Original Network : Tencent Video
Ketika Lu Di sedang
membaca. Tiba- tiba dia mendapatkan telpon masuk dari Polisi Jiang yang
memintanya untuk ke kantor polisi, sebab mereka membutuhkan kerja sama dari Lu
Di dalam introgasi. Dan Lu Di langsung mengiyakan.
Saat Lu Di keluar dari
kamar, Ibu Ru langsung menanyai, apakah dia baik- baik saja. Lalu saat Lu Di
bilang ingin pergi, Ibu Ru langsung menanyai, mau kemana jam segini. Dan Lu Di
menjawab bahwa dia mau ke kantor polisi, karena sore ini dia hampir saja naik
bus 45 yang meledak, tapi tidak jadi, karena hal itulah polisi memiliki
beberapa pertanyaan untuknya.
“Astaga! Kenapa kamu
tidak memberitahuku tentang sesuatu yang begitu serius ini!” omel Ibu Ru sambil
memukul- mukul Lu Di. Lalu diapun ingin ikut ke kantor polisi.
“Tenang!” kata Ayah Ru,
menghentikan Ibu Ru. “Kamu tidak perlu ikut. Hanya aku saja sudah cukup,”
katanya.
Awalnya Lu Di ingin
menolak Ayah Ru untuk ikut bersama ke kantor polisi. Tapi karena Ayah Ru tetap
ingin menemaninya, maka Lu Di pun setuju. Lalu dia kembali ke kamar untuk
mengambil ponselnya terlebih dahulu. Kemudian mereka berdua pergi bersama-
sama, dan tinggallah Ibu Ru sendirian di rumah.
Didalam mobil. Lu Di
menatap Ayah Ru dengan tatapan sayu.
Papa, Mama… hari ini aku baru saja
akan masuk ke dalam bus yang meledak itu. Aku baru saja … aku berpikir jika
Dewa kematian meletakkan tangannya diatas ku, bagaimana kalian akan menyimpan
aku dalam ingatan kalian mulai sekarang?
Seorang anak yang tidak disiplin. Yang
memakai pakaian aneh. Yang tidak punya teman. Yang selalu mengeluh tentang
kalian. Tidak cocok dalam masyarakat. Pasien asma.
Dibandingkan dengan anak rekan
kerja kalian, hatiku penuh warna dan bermakna. Aku sudah menemukan arti hidup.
Aku akan melindungi dua dimensi ku dan mengabdikan hatiku. Satu- satunya
penyesalan ku adalah tidak ada yang akan menghadiahi aku dengan medali. Aku
tidak bisa menggantungnya di dinding ruang tamu, dan memungkinkan kalian untuk
memamerkan prestasi ku.
Jika suatu hari, aku tidak bisa
kembali ke rumah. Silahkan pergi ke alamat ini. Kota animasi, menara sembilan,
kamar 201. Kode 666666. Setelah kamu masuk ke dalam, kamu akan tahu rahasia ku.
Jangan biarkan aku terpuruk. Aku sudah
mengalami kehidupan yang aku inginkan. Aku telah memiliki kebahagiaan. Terima
kasih telah melindungiku.
Aku hanya ingin mengatakan bahwa
aku mencintai kalian. Aku sangat senang dan aku sangat berterima kasih. Aku
puas dengan hidupku. Sejujurnya. Keinginan terbesarku adalah bagi kalian untuk
melihat dunia tempat aku berada. Hal ini sangat indah.
Oh ya, aku bertemu dua orang baru
hari ini. Mereka benar- benar keren. Mungkin di dunia paralel lain, kita bisa
bertarung bersama, berdampingan, dan menyelamatkan semua penumpang di bus.
Disana, aku akhirnya bisa menjadi
seseorang yang bisa kamu banggakan. Semua orang akan mengingat namaku. Lu,
Rasul kucing. Penakluk asma. Seseorang yang dipilih oleh cahaya. Di.
Ketika Ibu Ru masuk ke
dalam kamar Lu Di untuk bersih- bersih, dia menemukan buku harian milik Lu Di
dan membacanya. Lalu setelah itu, dia merasa sangat kaget dan khawatir.
Dihotel. Xiao Heyun dan
Li Shiqing berkerja sama mencari informasi orang- orang yang berada didalam bus
45 hari ini.
Pertama mereka mencari
tahu tentang supir bus. Yang ternyata namanya adalah Wang Xingde. Disalah satu
artikel ditulis bahwa Wang Xingde adalah pengemudi yang bebas kecelakaan dan
luar biasa selama empat tahun ini.
“Aku sering naik bus
ini. Dia sangat baik,” kata Li Shiqing, bercerita dengan sedih. “Dia juga telah
membantuku sebelumnya.”
