Sinopsis K-Drama
: Happiness Episode 10 part 1
Semua
tokoh, lokasi, organisasi, agama, insiden dan kelompok dalam drama ini hanyalah
fiksi
Ada
yang aneh dengan apartemen Se Hun. Apartemen itu dalam keadaan terbuka. Se Hun
menghilang.
= H A P P I N E S S =
Tae Seok akhirnya menghubugi mereka setelah
beberapa hari. Yang menerima panggilannya adalah Yi Hyun. Dan yang mengecewakan
adalah Tae Seok berbohong pada Yi Hyun kalau Sae Bom tidak mempunyai antibodi
dalam tubuhnya. Ji Soo yang mendengarkan saja terkejut dengan kebohongannya.
Kebohongan Tae Seok tidak berhenti sampai disitu. Dia beralasan menghubungi
mereka karena sudah memutuskan untuk membebaskan semua anak di bawah umur dari
karantina, makanya, dia akan menjemput Seo Yoon dari sana. Untuk melakukan itu,
dia butuh bantuan Yi Hyun untuk membawa Seo Yoon keluar apartemen dengan aman.
Yang diluar dugaan Tae Seok adalah Yi Hyun memintanya agar membawa serta Sae
Bom keluar dari sana. Ini memang hal yang diinginkan oleh Tae Seok, namun, dia
tidak sangka saja kalau Yi Hyun yang pertama kali akan mengajukan permintaan
itu. Biar tidak terlalu kentara, Tae Seok menyetujui permintaannya. Dia akan
membawa Sae Bom dan Seo Yoon keluar dari sana jika keduanya bersedia.
“Aku akan bicara
dengan Sae Bom dan mengabarimu,” ujar Yi Hyun.
Begitu
pembicaraan berakhir, Ji Soo bertanya dengan kecewa, apa Tae Seok sampai harus
merahasiakan antibodi yang dimilik Sae Bom dari Yi Hyun?
“Kamu tidak merasa
ada yang aneh? Dia bilang, "Pasti
berbahaya di luar," lalu bertanya apa dia bisa mengirim Yoon Sae-Bom
juga. Jika berbahaya, dia seharusnya akan menawarkan diri,” balas Tae Seok,
menyadari sikap aneh Yi Hyun.
Sementara
itu, Jung Kook sedang menemani Seo Yoon bermain jenga. Mereka kebetulan
menemukannya di rumah Seo Yoon. Seo Yoon mengajak Yi Hyun untuk ikut bermain,
sayangnya, Yi Hyun tidak bisa karena dia mau pergi ke lantai 15, menemui Sae
Bom.
Umur
panjang, baru juga mau pergi menemui Sae Bom, mereka sudah bertemu di depan
pintu tangga darurat. Sae Bom kelihatan panik dan bilang ada hal buruk. Dia mau
mendekati Yi Hyun, tapi Yi Hyun sedikit menjauh. Dia ingin menjaga jarak dari
Sae Bom agar tidak terlalu membahayakannya.
Bersama
dengan Sae Bom, mereka kembali ke lantai 15. Sae Bom menunjukkan kertas memo
yang ditemukannya di atas meja apartemen Se Hun. Isinya : “Aku
membuat kesalahan yang tidak bisa kuperbaiki. Aku berusaha tetap di rumah dan
bertahan selama mungkin, tapi aku tidak sanggup melakukan ini lagi. Aku akan
keluar dari apartemen dan mencari bantuan. Untuk sisa makanan dan airnya, kalian
bisa berbagi dengan penghuni lainnya.”
Sae
Bom sudah mencocokan tulisan di kertas memo itu dengan tulisan Se Hun di drum
air yang ada tulisan Se Hun. Menurutnya, tulisannya agak berbeda. Tapi Yi Hyun
bilang kalau saat merasa cemas, terkadang tulisan tangan jadi bisa berubah. Meski begitu, tetap saja Sae Bom curiga.
Mengingat kepribadian Se Hun yang pelit dan begitu berhati-hati, mustahil dia
mau membagikan semua stok yang ada dimilikinya dan meninggalkan apartemen.
