang security). Kebetulan sekali Lian Sheng yang mau ke café di samping Ounuo, melihatnya. 


Tanpa pikir panjang, Lian Sheng langsung keluar dari mobilnya dan meminjam motor serta jaket tukang ojek yang lagi nongkrong. Si tukang ojek dengan senang hati memberikan motornya karna Lian Sheng memberikannya banyak uang. Teman-teman tukang ojek juga mengira Lian Sheng orang gila karna mau membeli motor bekas tua dengan uang banyak.


Dengan motornya, Lian Sheng menawarkan bantuan pada Xiaoting. Tanpa pikir panjang, Xiaoting langsung naik ke atas motor. Dan dengan cara itulah dia berhasil kabur dari security yang mengejarnya. Xiaoting benar-benar mengira Lian Sheng adalah tukang ojek, jadi dia meminta untuk diantarkan ke Rumah Sakit Bedah Plastik Choumei.




Sialnya, Xiaoting tiba terlambat. Saat dia tiba, Xiaodi sudah berada di dalam ruang operasi. Xiaoting pun menangis di depan ruang operasi dan membuat keributan agar Xiaodi keluar. 




Perawat di dekat sana menegur sikapnya itu. Operasi sedang dilakukan dan sudah terlambat untuk menghentikannya. Malah, jika Xiaoting membuat keributan seperti ini, dokter akan terganggu dan jika terjadi sesuatu selama operasi, mereka tidak akan bertanggung jawab karna penyebabnya bukan dari pihak rumah sakit. Xiaoting terdiam dan menangis dengan menahan suara. Dia tidak ingin menganggu operasi yang sudah berjalan karna akan berbahaya bagi kakaknya. Tapi, hatinya merasa sangat sedih dan kecewa karna kakaknya melakukan operasi plastik ini.


Lian Sheng masih belum pergi dan menunggu Xiaoting di depan rumah sakit. Dia juga mendapat telepon dari Jeff yang mengabari kalau Jiajie merubah tempat pertemuan. Jiajie meminta Lian Sheng untuk pergi ke rumah sakit hewan karna Lucky sakit.


Xiaoting masih menunggu di depan ruang operasi. Perawat kemudian menghampirinya dan memintanya untuk mengangkat ponsel milik Xiaodi yang daritadi berdering. Yang menelpon adalah security Ounuo. Dia menyuruh Xiaodi untuk segera kembali dalam waktu 30 menit atau mereka akan melapor ke polisi. Xiaoting yang tidak ingin masalah ini sampai ke ranah hukum, akhirnya memutuskan kembali menggantikan posisi Xiaodi. Dia akan berpura-pura menjadi Xiaodi.


Saat keluar, Xiaoting kaget karena Lian Sheng masih belum pergi. Lian Sheng yang ingin mengambil flashdisknya yang dia yakin ada di tangan Xiaoting, langsung berakting. Dia sadar kalau Xiaoting salah mengira mengenai identitasnya. Jadi, dia pun memanfaatkan itu. Dia bertingkah seolah dia adalah tukang ojek. Dia juga merubah nada bicaranya menjadi aksen canton.



Singkat cerita, Xiaoting nggak punya cukup uang untuk membayar jasa tukang ojek yang Lian Sheng sebutkan, jadi dia memohon belas kasihan. Mereka bertukar nomor. Xiaoting berjanji akan membayar Lian Sheng dengan mentrasfer uang via WeChat, tapi nanti karna ponselnya lagi hang. Lian Sheng nggak mau dan ingin di bayar tunai. Jadi, mereka janji ketemu lagi besok di tempat yang sama, depan mall Ounuo dan di jam yang sama.



Baru juga menginjakkan kaki di depan pintu masuk mall, para petugas security sudah langsung mengerubunginya. Hal itu menarik perhatian banyak pengunjung lainnya. Dan secara kebetulan, Yingshu yang sedang melakukan inspeksi bersama team-nya, melihat kejadian itu juga. Yingshu sangat kekanak-kanakan karna dia masih menyimpan dendam sama Xiaodi (padahal yang dihadapanya adalah Xiaoting) yang melemparinya kue dan merendahkannya karna salah mengira dia hanyalah asisten fotografer. Dia pun menyuruh security memberitahu Xiaoting mengenai siapa dirinya sebenarnya. Yaitu, Qiu Yingshu, pemilik Ounuo.

--


Lian Sheng pergi ke rumah sakit hewan. DI sana sudah ada Yu Jiajie yang menunggu. Dan Lucky yang dibicarakan tadi adalah anjing peliharaan Lian Sheng. Lucky baru saja menjalani operasi karna ditemukan rumor di ususnya. Jadi, saat Lian Sheng tiba-tiba pergi dan menghilang 5 tahun yang lalu, Jiajie lah yang menjaga Lucky.


Lian Sheng pun mengucapkan terimakasih padanya karna sudah menjaganya selama dia pergi bertahun-tahun. Jiajie tidak menerima ucapan terimakasihnya karna Lucky bukan hanya peliharaan Lian Sheng tapi juga dirinya. 

