Sinopsis K-Drama
: Happiness Episode 10 part 2
Tae
Seok mendapat kabar buruk. Penyakit Young In kembali kambuh dan kali ini sudah
sangat berbahaya. Obat penenang sudah diberikan hingga tahap maksimal dan tidak
berguna. Tubuh Young In sudah tidak bisa menerima obat penenang lagi. Tae Seok
sudah tidak mempunya cara lain dan meminta Ji Soo memberikannya sampel sisa
obat plasma Yoon Sae Bom.
“Hanya
satu dan atasan kita menginginkannya. Mereka ingin sampel semua yang kita uji
coba,” jelas Ji Soo. “Pak! Kamu bilang tidak akan memberi tahu Yoon Sae-Bom. Jika
memakai sampel ini, atasan kita akan menyadari ini penting,” ujar Ji Soo
berusaha menghentikan Tae Seok pergi memakai sampel.
“Aku
tahu itu,” jawab Tae Seok dan tetap pergi untuk mengambil sampel itu.
Tae
Seok benar-benar sudah tidak peduli apapun lagi demi menyelamatkan istrinya.
Dia sampai menggunakan pistol untuk memaksa orang yang membawa sampel untuk
memberikan sampel padanya. Ji Soo yang mengikuti, yang berusaha menjelaskan
situasi.
Tae
Seok bergegas kembali ke ruang rawat Young Ini dan langsung menyuntikan sampel
itu ke alat infus. Begitu disuntikkan, Young In secara perlahan mulai menjadi
lebih tenang dan tertidur. Kelihatan sekali Tae Seok lega.
“Periksa
kondisinya dan segera hubungi jika ada masalah.”
“Apa
yang terjadi? Atasan kita akan tahu. Dan kamu tidak memberi tahu Yoon Sae-Bom,”
protes Ji Soo.
“Tidak
jika kita melaporkannya dulu. Beri tahu atasan kita bahwa Yoon Sae-Bom mengembangkan
antibodi. Lalu kita mengujinya pada istriku dan memastikan itu efektif.
“Kalau
begitu...”
“Katakan
kita akan menjemput Yoon Sae-Bom besok,” potong Tae Seok.
“Kamu
hanya mengulur waktu. Mereka akan mulai mencurigaimu.”
“Itu
yang kubutuhkan. Waktu.”
--
Sae
Bom dan Yi Hyun mendiskusikan kembali mengenai kematian ny. Lee dan kemungkinan
kalau Se Hun adalah pelakunya. Berdasarkan kesaksian yang diberikan Andrew yang
melihat Se Hun, perkiraan waktunya sama seperti perkiraan waktu kematian Ny.
Lee. Artinya, Ny. Lee diserah saat naik ke lantai atas.
Pembicaraan
mereka terputus karena kepulangan Jung Kook. Dia beneran lelah harus bolak
balik naik turun tangga. Dia beneran haus dan meminta Sae Bom mengambilkannya
air. Saat Sae Bom menuangkan air ke gelas Jung Kook, Yi Hyun memalingkan wajah
dan itu terlihat sama Sae Bom. Untuk saat ini, dia masih berpura-pura tidak
menyadari sikap aneh Yi Hyun dan mengajaknya untuk ke lantai 5 untuk membagikan
stok makanan dan minuman yang tersisa.
Semua
penghuni sudah siap sedia di depan pintu apartemen Se Hun dengan membawa
kotak-kotak besar yang akan digunakan untuk membawa jatah mereka. Agar tidak
terjadi keributan, Sae Bom dan Yi Hyun yang akan membagikan stok nya. Sementara
Jung Kook akan berjaga di depan pintu dan mengatur giliran masuk. Mereka akan
masuk satu persatu. Untuk jaga-jaga, stok akan disisakan sedikit untuk keadaan
tidak terduga.
Antrian
dimulai. Se Kyu dan Moon Hee langsung meminta agar jatah Andrew dibagikan pada
mereka. Tentu saja, Yi Hyun tidak memberikannya. Mereka hanya akan diberikan
jatah per orang dan tidak boleh diwakilkan siapapun. Dong Hyun juga salah satu
orang yang mengantri untuk mendapatkan jatah.