Ditambah lagi, Se Hun tidak membawa dompet dan hape-nya. Kesalahan apa yang
sudah dilakukannya?
Yi
Hyun menduga kesalahan yang dimaksud Se Hun berkaitan dengan obat Next. Dia
sepertinya meyakini Se Hun meminum obat Next. Dugaan itu semakin kuat saat dia
menemukan botol obat berisi obat Next. Disaat sedang memeriksa, Yi Hyun sempat
menemukan kantong yang berisi bubuk jeruk nipis. Sae Bom bilang kalau bubuk itu
biasa diletakkan di kloset untuk menghilangkan aroma. Dia tahu karena dia
menggunakan bubuk itu saat pelatihan lapangan SOU.
Uh,
benar-benar mengesalkan. Se Kyu dan Moon Hee sudah menunggu di depan pintu
untuk meminta jatah makanan. Dia juga mengira kalau Sae Bom mendapat sesuatu
karena Sae Bom memegang kantong. Padahal isi kantong itu adalah baju FBI yang
akan diberikannya pada Se Hun. Namun, Se Kyun dan istrinya sudah langsung
membuat kesimpulan sendiri dan mau menerobos masuk. Yi Hyun menatap mereka dengan sengit dan
menyuruh mereka untuk menunggu karena masih dalam tahap negosiasi.
Sae
Bom dan Yi Hyun menuju lantai 1 untuk memeriksa apakah ada orang yang keluar.
Tidak ada. Pintu keluar masih tertutup dan tidak terlihat ada bekas orang
memindahkan barang-barang yang menahan pintu. Yi Hyun yakin kalau Se Hun
terinfeksi makanya meninggalkan surat itu. Sae Bom tidak sependapat. Soalnya,
kalau Se Hun terinfeksi, Se Hun pasti akan memilih untuk tetap tinggal di
apartemen. Tidak mungkin seorang anak rumahan akan keluar (wkwwkkw. Aku
banget). Sae Bom merasa kalau Se Hun mungkin sedang di kurung. Dan mengenai
pesan yang ditinggalkan, seseorang pasti memaksanya menulis pesan tersebut.
Keyakinan
Sae Bom menjadi hilang saat dia memegang pintu keluar dan pintu bisa digeser.
Pintu dalam keadaan terbuka. Hm. Yi Hyun semakin yakin kalau Se Hun sudah
meninggalkan gedung apartemen ini seperti pesannya. Lagipula, Se Hun kan kaya,
jadi bisa saja ada orang yang membantunya keluar.
Se
Kyu dan Moon Hee semakin menyebalkan! Karena Yi Hyun dan Sae Bom tidak
mengizinkannya untuk bicara dengan Se Hun, mereka malah memanggil semua
penghuni untuk berkumpul di depan apartemen Se Hun dan memaksanya untuk keluar.
Sae Bom dan Yi Hyun yang baru keluar, kaget melihat tingkah mereka. Dan seperti
biasa, Yeon Ok bersikap seperti seorang perwakilan penghuni. Dengan bangga, dia
memberitahu kalau semua penghuni mendatanginya dan meminta bantuan. Intinya,
semua ingin mendapatkan jatah makanan dan minuman Se Hun. Ditambah lagi,
seseorang melihat Se Hun meninggalkan gedung.
Orang
yang melihatnya adalah Andrew. Dia mengaku melihat Se Hun pergi tadi pagi lewat
pintu keluar di lantai 1. Dia memang tidak melihat wajah orang yang keluar,
tapi dia melihat orang itu menggunakan pakaian APD. Hanya Se Hun yang memakai
pakaian seperti itu. Kali ini, So Yoon juga ikut bicara meminta diberikan jatah
makanan karena persediaan mereka sudah semakin menipis. Ditambah lagi, Se Kyu
dan Moon Hee terus meminta bayaran dengan harga tidak masuk akal.
Karena
sudah sampai tahap seperti ini, Sae Bom dan Yi Hyun tidak bisa lagi mencegah.
