Sinopsis K-Drama : Devil Judge Episode 09 - 1


Drama ini berlatar dalam distopia khayalan Korea, dan semua tokoh, organisasi,dan peristiwa adalah fiksi.




Para penyerang yang menyerang pekerja asing tersebut, tidak takut pada Soo Hyun yang adalah polisi dan sebaliknya, malah memprovokasi Soo Hyun untuk menembak mereka. Elijah yang melihat semua itu dari dalam mobil menjadi cemas kalau sesuatu buruk akan terjadi.  Dan satu-satunya orang yang terpikirkan olehnya adalah Yo Han. Begitu mendapat telepon dari Elijah dan menanyakan dimana keberadaannya, Yo han segera ngebut menuju tempatnya.



Soo Hyun tidak terprovokasi dan lebih mengutamakan untuk memeriksa keadaan para korban. Melihat itu, Jook Chang, si peimpin kelompok penyerang, memberi tanda pada anggotanya untuk menutupi kamera, agar tidak kelihatan kalau Soo Hyun memeriksa keadaan para korban. Kemudian, dia mulai bicara dengan suara lantang, agar terekam jelas, seolah-olah Soo Hyun sudah menyalahgunakan kekuasan untuk menyerang warga tak bersalah.



Soo Hyun tidak terprovokasi untuk menembaknya, tapi hanya menjatuhkannya. Di saat yang sama, beberapa anggota Jook Chang malah pergi menyerang Elijah yang berada di dalam mobil. Beberapa lainnya, menghalangi Soo Hyun agar tidak bisa bergerak. Untunglah Yo Han dan Ga On tiba di saat yang tepat. Ga On segera maju dan menghajar orang yang berusaha menyerang Elijah di mobil. 




Para penyerang mulai heboh saat melihat kedatangan Yo Han dan Ga On. Jook Changg yang tidak menyadari kesalahannya, malah kelihatan bersemangat bisa bertemu dengan idolanya, Yo Han. Dia mendekati Yo Han untuk berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Sayangnya, Yo Han bukan orang yang dibayangkannya. Tanpa babibu, Yo Han langsung mencekiknya lehernya. Dia sangat marah karena Jook Changg berani macam-macam dengan keponakannya. Jook Changg dengan nafas tersengal-sengal, menjawab kalau dia tidak tahu.


Soo Hyun mulai panik karena Yo Han tidak ada niat sama sekali melepas cekikannya. Beberapa anggota Jook Changg juga nggak ada yang berani maju untuk menolong. Mereka hanya berdiri melihat dan merekam. Jook Chang sudah kehabisan tenaga dan nafas. Soo Hyun juga mengangkat senjatanya untuk menembak Yo Han yang tidak mengindahkan instruksinya.


Ga On langsung menghalangi Soo Hyun untuk menurunkan senjatanya dan meminta Yo Han untuk berhenti. Barulah Yo Han mau berhenti. Dengan tatapan dingin dan tanpa rasa takut, Yo Han mendekati Soo Hyun dan menanyakan, apakah dia menondongkan pistol padanya?



Soo Hyun menurunkan pistolnya dan memberitahu kalau Yo Han ditangkap atas kasus penyerangan. Jook Chang juga langsung diborgol. Soo Hyun juga menelpon ke kantor polisi untuk meminta bantuan polisi untuk membawa semua penyerang tersebut. 



Yo Han kelihatan nggak peduli sama sekali. Dia pergi ke mobil Soo Hyun dan menggendong Elijah untuk dibawa ke mobilnya. Sepanjang perjalanan pulang, Yo Han hanya diam tanpa mengatakan apapun. Elijah seperti mengharapkan Yo Han untuk mengatakan sesuatu, tapi nihil.




