Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E45 END

 


Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E45 END




Tianbao menggunakan mobil Gong dan Xi Er untuk kabur keluar kota. Dia duduk di kursi belakang dengan menodongkan pistol ke arah Gong, sementara Xi Er duduk di kursi depan bersama Ah Lie. Dia masih tidak sadar kalau Ah Lie, Xi Er dan Gong saling bertukar pandang. Dan sebenarnya, tidak jauh dari mereka sudah ada mobil polisi yang mengintai.



Dan di saat yang tepat, Ah Lie menginjak rem dengan keras hingga Tianbao terlempar ke depan. Setelah itu, Xi Er dan Ah Lie bekerja sama untuk menahan tubuh Tianbao. Gong memanfaatkan keadaan dan kabur keluar. Tianbao tidak mau menyerah dan mulai mengigit tangan Ah Lie yang menahannya sembari menembak membabi buta. Salah satu pelurunya mengenai tangan Ah Lie.

Suara tembakan itu terdengar hingga ke tempat Jin Cheng. Yap! Jin Cheng sedang duduk di café dekat TKP. Dia tentu penasaran saat mendengar suara tembakan beruntun, ditambah lagi, polisi mulai berkerumun.



Tianbao berhasil keluar mobil dan menodongkan pistolnya ke arah kepala Gong. Hanya dengan sebuah tarikan pelatuk, Gong akan meninggal.


Dor! Dor! Dor! Dor! Suara tembakan beruntun menggema. Semua masyarakat sekitar mulai berkerumun, ingin tahu apa yang terjadi, termasuk Jin Cheng. Karna terlalu banyak orang dan juga polisi yang mengalangi, Jin Cheng jadi nggak bisa melihat wajah orang yang bersimbah darah di tanah. Dia pun menanyai kepada orang yang sudah terlebih dahulu di sana, apa yang terjadi?

“Dia kelihatan seperti Huang Tianbao,” ujar pria yang ditanyai.


Jin Cheng kaget setengah mati dan langsung menerobos kerumunan. Dia membuka kain yang menutupi tubuh mayat. Huang Tianbao.



Flashback

Sebelum Tianbao menarik pelatuknya, empat orang polisi yang sudah bersiaga di sana, sudah terlebih dahulu menembaknya secara beruntun.

End


Jin Cheng masih belum bisa menerima kenyataan kalau anaknya meninggal. Dia terus menerus memanggil nama Tianbao.

--


Di rumah sakit,

Ah Tao berdoa terus menerus karna hari ini adalah hari perban Yueniang akan di buka. Dia sangat takut kalau akan ada bekas luka bakar di wajah dan tangan Yueniang yang terkena api. Libby yang datang menjenguk, ikutan berdoa dengannya.



Beruntungnya, Yueniang baik-baik saja. Hanya ada bekas luka di kepala Yueniang, tapi itu bukan luka bakar. Walaupun di tangannya ada bekas luka bakar, tapi itu tidak terlalu kentara dan hanya sedikit saja. Ah Tao sangat lega dan bersyukur.

--


Yueniang dan Libby berjalan-jalan di sekitar rumah sakit sambil berbincang. Libby membahas mengenai kesembuhan Yueniang yang seperti keajaiban. Dan itu mungkin karna kebaikan yang Yueniang buat selama ini hingga Dewa melindunginya. Yueniang semakin bertekad untuk terus berbuat baik dan membantu orang.

Libby pun membahas mengenai Xi Er. Dia ingin Yueniang berhenti berbohong dan jujur pada Xi Er bahwa dia masih hidup. Yueniang tetap tidak mau. Dia bahkan tidak goyah saat Libby bilang kalau Xi Er akan meninggalkan Singapura. Xi Er akan pergi melanjutkan S2 di Inggris selama 2 tahun. Selain kuliah, Xi Er juga akan memperluas bisnis ayahnya di Inggris.

“Baguslah. Memiliki ambisi itu bagus,” respon Yueniang.

“Apa kau benar-benar mau dia pergi?”


