Hi.
Untuk episode ini, karakter Hee Sung yang asli tetap ku sebut Hee Sung asli.
Untuk Hyun Su yang berubah menjadi Hee Sung, aku mungkin terkadang akan
menyebutnya sebagai Hee Sung atau Hyun Su. Jadi jangan kebingungan ya, guys.
Aku sengaja menyebutnya dengan dua sebutan, karaena sekarang dia masih Hee
Sung, tapi disisi lain, jati dirinya sebagai Hyun Su sudah mulai ketahun oleh
orang- orang.
Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 10 part 1
Original Network : tvN
"Musim semi 2008"
Hujan turun dengan sangat deras di luar rumah. Dan
Hee Sung sibuk mengerjakan pekerjaan nya. Lalu Ji Won datang dan berteriak
dengan kegirangan.
“Hee Sung, aku lulus! Aku lulus. Aku diterima!”
teriak Ji Won. Lalu dia memeluk Hee Sung dengan erat. “Aku seorang polisi
sekarang.”
“Kamu sebahagia itu?” tanya Hee Sung, ikut
berbahagia untuk Ji Won.
“Kamu tidak bisa membayangkannya. Jantungku hampir
meledak karena bahagia. Kamu juga senang, bukan?” tanya Ji Won sambil
mengoyang- goyangkan tangan Hee Sung.
“Tentu saja,” jawab Hee Sung.
Ji Won kemudian kembali memeluk Hee Sung dan
bercerita, sejak dia TK dia sudah ingin menjadi polisi. Dan sekarang impian
masa kecilnya terwujud. Karena itu dia sangat bahagia. Dan dengan perhatian,
Hee Sung balas memeluk Ji Won untuk mengekspresikan perasaaan nya.
***
Ji Won memberikan Hee Sung waktu satu jam. Dalam
waktu satu jam, Hee Sung harus kembali kepadanya, karena dia merindukan Hee
Sung. Mendengar itu, Hee Sung tertegun dan mengiyakan.
Setelah Hee Sung selesai bertelponan, Sang Cheol
kembali berbicara. Dia memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya dengan
ramah. Melihat itu, Hee Sung tertawa dan berdiri.
“Aku tidak menduga kamu akan begitu mudah
memercayai orang,” komentar Hee Sung, mengabaikan uluran tangan Sang Cheol. Dan
lalu dia duduk dengan santai di sofa.
“Justru sebaliknya. Aku tidak tertarik pada siapa
dirimu, apa niatmu, dan kenapa kamu membawa orang-orang kami. Transaksi bisnis
kita lebih berlandaskan kamu memercayaiku daripada aku memercayaimu,” jelas
Sang Cheol dengan serius. Lalu dia menunjukkan sesuatu di laptop nya kepada Hee
Sung, dan melihat apa itu, Hee Sung tampak terkejut.
Ji Won memeriksa lokasi Hee Sung di GPS, dan dia
heran kenapa Hee Sung berada di Jaerim-dong. Lalu tepat disaat itu, Hee Sung
menelponnya dan bertanya, dimana mereka harus bertemu.
“Temui aku di taman tepat di depan kantor polisi,”
kata Ji Won, memberitahu. Lalu dia segera pergi ke tempat yang di sebutnya
barusan.
Moo Jin menggantikan bohlam lampu di dalam rumah
Hae Su, sehingga rumahnya tidak lagi gelap. Lalu dia memberikan wewangian
kepada Hae Su, dia menyuruh Hae Su untuk meneteskan itu sedikit ke atas bantal
sebelum tidur, sehingga Hae Su bisa tidur dengan nyenyak seperti bayi. Kemudian
dia merakitkan lampu meja yang barusan di belinya juga. Jadi bila Hae Su
mematikan lampu rumah, ruangan di kamar Hae Su tidak akan terlalu gelap seperti
biasanya dan Hae Su juga bisa bekerja dengan nyaman.
