Sinopsis K- Drama : Law School Episode 6/1

 


Original Network : jTBC Netfix

Byeol berjalan pulang ke rumah sambil bertelponan dengan Kang Sol A. Dengan agak cemburut, Byeol menceritakan bahwa dia pulang sendirian, karena semua temannya ada les dan sibuk, hanya dia yang tidak ada.

“Bertahanlah. Akan kucari uang banyak setelah lulus dan akan kusewa tutor terbaik untukmu,” kata Kang Sol A, menghibur Byeol.

“Kudengar pengacara pun kesulitan belakangan ini. Nilaimu kurang untuk masuk firma terkenal,” balas Byeol, tidak percaya. Dan Kang Sol A merasa kesal.

Kang Sol A kemudian menasehati Byeol uang jangan bermain ponsel terus, nanti dia sita. Dan Byeol membalas bahwa ini punya Dan. Lalu Kang Sol A menyuruh Byeol untuk berhati- hati kepada Man Ho, karena Man Ho berbahaya. Juga jangan lupa untuk selalu membawa semprotan kemana- mana.

“Jangan cemaskan aku. Belajarlah,” kata Byeol, mengerti. “Tapi dia tampak amat berbeda. Anak-anak tak akan kenal. Aslinya jauh lebih jelek. Dia mengerikan,” komentarnya.


Tepat ketika Byeol sudah selesai bertelponan dengan Kang Sol A, Man Ho muncul didepan nya sambil tersenyum padanya.

“Aku tampak lebih jelek? Hei, perhatikan,” kata Man Ho sambil mendekati Byeol. Dan karena takut, Byeol tidak sengaja menjatuhkan ponsel yang dipegang nya. Dan Man Ho tertawa. Kurasa aku tidak sejelek itu.


Dengan ngeri, Byeol mengeluarkan semprotan yang dibawanya untuk berjaga- jaga. Mundur atau kusemprot, ancamnya.

Hei, Nak. Aku tidak mengerikan lagi, bujuk Man Ho, mencoba menenangkan Byeol.

Aku tak peduli. Aku takut, jadi menyingkirlah, kata Byeol, takut.

Aku baca undang-undang, bukan kitab suci saat aku dipenjara, balas Man Ho, terus berjalan mendekati Byeol. Kau bisa dituntut atas penyerangan jika kau gunakan…”


Sebelum Man Ho selesai bicara, Byeol langsung menjerit dan menyemprot matanya. Lalu dia berlari masuk ke dalam rumah, serta meninggalkan ponselnya yang terjatuh.


Wakil Dean Ju mengaku kepada Jong Hoon bahwa pada hari itu, dialah yang membawa  kemasan gula itu dan membunuh Byung Ju.


Ketika Kang Sol B menghubungi Jong Hoon, Wakil Dean Ju langsung merebut ponsel Jong Hoon dan mematikannya. Lalu dia mengeluarkan bir yang dibawanya.

Dengan gelisah, Kang Sol B terus mencoba menghubungi Jong Hoon. Saat Ibu Kang B mengetahui itu, dia langsung mengomelinya.



Seharusnya dengarkan Ayah dan berhenti. Kau memaksaku menjiplaknya agar Ayah kesal, kata Kang Sol B, menyalahkan Ibu Kang B.

Kulakukan untukmu, bukan aku, balas Ibu Kang B, membela diri. Lalu Ibu Kang B menyuruh Kang Sol B belajar dan dia akan memanggilkan tutor untuk Kang Sol B.

Dibalai sidang. Wakil Dean Ju terus meminum bir yang dibawanya. Sementara Jong Hoon hanya diam saja dan memperhatikannya.


Flash back

Wakil Dean Ju : Aku menyusupkan obat itu ke dalam kopinya.