Yueniang tidak menjawab pertanyaan itu dan malah menanyakan rencana Libby ke depannya. Libby memberitahu kalau dia akan ke London dan bekerja di perusahaan konstruksi. Dan karna itu, dia ingin Yueniang mempertimbangkan keputusannya kembali. Yueniang menegaskan kalau dia tidak akan mempertimbangkan ulang. Dan dia juga merestui kalau Libby bersama Xi Er.

--


Hari keberangkatan Xi Er ke Inggris tiba. Dia akan berpisah dengan ayahnya dan meminta ayahnya untuk menjaga diri.



Chen Xi mungkin tak mengira setelah kepergiannya, dia tak pernah menginjakkan kaki lagi di rumah keluarga Chen. 

Tiga tahun kemudian, keluarga Chen pindah.


Pada 1970-an, kondisi rumah itu sangat buruk. Chen Gong memutuskan untuk menjualnya. Tiga puluh tahun kemudian, Nenekku membeli rumah leluhur yang bobrok, dan mengawasi renovasinya secara pribadi.

Benar, nenekku adalah Yamamoto Yueniang.

--



Yuzhu akhirnya melahirkan anaknya. Dan setelah itu, dia mulai menerima pengobatan di rumah sakit (sebelumnya, dia tidak bisa mengonsumsi obat karna hamil, tapi sekarang sudah). Untuk sementara, anaknya di jaga oleh Yueniang.

Kondisi Yuzhu belum membaik karna dia baru mulai menerima pengobatan secara benar. Walaupun dia mengenali Yueniang, tapi masih banyak hal yang tidak diingatnya. Dia bahkan tidak ingat sudah melahirkan seorang putra. Saat melihat bayi yang dibawa Yueniang, dia menanyakan siapa anak itu? Yueniang pun memberitahu kalau anak itu adalah anak Yuzhu dan Yuzhu adalah seorang ibu.


Yuzhu tersenyum senang dan terus mengulangi kata “aku ibumu.” Dia tampak bahagia dan meminta izin Yueniang untuk menggendong bayinya. Matanya tampak teduh saat melihat anaknya. Kondisi mentalnya belum stabil tapi dia tampak menyanyangi anaknya. Tapi, ketika Yueniang pergi untuk membawakannya makanan, Yuzhu mulai terlihat aneh. Dia menggendong putranya dan mulai menanyakan, siapa ayahnya?



Dan ketika itu, ingatan kelamnya tiba-tiba kembali. Ingatan itu membuatnya bertindak kejam. Dia hendak membunuh putranya. Yueniang yang baru kembali, sangat terkejut saat melihat Yuzhu menutup wajah putranya dengan bantal. Dengan cepat, dia menghentikan Yuzhu dan menyelamatkan bayi Yuzhu.




“Aku tidak menginginkan dia! Aku tidak mau!!!” teriak Yuzhu, histeris.

--


Paul datang menemui orang tua Yuzhu. Dia ingin agar mereka merawat anak Yuzhu karna kondisi mental Yuzhu tidak memungkinkan baginya merawat anaknya. Tapi, dengan lantang, Jin Cheng tidak mau merawat anak itu. Alasannya, karna anak itu adalah anak Robert Zhang.



“Tapi, dia juga adalah anak Yuzhu,”  ujar Xiufeng. Dia memohon agar Jin Cheng mau menerima dan merawat cucu mereka.

“Yuzhu sudah gila! Dia tidak bisa merawat anak itu!” teriak Jin Cheng.



Xiufeng hanya bisa menangis karna suaminya benar-benar tidak mau menerima cucunya sendir. Padahal, Paul sudah bilang kalau mereka tidak menerimanya, cucu mereka akan diadopsi orang lain. Jin Cheng tidak peduli dan setuju saja jika cucunya itu diadopsi.

--


Dan orang yang mau mengadopsi anak Yuzhu adalah Yueniang. Saat tahu Yueniang mau mengadopsi anak itu, Ah Tao menentang keras. Dia tidak suka karna menurutnya, kakek dan ayah anak itu (Charlie dan Robert Zhang) adalah orang jahat dan gen jahat mengalir di dalam darahnya.