“Kita masih memiliki Loop.
Jadi kita masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan pengemudi dan semua
orang di bus itu,” kata Xiao Heyun, menghibur Li Shiqing.
Kedua mereka mencari
tahu tentang pria hijau, yaitu Yige. Mereka menonton siaran Yige didalam bus 45
hari ini. Dan tidak ada yang tidak biasa. Tapi saat mereka menonton dengan
lebih teliti dan serius, mereka melihat ekspresi Bapak Putih tampak agak aneh.
Disana terekam Bapak Putih tersenyum agak sinis.
“Mungkinkah dia? Tapi
dia tidak terlihat seperti tipe yang meledakkan bus,” komentar Li Shiqing,
tidak terlalu yakin.
“Pikirkan tentang
bagaimana kita melihat Lu Di sebelumnya. Mengenakan masker dan topi, dia
terlihat seorang orang yang berbahaya. Namun itu palsu. Jadi menilai orang
hanya berdasarkan penampilan mereka saja, itu tidak akurat,” balas Xiao Heyun.
Tiba- tiba ponsel Li
Shiqing berbunyi. Itu telpon masuk dari polisi. Dan Li Shiqing pun
mengangkatnya. Dia di undang untuk ke kantor polisi. Dan Li Shiqing mengiyakan,
lalu karena Xiao Heyun berada di sampingnya, dan polisi mengetahui itu, maka
polisi pun tidak menghubungi nomor Xiao Heyun lagi, dan langsung memberitahu
agar Xiao Heyun juga datang ke kantor polisi.
Dengan tenang, Xiao
Heyun dan Li Shiqing mengiyakan.
Setelah telpon mati,
Xiao Heyun mulai khawatir. Karena jika polisi bisa menghubungi mereka berdua,
berarti polisi pasti juga ada menghubungi Lu Di. Dan jika mereka berdua saja
masih belum tahu bagaimana menghadapi polisi, maka Lu Di lebih mengkhawatirkan
lagi. Takutnya Lu Di bakal memberitahu polisi tentang putaran waktu.
“Aku lupa menyimpan
nomornya,” kata Li Shiqing, tersadar.
Dikantor polisi. Lu Di
memberitahu polisi bahwa jika Xiao Heyun dan Li Shiqing, tidak mendorongnya
turun dari bus, mungkin dia akan mati. Lalu Polisi Zhang datang dan masuk ke
dalam ruangan untuk memberikan obat asma yang diberikan oleh orang tua Lu Di
kepada Lu Di.
“Bagaimana
introgasinya?” tanya Polisi Zhang pada Polisi Jiang.
“Dua penumpang lainnya
mengira Lu Di membawa tas mereka, karena beberapa hari lalu mereka berdua ada
kehilangan tas mereka di bus. Setelah mereka berdua memeriksa tas Lu Di, mereka
pergi,” jawab Polisi Jiang, menjelaskan. “Mendengarkan uraiannya, mereka tidak
saling mengenal. Ketika mereka berpiash, mereka tidak ada meninggalkan
komunikasi apapun,” lanjutnya.
Mendengar itu, Lu Di
menganggukkan kepalanya sebagai tanda membenarkan. Lalu dia menjelaskan bahwa
setelah Xiao Heyun dan Li Shiqing memeriksa tasnya, kucingnya kabur. Tapi
kemudian mereka berdua membantu mencari kucingnya. Melihat cara Li Shiqing
memeluk kucing dengan lembut, Lu Di tahu kalau Li Shiqing adalah pecinta
kucing. Dan diantara pecinta kucing, semua kesalahpahaman bisa diselesaikan.
“Aku akan menanyai dua
lainnya nanti. Jika semuanya cocok, maka dia bisa pulang,” kata Polisi Zhang.
Dan Polisi Jiang mengerti.
“Keduanya datang ke
sini?” tanya Lu Di dengan agak bersemangat, tanpa sadar.
Namun mendengar hal
itu, Polisi Zhang langsung merasakan ada sesuatu yang salah. Dan dia menatap Lu
Di. Dengan gugup, Lu Di mengalihkan wajahnya. Lalu Polisi Zhang memberikan
tanda supaya Polisi Jiang mengikutinya keluar.
Diluar ruangan. Polisi
Zhang membaca hasil introgasi Lu Di. “Hubungan antara ketiganya tidak
sesederhana itu. Lu Di tidak naik bus, jadi dia tidak mengerti situasinya.
Tanyakan tentang apa yang di temukan dua orang lainnya di bus,” jelasnya.
“Dipahami,” jawab Polisi Jiang.