Flash back end

Jong Hoon menghentikan Wakil Dean Ju yang ingin minum lagi. Dia ingin Wakil Dean Ju berbicara dalam keadaan sadar, bukan dalam keadaan mabuk seperti ini. Karena itu, dia menyarankan agar mereka berbicara lain kali saja. Kemudian dia berniat untuk pergi duluan.



Kau juga menganggapku sebagai lelucon? tanya Wakil Dean Ju, menghentikan Jong Hoon. Kau pikir  aku menetap di sini karena tak percaya diri bahwa aku akan lolos ujian yudisial? tanyanya dengan tajam. Lalu dia lanjut minum lagi.


Tiba- tiba Kang Sol A mendapatkan telpon dari kantor polisi mengenai Byeol. Dan dengan panik, Kang Sol A langsung membereskan barang nya dan berlari pergi ke sana. Melihat itu, Joon Hwi merasa heran ada apa.




Dikantor polisi. Petugas menasehati Kang Sol A untuk tidak seharusnya menyebarluaskan informasi mantan pelaku pelecehan seksual, walaupun hanya dalam bentuk foto. Namun Kang Sol A merasa tidak ada yang salah sama sekali. Adiknya, Byeol, menyebarkan foto Man Ho kepada teman- temannya digrup, supaya mereka semua tahu dan lebih berhati- hati. Dan menurutnya, itu tidak melanggar hukum.

Kau belajar hukum, seharusnya kau paham, jelas si Petugas.

Ya, aku paham hukum pencemaran nama baik. Tapi aku tak pernah dengar aturan begini, balas Kang Sol A, bersikap keras kepala.



Disaat itu, Joon Hwi datang. Itu ada. Pasal 55, Pelanggaran Terhadap Perlindungan Pelaku Pelecehan Anak, jelasnya. Lalu dia menunjukkan buktinya untuk Kang Sol A baca.

Lihat? Sudah kubilang, kata si Petugas, lega karena Joon Hwi datang dan membantunya menjelaskan. Karena sebenarnya, dia malas juga mengurus kasus Man Ho ini.

Selesai membaca undang- undang yang Joon Hwi sebutkan. Kang Sol A langsung membanting ponsel Joon Hwi dengan kesal. Ini gila. Mereka prioritaskan hak pelaku kriminal di atas keselamatan anak-anak? Sialan! Siapa yang harus dilindungi? Warga sipil atau para penjahat? keluhnya.

Jadilah anggota dewan, gumam si Petugas.


Kang Sol A kemudin protes, kenapa foto Man Ho dibrosur yang diberikan dengan wajah Man Ho sekarang agak berbeda. Jika orang- orang tidak waspada, mereka tidak akan sadar siapa Man Ho.

Kemudian disaat itu, Man Ho datang. Dia menyuruh Kang Sol A untuk menyuruh Byeol, adik Kang Sol A yang menggemaskan, untuk membuang foto itu. Lalu dia mengeluhkan matanya yang sakit sebelah, karena di semprot lada. Mendengar keluhan itu, Kang Sol A menatap Man Ho dengan tajam. Dia khawatir Man Ho melakukan sesuatu kepada Byeol.


Aku tak melakukan apa pun! Tidak bisa lihat? Adikmu yang menyerangku, keluh Man Ho, tanpa tahu malu. Lalu dia memperhatikan wajah Kang Sol A. Astaga. Kalian memang mirip sekali, komentarnya, takjub.


Mendengar komentar itu, Joon Hwi menatap Kang Sol A dengan heran. Lalu tiba- tiba ponsel Man Ho berbunyi, jadi Man Ho mengangkatnya dan menjauh untuk berbicara kepada si penelpon. Dan Kang Sol A langsung mengikutinya.


Saat Kang Sol A menjauh, Joon Hwi memohon kepada si Petugas agar jangan menahan Kang Sol A. Dan si Petugas juga ingin begitu, tapi ada begitu banyak hukum khusus, jadi dia juga pusing.


