Sinopsis C- Drama : Reset Episode 7 part 1

 

Original Network : Tencent Video


Salah satu penumpang bus, yaitu Bapak Putih, ternyata namanya adalah Ma Guoqiang. Dia pernah di penjara. Suatu hari ketika dia masih berada didalam penjara, Istri nya datang berkunjung. Dia sangat senang sekali dan dengan bersemangat dia memberitahu Istrinya bahwa dua bulan lagi, dia sudah bebas dan bisa pulang. Lalu ketika nanti dia sudah bebas, dia berencana untuk memperbaiki sebidang tanah di rumah mereka dan menanam semangka. Sebidang tanah yang lainnya, akan disewakan. Lalu putranya, Ma Xiao Long, kan sudah tidak muda lagi dan akan menikah cepat atau lambat, jadi dia berencana untuk merenovasi rumah lama mereka.

“Aku sudah menjual rumah,” kata Istri Ma.


Mendengar itu, Ma Guoqiang terkejut, tapi dia beranggapan bahwa Istri Ma menjual nya karena ingin pindah ke kota, dan dia mendukung. Kalau memang Istri Ma dan Xiao Long ingin pindah ke kota, maka dia akan mencari pekerjaan tetap di kota.

“Kamu tidak usah mencari kami lagi di masa depan,” kata Istri Ma dengan kejamnya. “Xiao Long telah lulus dan dia tinggal di Jialin untuk bekerja. Kami pindah ke Jialin. Selama bertahun- tahun ini, karena keadaanmu, orang- orang menatap kami, menganiaya kami. Semua orang mengatakan ayahnya adalah seorang pembunuh. Dia tidak bisa hidup jika dia tinggal disana. Gadis mana yang mau menikah dengannya? Di masa depan, kamu jalani hidupmu. Kami jalani hidup kami. Kita tidak perlu berhubungan lagi. Setelah kamu keluar, tolong jangan cari kami lagi,” jelasnya.


“Oke,” respon Ma Guoqiang dengan sedih. “Selama kalian berdua memiliki kehidupan yang baik, aku bisa melakukan apapun,” katanya dengan tulus.

Setelah telpon itu, Istri Ma pergi. Dan Ma Guoqiang merasa sangat sedih.

***


Dikantor polisi. Li Shiqing di introgasi di dalam ruangan kantor Polisi Zhang. Pertama- tama Polisi Zhang memberitahu tujuannya memanggil Li Shiqing, dia ingin menjelaskan bahwa tidak ada korban selamat di dalam bus, itulah sebabnya mereka para polisi berharap untuk dapat berbicacara dengan para penumpang yang naiki dan turun bus 45 untuk bisa memahami situasi didalam bus. Dan Li Shiqing bersedia untuk bekerjasama.

“Aku lihat melalui rekaman cctv, kalian turun sebelum bus meledak, benar?” tanya Polisi Zhaang. Dan Li Shiqing mengiyakan. “Dari rekaman, sepertinya kalian memutuskan untuk turun dari bus pada menit terakhir,” tanyanya.



“Begini, pacarku kehilangan ranselnya di rute bus ini beberapa hari yang lalu. Ketika kami tiba di halte bus Yanjiang, kami melihat seorang pria membawa ransel yang sama. Itu sebabnya kami turun dari bus dan ingin berbicara dengannya. Pada akhirnya, itu hanya kesalapahaman,” jawab Li Shiqing, menjelaskan.

Awalnya Li Shiqing masih bisa bersikap tenang. Tapi saat pertanyaan Polisi Zhang menjadi lebih mendalam, dia mulai merasa gugup. Dan tanpa sadar Li Shiqing meremas- remas tangannya karena gugup. Dan Polisi Zhang memperhatikan itu.


Polisi Zhang menjelaskan bahwa dia tidak mengerti. Kenapa Xiao Heyun dan Li Shiqing, tidak memeriksa, ketika Lu Di sudah masuk ke dalam bus saja? Kenapa mereka harus menarik Lu Di keluar dari bus? Lalu kenapa mereka membuka ritsleting tas Lu Di dan memeriksa isi didalamnya. Sebab tidak peduli apakah itu beneran tas Xiao Heyun atau bukan, setelah beberapa hari, pelaku tidak mungkin akan membawa barang yang sama. Jadi dia ingin tahu mengapa Xiao Heyun dan Li Shiqing harus membuka risleting tas? Apakah tidak bisa memastikan dari bagian luar tasnya saja?