Yueniang tidak setuju dengan asumsi Ah Tao. Dia pun mengingatkan Ah Tao kalau ayahnya adalah orang Jepang. Dan Jepang membunuh banyak orang selama perang. Dan karna ayahnya orang Jepang, dia sering dimarahi orang sebagai keturunan penjahat perang. Tapi, itu bukan salahnya. Seorang anak tidak bisa memilih orangtuanya.

“Itu berbeda. Walau tuan Yosuke orang Jepang, dia bukan orang jahat. Robert Zhang adalah orang brengsek,” ujar Ah Tao.

“Kau yang bilang anak menjadi buruk karna orang tua tak memberi contoh. Seorang anak dilahirkan murni seperti selembar kertas putih. Mengajarinya menjadi orang yang baik, itulah tugas kita sebagai orang dewasa. Terlebih lagi, anak itu memiliki darah Yuzhu.”



Ah Tao tidak bisa membantah lagi. Diapun sedari awal sudah tahu kalau dia tidak akan bisa menentang keputusan Yueniang. Karna bersikeras, maka dia tidak punya pilihan. Walau begitu, dia akan mengajarkan anak itu dengan tegas. Dia takut jika tidak di ajarkan dari kecil, maka akan terlambat setelah dia dewasa.

“Baik. Ci En akan diserahkan kepada bibi Tao untuk diajari,” tanggapi Yueniang.

“Ci En? Kau sudah memikirkan nama juga?”

“Nama anak itu Ci En. Dia akan menggunakan marga ibunya. Namanya Huang Ci En.”

Huang Ci En adalah ayahku.

Margaku bukan Huang, tapi Chen.

Itu keputusan ayahku.

Aku punya dua nenek. Yaitu : Huang Yuzhu dan Yamamoto Yueniang.



6 tahun kemudian,

Kondisi ekonomi Yueniang sangat baik. Dia sekarang sudah punya rumah sendiri dengan halaman yang luas. Di halaman rumahnya itu, tumbuh bunga telang, bunga kesukaan ibunya. Dan selama 6 tahun ini, Yueniang tidak menjalin hubungan dengan pria manapun. Dia masih sendiri.



Anak Yuzhu pun sudah tumbuh menjadi anak laki-laki yang tampan, pintar dan bertanggung jawab. Didikan Yueniang yang tegas tapi juga penuh kasih sayang, membuat anak itu tumbuh dengan sangat baik. Saat berkelahi dengan anak lain, dia pun berani mengakuinya. Ah Tao yang dulu bilang mau mengajar dengan tegas, pada akhirnya, sering melindungi Ci En dari hukuman Yueniang. Ah Tao memberitahu Yueniang kalau Ci En berkelahi karna melindungi seorang gadis kecil yang dirundung.


Tapi, mau apapun alasannya, berkelahi tetaplah salah. Dia tetap harus menerima hukumannya. Ah Tao beneran nggak tega. Yueniang mengingatkan Ah Tao yang dulu bilang mau mengajari dengan tegas dan akan memukul Ci En dengan keras jika berbuat salah, tapi sekarang malah tidak tega saat dia mau memukulnya. Apa Ah Tao sudah lupa? Ah Tao menjawab kalau dia tidak lupa, tapi kesalahannya ada alasan.

“Bibi Tao bilang kau benar, Ci En. Apa menurutmu Mama tak boleh memukulmu?”

“Mama bilang apapun yang terjadi, tidak boleh berkelahi. Saat aku berbuat salah, maka harus menerima hukuman,” jawab Ci En.

--


Yuzhu masih di rawat di rumah sakit jiwa. Kondisinya semakin baik. Yueniang dan Ah Tao selalu mengunjunginya dengan membawa Ci En. Ci En pun selalu bersemangat setiap kali bertemu Yuzhu (dia memanggil Yuzhu : bibi). Melihat kedekatan mereka, Ah Tao senang dan berkata kalau hubungan ibu dan anak begitu kuat.