Huft,
syukur dia masih tahu sedikit rasa bersalah. Setelah mencuri semua stok yang
ada di rumahnya, dia mengembalikannya. Semua jatah yang didapatkannya dari
apartemen Se Hun, diantarkannya ke apartemen orang tuanya. Hm, ada yang sedikit
aneh menurutku di sini. Nenek Sung Sil harusnya sudah terinfeksi dan
kemungkinan juga sudah kambuh, tapi, kakek Hak Je masih terlihat baik-baik
saja, meskipun tinggal bersama Nenek Sung Sil. Sejak hari dia bertengkar dengan
Yeon Ok, kakek Hak Je memegang perkataannya dan tidak keluar dari rumahnya.
So
Yoon dan Hae Sung juga sudah mendapatkan jatah mereka. Hae Sung cukup sadar
diri kalau So Yoon sudah tahu perselingkuhannya. Walau begitu, dia masih saja
berbohong hanya memberikan konsultasi pada Sang Hee di tempat yang tenang. So
Yoon sudah muak mendengar kebohongan dari mulutnya dan menyuruhnya untuk diam!
Karena
Andrew tidak mungkin lagi tinggal bersama Se Kyu dan Moon Hee setelah mencuri
barang mereka, maka Sae Bom dan Yi Hyun mengizinkannya untuk tinggal sementara
di apartemen Se Hun. Mereka juga memperingati Andrew tidak berkeliaran
kemanapun karena Se Kyu masih mengincarnya. Andrew mengucapkan terimakasih atas
bantuan mereka.
Anehnya,
begitu ditinggal sendirian, Andrew langsung duduk di singgasana yang ada di
apartemen itu. Lagaknya menunjukkan kalau dia sama sekali tidak segan berada di
sana. Seolah merasa itu memang tempatnya.
Saat
Sae Bom dan Yi Hyun kembali ke apartemen, mereka menemukan Seo Yoon sedang
meringkuk di bawah kasur dan batuk-batuk. Kondisinya sedang tidak sehat. Seo
Yoon tidak mau membuat mereka khawatir dan berujar kalau dia baik-baik saja.
Dia hanya perlu batuk sedikit.
Namun,
sebagai orang dewasa, Sae Bom tahu kalau Seo Yoon harus segera keluar dari
apartemen ini agar bisa mendapatkan perawatan untuk penyakit jantungnya. Diluar
memang berbahaya, tapi setidaknya, di luar sana ada dokter dan obat. Yi Hyun
setuju dengan pendapatnya dan bilang akan segera menghubungi Tae Seok.
Hari
sudah sore, dan Yeon Ok mengumpulkan semuanya di ruang gym. Kali ini, dia
benar-benar bertingkah seperti perwakilan penghuni dan memberikan nasehat ini
itu pada mereka untuk tidak berkeliaran dan sebagainya karena mungkin orang
yang terinfeksi masih ada di dalam apartemen ini dan bersembunyi. Yeon Ok juga
tidak mau memberikan kesempatan bagi Sae Bom untuk bicara. Mereka ingin
memeriksa lagi, siapa yang terinfeksi. Dan untuk melakukannya, mereka butuh
darah. Dasar gila, Se Kyu malah ingin menancapkan pisau ke Joo Hyeong untuk
mengambil darahnya. Keributan terjadi. Moon Hee dan Dong Hyun berusaha
menghentikan tindakan gila Se Kyu.
Disaat
keributan itu terjadi, Yi Hyun kelihatan tidak fokus. Dia menututp mata dan
berusaha mencegah dirinya untuk tidak kambuh. Setelah berhasil menguasai diri,
Yi Hyun langsung mengubah topik denga membicarakan makanan dan minuman. Dia mengumumkan
kalau mereka berencana keluar. Jika benar Se Hun keluar dari gedung apartemen
ini, pasti ada jalan keluar dari sini. Makanya, mereka akan mencoba keluar dan
memeriksa apakah bisa membawakan makanan atau minuman dari luar. Joo Hyeong
ikutan memberitahu mereka mengenai alat peralihan darurat yang ada di basement
gedung ini. Daripada keluar dan membahayakan diri, lebih baik ke sana dan
menyalakan mesin. Begitu listrik menyala, mereka bisa memasak dan minum air
juga.