“Kenapa melakukan ini, setelah pergi saat aku
membutuhkanmu?” tanya Hae Su sambil menahan emosinya. Dia mengingat saat dulu,
Moo Jin memutuskan dirinya.
Moo Jin juga mengingat itu. Ketika dia memutuskan
Hae Su, saat itu Hae Su tampak sangat terluka sampai membuang kalung yang
diberikannya. “Kamu bersikap seakan-akan sudah melupakannya, tapi ternyata
belum,” balas Moo Jin, merasa menyesal dengan tindakan nya dulu.
Mendengar itu, Hae Su keluar dari dalam rumah
dengan membanting pintu rumah dengan suara keras.
Flash back
Ketika Moo Jin memutuskan Hae Su. Disaat itu Hae Su
tampak sangat terluka, dan Hae Su langsung membuang kalung yang pernah di
berikannya. Lalu Hae Su berlari pergi menjauh.
Dan setelah Hae Su pergi. Moo Jin segera mencari-
cari kalung yang barusan Hae Su buang dan dia menyimpan kalung tersebut dengan
perasaaan menyesal.
Flash back end
Moo Jin menghampiri Hae Su. Dia menjelaskan bahwa
dia tidak akan meminta maaf atas sikap nya dahulu. Dan Hae Su membalas bahwa
dia tidak pernah meminta Moo Jin untuk meminta maaf, dia hanya bilang bahwa dia
tidak membutuhkan Moo Jin lagi. Jadi tidak ada yang bisa Moo Jin lakukan untuk
dirinya sekarang.
“Aku melarikan diri saat itu,” kata Moo Jin,
mengakui sikap pengecutnya dahulu. “Itu sebabnya aku tahu bahwa aku berada di
posisi terbaik untuk memahamimu sekarang.”
“Aku membunuh seseorang. Tapi selain itu, aku
membiarkan Hyun Su disalahkan. Orang yang paling dia sayangi mengira Do Hyun Su
adalah pembunuh kejam,” kata Hae Su dengan perasaan sangat bersalah. “Aku harus
mengungkap kebenarannya, jadi, jangan membujukku membatalkannya,” tegas nya.
“Hae Su, ini bukan tindakan terbaik,” bujuk Moo
Jin.
“Jangan membujukku membatalkannya!” bentak Hae Su.
Lalu dia masuk kembali ke dalam rumahnya.
Diluar rumah. Moo Jin berteriak menasehati Hae Su.
Bila Hae Su hanya meringkuk di balik pintu tertutup dan menangis tersedu- sedu,
maka itu hanya membukti kan betapa menyedihkannya Hae Su. Lalu dia menjelaskan
bahwa dia bersedia untuk membantu Hae Su, jadi bila Hae Su membutuhkan sesuatu
atau membutuhkan bantuan, Hae Su bisa menghubungi nya. Mendengar itu, Hae Su
diam dan menangis secara hening.
“Ini bukan mengasihani. Bukan karena aku ingin
keadaan menjadi seperti itu. Aku hanya benci melihatmu menghadapi semuanya
sendirian. Itu saja,” jelas Moo Jin dengan perasaan yang tulus.
Di taman. Ketika Ji Won menerima telpon dari Hae
Su, dia merasa heran, ada apa.
Hae Su memberanikan dirinya untuk mengakui
pembunuhan yang dilakukannya. Pembunuhan mandor desa di Gakyeongri. Pembunuhnya
bukanlah Do Hyun Su. Dan Ji Won tidak mengerti.
“Do Hyun Su tidak melakukan apa pun. Dia tidak
membunuh siapa pun. Pembunuh sebenarnya adalah orang lain. Begitu tiba waktunya
…” kata Hae Su dengan perasaan yang
berat. “Begitu aku melakukan apa yang harus kulakukan, aku akan memberitahumu
kejadian persisnya hari itu,” jelas nya. “Tolong jangan melupakan apa yang
kukatakan padamu hari ini.”
