Sinopsis C- Drama : Reset Episode 6 part 2

 


Original Network : Tencent Video

Ketika Lu Di sedang membaca. Tiba- tiba dia mendapatkan telpon masuk dari Polisi Jiang yang memintanya untuk ke kantor polisi, sebab mereka membutuhkan kerja sama dari Lu Di dalam introgasi. Dan Lu Di langsung mengiyakan.


Saat Lu Di keluar dari kamar, Ibu Ru langsung menanyai, apakah dia baik- baik saja. Lalu saat Lu Di bilang ingin pergi, Ibu Ru langsung menanyai, mau kemana jam segini. Dan Lu Di menjawab bahwa dia mau ke kantor polisi, karena sore ini dia hampir saja naik bus 45 yang meledak, tapi tidak jadi, karena hal itulah polisi memiliki beberapa pertanyaan untuknya.

“Astaga! Kenapa kamu tidak memberitahuku tentang sesuatu yang begitu serius ini!” omel Ibu Ru sambil memukul- mukul Lu Di. Lalu diapun ingin ikut ke kantor polisi.

“Tenang!” kata Ayah Ru, menghentikan Ibu Ru. “Kamu tidak perlu ikut. Hanya aku saja sudah cukup,” katanya.

Awalnya Lu Di ingin menolak Ayah Ru untuk ikut bersama ke kantor polisi. Tapi karena Ayah Ru tetap ingin menemaninya, maka Lu Di pun setuju. Lalu dia kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya terlebih dahulu. Kemudian mereka berdua pergi bersama- sama, dan tinggallah Ibu Ru sendirian di rumah.


Didalam mobil. Lu Di menatap Ayah Ru dengan tatapan sayu.

Papa, Mama… hari ini aku baru saja akan masuk ke dalam bus yang meledak itu. Aku baru saja … aku berpikir jika Dewa kematian meletakkan tangannya diatas ku, bagaimana kalian akan menyimpan aku dalam ingatan kalian mulai sekarang?

Seorang anak yang tidak disiplin. Yang memakai pakaian aneh. Yang tidak punya teman. Yang selalu mengeluh tentang kalian. Tidak cocok dalam masyarakat. Pasien asma.

Dibandingkan dengan anak rekan kerja kalian, hatiku penuh warna dan bermakna. Aku sudah menemukan arti hidup. Aku akan melindungi dua dimensi ku dan mengabdikan hatiku. Satu- satunya penyesalan ku adalah tidak ada yang akan menghadiahi aku dengan medali. Aku tidak bisa menggantungnya di dinding ruang tamu, dan memungkinkan kalian untuk memamerkan prestasi ku.

Jika suatu hari, aku tidak bisa kembali ke rumah. Silahkan pergi ke alamat ini. Kota animasi, menara sembilan, kamar 201. Kode 666666. Setelah kamu masuk ke dalam, kamu akan tahu rahasia ku.


 Jangan biarkan aku terpuruk. Aku sudah mengalami kehidupan yang aku inginkan. Aku telah memiliki kebahagiaan. Terima kasih telah melindungiku.


Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintai kalian. Aku sangat senang dan aku sangat berterima kasih. Aku puas dengan hidupku. Sejujurnya. Keinginan terbesarku adalah bagi kalian untuk melihat dunia tempat aku berada. Hal ini sangat indah.

Oh ya, aku bertemu dua orang baru hari ini. Mereka benar- benar keren. Mungkin di dunia paralel lain, kita bisa bertarung bersama, berdampingan, dan menyelamatkan semua penumpang di bus.



Disana, aku akhirnya bisa menjadi seseorang yang bisa kamu banggakan. Semua orang akan mengingat namaku. Lu, Rasul kucing. Penakluk asma. Seseorang yang dipilih oleh cahaya. Di.

Ketika Ibu Ru masuk ke dalam kamar Lu Di untuk bersih- bersih, dia menemukan buku harian milik Lu Di dan membacanya. Lalu setelah itu, dia merasa sangat kaget dan khawatir.


Dihotel. Xiao Heyun dan Li Shiqing berkerja sama mencari informasi orang- orang yang berada didalam bus 45 hari ini.

Pertama mereka mencari tahu tentang supir bus. Yang ternyata namanya adalah Wang Xingde. Disalah satu artikel ditulis bahwa Wang Xingde adalah pengemudi yang bebas kecelakaan dan luar biasa selama empat tahun ini.

“Aku sering naik bus ini. Dia sangat baik,” kata Li Shiqing, bercerita dengan sedih. “Dia juga telah membantuku sebelumnya.”