Kondisi Yuzhu memang membaik, tapi dia tidak mengenali Ci En sebagai putranya, melainkan putra Yueniang dan Xi Er. Yap, Yueniang berbohong.


Yueniang membawakan Yuzhu kue Nyonya buatannya. Yuzhu memuji rasanya yang enak dan tidak akan yang bisa menandingi rasanya. Dengan senang, Ah Tao bilang kalau restoran Yueniang setiap hari selalu ramai dengan pengunjung. Tujuan mereka datang juga untuk mengajak Yuzhu pulang bersama mereka.

“Aku sakit,” ujar Yuzhu, sedih. Dia menyadari keadaan mentalnya sendiri yang tidak stabil.

“Kau sudah sembuh,” ujar Yueniang.

“Ya, dokter bilang kau bisa pulang kapan saja. Nona Muda Yuzhu, ayo kita pulang,” ajak Ah Tao.

Ci En juga mengajak Yuzhu pulang bersama.


Saat Ah Tao bermain dengan Ci En, Yuzhu membahas mengenai hubungan Yueniang dan Xi Er. Dia menyarankan agar Yueniang memberikan adik untuk Ci En. Jadi, Yuzhu itu selama ini diberitahu bahwa Ci En adalah putra Yueniang dan Xi Er. Dan alasan Xi Er tidak pernah mengunjunginya adalah karna Xi Er terlalu sibuk dengan bisnis di Inggris.



Ah, membahas tentang Inggris, Yuzhu jadi teringat kisah masa lalu. Dia ingat saat Xi Er dan Yueniang hendak kabur ke Inggris dan kemudian kembali setelah situasi mereda. Ingatan itu membuat pikirannya menjadi kacau lagi. Tiba-tiba saja dia seperti kembali ke masa lalu dan menyuruh Yueniang untuk segera kabur karna Xi Er sudah menunggu di stasiun. Cepat! Pergilah sekarang!


Tentu saja, Yueniang menjadi sangat sedih. Padahal, kondisi Yuzhu benar-benar baik sesaat yang lalu, tapi tiba-tiba kambuh lagi. Ah Tao berusaha menghibur Yueniang untuk tidak bersedih. Tapi, rasa bersalah Yueniang pada Yuzhu terus ada. Dia bahkan rela jika harus kehilangan segalanya termasuk nyawanya jika itu bisa menyembuhkan Yuzhu.

Ah Tao tentu marah mendengarnya. Dan berkata akan memukul Yueniang tidak peduli status Yueniang. Dia pun yakin Yuzhu akan sama marahnya seperti dia jika mendengar ucapan Yueniang.

--



London, Inggris,

Selama 6 tahun ini, Xi Er berada di sana. Dia tidak pernah pulang lagi ke Singapura ataupun Malaka.


Dan seolah takdir, tidak sengaja hari ini, dia bertemu dengan Libby di sebuah café. Pertemuan yang tidak terduga. Keduanya sudah lama tidak berhubungan sejak Xi Er pergi melanjutkan S2. Makanya, Libby sangat terkejut melihat Xi Er di Inggris karna dia mengira Xi Er sudah kembali ke Singapura. Xi Er memberitahu kalau setelah lulus, dia langsung mendapatkan pekerjaan di sini, jadi dia lanjut tinggal di sini.

Libby menyindir Xi Er yang bekerja di sini padahal keluarganya mengelola bank di Singapura. Xi Er merendah bahwa keluarganya hanya mengelola bank kecil, sementara London adalah pusat finansial dunia. Dia sekarang bekerja di Bank International untuk mempelajari cara berbisnis. Dengan begitu, dia bisa memanfaatkan pengetahuannya saat kembali.

“Apa kau sudah menikah?” tanya Libby, random.

“Aku belum. Kau?”

“Aku juga belum,” jawab Libby. “Chen Xi, ayo kita kembali ke Singapura.”

“Baik. kapan?”

“Sekarang?”


