Sinopsis K-Drama
: Happiness Episode 12 part 2 END
Si
beban yang bernama Sang Hee, sekarang sedang berkeliaran di ruang gym. Dia mau
mencuri laptop Joo Hyeong. Dasar bodoh, dia ketangkap. Ckckck. Dia kira kalau
Joo Hyeong sedang tidur dan diam-diam menyelinap. Mana tahunya Joo Hyeong hanya
berpura-pura. Untuk membuat situasi semakin sulit, Yeon Ok datang sambil mengangkat
barbel. Dia nggak ada niat mau menolong Sang Hee. Dia kemari untuk menawarkan
kerja sama sama Joo Hyeong. Mereka harus menyingkirkan Yi Hyun, mumpung dia
hanya sendirian sekarang. Tentu saja, Joo Hyeong setuju.
Dan
barbel yang dibawanya dapat digunakan untuk melepaskan borgol yang ada di
tangan Joo Hyeong.
Di
unit 501, Yi Hyun masih merapikan apartemennya dan tiba-tiba dari arah ruang
terdengar suara teriakan Sang Hee yang meminta tolong. Yi Hyun tanpa ragu,
langsung pergi keluar sambil membawa tongkat baseball sebagai senjata. Joo
Hyeong dan Yeon Ok sudah menunggunya di lorong sambil menggunakan Sang Hee
sebagai sandera. Keduanya sudah benar-benar menjadi monster, namun masih juga
menyangkal. Sebaliknya, mereka malah mau menunjukkan kalau Yi Hyun adalah
monster sebenarnya. Dengan sengaja, Joo Hyeog menyayat lengan tangan Sang Hee
hingga darah berceceran.
Rasa
haus Yi Hyun menjadi tidak tertahankan. Meski begitu, Yi Hyun tetap saja
menolong Sang Hee dengan mendorongnya ke tangga darurat untuk kabur. Setelah
itu, Yi Hyun langsung berlari kembali ke apartemennya dan menutupi diri dengan
selimut. Penyakitnya akan kambuh.
Yeon
Ok tertawa puas melihatnya. Sementara Joo Hyeong tidak puas dan malah
menggedor-gedor di depan pintu agar Yi Hyun keluar dan menunjukkan sosok
dirinya yang sudah terinfeksi. Di dalam, mata Yi Hyun perlahan mulai berubah.
Di
tengah keributan itu, akhirnya Sae Bom tiba. Yeon Ok yang udah gila, malah
terus menyebut Sae Bom yang membunuh suaminya dan dia pantas menjadi perwakilan
penghuni.
“Baiklah.
Aku akan memilihmu saat kamu keluar dari penjara,” ujar Sae Bom, biar Yeon Ok
tenang.
Setelah
itu, Sae Bom langsung ke apartemennya dan menendang Joo Hyeong yang menggedor –
gedor pintu. Ckckck. Sae Bom dilawan. Mana dia pakai akting terinfeksi lagi. Ya
udah, Sae Bom langsung menendang selakangannya.
Saat
dia masuk, Yi Hyun sudah berubah, namun, dia masih berusaha keras
mempertahankan kewarasannya. Dengan lembut, Sae Bom memeluknya dan
menenangkannya.
“Yi
Hyun. Aku kembali. Aku sadar saat kamu bilang bahwa rumah adalah orang yang
bersamamu. Aku akan menemanimu mulai sekarang. Tetaplah bersamaku. Seperti apa
pun kamu, aku tidak keberatan dengan semuanya.”
Ujaran
lembut Sae Bom, perlahan membuat Yi Hyun kembali sadar. Dia berhasil kembali
normal tanpa menggigit siapapun. Dan tiba-tiba saja, Sae Bom menciumnya sambil
tersenyum.
Keduanya
larut dengan ciuman mereka.
--
Di
saat yang sama, Tae Seok, Ji Soo dan teamnya sedang menuju ke apartemen Seyang.