Apa
yang dikatakan Joo Hyeong sama seperti yang dikatakan oleh Se Hun, jadi dia
tidak berbohong. Joo Hyeong ternyata curiga kalau nanti Yi Hyun dan Sae Bom
keluar, mungkin mereka tidak akan kembali lagi. Se Kyu setuju dengannya,
mengingat Yi Hyun dan Sae Bom dekat dengan Tae Seok, orang militer. Yeon Ok
ikut memperkeruh suasana. Dia tidak mengizinkan mereka pergi keluar, tapi selesaikan
semuanya dengan apa yang ada di gedung ini. (Dasar setan! Nggak mau
membahayakan nyawa sendiri, tapi juga tidak mau orang lain selamat! Mereka hanya
ingin Yi Hyun dan Sae Bom menyelamatkan mereka dengan mengorbankan nyawa
mereka).
“Baik.
Kami akan ke sana dan menyalakan sakelarnya,” setuju Yi Hyun.
Begitu
dia mengatakan itu, tidak ada lagi yang protes dan semua langsung bubar.
Setelah
semuanya pergi, Yi Hyun bicara sama Sae Bom. Mereka harus mengeluarkan Seo Yoon
dari sini sebelum turun ke ruang listrik. Masalahnya, entah bagaimana mereka
akan menyampaikannya pada Seo Yoon. Sae Bom kemudian terpikir hal lain.
Mengenai rencana ke ruang listrik. Mungkin mereka bisa ke sana tanpa ketahuan
sama ‘zombie’ tapi gimana caranya mereka kembali? Begitu generator dinyalakan,
pasti akan terdengar suara berisik dan orang-orang terinfeksi akan berkumpul ke
sumber utama. Bisa saja orang terinfeksi itu jadi membobol pintu utama dan
masuk ke dalam apartemen ini.
“Kita
bisa mengambil jalan lain,” jawab Yi Hyun, tidak merasa takut. Hal yang semakin
membuat Sae Bom curiga.
--
H+6
Subuh.
Yi Hyun sudah pergi ke atap, dimana Bo Ram tinggal sekarang. Yi Hyun ke sana
untuk memeriksa pintu darurat ke gedung lain yang sudah ditutup dari luar.
Entah apa yang direncanakan oleh Yi Hyun. Yang jelas, Tae Seok menunggu
panggilan darinya. Tae Seok sudah memerintahkan Ji Soo agar siap siaga menyusup
ke dalam apartemen jika sampai besok pagi mereka belum mendengar kabar dari Yi
Hyun. Ji Soo ragu soalnya apartemen Se Yang sudah dipenuhi dengan kasus mutasi
parah disana. Jika masuk tanpa memeriksa tempat itu dahulu, seseorang akan
mati. Tae Seok tidak peduli. Yang penting, mereka harus bisa membawa Sae Bom
keluar dengan selamat dari sana.
Umur
panjang. Mereka akhirnya mendapatkan panggilan dari Yi Hyun. Yi Hyun
menyampaikan kalau dia akan membawa keluar Sae Bom dan Seo Yoon. Dia akan turun
ke tempat parkir jam 1 siang ini, jadi, bersiaplah untuk membawa mereka.
“Bagaimana
denganmu? Kamu tidak mau keluar juga?”
“Seseorang
harus tetap di rumah. Kita mungkin memiliki perbedaan, tapi aku tahu kamu
berusaha menghentikan penyebaran penyakit. Tolong bantu Yoon Sae-Bom dan Park
Seo-Yoon agar tetap aman,” mohon Yi Hyun.
Permohonan
yang sudah membuat Tae Seok bisa menyimpulkan, Yi Hyun telah terinfeksi. Itu sebabnya
Yi Hyun ingin mengeluarkan Sae Bom dari apartemen.