Mendengar pertanyaan itu, Li Shiqing menjawab bahwa saat itu mereka terlalu terburu- buru dan tidak berpikir matang- matang.


“Kapan kalian mengetahui tentang kecelakaan bus itu?” tanya Polisi Zhang.

“Pria itu memiliki anak kucing di dalam ranselnya. Saat kucing itu kabur, kami pergi mencarinya, dan melihat ledakan itu,” jawab Li Shiqing.

“Apa kamu terkejut?” tanya Polisi Zhang sambil menatap Li Shiqing.


Xiao Heyun di introgasi di ruangan kantor Polisi Jiang. Dia menjelaskan kepada Polisi Jiang bahwa dia sangat terkejut ketika bus meledak, dan dia bersyukur karena mereka turun lebih awal dari bus.

“Oh ya, darimana kamu naik bus? Apakah kamu sendiri? Berapa lama kamu berada didalam bus?” tanya Polisi Jiang.

“Aku naik bus di Zona Gaoxin. Aku bertemu pacarku di bus yang sama. Dia naik bus di University City,” jawab Xiao Heyun, berbohong dengan lancar.

“Saat kamu berada di bus, selain insiden tas, apakah kamu ada melihat orang yang mencurigakan?” tanya Polisi Jiang.

“Mencurigakan?” gumam Xiao Heyun, berpikir. “Ada. Ada dua pria aneh,” jawab Xiao Heyun sambil menjelaskan ciri- cirinya.

Pertama, Bapak Coklat (hahaha… karena pakaian nya coklat, jadi aku tulis Bapak Coklat yaa). Dan kedua, Ma Guoqiang.


Li Shiqing juga memberitahukan hal yang sama kepada Polisi Zhang. Saat ditanya, dia menunjuk foto Ma Guoqiang. Dan Polisi Zhang menanyai, apa alasan Li Shiqing mencurigainya. Lalu dia juga menyuruh Polisi Ye untuk menyelidiki tentang Ma Guoqiang. Dan Polisi Ye mengiyakan.


Setelah Polisi Ye pergi, Li Shiqing menunjukkan siaran Yige di media sosial. Dalam siaran Yige, disana terlihat senyum diwajah Ma Guoqiang tampak agak aneh. Bahkan dikomentar netizen, mereka juga menyebut kalau ekspresi Ma Guoqiang tampak sedikit menakutkan.



Diruang rapat. Dari hasil wawancara, ketiga kesaksian Xiao Heyun, Li Shiqing, dan Lu Di, semuanya cocok. Dan mereka juga bekerjasama dengan baik. Jadi Kepala Du tidak merasa ada yang salah dari mereka ataupun ada yang mencurigakan. Tapi Polisi Zhang ntah kenapa masih merasa ada sesuatu yang aneh.

“Dalam keadaan normal, mereka seharusnya tidak mengetahui situasi kasusnya. Mereka seharusnya tidak tahu ada bom dibus. Tapi mereka semua mengarahkan jari mereka ke Ma Guoqiang. Mereka mencurigai karungnya,” kata Polisi Zhang, membahas tentang Xiao Heyun dan Li Shiqing.

“Bukankah kita yang bertanya kepada mereka, apa yang tampak mencurigakan di bus?” tanya Polisi Jiang, bingung bagian mana yang mencurigakan.

“Jika kamu penumpang biasa, apakah kamu akan memperhatikan semuanya sedetail ini? Apakah kamu peduli jika seorang petani membawa karung? Apakah ini normal?” balas Polisi Zhang dengan pertanyaan.

“Ketika mereka bekerjasama dengan polisi, mereka memenuhi permintaan kita. Aku benar- benar  bisa mengerti,” respon Kepala Du, tidak merasa ada yang mencurigakan.


Polisi Ye kemudian datang dan masuk ke ruang rapat. Dia membagi- bagikan hasil penyelidikannya. Dulu Ma Guoqiang pernah menabrak dan membunuh seseorang, itu adalah tabrak lari. Dia kabur selama 4 tahun dan ditangkap pada 2010.  Dia divonis 9 tahun. Dia dibebaskan pada awal 2017. Sekarang dia bertani di kampung halamannya, dia membudidayakan semangka disana. Dia tinggal sendirian. Dia datang ke Jialin, karena mantan istrinya dan anaknya tinggal di Jialin.