Xi Er yah kaget tiba-tiba diajak pulang sekarang. Dia harus mengurus cutinya dulu. Libby pun menyuruhnya untuk segera mengurusnya

“Kenapa begitu terburu-buru?”

“Mari kita menikah,” jawab Libby.

--


Yueniang sedang sibuk di dapur menyiapkan makanan Nyonya untuk restorannya. Saat lagi asyik memasak, Ci En berlari masuk sambil bilang ada penyihir. Dia menarik Yueniang keluar. Dan penyihir yang dimaksud ternyata adalah Xiujuan.


Dia kembali. Dan masih dengan pennampilannya yang glamour dan menawan.


Xiujuan tersenyum ramah pada Yueniang. Dia pun menyebut Yueniang sangat terkenal di lingkungan ini karna saat dia menyebut nama Yueniang, semua orang langsung mengenalinya. Dari pembicaran mereka juga, kita tahu bahwa Liu Yitao sudah menikah. 

Xiujuan mencium aroma yang familiar dan ingin tahu masakan apa yang Yueniang masak sekarang. Yueniang pun menjawab kalau dia memasak “Kari Ayam Kapitan.” Hari ini adalah peringatan kematian orang tuanya dan ini adalah hidangan kesukaan mereka. Makanya dia memasak hidangan ini hari ini.



Yueniang pun menawarkan Xiujuan untuk makan siang. Dia kembali ke dapur untuk memasak. Xiujuan mengikutinya. Dia mulai membahas mengenai hal yang ibunya ajarkan bahwa seorang Nyonya adalah koki yang hebat dan dapur adalah kerajaan seorang Nyonya. Tapi, sejak kecil, dia benci dapur. Akibatnya, dia sering diomeli dan dipukul.

“Bibi Xiujuan, kau Nyonya yang berbeda.”

“Nyonya yang membuat masalah,” balas Xiujuan.

Xiujuan ternyata baru saja kembali dari Hongkong. Dia sudah hilang kontak dengan rumah. Dan saat kembali, walau baru dua hari, sudah banyak kabar yang di dengarnya. Kabar mengenai Tianbao benar-benar mengejutkannya. Padahal, dulunya Tianbao adalah seorang penaku, tapi tidak di sangka dia melakukan hal seperti itu.

“Apa biibi sudah mengunjungi Bibi Xiufeng?”

“Bibi dengar rumah keluarga Huang dijual.”


Flashback

Setelah rumah keluarga Huang disita bank, tidak lama kemudian, rumah itu dijual ke orang Singapura.

Dan bagaimana nasib keluarga Huang selama 6 tahun terakhir?

Jin Cheng. – Suatu hari dia tiba-tiba pingsan dan kemudian meninggal tanpa pesan terakhir apapun.



Zhenzhu – Dia menghabiskan banyak uang yang dicurinya dari keluarga Chen. Dia mencoba kawin lari dengan orang Inggris ke London dengan memanfaatkan kecantikan dan uangnya. Dia kehilangan segalanya bagi pria itu, tapi pria Inggris itu malah kembali ke negaranya tanpa membawa Zhenzhu. Zhenzhu tidak berani pulang dan akhirnya menjadi gadis bar. Suatu hari seorang pelanggan yang mabuk membawanya pergi dengan mobilnya. Tidak disangka, mobilnya masuk ke sungai dan Zhenzhu tidak bisa keluar tepat waktu. Zhenzhu meninggal dunia.

End


Dan untuk Yuzhu, dia berada di rumah sakit jiwa. Kondisinya sudah semakin baik.

Yang paling tidak terduga, selama ini, Yueniang menabung uang yang dihasilkannya. Dan uang itu sudah digunakannya untuk membeli rumah keluarga Huang bulan lalu. Dia pun membawa kembali Xiufeng, tn. Huang dan Guihua ke rumah itu.




Flashback

Guihua dan tn. Huang tidak bisa menyembunyikan rasa haru mereka karna akhirnya bisa kembali ke rumah leluhur mereka.