Mereka akhirnya membukakan pintu kamar Se Hun. Tadi, saat di dalam, mereka yang
mengambil kunci apartemen. Begitu pintu dibukakan, semua langsung menerobos
masuk. Tingkah mereka semakin kurang ajar saat menemukan catatan Se Hun yang
mengizinkan semua stoknya dibagikan kepada para penghuni.
Macam
kesetanan, Se Kyu mau mengambil sebanyak mungkin stok air yang dimiliki Se Hun.
Mereka semua memang nggak bisa dikasih hati dan diajak bicara baik-baik.
Semakin dikasih hati dan dibantu, semakin mereka kurang ajar. Makanya, Sae Bom
sekarang lebih memilih menggunakan kekuatan. Dia memelintir tangan Se Kyu biar
nggak macam-macam. Yi Hyun yang memperingati semuanya agar hanya mengambil
sebagai makanan untuk saat ini. Hanya sebagian! Mana tahu saja Se Hun akan
kembali. Dan pembagian akan dilakukan secara merata termasuk untuk penghuni
yang sekarang tidak ada disini!!
Tidak
ada yang berani protes setelah melihat sendiri kuatnya Sae Bom.
--
Huft!
Namanya juga manusia, mau dibagikan secara adil juga, masih ada yang tidak
puas. Salah satunya adalah Joo Hyeong. Dia kesal karena hanya mendapatkan
sedikit air padahal dia sudah membeli apartemen dengan harga mahal. Harusnya,
mereka mendapat lebih banyak air. Udah gitu, ada banyak peralatan hidup di
rumah Se Hun, tapi mereka tidak bisa mengambilnya. Menjengkelkan.
Sang
Hee mencoba bersikap manis dan mesra pada Joo Hyeong, tapi Joo Hyeong malah
melarangnya untuk mendekat karena terasa panas. Yang dipikirkan Joo Hyeong
sekarang hanyalah semua barang yang ada di tempat Se Hun. Sementara yang
dipikirkan Sang Hee adalah melihat tattoo yang ada di pundak Joo Hyeong.
Tiba-tiba
saja terdengar suara ketukan di pintu. Yeon Ok dan Se Kyu yang datang untuk
mengajak diskusi mengenai barang-barang yang ada di apartemen Se Hun. Joo
Hyeong tidak mau kalau Sang Hee mendengar pembicaraan mereka dan mengusir Sang
Hee agar menunggu di luar.
Sae
Bom sudah memberitahu Jung Kook perihal Se Hun yang meninggalkan apartemen. Seo
Yoon yang mendengar pembicaraan, berkomentar kalau Se Hun pergi pasti karena
merasa kesepian. Sambil berbincang, Sae Bom menuangkan air untuk mereka minum.
Yi Hyun juga menerima air itu dan berpura-pura meminumnya. Dia nggak mau minum
sedikitpun air karena takut akan semakin haus.
Saking
takutnya akan dirinya sendiri yang tiba-tiba mungkin akan berubah, Yi Hyun
tidak bisa tidur sepanjang malam. Dia juga memutuskan untuk tidur di luar apartemen.
D+5
Hari
ini, Sae Bom bangun lebih cepat dari biasanya. Dia kelihatan cemas karena Yi
Hyun tidak ada di dalam apartemen dan gelas berisi air ada diatas meja. Itu
adalah gelas milik Yi Hyun.
Yi
Hyun sedang dalam keadaan galau berat. Dia mengingat bagaimana bahagianya Sae
Bom saat membeli apartemen ini. dan yang membuatnya takut adalah dirinya sudah
terinfeksi. Salah satu ciri orang terinfeksi adalah bekas luka mereka
menghitam. Namun, dihadapan Sae Bom, Yi Hyun terus saja berusaha bersikap
ceria.
Sae
Bom memang sangat mengkhawatirkannya. Apalagi saat melihat perban ditangan Yi
Hyun berdarah. Dia ingin mengobati luka Yi Hyun lagi, namun, anehnya, luka itu
sepertinya terlalu cepat untuk pulih. Untuk menghidari kecurigaan, Yi Hyun
menyombongkan diri sebagai manusia vitamin dan antibiotik.
“Kamu
terluka di tempat lain? Kamu bisa memberitahuku sekarang.”
