Original Network : Tencent Video
Pihak kepolisian
mengadakan rapat mengenai ledakan bus 45 yang terjadi pukul 12:43 siang.
Menurut rekaman cctv, bus meledak akibat bertabrakan dengan mobil tangki
minyak. Namun setelah diperiksa, di dalam bus di temukan sisa- sisa bom, karena
itulah pihak kepolisian sangat mencurigai kalau kecelakaan ini di sebabkan oleh
seseorang. Jadi merekapun membentuk satu tim darurat, dan Kepala Du di tunjuk
sebagai penanggung jawab dalam hal ini. Serta untuk menghindari kepanikan, maka
sebelum tersangka ditemukan, informasi
tersebut tidak boleh dibocorkan kepada siapapun.
“Bisakah rekaman
pengawas di bus di pastikan?” tanya Ketua Kepolisian.
“Depatermen teknis
telah mencoba yang terbaik, tapi tidak bisa,” jawab Polisi Zhang.
“Bagaimana penyelidikan
terhadap penummpang yang tewas?” tanya Ketua Kepolisian.
“Semua penumpang telah
di identifikasi. Selanjutnya, kita perlu mencari dari dua arah. Pertama adalah
menemukan latar belakang sosial dari semua penumpang, dan lihat apakah ada
motif. Kedua, selain penumpang yang meninggal, semua penumpang Bus 45 yang
datang dan turun dihalte, kita harus menemukan mereka dan melihat apakah ada
petunjuk,” jawab Polisi Zhang, menjelaskan.
“Baiklah. Pahami situasinya
dan segera selesaikan kasusnya,” jawab Ketua Kepolisian.
***
Pria bermasker hitam
membawa Xiao Heyun dan Li Shiqing ke apatermennya. Disana ada banyak sekali
barang- barang seperti, buku manga, action figure, poster anime, dan beberapa
ekor kucing, salah satunya kucing bernama Lucky.
“Hei, bukankah kamu
memiliki asma? Mengapa kamu masih memelihara kucing?” tanya Li Shiqing,
penasaran.
“Aku memang suka
memelihara kucing, aku sudah suka sedari kecil. Tapi Ibuku selalu melarangku
membesarkan mereka. Ketika aku muda, aku diam- diam membesarkan satu dan dia
diam- diam memberikannya. Lalu aku menangis karenanya. Jadi ketika aku sudah
cukup dewasa untuk bekerja dan mendapatkan uang sendiri, aku menyewa tempat ini
dan membesarkan mereka,” jawab Pria bermasker hitam, bercerita dengan
bersemangat.
Saat sedang bercerita
dengan bersemangat, Pria bermasker hitam tiba- tiba teringat sesuatu. Lalu dia
bertanya, bagaimana Li Shiqing bisa tahu kalau dia menderita asma. Mendengar
pertanyaan itu, Li Shiqing dan Xiao Heyun sama- sama tertegun dan merasa gugup.
Lalu akhirnya, Li Shiqing pun memutuskan untuk menceritakan tentang Loop. Dan
Xiao Heyun membiarkannya, jika Li Shiqing memang ingin bercerita.
Li Shiqing kemudian
mulai menceritakan tentang Loop. Lalu Xiao Heyun juga ikut menambahkan dan
menjelaskan lebih rinci mengenai Loop. Setelah mereka selesai menceritakan itu,
mereka menunggu reaski Pria bermasker hitam.
“Sekarang kan bukan
agustus, mengapa bisa terjadi putaran waktu?” tanya Pria bermasker hitam dengan
bingung.
“Apa hubungannya dengan
Agustus?” tanya Li Shiqing, tidak mengerti. Sedangkan Xiao Heyun, dia tampak
mengerti. Karena mengerti, Xiao Heyun langsung mengalihkan wajahnya dengan
tatapan malas.
Pria bermasker hitam
mencari beberapa buku didalam lacinya, lalu menunjukkan nya kepada Xiao Heyun
dan Li Shiqing. Ternyata Pria bermasker hitam adalah seorang Otaku tingkat
tinggi. Didalam anime, biasanya Time Loop (lompatan waktu) terjadi di musim
panas, karena angka delapan kalau dibalik akan menjadi tanda tidak terbatas.
Jadi intinya, Pria bermasker hitam tidak percaya tentang Loop, tapi Pria
bermasker hitam hanya berharap bisa ikut masuk juga ke dalamnya.