Setelah sampai di rumah pun, Yo Han hanya mendorongkan kursi rodanya hingga ke depan kamar tanpa sepatah katapun. Elijah nggak tahan lagi dan mulai melampiaskan kemarahannya karena Yo Han tidak mengatakan sesuatu apapun. Setelah dimarahi, Yo Han baru bicara. Dia menyebut Soo Hyun adalah orang gila yang sudah membahayakan Elijah. Elijah tidak setuju dan membela kalau Soo Hyun nggak salah. Dia beralasan kalau Soo Hyun hanya membawanya keluar karena dia ingin makan tteokbokki, tapi mereka bertemu para penyerang itu di tengah jalan. Dia nggak punya siapapun yang menemaninya tteokbokki. Setelah mengatakan semua itu, Elijah langsung masuk ke dalam kamarnya. 


Ga On juga sudah selesai membantu Soo Hyun dan kembali ke rumah Yo Han. Dia sepertinya takut kalau Yo Han akan salah paham pada Soo Hyun, makanya dia menyakinkan Yo Han kalau Soo Hyun adalah orang baik. Soo Hyun menyukai dan menjaga Elijah bukan sebagai polisi tapi sebagai sesama manusia. Dan juga, mau berapa lama Yo Han mengurung gadis remaja sendirian? Dia mengerti kalau Yo Han terkejut karena kebakaran katedral itu tapi Elijah bukan lagi anak umur 6 tahun.


“Dia diculik dua kali,” ujar Yo Han. “Banyak yang mengincar kekayaan kami dan kami punya banyak musuh. Elijah mempercayai siapapun yang baik kepadanya.”

“Itu karena dia merindukan kasih sayang. Sebesar apapun kebencianmu kepada dunia dan isinya, kau tidak bisa hidup sendirian. Kau butuh seseorang untuk diandalkan. Karena kita manusia.”


Tidak ada tanggapan dari Yo Han. Ga On tidak memaksa dan undur diri dari sana.

--


Di kantor Yayasan Tanggung Jawab Sosial,

Sun Ah sedang berpesta sendirian untuk merayakan kantor Ketua Yayasan yang akhirnya menjadi miliknya. Dia sangat senang karena akhirnya bisa mendapatkan posisi ini setelah sekian lama. Hm, tapi rasanya sangat sepi merayakan ini seorang diri. Dan dari sekian banyak nomor kontak yang ada di ponselnya, satu-satunya orang yang bisa diteleponnya adalah Jae Hee.


Jae Hee sedang menikmati waktunya dengan minum-minum di bar. Saat mendapat telepon dari Sun Ah, dia mengira Sun Ah membutuhkan bantuannya sekarang. Jika ya, dia akan segera ke sana. Tapi, saat tahu Sun Ah menelpon karena ingin minum sampanye dengannya, Jae Hee malah mengejeknya yang sekarang Ketua yayasan masa nggak punya teman minum? Bersenang-senanglah. Apa dia harus menelponkannya beberapa model?

“Tidak usah. Bersenang-senanglah,” ujar Sun Ah, seolah baik-baik saja.


Padahal, aslinya, dia kesepian. Ah, tapi mendengar kata ‘model’ dia jadi kepikiran sebuah ide.

--



Begitu tiba di kantor, Ga On segera ke ruangan Yo Han untuk memberitau kalau semua penyerang yang ditangkap Soo Hyun kemarin udah dibebaskan. Kepala Polisi yang memerintahkannya. Beneran nggak masuk akal. Saat mendengar laporan itu, Yo Han lumayan kaget karena sama saja artinya Jook Changg dan anggotanya bukan hanya orang gila biasa.

Lagi membahas masalah itu, dia malah mendapat telepon dari Ketua MA yang memanggilnya dan kedua hakim pembantu untuk ke ruangannya.


Di ruangannya sudah ada Sun Ah. Saat melihat Sun Ah, Jin Joo kelihatan senang. Tujuan mereka di panggil karena Sun Ah menyarankan agar mereka bertiga menjadi model di video promosi Tim Siaran Langsung Persidangan. Sun Ah beralasan kalau mereka harus lebih mengekspos Yo Han dan team ke media agar semakin banyak orang yang tertarik pada mereka. 