(Mana mereka sangka bahwa pada akhirnya, orang yang menebus kembali rumah itu adalah Yueniang. Anak Juxiang dan cucu Tianlan. Bagian dari keluarga mereka yang sudah diperlakukan dengan kejam).

End


Xiujuan menatap makanan yang terhidang di hadapannya. Secara jujur, dia mengakui dirinya bukanlah Nyonya yang baik karna dia tidak bisa membuat hidangan dan kue Nyonya. Dan seiring bertambahnya usia, hal yang paling dirindukannya adalah segala hal mengenai Nyonya.



Setelah berbincang cukup lama, Xiujuan pun pada tujuannya. Dia memberikan selembar cek untuk Yueniang dan memohon bantuannya.

--



Yueniang menemui Xiufeng dan menyerahkan cek pemberian Xiujuan. Dia pun menyampaikan kedatangan Xiujuan dan pesannya. Jadi, setelah menipu uang keluarga Huang, dia tidak menggunakan uang itu sama sekali dan menabungnya di bank. Tidak disangka, mendapat banyak uang. Dan uang itu, dia kembalikan bersama bunganya pada keluarga Huang. Dan juga, Xiujuan meminta Yueniang menyampaikan pada Xiufeng kalau dia meminta maaf.


Itulah kali terakhir Yueniang melihat wanita pemberani ini (Xiujuan).

Kemudian, Yueniang dengar dia sudah pergi ke Inggris. Dia tetap melajang sampai meninggal.


Bukan hanya menebus rumah keluarga Huang, Yuenaing juga membeli sebagian besar barang antik di keluarga Huang yang dulu dijual atau digadaikan. Dia membelinya kembali dari Yanzi. Diantara barang-barang antik itu, ada beberapa barang yang dikenali Yueniang sebagai barang antik yang dijualnya dulu untuk mendapatkan modal usaha.



Yueniang tidak menyangka kalau ternyata Yanzi yang membelinya. Yanzi meluruskan bahwa bukan dia yang membelinya, tapi Sheng. Sheng juga bilang bahwa semua barang antik ditoko, kelak akan diwariskan pada Yueniang. Membahas mengenai mendiang Sheng, Yueniang teringat akan impian Sheng yang ingin melestarikan barang antik Nyonya.

Karna itu, Yueniang pun sudah membuat rencana. Setelah tn. Huang dan Guihua meninggal nanti, dia bermaksud mengubah kediaman keluarga Huang menjadi museum Nyonya.

“Sheng akan senang dan dia akan tersenyum dari surga,” ujar Yanzi.

--



Xi Er dan Libby sudah kembali ke Singapura. Dan mereka sekarang berkunjung ke Malaka. Mereka hendak mengunjugi Yuzhu dengan diantarkan Paul. Paul memberitahu kondisi Yuzhu yang jauh lebih stabil dan bisa dipulangkan kapanpun, tapi Yuzhu tidak mau. Yuzhu sangat trauma dengan pengalaman masa lalunya, sehingga butuh lebih banyak waktu untuk kembali normal.

Dari jauh, mereka melihat Yuzhu yang sedang duduk di taman, menyulam. Dia tampak sangat tenang. Karna itu, Xi Er merasa untuk tidak menemui Yuzhu karna takut Yuzhu akan teringat dengan masa lalu yang kelam.



Sepertinya, Xi Er masih belum ditakdirkan bertemu dengan Yueniang. Tepat saat dia berbalik, saat itu Yueniang tiba dan menemui Yuzhu. Yuzhu yang meminta Yueniang datang. Dia sudah membuat keputusannya. Dia mau pulang ke rumah. Dia tidak mungkin selamanya tinggal di rumah sakit ini. Dia ingin hidup normal.

Yueniang sangat bahagia mendengar keputusannya tersebut.

--




Yuzhu pun keluar rumah sakit. Dia diantarkan ke rumah keluarga Huang. Disana, dia bertemu dengan kakek, nenek dan ibunya. Pertemuan mengharukan terjadi. Xiufeng sangat bahagia karna putrinya akhirnya kembali ke rumah. tn. Huang dan Guihua juga menangis bahagia karna cucu mereka kembali.