“Ini. Minumlah air,”
kata Pria bermasker hitam, memberikan sebotol air dengan bersemangat. “Terima
kasih atas kepercayaan kalian padaku. Setelah minum air ini, kita akan menjadi
rekan satu tim,” katanya.
“Baik,” balas Li
Shiqing dengan senang. Lalu mereka berdua bersulang.
Melihat itu, Xiao Heyun
merasa seperti dikucilkan oleh mereka berdua. Jadi dia mendengus dan
berkomentar bahwa belum tentu Pria bermasker hitam akan masuk ke dalam Loop
juga. Tapi Pria bermasker hitam sangat yakin kalau dia juga akan masuk ke dalam
Loop, dan dia bersedia untuk menyelamatkan dunia.
“Kita tidak sedang
menyelamatkan dunia, tetapi bus,” kata Xiao Heyun, merasa geram.
“Ada apa dengan bus?
Ada banyak orang didalam bus,” balas Li Shiqing. “Jangan dengarkan dia,”
katanya kepada Pria bermasker hitam dengan lembut.
Kemudian Li Shiqing pun
mau mulai menjelaskan situasi didalam bus kepada Pria bermasker hitam, yang
hari ini tidak sempat masuk ke dalam bus sama sekali. Namun karena dia tidak terlalu
pandai menggambar, maka akhirnya Xiao Heyun lah yang menggambarkan situasi
didalam bus dan menceritakan segalanya.
“Berikut pintu masuk
bus. Begitu kamu memasuki bus, ada seorang pria berotot di sisi kirimu. Setelah
itu, ada pembawa acara yang mengenakan kemeja berwarna cerah,” kata Xiao Heyun,
menggambarkan posisi kedua orang tersebut.
“Keduanya tidak membawa
koper,” kata Li Shiqing, menambahkan.
“Lalu, ada seorang pria
tua yang duduk disini. Aku tidak tahu apa yang terbungkus didalam karungnya,”
kata Xiao Heyun.
“Ada lubang di
karungnya, itu pasti semangka,” tebak Li Shiqing.
“Lalu ada seorang
wanita yang duduk disini. Ada kantong merah di bawah kaki wanita itu,” kata
Xiao Heyun.
“Aku tidak tahu apa,”
tambah Li Shiqing.
“Dan disini, ada
seorang wanita yang lebih tua. Didalam tas wanita ini hanya ada obat. Lalu
seorang pria lain sedang duduk disini, pria itu membawa koper bersamanya,”
jelas Xiao Heyun.
Mendengar tentang orang
terakhir, Pria bermasker hitam mencurigai, apakah mungkin ada bom didalam koper
tersebut.
Tiba- tiba Pria
bermasker hitam mendapatkan telpon dari Ibunya yang menyuruhnya untuk segera
pulang dan makan bersama. Jadi proses diskusi mereka pun dihentikan. Kemudian
pada saat mereka akan keluar dari apatermen, Pria bermasker hitam menatap
kucing- kucingnya dan mengajukan satu pertanyaan.
“Bagaimana kabar
kucingku di Loop dimana aku mati?” tanya Pria bermasker hitam dengan perasaan
sedih. “Saat aku bangun besok, itu akan menjadi kehidupan normal ku atau aku
akan masuk ke dalam Loop. Jika aku berada di Loop berikutnya dan masih mati…”
Mendengar pertanyaan
itu, Li Shiqing tidak tahu harus menjawab apa atau menghibur bagaimana. Jadi
diapun diam.
Diluar apatermen. Xiao
Heyun dan Li Shiqing tidak tahu harus pergi kemana. Dan mengetahui hal itu,
Pria bermasker hitam meminjamkan apatermennya.
“Sebenarnya, bahkan
jika aku belum memasuki Loop, aku masih dapat membantumu. Asalkan kalian
memanggilku, aku akan mempercayai kalian,” kata Pria bermasker hitam dengan
tulus. Dan mendengar itu, Xiao Heyun serta Li Shiqing merasa tersentuh.
“Baik. Jadi bila pada
saat itu, aku memberitahumu … ng, aku tahu ada kucing di dalam tasmu dan tahu
markas rahasiamu, akankah kamu percaya?” tanya Li Shiqing, memastikan.