Ketika Man Ho telah selesai bertelponan, Kang Sol A menanyai, apa yang Man Ho maksud dengan mirip dia. Dan Man Ho menyebut nama Kang Dan.

Dari mana kau kenal? tanya Kang Sol A, heran. Kau memata-matai rumah kami? Jangan bilang…” tuduhnya dengan yakin.

Aku harus bicara pada Dan tentang sesuatu, sela Man Ho sambil tersenyum lebar. Jika penasaran, suruh dia menemuiku. Jangan khawatir soal adikmu, jelasnya. Lalu dia pergi duluan.


Joon Hwi datang dan menghampiri Man Ho. “Lepaskan dia,” pintanya.

“Ya, akan kulepaskan,” kata Man  Ho dengan sikap dermawan. “Tujuanku juga sudah tercapai,” katanya dengan puas.


Setelah Man Ho berjalan pergi, Joon Hwi memperhatikan Kang Sol A. “Kau baik-baik saja?” tanyanya, perhatian.

“Tidak. Aku tak baik saja,” jawab Kang Sol A dengan jujur. Lalu dia berjalan pergi dan hampir saja terjatuh. Untungnya, Joon Hwi cepat menangkapnya.


Jong Hoon mengantarkan Wakil Dean Ju yang sudah mabuk berat untuk pulang ke rumah. Dan didalam perjalanan, Wakil Dean Ju terus mengoceh untuk membuat Jong Hoon percaya bahwa perkataannya benar, dialah yang telah membunuh Byung Ju.

Wakil Dean Ju menyerah diujian yudisial agar bisa mengajar. Tapi Ibu Kang B malah meremehkannya dan memuja Byung Ju yang langsung lulus ujian. Namun walaupun begitu, dia tetap menerima dan bersabar, karena Ibu Kang B adalah Ibu dari anaknya. Kemudian saat Byung Ju mengatakan didepan mukanya dengan nada angkuh  bahwa dia paham kenapa Ibu Kang B menyesal menikahinya, dia tidak bisa mengendalikan amarahnya.

Mendengar ocehan itu, Jong Hoon hanya diam saja.


Kang Sol B merasa tidak tenang, dia terus memikirkan tentang Ayahnya, Wakil Dean Ju.


Ketika Kang Sol B mendengar suara bel rumah, dia langsung keluar dan membukakan pintu. Lalu dia merasa terkejut, saat melihat Jong Hoon.


Kang Sol B kemudian membantu Wakil Dean Ju masuk ke dalam rumah. Setelah itu, dia menanyai, kenapa Jong Hoon bisa bersama dengan Wakil Dean Ju. Dan Jong Hoon diam sambil menatap foto keluarga Kang Sol B.


“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Kang Sol B, ingin tahu.

“Tanya ayahmu,” balas Jong Hoon, singkat. Lalu dia berniat untuk pergi. “Pertama, beri tahu dia bahwa aku melihatmu,” katanya, mengingatkan.

Kang Sol A menelpon Ibu Kang A dan menenangkannya untuk jangan khawatir, juga malam ini dia akan tinggal dengan Byeol. Lalu selesai bertelponan, Kang Sol A memberitahu Joon Hwi yang menemaninya pulang bahwa mereka sudah sampai di rumahnya, jadi Joon Hwi boleh pulang dan dia mengucapkan terima kasih.


“Lalu Lee Man-ho?” kata Joon Hwi, menanyai yang mana rumah Man Ho. Dan Kang Sol A menunjuk rumah sebelah dengan mulutnya.



Byeol keluar dari rumah dan memanggil Kang Sol A dengan khawatir. Dan lalu Kang Sol A memperkenalkan Joon Hwi kepada Byeol.

“Yang lolos ujian tahap dua?” tanya Byeol, mengenali Joon Hwi. “Sol banyak bercerita tentangmu. Tapi kau tidak tampak arogan dan sok pintar,” komentarnya. Mendengar itu, Kang Sol A langsung menutup mulut Byeol dengan panik.