“Tidak,
aku baik-baik saja,” bohong Yi Hyun.
Topik
kemudian beralih ke Tae Seok yang menghubungi Yi Hyun menggunakan walkie-talkie
kemarin. Yi Hyun menyampaikan kalau Tae Seok bilang akan melepaskan Seo Yoon
dari karantina karena dibawah umur. Karena rasanya berbahaya jika Seo Yoon
keluar sendiri, Yi Hyun menyarankan agar Sae Bom ikut dengan Seo Yoon. Jika
bersama Sae Bom, Seo Yoon pasti akan merasa aman.
Sae
Bom mau saja keluar, tapi harus bersama-sama dengan Yi Hyun. Dia mau kalau Yi
Hyun mendapatkan suntikan antibiotik juga untuk luka ditangannya. Sae Bom
kemudian membahas Se Hun lagi. Dia sudah memikirkannya semalaman dan yakin
kalau Se Hun masih berada di dalam apartemen ini. Dia ingat kalau ada satu
tempat yang mereka belum cari di apartemen ini.
Dimanakah
itu?
Apartemen
dilantai 11, tempat Hyun Kyung menyembunyikan Soo Min pertama kali. Yi Hyun
merasa mustahil kalau Se Hun bisa di sana karena dia nggak pernah keluar dari
kamar, jadi tidak mungkin tahu password kamar apartemen tersebut. Sae Bom tetap
ingin memeriksa untuk segala kemungkinan yang ada.
Kamar
itu memang terlihat kosong dari luar. Namun, di atas meja dapur, mereka sudah
menemukan sebuah botol yang bertuliskan nama Se Hun. Apakah Se Hun benar ada di
sana? Tidak! Yang ada mereka menangkap basah Hae Sung dan Sang Hee yang sedang
melakukan ‘itu’ di kamar kosong.
Astajim!
Udah jelas ketahuan, Hae Sung masih saja membuat alasan kalau dia hanya sedang
memebrikan nasehat hukum. Memberikan nasehat sambil buka bjau gitu?! Sae Bom
dan Yi Hyun mana mungkin tertipu. Mereka juga nggak mau peduli, entah mereka
berselingkuh atau ngapain. Yang jelas, jangan terus menyelinap sana sini karena
bisa saja merkea bertemu orang terinfeksi. Udah jelas ketahuan, Sang Hee
meminta keduanya merahasikan hal ini dari orang lain. Sae Bom tidak mau
mengiyakan dan menasehati Hae Sung untuk jujur sama So Yoon. Begitu kepercayaan
suami istri rusak, pernikahan tidak akan bertahan lama.
Keduanya
tidak mengatakan apapun dan mau beranjak pergi. Sebelum pergi, Yi Hyun menyuruh
mereka membawa botol minum mereka juga.
“Ini
bukan milik kami,” beritahu Sang Hee.
Curiga,
Sae Bom dan Yi Hyun memeriksa kamar kosong lain. Di kamar kosong lain, ada
sesuatu di sudut yang ditutup menggunakan kain panjang. Sae Bom menduga itu
adalah Se Hun yang sedang mencoba menahan rasa haus. Perlahan dengan ditemani
oleh Yi Hyun, dia mendekati orang di pojokan dan membukan penutup kainnya.
Arghh!
Teriakan Sang Hee dan Hae Sung menggema. Yang ditutupi oleh kain tersebut
adalah Ibu CS yang sudah meninggal dengan luka koyakan besar dileher dan tubuh
yang dilumuri dengan bubuk jeruk nipis. Bubuk yang sama yang mereka lihat di
apartemen Se Hun. Tubuh Ibu CS juga sudah mulai dikerubungi lalat buah.
Tidak
membuang waktu, Sae Bom langsung pergi ke apartemen Joo Hyeong. Ngapain?
Memintanya untuk ikut ke lantai atas sebagai dokter untuk memeriksa seseorang.
Joo Hyeong awalnya mau menolak, tapi karena penasaran, dia mengikuti.
Di
apartemen lantai 11, Yi Hyun menahan Hae Sung dan Sang Hee untuk diinterogasi.