“Pasti akan,” jawab
Pria bermasker hitam. “Oh ya, kalian dapat memanggil ku dengan nama asliku,
kemudian aku akan mempercayai kalian,” jelasnya.
“Siapa nama mu?” tanya
Li Shiqing.
“Lu. Rasul kucing,
seseorang yang dipilih cahaya. Di. Ingat baik- baik!” jawab Lu Di sambil
tersenyum, lalu dia melambaikan tangannya dan pergi.
Setelah mereka bertiga
berpisah, Xiao Heyun membawa Li Shiqing ke hotel yang sekaligus merupakan
warnet. Ketika akan check- in, Li Shiqing menatap Xiao Heyun dengan tatapan
aneh. Dan Xiao Heyun langsung menjelaskan bahwa hotel ini merupakan warnet
juga. Lalu setelah berhasil check- in, Xiao Heyun pamit untuk pergi membeli mie
dulu. Jadi akhirnya Li Shiqing pun harus pergi ke kamar duluan.
Saat Li Shiqing masuk
ke dalam kamar, dia merasa agak canggung, karena penampilan kamarnya tampak romantis.
Lalu Xiao Heyun datang dengan membawa dua cup mie instan.
“Seperti inilah
rasanya, bergadang semalaman sambil bermain video game dan makan mie instan,”
jelas Xiao Heyun sambil menyalakan komputer.
Lu Di pulang. Dan
Ibunya langsung menyambut nya dengan ramah serta perhatian. Tapi ketika Ibu Ru
menemukan bulu- bulu kucing di baju Lu Di, dia langsung marah dan mulai
mengomel.
“Bulu! Ada bulu! Kamu
sudah dewasa, bagaimana kamu bisa memberi aku begitu banyak masalah? Diam dan
berdiri tegak,” omel Ibu Ru sambil mengambil alat untuk membersihkan bulu- bulu
kucing dibaju Lu Di. Dan hal itu membuat Lu Di merasa agak tidak nyaman, jadi
dia sedikit memberontak. Tapi Ibu Ru menahannya. “Apakah kamu bermain dengan
kucing lagi?!” tanyanya. “Jawab!” paksanya.
“Ya! Aku bermain dengan
kucing! Tapi aku baik- baik saja! Aku tidak mengalami gejala apapun! Kondisi ku
sudah lama terkendali!” balas Lu Di dengan suara keras. “Sejak kecil, aku telah
mendengarkan nasihat dokter dan terus minum obat, aku tidak terlibat dalam aktivitas
olahraga fisik seperti basket atau bahkan berenang. Sejak kecil aku selalu
sendirian tanpa teman, ma! Setiap kali aku keluar, aku mendengarkan apa yang
kamu suruh aku lakukan, aku bahkan memakai masker wajah! Apakah kamu tahu
bagaimana orang- orang melihatku? Mereka semua berpikir aku sangat aneh! Kamu
mengunciku aku setiap hari dikamar ku! Tapi aku bahkan tidak peduli tentang
semua itu! Satu- satunya keinginanku adalah memiliki kucing. Apa yang harus aku
lakukan agar kamu mengizinkan ku memelihara kucing?” keluhnya, sudah tidak
tahan lagi dengan hidupnya. “Pa, Ma, jika suatu hari aku mengalami masalah
besar, aku tidak akan bisa hidup lagi, maukah kamu membiarkan ku memelihara
kucing?” tanyanya.
“Ini demi kebaikan mu
sendiri, jadi kamu bisa memiliki kehidupan yang baik!” balas Ibu Ru. Dan
mendengar itu, Lu Di langsung masuk ke dalam kamar serta mengunci pintunya.
Didalam kamar. Tiba-
tiba saja penyakit asma Lu Di kambuh, dan Lu Di langsung menghirup obatnya.
Diluar kamar. Ibu Ru
yang pertama masih mengomel, langsung merasa khawatir ketika mendengar Lu Di
seperti sesak nafasnya. Dan Ayah Ru menguping melalui pintu, lalu saat dia
merasa kalau Lu Di baik- baik saja, dia menghentikan Ibu Ru agar jangan banyak
bicara lagi dan diam.
Kepala Du menyuruh timnya untuk mencari Xiao Heyun, Li Shiqing, dan Lu Di. Sebab didalam rekaman cctv, mereka bertiga terlibat pertengkaran di halte bus.