“Aku bukan sok pintar. Aku memang pintar,” balas Joon Hwi sambil tersenyum penuh percaya diri.

“Itu terlihat. Kau tidak tampak memuakkan,” kata Byeol. Dan dengan panik, Kang Sol A langsung menariknya untuk masuk ke dalam rumah.


Didalam rumah. Byeol berpikir keras, dimana dia pernah melihat Joon Hwi. Dan Kang Sol A tidak percaya kalau Byeol pernah melihat Joon Hwi. Lalu dia menutup jendela rumah menggunakan kertas koran untuk sementara, setelah ada tirai, baru dipasang nantinya. Kemudian dengan perhatian, dia menasehati Byeol untuk tidur duluan, karena hari ini Byeol pasti sempat ketakutan.

Dengan patuh, Byeol bersiap untuk tidur. Tapi dia terus memikirkan. “Di mana aku melihatnya?” gumamnya.


Jong Hoon bermain puzzle sambil memikirkan misteri kematian Byung Ju, apakah benar Wakil Dean Ju adalah pelaku yang telah membunuh Byung Ju. Atau Kang Sol B kah pelaku yang sebenar nya?



Setelah Wakil Dean Ju agak tersadar, Kang Sol B memberikannya segelas air. Lalu dia memberitahu bahwa barusan Jong Hoon yang telah mengantarkan Wakil Dean Ju pulang, dan Jong Hoon bertemu dengannya. Karena sekarang Jong Hoon sudah mengetahui kalau dirinya adalah putri Wakil Dean Ju, maka dia ingin Wakil Dean Ju katakan saja bahwa Wakil Dean Ju bohong pada polisi untuk merahasiakan hubungan mereka. Dan Wakil Dean Ju mengiyakan.



Melihat sikap Wakil Dean Ju yang seperti tidak ingin bercerita apa- apa, maka Kang Sol B pun bertanya langsung. “Dia suruh aku tanyakan langsung kepadamu. Kutanya kalian bicara apa,” katanya, ingin tahu.

“Itu… “ gumam Wakil Dean Ju, ragu. “Bukan apa-apa, sungguh. Aku terlalu mabuk,” katanya, menenangkan.

“Aku tak perlu cemas?” tanya Kang Sol B, memastikan. Dan Wakil Dean Ju mengiyakan. Lalu dia berniat pergi ke kamar.


“Kau tahu…  aku mau menjadi hakim bukan karena Ibu,” kata Kang Sol B, menghentikan Wakil Dean Ju. Lalu dia menatap foto keluarga mereka. “Aku mau kenakan jubah hakim dan mengganti foto itu,” jelas nya.

Mendengar itu, Wakil Dean Ju diam dan ikut menatap foto keluarga mereka.


Kang Sol A mendengarkan ulang pelajaran Hukum Perdata yang diajarkan oleh Eun Suk dan yang telah direkamnya. Lalu secara perlahan, dia mulai merasa mengantuk dan kemudian kepalanya terantuk ke meja dan dia langsung terbangun. Setelah itu, Kang Sol A meregangkan dirinya dan menampar pipinya sendiri supaya tetap sadar dan jangan sampai tertidur lagi

Lalu tiba- tiba terdengar suara gonggongan anjing. “Anjing itu tak membantu. Anjing sialan!” keluh Kang Sol A, kesal.


Ketika Kang Sol A keluar dari rumah. Dia melihat anjing yang sedang menggonggong dan Joon Hwi yang berdiri diatas tembok dengan raut wajah takut. Melihat itu, dia merasa geli dan mendengus. Lalu dia membantu Joon Hwi mengusir anjing tersebut untuk pergi. Setelah itu, barulah Joon Hwi berani turun.


“Kau sedang apa?” tanya Kang Sol A sambil tersenyum manis. Dan dengan canggung, Joon Hwi balas tersenyum dan diam.