“Terkadang, anjing jauh lebih setia daripada manusia,” ujar Jiajie, penuh makna.

--


Permasalahan dengan pelanggan yang uangnya dicuri Xiaodi, akhirnya berhasil di selesaikan. Yingshu yang menyelesaikannya. Dia membayar uang yang dicuri kepada si pelanggan. Tapi, sebagai gantinya, Xiaoting harus membersihkan semua toilet Ounuo Grup. Ounuo grup itu meliputi hotel dan mall. Jadi, jumlah toiletnya sangat banyak.

Dan itu tujuan Yingshu. Dia ingin membalas dendam dengan menjadikan Xiaoting (yang dikiranya Xiaodi) menjadi pembersih toilet.





Tentu saja itu pekerjaan yang berat. Xiaoting benar-benar kelelahan. Tapi, waktu istirahatpun tidak diberikan. Seorang security ditugaskan untuk selalu mengawasinya dan tidak membiarkannya istirahat sedetikpun.



Do sela-sela bekerja, Xiaoting memanfaatkan waktu untuk menelpon rumah sakit untuk mengecek keadaan Xiaodi. Perawat yang mengangkat telepon memberitahu kalau Xiaodi masih belum sadarkan diri. Xiaoting panik karna mengira terjadi sesuatu pada Xiaodi. Perawat jadi kesal karna Xiaoting marah-marah. Dengan emosi, perawat menjelaskan kalau efek anestesi operasi masih belum habis dan kalau Xiaoting khawatir, datang saja besok untuk menjenguknya!

--


Yingshu pergi ke rumah Lian Sheng. Kemarin, pertemuan mereka batal karna Lian Sheng tidak datang, jadi Yingshu datang mengunjunginya. Hubungan mereka sangat akur. Lian Sheng pun mengajaknya untuk bertanding balap sepeda. Hal itu membuat Yingshu teringat masa lalu. Dulu, dia selalu bertanding balap sepeda dengan Lian Sheng, tapi selalu kalah.



Dan setiap kali kalah, Yingshu selalu membuat alasan kalau pertandingan tidak adil karna dia masih anak kecil sementara Lian Sheng orang dewasa.


“Kau tidak bisa mengalahkan ku kalau bilang begitu. Pikirkan cara lain agar kau bisa melakukannya!’ ujar Lian Sheng, setiap kali Yingshu protes mengenai hasil pertandingan.

Dan ketika Lian Sheng mengatakan itu, Yingshu akan berbuat curang dengan memulai duluan perlombaan tanpa aba-aba.



Dan walau sudah bertahun-tahun kemudian, hasilnya tetap sama. Yingshu kalah dari Lian Sheng.

Sampai sekarang, Yingshu masih tidak mengerti kenapa dia selalu kalah. Padahal, kecepatannya sekarang sudah jauh lebih baik daripada dulu, tapi kenapa Lian Sheng selalu bisa mengalahkannya?


“Ini strategiku. Aku hanya harus melewatimu sedikit dan kemudian mengontrol ritme-mu,” jawab Sheng.

“Kau juga memakai strategi dalam bersepeda?”

“Tidak ada yang akan pernah memberitahumu jawabannya. Kau yang menentukan,” jawab Sheng.


Yingshu kembali bersemangat dan mengajak bertanding. Dan sama seperti dulu, dia kembali memulai duluan perlombaan. Tapi, yah tetap saja kalah.


Usai bermain sepeda dan mandi serta bertukar baju, mereka mulai berbincang. Sheng menggoda Yingshu yang sejak tadi sibuk melihat ponsel. Dia mengira kalau Yingshu sudah punya pacar. Yingshu membantah hal itu dan berkata sejak Sheng memperkenalkannya dengan Hong Taizhe di London dulu, dia menyadari bahwa fotografer jauh lebih menarik daripada berkencan.

“Ini nasehat untukmu. Sebagai Ketua, kau tidak boleh teralihkan (dengan fotografer). Jika tidak, akan sulit untuk menyakinkan publik. Dan orang lain akan mengeluh mengenaimu,” ujar Sheng.


“Siapa yang membuat peraturan kalau Ketua harus terus bekerja keras setiap hari,” balas Yingshu.


Setelah berbincang ngalor ngidul, Yingshu akhirnya bicara serius mengenai tujuannya dari kemarin ingin bertemu Sheng. Dia sekarang ini memikul tanggung jawab untuk mengurus segalanya yang ditinggalkan ayahnya. Dan dia percaya pada kemampuannya. Tapi, dia membutuhkan seseorang untuk membantunya.


“Jenderal, kembali dan bantulah aku. Di dunia ini, selain bibi (Yu Jajie, ibu tirinya), kau satu-satunya keluarga bagiku. Posisi sebagai CEO Ounuo akan selalu menjadi milikmu. Jenderal, kembalilah,” pinta Yingshu.

 

 

 

1 Comments

Previous Post Next Post