Keduanya mengaku tidak tahu apapun dan terus saja bilang hanya sedang melakukan
konsultasi hukum. Yi Hyun tidak mau mendengarkan alasan bullshit mereka itu. Dia hanya mau tahu, gimana kondisi apartemen
saat mereka masuk tadi? Keduanya mengaku tidak ingat. Hahahaha. Gimana bisa
ingat kalau mereka masuk sambil berciuman.
Keduanya
juga sempat masuk ke kamar utama untuk hmhm. Tapi, begitu masuk, mereka langsung
keluar karena mencium bau semen dan banyak lalat berterbangan. Jadi, mereka
pindah ke kamar lain.
Sae
Bom dan Joo Hyeong tiba. Sae Bom juga bilang kalau dia sudah bilang keadaan
disini pada Jung Kook dan Jung Kook sedang mengumpulkan semua penghuni. Joo
Hyeong sebenarnya juga udah tahu Sang Hee dan Hae Sung berselingkuh, makanya
dia nggak begitu terkejut, hanya saja nggak habis pikir karena keduanya bisa
berada di apartemen kosong.
Joo
Hyeong masuk untuk memeriksa ‘orang’ yang dikatakan Sae Bom. Dia sama sekali
nggak tahu kalau orang yang hendak diperiksa sudah meninggal. Makanya, saat
melihat mayat Ibu CS, dia berteriak kencang.
--
Hyun
Kyung sedang berada di ruangan golf indoor. Dia pergi menemui Soo Min dan
memberikan ponsel Soo Min juga. Yang dilakukan Soo Min hanyalah melihat foto
keluarganya dan itu sudah membuatnya merasa lebih baik. Sayangnya, karena
kertebatasan listrik, dia nggak bisa menyalakan hape-nya terus menerus agar
baterai tidak cepat habis. Tanpa berpikir, Hyun Kyung memberikannya power bank
miliknya. Soo Min mana tega memakainya, soalnya Hyun Kyung pasti memerlukannya
untuk laptop. Hyun Kyung menjawab kalau laptopnya habis baterai, dia bisa
menulis menggunakan pena dan kertas.
“Aku
selalu mendapatkan sesuatu darimu. Sebagai kakakmu, aku tidak tahu harus
berkata apa,” sesal Soo Min. “Hyun-Kyung, tetap saja... Jika sesuatu terjadi
padaku, bisakah kamu mengurus keluargaku untukku?”
“Aku
tidak bisa melakukan itu. Fokus saja menjaga kesehatan dan keluar dari sini.”
“Hei.
Aku sakit. Aku meminta bantuanmu. Tidak bisakah kamu...,” ujar Soo Min, sedikit
emosi.
“Kamu
pasti merasa jauh lebih baik sekarang,” balas Hyun Kyung, keras.
Keduanya
hampir saja berdebat lagi kalau Andrew tidak muncul. Dia datang untuk
memberikan makanan pada Hyun Kyung. Ini sebagai bentuk balas budinya karena
Hyun Kyung membagikan makanannya padanya saat hari pertama mereka di karantina.
Baru juga mau kembali ke apartemen masing-masing, mereka sudah bertemu Jung Kook
yang menyuruh agar ke lantai 11. Seseorang tewazs.
Joo
Hyeong sudah selesai melakukan pemeriksaan. Dan yang dilakukannya begitu
selesai adalah marah-marah karena tidak diberitahu terlebih dahulu mengenai
mayat Ibu CS.
“Sebagai
dokter, apa pendapatmu?”
“Dia
mati karena gigitan. Lehernya digorok,” jawab Joo Hyeong sambil menggerutu
karena badannya jadi bau.
“Kamu
tidak punya pendapat sebagai seorang ahli?”
“Pendapat
ahli? Berdasarkan darah yang membeku dan lebam pada jasad, dia sudah tewas
lebih dari 2 hari. Bubuk jeruk nipis digunakan untuk menghilangkan baunya. Itu
bubuk yang sama yang kita lihat di Unit 1501, bukan? Lalat buah sialan. Lalat
buah yang pertama tiba jika ada mayat. Untuk bertelur di mata dan lubang
hidung. Itu sebabnya orang bilang meski harus bergulingan di kotoran, lebih
baik hidup daripada mati.”