“Kau ingin kami bersandiwara di depan banyak orang. Itukah maksudmu?” ujar Yo Han, blak-blakan menebak tujuan sebenarnya Sun Ah.


tn. Ji langsung menegur sikapnya yang di nilainya berlebihan. tn. Ji jelas membela Sun Ah karena Yayasan adalah sponsor persidangan langsung ini. Dan juga, mereka harus memakai kesempatan ini untuk memperbaiki citra persidangan. Turuti saja apa kata Sun Ah.



Ga On nggak setuju karena itu bukan tugas hakim. Tapi, Jin Joo malah setuju. Dengan senyum ramah, Jin Joo menatap Sun Ah dan berujar kalau itu memberi kesan ramah kepada rakyat. (Gila! Jin Joo benar-benar bisa jadi orang yang menghancurkan persidangan itu sendiri jika terlena dengan ucapan manis Sun Ah dan mulai tamak menginginkan posisi Yo Han, sebagai hakim pemimpin persidangan). 



Yo Han yang pintar, bisa menyadari adanya tatapan sarat makna di antara keduanya. Ga On masih mencoba menolak rencana Sun Ah, apalagi mengingat adanya banyak insiden di antara mereka dengan yayasan belakangan ini, jadi agak aneh kalau yayasan tiba-tiba ingin mempromosikan mereka. Apa Sun Ah sudah mempunyai slogan promosi yang dia ingin tampilkan?

“Penegakan Hukum dan Ketertiban Korea yang Aman. Tim Siaran Langsung Persidangan juga akan bergabung dengan kami.” 


Saat mendengar slogan Sun Ah, itu kan jelas-jelas slogan yang dipromosikan Presiden (artinya, Sun Ah ingin membuat citra seolah persidangan Live mendukung slogan Presiden). Karena Ga On terus protes, Sun Ah menyerang balik dengan pertanyaan : “Kau merasa tidak nyaman? Kau menentang langkah pemerintah?”


Sebelum masalah semakin larut dan melebar kemana-mana, Yo Han segera memutuskan kalau mereka akan melakukannya. 


Tapi, begitu pertemuan selesai, Yo Han langsung menemui Sun Ah yang sudah mau pergi dari persidangan. Dia sangat marah dan menegaskan sekali lagi kalau dia bukan orang yang sabar. Tapi, Sun Ah tidak mendengarkan peringatannya. Jika Sun Ah terus menghalanginya, dia akan menerima akibatnya. Sun Ah nggak takut sama peringatan Yo Han dan membela diri kalau dia sekarang ini sedang membantu Yo Han. Dia berusaha membangun image Yo Han sebagai orang yang berhasil selamat dalam kebakaran besar dan menjadi hakim yang menghukum kejahatan. Itu kan cerita yang disukai semua orang. Dia ingin menjadikan Yo Han menjadi presiden selanjutnya di pemilihan dua tahun lagi. Daripada membiarkan Heo Joong Se atau Cha Kyung Hee yang mendapatkan posisi tersebut, dia lebih ingin Yo Han yang memimpin negara ini. Lebih cocok dan bersinar terang di atas sana. Jadi, Yo Han bisa memanfaatkannya dan yayasan.


“Lucu sekali. Daripada serigala, kau ingin aku jadi pembohong bersamamu,” sindir Yo Han.

“Ada banyak kasus besar yang membuat orang heboh. Penyiksa anak, pemerkosa dan preman. Bersihkan monster-monster itu dari jalanan dan aku akan menjadikanmu pahlawan yang lebih besar. Yayasan bisa mengagumi siapapun. Sudah kami lakukan dengan sampah seperti Heo Joong Se, ingat? Tunggu dua tahun lagi, kita akan…”

“Hanya bagian terakhir itu yang membuatku kesal. Kita bersama. Aku tipe yang penyendiri,” tegas Yo Han. Dia tidak mau bekerja sama dengan Sun Ah.