Setelah mengatakan itu, Hae Su mematikan telponnya.
Dan Ji Won menjadi sangat penasaran. Kemudian disaat itu, dia melihat Hee Sung
berlari ke arah nya.
Hee Sung tersenyum lebar kepada Hae Su dan
menunjukkan jam ditangannya. Dia hanya butuh 58 menit untuk datang kepada Ji
Won.
“Dahulu
aku segalanya yang kamu miliki. Bahkan sekarang pun, hanya aku yang kamu
miliki,” pikir Ji Won dengan peraaan sedih untuk Hee Sung. Lalu dengan
perhatian, dia memeriksa apakah Hee Sung ada terluka. Dan Hee Sung menenangkan
Ji Won bahwa dia tidak ada terluka.
“Aku tidak bersungguh-sungguh saat mengatakan ingin
berpisah darimu. Aku juga tidak bersungguh-sungguh saat mengatakan cintaku
sudah pudar,” kata Ji Won, mengakui perasaan sebenarnya.
“Ya, aku tahu,” jawab Hee Sung sambil tersenyum
kecil.
“Tidak, kamu tidak tahu,” balas Ji Won. Lalu dia
langsung memeluk Hee Sung. “Andai kita bisa bertukar tubuh hanya untuk satu
hari agar kamu bisa merasakan betapa besarnya rasa cintaku padamu. Dengan
begitu, aku tidak akan merasa begitu kesal.”
“Sesuatu terjadi padamu, bukan?” tanya Hee Sung,
curiga. Tapi Ji Won tidak menjawab pertanyaan itu dan hanya diam sambil memeluk Hee Sung saja.
Woo Cheol melaporkan informasi yang didapatkannya
kepada Detektif Yoon. Pedagang manusia terlibat dalam kasus pembunuhan
berantai. Dan Detektif Yoon tidak bisa mempercayai informasi itu begitu saja,
dia menginginkan bukti. Dan Woo Cheol meminta di berikan waktu.
“Kamu butuh waktu? Bagaimana jika Hwang Jung Soon
mati? Bagaimana menemukan dalangnya?” bentak Detektif Yoon, bertanya.
Detektif Im yang berada dirumah sakit melapor
kepada Detektif Choi yang berada dikantor. Operasi Hwang Jung Soon sudah
selesai, tapi belum bisa segera tersadar. Mengetahui itu, Detektif Choi
mengeluh, kenapa semuanya menjadi begitu rumit. Dia sangat ingin Jung Soon
segera sadar, sehingga mereka bisa melakukan penyelidikan.
Setelah selesai bertelponan dengan Detektif Im,
telpon kantor berbunyi, dan Detektif Choi pun mengangkat nya. “Siapa? Oh Bok
Ja?”
“Aku Oh Bok Ja yang tinggal di Desa Homi,
Gakyeongri,” kata si penelpon, Oh Bok Ja.
Mendengar nama Oh Bok Ja, Detektif Choi teringat
akan Ji Won yang dulu pernah menerima telpon dari Oh Bok Ja juga. Saat itu Bok
Ja mengatakan bahwa dirinya memiliki foto Hyun Su. Dan mengingat itu, Detektif
Choi menjadi sangat bersemangat.
“Aku tinggal dengan putriku dan pulang hari ini.
Dan saat membersihkan kamarku, aku menemukan sesuatu yang aneh,” kata Bok Ja,
menjelaskan. Barang yang ditemukannya adalah perekam suara milik Moo Jin.
Ji Won menceritakan tentang Jung Soon kepada Hee
Sung. Dia tidak sengaja bertindak ceroboh, sehingga Jung Soon bisa melarikan
diri dari jendela, lalu terluka. Dan dia merasa bahwa dia sepertinya tidak bisa
terus bekerja di kepolisian lagi, karena itu dia bertanya, bisakah Hee Sung
menjadi tulang punggung keluarga. Juga dalam 2 tahun, Eun Ha akan mulai
bersekolah, dia berencana untuk menyekolahkan Eun Ha di pedesaan saja, dia
ingin membesarkan Eun Ha di tempat yang sepi dengan udara yang bersih. Dan Ji
Won menanyai pendapat Hee Sung untuk ide nya ini.