Ji Soo sebenarnya masih ragu dengan pernyataan Tae Seok yang bilang kalau ada
orang yang mempunyai antibodi di apartemen. Tae Seok bilang kalau dia
menyimpulkan demikian karena pernyataan So Yoon. Sebelumnya, So Yoon memberi tahu
kalau Hyun Kyung bilang keadaan Soo Min semakin membaik. Luka gigitan di leher
Soo Min tidak memburuk tapi tidak juga membaik.
Berbekal
informasi tersebut, Tae Seok berani membuat taruhan.
--
Di
unit 602,
Hae
Sung baru menyadari betapa pentingnya So Yoon setelah So Yoon meninggalkannya. Apalagi
setelah melihat sikap asli Sang Hee. Makanya, dia berusaha mengirim pesan dan
menelpon So Yoon. Dia sampai mengabaikan Sang Hee yang ada di depan pintu
sambil membawa laptop dan memohon pintu di bukakan.
Setelah
beberapa kali usaha, So Yoon akhirnya mau mengangkat telepon Hae Sung. Dia mengangkat
bukan untuk memaafkannya, tapi untuk menyuruhnya untuk tidak pernah
menghubunginya lagi. Setelah mengatakan itu, Sang Hee mengakhiri telepon dan
mematikan ponselnya.
Dasar
brengsek! Hae Sung akhirnya memutuskan mengizinkan Sang Hee masuk. Soalnya, dia
berpikir begini : “Sesuatu lebih baik daripada nggak ada sama sekali.”
Begitu
masuk dan tahu ada koneksi internet, Sang Hee langsung login dengan laptop Joo
Hyeong yang sudah dicurinya. Nggak sia-sia mereka mencoba mengartikan tulisan
tatto Joo Hyeong. Akhirnya, mereka berhasil masuk ke akun crypto Joo Hyeong.
Sayang
beribu sayang. Kesenangan itu hanya berlangsung singkat. Kenapa? karena uang
yang mereka dambakan, tidak ada! Harga crypto jatuh drastis karena kasus
penyakit gila. Kerugian yang dialami mencapai 99.8 persen. Bukan hanya crypto,
tapi juga seluruh saham.
Berita
itulah yang sedang di tonton sama kakek Hak Je, nenek Sung Sil dan Dong Hyun. Ditengah
aktivitas, terdengar suara pintu di gedor dan buka paksa. Para petugas militer
datang untuk menyelamatkan mereka keluar. Semuanya jelas senang karena akhirnya
kesabaran mereka berbuah manis.
Soo
Min juga dibawa oleh petugas militer dengan tandu. Dia jelas panik dan berulang
kali menyakinkan mereka kalau dia tidak membunuh / menggigit siapapun. Tidak juga
merasa haus. Dia baik-baik saja. Hyun Kyung juga ikut menyakinkan mereka kalau
kakaknya itu baik-baik saja.
Alasan
Soo Min dibawa karena dia mempunyai antibodi. Tae Seok sendiri sudah melihat
kondisi luka Soo Min yang tidak menghitam dan sudah hampir sembuh. Fix, dia
punya antibodi! Dia langsung melaporkan hal tersebut pada atasan.
Petugas
militer lain juga pergi ke unit 601. Karena yang di dalam tidak mau membukakan
pintu, yah udah mereka membobol paksa dengan las. Se Kyu and Moon Hee langsung
teriak-teriak histeris. Keduanya tidak mau dibawa keluar dan malah mencoba
mengambil semua harta Joo Hyeong sambil berteriak kalau itu semua milik mereka.
Sae
Bom dan Yi Hyun belum tahu kalau petugas militer tiba karena mereka berada di
atap. Keduanya memutuskan menahan Yeon Ok dan Joo Hyeong di sana, daripada
membuat masalah lagi. Yeon Ok nggak masalah dan hanya terus menyakinkan kalau
Sae Bom akan memilihnya menjadi
perwakilan penghuni.
Setelah
mengurung mereka di atas, keduanya kembali turun. Saat itulah mereka teringat
dengan mayat Se Hun yang masih ada di dalam ruang kecil penyimpan peralatan
keamanan Demi kemanusiaan, mereka ingin memindahkan mayat Se Hun ke apartemen
Se Hun. Yi Hyun pergi duluan ke sana untuk membukakan pintu.