Ekspresi Sun Ah berubah. Dia memasang raut sedih dan bertanya, apakah Yo Han tidak bisa sedikit lebih baik padanya? Tapi, sedetik kemudian, ekspresinya berubah kembali menjadi ceria dan pamit pergi sambil melambaikan tangan. 


Sebenarnya, Ga On masih sangat keberatan dengan menjadi model untuk slogan seperti itu. Tapi, Yo Han memintanya untuk mengikuti saja agar mereka bisa menemukan kelemahan mereka. Dari cara Yo Han bicara, dia seolah mengenal akrab Sun Ah,. Dan itu membuat Ga On menjadi penasaran, apa mereka dulu saling mengenal dan bagaimana?


Dengan senyum, Yo Han menjawab kalau dia dan Sun Ah bertemu di rumah ini. Dia yakin kalau Ji Young Ok pasti sudah pernah bercerita pada Ga On sebelumnya, mengenai pelayan yang melompat. Ga On kaget, bukan karena tahu Sun Ah adalah pelayan tersebut, tapi karena cerita itu benar. Apa Yo Han benar-benar mempermainkan hati orang? Saat mendengar pertanyaannya, Yo Han berkomentar kalau Ga On sangat mirip dengan ‘dia’. Menilai buku dari sampulnya. 



Dia yang dimaksud adalah Isaac. Dulu, saat Isaac tahu dia membuat pelayan melompat dari lantai 2, Isaac marah dan menegurnya. Tindakan Yo Han itu bisa memnbuat si pelayan mungkin nggak bisa berjalan lagi. Dia mengatakan ini karena mencemaskan Yo Han. Kalau hal ini terjadi di sekolah, Yo Han bisa terkena masalah besar. Dia juga takut kalau ayah akan marah lagi pada Yo Han. Karena itu, dia minta Yo Han untuk berjanji padanya, untuk tidak meyakiti orang yang tidak bersalah. Dan sebagai janji mereka, Isaac memberikan kalung Salib dan memakaikannya di tangan Yo Han. Setiap kali Yo Han melihat salib itu, ingatlah janji yang Yo Han buat dengannya.  Yo Han mengangguk.


Makanya, kalung salib itu terasa sangat berarti bagi Yo Han. Mengingat masa lalu, mata Yo Han menjadi berkaca-kaca. Dia jelas merindukan abangnya.


“Ya, kakakku juga seperti itu. Dia tak pernah mengerti kebenaran sederhana. Bahwa tidak ada orang di dunia ini yang tidak bersalah,” ujar Yo Han, tertawa yang terdengan sedih. 

--


Di istana kepresidenan,

Heo Joong Se sedang melakukan konferensi pers. Dia akan menjawab pertanyaan dari pada reporter. Seorang reporter menanyakan kelanjutan penyelidikan terhadap Geng Kekerasan yang Joong Se bilang dalang di balik penggelapan donasi, sepertinya tidak ada kemajuan. Saat mendapat pertanyaan itu, Joon Se tersenyum dan menjawab agar tidak terburu-buru. Namanya juga organisasi, jadi mereka memiliki struktur dan pandai menutupi jejak. Berikan sedikit waktu lagi. Percayalah kepada kompetensi penyidik mereka.


Reporter kedua mengangkat tangan dan menanyakan perihal lonjakan pengikut selebritas daring bernama Jook Chang yang membentuk pasukan dan terlibat dalam kekerasan massa. Ada informasi yang mengatakan bahwa polisi sama sekali tidak bertindak. 