--


Yueniang masih berhubungan baik dengan Paul. Saking baiknya, Yueniang bahkan mengundang Paul dan calon istrinya untuk menghadiri Tok Panjang yang akan diadakannya hari sabtu ini. Dia dengar dari Yuzhu bahwa dulu keluarga Huang sering sekali mengadakan Tok Panjang, jadi dia juga ingin mengadakannya sekaligus merayakan rumah yang sudah dicat ulang. Paul setuju dan meminta izin untuk mengajak kedua temannya. Dengan senang hati, Yueniang mengizinkan.

--



Hari H,

Tok Panjang diadakan. Banyak sekali orang penting yang diundang. Diantaranya banyak juga orang Inggris.


Ditengah acara, Ah Tao memanggil Yueniang dengan panik. Ini karna Yuzhu pergi ke belakang di saat dia tidak mengawasi.




Apa yang ditakutkan Ah Tao dan Yueniang? Mereka takut kalau Yuzhu melihat kamar tempatnya diperko** Robert, trauma Yuzhu akan kembali. Apa yang mereka takutkan beneran terjadi. Saat melihat kamar yang sudah digembok dan tidak lagi digunakan itu, kenangan menyakitkan di malm itu muncul. Padahal Yueniang sudah menyuruh agar merobohkan kamar itu, tapi para pekerja belum melakukannya.


“Kak Yueniang, aku baik-baik saja. Jangan mencemaskanku. Untuk bisa membebaskanmu dan kau bersama Chen Xi, aku tak menyesal. Yueniang, kau harus hidup bahagia selamanya dengan Chen Xi,” tulus Yuzhu.

“Ya,” jawab Yueniang dengan mata berkaca-kaca.

Dia pun mengalihkan perhatian Yuzhu dengan mengajaknya membuat teh lengkeng bersama.


Sementara itu, teman yang dimaksud oleh Paul untuk di undang adalah Chen Xi dan Libby. Chen Xi tentu kaget karna dibawa kembali ke rumah keluarga Huang. Dia ingat bahwa rumah itu sudah dibeli orang lain. Jadi, dia cukup penasaran dengan orang yang membeli rumah itu sekarang dan mengadakan Tok Panjang ini.


Libby tidak mau memberitahu dan mengajak Chen Xi untuk masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, Paul menyapa mereka dengan ramah sembari memperkenalkan calon istrinya. Setelah saling bersalaman, Chen Xi berbisik pada Paul, menanyakan siapa pemilik rumah ini.

“Dia bos wanita muda dan cakap. Dia belum lama membeli rumah ini,” jawab Paul.


Libby pun meninggalkan keduanya dengan alasan mau memotret. Padahal, tujuannya adalah mau mencari Yueniang di dapur. Tentu saja, Yueniang sangat senang melihat kedatangannya. Yuzhu pun ternyata sudah mulai mengenali Libby. Dan dari Yuzhu juga, Libby tahu bahwa selama ini Yueniang berbohong seolah masih bersama Chen Xi dan punya seorang putra bernama Ci En.



Umur panjang, Ci En datang dan mengajak Yuzhu untuk mencari bersamanya di ruang tamu. Setelah Yuzhu pergi, Libby pun menanyakan, apakah Ci En adalah putra Yuzhu? Yueniang membenarkan sembari menjelaskan kalau mereka tidak berani memberitahu yang sebenarnya pada Yuzhu.

Mereka berbincang cukup singkat. Yueniang sangat kaget saat tahu Libby akan menikah tapi bukan dengan Chen Xi. Libby akan menikah dengan seorang dokter. Libby juga memberitahu kalau di hati Chen Xi, tidak pernah ada tempat untuknya.

“Lalu, bagaimana dengan Chen Xi?”


“Dia mungkin akan menua sendirian,” jawab Libby.

“Kenapa?”