Tepat disaat itu, Ibu Kang A pulang.


Akhirnya, Kang Sol A dan Joon Hwi pulang bersama- sama ke kampus saat dini hari. Dan didalam bus, Kang Sol A menertawai Joon Hwi, karena tingkah Joon Hwi yang takut anjing, tidak sesuai dengan citra yang Joon Hwi bangun. Dan Joon Hwi sama sekali tidak merasa malu, sebab setiap orang memiliki trauma masing- masing.


“Tapi anjing tadi terlalu mungil,” komentar Kang Sol A, menggoda Joon Hwi.

“Kau tak bisa gunakan ini untuk mengancamku. Jangan harap,” balas Joon Hwi dengan emosi berapi- api. “Jika kau sebarkan, akan kutuntut kau atas tindak ancaman dan fitnah,” gertaknya.

“Tentu!” balas Kang Sol A sambil tersenyum. Dan dengan kesal, Joon Hwi pun menutup matanya serta mengabaikannya.

Kang Sol A merasa bosan dengan reaksi Joon Hwi. Lalu dia mulai menebak- nebak, apa yang Joon Hwi lakukan didepan rumahnya, apakah Joon Hwi mencemaskan mereka. Dan Joon Hwi hanya diam saja. Dan Kang Sol A merasa kalau tebakannya pasti benar.


“Kau menipuku,” kata Joon Hwi, mengingatkan kejadian dulu. “Kau jual bukumu padaku, kau ingat? Kubeli bukumu karena katamu kau senior di Fakultas Hukum Hankuk,” jelas nya.

Mengingat kejadian memalukan itu, Kang Sol A langsung terdiam. Dan Joon Hwi gantian menertawainya.

Sesampainya didekat kampus, Kang Sol A mulai berjalan dengan cepat untuk menghindari Joon Hwi. Tapi Joon Hwi tidak membiarkan itu dan terus mengikuti Kang Sol A sambil tertawa keras. “Nn. Senior, kau ingat aku?” tanyanya. “Hei, kau tak mengingatku?” tanyanya, terus.

“Apa? Aku tak ingat,” balas Kang Sol A, berpura- pura bodoh. “Aku tak ingat sama sekali,” katanya, menekankan.


Ketika Kang Sol A dan Joon Hwi sedang berjalan berdua, Kang Sol B yang menaiki taksi, dia melewati mereka berdua dan memperhatikan mereka berdua.


“Pada akhirnya ucapanmu benar. Kau diterima. Kau pasti merasa bersalah berbohong sebagai mahasiswi hukum Hankuk,” kata Joon Hwi, menggoda.

“Aku tak tahu kau bicara apa,” balas Kang Sol A, terus berpura- pura bodoh.


Tiba- tiba Kang Sol A dan Joon Hwi mendengar suara teriakan Ye Seul. Dan ketika mereka melihat ke arahnya, mereka melihat Ye Seul sedang bertengkar dengan pacar nya. Jadi mereka berdua pun mendekati Ye Seul untuk membantunya.

“Kita bicara lain kali,” kata Joon Hwi, menengahi.

“Siapa itu?” tanya si Pacar, cemburu.

“Berhenti. Dia teman belajarku,” kata Ye Seul, menenangkan si Pacar.

“Apa? Aku tak tahu ada teman pria,” kata si Pacar, semakin cemburu.


Dengan cemas, Ye Seul mengajak si Pacar untuk bicara di mobil. Melihat itu, Kang Sol A menarik Ye Seul untuk jangan mengikuti si Pacar. Dan si Pacar merasa kesal, karena Kang Sol A ikut campur dalam urusannya.

“Bicaralah nanti,” kata Joon Hwi, menengahi lagi.

“Aku tak apa-apa. Pergilah,” balas Ye Seul. Lalu dia mengikuti pacarnya masuk ke dalam mobil dan pergi bersamanya.



Post a Comment

Previous Post Next Post