Pagi
sudah menyingsing,
Seo
Yoon asyik bermain jenga dengan Jung Kook di ruang tamu. Sementara Sae Bom yang
baru bangun, tidak bisa lagi menahan rasa cemas, khawatir dan kecurigannya sama
Yi Hyun. Makanya, dia mengajak Yi Hyun bicara berdua di kamar.
“Aku
bicara dengan Han Tae-Seok, dan para tentara akan datang ke garasi basemen. Kita
akan mengirim Park Seo-Yoon keluar, lalu turun ke Ruang Listrik,” ujar Yi Hyun,
sebelum Sae Bom mengatakan sesuatu.
“Ada
sesuatu di matamu lagi,” balas Sae Bom dan menyeka sesuatu yang ada di mata Yi
Hyun. “Ingat bagaimana kita berjanji harus saling memberi tahu jika kita sakit?”
ingati Sae Bom, memulai pembicaraan. “Kamu baik-baik saja?”
“Tentu
saja. Aku tidak apa-apa. Kenapa? Kamu khawatir lukaku terinfeksi?” bohong Yi
Hyun.
“Aku
sudah memikirkannya, dan luka di tanganmu itu sembuh terlalu cepat. Kamu juga
tidak minum air.”
“Hei.
Itu tidak benar. Ini masih sangat sakit. Lihat?” ujar Yi Hyun dan membuka
perban di tangannya. “Aku tidak menyadarinya karena sangat terkejut melihat
jasad Lee Deok-Soon, tapi kurasa lukanya terbuka lagi.”
Yi
Hyun berbohong! Luka ditangannya bukan terbuka lagi, tapi tadi pagi, dia
mengiris kembali luka yang sudah sembuh itu untuk menghilangkan kecurigaan Sae
Bom.
“Itu
melegakan. Aku sangat khawatir,” lega Sae Bom, tanpa tahu kalau semua hanyalah
kebohongan. Yi Hyun tidak baik-baik saja.
“Seharusnya
kamu mengatakan sesuatu, bukannya khawatir.”
“Apa
lagi yang bisa kulakukan? Tidak ada obatnya. Bagaimana jika itu terinfeksi? Aku
sudah memintamu berhati-hati.”
“Baiklah.
Aku akan berhati-hati mulai sekarang,” janji Yi Hyun.
Setelah
Yi Hyun mengatakan itu, Sae Bom merebut walkie talkie Yi Hyun dan mencoba
berkomunikasi dengan Tae Seok. Dia meminta agar disiapkan banyak antibiotik,
antiseptik dan perban karena Yi Hyun terluka. Tae Seok menerima pesannya dan
menyanggupi. Sae Bom cukup senang karena Tae Seok merespon panggilannya. Sekarang,
dia ingin menanyakan perihal Kim Se Hun yang kemungkinan terinfeksi. Tidak
diduga, Tae Seok memberitahu kalau Kim Se Hun kemungkinan besar masih
bersembunyi di dalam apartemen, jadi berhati-hatilah.
Informasi
dari Tae Seok membuat Sae Bom ingin memeriksa gedung apartemen lagi. Mana tahu
saja Se Hun bisa diketemukan. Sebelum pergi, Sae Bom mengingatkan Jung Kook
untuk tidak membukakan pintu karena Kim Se Hun mungkin masih ada di gedung ini.
Jung Kook mengiyakan dan memamerkan kalau dia ada pistol.
Yi
Hyun dan Sae Bom menuju apartemen Se Hun. Sae Bom ingat kalau Se Hun pernah
bilang membuat bungker di suatu tempat. Dan mungkin ada persembunyian rahasia di
dalam apartemennya. Anehnya, saat mereka mengetuk pintu, tidak ada yang
membukakan pintu. Curiga terjadi sesuatu, Yi Hyun akhirnya membuka pintu dengan
kunci yang dimilikinya. Apartemen dalam keadaan kosong. Andrew tidak ada di
sana.
“Mari
bawa Park Seo-Yoon keluar dahulu. Kita bisa memeriksanya nanti,” saran Yi Hyun,
menyadari kalau ini akan memakan waktu lama.