“Aku masih ingat betapa bahagianya dirimu kali
pertama kamu mengalungkan ini di lehermu,” kata Hee Sung sambil melihat tanda
pengenal polisi milik Ji Won.
“Tidak apa-apa. Ini sudah tidak menyenangkan
lagi,” balas Ji Won.
“Hari ini sikapmu agak aneh.”
“Tidak,” sangkal Ji Won, berbohong. “Sebaiknya kamu
pergi sekarang. Aku harus kembali bekerja. Tugasku banyak sekali,” jelas nya.
“Sampai jumpa,” katanya. Lalu diapun masuk ke dalam gedung kepolisian.
Hee Sung mengelus kepala Eun Ha yang telah tertidur
dengan penuh kasih sayang. Lalu setelah itu dia ingin pergi, tapi Eun Ha
memegang ujung baju nya dengan sangat erat. Dan Hee Sung pun melepaskan
pegangan tangan Eun Ha itu.
“Maafkan ayah. Ayah harus pergi sekarang,” kata Hee
Sung dengan lembut. Lalu dia memasukkan tangan Eun Ha ke dalam selimut. Dan
pergi.
Hee Sung duduk didalam bengkel tempatnya bekerja.
Dia menunggu sampai waktu menunjukkan jam 12 tengah malam. Karena Sang Cheol
berjanji akan menelponnya di jam segitu. Lalu ketika sudah waktunya, Sang Cheol
beneran menelpon nya.
“Transaksi akan dimulai besok pada tengah malam.
Pertama, bawalah 100.000 dolar ke kantorku,” kata Sang Cheol. Sesudah itu,
telpon di matikan.
Flash back
Sang Cheol menunjukkan video orang- orang yang di
jual nya kepada Hee Sung. Lalu dia menjelaskan, Hee Sung bisa memilih orang-
orang yang ada di dalam video, dan kesepakatan mereka bisa di mulai besok. Tapi
jika Hee Sung ingin memesan yang lain, maka itu akan membutuhkan waktu. Lalu
dia bertanya, siapa yang Hee Sung inginkan.
“Bocah itu. Aku akan mengambil bocah itu,” kata Hee
Sung sambil menunjuk In Seo.
Sang Cheol kemudian menuliskkan angka diatas
kertas, itu adalah harga In Seo (10.000.000). Melihat itu, Hee Sung menambahkan
satu angka nol di belakang nilai . Karena dia menginginkan nama dan foto
komplotan Do Min Seok juga. Dan Sang Cheol setuju. Lalu dia memberikan sebuah
ponsel kepada Hee Sung.
“Ini ponsel prabayar. Telepon aku hanya dari sini.
Biar kujelaskan persyaratan kesepakatan kita. Jika kamu melanggar
persyaratannya sedikit saja, kesepakatannya batal. Jika kesepakatannya batal,
aku akan segera dan dengan tegas menghancurkan setiap bukti. Tentu saja, bukti
itu meliputi orang,” jelas Sang Cheol.
Flash back end
Hee Sung merenungkan transaksi tersebut.
Mi Ja dan Man Woo menjelaskan tentang Hyun Su yang
menyamar menjadi Hee Sung. Mereka mengira Hee Sung asli tidak akan selamat,
jadi mereka pun melakukan itu.
“Kalau begitu… Bagaimana denganku? Bagaimana aku
bisa hidup sekarang? Apa yang akan terjadi dengan hidupku?” tanya Hee Sung
asli, bingung. “Beri tahu aku itu saja. Aku akan melakukan semua perintah
Ayah,” janji nya. Dan Man Woo diam. Lalu Hee Sung asli pun mulai menangis
dengan sedih. “Ayah. Tidak bisakah kita memintanya untuk mengembalikan namaku?