“Kita masih memiliki Loop. Jadi kita masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan pengemudi dan semua orang di bus itu,” kata Xiao Heyun, menghibur Li Shiqing.



Kedua mereka mencari tahu tentang pria hijau, yaitu Yige. Mereka menonton siaran Yige didalam bus 45 hari ini. Dan tidak ada yang tidak biasa. Tapi saat mereka menonton dengan lebih teliti dan serius, mereka melihat ekspresi Bapak Putih tampak agak aneh. Disana terekam Bapak Putih tersenyum agak sinis.

“Mungkinkah dia? Tapi dia tidak terlihat seperti tipe yang meledakkan bus,” komentar Li Shiqing, tidak terlalu yakin.

“Pikirkan tentang bagaimana kita melihat Lu Di sebelumnya. Mengenakan masker dan topi, dia terlihat seorang orang yang berbahaya. Namun itu palsu. Jadi menilai orang hanya berdasarkan penampilan mereka saja, itu tidak akurat,” balas Xiao Heyun.

Tiba- tiba ponsel Li Shiqing berbunyi. Itu telpon masuk dari polisi. Dan Li Shiqing pun mengangkatnya. Dia di undang untuk ke kantor polisi. Dan Li Shiqing mengiyakan, lalu karena Xiao Heyun berada di sampingnya, dan polisi mengetahui itu, maka polisi pun tidak menghubungi nomor Xiao Heyun lagi, dan langsung memberitahu agar Xiao Heyun juga datang ke kantor polisi.

Dengan tenang, Xiao Heyun dan Li Shiqing mengiyakan.


Setelah telpon mati, Xiao Heyun mulai khawatir. Karena jika polisi bisa menghubungi mereka berdua, berarti polisi pasti juga ada menghubungi Lu Di. Dan jika mereka berdua saja masih belum tahu bagaimana menghadapi polisi, maka Lu Di lebih mengkhawatirkan lagi. Takutnya Lu Di bakal memberitahu polisi tentang putaran waktu.

“Aku lupa menyimpan nomornya,” kata Li Shiqing, tersadar.


Dikantor polisi. Lu Di memberitahu polisi bahwa jika Xiao Heyun dan Li Shiqing, tidak mendorongnya turun dari bus, mungkin dia akan mati. Lalu Polisi Zhang datang dan masuk ke dalam ruangan untuk memberikan obat asma yang diberikan oleh orang tua Lu Di kepada Lu Di.

“Bagaimana introgasinya?” tanya Polisi Zhang pada Polisi Jiang.

“Dua penumpang lainnya mengira Lu Di membawa tas mereka, karena beberapa hari lalu mereka berdua ada kehilangan tas mereka di bus. Setelah mereka berdua memeriksa tas Lu Di, mereka pergi,” jawab Polisi Jiang, menjelaskan. “Mendengarkan uraiannya, mereka tidak saling mengenal. Ketika mereka berpiash, mereka tidak ada meninggalkan komunikasi apapun,” lanjutnya.


Mendengar itu, Lu Di menganggukkan kepalanya sebagai tanda membenarkan. Lalu dia menjelaskan bahwa setelah Xiao Heyun dan Li Shiqing memeriksa tasnya, kucingnya kabur. Tapi kemudian mereka berdua membantu mencari kucingnya. Melihat cara Li Shiqing memeluk kucing dengan lembut, Lu Di tahu kalau Li Shiqing adalah pecinta kucing. Dan diantara pecinta kucing, semua kesalahpahaman bisa diselesaikan.

“Aku akan menanyai dua lainnya nanti. Jika semuanya cocok, maka dia bisa pulang,” kata Polisi Zhang. Dan Polisi Jiang mengerti.


“Keduanya datang ke sini?” tanya Lu Di dengan agak bersemangat, tanpa sadar.

Namun mendengar hal itu, Polisi Zhang langsung merasakan ada sesuatu yang salah. Dan dia menatap Lu Di. Dengan gugup, Lu Di mengalihkan wajahnya. Lalu Polisi Zhang memberikan tanda supaya Polisi Jiang mengikutinya keluar.



Diluar ruangan. Polisi Zhang membaca hasil introgasi Lu Di. “Hubungan antara ketiganya tidak sesederhana itu. Lu Di tidak naik bus, jadi dia tidak mengerti situasinya. Tanyakan tentang apa yang di temukan dua orang lainnya di bus,” jelasnya.

“Dipahami,” jawab Polisi Jiang.

Post a Comment

Previous Post Next Post