“Apakah anggota keluarganya sudah tiba?” tanya Kepala Du. Dan Polisi Ye mengiyakan. “Old Zhang, nilai situasinya,” perintah Kepala Du. Dan Polisi Zhang mengiyakan.

“Apakah kita akan melepaskan tiga anak muda itu?” tanya Polisi Jiang. Dan Kepala Du mengizinkan. Tapi Polisi Zhang tidak setuju.

“Aku pikir kita bisa melepaskan Li Shiqing terlebih dahulu. Mari kita perhatikan lokasi ponselnya dan lihat kemana dia akan pergi setelah di bebaskan. Dua yang lain tahan saja dulu,” jelas Polisi Zhang. “Aku masih merasakan bahwa ada sesuatu,” katanya dengan yakin.


Para anggota keluarga dari korban yang meninggal datang dan berkumpul di satu ruangan didalam kantor polisi. Polisi Zhang dan Polisi Ye datang ke ruangan tempat mereka berkumpul tersebut dan mengajak Xiao Long, putra korban Ma Guoqiang, untuk ikut dengannya sebentar. Mendengar itu, Istri Ma langsung panik dan merasa gugup, ada masalah apa.


“Tenang saja. Aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang situasi,” kata Polisi Zhang, menenangkan Istri Ma.

“Tidak apa, mama. Jangan khawatir,” kata Xiao Long, menenangkan Istri Ma. Lalu dia mengikuti Polisi Zhang. Sementara Polisi Ye menemani Istri Ma di dalam ruangan.


Ketika Li Shiqing dibebaskan, dan dia berjalan melewati ruangan tempat para keluarga berkumpul. Dia berhenti dan menatap ke dalam ruangan itu. Saat dia mendengar obrolan antara Polisi Ye dan Istri Ma didalam ruangan, dia merasa penasaran.

“Ada apa?” tanya Polisi Lu, yang menuntun Li Shiqing.



“Ah, tidak ada,” jawab Li Shiqing. Lalu dia mengikuti Polisi Lu. Tapi kemudian dia memanggil Polisi Lu dan beralasan bahwa dia ingin menunggu disini sampai pacar nya, Xiao Heyun keluar, supaya mereka bisa pulang bersama.

“Kamu bahkan tidak tahu berapa lama kamu harus menunggu. Ayo,” kata Polisi Lu.

“Tidak apa. Lagipula, saat ini aku tidak akan sempat naik bus, jadi aku akan menunggu dia dan kemudian naik taksi,” balas Li Shiqing, beralasan.

“Baiklah kalau begitu,” kata Polisi Lu, mengerti. Lalu dia pergi.

Polisi Ye mengajak Istri Ma untuk duduk diluar ruangan. Disana dia mengobrol dengan Istri Ma untuk mencari informasi.

“Pernahkah kamu mengunjungi Ma Guoqiang selama masa hukumannya?” tanya Polisi Ye.

“Sekali atau dua kali dalam setahun,” jawab Istri Ma.

Didalam ruangan yang lain. Polisi Zhang memberikan segelas air kepada Xiao Long. Lalu dia memulai obrolan ringan untuk mencari informasi. Dan dia juga menunjukkan beberapa foto Ma Guoqiang, saat berada didalam tahanan, karena dia ingin tahu, apakah Xiao Long mengetahui, kenapa Ma Guoqiang masuk ke penjara. Dan melihat foto itu Xiao Long tampak tidak nyaman, tapi dia tetap menjawab semua hal yang ditanyakan padanya dengan sikap baik.

Xiao Long tidak tahu bahwa Ma Guoqiang akan datang ke Jialin, karena beberapa tahun ini hubungan mereka sudah terputus. Tapi sebelumnya, Ma Guoqiang memang ada membuat beberapa panggilan dan mengatakan ingin datang dan melihat mereka. Namun dia tidak setuju. Lalu mengenai kasus tabrak lari Ma Guoqiang, tahun itu dia sedang mempersiapkan ujian masuk ke sekolah menengah, jadi dia tidak ingin Ma Guoqiang untuk menyerahkan diri, dan Ma Guoqiang pun bersembunyi selama beberapa tahun. Setelah Ma Guoqiang di tangkap, dia baru mulai kuliah, dan mereka kehilangan kontak. Tapi dia dan Ibunya yang mengganti rugi untuk pengadilan.