“Bagaimana
jika ada yang terluka?”
“Aku
akan mencari Andrew dalam perjalanan turun, jadi, lihatlah di sekitar sini.”
Sialnya,
setelah Yi Hyun pergi, walkie talkie yang sekarang ada sama Sae Bom, berbunyi. Panggilan
dari Ji Soo. Ada hal penting yang hendak disampaikan. Dia sedang memeriksa
latar belakang orang-orang di dalam apartemen itu dan menemukan sesuatu yang
aneh.
Di
saat yang sama, Yi Hyun menemukan sesuatu yang mencurigakan. Ada sebuah pintu
kecil di depan pintu darurat. Instingnya mengatakan untuk membuka pintu itu.
Dan saat pintu dibuka…
Ji
Soo memberitahu Sae Bom kalau dari data, Ahn Guk Jin, nama Korea Andrew,
ditemukan tewas di rumahnya. Karena penyebaran penyakit gila, laporan bagian
administrasi mengalami kendala hingga mereka baru mendapatkannya sekarang. Dan
Ahn Guk Jin, tidak memiliki bekas luka apapun di wajahnya!
Yang
ditemukan Yi Hyun di balik pintu tersebut adalah mayat Kim Se Hun dengan luka
koyak di leher dan tubuh yang dipenuhi bubuk jeruk nipis. Dia dibunuh sama
seperti Lee Deok Soo.
Tae
Seok yang baru tiba, menyadari kalau laporan Ji Soo berbahaya. Makanya, dia
meminta Sae Bom untuk tetap di rumah. Akan butuh waktu 4 sampai 5 jam hingga
mereka tiba di sana, jadi, tunggu saja. Mereka yang akan menyelesaikannya. Masalahnya,
Sae Bom tidak bisa tinggal diam sekarang. Dia melihat tas Andrew yang ada di sana
dan memeriksa isinya. Ada kartu tanda pegawai Lee Deok Soon dan juga KTP Kim Se
Hun di tas tersebut. Di saat itu, Yi Hyun kembali dan melaporkan kalau Kim Se Hun
di temukan.
Jung
Kook dan Seo Yoon masih bermain bersama. Tiba-tiba terdengar suara orang
mengetuk pintu dengan keras. Yang datang adalah Hae Sung untuk memberitahu
kalau dia melihat Kim Se Hun. Dia meminta Jung Kook membuka pintu dan
mengizinkannya masuk karena dia di kejar. Percaya padanya, Jung Kook membuka
pintu dengan memegang pistol.
Sh*t!
Hae Sung ternyata membohonginya. Dibelakangnya ada Andrew. Begitu pintu dibuka
dan belum sempat Jung Kook bereaksi, Andrew sudah menyerang dan menusuknya
berulang kali.
Dorr!!
Suara pistol terdengar hingga ke lantai atas. Sae Bom sudah measa ada yang
nggak beres dan meminta Tae Seok menunggu. Dia akan menghubungi jika butuh
bantuan.
Keduanya
tiba sangat terlambat. Andrew sekarang berada di apartemen mereka dan duduk di
hadapan Seo Yoon yang menangis. Di depan apartemen juga sudah berkumpul : Se
Kyu, Moon Hee, Joo Hyeong, Yeon Ok dan Hae Sung. Semuanya berdiri sambil
memegang kantong! Bajin***!!!!! Mereka pasti mengingikan stok makanan dan
minuman yang Sae Bom dan Yi Hyun miliki.
“Apa
yang kalian lakukan?”
“Suamiku.
Dia mati karena kalian berdua,” jawab Yeon Ok. BGSD!
Semuanya
menatap dengan mata predator. Mereka bukan lagi manusia! Lebih mengerikan
daripada zombie-zombie yang masih punya hati seperti Soo Min dan Bo Ram!!!! Di depan
pintu, Jung Kook terbaring bersimbah darah.
“Siapa
kau?!” tanya Sae Bom.
Dan
akhirnya, Andrew melepaskan topi, kacamata dan masker yang selama ini
menyembunyikan wajahnya
H A P P I N E S S