Baru mendengar pertanyaan itu, Joong Se udah langsung marah dan mengklaim itu hanya berita palsu. Joong Se mulai mengamuk – ngamuk dan memarahi asistennya karena tidak memilih reporter dengan benar. Dia semakin marah saat melihat si reporter tersenyum dan merasa kalau si reporter merasa pintar. Joong Se benar-benar tidak menunjukkan wibawanya sebagai Presiden padahal konferensi pers itu dihadiri banyak reporter dan di tayangkan live di TV.


Cha Kyung Hee yang melihat konferensi pers itu saja merasa marah dan kesal karena orang bodoh seperti Joong Se bisa menjadi presiden. Dia merasa menyesal sudah menjadikan Heo Joong Se menjadi presiden dan itu semua karena tn. Seo Jung Hak!



Jadi, dulu, saat mau pemilihan presiden, Heo Joong Se mempromosikan dirinya di hadapan para anggota yayasan dengan pidatonya yang seolah peduli pada rakyat. Pidatonya sangat menggebu-gebu dan terlalu berlebihan. Benar-benar tidak menunjukkan wibawa sama sekali dan intelektualnya. Setelah pidato panjang itu, dia berlutut di hadapan tn. Seo agar mempercayainya. 



Setelah pidatonya selesai dan Heo Joong Se pergi, Cha Kyung Hee menanyakan keputusan tn. Seo. Apa dia beneran yakin ingin menjadikan Joong Se menjadi Presiden? Min Yong Sik dan Park Du Man juga merasa ragu soalnya, Joong Se dulu hanyalah badut untuk membawakan acara yayasan. Menjadi kandidat Presiden? Hmm. Dia itu hanya aktor terkenal dengan slogan ‘tepat sasaran’ dan memiliki enam juta subscriber.


“Badutlah yang paling cocok dengan masa kekacauan. Benar, 'kan? Meski terpilih menjadi presiden, kau akan diburu selama menjabat jika tidak membasmi penyakitnya. Untuk apa berdiri di tengah baku tembak, padahal kau bisa menjadi dalangnya? Salahkah? Kau setuju, 'kan?” ujar tn. Seo, menyakinkan Kyung Hee agar merelakan jabtan Presiden pada Joong Se.


Dan sekarang, setelah memikirkannya kembali, Kyung Hee mulai sadar kalau itu bukan pemikiran tn. Seo tapi pemikiran Sun Ah, sekretaris yang bersembunyi di balik tn. Seo.

--



Hari ini adalah hari pemotretan. Sun Ah datang dengan penuh kegembiraan. Dengan sikap ramahnya, dia menyapa semua orang. Dia juga menunjukkan perhatian dengan merapikan dasi Yo Han. Karena sedang berada di depan umum, Yo Han tidak berlaku begitu kasar dan hanya berbisik menyuruhnya untuk berhenti.



Yang paling semangat di dalam pemotretan itu hanya Jin Joo. Dia yang terus menerus tersenyum dan sok mengarahkan koleganya untuk berpose. Setelah beberapa kali foto, dia meminta tukar posisi agar dia yang berdiri di tengah. Yo Han nggak masalah sama sekali dan mempersilahkannya. 



Di tengah pemotretan itu, K menelponnya dan memberitahu kalau dia sudah mendapatkan semua hal mengenai masa lalu Sun Ah. Semua informasi masa lalu Sun Ah tersebut akan dibocorkan ke Menteri Cha Kyung Hee secara anonim. Yo Han mengiyakan dan tambahkan satu hal lagi diinformasi Sun Ah, yaitu bahwa dia pernah menjadi pelayan di rumahnya.


Sesuai yang direncanakan, informasi Sun Ah yang berusaha di cari Kyung Hee sampai di tangannya. Mereka nggak tahu aja kalau itu sengaja diberikan oleh Yo Han. Setelah melihat informasi masa lalu Sun Ah, sesuatu mulai terpikirkan oleh Kyung Hee. 


 

Post a Comment

Previous Post Next Post