“Korban bersekolah disekolah yang sama denganmu?” tanya Polisi Zhang, melihat file kasus Ma Guoqiang dulu.

“Iya. Dia teman sekelasku,” jawab Xiao Long.

“Sudah bertahun- tahun, keluarga korban, apakah mereka pernah mengancammu atau Ibumu? Atau mengungkapkan bahwa mereka ingin membalas dendam pada Ayahmu?” tanya Polisi Zhang.

“Kurasa tidak,” jawab Xiao Long.


Xiao Long mulai merasa ada yang aneh dengan pertanyaan- pertanyaan dari Polisi Zhang, jadi dia menebak, apakah mungkin kecelakaan hari ini ada penyebabnya dengan keluarga tabrak lari dulu. Dan Polisi Zhang menjawab bahwa mereka sedang menyelidikinya.

“Oh ya, bagaimana kesehatan mental Ibumu? Apakah nyaman untuk memintanya bekerja sama dalam penyelidikan?” tanya Polisi Zhang.

“Iya,” jawab Xiao Long.

“Kalau begitu tolong minta dia untuk datang ke sini,” pinta Polisi Zhang.


Awalnya Li Shiqing ingin mendekati Istri Ma, tapi karena Polisi Ye tampak terus memperhatikannya, maka diapun tidak berani untuk mendekati Istri Ma.



Xiao Long datang menghampiri Istri Ma. Dan dengan gugup, Istri Ma langsung berdiri serta menanyai, apa yang terjadi. Lalu Xiao Long menenangkan Istri Ma untuk jangan khawatir, dan dia menceritakan apa yang dikatakan Polisi Zhang tadi. Namun Istri Ma tetap tidak bisa tenang, dia khawatir kalau kasus tabrak lari Ma Guoqiang dulu akan mempengaruhi pekerjaan Xiao Long.

“Ma, ayah sudah pergi. Kenapa masih membicarakan itu?” kata Xiao Long, menghentikan ke khawatiran Istri Ma.

“Jika ini benar- benar karena Ayahmu, karena seseorang datang untuk balas dendam padanya dan kemudian menyebabkan kerusakan seperti itu pada bus yang penuh dengan orang, lalu kita… bagaimana kita harus memberi kompensasi?!” tanya Istri Ma, stress. “Ini adalah dosa besar,” keluhnya.



Melihat kondisi Istri Ma agak terlalu emosional, Polisi Ye pun menghampirinya dan memberikannya segelas air. Tapi Istri Ma tidak mau meminumnya. Dan Xiao Long pun membujuk Istri Ma untuk terima saja, minum, dan tenang, karena masalah ini tidak ada hubungannnya dengan mereka. Lalu dia pamit ke toilet dulu.

Saat Xiao Long pergi, Li Shiqing langsung mengikutinya. Dan Polisi Ye memperhatikan hal tersebut.


Xiao Long sebenarnya bukan pergi ke toilet, tapi dia pergi ke beranda untuk mencari udara segar.

Xiao Long sebenarnya bukan pergi ke toilet, melainkan dia pergi ke beranda untuk mencari udara segar. Dan Li Shiqing datang menghampirinya. Lalu mengobrol dengannya. Li Shiqing menceritakan kepada Xiao Long bahwa dia sama seperti Xiao Long, dia datang ke sini untuk bekerjasama dengan penyelidikan.

“Di bus itu, apakah kamu bertemu dengan seorang lelaki tua yang membawa karung besar?” tanya Xiao Long.

“Aku ingat. Ada semangka di karungnya,” jawab Li Shiqing. “Ada lubang di karungnya, dan aku melihat kulit semangka,” jelasnya.

“Itu adalah Ayahku,” kata Xiao Long dengan sedih. “Ini semua salahku. Aku yang salah,” katanya, tampak sangat bersalah.

“Mengapa kanu mengatakan itu?” tanya Li Shiqing, ingin tahu.



Dengan sedih, Xiao Long mengatakan kalau ini adalah salahnya. Kepadahal Ayahnya sudah berada ditahanan selama 7 tahun, lalu setelah keluar Ayahnya juga terputus dari masyarakat. Tapi ntah kenapa dia masih merasa takut. Jadi ketika Ayahnya ingin datang berkunjung, dia selalu menolak. Karena hal inilah, dia menyalahkan dirinya sendiri.

Post a Comment

Previous Post Next Post