“Karna dia keras kepala sepertimu, dia hanya mau menikahimu. Dia bahkan tak kembali ke Singapura karna tempat ini membuatnya sakit hati.”


Di tengah pembicaraan mereka, Yuzhu lari ke dapur dengan bahagia sembari menarik Yueniang ke depan. Dia memberitahu kalau dia akhirnya datang.


Siapa yang dimaksud? Tidak lain adalah Chen Xi.







Pertemuan keduanya begitu tenang, namun dari tatapan matanya, dapat dirasakan perasaan yang bergejolak. Akhirnya, setelah sekian lama, mereka akan bisa bersatu dengan restu dari semuanya. Tidak ada lagi ketakutan ataupun halangan.



Chen Xi masih tidak yakin dengan yang dilihatnya. Dia bahkan mengira dirinya bermimpi. Tapi, Yueniang yang berdiri dihadapannya, tersenyum dan berkata bahwa dia tidak bermimpi. Tidak ada lagi keraguan. Chen Xi memeluk Yueniang dengan sangat erat. Perasaan keduanya, akhirnya tersampaikan.



Mereka adalah kakek dan nenekku.


Nenek Yamamoto Yueniang adalah orang yang legendaris.


Ada banyak rumor dan cerita tentangnya, tapi satu-satunya kisah yang nyata adalah dariku.

Akhir yang nyata.





Bertahun-tahun berlalu. Dan sama seperti yang Yueniang katakan, dia mengubah kediaman keluarga Huang ‘Ruixiang’ menjadi Museum Nyonya.

Jika kau datang ke sini hari ini, kau bisa melihat museum Nyonya yang sudah dialihkan dari rumah keluarga.


 

=END=


Terimakasih banyak yang sudah mau mampir dan membaca di sini. Tidak terasa lebih dari 2 bulan aku menulis sinopsis ini dan akhirnya bisa menyelesaikannya J

Oh ya, jadi, dari awal drama ini, narator nya adalah cucu Yueniang. Dan semua terjawab di episode terakhir ini, dimana narator mengungkapkan identitasnya.

Dari awal sinopsis ini, aku udah pernah nulis bahwa ini adalah remake dari serial Singapore dengan judul yang sama. Nah kalau di cari di google, di versi aslinya, Yueniang tidak menikah dengan Chen Xi. Ceritanya tetap dari sudut pandang cucu Yueniang yang menceritakan kisah keluarganya, tapi cucunya Yueniang ditampakkan juga sosoknya. Di versi aslinya, Yueniang menikah dengan Paul, sementara Chen Xi dengan Libby. Ada beberapa perbedaan sih antara versi asli dengan versi remake nya.

Nah, setelah membaca sinopsisnya, bagaimana pendapat kalian? Bagaiamana penilaian kalian mengenai karma yang di dapatkan keluarga Huang? Kalau aku jujur saja, yang buat paling nyesss itu, waktu Guihua dan Meiyu menyuruh orang membunuh Juxiang dan Yueniang, dan tidak lama kemudian, Meiyu dinyatakan keguguran disaat dia bahkan tidak tahu bahwa dia sedang hamil. Rasanya, OMG karma is real. Dan kemudian, saat dia melempar Juxiang dan Yueniang ke laut, pada akhirnya, Meiyu tidak dapat keuntungan apapun. Dia malah mendapat hukumannya sendiri. Terus, aku awalnya nggak nyadar saat pertama kali melihat rumah yang ditempati keluarga Huang waktu udah bangkrut. Tapi, pas nonton ulang, aku langsung woaah, ini kan rumah yang dulu mereka pakai untuk membuang Yueniang yang sekarat! Sekarang, mereka malah menempati rumah itu (tapi aku masih ragu, takut salah mengenali. Tapi, yah yakin juga itu benar rumah itu).


 

2 Comments

  1. terimakasih sinopsisnya...
    ditungggu drama lainnya..

    ReplyDelete
  2. 🥰🥰🥰thanks......lanjut yg blum end.....sinopsisnya.....semangat!!!

    ReplyDelete
Previous Post Next Post