Setelah
mendengar pendapatnya, mereka meminta Joo Hyeong memberitahu hal ini pada yang
lain, tapi jangan membahas perihal lalat buah. Sebelum keluar, Joo Hyeong
menanyakan keberadaan Sang Hee dan Hae Sung disana. Apa mereka yang menemukan
mayatnya? Bersamaan?
Masih
dengan alasan bullshit yang sama, Hae
Sung berkilah kalau dia disini untuk memberi konsultasi hukum pada Sang Hee.
Sementara Sang Hee beralasan kalau dia disini karena ada firasat. Dia memimpikan
si Ibu CS menangis tersedu-sedu, makanya, dia menyarankan agar mereka memasang
tempat ini. Joo Hyeong tertawa kecil mendengar kebohongan keduanya yang begitu
kentara.
“Aku
tidak keberatan, tapi aku mencemaskanmu, Pak Kook Istrimu akan sangat
terguncang. Bukankah begitu?” sindir Joo Hyeong.
Sementara
di dalam sibuk dengan mayat dan perselingkuhan Hae Sung dengan Sang Hee, yang
menunggu diluar malah emosi. Se Kyu dan Moon Hee mengajukan protes sama Yeon Ok
karena semua persediaan makanan dan minuman mereka sudah dicuri sama Andrew.
Saat Sae Bom dkk keluar dari dalam ruangan, Se Kyu kembali melaporkan pencurian
Andrew. Mereka meminta agar Yi Hyun menangkapnya.
“Tenanglah.
Seorang penghuni tewas,” ujar Sae Bom.
“Itu
tidak penting sekarang. Makanan kami hilang,” protes Se Kyu dan Moon Hee, tidak
peduli dengan nyawa orang lain yang sudah hilang.
“Petugas
kebersihan yang pernah bersama kalian tewas. Lee Deok-Soon,” teriak Sae Bom.
Marah. Dia kelihatan sangat kesal dengan mereka yang sibuk dengan diri sendiri
dan tidak punya rasa simpati!
Joo
Hyeong menyampaikan kalau ibu CS, Ny. Lee Deok Sook, sepertinya dibunuh oleh
orang yang terinfeksi, soalnya lehernya terkoyak. Yeon Ok langsung menuduh
pelakunya adalah Se Hun, mengingat isi suratnya yang bilang sudah melakukan
kesalahan yang tidak bisa diperbaiki lagi. Karena sudah seperti ini, mereka
menuntut pembagian jatah lagi!
Di
saat semuanya sibuk meminta jatah makanan dan minuman yang tersisa, So Yoon
hanya terfokus pada Hae Sung yang keluar dari apartemen itu dengan Sang Hee.
Hae Sung mencoba bersikap biasa dan ramah dengan Yi Hyun, untuk menutupi
perselingkuhannya dengan Sang Hee. Yi Hyun nggak mau meladeninya. Yang dia
inginkan adalah menyelidiki gimana ny. Lee bisa pergi dari lantai 2 dan
berakhir di sini. Dia juga akan meminta pernyataan saksi nantinya, yaitu Hae
Sung dan Sang Hee.
Sudah
jelas dia ketangkap berselingkuh. Namun, dia masih saja bersikap seolah tidak
melakukannya dihadapan So Yoon. So Yoon sampai menghela nafas tidak percaya.
Karena
apartemen 1102 sudah menjadi TKP, Yi Hyun memperingati mereka untuk tidak ada
yang ke sana lagi. Dia juga sudah mengubah kode sandi pintu biar nggak ada yang
bisa masuk lagi. Se Kyu nggak peduli. Yang dia inginkan adalah pembagian jatah.
Jatahnya sudah dicuri sama Andrew!
Umur
panjang. Mereka berpasa-pasan dengan Jung Kook yang membawa Hyun Kyung dan
Andrew menuju lantai 15. Begitu melihatnya, Se Kyu langsung meninju Andrew.
Semua langsung melerai.