Aku… Aku akan menemuinya dan bertanya padanya. Tolong… Tolong izinkan aku
bertemu dengannya,” pintanya.
Mendengar itu, Mi Ja merasa tidak tega. Dan tepat
disaat itu, Hyun Su menelpon Man Woo.
Hyun Su menjelaskan bahwa dia membutuhkan bantuan.
Dia butuh 100.000 dolar tunai. Dia merasa dia bisa menemukan Komplotan
pembunuhan berantai diKota Yeonju. Mendengar itu, Man Woo tampak sangat
terkejut. Dan melihat itu, Mi Ja serta Hee Sung asli merasa heran, ada apa.
“Bagaimana caranya?” tanya Man Woo.
“Aku menemukan seseorang yang tahu soal
komplotannya itu. Dia menginginkan bayaran untuk informasi itu. Anda juga tidak
mau nama Do Hyun Su dibicarakan lagi, kan,” jelas Hyun Su dengan jujur.
“Mari bertemu besok. Datanglah ke rumah sakit,”
balas Man Woo.
Setelah Man Woo selesai bertelponan, Mi Ja
bertanya, ada apa. Dan Man Woo menjawab bahwa itu bukan apa- apa. Dan Mi Ja
serta Hee Sung asli merasa bingung.
Man Woo membawa Hee Sung asli ke dalam kamar rawat
lagi. Disana, Hee Sung asli meminta sekali lagi, dia ingin bertemu dengan Hyun
Su. Dan Man Woo menjawab tidak boleh. Dan Hee Sung asli menangis.
“Kenapa tidak? Jika bertemu denganku, dia akan
merasa kasihan,” kata Hee Sung asli.
“Dia tidak semudah itu. Jika tahu kamu sudah
siuman, dia akan menganggapmu sebagai rintangan,” balas Man Woo, menjelaskan
dengan serius.
“Kalau begitu, apa yang Ayah rencanakan?” tanya Hee
Sung asli, terkejut.
“Apa yang akan ayah lakukan? Kita hanya perlu
berdoa agar keberuntungan memihak kita.”
Pagi hari. Ketika Hee Sung terbangun, dia melihat
Ji Won tidur meringkuk tanpa mengenakan selimut di sebelahnya. Dan dengan
perhatian, diapun menyelimuti Ji Won. Lalu dia melihat Ji Won sudah memakai
cincin pernikahan mereka lagi. Dan dia merasa senang.
Seperti hari- hari biasa. Di kamar mandi, Hee Sung
mempelajari caranya untuk bereskpresi bahagia. Namun kali ini dia susah untuk
melakukannya, karena tiba- tiba saja dia merasakan bahwa dada nya sangat sakit.
Dan dia berusaha untuk menahan rasa sakit itu.
Ketika Hee Sung keluar dari kamar mandi, dengan
ramah, dia menyapa Ji Won yang sudah mau berangkat bekerja. Ji Won menjelaskan
bahwa dia buru- buru, karena Jung Soon baru saja di kabarkan meninggal.
“Tunggu,” kata Hee Sung, menghentikan Ji Won.
“Kenapa kamu tidak menanyaiku?” tanyanya sambil merapikan rambut Ji Won.
“Apa?”
“Kemarin aku ke mana dengan siapa, dan kenapa aku
menjawab telepon seperti itu,” jelas Hee Sung.
“Beri tahu aku jika kamu ingin memberitahuku. Aku
selalu siap mendengarkan,” balas Ji Won dengan serius. Lalu diapun pamit.
“Semuanya akan baik-baik saja. Jangan terlalu
khawatir.”
Setelah Ji Won pergi, Hee Sung melepaskan cincin
pernikahan yang di pakainya dan dia memegang itu dengan sangat erat.
Tags:
Flower Of Evil