Sh**!!
Ternyata Andrew bersembunyi di sana selama ini. Dia sudah terinfeksi. Dan yang
menjadi incarannya adalah Sae Bom. Yi Hyun tidak bisa membiarkannya dan mencoba
menahan serta merebut pistol dari tangan Andrew. Alhasil, dia yang terkena tembakan
pistol.
Suara
tembakan itulah yang membuat Sae Bom datang untuk memeriksa. Saat tahu Andrew
melukai Yi Hyun, dia langsung mengarahkan pistol padanya. Masalahnya, Andrew
menggunakan Yi Hyun sebagai tameng. Yi Hyun menyuruh Sae Bom tetap menembak, tapi
Sae Bom mana mungkin melakukannya.
Di
saat itulah, Sae Bom terpikir suatu rencana. Dia bisa melihat Andrew sedang
dalam rasa haus yang amat sanggat. Makanya, dia sengaja menembak lengannya
sendiri sehingga darah bercucuran. Caranya tepat. Andrew langsung berubah
menjadi zombie dan berlari untuk menerjang Sae Bom. Moment itu dimanfaatkan Yi
Hyun untuk merebut pistol dan menembak Andrew hingga tewas.
Kondisi
Yi Hyun juga sudah sangat memburuk. Hal yang membuat Sae Bom menjadi sangat
takut.
“Sudah
kubilang, aku yang akan menjadi polisi jahat. Kamu harus tetap menjadi polisi
baik,” ujar Yi Hyun dan kehilangan kesadaran.
--
Waktu
sudah berlalu entah berapa lama,
Yeon
Ok dan Joo Hyeong kini berada di ruang persidangan dan duduk di kursi terdakwa.
Anehnya, Joo Hyeon terlihat sedikit menjauh dari sisi Yeon Ok. Entah mungkin
dia merasa haus atau ada alasan lain, tidak dijelaskan.
--
Seung
Young di ruang isolasi juga kelihatan lebih baik.
--
Dan
waktu kembali berlalu,
Kehidupan
mulai tampak normal. Seo Yoon bisa berlarian dengan riang di taman tanpa harus
khawatir akan ada orang terinfeksi. Dia masih menjali hubungan yang baik dengan
Sae Bom. Mereka masih tinggal di komplek apartemen yang sama. Ruang gym yang
dulu juga aksesnya dibatasi, kini sudah bisa dipakai sama semua penghuni.
Lagi
asyik berbincang, Yi Hyun muncul dan memeluk Sae Bom dari belakang. Tidak mau
mengganggu, Seo Yoon pun pamit.
Yi
Hyun dalam keadaan sehat dan hidup bahagia bersama Sae Bom.
“Apa
yang kamu pikirkan?” tanya Yi Hyun.
“Tahun
lalu, selama karantina.”
“Itu
sulit, bukan?”
“Ya,
tapi itu tidak terlalu buruk karena ada kamu. Kapan kamu mulai menyukaiku?”
“Sudah
kubilang aku jatuh cinta saat kali pertama melihatmu. Kenapa kamu tidak
percaya? Aku tahu kamu adalah takdirku. Aku berkata pada diriku sendiri bahwa
kamu orangnya.”
“Jadi,
kamu tidak pernah menyerah?”
“Menurutmu,
apa alasanku menjadi polisi?”
“Hei.
Jangan bilang kamu menjadi polisi karena aku.”
“Aku
berpikir untuk pergi ke Amerika. Tapi aku tidak bisa berhenti memikirkan
perkataanmu. Kamu bilang ada begitu banyak pilihan di masa depan kita, jadi,
aku harus mengambil risiko. Lalu kamu memilih SOU.”
“Aku
tidak tahu itu. Jadi, kamu bahagia
sekarang?”
“Tentu
saja. Hanya saat aku bersamamu. Jika
tidak, aku tidak bahagia.”
Dan begitulah drama ini berakhir. Dengan kemesraan urri Yi Hyun dan Sae Bom.
H A P P I N E S S